Anda di halaman 1dari 10

TUGAS KELOMPOK

GO PUBLIK

DISUSUN OLEH :

ANNISA PRATIWI

BAYU SAPUTRA

PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN


UNIVERSITAS TRIDINANTI PALEMBANG
2019
A. Pengertian Perusahaan Go Public

Bagi pasar modal go-public sangat bermanfaat karna tujuan dari go-public tetapi adapun
kerugian atau konsekuensi yang harus kita hadapi dalam go-public. Sebelum membahas tujuan
go-public dan manfaat go public mari kita bahas pertama-tama yakni pengertian go
public. Pengertian Go-Public adalah penawaran efek/surat berharga kepada masyarakat umum
baik perorangan maupun lembaga untuk pertama kalinya. Arti dari “pertama kali” adalah bahwa
pihak emiten/perusahaan menerbitkan efek untuk pertama kalinya dan melakukan penjualan efek
di pasar perdana. Go-Public biasa juga dikatakan sebagai emisi atau penawaran umum

Go Public berarti menjual saham perusahaan ke para investor dan membiarkan saham
tersebut diperdagangkan di pasar saham. Sebagai contoh, PT. Indofood, PT. Aneka Tambang,
Indosat, dan masih banyak perusahaan lainnya yang sudah menjadi Go Public.
Sedangkan Perusahaan Publik adalah suatu proses perusahaan yang menjadi perusahaan
terbuka tanpa lewat proses penawaran umum. perusahaan terbuka diketahui dengan penembatan
kata "Tbk" dibelakang nama Perusahaan. Misalnya: PT Telkom Tbk, PT Kalbe Farma Tbk.

B. Tujuan Go-Public
Secara umum, perusahaan yang memutuskan untuk menjual saham ke pada masyarakat, yang
mempunyai beberapa tujuan, manfaat yang diperoleh dan konsekuensi yang harus ditanggung
pihak perusahaan. Perusahaan yang melakukan go-public, mempunyai tujuan, yaitu antara lain..
 Mendapatkan dana untuk perluasan usaha (ekspansi) atau diversifikasi usaha dan
memperbaiki struktur modal perusahaan
 Meningkatkan nilai perusahaan (shareholder value)
 Melepaskan sahamnya agar mendapatkan keuntungan (divestasi).

C. Manfaat Go-Public

Manfaat perusahaan dalam melakukan go-public, antara lain :


 Memberkan kesempatan kepada masyarakat untuk turut serta memiliki saham
perusahaan.
 Dapat memperoleh dana yang relatif besar dan diterima sekaligus
 Proses relatif lebih mudah dan biayanya relatif lebih murah
 Emiten lebih dikenal oleh masyarakat
 Promosi tidak langsung dan secara terus menerus.
 Image perusahaan menjadi lebih baik
 Daya saing perusahaan meningkat
Mendapatkan akses ke basis pemodal yang luas dari sebelumnya
Perusahaan melakukan go public untuk beberapa alasan. Hal ini dilakukan karena tentunya go
public memiliki beberapa manfaat yang diantaranya :

Memperoleh pendanaan baru – Dengan adanya go public maka perusahaan akan mendapatkan
penambahan dana dari hasil jual saham kepada masyarakat yang menginginkan. Penambahan
dana ini akan mempermudah operasional perusahaan dan juga mempermudah perusahaan dalam
akses perbankan dan masuk dalam pasar uang.

Memberikan keunggulan kompetitif bagi perusahaan – Hal ini akan memberikan kompetitif
di masa mendatang. Hal ini misalnya melalui IPO perusahaan berkesempatan untuk mengajar
partner kerja menjadi pemegang saham.

Melakukan merger melalui penerbitan saham – cara ini sangat tepat untuk meningkatkan
pengembangan skala usaha perusahaan.

Meningkatkan citra dan nilai perusahaan – Dengan melakukan go public perusahaan akan
memiliki citra dan nilai yang akan meningkatkan kualitas dari perusahaan dan menambah
kepercayaan yang dimiliki dari perusahaan dan masyarakat.

D. Keuntungan Go Public
Keuntungan go public dapat dilihat dari sudut pandang pemilik perusahaan, adalah sebagai
berikut:
1.Memperkaya pendiri perusahaan
Dengan melakukan go public, maka prospek atau keuntungan di masa depan sudah dapat
diperhitungkan dan diberikan kepada pemilik perusahaan saat ini, yaitu dalam bentuk saham
dan capital gain. Selain itu, pemilik perusahaan akan lebih mudah menjual aset yang
dimilikinya, yaitu dengan menjual sahamnya ke bursa saham. Saham adalah aset yang
likuid karena mudah dijual. Saham yang dimiliki pendiri perusahaan publik mudah dijual
untuk mendapatkan dana cash sewaktu-waktu. Bandingkan jika pemilik perusahaan harus
menjual mesin pabrik atau barang lainnya untuk mendapatkan dana, tentu akan lebih sulit
untuk dijual. Selain itu saham yang dimiliki pendiri biasanya akan mempunyai nilai yang
lebih tinggi untuk dijaminkan kepada bank.

2.Mendapatkan dana murah


Dengan dana yang jumlahnya besar memungkinkan perusahaan membiayai
ekspansi usaha, pelunasan utang jangka panjang dan jangka pendek, penyediaan modal
kerja secara berkesinambungan dan lain-lain dengan biaya yang relatif murah dibandingkan
dengan mencari pinjaman ke bank.
3.Meningkatkan daya saing perusahaan
Dengan go public, perusahaan menjadi semakin dikenal oleh masyarakat luas. Hal
ini menjadi landasan yang baik untuk memasarkan produk-produknya. Selain itu, biasanya
kondisi go public meningkatkan kepercayaan para pemasok dan kreditor dibandingkan
dengan perusahaan yang belum go public. Dengan modal yang lebih besar, perusahaan
dapat memperluas jaringan pemasaran, menggunakan peralatan dan tenaga profesional yang
meningkatkan kualitas dan efisiensi produksi.

4.Meningkatkan loyalitas dan motivasi karyawan


Biasanya perusahaan yang sudah go public lebih memberikan rasa aman bagi para
karawan dan mereka pub relatif lebih senang karena citra perusahaan menjadi lebih baik. Selain
itu, go public memungkinkan perusahaan untuk mempertahankan karyawan-karyawan
kunci melalui program Employee Stock Ownership Program (ESOP). Dengan program ini
para karyawan tidak sekedar mempunyai perasaan memiliki (sense of belonging), tetapi
memang benar-benar turut memiliki hak kebendaan yang melekat pada saham perusahaan
sehingga dapat meningkatkan loyalitas dan motivasi karyawan.

E. Konsekuensi Go Public
Selain keuntungan sebagaimana disebutkan di atas terdapat pula sejumlah konsekuensi
yang harus dipikul oleh para pendiri perusahaan. Konsekuensi itu adalah sebagai berikut:

1.Menurunnya derajat pengendalian perusahaan


Dengan menawarkan sebagian sahamnya kepada masyarakat (publik), derajat
pengendalian yang dimiliki oleh pendiri terhadap perusahaan dengan sendirinya akan
menurun. Para pemegang saham publik, walaupun minoritas, memiliki hak-hak yang dilindungi
oleh hukum.

2.Pendiri dan perusahaan wajib mematuhi ketentuan keterbukaan.


Sejak proses persiapan go public, perusahaan harus melalui prosedur yang
ditentukan Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam). Informasi tentang segala aspek
penting perusahaan harus diungkapkan. Perusahaan harus menjalani financial audit dan legal
audit. Selanjutnya perusahaan harus mengumumkan semua informasi penting perusahaan
kepada publik. Status hukum perusahaan yang sudah menjadi perseroan terbuka menimbulkan
konsekuensi bahwa para pesaing dapat dengan mudah meperoleh informasi tentang
kekuatan, kelemahan, peluang, resiko, serta strategi para pesaing, sementara perusahaan sulit
mendapatkan informasi dari pesaing yang belum go public.
3.Membutuhkan biaya besar
Penghimpunan dana melalui go public adalah relatif murah dibandingkan dengan
meminjam ke bank. Namun demikian, kegiatan go public juga membutuhkan banyak biaya.
Perusahaan harus membayar jasa penjamin emisi, auditor independen, konsultan hukum,
perusahaan penilai, biaya persiapan prospektus dan biaya lainnya. Di Indonesia jumlah biaya
tersebut adalah sekitar 4% -5% dari dana yang akan diperoleh perusahaan. Selain itu agar
tercipta pasar yang efisien dan saham perusahaan perusahaan ditransaksikan secara aktif
dengan harga yang wajar diperlukan fungsi investorrelationsyang tentunya membutuhkan
biaya yang tidak sedikit dari tahun ke tahun. Perusahaan yang mengabaikan atau
kurang memperhatikan arti penting investor relationsbiasanya sahamnya kurang diminati
oleh para investor. Akibatnya harga saham itu turun. Kondisi demikian dapat memberikan
citra yang tidak baik bagi perusahaan.

4.Tuntutan Hukum dan sanksi denda


Perusahaan publik dan oara direksi dan jajaran manajemen dapat dituntut oleh
inestor jika terjadi penurunan harga saham karena suatu berita buruk mengenai perusahaan
publik, maka investor relations harus menjalankan fungsinya dengan memberikan penjelasan
yang cukup dan sedini mungkin kepada publik. Demikian pula komentar manajemen
yang terlalu dibesar-besarkan atau terlalu optimis kepada media massadapat menimbulkan
resiko terjadinya tuntutan hukum. Untuk menghindari konsekuensi hukum yang tidak
diharapkan, perusahaan publik harus mematuhi segala peraturan yang ada.

F. Proses Go Public Suatu Perusahaan


Tahapan Proses Go Public:
1. Tahap Persiapan untuk Go Public
a. Rekturisasi Perusahaan
b. Pemberesan surat-surat dan dokumentasi
c. Dilakukan private placement
2. Tahap Pendahuluan
a. Penunjukan Pihak yang terlibat
b. Proses underwriting
c. Rekturisasi anggaran Dasar
d. Pembuatan Laporan dan dokumentasi go public
e. Pencatatan pendahuluan atas saham-saham di bursa efek
3. proses Pelaksanaan Go Public
a. Proses pengajuan pernyataan pendaftaran
b. Public expose
c. Pembuatan dan percetak prospectus
d. Road show
e. Penjatahan di Pasar Modal
f. Proses jual-beli saham di Pasar Sekunder

Penjelasan Tahap -tahap Perusahaan Yang ingin Go -Public


1. Tahap Persiapan
Tahapan ini merupakan tahapan awal dalam rangka mempersiapkan segala sesuatu yang
berkaitan dengan proses go public. Pada tahap persiapan ini yang paling utama yang harus
dilakukan sebuah perusahaan yang akan go public adalah melakukan Rapat Umum Pemegang
Saham terlebih dulu (RUPS). RUPS bagi sebuah perusahaan merupakan hak penting dan
merupakan kaidah yang diatur dari UU Perseroan Terbatas. Go public harus disetujui terlebih
dulu oleh pemegang saham. Karena go public akan melibatkan modal baru di luar pemegang
saham yang ada maka perlu diputuskan apakah kehadiran modal baru itu nantinya akan
mengubah masing-masing kepemilikan para pemegang saham lama. Berapa modal yang
dibutuhkan, dan berapa modal yang mesti disetor masing-masing pemegang saham harus
terjawab dan memperoleh persetujuan oleh pemegang saham lama. Mekanisme RUPS yang
dilakukan perusahaan yang akan go public ini merupakan mekanisme RUPS sebagaimana yang
ditetapkan oleh UU PT.
Setelah memperoleh persetujuan go public ini maka perusahaan mulai mempersiapkan
penjamin emisi (underwriter) dari perusahaan itu. Underwriter adalah perusahaan efek yang
nantinya akan menjembatani perusahaan efek tersebut ke pasar modal. Sebagai penjamin maka
perusahaan efek itu akan menyiapkan dokumen dan bersama dengan perusahaan menunjuk
pihak-pihak seperti akuntan publik, konsultan hukum, notaris, perusahaan penilai (appraisal), dan
faktor-faktor lain yang sifatnya adminsitrasi.
Akuntan publik dibutuhkan untuk menilai berbagai pernyataan keuangan yang
dikeluarkan oleh perusahaan, konsultan hukum, tentunya antara lain melakukan audit hukum atas
aspek hukum dari bisnis, aset dan berbagai produk hukum yang pernah dikeluarkan dan yang
akan dikeluarkan perusahaan. Sedangkan notaris ditunjuk antara lain untuk mencatat setiap
keputusan yang diambil perusahaan daam rangka proses go public. Tugas notaris antara lain
berkaitan dengan perubahan modal disetor Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga
(AD/ART).
Appraisal atau perusahaan penilai bertugas untuk menilai aset perusahaan khususnya dari
sisi nilai. Dengan adanya appraisal ini berarti bisa diketahui nilai perusahaan, nilai modal
sehingga nantinya bersama dengan komponen-komponen lainnya, kinerja keuangan dan
operasional bisa dikeluarkan nilai dan harga saham yang layak bila perusahaan itu akan go
public.
Praktis dalam tahap persiapan ini yang melakukan pengolahan data-data perusahaan,
tidak lagi manajemen atau direksi, apalagi pemegang saham pendiri yang banyak terlibat, tapi
sudah orang-orang di luar perusahaan ikut terlibat. Pihak-pihak luar seperti underwriter,
konsultan hukum, akuntan, appraisal dan notaris. Mereka itu merupakan pihak-pihak yang sudah
memahami tugas dan fungsinya bagi perusahaan. Karena itu guna kelancaran proses go public
sebuah perusahaan disarankan menggunakan profesi penunjang pasar modal yang memperoleh
izin dari Bapepam-LK.

2. Tahap Pengajuan Pernyataan Pendaftaran


Dalam tahap ini, perusahaan bersama underwriter membawa dokumen yang terangkum
dalam prospektus ringkas perusahaan ke Bapepam-LK. Prospektus ringkas merupakan
keterangan ringkas mengenai perusahaan dalam minimal dalam kurun waktu tiga tahun terakhir.
Untuk itu prospektus harus secara ringkas dan padat memuat berbagai informasi terkait dengan
perusahaan, mulai dari company profile, kinerja operasional perusahaan seperti, neraca rugi laba,
proyeksi kinerja perusahaan serta untuk kepentingan apa dana masyarakat itu dibutuhkan. Pada
tahap ini jangan heran kalau perusahaan beserta penjamin emisinya, konsultan hukum, notaris
dan akuntan publik serta appraisal, akan sering modar-mandir ke Bapepam-LK. Sebab pada
tahap ini seluruh pernyataan para profesi pendukung pasar modal itu (notaris, konsultan hukum
dan akuntan), termasuk appraisal dan penjamin emisi mulai diperiksa secara detil, satu per satu
lengkap dengan dokumen pendukungnya. Pada tahap inilah seleksi tersebut berlangsung. Kalau
penjamin emisi memperkirakan harga jual sahamya Rp 6.000 per saham, maka dokumen
pendukung tentang itu harus ada, jelas dan transparan.
Aspek full disclosure akan mulai terungkap di sini. Jadi dapat dipastikan para profesi
penunjang pasar modal itu, tidak akan main-main dalam memberikan pendapatnya. Meleset
sedikit saja, atau berbeda dengan kaidah yang berlaku ancaman bagi para profesional pasar
modal itu cukup berat, dan harus dibayar mahal. Adapun sanksinya bisa berupa denda hingga
sanksi pidana atau pencabutan izin.

3. Tahap Penjualan Saham


Dipastikan kurang dari 38 hari Bapepam-LK sudah memberikan jawaban atas pernyataan
pengajuan pendaftaran perusahaan yang akan go public ini. Kalau setelah melakukan pendaftaran
dan tidak ada koreksi maka pada periode waktu tersebut, pernyataan tersebut otomatis menjadi
efektif. Apabila perusahaan itu sudah dinyatakan efektif, berarti saham dari perusahaan itu sudah
bisa dijual. Penjualan dilakukan melalui penawaran umum (initial public offering/IPO).
Dalam konteks pasar modal penjualan saham melalui mekanisme IPO ini disebut dengan
penjualan saham di pasar perdana, atau biasa juga disebut dengan pasar perdana. Penjualan
saham dalam pasar perdana mekanismenya diatur oleh penjamin emisi. Penjamin emisi yang
akan melakukan penjualan kepada investor dibantu oleh agen penjual. Agen penjual adalah
perusahaan efek atau pihak lain yang ditunjuk sebelumnya dan tercantum dalam prospektus
ringkas. Oleh Bapepam-LK bagi perusahaan yang akan tercatat di BEI penjualan saham dalam
IPO ini waktunya relatif terbatas, dua atau tiga hari saja. Tapi bagi perusahaan yang setelah
menjual sahamnya tidak mencatatkan di BEI maka penjualan sahamnya bisa lebih lama lagi. Dan
tentunya akan sangat tergantung dari prospektus yang diajukan pada pernyataan pendaftaran.
Hingga tahap IPO ini, perusahaan sudah bisa dinyatakan sebagai perusahaan publik.
Gelar di belakang perusahaan menjadi Tbk (kependekan dari Terbuka). Sebagaimana diungkap
sebelumnya, perusahaan bisa langsung mencatatkan sahamnya di BEI setelah IPO bisa juga
tidak. Jadi setelah menjadi perusahaan public sama sekali tidak ada keharusan bagi saham sebuah
perusahaan untuk langsung tercatat (listed). Ingat ketika PT Abdi Bangsa Tbk perusahaan
penerbit harian Republika pertama kali go public tidak langsung tercatat di BEI, melainkan
beberapa tahun kemudian. Kendati tidak langsung listing namun perusahaan yang telah IPO
tersebut tetap mengikuti aturan mengenai keterbukaan di pasar modal. Itu berarti laporan
keuangan, corporate action dan ketebukaan informasi lainnya harus disampaikan ke publik.
4. Tahap Pencatatan di BEI
Setelah melakukan penawaran umum, perusahaan yang sudah menjadi emiten itu akan
langsung mencatatkan sahamnya maka yang perlu diperhatikan oleh perusahaan adalah apakah
perusahaan yang melakukan IPO tersebut memenuhi ketentuan dan persyaratan yang berlaku di
BEI (listing requirement). Kalau memenuhi persyaratan, maka perlu ditentukan papan
perdagangan yang menjadi papan pencatatan emiten itu. Dewasa ini papan pencatatan BEI terdiri
dari dua papan: Papan Utama (Main Board) dan Papan Pengembangan (Development Board).
Sebagaimana namanya, papan utama merupakan papan perdagangan bagi emiten yang
volume sahamnya cukup besar dengan kapitalisasi pasar yang besar, sedangkan papan
pengembangan adalah khusus bagi pencatatan saham-saham yang tengah berkembang. Kendati
terdapat dua papan pencatatan namun perdagangan sahamnya antara papan utama dan papan
pengembangan sama sekali tidak berbeda, sama-sama dalam satu pasar.
Jadi perbedaaan papan perdagangan ini hanya membedakan ukuran
perusahaan saja. Papan Utama ditujukan unt uk emiten atau emiten yang
mempunyai ukuran (size) besar dan lamanya menjalankan usaha utama sekurang -
kurangnya 36 bulan berturut -turut. Sementara Papan Pengembangan
dimaksudkan untuk perusahaan -perusahaan yang belum dapat memenuhi
pers yaratan pencatatan d i Papan Utama, termasuk perusahaan yang prospektif
namun belum menghasilkan keuntungan.

G. Hal- Hal yang harus dipersiapkan Emiten dalam rangka Penawaran Umum

1. Manajemen perusahaan menetapkan mencari dana melalui go public


2. Rencana go public tersebut dimintakan persetujuan kepada para pemegang saham dan
perubahan Anggaran Dasar dalam RUPS
3. Emiten mencari Profesi Penunjang dan Lembaga Penunjang untuk membantu
menyiapkan kelengkapan dokumen.

- Penjamin Emisi (Underwriter) untuk menjamin dan membantu Emiten dalam


proses emisi
- Profesi Penunjang:
o Akuntan Publik untuk melakukan audit atas laporan keuangan emiten
untuk dua tahun terakhir
o Notaris untuk melakukan perubahan atas Anggaran Dasar, membuat
akta perjanjian – perjanjian dalam rangka penawaran umum dan juga
notulen – notulen rapat.
o Konsultan Hukum untuk memberikan pendapat dari segi hukum (legal
opinion)
- Lembaga Penunjang:
o Wali Amanat akan bertindak selaku wali bagi kepentingan pemegang
obligasi (untuk emisi obligasi)
o Penanggung (Guarantor)
o Biro Administrasi Efek (BAE)
o Tempat Penitipan Harta (Custodian)

1. Mempersiapkan kelengkapan dokumen emisi


2. Kontrak Pendahuluan dengan Bursa Efek
3. Penandatanganan perjanjian – perjanjian emisi
4. Khusus penawaran obligasi atau efek lainnya yang bersifat hutang, terlebih dahulu
harus memperoleh peringkat yang dikeluarkan oleh Lembaga Pemeringkat Efek
5. Menyampaikan pernyataan pendaftaran beserta dokumen – dokumennya kepada
BAPEPAM, sekaligus melakukan ekspose terbatas di BAPEPAM.
DAFTAR PUSTAKA

1. http://organisasi.org/jenis_macam_perseroan_terbatas_pt_yang_ada_di_indones
ia_pt_tertutup_terbuka_domestik_asing_perseorangan_dan_publik

2. http://www.madani-ri.com/2008/02/11/proses -go-public-dan-mekanisme-
pencatatan-saham-di-bursa-efek-indonesia/

3. http://imeci -manossoh.blogspot.com/2011/04/perusahaan -go-public-dan-pasar-

modal.html

4. http://www.wealthindonesia.com/stock-market/keuntungan-dan-kerugian-perusahaan-go-
public.html

5. http://gerritboy81.blogspot.com/2008/04/proses-go-public.html

6. http://ongisnade.wordpress.com/2008/02/03/mengenal-wacana-go-public-arema/

7. http://hndwibowo.blogspot.com/2008/06/proses-go-public-dan-mekanisme.html

8. http://organisasi.org/pengertian-arti-definisi-pasar-modal-penjelasan-dasar-mengenai-investasi-

perdagangan-pasar-modal-indonesia

9. http://coki002.wordpress.com/pengertian-pasar-modal/

10. http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/06/pasar-modal-definisi-pelaku-jenis-dan.htm

11. http://metyalutviani93.blogspot.com/2012/04/perusahaan-go-public.html

12. https://dokumen.tips/documents/proses-penawaran-umum.html
13. https://www.artikelsiana.com/2014/12/pengertian-tujuan-manfaat-go-public-konsekuensi.html#

14. Morrisan, Manajemen Public Relations ‘Strategi Menjadi Humas Profesional’, 2008

Anda mungkin juga menyukai