PROPOSAL
Oleh:
190602038
2020/2021
BAB I
PENDAHULUAN
Nim 190602038
Secara etimologi persepsi berasal dari bahasa latin perception yang artinya menerima
atau mengambil. Persepsi adalah suatu proses pemilihan, pengorganisasian dan
penginterprestasian sebagai stimulus menjadi informasi yang bermakna. Setiap orang
mempunyai pendapat atau pandangan yang berbeda dalam melihat suatu hal (objek) yang sama.
Perbedaan pandangan ini akan dapat ditindak lanjutin dengan perilaku dan tindakan yang
berbeda pula. Pandangan itu disebut sebagai persepsi. Persepsi seseorang akan menentukan
bagaimana ia akan memandang dunia.
Wagner dan Hollenbeck (1995:136) mengemukakan pendapatnya bahwa kita manusia
memiliki lima indera dimana lewat indera-indera tersebut kita bisa mengalami dunia yang ada
disekitar kita: yaitu lewat indera penglihatan, pendengaran, perasa, penciuman, dan pengecap.
Persepsi merupakan proses dimana seseorang memilih, mengelola, menyimpan dan
menginterpretasikan informasi yang dikumpulkan dari indera-indera tersebut.
Pendapat tersebut mirip dengan Robbins (2003:160) yang mendefinisikan persepsi
sebagai suatu proses yang ditempuh individu-individu untuk mengorganisasikan dan
menafsirkan kesan indera mereka agar memberi makna kepada lingkungan mereka. Sejumlah
faktor yang mempengaruhi persepsi menurut Robbins adalah perilaku persepsi, objek dan
situasi. Di antara karakteristik pribadi dari pelaku persepsi adalah sikap, motif, kepentingan atau
minat, pengalaman masa lalu dan pengharapan (ekspetasi). Objek atau target bisa berupa orang,
benda atau peristiwa. Sifat-sifat objek atau target itu biasanya berpengaruh terhadap persepsi
orang yang melihatnya. Situasi adalah konteks objek atau peristiwa, yang meliputi unsure-unsur
rangsangan dipengaruhi sifat-sifat individu yang melihatnya. Sifat yang dapat mempengaruhi
persepsi, yaitu:
1. Sikap, yaitu mempengaruhi positif atau negatifnya tanggapan yang akan diberikan
seseorang.
2. Motivasi, yaitu hal yang mendorong sesorang mendasari sikap tindakan yang
dilakukannya.
3. Minat, yaitu faktor lain yang membedakan penilaian seseorang terhadap suatu hal atau
objek tertentu yang mendasari kesukaan ataupun ketidaksukaan terhadap objek tersebut.
4. Pengalaman masa lalu, yaitu dapat mempengaruhi persepsi seseorang karena akan
menarik kesimpulan yang sama dengan yang pernah didengar dan dilihat.
5. Harapan, yaitu mempengaruhi persepsi seseorang dalam membuat keputusan , akan
cenderung menolak gagasan, ajakan atau tawaran yang tidak sesuai dengan yang kita
harapkan.
6. Sasaran, yaitu mempengaruhi penglihatan yang akhirnya akan mempengaruhi persepsi.
7. Situasi atau keadaan sekitar kita atau sekitar sasaran yang turut mempengaruhi persepsi.
Sasaran atau benda yang sama yang kita lihat dalam situasi yang berbeda akan menghasilkan
persepsi yang berbeda pula.
Menurut Robin S.P dan Judge (2007:98) adapun faktor-faktor yang mempengaruhi
perkembangan persepsi seseorang adalah sebagai berikut:
1. Psikologi
Persepsi seseorang mengenai segala sesuatu di alam dunia ini sangat dipengaruhi oleh
keadaan psikologi. Contoh dalam persepsi harga, persepsi harga yaitu tentang bagaimana
anggota memandang suatu harga yang ditawarkan, apakah harga tersebut tinggi atau rendah.
2. Keluarga
Pengaruh yang paling besar terhadap anak-anak adalah keluarganya. Orang tua yang
telah mengembangkan suatu cara yang khusus di dalam memahami dan melihat kenyataan di
dunia ini, banyak sikap dan persepsi-persepsi mereka yang diturunkan kepada anaknya. (Miftah
Thoha,2007: 147-148).
3. Kebudayaan
Kebudayaan dan lingkungan masyarakat tertentu juga merupakan salah satu faktor
kuat di dalam mempengaruhi sikap, nilai dan cara seseorang memandang dan memahami
keadaan di dunia ini. Kebudayaan dan manusia memang begitu dekat karena setiap
manusia pasti memiliki berbagai macam budaya atau etika yang ada pada dirinya masing-
masing dan setiap warga Negara mempunyai kebudayaan masing-masing dari setiap
daerah.
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat di tarik kesimpulan bahwa faktor yang mempengaruhi
persepsi selain terjadi akibat rangsangan dari lingkungan eksternal yang dapat ditangkap oleh
setiap individu, persepsi juga dipengaruhi oleh kemampuan dari setiap individu dalam menangkap
dan menerjemahkan rangsangan tersebut menjadi sebuah informasi yang tersimpan menjadi
sensasi dan menjadi memori atau pengalaman masa lalu.
2.2 Pengetahuan
2.2.1 Pengertian Pengetahuan
Pengetahuan merupakan informasi yang disimpan dalam setiap benak konsumen.
Pengetahuan merupakan salah satu faktor penentu utama dalam perilaku konsumen. Apa yang
dibeli konsumen, dimana mereka membeli, dan kapan mereka membeli akan bergantung kepada
pengetahuan konsumen. Pengetahuan dapat didefinisikan sebagai informasi yang disimpan dalam
ingatan. (Silvia Miftakhur Rahmah, Sri Wahyuni, 2016:130-131). Sedangkan menurut Mowen
dan Minor (2002) berpendapat bahwa pengetahuan merupakan sejumlah pengalaman dan
informasi mengenai produk atau jasa yang dimiliki oleh konsumen.
Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa pengetahuan adalah semua informasi
yang dimiliki oleh masyarakat terkait dengan produk dan jasa yang telah disimpan dalam
ingatan.
Untuk mengetahui apa yang sudah diketahui konsumen dalam ingatannya, psikologi
kognitif mengemukakan bahwa ada dua jenis pengetahuan dasar yaitu pengetahuan deklartif
dan prosedural. Pengetahuan deklaratif (declarative knowledge) yaitu melibatkan fakta subjektif
yang sudah diketahui sedangakan pengetahuan prosedual (procedural knowledge) mengacu
pada pengertian bagaimana fakta ini digunakan. Fakta ini bersikap subjektif dalam pengertian
bahwa fakta tersebut tidak perlu sesuai dengan realita objektif. Pengetahuan deklaratif dibagi
menjadi dua kategori, yaitu pengetahuan episodik dan sematik. Pengetahuan episodik (episodic
knowledge) melibatkan pengetahuan yang dibatasi dengan lintasan waktu. Sedangkan
pengetahuan sematik (sematic knowledge) terdapat pengetahuan yang digeneralisasikan yang
memberikan arti bagi dunia seseorang. Ini adalah pengetahuan yang akan digunakan untuk
mendeskripsikan suatu produk.
Mowen dan Minor membagi pengetahuan menjadi tiga jenis
yaitu:
1) Pengetahuan objektif (objektive knowledge), adalah informasi yang benar mengenai kelas
produk yang disimpan dalam memori jangka panjang konsumen.
2) Pengetahuan subjektif (subjektive knowledge), merupakan persepsi konsumen tentang apa
atau seberapa banyak pengetahuannya dengan kelas produk.
3) Informasi mengenai pengetahuan lainnya, pembagian pengetahuan yang lebih aplikatif
untuk pemasaran diperlukan pembagian pengetahuan yang lebih tepat.
(Donni Juni Priansa, 131-132)
2.2.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan
1. Pendidikan
Pendidikan merupakan proses menumbuh kembangkan seluruh kemampuan dan
perilaku manusia melalui pengetahuan, sehingga dalam pendidikan perlu dipertimbangkan
umur dan hubungan dengan proses kerja.
Tingkat pendidikan juga merupakan salah satu faktor mempengaruhi persepsi seseorang
atau lebih mudah menerima ide-ide dan teknologi. Pendidikan meliputi peranan penting dalam
menentukan kualitas manusia. Dengan demikian pendidikan manusia dianggap akan
memperoleh pengetahuan implikasinya.
2. Paparan Media Massa
Melalui berbagai media massa baik cetak maupun elektronik maka berbagai informasi
dapat diterima oleh masyarakat, sehingga seseorang yang lebih sering terpapar media massa
akan memperoleh informasi yang lebih banyak dan dapat mempengaruhi tingkat pengetahuan
yang dimiliki.
3. Sosial Ekonomi
Dalam menambah kebutuha primer, maupun skunder keluarga, status ekonomi yang
baik akan lebih mudah tercukupi dibanding orang dengan status ekonomi rendah, semakin
tinggi status sosial ekonomi seseorang semakin mudah dalam mendapatkan pengetahuan,
sehingga menjadikan hidup lebih berkualitas.
4. Hubungan Sosial
Faktor hubungan sosial mempengaruhi kemampuan individu sebagai komunikan untuk
menerima pesan menurut model komunikasi media. Apabila hubungan sosial seseorang dengan
individu baik maka pengetahuan yang dimiliki juga akan bertambah.
5. Pengalaman
Pengalaman adalah suatu sumber pengetahuan atau suatu cara untuk memperoleh
kebenaran pengetahuan. Hal ini dilakukan dengan cara mengulang kembali pengalaman yang
diperoleh dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi pada masa lalu.
(Soekidjo Notoatmodjo,2003:19)
2.3 Minat
Minat dapat timbul karena adanya faktor eksternal dan juga adanya faktor internal.
Minat yang besar terhadap suatu hal merupakan modal yang besar untuk membangkitkan
semangat untuk melakukan tindakan yang diminati dalam hal ini minat terhadap pemberian
bantuan UMKM. (Badudu JS, Zain:139).
Ada beberapa hal yang menyebabkan seseorang dikatakan berminat terhadap sesuatu
bila individu tersebut memiliki beberapa unsur antara lain: (Sumadi Suryabrata,2009:14)
1. Perasaan Senang
Perasaan senang dapat diartikan sebagai suasana psikis dengan jalan membuka diri
terhadap suatu hal yang berbeda dengan keadaan dalam diri. Jadi dapat dikatakan bahwa
perasaan senang dapat timbul karena mengamati, mengingat atau memikirkan sesuatu.
2. Perhatian
Merupakan pemusatan tenaga psikis yang tertuju pada suatu objek tertentu. Seseorang
yang menaruh minat pada suatu aktivitas akan memberikan perhatian yang besar.
3. Manfaat dan Fungsi
Selain adanya perasaan senang, perhatian dan ketertarikan. Manfaat dan fungsi juga
merupakan satu unsur/indikator minat. Minat tidak timbul sendirian namun ada unsur
kebutuhan misalnya minat terhadap bantuan UMKM dan lain-lain.
Dari uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa minat memiliki unsur kesadaran sampai
pilihan nilai, pengerahan perasaan, seleksi, dan kecenderungan hati. Dengan demikian maka
dapat dikatakan bahwa minat adalah dorongan kuat bagi seseorang untuk melakukan segala
sesuatu dalam memenuhi keinginannya yang tinggi.
1. Minat primitif, adalah minat yang timbul karena kebutuhan biologis atau jaringan-
jaringan tubuh, misalnya kebutuhan akan makanan, perasaan enak atau nyaman dan
kebebasan beraktivitas.
2. Minat kultural, adalah minat yang timbulnya karena proses belajar, minat ini tidak
secara langsung berhubungan dengan diri kita.
a. Minat intrinsik, adalah minat yang langsung berhubungan dengan aktivitas itu sendiri.
b. Minat ekstrinsik, adalah minat yang berhubungan dengan tujuan akhir dari
kegiatan tersebut, apabila tujuannya sudah tercapai ada kemungkinan minat tersebut
hilang. (Miftah Thoha,2007:147-148).
usaha kecil yaitu diantaranya jenis barang/komoditi yang diusahakan umumnya sudah tetap,
lokasi/tempat usaha umumnya sudah menetap tidak berpindah-pindah, pada umumnya sudah
melakukan administrasi keuangan walau masih sederhana dan sudah membuat neraca usaha,
keuangan perusahaan sudah mulai dipisahkan dengan keuangan keluarga, sudah memiliki izin
usaha dan persyaratan legalitas lainnya termasuk NPWP, sumber daya manusia memiliki
pengalaman dalam berwira usaha, sebagian sudah akseske perbankan dalam keperluan modal,
sebagian besar belum dapat membuat manajemen usaha dengan baik seperti business planning.
Contoh usaha kecil adalah pedagang grosir (agen) dan pedagang pengumpul, usaha tani sebagai
pemilik tanah yang mempunyai tenaga kerja, pengrajin industri dan peternakan.
(Subagyo dan Purnomo, 2009:38).
Berdasarkan uraian di atas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa UMKM merupakan
usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri yang dilakukan oleh perorangan, yang
membutuhkan modal untuk mendirikan usaha tersebut.
2.5 Kerangka Berfikir
Untuk mengetahui masalah yang akan dibahas, diperlukan adanya pemikiran yang menjadi
landasan dalam meneliti masalah yang bertujuan untuk menemukan, mengembangkan, dan
menguji kebenaran atas penelitian tersebut dan kerangka berfikir untuk penelitian ini dapat
digambarkan sebagai berikut:
Persepsi (X 1)
Minat dalam menerima BLT
Variabel UMKM (Y)
Pengetahuan (X 2) independen
Variabel
dependen
Gambar 2.5
Kerangka Berfikir
Dari kerangka berfikir diatas dapat dilihat bahwa persepsi dan pengetahuan sebagai variabel
independent (X) dan minat dalam menerima BLT UMKM di Kabupaten Nagan Raya
menjadi variabel dependen (Y)
Keterangan:
1. Variabel terikat (variabel dependen) yaitu, variabel yang dipengaruhi atau sebagai
akibat adanya variabel bebas
2. Variabel bebas (variabel independen) yaitu, variabel yang memengaruhi atau menjadi
sebab timbulnya variabel terikat.
DAFTAR PUSTAKA
https://bejanakehidupan.com/pengertian-minat-menurut-para-ahli/
https://bimba-aiueo.com/faktor-yang-mempengaruhi-pertumbuhan-minat-baca-seseorang/
https://eprints.uny.ac.id/9917/2/BAB%202%20-%2006208244053.pdf
https://repository.usd.ac.id/14460/2/052214156_Full.pdf
https://media.neliti.com/media/publications/226368-faktor-faktor-yang-mempengaruhi-minat-
be- cd98a0d8.pdf
http://repository.radenfatah.ac.id/5260/3/BAB%20II.pdf
https://www.kajianpustaka.com/2020/05/persepsi-pengertian-proses-jenis-dan-faktor-
yang- mempengaruhi.html?m=1
https://eprints.uny.ac.id/9686/3/bab%202.pdf
http://eprints.umpo.ac.id/3378/3/BAB%202.pdf
http://eprints.walisongo.ac.id/7357/3/BAB%20II.pdf
http://repository.poltekkes-denpasar.ac.id/1066/1/BAB%20II.pdf
http://eprints.umpo.ac.id/4549/1/BAB%202.pdf
http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/564/4/Chapter%202.%20pdf.pdf
https://sinta.unud.ac.id/uploads/wisuda/1102106009-3-2%20Tinjauan%20Pustaka.pdf
http://etheses.iainkediri.ac.id/124/3/7.%20BAB%20II.pdf
https://www.google.co.id/amp/s/pelayananpublik.id/2019/08/26/pengertian-minat-ciri-
dan- contohnya/amp/
http://repository.unj.ac.id/83/8/13.%20BAB%20II.pdf