file:///C:/Users/CC_service/Downloads/penyuluh%20kb.pdf
Tenaga PKB/PLKB Minim, Satu Penyuluh Pegang 7 Desa
Arif Budianto
Selasa, 26 Maret 2019 - 13:28 WIB
views: 1.460
Tenaga PKB/PLKB Minim, Satu Penyuluh Pegang 7 Desa
Foto/SINDOnews/Arif Budianto
BANDUNG - Indonesia membutuhkan sekitar 4.000 tenaga Penyuluh Keluarga Berencana
(PKB) atau Penyuluh Lapangan Keluarga Berencana (PLKB) untuk memaksimalkan program
perencanaan keluarga di tengah tingginya angka bonus demografi.
Sekretaris Utama BKKBN Nofrijal mengatakan, saat ini ratio PKB/PLKB dibandingkan
dengan desa atau kelurahan masih sangat jauh dari harapan. Satu penyuluh masih memegang
sekitar 6-7 desa atau kelurahan. Jumlahnya sekitar 15.137 tenaga PKB/PLKB.
"Kita memerlukan lebih kurang 40.000 tenaga PKB/PLKB untuk mendekati ratio 1 orang
PKB atau PLKB membina 2-3 desa atau kelurahan," kata Nofrijal pada acara Rakerda
Program Kependudukan, KB, dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) di Hotel Grand Aquila,
Jalan Djunjunan, Kota Bandung, Selasa (26/3/2019).
Menurut dia, meningkatkan kinerja petugas lapangan merupakan kerja bersama pemerintah
dan pemerintah kabupaten/kota. BKKBN juga membutuhkan masukan untuk perbaikan
sistem pengelolaan dan pendayagunaan penyuluh keluarga berencana secara optimal.
Sebelumnya, per 1 Januari 2018 juga telah dialihkan status 15.137 tenaga PKB/PLKB dari
ASN Daerah menjadi ASN Pusat. Hal itu untuk menjaga kesinambungan, konsistensi, dan
sinkronisasi program KKBPK dari tingkat pusat hingga lini lapangan.
Pemerintah pusat, kata dia, juga telah menyalurkan dana transfer ke daerah dalam bentuk
DAK Fisik Sub Bidang KB yang disesuaikan dengan kemampuan keuangan negara. Sejak
tahun 2016, seluruh OPD KB Kabupaten dan Kota menerima Dana Bantuan Operasional KB
(BOKB) yang setiap tahunnya mengalami peningkatan yang sangat signifikan.
Secara khusus, pada tahun 2019 juga terdapat DAK Penugasan guna membantu penurunan
stunting di kabupaten dan kota yang masuk dalam daftar wilayah stunting. Untuk tahun 2019,
total DAK Fisik Sub Bidang KB bagi Kabupaten dan Kota se-Provinsi Jawa Barat adalah
Rp29,3 miliar, DAK Penugasan sebesar Rp840 juta, dan BOKB sebesar Rp151,9 miliar.
"Kami berharap, dana transfer tersebut dapat dimanfaatkan secara optimal bersama anggaran
yang telah disiapkan melalui APBD masing-masing. Dana tersebut diharapkan dimanfaatkan
kabupaten dan kota untuk mendukung pelaksanaan program KKBPK di lapangan."
Sementara itu, Sekda Jabar Iwa Karniwa mengatakan, pihaknya mendukung penuh program
pengendalian laju jumlah penduduk di Jawa Barat. Pihaknya berharap, rakerda kali ini bisa
menyajikan strategi dan rencana ke depan dalam mengendalikan jumlah penduduk di Jabar.