KELOMPOK 8:
Shannon ( )
Sally (2106801264)
FAKULTAS HUKUM
SALEMBA
2022
DEADLINE SENIN KELAR DAN PPT
ABSTRAK
Perubahan status perusahaan tertutup menjadi perusahaan terbuka adalah bertujuan
untuk mengembangkan dan mempertahankan eksistensi perusahaan tersebut.
Perubahan status perusahaan tertutup menjadi terbuka ini harus melalui proses yang
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yaitu perubahan informasi atau identitas
dari suatu perseroan dimuat dalam suatu akta notariil yang mengacu pada ketentuan
dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 67/POJK.04/2017. Penelitian ini
membahas mengenai mekanisme perubahan Anggaran Dasar Perseroan Terbatas
Tertutup menjadi Anggaran Dasar Perseroan Terbatas Terbuka sesuai peraturan
perundang-undangan dan peran notaris dalam keabsahan akta perubahan Anggaran
Dasar Perseroan Terbatas Tertutup menjadi Anggaran Dasar Perseroan Terbatas
Terbuka berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 67/POJK.04/2017.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah yuridis normatif yaitu
suatu penelitian untuk mengetahui dan menganalisis peraturan perundang-undangan
serta norma-norma hukum.
Kata Kunci: Perseroan Terbatas; Pasar Modal; Anggaran Dasar Perseroan Terbatas
ABSTRACT
The change in the status of a private company to a public company is aimed at
developing and maintaining the existence of the company. The change in the status of
the private company to a public company must go through a process that is in
accordance with the laws and regulations, namely the change of information or
identity of a company is contained in a notarial deed which refers to the provisions of
the Financial Services Authority Regulation Number 67/POJK.04/2017. This study
discusses the mechanism for changing the Articles of Association of a Closed Limited
Liability Company to the Articles of Association of a Limited Liability Company in
accordance with the laws and regulations and the role of a notary in the validity of
the deed of changing the Articles of Association of a Closed Limited Liability
Company to the Articles of Association of a Limited Liability Company based on the
Regulation of the Financial Services Authority Number 67/POJK. 04/2017. The
research method used in this research is normative juridical, which is a study to find
out and analyze laws and regulations and legal norms.
1. Pendahuluan
1.1. Latar Belakang
Seringkali Perseroan Tertutup mengubah status perusahaannya menjadi
Perseroan Terbuka. Hal ini disebabkan, perusahaan tersebut ingin melebarkan
usahanya namun juga membutuhkan dana agar kegiatan operasional perusahaan dapat
berjalan dengan baik.
Menurut Pasal 1 Angka 13 Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar
Modal (selanjutnya disebut UUPM), bahwa pasar modal adalah kegiatan yang
bersangkutan dengan Penawaran Umum dan perdagangan Efek, Perusahaan Publik
yang berkaitan dengan Efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang
berkaitan dengan Efek.1 Perseroan Terbatas (PT) merupakan suatu badan hukum yang
1 Hendy M. Fakhruddin, Go Public Strategi Pendanaan dan Peningkatan Nilai Perusahaan), (Jakarta:
PT Elex Media Komputindo, 2008), Hlm. 76.
memiliki kegiatan usaha untuk mencari laba sebanyak-banyaknya, yang modalnya
terdiri dari saham-saham dan besaran modal tersebut tercantum dalam Anggaran
Dasar (AD).
Seiring perkembangan ekonomi yang pesat, banyak perseroan yang merasa
terpacu untuk mengembangkan usahanya, menjadi perusahaan yang memiliki
kredibilitas dan prestasi yang baik di mata masyarakat dan untuk teteap
mempertahankan eksistensinya, maka salah satu strategi yang dapat dilakukan adalah
dengan melakukan pengembangan produksi yang menarik minat masyarakat pula.
Namun, untuk melakukan pengembangan produksi tersebut membutuhkan pendanaan
yang memadai. Tak dapat dielakkan bahwa masalah yang banyak dihadapi perusahaan
adalah terbatasnya sumber dapat perusahaan dan akses kepada perbankan guna
memperoleh tambahan dana. Dana yang didapatkan dari pendiri ataupun pihak ketiga
tidak akan cukup seiring makin berkembangnya perusahaan. Perusahaan yang
memiliki potensi baik dan sudah berkembang tentunya membutuhkan dana yang lebih
besar. Mengubah status perusahaan dari perusahaan tertutup menjadi perusahaan
terbuka merupakan solusi pasar modal yang tepat dalam hal pendanaan.2
Perusahaan terbuka menjual sahamnya kepada publik atau melakukan
penawaran umum (go public) sesuai dengan ketentuan yang telah diatur dalam
UUPM dan peraturan pelaksanaanya dan siap untuk dinilai secara terbuka oleh publik.
Go public merupakan kegiatan penawaran saham atau efek lain yang dilakukan oleh
emiten untuk menjual saham atau efek kepada masyarakat sesuai dengan ketentuan
UU Pasar Modal dan peraturan pelaksanaannya.3
Selain untuk mendapatkan dana untuk mengembangkan usahanya, dengan go
publicnya perusahaan akan menaikkan nilai perusahaan itu sendiri. Hal itu akan
terlihat pada saat terjadi tawar menawar saham kepada publik. Nilai saham akan
tinggi jika sebuah perusahaan dilihat memiliki prospek yang baik. Perusahaan swasta
merupakan emiten terbanyak yang mencatatkan bursanya dibanding perusahaan milik
pemerintah. Hal ini berarti perusahaan swasta ingin memanfaatkan pasar modal
sebagai sarana untuk meningkatkan citra atau imagenya terkait dengan saham yang
ditawarkan kepada publik.4
Untuk melakukan hal tersebut, perseroan harus melakukan aksi korporasi
berupa penawaran terlebih dahulu atau “go public” atau “Initial Public Offering”
(IPO) yang merupakan kegiatan penawaran efek untuk menjual efek kepada
masyarakat. Sesuai dengan Pasal 1 Angka 15, bahwa penawaran umum adalah
kegiatan penawaran efek yang dilakukan oleh emiten untuk menjual efek kepada
masyarakat berdasarkan tata cara yang diatur dalam undang-undang ini dan peraturan
pelaksanaannya.5 Setelah itu, apabila perseroan menghendaki dan memenuhi
persyaratan, maka perseroan dapat mencatatkan sahamnya di daftar efek yang tercatat
di bursa (listing).6
Dengan demikian, pasar modal merupakan alternatif pembiayaan yang sangat
potensial dan tepat bagi perseroan. Pasar modal merupakan wadah yang digunakan
untuk menghimpun dana dalam jangka panjang dan dapat mencerminkan apakah
2 Ibid.,
3 William Halim, “Peran Notaris Pasar Modal Dalam Proses Pelaksanaan Go Private Sebuah Perseroan
Terbatas”, Premise Law Journal 2016, hlm. 2.
4 Vivi Erisa, “Peran Notaris Terhadap Rencana Go Private Perseroan Terbuka (Studi Kasus PT. X
Tbk),” (Tesis Magister Universitas Indonesia, Depok, 2009), hlm. 49
5 Khirurridho Al Qeis, “Perubahan Anggaran Dasar Perseroan Terbatas Tertutup Menjadi Anggaran
Dasar Perseroan Terbatas Terbuka,” Jurnal Kertha Semaya, Vol. 10 No. 6 (2022), hlm. 1276.
6 Indonesia, Undang-Undang Pasar Modal, UU No. 8 Tahun 1995, LN No. 64 Tahun 1995,
Tambahan No. 3608, Ps. 1 Angka 13.
sebuah perseroan mampu memaksimalkan aset dan dana yang tersedia untuk
meningkatkan kesejahteraan perseran tersebut. Dengan tindakan go public perseroan
diharapkan dapat meningkatkan kinerja dan kondisinya.
Perseoran yang melakukan proses go public harus terbuka atas informasi
mengenai informasi yang berkaitan dengan perusahaan emiten, baik sebelum maupun
sesudah melakukan IPO. Menurut pasal 1 ayat 6 UUPM , emiten atau investee adalah
pihak utama yang menerbitkan saham. Emiten memiliki peran dalam proses Initial
Public Offering (IPO) atau Penawaran Umum.7 Keterbukaan informasi itu dibutuhkan
karena pada umumnya pemilik modal (investor) belum memiliki informasi secara
detail mengenai perusahaan emiten melainkan hanya informasi terbatas yang
dipaparkan di dalam prospektus.
Dengan adanya perubahan status ini, maka AD juga harus diubah terkait
perubahan informasi atau identitas dari suatu perseroan dimuat dalam suatu akta
notariil yang dilakukan oleh pejabat yang berwenang seperti notaris dan Kementerian
Hukum dan HAM (Kemenkumham). Perubahan AD melibatkan seorang direksi, yang
mana tugas dari direksi adalah bertanggung jawab untuk melakukan tugas yang
berkaitan dengan urusan perseroan, contohnya seperti Rapat Umum Pemegang Saham
(RUPS). Ditjen AHU memerintahkan kepada Notaris, apabila terdapat perseroan yang
belum menyelesaikan anggaran dasarnya sesuai dengan yang berlaku di Undang-
Undang Nomor 40 tahun 2007, maka notaris wajib untuk memberikan peringatan dan
saran agar perseroan tersebut melakukan penyesuaian anggaran dasarnya terlebih
dahulu. 8
2. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah yuridis normatif
yaitu suatu penelitian untuk mengetahui dan menganalisis peraturan perundang-
undangan serta norma-norma hukum. Pendekatan yang digunakan yaitu pendekatan
perundang-undangan dan pendekatan konseptual. permasalahan yang terjadi tersebut
dikaji dengan menganalisa aturan-aturan hukum mana saja yang berhubungan
dengan permasalahan yang dikaji. Penelitian ini memiliki sumber data yang berasal
dari data sekunder yang terdiri dari:
7 Indonesia, Undang-Undang Pasar Modal, Ps. 1 Angka 15.
8 Khirurridho Al Qeis, “Perubahan Anggaran Dasar…,” hlm. 1277
1) Bahan hukum memiliki sifat yang mengikat atau pada umumnya dikenal
sebagai bahan hukum primer, adapun contoh bahan hukum ini adalah Kitab
Undang-Undang Hukum Perdata, Undang-Undang Perseroan Terbatas, dan
Undang-Undang Pasar Modal;
2) Bahan hukum yang memiliki kaitan dengan sumber bahan hukum primer dan
biasanya menjelaskan lebih detail tentang bahan hukum primer sering disebut
sebagai bahan hukum sekunder, seperti buku, jurnal, dan doktrin;
3) bahan hukum yang memiliki fungsi sebagai penambah informasi data terhadap
sumber bahan hukum yang bersifat primer maupun sekunder seperti artikel,
KBBI, dan koran.
4. Perubahan AD yang tidak dimuat dalam akta berita acara rapat yang dibuat
notaris harus dinyatakan dalam akta notaris dalam jangka waktu maksimal 30 hari
terhitung sejak tanggal keputusan RUPS. Jika lewat dari 30 hari, perubahan AD
tidak boleh dinyatakan dalam akta notaris.
Dalam prakteknya, banyak faktor yang sering menjadi kendala dalam proses
perubahan anggaran dasar suatu Perseroan terbatas (PT). faktor faktor kendala yang
sering terjadi di dalam praktek adalah sebagai berikut :
Dalam menghadapai kendala tersebut ada banyak cara yang dapat dilakukan
untuk menyelesaikan masalah akta yang telah lewat batasan waktu. Hal ini sudah
a. Perbuatan Hukumnya
b. Perbuatan Administratifnya
Apabila suatu akta RUPS misalnya yang sudah dibuat secara sah, memenuhi
tata cara pemanggilan yang sah sesuai dengan Undang- Undang, dan memenuhi
jumlah kuorum yang dipersyaratkan, maka akta tersebut adalah sah dan tetap berlaku
(mengikat para pihak). akta tersebut memiliki fungsi konstitutif yang merupakan alat
bukti telah terjadinya suatu perbuatan hukum, meskipun batas waktu pengajuannya
menjadi berakhir akibat masalah administratis. jadi apabila waktu pengajuannya telah
berakhir, hanya syarat administratif yang tidak terpenuhi, maka akta tersebut tetap sah
dan tidak batal begitu saja. jika harus dibuatkan RUPS baru, maka akta yang dibuat
adalah akta yang berdasarkan hasil RUPS yang menegaskan keputusan RUPS
sebelumnya, dengan mencantumkan alasan dibuatnya RUPS tersebut.
4. untuk penyesuaian anggaran dasar yang diikuti dengan materi rapat yang
membutuhkan pemberitahuan kepada Menteri, seperti; perubahan susunan pengurus
ataupun perubahan susunan pemegang saham, dahulu harus dilakukan akses DIAN-2
yang dilanjutkan dengan DIAN-3. hal ini sering mengakibatkan ditolaknya tanggal
akta oleh sistem, karena berakhirnya jangka waktu. padahal untuk mengakses DIAN-3
tersebut, notaris harus menunggu DIAN-2 memperoleh Tidak Keberatan Menteri
(TKM). sekarang, untuk mencegah hal tersebut terjadi dan mempermudah dari sisi
administrasi, maka cukup dilakukan satu kali akses saja pada DIN-2. ini merupakan
dasar, dapat sekaligus mengesahkan perubahan susunan pengurus ataupun perubahan
susunan pemegang saham tersebut.
pada upgrading dan Kongres Ikatan Notaris Indonesia di Surabaya tanggal 28 januari
2009 dijelaskan pula mengenai nakta perubahan anggaran dasar Perseroan Terbatas
baik yang akan diproses atau ditanda tangan, dalam mengatasi apabila akta sudah
terlanjur diproses atau ditanda tangan. dalam mengatasi apabila akta sudah melewati
batas waktu akibat adanya kendala dari sistem sedangkan para pemegang saham
sudah tidak bisa hadir lagi untuk rapat, maka pada setiap RUPS harus menyebutkan
kuasa kepada direksi untuk membuat perubahan, pengukuhan kembali acara rapat
untuk mengajukan permohonan kepada departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia.
kuasa tersebut akan lebih sempurna lagi jika dapat dibuat terpisah dalam bentuk
lampiran. jadi, setiap lewat 30 hari, direksi tinggal membuat pengukuhan kembali atas
RUPS yang sebelumnya. demikian pula jika RUPS yang terlewatkan terdiri dari
beberapa RUPS (misalnya RUPS pertama tentang peningkatan modal, kedua tentang
perubahan maksud dan tujuan dan RUPS ketiga tentang perubahan pengurus). untuk
hal demikian maka direksi cukup membuat satu kali lagi RUPS baru yang sekaligus
mengukuhkan semua mata acara RUPS pertama, RUPS kedua dan RUPS ketiga
tersebut, sekaligus mengesahkan seluruh perbuatan hukum yang dilakukan oleh
Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan sebelum mendapatkan persetujuan atau
penerimaan pemberitahuan dari Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia. jadi
kalimat pada akhir RUPS sebaiknya ditambahkan berupa:
“memberikan kuasa dengan hak subtitusi kepada Direksi Perseroan untuk menyatakan
kembali keputusan sebagaimana tersebut diatas ke dalam akta notaris, dan untuk
selanjutnya memberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia serta melakukan segala sesuatu yang diisyaratkan oleh hukum dan
ketentuan Perundang- Undangan.
Menyetujui, dalam hal keputusan yang telah diambil dalam rapat ini dikarenakan satu
dan lain tidak dapat dinyatakan dalam akta Notaris dan/ ataau tidak dapat diajukan
kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam jangka
waktu sebagaimana ditetapkan dalam UU No.40 tahun 2007 tentang Perseroan
terbatas, maka masing- masing pemegang saham Perseroan memberikan kuasa
dengan Hak Subtitusi kepada Direksi dan untuk bertindak baik bersama- sama
maupun masing- masing untuk dan atas nama serta mewakili masing- masing
pemegang saham Perseroan yang hadir dalam dan menyetujui keputusan Rapat ini
khusus untuk mengadakan, menghadiri serta mengambil keputusan RUPS atau
menanda- tangani suatu keputusan di luar RUPS yang memutuskan dan mengukuhkan
kembali keputusan yang telah diambil dalam rapat ini (bentuk dan isi surat kuasa
sebagaimana terlampir) dan berkenaan dengan hal tersebut melakukan segala tindakan
yang diperlukan tanpa ada yang dikecualikan demikian dengan memperhatikan
ketentuan Perundang- Undangan.
4. Penutup
4.1. Simpulan
1. Dalam menentukan pengubahan suatu status perseroan terbatas tertutup
menjadi perseroan terbatas terbuka perlu dilakukan dengan mengadakan RUPS
yang mana hasil dari RUPS tersebut dinyatakan dalam bentuk akta notaris.
Notaris dalam melakukan peran dan wewenangnya di pasar modal sedikit
kemungkinan untuk melakukan pelanggaran, sebab notaris melakukan
perannya sesuai dengan yang di wewenangkan dalam peraturan khususnya
peraturan otoritas jasa keuangan dan undang-undang jabatan notaris terkait
akta autentik yang dibuatnya. Pengubahan status perseroan perlu disesuaikan
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
2. ….
4.2. Saran
1. Menurut Penulis sebaiknya perusahaan dapat mengikuti proses
pengubahan status perseroan sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Lalu, untuk Notaris sebaiknya melaksanakan profesinya sesuai dengan
Undang-Undang Jabatan Notaris (UUJN)
2. ……….
Daftar Pustaka
Buku
M. Fakhruddin, Hendy. Go Public Strategi Pendanaan dan Peningkatan Nilai
Perusahaan. Jakarta: PT Elex Media Komputindo, 2008.
Jurnal/Artikel
Halim, William. “Peran Notaris Pasar Modal Dalam Proses Pelaksanaan Go Private
Sebuah Perseroan Terbatas.” Premise Law Journal 2016,
Harahap, Agus Salim. “Proses Initial Public Offering (IPO) di Pasar Modal
Indonesia”, Forum Ilmiah 2011, hlm. 133.
Al Qeis, Khirurridho. “Perubahan Anggaran Dasar Perseroan Terbatas Tertutup
Menjadi Anggaran Dasar Perseroan Terbatas Terbuka.” Jurnal Kertha Semaya,
Vol. 10 No. 6 (2022), hlm. 1274-1296.
Harahap, Agus Salim. Proses Initial Public Offering (IPO) di Pasar Modal Indonesia.
Forum Ilmiah (2011). hlm. 133-140.
Sinaga, Niru Anita. “Hal-Hal Pokok Pendirian Perseroan Terbatas di Indonesia”.
Jurnal Ilmiah Hukum Dirgantara-Fakultas Hukum Universitas Dirgantara
Marsekal Suryadarma. Vol. 8, No. 2, Maret (2018). hlm. 37.
Diandra, Hukum Online. “Perubahan anggaran dasar pt wajib didaftarkan”,
dalam https://www.easybiz.id/perubahan-anggaran-dasar-pt-wajib-didaftarkan-ini-
ketentuannya.08/09/2022.
Skripsi/Tesis
Erisa, Vivi. “Peran Notaris Terhadap Rencana Go Private Perseroan Terbuka (Studi
Kasus PT. X Tbk).” Tesis Magister Universitas Indonesia. Depok, 2009.
Sari, Ristika Nayang. “Proses Pelaksanaan Go Public Bagi Perusahaan Pada Pasar
Modal (Studi Pada PT. Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul).” Skripsi
Universitas Negeri Semarang, 2017.
Peraturan Perundang-Undangan
Indonesia, Undang-Undang Pasar Modal, UU No. 8 Tahun 1995, LN No. 64 Tahun
1995, Tambahan No. 3608.
Indonesia, Undang-Undang tentang Jabatan Notaris, UU Nomor 2 Tahun 2014
tentang Perubahan Atas Undang- Undang Nomor 30 Tahun 2004 tentang
Jabatan Notaris, LN No.117 Tahun 2004, Tambahan No. 4432.
Indonesia, Peraturan Otoritas jasa Keuangan, Peraturan tentang
Notaris yang melakukan kegiatan di Pasar Modal Nomor 67 / POJK.04/2017,
LN No. 111 tahun 2011, Tambahan No. 5253