Anda di halaman 1dari 3

1. Mengapa Perusahaan melaksanakan Go Publik?

Sebagian besar perusahaan yang melaksanakan Go Publik karena adanya beberapa manfaat yaitu
mengatasi kendala pinjaman, mempunyai bargaining  yang lebih besar dari bank, diversifikasi likuiditas
dan portofolio, monitoring, pengakuan investor dan perubahan modal. Sedangkan motivasi bagi
perusahaan yang melakukan go public, di antaranya yang umum adalah untuk pendanaan pertumbuhan
perusahaan. Kim (Daljono, 2000) mengemukakan ada dua alasan mengapa perusahaan melakukan IPO,
yakni karena pemilik lama ingin mendiversifikasikan portofolio mereka dan karena perusahaan tidak
memiliki alternatif sumber dana yang lain untuk membiayai proyek investasinya. Apapun motivasi go
public, perusahaan menginginkan dana yang terkumpul dari IPO bisa maksimum maka perusahaan
tersebut menyerahkan masalah yang berkaitan dengan IPO kepada underwriter. Dengan go public,
perusahaan dapat menarik dana yang relatif besar dari masyarakat secara tunai. Sedangkan bagi
masyarakat luas ke dalam kepemilikan, akan membawa konsekuensi bagi pemilik semula, yaitu hak
kepemilikannya relatif berkurang dibanding dengan sebelum go public. Konsekuensi positif dari
penawaran saham di pasar modal dapat berupa tambahan modal yang lebih murah, diversifikasi,
likuiditas, pengakuan investor, kenaikan posisi tawar menawar terhadap bank, pemindahan pengawasan
dan sebagainya yang memberi dampak sangat positif terhadap perusahaan-perusahaan yang banyak
memerlukan investasi, perusahaan beresiko tinggi dan perusahaan yang produknya berharga tinggi.

2. Bagaimana prosedur pencatatan saham di Bursa

Saham yang dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) ditempatkan di dua papan pencatatan, yaitu Papan
Utama dan Papan Pengembangan. Setiap jenis papan memiliki syarat pencatatan yang berbeda.  Papan
Utama ditujukan untuk saham perusahaan tercatat yang berskala besar, yang memiliki aktiva bersih
minimal Rp100 miliar. Sementara Papan Pengembangan hanya mensyaratkan minimal ekuitas bersih
Rp5 miliar.

Papan Pengembangan dibuat untuk mencatat saham perusahaan-perusahaan yang belum dapat
memenuhi persyaratan pencatatan di Papan Utama, atau saham-saham yang dikategorikan sebagai
perusahaan yang prospektif namun belum membukukan keuntungan.

Jumlah investor juga menentukan penempatan saham di kedua papan. Untuk bisa dicatat di Papan
Utama, jumlah pemegang saham paling sedikit 1.000, sementara pada Papan Pengembangan, saham
yang dicatat diimiliki minimal 500 pemegang saham.

BEI juga menerapkan ketentuan jumlah saham yang harus ditawarkan kepada publik. Untuk perusahaan
yang memiliki ekuitas kurang dari Rp500 miliar maka minimal harus melepas 20% dari jumlah saham
dalam modal disetor kepada publik.  Berikutnya, perusahaan dengan ekuitas Rp500 miliar-Rp2 triliun
minimal melepas 15% saham ke publik. Sementara perusahaan yang memiliki ekuitas Rp2 triliun, paling
kurang 10% melepas saham ke publik.

Selain ketentuan yang menyangkut ekuitas dan jumlah pemegang saham, ada persyaratan umum yang
harus dipenuhi perusahaan sebelum mencatat sahamnya di BEI. Diantaranya, Badan hukum Calon
Perusahaan Tercatat berbentuk Perseroan Terbatas (PT). Pernyataan Pendaftaran disampaikan ke
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah menjadi efektif. Perusahaan memiliki Komisaris Independen
sekurang-kurangnya 30% dari jajaran anggota Dewan Komisaris,   memiliki Direktur tidak terafiliasi,
memiliki Komite Audit atau menyampaikan pernyataan untuk membentuk Komite Audit paling lambat 6
bulan setelah tercatat, dan memiliki Sekretaris Perusahaan.

Perusahaan harus menerbitkan saham dengan nilai nominal saham sekurang-kurangnya Rp100. Ada juga
persyaratan hukum, yaitu, Calon Perusahaan Tercatat tidak sedang dalam sengketa hukum yang
diperkirakan dapat mempengaruhi kelangsungan perusahaan. Selain itu, bidang usaha perusahaan yang
hendak mencatat saham di bursa baik langsung atau tidak langsung tidak dilarang oleh Undang-Undang
yang berlaku di Indonesia.

Khusus Calon Perusahaan Tercatat yang bergerak dalam industri pabrikan, memiliki sertifikat AMDAL
dan tidak dalam masalah pencemaran lingkungan, dan calon Perusahaan Tercatat yang bergerak dalam
industri kehutanan harus memiliki sertifikat eco-labelling (ramah lingkungan). Data keuangan
perusahaan terakhir yang telah diaudit harus disampaikan ke bursa sebagai syarat pengajuan
permohonan pencatatan saham.

Berdasarkan persyaratan yang telah dipenuhi dan diserahkan ke BEI, maka bursa akan melakukan
evaluasi dan penilaian. Dalam jangka waktu selambatnya 10 hari, akan disampaikan penolakan atau
pemberian persetujuan prinsip atas permohonan pencatatan kepada perusahaan yang mengajukan
permohonan pencatatan sahamnya.  Tenggat waktu tersebut dihitung sejak BEI memperoleh dokumen
dan atau informasi secara lengkap. Dalam proses evaluasi atas permohonan pencatatan tersebut, Bursa
akan meminta Calon Perusahaan Tercatat melakukan presentasi mengenai rencana pencatatan
sahamnya.  Bursa juga dapat melakukan company visit ke Calon Perusahaan Tercatat. (TIM BEI)

3. Jelaskan perbedaan Pasar Perdana dan Pasar Sekunder

Pasar perdana adalah pasar atau waktu saham suatu perusahaan pertama kali ditawarkan kepada
publik. Pihak yang membantu suatu perusahaan menjual saham perdana adalah perusahaan efek atau
perusahaan sekuritas yang bertindak menjadi penjamin emisi sekaligus agen penjual atau underwriter.
Dalam pembelian saham perdana atau pembelian saham IPO (Initial Public Offering). Investor hanya bisa
membeli saham saja, selanjutnya apabila Investor ingin menjual sahamnya maka hal tersebut dilakukan
di Pasar Sekunder melalui Perantara pedagang saham (broker). Setelah saham dijual di Pasar Perdana,
tahap berikutnya, saham tersebut dicatatkan dan diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI). BEI
adalah fasilitator perdagangan saham di pasar sekunder. Artinya, ketika nama Perusahaan tersebut
sudah tercatat di Papan Perdagangan BEI, maka saham Perusahaan tersebut sudah berada di pasar
sekunder dan bisa diperdagangkan oleh para perantara pedagan efek (broker). Untuk mempermudah
investor memilih saham, BEI memiliki dua papan perdagangan, yakni Papan Utama dan Papan
Pengembangan. Yang membedakan isinya adalah jenis saham perusahaan yang tercatat. Di Papan
Utama adalah saham-saham yang memiliki skala besar atau saham-saham yang sudah memiliki track
record dengan keuntungan yang baik dalam periode tertentu serta terdapat syarat-syarat lainnya untuk
dapat dicatatkan pada Papan Utama tersebut. Sedangkan Papan Pengembangan berisi Perusahaan
Tercatat yang masih relatif baru beroperasional atau belum memiliki keuntungan seperti Perusahaan
Tercatat di Papan Utama.
Harga saham-saham di Papan Utama relatif lebih mahal dan memiliki potensi kenaikan harga yang relatif
stabil. Sebaliknya, saham-saham di papan pengembangan relatif lebih murah, dengan kenaikan harga
yang lebih lama, tetapi berpotensi naik dengan tinggi jika perusahaan tersebut sudah bertumbuh dan
menjadi besar.
Serupa dengan di pasar tradisional, mekanisme jual beli di pasar sekunder atau di BEI, berdasarkan
hukum permintaan dan persediaan. Artinya, semakin banyak permintaan beli terhadap satu saham
Perusahaan, maka harga saham tersebut akan naik. Sebaliknya jika pasokan saham tersedia banyak,
atau lebih banyak yang mau menjual dibanding yang membeli, maka harga sahan akan terkoreksi.

4. Apa yang dimaksud dengan Remote Trading

Remote Trading adalah Sistem perdagangan di BEI dimana order dilakukan tidak lagi di lantai bursa,
namun dapat dilakukan langsung melalui kantor Perusahaan Efek.

5. Sebutkan Jenis Pasar dalam Bursa Efek


 Pasar Reguler
 Pasar Negosiasi
 Pasar Tunai

Anda mungkin juga menyukai