Anda di halaman 1dari 2

Nama : Puput Prihatiningsih

NIM : 20210101382

Tugas Sesi 8 – Pasar Uang Pasar Modal

1. Menurut Anda, apakah perusahaan Kecil dan Menengah dapat melakukan go public?
Jawab:
Menurut saya, mereka dapat melakukan go public. Setiap usaha berhak untuk mendapatkan
kesuksesan, salah satunya dengan go public. Untuk bisa go public, suata perusahaaan harus
memenuhi persyaratan dan melalui tahapan-tahapan.

Tahap-tahap perusahaan:
a. Tahap Persiapan : Perusahaan harus merancang apa yang akan di lakukan perusahaan
dengan melakukan RUPS
b. Tahap Penawaran : Perusahaan melakukan publikasi dan melakukan penawaran
perdana
c. Tahap Pencatatan : Perusahaan melakukan pengajuan permohonan perntatanan ke
bursa efek

Syarat-Syarat :
a. Berbentuk badan hukum PT yang sudah beroperasi minimal 1 tahun;
b. Memiliki aktivitas berupa aktiva bersih setidaknya Rp. 5 miliar dari buku laporan
keuangan audit tahun terakhir;
c. Telah melakukan penjualan minimal 35% atau Rp. 50 juta dari saham yang telah
diterbitkan serta jumlah pemegang saham setidaknya berjumlah 500 pihak.

Pendapat lain dikemukakan oleh Otoritas Jasa Keuangan, yang menyatakan bahwa emiten dapat
berbentuk orang perorangan, perusahaan, usaha bersama, asosiasi maupun kelompok
terorganisasi.
Oleh karena itu, pada hakikatnya UKM dapat melakukan Go Public dengan menjadi emiten
dengan melakukan penawaran umum di bursa efek.

2. Menurut anda bagaimana dampak delisting bagi keberlanjutan bisnis perusahaan?


Jawab:
Delisting adalah salah satu istilah yang kerap digunakaan di dunia investasi saham. Delisting
berate penghapusan saham emiten atau perusahaan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI).
Delisting ini biasanya terjadi karena emiten tidak menyampaikan laporan keuangan,
keberlangsungan bisnis perusahaan dipertanyakan, dan tidak ada penjelasan selama 24 bulan.
Ketika perusahaan tidak memenuhi aturan, maka BEI akan mengeluarkan peringatan
ketidakpatuhan. Jika hal ini berlanjut, maka Bursa dapat menghapus saham itu dari pasar
saham.
3. Mengapa OJK dan SRO perlu memberikan stimulus untuk selamatkan Pasar Modal Indonesia
menghadapi wabah Corona saat ini?
Jawab:
Hal tersebut untuk dapat menenangkan pasar, karena apabila tidak maka akan terjadi kepanikan
pasar yang akibatnya aksi ual yang ditumbulkan bisa menjadi lebih besar.

Pada tahun 2020 Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Self Regulatory Organization setidaknya
telah melepaskan 10 stimulus untuk memberikan kepastian hukum kepada para pemangku
kepentingan pasar modal dalam menghadapi situasi penyebaran pandemik COVID-19. Sederet
kebijakan dikeluarkan antara lain pembelian kembali atau buyback saham tanpa rapat umum
pemegang saham (RUPS), trading halt, perubahan batasan auto rejection, pelarangan transaksi
short selling, dan perpanjangan batas waktu penyampaian laporan keuangan tahunan serta
RUPS.

Anda mungkin juga menyukai