Anda di halaman 1dari 12

POLITEKNIK NEGERI PADANG

PROGRAM STUDI: D3 & D4 ADM BISNIS dan AKUNTANSI

JUDUL MATERI: HPERUSAHAAN TERTUTUP, PERUSAHAAN TERBUKA &


PASAR MODAL

TOPIK KEGIATAN TEORI:


NOMOR BUKU AJAR
PERUSAHAAN TERTUTUP, 3
PERUSAHAAN TERBUKA & PASAR MODAL

I. JUDUL : PERUSAHAAN TERTUTUP, PERUSAHAAN TERBUKA &

PASAR MODAL

II. TUJUAN :

Mahasiswa mampu :

1. memahami dan mengerti dan mengerti perusahaan tertutup dan perusahaan terbuka.
2. memahami dan mengerti pasar modal.

III. TEORI DASAR :

III. 1. Pendahuluan

1.1. Latar Belakang


Perkembangan Perusahaan go public dan pasar modal di Indonesia mengalami peningkatan
yang sangat pesat terutama setelah pemerintahan melakukan berbagai regulasi di didang
keuangan dan perbankkan termasuk pasar modal. Para pelaku di pasar modal telah menyadari
bahwa perdagangan efek dapat memberikan return yang cukup baik bagi mereka, dan sekaligus
memberikan konsribusi yang besar bagi perkembangan perekonomian negara kita.
Aktivitas Perusahaan go public dan pasar modal yang merupakan salah satu potensi
perekonomian nasional, memiliki peranan yang penting dalam menumbuhkembangkan
perekonomian nasional. Dukungan sektor swasta menjadi kekuatan nasional sebagai
dinamisator aktivitas perekonomian nasional Pun demikian. di Indonesia, ternyata pasar modal
masih didominasi oleh pemodal asing. Idealnya, dalam pasar modal perlu ada keseimbangan
antara pemodal asing dengan pemodal lokal.Pasar modal Indonesia masih dianalogikan dengan
arena judi, bukan sebagai sarana investasi. Akibatnya, hal ini menyebabkan peningkatan
fluktuasi dan merugikan investor minoritas.

63
Pasar modal (capital market) adalah lembaga keuangan bukan bank yang mempunyai kegitan
berupa penawaran dan perdagangan efek. Selain itu juga merupakan lembaga profesi yang
berkaitan dengan transaksi jual beli efek dan perusahan publik yang berkaitan dengan efek.
Dengan demikian pasar modal dikenal sebagai tempat bertemunya penjual dan pembeli modal /
dana.

BAB II
PERUSAHAAN GO PUBLIC DAN PASAR MODAL

A. PERUSAHAAN TERTUTUP DAN PERUSAHAAN TERBUKA


Yang dimaksud dengan perusahaan tertutup adalah suatu perseroan terbatas yang saham-sahamnya
masih dipegang oleh beberapa orang/perusahaan saja, sehingga jual beli sahamnya dilakukan
dengan cara-cara yang ditentukan oleh anggaran dasar perseroan, yang pada umumnya diserahkan
kepada kebijaksanaan pemegang saham yang bersangkutan.
Sedangkan yang dimaksud dengan perseroan terbuka adalah suatu perseroan terbatas yang modal
dan sahamnya telah memenuhi syarat-syarat tertentu. Dimana saham-sahamnya dipegang oleh
banyak orang / banyak perusahaan, yang penawaran sahamnya dilakukan kepada publik /
masyarakat sehingga jual beli sahamnya dilakukan melalui pasar modal. Salah satu ciri dari
perusahaan terbuka adalah perlunya keterbukaan ( disclosure ) atas informasi perusahaan kepada
publik, sehingga hukum pun mengatur masalah perusahaan terbuka, termasuk tentang keterbukaan
informasi ini secara sangat detail.
Ketentuan perundang – undangan mengharuskan penempatan kata “Tbk” di belakang nama
perusahaan terbuka, sehingga jelas membedakannya dengan suatu perusahaan tertutup. Misalnya :
1. PT Telkom Tbk.
2. PT Astra Internasional Tbk
3. PT HM Sampoerna Tbk
4. PT Kalbe Farma Tbk
5. Dan lain – lain.
Suatu perusahaan terbuka dapat berupa Emiten atau Perusahaan Publik. Yang dimaksud dengan
Emiten adalah suatu perusahaan terbuka di mana proses menjadi perusahaan terbuka dilakukan
dengan jalan melakukan penawaran saham – sahamnya kepada publik lewat suatu penawaran
umum. Sedangkan yang dimaksud dengan perusahan publik adalah suatu perusahaan yang menjadi
perusahaan terbuka tanpa lewat proses penawaran umum, tetapi dengan sendirinya perusahaan
tertutup kemudian memiliki pemegang sahamnya yang banyak, misalnya dengan warisan saham,
jual beli atau hibah saham kepada banyak orang. Kepada perusahaan publik ini juga berlaku banyak
persyaratan yang sama dengan emiten, seperti kewajiban keterbukaan informasi, kewajiban
pendaftaran ke Bapepam, atau kewajiban pencatatan saham.
Di samping itu, selain dari saham, juga diperdagangkan di pasar modal adalah berbagai jenis surat
berharga lain ( efek lain ), yaitu sebagai berikut :

64
1. Surat Pengakuan Hutang
2. Surat Berharga Komersil ( Commercial Paper )
3. Obligasi
4. Tanda Bukti Hutang
5. Unit Penyertaan Kontrak Investasi Kolektif
6. Kontrak Berjangka Atas Efek
7. Setiap Derivatif dari Efek, seperti Bukti Right, Warran, dan Opsi
8. Efek Beragun aset
9. Sertifikat Penitipan Efek Indonesia

Tentang perusahaan terbuka ini diatur oLeh suatu cabang ilmu hukum yang disebut dengan hukum
pasar modal. Hukum pasar modal in menyangkut dengan objek – objek bahasan sebagai berikut :
1. Pengaturan tentang perusahaan, yang antara lain meliputi :
a. Persyaratan keterbukaan informasi
b. Perlindungan pemegang saham minoritas / pemegang saham publik

2. Tentang berbagai macam surat berharga pasar modal ( efek )

3. Tentang adminstrasi pasar modal, yang berisikan antara lain hal-hal sebagai berikut :
a. Tentang perusahaan yang menawarkan surat berharga
b. Tentang profesi, badan atau lembaga yang terlibat dalam pasar modal
c. Tentang perdagangan surat berharga
d. Tentang proses go publik
e. Tentang pendaftaran dan pencatatan
f. Tentang dokumentasi, seperti persyaratan prospektus, pernyataan pendaftaran,
pengumuman, dan sebagainya

4. Tentang penegakan hukum di pasar modal


Tujuan hukum dari pengaturan pasar modal adalah agar tercapai unsur – unsur sebagai
berikut :
a. Keterbukaan informasi
b. Profesionalisme dan tanggung jawab pelaku pasar modal
c. Pasar yang tertib dan modern
d. Efisiensi
e. Kewajaran
f. Perlindungan investor
g. Kepastian hukum
h. Keadilan

B. PROSES GO PUBLIC SUATU PERUSAHAAN


Setelah suatu perusahaan memenuhi berbagai persyaratan yang ditentukan oleh undang- undang
untuk menjadi perusahaan terbuka, maka proses go publik sudah dapat dilakukan dan setelah
proses go publik ini dilakukan, barulah perusahaan tersebut menjadi perusahaan terbuka

65
Keseluruhan tahapan dalam rangkaian proses go publik dari suatu perusahaan ( emitem ) adalah
sebagai berikut :
1. Tahap persiapan untuk go publik
2. Tahap pendahuluan go publik
3. Tahap pelaksanaan go publik

Berikut ini penjelasan, yaitu sebagai berikut :

1. Tahap Persiapan Untuk Go Publik


Dalam tahap persiapan untuk go publik ini dilakukanlah hal-hal sebagai berikut :
a. Restrukturisasi perusahaan
b. Pemberesan surat-surat dan dokumentasi
c. Dilakukan private placement

Berikut ini penejelasannya, yaitu sebagai berikut :

a. Restrukturisasi Perusahaan

Restrukturisasi perusahaan ini dilakukan dengan maksud agar perusahaan yang bersangkutan dapat
memenuhi berbagai persyaratan go publik. Dalam proses restrukturisasi perusahaan untuk go publik
ini, dilakukanlah berbagai macam restrukturisasi sebagai berikut :

1. Restrukturisasi financial
2. Restrukturisasi bisnis
3. Restrukturisasi korporat
4. Restrukturisasi posisi SDM, dan
5. Restrukturisasi hutang / pinjaman

Sebagai gambaran tentang bagaimana dilakukannya proses restrukturisasi ini, misalnya terhadap
restrukturisasi finansial, yang dilakukan adalah hal – hal sebagai berikut :

1. Reevaluasi aset
2. Menjual anak perusahaan yang sering merugi atau yang prospeknya tidak bagus
3. Jika anak perusahaan dalam kelompok yang mempunyai profit yang tinggi, maka anak
perusahaan tersebut dimasukan menjadi anak perusahaan dari perusahaan yang akan go
public
4. Jika mukin dilakukan pelunasan hutang bank untuk dapat menekan biaya
5. Penelitian tentang manfaat dari pengunaan dana hasil go public, sehingga pemanfaatan
dana tersebut dapat dilakukan dengan sebaik-baiknya

b. Pemberesan surat – surat dan dokumentasi


Suatu perusahaan yang akan go public ( emiten ) diperlukan suatu kerapian di bidang kearsipan.
Untuk itu, dokumen-dokumen harus disimpan dengan baik dan diperlukan seorang corporate
secretary. Demikian juga izin-izin yang belum beres atau sudah mati perlu dihidupkan kembali.
Kontrak – kontrak yang tidak benar perlu dibenarkan.

66
c. Dilakukan private placement
Adakalanya, suatu perusahaan yang akan go public ( emiten ) memerlukan dana terlebih dahulu
untuk membereskan perusahaannya atau untuk kepentingan lain. Untuk itu, dapat ditempuh melalui
suatu proses yang disebut dengan private placement atau yang disebut juga dengan istilah private
offering. Dalam hal ini, pihak perusahaan mencoba mencari dana kepada pihak luar, dimana dana
tersebut akan dibayar dengan saham pada waktu go public nanti atau dengan dana hasil go public.
Sering dilakukan dengan penertiban suatu instrumen yang disebut dengan obligasi konversi
( convertible bonds ). Convertible bonds adalah suatu surat hutang yang dijual kepada seseorang
atau suatu perusahaan dimana surat hutang tersebut dapat dikonversi menjadi saham pada saat
perusahaan tersebut go public nantinya.

2. Proses Pendahuluan Untuk Go Public


Setelah dilakukan persiapan – persiapan dan hasilnya menunjukan bahwa perusahaan sudah
memenuhi syarat untuk go public, maka dimulailah proses pendahuluan untuk go public. Dalam
proses pendahuluan untuk go public ini, dilakukan hal-hal sebagai berikut :
a. Penunjukan pihak yang terlibat
b. Proses underwriting
c. Restrukturisasi anggaran dasar
d. Pembuatan laporan dan dokumentasi go public lainnya
e. Pencatatan pendahuluan atas saham – saham di bursa efek

Berikut ini penjelasannya untuk masing – masing kategori tersebut, yaitu sebagai berikut :

a. Penunjukan pihak yang terlibat


Pada tahap ini, pihak perusahaan yang akan go public ( emiten ) haruslah memilih dan menunjuk
pihak – pihak yang terlibat dalam proses go public tersebut. Pihak – pihak yang terlibat tersebut
antara lain adalah sebagai berikut :
1. Penjamin Emisi ( underwriter )
2. Akuntan Publik
3. Konsultan Hukum
4. Notaris
5. Perusahaan Penilai ( appraiser )
6. Biro Administrasi Efek
7. Dan lain-lain

b. Proses underwriting
dalam proses underwriting ini, pihak penjamin emisi ( underwriter ) sudah harus ditunjuk oleh
emiten. Pihak underwriter ini berfungsi sebagai pihak yang akan mengatur pemasaran sampai
terjualnya saham dipasar perdana. Pihak underwriter ini juga melakukan komitmen-komitmen
tertentu dengan emiten. Komitmen – komitmen tersebut adalah sebagai berikut :

1) Komitmen Penuh ( Full Commitment )


Komitmen penuh atau disebut juga dengan istilah full commitment, kadang – kadang disebut dengan
istilah firm commitment. Dengan komitmen ini, pihak underwriter tidak ubahnya seperti penjamin
saja, yakni menjamin bahwa seluruh saham dari emitmen tersebut akan laku terjual di pasar

67
perdana. Apabila ternyata kemudian saham tersebut tidaj habis laku terjual, maka pihak undrwriter
mempunyai kewajiban untuk membeli untuk dirinya sendiri atas sisa saham yang tidak laku terjual.

2) Komitmen Terbaik ( Best Effort Commitment )


Dengan komitmen terbaik ini, pihak underwriter hanya berkewajiban untuk menjual saham dengan
sebaik-baiknya di pasar perdana. Manakala ternyata bahwa ada saham yang tidak habis laku terjual
dipasar perdana tersebut, sisa dari saham – saham yang bersangkutan ( yang tidak laku ) boleh
dikembalikan kepada pihak emiten tanpa ada kewajiban dari dari underwriter untuk membeli untuk
dirinya sendiri.

3) Komitmen Siaga ( Stand By Commitment )


Dengan komitmen siaga ini yang dimaksudkan adalah bahwa pihak underwriter berkewajiban untuk
menjual saham dari emmiten dipasar perdana. Akan tetapi, mana kala saham tersebut tidak habis
laku terjual di pasar perdana, maka sisa saham yang tidak habis terjual di pasar perdana, dapat di
beli sendiri oleh underwriter pada harga tertentu.
Dalam proses underwritring ini, dilakukan suatu proses terhadap emiten yang disebut dengan proses
due diligence, yakni suatu proses pemeriksaan formal secara detail terhadap berbagai item penting
dari suatu perusahaan untuk menentukan apakah suatu perusahaan sudah siap atau belum untuk go
public. Hal-hal yang diperiksa dalam proses due diligence adalah sebagai berikut :
1. Anggaran dasar beserta seluruh kelengkapan amandemennya.
2. Daftar pemegang saham
3. Daftar anggota direksi dan komisaris
4. Daftar lokasi bisnis
5. Financial statement
6. Kontrak – kontrak yang dibuat oleh emiten
7. Liabilities ( short terms, long terms dan contingents )
8. Polis asuransi
9. Hak milik intelektual
10. Daftar produksi
11. Perkara – perkara litigasi
12. Daftar supplier
13. Daftar pelanggan
14. Dan lain – lain

c. Restrukturisasi anggaran dasar


Anggaran dasar dari perseroan juga perlu direvisi agar sesuai dengan anggaran dasar suatu
perusahaan terbuka. Sebab, untuk anggaran dasar suatu perusahaan terbuka, ada suatu standar
tersendiri, yang berbeda dengan anggaran dasar suatu perusahaan tertutup. Porsi terbesar dari
pelaksanaan restrukturisasi anggaran dasar dilakukan oleh pihak notaris bersama – sama dengan
konsultasi hukum.
Adapun bagian – bagian dari anggaran dasar yang perlu direvisi, antara lain adalah sebagai berikut :
1. Pemodalan perseroan
2. Jumlah saham diperbanyak
3. Umlah saham yang dialokasi kepada publik

68
4. Harga nominal saham sesuai dengan yang dipersyaratkan untuk perusahaan
terbuka
5. Pengalihan saham dengan cara yang sesuai dengan aturan pasar modal
6. Persyaratan untuk direksi dan komisaris lebih diperketat
7. Keuangan mesti diaudit oleh akuntan publik
8. Ketentuan tentang wajib lapor atau wajib diumumkan terhadap hal-hal tertentu
9. Penyesuaian tentang kuorum dan hak suara dalam rapat umum pemegang
saham dan rapat direksi atau komisaris
10. Penggunaan dana hasil go public harus jelas
11. jual beli saham dalam hal-hal tertentu dilakukan dengan suatu tender offer
12. pengaturan tentang transaksi yang berbenturan kepentingan ( conflict of
interest )

d. pembuatan laporan dan dokumentasi go public lainnya


laporan – laporan kepada yang berwenang dan sejumlah dokumentasi yang berhubungan dengan
proses go public haruslah disiapkan juga. Dokumentasi – dokumentasi yang penting dalam
hubungannya dengan proses go public adalah sebagai berikut :
1. legal audit dan legal opinion, yang dibuat oleh konsultan hukum.
2. Laporan keuangan dari akuntan publik
3. Laporan penilaian oleh perusahaan penilai ( appraiser )
4. Draft prospektus ( termasuk di dalamnya laporan oleh emiten sendiri)
5. Draft prospektus ringkas ( untuk diumumkan dalam 2 surat kabar )
6. Pernyataan pendaftaran
7. Confort letter

Seperti telah disebutkan bahwa salah satu dokumen penting daam proses go publik adalah suatu
legal audit yang dibuat oleh konsultan hukum. Pada prinsipnya, legal audit ini berisikan hal – hal
sebagai berikut :

1. Pemaparan dan anlisis terhadap anggaran dasar perseroan


2. Pemaparan dan analisis terhadap permodalan dan saham
3. Pemaparan dan analisis terhadap direksi dan komisaris
4. Pemaparan dan anlisis terhadap izin – izin dan persetujuan
5. Pemaparan dan analisis terhadap aset – aset perseroan
6. Pemaparan dan analisis tentang asuransi
7. Pemaparan dan anlisis tentang tenaga kerja
8. Pemaparan dan anlisis tentang penyertaan pada perusahaan lain
9. Pemaparan an analisis terhadap kontrak – kontrak
10. Pemaparan dan analisis terhadap persetujuan – persetujuan dalam rangka emisi
efek
11. Perkara – perkara di pengadilan, abitrase, dan badan – badan peradilan lainnya.

e. Pencatatan pendahuluan atas saham – saham di bursa efek


Dalam tahap pendahuluan ini dilakukan juga pencatatan pendahuluan atas saham – saham di bursa
– bursa efek di mana saham – saham dari perusahaan tersebut akan dijual, yakni ada masanya
dilakukan lagi pencatatan saham yang definitif di bursa – bursa tersebut.

69
3 . Proses Pelaksanaan Go Public
Setelah dilaluinya proses pendahuluan untuk go public dan ternyata perusahaan memenuhi syarat
untuk go public, maka tibalah saatnya bagi perusahaan tersebut untuk maju ketahap pelaksanaan go
public itu sendiri. Dalam tahap pelaksanaan go public ini, dilakukanlah hal – hal sebagai berikut :
a. Proses pengajuan pernyataan pendaftaran
b. Public expose, yakni pernyataan dan diskusi dengan pihak publik atau
pihak pejabat yang berwenang
c. Pembuatan dan percetakan prospektus, dan pemuatan prospektus
ringkas dalam 2 surat kabar
d. Road show, yakni dengan berkunjung ke tempat – tempat investor
institusional untuk menawarkan saham
e. Penjatahan di pasar perdana
f. Proses pencatatan saham di bursa efek
g. Proses jual beli saham di pasar sekunder ( di bursa – bursa saham )

C. PARA PELAKU PASAR MODAL


Di antara semua pasar di dunia ini, maka pasar yang paling tertib dan paling banyak pengaturannya
oleh hukum adalah pasar moda, yakni pasar tempat di mana diperjualbeikan efek, termasuk saham
perusaan terbuka. Karena emisi saham atau jual beli saham terbilang sangat rumit dan riskan
penipuan, maka banyak pihak yang terlibat dalam pasar modal tersebut, yaitu sebagai berikut :

1. Pihak yang berfungsi sebagai pelaku investasi


Ke dalam kategori ini termasuk antara lain sebagai berikut
a. Investor peorangan
b. Investor lembaga/badan hukum

2. Pihak yang berfungsi sebagai penari modal


Ke dalam kategori ini termasuk antara lain :
a. Emiten
b. Perusahaan publik

3. Pihak yang berfungsi sebagai penyedia fasilitas


Ke dalam kategori ini termasuk antara lain:
a. Bursa – bursa efek, seperti bursa efek Jakarta ( BEJ), bursa efek surabaya ( BES ),
atau wallstret di New York.
b. Lembaga kliring dan penjaminan.
c. Lembaga penyimpanan dan penyelesaian.

4. Pihak yang berfungsi sebagai pengawas


ke dalam kategori ini termasuk antara lain badan pengawas pasar modal ( Bapepam ).

5. Pihak yang merupakan penunjang pasar modal


Ke dalam kelompok ini termasuk:

70
a. Lembaga penunjang pasar modal, yang terdiri dari:
1. Kustodian
2. Biro administrasi efek
3. Wali amanat
b. Profesi penunjang pasar modal, yang terdiri dari :
 Akuntan publik
 Konsultan hukum
 Perusahaan penilai
 Notaris

6. Pihak yang berfungsi sebagai pengatur emisi dan transaksi


Ke dalam kategori ini termasuk antara lain :
 Penjamin emisi
 Wakil penjamin emisi
 Perantara pedagang efek
 Wakil perantara pedagang efek

7. Pihak yang berfungsi sebagai pengelolaan modal dan konsultasi


Ke dalam kategori ini termasuk antara lain :
 Manager investasi
 Wakil manager investasi
 Penasihat investasi perorangan
 Penasihat investasi berbentuk perusahaan
 Reksa dana

D. PENEGAKAN HUKUM DI PASAR MODAL


Banyak sekali trik bisnis dilakukan di pasar moda, bahkan banyak yang menjurus ketindak pidana,
sehingga untuk mencegah kerugian dan ketidakadilan bagi pihak masyarakat atau bagi pihak
tertentu, sektor hukum harus menyediakan perangkatnya yang jelas dan komprehensif. Ujung
tombak dari penegakan hukum di pasar modal adalah badan pengawas pasar modal ( Bapepam ).
Bapepam ini mempunyai fungsi sebagai :
1. Lembaga pembina
2. Lembaga pengatur
3. Lembaga pengawas

Diberikannya fungsi tersebut kepada Bapepam adalah dengan tujuan agar dicapainya suatu pasar
modal yang memenuhi unsur – unsur sebagai berikut :

1. Teratur
2. Wajar
3. Efisien
4. Melindungi kepentingan pemodal dan masyarakat

Dalam menjalankan fungsinya sebagai lembaga pengawas, Bapepam melakukannya secara sebagai
berikut :

71
1. Preventif, yakni dengan membentuk aturan main yang jelas, membuat pedoman,
bimbingan dan pengarahan.
2. Represif, yakni dalam bentuk pemeriksaan, penyidikan dan penerapan sanksi-sanksi.

Dalam hal fungsinya sebagai pengawas yang represif, Bapepam mempunyai wewenang sebagai
berikut:

1. Wewenang pemeriksaan, dan


2. Wewenang penyidikan.

Dengan diberikannya kewenangan pemeriksaan dan penyidikan kepada Bapepam sudah dipandang
semacam polisi khusus, yang memang dimukinkan dalam kitab undang – undang hukum acara
pidana ( KUHAP ).

Dengan kewenangannya sebagai lembaga pemeriksaan, Bapepam dapat melakukan tindakan –


tindakan terhadap pihak yang diduga melanggar ketentuan dibidang pasar modal, untuk mana
bapepam akan mencari, mengumpulkan, dan mengolah data dan atau keterangan lain untuk
membuktikan ada atau tidaknya pelanggaran atas perundang-undangan di bidang pasar modal.

Selanjutnya, sebagai lembaga penyidik, Bapepam dapat melakukan tindakan penyidikan terhadap
pihak yang diduga melanggar aturan pidana di bidang pasar modal, yang diduga dapat atau telah
menimbulkan kerugian bagi pasar modal atau bagi masyarakat tertentu atau bagi masyarakat
keseluruhan. Sebagai lembaga penyidik, maka apabila memnuhi persyaratan undang – undang,
Bapepam dapat meneruskan perkara yang disidiknya itu ke lembaga penuntutan hukum, yang dalam
hal ini dilakukan oleh pihak kejaksaan.

Perundang – undangan di bidang pasar modal juga mengategorikan berbagai tindakan dibidang
pasar mmodal sebagai perbuatan pidana. Dilihat dari segi berat ringannya ancaman pidana, maka
suatu perbbuatan pidana pasar modal dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

1. Perbuatan dengan ancaman pidana maksimum 10 tahun penjara dan atau denda maksimum
Rp. 15.000.000.000,00 ( lima belas miliyar rupiah ), antara lain diancam terhadap tindakan –
tindakan sebagai berikut :
a. Penipuan
b. Manipulasi padar modal
c. Mempengaruhi pasar modal secara tidak layak
d. Membuat pernyataan yang tidak benar
e. Melakukan perdagangan orang dalam ( insider trading )
f. Melakukan penawaran umum yang tidak sah

2. Perbuatan dengan ancaman pidana maksimum 5 tahun penjara dan atau denda maksimum
Rp.5.000.000.000,00 ( lima miliyar rupiah ), antara lain diancam terhadap tindakan – tindakan
sebagai berikut :
a. Perusahaan publik yang tidak menyampaikan pernyataan pendaftaran sebagaimana
mestinya.
b. Pemalsuan dokumen, izin atau tindakan tidak layak semacam itu.

72
3. Perbuatan dengan ancaman pidana maksimum 1 ( satu ) tahun kurungan dan atau denda
maksimum Rp. 1.000.000.000,00 ( satu miliar rupiah ), antara lain diancam terhadap tindakan-
tindakan sebagai berikut :
a. Melakukan usaha dibidang pasar modal tanpa izin pihak yang berwenang untuk itu
b. Menghambat pelaksanaan tugas pemeriksaan dari Bapepam.

Dalam rangka melaksanakan penegakan hukum ( law enforcement ) di bidang pasar modal, maka
selain dari sanksi pidana ( penjara, kurungan atau denda ), maka hukum pasar modal menyediakan
juga beberapa sanksi lainnya, yaitu sebagai berikut :

1. Sanksi perdata, berupa ganti rugi perdata


2. Sanksi administrasi, berupa pencabutan izin dan penjatuhan denda administratif.

IV. PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pasar Modal adalah tempat perusahaan mencari dana segar untuk mengingkatkan kegiatan
bisnis sehingga dapat mencetak lebih banyak keuntungan. Dana segar yang ada di pasar modal
berasal dari masyarakat yang disebut juga sebagai investor. Para investor melakukan berbagai tehnik
analisis dalam menentukan investasi di mana semakin tinggi kemungkinan suatu perusahaan
menghasilkan laba dan semakin kecil resiko yang dihadapi maka semakin tinggi pula permintaan
investor untuk menanamkan modalnya di perusahaan tersebut.Pada pasar modal pelakunya dapat
berupa perseorangan maupun organisasi / perusahaan. Bentuk yang paling umum dalam investasi
pasar modal adalah saham dan obligasi. Saham dan obligasi dapat berubah-ubah nilainya karena
dipengaruhi oleh banyak faktor. Saat ini pasar modal di Indonesia adalah Bursa Efek Jakarta atau
yang disingkat BEJ dan Bursa Efek Surabaya atau yang disingkat BES. Pelaku pasar modal ialah
emiten, investor dan lembaga penunjang. Pasar Modal memiliki peran yang sangat penting di dalam
perekonomian Indonesia. Pasar modal mempunyai dua fungsi yaitu ekonomi dan keuangan. Di
dalam ekonomi, pasar modal menyediakan fasilitas untuk memindahkan dana dari lender ke
borrower.Dengan menginvestasikan dananya lender mengharapkan adanya imbalan atau return dari
penyerahan dana tersebut. Sedangkan bagi borrower, adanya dana dari luar dapat digunakan untuk
usaha pengembangan usahanya tanpa menunggu dana dari hasil operasiperusahaannya. Di dalam
keuangan, dengan cara menyediakan dana yang diperlukan oleh borrower dan para lender tanpa
harus terlibat langsung dalam kepemilikan aktiva riil.

3.2 Saran
Bab ini tentunya jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu masukan serta saran dari para
pembaca sangat kami harapkan demi tercapainya kesempurnaan tersebut.

V. DAFTAR PUSTAKA

73
Munir Fuadi, Pengantar Hukum Bisnis.

74

Anda mungkin juga menyukai