Anda di halaman 1dari 21

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Rancang Bangun Dalam penelitian ini dibahas mengenai rancang bangun sistem. Perancangan sistem merupakan serangkaian prosedur untuk menerjemahkan hasil analisa dari sebuah sistem ke dalam bahasa pemrograman untuk mendeskripsikan dengan detail bagaimana komponen-komponen sistem diimplementasikan. Pembangunan sistem adalah kegiatan menciptakan sistem baru maupun mengganti atau memperbaiki sistem yang telah ada baik secara keseluruhan maupun sebagian (Pressman, 2002). Kata rancang merupakan kata dasar dari perancangan yang berarti mendeskripsikan atau menggambarkan. Sedangkan kata bangun merupakan kata dasar dari pembangunan yang berarti menyusun atau mendirikan. Jadi rancang bangun dapat diartikan sebagai serangkaian kegiatan yang mendeskripsikan penyusunan komponen-komponen yang ada untuk menghasilkan sesuatu yang baru.

2.2 Konsep Sistem Informasi 2.2.1 Definisi Sistem Definisi sistem bekembang sesuai konteks dimana pengertian sistem itu digunakan. Berikut akan diberikan definisi sistem secara umum: a. Kumpulan dari bagian-bagian yang bekerja sama untuk mencapai tujuan yang sama (Jogiyanto, 2005). b. Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu (Jogiyanto, 2005). c. Suatu sistem adalah jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan

suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu (Jogiyanto, 2005). d. Sistem merupakan kumpulan elemen-elemen yang saling terkait dan bekerja sama untuk memproses masukan (input) yang ditujukan kepada sistem tersebut dan mengolah masukan tersebut sampai menghasilkan keluaran (output) yang diinginkan (Kadir, 2003). Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu mempunyai komponen-komponen (components), batas sistem

(boundary), lingkungan luar (environments), penghubung (interface), masukan (input), keluaran (output), pengolah (process), dan sasaran (objectives) atau tujuan (goal) (Jogiyanto, 2001). 1. Komponen-komponen sistem (Components) Komponen sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi dan membentuk satu kesatuan. Komponen atau elemen sistem dapat berupa subsistem atau beberapa bagian sistem. Setiap subsistem mempunyai karakteristik dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. 2. Batas sistem (Boundary) Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan lingkungannya atau dengan sistem lainnya. Batas sistem inilah yang membuat sistem dipandang sebagai satu kesatuan. 3. Lingkungan Luar Sistem (Environments) Lingkungan luar dari suatu sistem adalah segala sesuatu yang berada diluar sistem yang mempengaruhi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan sistem atau merugikan sistem. 4. Penghubung Sistem (Interface)

Penghubung merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem lainnya. Penghubung inilah yang menyebabkan beberapa subsistem berintegrasi dan membentuk satu kesatuan. 5. Masukan Sistem (Input) Masukkan adalah sesuatu yang dimasukkan ke dalam sistem yang berasal dari lingkungan. Masukan dapat berupa peralatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang diproses agar didapatkan keluaran. Sebagai contoh didalam sistem komputer, program adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya sedangkan data adalah signal input utuk diolah menjadi informasi. 6. Keluaran Sistem (Output) Keluaran sistem adalah energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. 7. Pengolah Sistem (Process) Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran. Suatu sistem produksi akan mengolah masukan berupa bahan baku dan bahan-bahan yang lain menjadi keluaran berupa barang jadi. 8. Sasaran Sistem (Objectives) atau Tujuan (Goal) Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective). Jika suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak mempunyai sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. 2.2.2 Definisi Informasi Informasi adalah data yang telah diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya. Informasi juga dapat diartikan sebagai rangkaian data yang mempunyai sifat sementara, tergantung pada waktu dan mampu memberi kejutan pada penerimanya. Intensitas dan lamanya kejutan dari sebuah informasi disebut sebagai

nilai informasi. Informasi yang tidak mempunyai nilai biasanya karena rangkaian data yang tidak lengkap atau kadaluarsa (Jogiyanto, 2001). Nilai dari informasi ditentukan dari dua hal yaitu manfaat dan biaya untuk mendapatkannya. Suatu informasi dapat dikatakan bernilai jika manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya untuk mendapatkannya. Akan tetapi perlu diperhatikan bahwa informasi yang digunakan di dalam suatu sistem informasi umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan, sehingga tidak memungkinkan dan sulit untuk menghubungkan suatu bagian informasi pada suatu maslah tertentu dengan biaya untuk memperolehnya, karena sebagian besar informasi dinikmati tidak hanya oleh satu perusahaan (Jogiyanto, 2001). Dan informasi yang baik adalah informasi yang berkualitas, informasi yang berkualitas tergantung dari tiga hal (Kadir, 2003) yaitu: a. Akurat Informasi harus bebas dari menyesatkan atau tidak kesalahan-kesalahan dan tidak serta harus jelas dalam

biasa

mencerminkan maksudnya. b. Tepat waktu Informasi yang dihasilkan tidak boleh terlambat datang kepada penerima informasi. Informasi yang sudah usang tidak memiliki nilai lagi karena informasi merupakan landasan dalam mengambil keputusan. Jika pengambilan keputusan terlambat akan berakibat fatal untuk organisasi.

c.

Relevan Memiliki makna bahwa informasi mempunyai manfaat yang baik bagi penerimanya.

2.2.3 Definisi Sistem Informasi Sistem informasi adalah kerangka kerja yang mengkoordinasikan sumber daya (manusia, komputer) untuk mengubah masukan (input) menjadi keluaran (informasi) guna mencapai sasaran- sasaran perusahaan (Kadir, 2003). Dalam suatu sistem informasi terdapat beberapa komponen yaitu hardware, software, prosedur, orang, database, jaringan komputer dan komunikasi data (Kadir, 2003): a. Perangkat keras (hardware) Mencakup piranti-piranti fisik seperti komputer dan printer. b. Perangkat lunak (software) Mekumpulan instruksi yang memungkinkan perangkat keras dalam memproses data. c. Prosedur (procedure) Sekumpulan aturan yang dipakai untuk mewujudkan pemrosessan data dan pembangkitan keluaran yang dikehendaki. d. Orang (brainware) Semua pihak yang bertanggung jawab dalam pengembangan sistem informasi, pemrosesan dan penggunaan keluaran sistem informasi. e. Basis data (database) Sekumpulan tabel, hubungan dan lain-lain yang berkaitan dangan penyimpanan data. f. Jaringan komputer dan komunikasi data Sistem penghubung yang memungkinkan sumber dipakai secara bersama atau diakses oleh sejumlah pemakai.

2.2 Konsep Dasar Website Aplikasi web adalah sebuah sistem informasi yang mendukung interaksi pengguna melalui atarmuka berbasis web. Fitur-fitur aplikasi web biasanya

berupa data persistance, mendukung transaksi dan komposisi halaman web dinamis yang dapat dipertimbangkan sebagai hibridisasi antara hipermedia dan sistem informasi. Aplikasi web adalah bagian dari client-side yang dapat dujalankan oleh browser web. Client-side mempunyai tanggung jawab untuk pengeksekusian proses bisnis Interaksi web dibagi ke dalam tiga langkah (Simarmata, 2010), yaitu: 1. Permintaan Pengguna mengirimkan permintaan ke server web, biasanya via halaman web yang ditampilakan pada browser web. 2. Pemrosesan Server web menerima permintaan yang dikirimkan oleh pengguna kemudian memproses permintaan tersebut. 3. Jawaban Browser menampilkan hasil dari permintaan pada jendela browser. Dan aplikasi web diklasisfikasikan menjadi 3 jenis yang utama (Simarmata, 2010), yaitu sebagai berikut: 1. Pelanggan berhadapan dengan aplikasi Aplikasi ini biasa dikenal dengan situs e-commerce atau B2C (business to customer), yaitu para pelanggan biasanya dapat memilih produk atau jasa yang dibeli dengan menggunakan kartu belanja (shopping card) dan metode pembayaran (payment method). 2. Pegawai berhadapan dengan aplikasi yang menggunakan intranet didalam perusahaan Salah satu contohnya adalah aplikasi laporan akuntansi perusahaan dan laporan pengeluaran pegawai. Aplikasi ini sebelumnya dioperasika pada jaringan client-server internal dan sekarang aplikasi ini sudah webenabled sehingga penggunaan dan penyebarannya menjadi lebih mudah. 3. Aplikasi yang berhadapan antara pelanggan dengan penyalur Aplikasi ini dikenal sebagai situs B2B (business to business) dan menggunakan ekstranet, perluasan dari internet yang mengizinkan

perusahaan di sisi luar untuk bekerja di dalam ruang yang terlindungi kata sandi dan menyediakan suatu jaminan untuk berbagi informasi yang terpilih.Aplikasi web sendiri dapat dibagi menjadi web statis dan web dinamis. Web statis dibentuk dengan mengguankan HTML saja. Kekurangan aplikasi ini terletak pada keharusan untuk mememlihara program secara terus-menerus untuk mengikuti setiap perubahan yang terjadi. Kelamahan ini dapat diatasi dengan model aplikasi web dinamis. Web dinamis adalah web yang menampilkan informasi yang bersifat dinamis dan dapat saling berinteraksi dengan user. Biasanya untuk web statis yang ditonjolkan adalah sisi tampilan yang banyak mengandung grafis sehingga untuk merancang web statis tidak diperlukan kemampuan pemrograman yang handal. Dengan memperluas kemampuan HTML, yakni dengan menggunakan perangkat lunak tambahan. Perubahan informasi dalam halaman-halaman web dapat ditangani melalui perubahan data, bukan melalui perubahan program. Sebagai implementasinya, aplikasi web dapat dikoneksikan ke basis data. Dengan demikian perubahan informasi dapat dilakukan oleh operator atau yang bertanggung jawab terhadap kemutakhiran data, dan tidak menjadi tanggung jawab pemrogram atau webmaster.

2.3 Pemrograman PHP PHP (php hypertext preprocessor) yang merupakan bahasa pemrograman berbasis web yang memiliki kemampuan untuk memproses data dinamis. PHP dikatakan sebagai sebuah server-side embedded script language yang artinya sintaks-sintaks dan perintah yang kita berikan akan sepenuhnya dijalankan oleh server tetapi disertakan pada halaman HTML biasa. Aplikasiaplikasi yang dibangun oleh PHP pada umumnya akan memberikan hasil pada web browser, Tapi prosesnya secara keseluruhan dijalankan di server.

Pada prinsipnya server akan bekerja apabila ada permintaan dari client menggunakan kode-kode PHP untuk mengirimkan permintaan ke server. Ketika menggunakan PHP sebagai server-side embedded script language maka server akan melakukan hal-hal sebagai berikut: membaca permintaan dari client/browser, mencari halaman di server, melakukan instruksi yang diberikan oleh PHP untuk melakukan modifikasi pada halaman, mengirim kembali halaman tersebut kepada client melalui internet ataupun intranet. Karakteristik yang paling unggul dan paling kuat dalam PHP adalah lapisan integrasi database. Database yang didukung PHP adalah: Oracle, Adabas-D, Sybase, FilePro, mSQL, Velocis, MySQL, Informix, Solid, dBase, ODBC, Unix dbm dan PostgreSQL. Sistem kerja PHP diawali dengan permintaan yang berasal dari halaman website oleh browser. Berdasarkan URL atau alamat website dalam jaringan internet, browser akan menemukan sebuah alamat dari webserver, mengidentifikasi halaman yang dikehendaki dan menyampaikan segala informasi yang dibutuhkan oleh webserver. Selanjutnya, webserver akan mencarikan berkas yang diminta dan menampilkan isinya di browser. Browser yang mendapatkan isinya segera menerjemahkan kode HTML dan menampilkannya (Rafiza, 2006).

2.4 MySQL MySQL adalah sebuah program database server yang mampu menerima dan mengirimkan datanya dengan sangat cepat, multi user serta menggunakan perintah standar sructure query language (SQL). MySQL merupakan sebuah keperluan pribadi atau usaha tanpa harus membeli atau membayar lisensinya. MySQL pertama kali dirilis oleh seorang programer database bernama Michael Widenius (Kadir, 2003).

MySQL adalah salah satu database server yang sangat terkenal, disebabkan MySQL menggunakan SQL sebagai bahasa dasar untuk mengakses database. MySQL termasuk RDBMS (Relation Database Management System) yang lebih popular lewat pemrograman web, terutama di lingkungan Linux. Namun, saat ini telah tersedia XAMPP untuk platform system operasi Windows 90/ME/NT/200/XP/Vista/Windows 7. MySQL mendapat penghargaan sebagai database terbaik untuk server Linux versi Linux Magazin tahun 2001 dan 2002. 2.5 Pengembangan Sistem dengan Strategi Waterfall Kebanyakan organisasi memiliki proses pengembangan sistem (system development process) resmi yang terdiri dari satu set standar prosesproses atau langkah-langkah yang mereka harapkan akan diikuti oleh semua proyek pengembangan sistem. Proses pengembangan sistem pada

kebanyakan organisasi mengikuti pendekatan pemecahan masalah (problemsolving). Pendekatan tersebut biasanya terdiri dari langkah pemecahan masalah yang umum, yaitu (Whitten, 2004 : 31-32) : 1. Mengidentifikasi masalah. 2. Memahami dan menganalisis masalah. 3. Mengidentifikasi persyaratan dan solusi yang diharapkan. 4. Mengidentifikasi solusi alternatif dan memilih tindakan yang terbaik. 5. Merancang solusi yang dipilih. 6. Mengimplementasikan solusi yang dipilih.

7. Mengevaluasi

hasilnya

(Jika

masalah

tidak

terpecahkan,

kembalilah ke langkah 1 atau seperlunya). Untuk mudahnya, pendekatan pemecahan masalah terdiri dari empat tahap atau fase yang harus diselesaikan untuk semua proyek pengembangan sistem yang terdiri dari permulaan sistem (system initiation), analisis sistem (system analysis), desain sistem (system design), dan implementasi sistem (system implementation) (Whitten, 2004 : 32). Tabel di bawah ini menunjukkan korelasi antara langkah-langkah pemecahan masalah yang umum dengan proses pengembangan sistem (Whitten, 2004 : 32). Tabel 2.1 Tabel Korelasi antara Langkah-langkah Pemecahan Masalah dengan Proses Pengembangan Sistem Proses Pengembangan Sistem yang Langkah-Langkah Disederhanakan Permulaan sistem (system initiation) Masalah yang Umum 1. Mengidentifikasi merencanakan masalah). Analisis Sistem (system analysis) 2. Memahami masalah. 3. Mengidentifikasi persyaratan dan solusi yang diharapkan. Desain Sistem (system design) 4. Mengidentifikasi solusi alternatif dan menganalisis masalah solusi (juga untuk Pemecahan

dan memilih tindakan terbaik. 5. Mendesain solusi yang dipilih. Implementasi implementation) Sistem (system 6. Mengimplementasikan solusi yang dipilih. 7. Mengevaluasi masalah hasilnya. (Jika

tidak

terpecahkan,

kembalilah ke langkah 1 atau 2 seperlunya).

a. Permulaan sistem (system initiation) Perencanaan awal sebuah proyek untuk mengidentifikasikan lingkup, tujuan, jadwal, dan anggaran bisnis awal (Whitten, 2004 : 32). b. Analisis sistem (system analysis) Studi domain masalah bisnis untuk merekomendasikan perbaikan dan menspesifikasikan persyaratan dan prioritas bisnis untuk solusi (Whitten, 2004 : 33). Analisis permasalahan bertujuan untuk mendapatkan pemahaman secara keseluruhan tentang sistem yang akan dikembangkan berdasarkan masukan dari calon pengguna (kadang ditambah dengan pendapat/masukan dari beberapa pihak lain yang berkepentingan seperti pengembang, pihak manajemen, konsultan perusahaan, dan sebagainya). Hasil utama dari analisis adalah pemahaman sistem seutuhnya sebagai persiapan menuju ke tahap perancangan (Nugroho, 2005 : 203).

c. Desain sistem (system design) Spesifikasi atau konstruksi solusi yang teknis dan berbasis komputer untuk persyaratan bisnis yang diidentifikasikan dalam analisis sistem (Whitten, 2004 : 34). Perancangan sistem termasuk bagaimana mengorganisasi sistem ke dalam subsistem-subsistem (arsitektur sistem) serta alokasi subsistem-subsistem ke komponen-komponen perangkat keras, perangkat lunak serta prosedur-prosedur (Nugroho, 2005 : 203). d. Implementasi sistem (system implementation) Mengimplementasikan solusi yang dipilih, konstruksi, instalasi, pengujian, dan pengiriman sistem ke dalam operasi sehari-hari (Whitten, 2004 : 34). Pada pengujian untuk sistem yang dibangun ini, peneliti menggunakan metode black box testing. Black box testing adalah konsep yang digunakan untuk merepresentasikan sistem yang cara kerja di dalamnya tidak tersedia untuk diinspeksi. Di dalam kotak hitam (black box), item-item yang diuji dianggap gelap karena logiknya tidak diketahui. Yang diketahui hanya apa yang masuk dan apa yang keluar dari kotak hitam. Pada pengujian black box, kita mencoba beragam masukan dan memeriksa keluaran yang dihasilkan. Kita dapat mempelajari apa yang dilakukan kotak tapi tidak mengetahui cara konversi dilakukan (Hariyanto, 2004 : 577).

Complete System Initiation

Complete System Analysis

Complete System Design The entire information system

Complete System Implementation

Results in

Gambar 2.1 The Sequential or Waterfall Development (Whitten, 2004 : 35) Pengembangan sistem yang telah dijelaskan di atas secara alamiah adalah proses berurutan (sequential). Strategi ini mensyaratkan penyelesaian tiap proses secara satu per satu. Penyelesaian sequential menghasilkan sistem informasi yang seluruhnya baru. Karena penampilan pengembangan ini seperti air terjun (waterfall), maka pendekatan ini disebut dengan pendekatan waterfall development (Whitten, 2004 : 36). 2.6 Konsep UML (Unified Modeling Language) 2.6.1 Pengertian UML UML merupakan satu kumpulan konvensi pemodelan yang digunakan untuk menentukan atau menggambarkan sebuah sistem software yang terkait dengan objek (Whitten, 2004 : 430). Sedangkan dari pengertian lain, UML adalah bahasa pemodelan grafis untuk mendokumentasi, menspesifikasikan, dan membangun sistem perangkat lunak (Hariyanto, 2004 : 259). 2.6.2 Sejarah UML

Notasi UML dibuat sebagai kolaborasi dari Grady Booch, DR. James Rumbough, Ivan Jacobson, Rebecca Wirfs-Brock, Peter Yourdon, dan lainnya. Jacobson menulis tentang pendefinisian persyaratan-persyaratan sistem yang disebut use case. Juga mengembangkan sebuah metode untuk perancangan sistem yang disebut Object-Oriented Software Engineering (OOSE) yang berfokus pada analisis. Booch, Rumbough, dan Jacobson biasa disebut tiga sekawan (tree amigos). Semuanya bekerja di Rational Software Corporation dan berfokus pada standarisasi dan perbaikan ulang UML. Simbol UML mirip dengan Booch, notasi OMT, dan juga ada kemiripan dengan notasi lainnya. Penggabungan beberapa metode menjadi UML dimulai pada tahun 1993. Setiap orang dari tiga sekawan di rational mulai menggabungkan idenya dengan metode-metode lainnya. Pada akhir tahun 1995 Unified Method versi 0.8 diperkenalkan. Unified Method diperbaiki dan diubah menjadi UML pada tahun 1996. UML 1.0 disahkan dan diberikan pada Object Technology Group (OTG) pada tahun 1997 dan pada tahun itu juga beberapa perusahaan pengembang utama mulai mengadopsinya. Pada tahun yang sama OMG merilis UML 1.1 sebagai standar industri (Sholiq, 2006 : 6-7). Berikut adalah gambaran dari asal usul terbentuknya UML.

Gambar 2.2 Asal Usul UML (Munawar, 2005 : 28) UML menawarkan diagram yang dikelompokkan menjadi beberapa perspektif berbeda untuk memodelkan suatu sistem, seperti satu set blueprint yang digunakan untuk membangun sebuah rumah (Whitten, 2004 : 417). Beberapa diagram UML yang peneliti gunakan dalam penyusunan skripsi ini adalah sebagai berikut (Sholiq, 2006 : 7-15) : 2.6.3 Use-case Diagram Diagram use-case atau use-case diagram menyajikan interaksi antara use- case dan aktor dimana aktor dapat berupa orang, peralatan, atau sistem lain yang berinteraksi dengan sistem yang sedang dibangun. Use-case menggambarkan fungsionalitas sistem atau persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi sistem dari pandangan pemakai (Sholiq, 2006 : 7). Simbolsimbol use-case dapat dilihat dalam daftar simbol. Use-case diagram memiliki pemodelan sebagai berikut (Whitten, 2004 : 257-262) : a. Use-case

Pemodelan use-case mengidentifikasikan dan menggambarkan fungsi-fungsi sistem dari sudut pandang pengguna eksternal dalam sebuah cara dan terminologi yang mereka pahami. Use-case merupakan urutan langkah-langkah yang secara tindakan saling terkait, baik otomatis maupun manual. b. Actor Actor merupakan segala sesuatu yang perlu berinteraksi dengan sistem untuk pertukaran informasi. Actor dapat berupa orang, peralatan atau sistem lain yang berinteraksi dengan sistem yang sedang dibangun. c. Relationship Pada diagram use-case, relationship digambarkan sebagai sebuah garis antara dua simbol. Berikut adalah perbedaan di antara relationship yang ada pada sebuah diagram use-case. 1. Association Association merupakan relationship antara actor dengan usecase dimana terjadi interaksi di antara mereka. 2. Extends Extension use-case merupakan use-case yang terdiri dari langkah yang terekstraksi dari use-case yang lebih kompleks untuk menyederhanakan masalah dan memperluas fungsinya.

3. Uses (includes) Hubungan uses menggambarkan bahwa satu use-case

seluruhnya meliputi fungsionalitas dari use-case lainnya. 4. Depends on Terkadang suatu use-case memiliki ketergantungan dengan use-case lainnya. Ketergantungan ini dimodelkan dengan menggunakan depends on relationship. Hubungan depends on sangat membantu untuk mengetahui use-case mana yang memiliki ketergantungan pada use-case lainnya yang bertujuan untuk menentukan urutan dalam pengembangan use-case. 5. Inheritance Hubungan inheritance terjadi ketika dua atau lebih actor menggunakan use-case yang sama. 2.6.4 Activity Diagram Diagram aktivitas atau activity diagram menggambarkan aliran fungsionalitas sistem. Pada tahap pemodelan bisnis, diagram aktivitas dapat digunakan untuk menunjukkan aliran kerja bisnis (business work flow). Dapat juga digunakan untuk menggambarkan aliran kejadian (flow of events) dalam use- case. Diagram aktivitas tidak perlu dibuat untuk setiap aliran kerja, tetapi diagram ini akan sangat berguna untuk aliran kerja yang kompleks dan melebar (Sholiq, 2006 : 8-9). Simbol-simbol activity diagram dapat dilihat dalam daftar simbol.

2.6.5 Sequence Diagram Diagram sekuensial atau sequence diagram digunakan untuk menunjukkan aliran fungsionalitas dalam use-case. Diagram ini

mengilustrasikan bagaimana pesan terkirim dan diterima di antara objek dan dalam sekuensi atau timing apa. Misalkan, use-case menarik uang, mempunyai beberapa kemungkinan, seperti penarikan uang secara normal, percobaan penarikan uang tanpa ada data yang cukup, dan penarikan dengan menggunakan PIN yang salah. Sequence diagram menunjukkan aliran proses dalam use-case menarik uang (Sholiq, 2006 : 9-10). Simbol-simbol sequence diagram dapat dilihat dalam daftar simbol.

2.6.6 Class Diagram Diagram kelas atau class diagram menunjukkan interaksi antar kelas dalam sistem. Kelas mengandung informasi dan tingkah laku (behavior) yang berkaitan dengan informasi tersebut. Sebuah kelas pada diagram kelas dibuat untuk setiap objek pada diagram sekuensial atau diagram kolaborasi (Sholiq, 2006 : 13). Simbol-simbol class diagram dapat dilihat dalam daftar simbol. Dalam diagram ini terdapat associations and multiplicity,

generalization/specialization relationship, dan aggregation relationship (Whitten, 2004 : 413-414). a. Associations and multiplicity

Associations terdapat di antara objects dan classes (kelompok). Sekali associations telah diidentifikasikan, multiplicity yang menentukan harus didefinisikan. Asosiasi object/class dan notasi multiplicity dapat dilihat pada daftar simbol. Notasi multiplicity ini akan digunakan dalam perancangan class diagram. b. Generalization/specialization relationship Setelah mengidentifikasikan dasar associations and multiplicity, selanjutnya menentukan apakah ada Generalization/specialization relationship. Generalization/specialization relationship dapat

ditemukan dengan melihat class diagram. c. Aggregation relationship Aggregation adalah tipe relationship yang unik dimana satu objek adalah bagian dari objek yang lain. Relationship ini sering disebut whole-part relationship dan dapat dibaca sebagai objek A terdiri dari objek B dan objek B adalah bagian dari objek A. Pada agregasi, terdapat sebuah tipe/bentuk yang kuat dimana bagian dari objek tergantung pada keseluruhan objek. Bentuk agregasi ini disebut composite. Sedemikian kuatnya hubungan ini, bila sebuah objek composite dibuang, maka bagian yang tergantung pada komponen tersebut akan terbuang juga pada saat bersamaan (Munawar, 2005 : 5).

2.6.7 Statechart Diagram Diagram statechart atau statechart diagram menyediakan sebuah cara untuk memodelkan bermacam-macam keadaan yang mungkin dialami oleh sebuah objek. Jika dalam diagram kelas menunjukkan gambaran statis kelaskelas dan relasinya, diagram statechart digunakan untuk memodelkan tingkah laku dinamik sistem. Misalkan, sebuah account di bank dapat eksis dalam beberapa keadaan yang berbeda, seperti dapat buka, tutup, atau kondisi overdraw (kondisi dimana jumlah pengambilan lebih besar dari simpanan yang ada) (Sholiq, 2006 : 14-15). Simbol-simbol statechart diagram dapat dilihat dalam daftar simbol. 2.6.8 Component Diagram Diagram komponen atau component diagram menunjukkan model secara fisik komponen perangkat lunak pada sistem dan hubungannya antar mereka. Ada dua tipe komponen dalam diagram yaitu komponen executable dan kode pustaka (libraries code). Masing-masing kelas dalam model akan dipetakan ke sebuah komponen kode pustaka. Setelah komponen dibuat, mereka ditambahkan dalam diagram komponen dengan memberikan relasi antar komponen. Relasi yang terjadi antar komponen hanya satu tipe relasi yaitu dependensi yang menunjukkan ketergantungan compile-time dan runtime antara komponen-komponen tersebut. Diagram konponen digunakan oleh siapapun yang bertanggung jawab untuk melakukan kompilasi sistem. Diagram ini juga menunjukkan komponen apa saja yang dibutuhkan saat proses kompilasi dan menampilkan komponen run-time apa saja yang dibuat

sebagai hasil proses kompilasi. Komponen diagram memperlihatkan pemetaan dari kelas-kelas ke komponen-komponen sebagai implementasi kelas (Sholiq, 2006 : 15-17). 2.6.9 Deployment Diagram Diagram deployment atau deployment diagram menampilkan

rancangan fisik jaringan dimana berbagai komponen akan terdapat di sana. Sebagai contoh, pada sistem ATM, terdapat banyak subsistem yang dijalankan pada peralatan fisik yang terpisah atau sering disebut node. ATMClient.exe akan berjalan pada banyak lokasi yang berbeda. ATM Client akan berhubungan melalui jaringan khusus dengan Server ATM Regional. Sedangkan ATMServer.exe akan dijalankan di Server ATM Regional. Server ATM Regional terhubung melalui Local Area Network (LAN) dengan basis data perbankan yang menggunakan Oracle. Printer juga terhubung pada Server ATM Regional. Dengan demikian, diagram ini memperlihatkan setup fisik sistem. Sistem ATM menjadi arsitektur three-tier dengan one-tier masing-masing untuk basis data, server regional dan client. Diagram deployment digunakan oleh manajer proyek, arsitek sistem, dan karyawan distribusi untuk memahami rancangan fisik sistem dan di mana saja terdapat subsistem yang akan dibuat. Diagram ini membantu manajer proyek mengkomunikasikan tentang apa yang sistem inginkan terhadap pemakai dan juga membantu bagian pengembangan untuk merencanakan distribusi yang akan ditawarkan (Sholiq, 2006 : 17-19).

Anda mungkin juga menyukai