Anda di halaman 1dari 24

PERUBAHAN DAN KONFLIK SOSIAL

Di Susun Oleh:

1. Selvy Ayu Juwita (5019177)


2. Pratiwi Nurussalamah (5019180)
3. Irma Ima Wati (5019183)
4. Nurul Khairunnisa (5019186)

Mata Kuliah : Pembelajaran IPS SD


Dosen Pengampu : Aren Frima.,M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA
(STKIP-PGRI) LUBUKLINGGAU
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT Tuhan Semesta Alam
karena atas izin dan kehendak-Nya, makalah sederhana ini dapat penulis
selesaikan tepat pada waktunya.

Penulisan dan pembuatan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas


mata kuliah Pembelajaran IPS SD. Adapun yang penulis bahas dalam makalah
ini mengenai materi “Perubahan dan Konflik Sosial”.

Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna baik dalam segi
penulisan, struktur penulisannya maupun ejaannya. Oleh karena itu penulis
mengharapkan saran dan juga kritik yang dapat dijadikan referensi penulis.

Lubuklinggau, September 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL...................................................................................... i
KATA PENGANTAR....................................................................................... ii
DAFTAR ISI...................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................... 1

A. Latar Belakang........................................................................ 1
B. Rumusan Masalah................................................................... 1
C. Tujuan ..................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN............................................................................. 3

A. Pengertian Perubahan dan Konflik Sosial.............................. 3


B. Bentuk-bentuk Perubahan dan Konflik Sosial........................ 7
C. Faktor Penyebab Perubahan dan Konflik Sosial.................... 12
D. Dampak Perubahan dan Konflik Sosial.................................. 14

BAB III PENUTUP....................................................................................... 18

A. Kesimpulan............................................................................. 18
B. Saran....................................................................................... 18

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................ 20

iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Setiap manusia lahir ke dunia dengan membawa potensi masing-masing
yang dapat di kembangkan melalui proses belajar maupun pendidikan. Oleh
karena itu manusia lahir sebagai makhluk individu, memiliki perbedaan yang
khas dengan manusia lain, karena itu pasti terjadi perbedaan paham dan
pendapat yang timbul di dalam suatu himpunan masyarakat.
Selanjutnya hidup bermasyarakat ditandai dengan adanya perubahan
sosial, perilaku sosial dan konflik sosial di antara sesama warganya. Namun
walaupun demikian dengan adanya perubahan dan konflik sosial sangat
penting bagi kehidupan bermasyarakat terutama untuk membangkitkan
semangat di dalam kehidupan bermasyarakat.
Menurut Max weber, seorang sosiolog jerman bahwa tindakan sosial
dimulai dari tindakan atau prilaku seseorang dengan perilaku orang lain yang
dapat dipahami secara subjektif dan diorientasikan pada tujuan tertentu.
Dari uraian di atas, kajian makalah ini mengungkapkan tentang manusia
dan sifatnya yang berbeda-beda, sehingga tindakan seseorang merupakan
cerminan dari keinginan yang dinyatakan dalam bentuk suatu tindakan nyata.
Sehingga dari tindakannya tersebut memiliki makna bagi sendiri maupun bagi
orang lain.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian perubahan dan konflik sosial?
2. Apa saja bentuk-bentuk perubahan dan konflik sosial?
3. Apa faktor penyebab perubahan dan konflik sosial?
4. Apa saja dampak perubahan dan konflik sosial?

1
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui dan memahami tentang pengertian perubahan dan
konflik sosial
2. Untuk mengetahui dan memahami tentang bentuk-bentuk perubahan dan
konflik sosial
3. Untuk mengetahui dan memahami tentang faktor penyebab perubahan
dan konflik sosial
4. Untuk mengetahui dan memahami tentang dampak perubahan dan
konflik sosial

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Perubahan dan Konflik Sosial


a. Pengertian Perubahan Sosial
Menurut Wilbert More, perubahan sosial sebagai perubahan penting
dari struktur sosial yang dimaksudkan adalah pola-pola prilaku dan
interaksi sosial. Struktur sosial tersebut mencakup norma, nilai, dan
fenomena cultural.
Dimensi dimensi perubahan sosial membicarakan cakupan dari
perubahan itu sendiri. Menurut Himes dan Moore perubahan sosial
memiliki 3 (tiga) dimensi yaitu dimensi struktural dan dimensi struktural
melihat perubahan yang terjadi mengacu dalam bentuk struktur
masyarakat, menyangkut perubahan dalam peranan, munculnya peranan
baru, perubahan dalam struktur kelas sosial, dan perubahan dalam
lembaga sosial, sedangkan dimensi kultural mengacu pada perubahan
kebudayaan di tengah masyarakat seperti inovasi kebudayaan (komponen
internal yang memunculkan perubahan), dan integrasi (penyatuan unsur-
unsur kebudayaan yang saling bertemu untuk kemudian menghasilkan
munculnya kebudayaan baru). Serta dimensi interaksional mengacu pada
perubahan hubungan sosial dalam masyarakat seperti frekuensi dalam
berinteraksi, jarak sosial, perantara interaksi, dan perubahan bentuk
interaksinya. Perubahan yang dialami suatu masyarakat tidak terlepas
dari adanya inovasi yang terdapat itu sendiri.
Menurut Everett M. Rogers dan F. Floyd Shoemaker, perubahan
sosial merupakan suatu proses yang terjadinya perubahan struktur dan
fungsi dalam sistem sosial. Struktur suatu system terdiri dari berbagai
status baik individu maupun kelompok-kelompok secara teratur. Struktur
dalam sistem sosial tersebut dapat dikatakan berfungsi apabila setiap

3
individu atau kelompok yang memiliki status-status tersebut menjalankan
seperangkat peranan atau prilaku nyata. Status dan peran saling
berkaitan dan saling mempengaruhi satu sama lain.
Berhubungan dengan perubahan sosia, Rogers beranggapan bahwa
perubahan sosial yang terjadi dalam masyarakat adalah sangat berkaitan
dengan keberadaan komunikasi dalam masyarakat.
Menurut EverettM. Rogers terdapat 3 (tiga) tahapan proses
perubahan diantaranya yaitu:
1. Invensi yaitu proses dimana ide-ide baru diciptakan dan
dikembangkan.
2. Difusi ialah proses dimana ide-ide baru itu
dikomunikasikan kedalam sistem sosial.
3. Konsekuensi yaitu perubahan-perubahan yang terjadi dalam
sistem sosial sebagai akibat pengadopsian atau penolakan inovasi.
Perubahan terjadi jika penggunaan atau penolakan ide baru itu
mempunyai akibat. Oleh karena itu perubahan sosial merupakan
akibat komunikasi sosial. Menurut Rogers, macam-macam
perubahan sosial berdasarkan sumber terjadinya perubahan terbagi
menjadi dua yaitu:
a. Perubahan imanen, yaitu perubahan yang berasal dari dalam
sistem sosial itu sendiri. Perubahan yang terjadi disebabkan
kebutuhan yang dirasakan oleh anggota sistem sosial.
b. Perubahan kontak, yaitu perubahan yang berasal dari luar sistem
sosial tersebut. Perubhan kontak terjadi jika sumber dari luar
yang memperkenalkan ide baru. Perubahan kontak ini terbagi
menjadi dua macam yaitu perubahan selektif (jika anggota sistem
sosial terbuka pada pengaruh dari luar dan menerima atau
menolak ide berdasarkan kebutuhan mereka sendiri serta tanpa
adanya paksaan untuk melakukan suatu perubahan) dan
perubahan kontak terarah atau perubahan terencana
(perubahan yang disengaja dengan adanya orang luar atau

4
sebagian anggota system bertindak sebagai agen pembaru yang
secara intensif terus memperkenalkan ide baru untuk mencapai
tujuan yang telah ditentukan oleh lembaga dari luar.
b. Pengertian Konflik Sosial
Konflik dapat dikatakan sebagai suatu bentuk pertentangan alamiah
yang dihasilkan oleh individu atau kelompok yang berbeda etnik (suku,
ras, bangsa, agama, golongan), karena diantara mereka memiliki
perbedaan dalam sikap, kepercayaan , nilai atau kebutuhan. Sering kali
konflik ini dimulai dengan hubungan pertentangan antara dua atau lebih
etnik (individu atau kelompok) yang memiliki, atau merasa memiliki,
sasaran-sasaran tertentu namun diliputi pemikiran, perasaan, atau
perbuatan yang tidak sejalan. Bentuk pertentangan alamiah dihasilkan
oleh individu atau kelompok etnik, baik intraetnik maupun antaretnik,
yang memiliki perbedaan dalam sikap, kepercayaan, nilai-nilai atau
kebutuhan. Pertentangan atau pertikaian antaretnik itu muncul karena ada
perbedaan kebutuhan, nilai, dan motivasi pelaku yang terlibat di
dalamnya.
Konflik berasal dari kata kerja latin configere yang berarti saling
memukul. Secara sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu proses
sosialantara dua orang atau lebih (bisa juga kelompok) dimana salah satu
pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkannya
atau membuatnya tidak berdaya. Konflik dilatar belakangi oleh
perbedaan ciri-ciri yang dibawa individu dalam suatu interaksi.
Perbedaan-perbedaan tersebut diantaranya adalah menyangkut ciri fisik,
kepandaian, pengetahuan, adat istiadat, keyakinan dan lain sebagainya.
Dengan dibawanya ciri-ciri individual dalam interaksi sosial, konflik
merupakan situasi yang wajar dalam setiap masyarakat, dan tidak satu
pun masyarakat yang tidak mengalami konflik antar anggotanya atau
dengan kelompok masyarakat lainnya, konflik hanya akan hilang
bersamaan dengan hilangnya masyarakat itu sendiri.

5
Masyarakat terdiri dari individu maupun kelompok yang berinteraksi
baik dalam kerja sama maupun perbedaan. Perbedaan dalam pendirian
maupun perasaan yang berbeda antara satu dengan yang lainnya, ini
dapat menjadi faktor penyebab konflik sosial, karena dalam menjalani
hubungan sosial seseorang tidak selalu sama dalam pemikirannya.
Konflik dapat disebut juga dengan pertentangan adalah suatu proses
sosial dimana individu atau kelompok berusaha untuk memenuhi
tujuannya dengan jalan menantang pihak lawan yang disertai dengan
ancaman dan kekerasan. Perbedaan pandangan mengenai berbagai
persoalan kehidupan diantara banyak pihak dengan meletakkan
pandangan sendiri sebagai negasi dari pihak lain merupakan akar konflik.
Alo Liliweri merumuskan definisi konflik sosial ini menjadi lima
pengertian yakni sebagai berikut :
a. Bentuk pertentangan alamiah yang dihasilkan oleh individu atau
kelompok yang terlibat karena adanya perbedaan sikap, kepercayaan,
nilai dan kebutuhan.
b. Hubungan pertentangan antara dua pihak atau lebih yang memiliki,
merasa, sasaran-sasaran tertentu, namun diliputi perasaan, pemikiran
atau perbuatan yang tidak sejalan.
c. Pertentangan atau pertikaian karena adanya perbedaan dalam
kebutuhan.
d. Suatu proses yang terjadi ketika satu pihak secara negatif
mempengaruhi pihak lain, dengan melakukan kekerasan fisik yang
membuat orang lain terganggu.
e. Bentuk pertentangan yang bersifat fungsional, karena pertentangan
semacam ini mendukung tujuan kelompok dan membarui tampilan,
namun difungsional karena menghilangkan tampilan kelompok.
Dari beberapa definisi diatas tersebut, dapat dilihat bahwa dalam
setiap konflik sosial terdapat empat unsur yakni:
a. Ada dua pihak atau lebih yang terlibat
b. Ada tujuan yang dijadikan sasaran konflik sosial

6
c. Ada perbedaan pikiran, sasaran serta tindakan yang terlibat untuk
mendapatkan atau mencapai tujuan tersebut.
d. Ada situasi konflik antara dua pihak yang bertentangan.
Konflik dapat memberikan akibat yang merusak terhadap diri
seseorang, terhadap anggota kelompok lainnya, maupun terhadap
masyarakat. Sebaliknya, konflik juga dapat membangun kekuatan yang
konstruktif dalam hubungan kelompok.
B. Bentuk-bentuk Perubahan dan Konflik Sosial
a. Bentuk-bentuk Perubahan Sosial
a. Perubahan Lambat (evolusi) dan Perubahan Cepat (revolusi)
Perubahan-perubahan yang memerlukan waktu lama dan rentan-
rentan perubahan kecil yang saling mengikuti dengan lambat
dinamakan evolusi.Pada evolusi perubahan terjadi dengan sendirinya
tanpa rencana atau kehendak tertentu.Perubahan tersebut terjadi
karena usaha-usaha masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan
keperluan-keperluan, keadaan-keadaan dan kondisi-kondisi baru yang
timbul sejalan dengan pertumbuhan masyarakat.Rentetan perubahan-
perubahan tersebut tidak perlu sejalan dengan rentetan peristiwa-
peristiwa didalam sejarah masyarakat yang bersangkutan.Ada
bermacam-macam teori tentang evolusi, yang pada umumnya dapat
digolongkan ke dalam beberapa kategori sebagai berikut.
1) Unilinear theories of evolution
Teori ini pada pokoknya berpendapat bahwa manusia dan
masyarakat (termasuk kebudayaannya) mengalami perkembangan
sesuai dengan tahap-tahap tertentu, bermula dari bentuk yang
sederhan, kemudian bentuk yang kompleks sampai pada tahap
yang sempurna. Pelopor-pelopor teori tersebut antara lain August
Comte, Herbert Spencer, dan lain-lain.
2) Universal theory of evolution
Teori ini menyatakan bahwa perkembangan masyarakat
tidaklah perlu melalui tahap-tahap tertentu yang tetap.Teori ini

7
mengemukakan bahwa kebudayaan manusia telah mengikuti
suatu garis evolusi yang tertentu. Prinsip-prinsip teori ini
diuraikan oleh Herbert Spencer yang antara lain mengatakan
bahwa masyarakat merupakan hasil perkembangan dari kelompok
homogeny ke kelompok yang heterogen, baik sifatnya maupun
susunannya.
3) Multilined theories of evolution
Teori ini lebih menekankan pada penelitian-penelitian terhadap
tahap-tahap perkembangan tertentu dalam evolusi masyarakat,
misalnya mengadakan penelitian perihal pengaruh sistem
kekeluargaan dalam masyarakat yang bersangkutan dan seterusan.

Sementara itu, perubahan-perubahan sosial dan kebudayaan


yang berlangsung dengan cepat dan menyangkut dasar-dasar atau
sendi-sendi pokok kehidupan masyarakat (yaitu lembaga-lembaga
kemasyarakatan) lazimnya dinamakan “revolusi”.Unsur-unsur
pokok revolusi adalah adanya perubahan yang cepat, dan
perubahan tersebut mengenai dasar-dasar atau sendi-sendi pokok
kehidupan masyarakat.Didalam revolusi, perubahan-perubahan
yang terjadi dapat direncanakan terlebih dahulu atau tanpa
rencana.Ukuran kecepatan suatu perubahan yang dinamakan
revolusi, sebenarnya bersifat relatif karena revolusi dapat memakan
waktu yang laman.

b. Perubahan kecil dan Perubahaan Besar


Perubahan- perubahan kecil merupakan perubahan-perubahan yang
terjadi pada unsur-unsur struktur sosial yang tidak membawa
pengaruh langsung atau berarti bagi masyarakat. Perubahan mode
pakaian, misalnya tak akan membawa pengaruh apa-apa bagi
masyarakat secara keseluruhan karena tidak mengakibatkan
perubahan-perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan.

8
Sebaliknya, proses industrialisasi yang berlangsung pada
masyarakat agraris merupakan perubahan sosial yang akan membawa
pengaruh besar pada masyarakat, Berbagai lembaga kemasyarakatan
akan ikut terpengaruh misalnya, hubungan kerja, sistem milik tanah,
hubungan kekeluargaan, sratifikasi masyarakat, dan seterusnya.
c. Perubahan yang Dikehendaki (Intended-Change) atau Perubahan
yang Direncanakan (Planned-Change) dan Perubahan yang Tidak
Dikehandaki (Unintended-Change) atau Perubahan yang Tidak
Direncanakan (Unplanned-Change)
Perubahan yang di kehendaki atau di rencanakan merupakan
perubahan yang diperkirakan atau yang telah di rencanakan terlebih
dahulu oleh pihak-pihak yang hendak mengadakan perubahan di
dalam masyarakat.Pihak-pihak yang menghendaki perubahan di
namakan agent of change yaitu seorang atau sekelompok orang yang
mendapat kepercayaan masyarakar sebagai pemimpin satu atau lebih
lembaga-lembaga masyarakat.Cara-cara mempengaruhi masyarakat
dengan sistem yang teratur dan di rencanakan terlebih dahulu
dinamakan rekayasa sosial (social engineering) atau dinamakan pula
perencanaan sosial (social planning).
Perubahan yang tidak dikehendaki atau yang tidak direncanakan
merupakan perubahan-perubahan yang terjadi tanpa di kehendaki,
berlangsung di luar jangkauan pengawasan masyarakat dan dapat
menyebabkan timbulnya akibat-akibat sosial yang tidak diharapkan
masyarakat.Apabila perubahan yang tidak dikehendaki berlangsung
bersamaan dengan suatu perubahan yang dikehendaki, perubahan
tersebut mungkin mempunyai pengaruh yang demikian besarnya
terhadap perubahan-perubahan yang dikehendaki.
b. Bentuk-bentuk Konflik Sosial
Secara garis besar berbagai konflik dalam masyarakat dapat di
klarifikasikan ke dalam beberapa bentuk konflik berikut ini:
a. Berdasarkan sifatnya

9
Berdasarkan sifatnya dapat dibedakan menjadi konflik destruktif
dan konflik konstruktif
1) Konflik destruktif merupakan konflik yang muncul karena adanya
perasaan tidak senang, rasa benci dan dendam dari seseorang
ataupun kelompok terhadap pihak lain. Pada konflik ini terjadi
bentrokanbentrokan fisik yang mengakibatkan hilangnya nyawa
dan harta benda seperti konflik poso, ataupun konflik balinuraga
dan mesuji dan lain sebagainya.
2) Konflik konstruktif merupakan konflik yang bersifat fungsional,
konflik ini muncul karena adanya perbedaan pendapat dari
kelompok kelompok dalam menghadapi suatu permasalahan.
Konflik ini akan menghasilkan suatu konsensus dari berbagai
pendapat tersebut dan menghasilkan suatu perbaikan. Misalnya
perbedaan pendapat dalam sebuah organisasi.
b. Berdasarkan posisi pelaku yang berkonflik
1) Konflik Vertikal merupakan konflik antar komponen masyarakat
di dalam suatu struktur yang memiliki hierarki. Contohnya,
konflik yang terjadi antara atasan dengan bawahan dalam sebuah
kantor.
2) Konflik horizontal merupakan konflik yang terjadi antara individu
atau kelompok yang memiliki kedudukan yang relatif sama.
Contohnya konflik yang terjadi antar organisasi massa.
3) Konflik diagonal merupakan konflik yang terjadi karena adanya
ketidak adilan alokasi sumber daya ke seluruh organisasi sehingga
menimbulkan pertentangan yang ekstrim.
c. Konflik berdasarkan jenisnya
1) Komflik rasial merupakan konflik yang didasarkan pada
perbedaann rasial yang meliputi perbedan fisik, etika pergaulan,
cara berbicara, dan cara menghormati orang lain.
2) Konflik antarsuku bangsa

10
a) Perbedaan bahasa daerah, misalnya bahasa jawa, sunda, balim
madura, batak.
b) Perbedaan kesenian daerah, misalkan tarian daerah musik
pegiring, seni lukis, dan seni ukir.
c) Perbedaan adat istiadat dalam perkawinan, upacara ritual dan
hukum adat.
d) Perbedaan seni bangunan rumah, peralatan kerja  di sawah dan
pakaian adat.
e) Perbedaan tata susunan dan kekerabatanm mislnya patrilineal,
matrilineal, dan parental.
f) Perbedaan latar belakang sejarah.
3) Konflik antaragama
Pemahaman agama yang sempit dan menganggap bahwa
agama yang dianut adalah paling benar sedangkan agama orang
lain salah dapat memicu konfik antar agama.
d. Konflik berdasarkan tingkatannya
1) Konflik tingkat ideologi/gagasan adalah adanya perbedaan
pemahaman ataupun cara pendang terhadap satu hal yang bersifat
mendasar antara kelompok-kelompok, golongan-golongan, atau
kelas sosial dalam masyarakat.
2) Konflik tingkat politik terjadi dalm bentuk pertentangan didalam
pembagian status sosial, kekuasaan, dan sumber-sumber ekonomi.
e. Konflik dipandang dari segi materinya
1) Konflik tujuan terjadi jika ada tujuan atau yang kompetitif bahkan
yang kontradiktif.
2) Konflik peranan timbul karena manusia memiliki lebih dari satu
peranan dan tipa peranan tidak selalu memiliki kepentingan yang
sama.
3) Konflik nilai dapat muncul karenadasarnya nilai yang dimiliki
individu dalam organisasi tidak sama, sehingga konflik dapat

11
terjadi antarindividu, individu dengan kelompok, kelompok
dengan organisasi.
4) Konflik kebijakan dapat terjadi karena adanya ketidaksetujuan
individu atau kelompok tehadap perbedaan kebijakan yang
dikemukakan oleh satu pihak dan kebijakan lainnya.
f. Konflik berdasarkan cara pandangnya
1) Konflik positif – positif
2) Konflik negatif – negatif
3) Konflik positif – negatif

C. Faktor Penyebab Perubahan dan Konflik Sosial


a. Faktor Penyebab Perubahan Sosial
Faktor penyebab perubahan sosial ada yang bersumber dari dalam
masyarakat itu sendiri dan ada juga yang bersumber dari luar masyarakat.
Adapun sebab-sebab yang bersumber dari dalam masyarakat antara lain:
a. Bertambah atau berkurangnya penduduk
Bertambahnya penduduk menyebabkan terjadinya perubahan
dalam struktur masyarakat terutama lembaga kemasyarakatannya.
Berkurangnya penduduk disebabkan oleh berpindahnya penduduk
dari desa ke kota atau dari daerah ke daerah lain, perpindahan
penduduk mengakibatkan kekosongan.
b. Penemuan- penemuan baru
Penemuan–penemuan baru sebagai akibat terjadinya perubahan
dapat dibedakan dalam pengertian discovery dan invention.
Discovery adalah penemuan unsur kebudayaan yang baru baik berupa
alat ataupun berupa gagasan yang diciptakan oleh seorang individu
atau
serangkaian ciptaan para individu. Discovery menjadi invention kalau
masyarakat telah mengakui, menerima serta menerapkan penemuan
baru itu.
c. Pertentangan (conflict) masyarakat

12
Pertentangan–pertentangan ini bisa terjadi antara individu dengan
individu, individu dengan kelompok ataupun antara kelompok
dengan kelompok, yang bisa menyebabkan terjadinya perubahan
sosial.
d. Terjadi pemberontakan atau revolusi.
Terjadinya revolusi sangat membawa perubahan yang besar pada
masyarakat, mulai dari negara sampai pada keluarga. Sedangkan
perubahan sosial dan kebudayaan juga dapat bersumber dari
sebabsebab yang berasal dari luar masyarakat antara lain:
1) Sebab-sebab yang berasal dari lingkungan alam fisik yang ada
disekitar manusia.
Terjadinya gempa bumi, topan, banjir besar, yang mungkin
menyebabkan masyarakat-masyarakat yang mendiami daerah-
daerah tersebut terpaksa harus meninggalkan tempat tinggalnya
dan menyesuaikan diri dengan keadaan alam yang baru. Sebab
yang bersunber pada lingkungan alam fisik kadang-kadang di
timbulkan oleh tindakan para warga masyarakat itu sendiri
seperti: penggunaan tanah secara semberono, penebangan hutan,
dan lain sebagainya.
2) Peperangan
Peperangan dengan negara lain dapat menyebabkan
terjadinya perubahan-perubahan karena biasanya negara yang
menang akan memaksa kebudayaannya pada negara yang kalah.
3) Pengaruh kebudayaan masyarakat lain
Hubungan yang dilakukan secara fisik antara dua masyarakat
mempunyai kecenderungan untuk menimbulkan pengaruh timbal
balik.
Perubahan pada masyarakat umumnya terjadi dengan sendirinya
sesuai dengan pertumbuhan kepentingan masyarakat, baik masyarakat
yag berada di kota maupun di desa. Dengan demikian perubahan
sosial terjadi dengan berbagai faktor yang menyebabkan perubahan

13
sosial yang mempengaruhi kepentingan dalam berbagai aspek
kehidupan masyarakat.
D. Faktor Penyebab Konflik Sosial
Konflik sejatinya ialah dampak yang ditimbulkan dari hubungan
yang tidak dialogis antara kelompok atau golongan.
a. Perbedaan individu
Perbedaan kepribadian antar individu bisa menjadi faktor
penyebab terjadinya konflik, biasanya perbedaan individu yang
menjadi sumber konflik adalah perbedaan pendirian dan perasaan.
Setiap manusia adalah individu yang unik, artinya setiap orang
memiliki pendirian dan perasaan yang berbeda-beda satu dengan
yang lainnya.
b. Perbedaan latar belakang kebudayaan
Perbedaan latar belakang kebudayaan sehingga membentuk
pribadipribadi yang berbeda. Seseorang sedikit banyak akan
terpengaruh dengan pola-pola pemikiran dan pendirian
kelompoknya. Pemikiran dan pendirian yang berbeda itu pada
akhirnya akan menghasilkan perbedaan individu yang dapat memicu
konflik.
c. Perbedaan kepentingan antar individu atau kelompok
Manusia memiliki perasaan, pendirian maupun latar belakang
kebudayaan yang berbeda-beda. Kadang-kadang orang dapat
melakukan hal yang sama, tetapi untuk tujuan yang berbeda-beda.
d. Perubahan-perubahan nilai yang cepat dan mendadak dalam
masyarakat
Perubahan adalah sesuatu yang lazim dan wajar terjadi, tetapi jika
perubahan itu berlangsung cepat atau bahkan mendadak, perubahan
tersebut dapat memicu terjadinya konflik sosial.

E. Dampak Perubahan dan Konflik Sosial


a. Dampak Perubahan Sosial

14
a. Dampak Positif Perubahan Sosial
1) Perubahan terhadap nilai dan sikap menuju ke arah yang lebih
baik
2) Menggalakkan disiplin nasional
3) Minat masyarakat terhadap ilmu pengetahuan sangat besar
4) Masyarakat semakin banyak memanfaatkan teknologi dalam
beraktivitas
5) Mendorong masyarakat menggunakan bahasa secara baik dan
benar, serta efektif dan efisien
b. Dampak Negatif Perubahan Sosial
1) Wasternisasi (gaya hidup kebarat-baratan)
2) Konsumtif ( cenderung membeli barang padahal barang tersebut
bisa dibuat sendiri)
3) Konsumerisme (hidup boros)
4) Sekulerisme (menganggap Tuhan sebagai benda atau
memisahkan agama dari kehidupan)
5) Hedonis (mementingkan kesenangan semata)
6) Kriminalitas
a. Blue collar crime, yaitu kejahatan yang bisa dilakukan oleh
siapapun. Seperti mencuri dan mencopet
b. White collar crime, yaitu kejahatan yang dilakukan oleh
pejabat atau petinggi daerah bahkan negara. Sepeti korupsi.
7) Kenakalan remaja
8) Keresahan sosial atau kecemburuan sosial
9) Timbulnya konflik
b. Dampak Konflik Sosial
a. Dampak Positif Konflik Sosial
1) Konflik dapat membantu menghidupkan kembali norma-norma
lama dan menciptakan norma baru.
2) Konflik merupakan jalan untuk mengurangi ketergantungan
antarindividu dan kelompok.

15
3) Konflik meningkatkan solidaritas sesama anggota kelompok yang
sedang mengalami konflik dengan kelompok lain.
4) Konflik memunculkan sebuah kompromi baru apabila pihak yang
berkonflik berada dalam kekuatan seimbang.
5) Konflik dapat memperjelas aspek-aspek kehidupan yang belum
jelas atau masih belum tuntas ditelaah.
6) Konflik memungkinkan ada penyesuaian kembali norma-norma,
nilai-nilai dan hubungan-hubungan sosial dalam kelompok
bersangkutan dengan kebutuhan individu atau kelompok.
7) Konflik dapat berfungsi sebagai sarana untuk mencapai
keseimbangan antara kekuatan-kekuatan yang ada di dalam
masyarakat.
b. Dampak Negatif Konflik Sosial
1) Konflik sosial dapat menimbulkan perpecahan di suatu kelompok
sosial yang tadinya bersatu. Misalnya, konflik agama di Maluku
pernah memicu perpecahaan di masyarakat. Untunglah konflik
tersebut telah selesai dan rekonsiliasi dapat terjadi.
2) Konflik sosial juga dapat berakibat permusuhan dalam
masyarakat. Permusuhan yang terjadi seringkali memengaruhi
kenyamanan dan kerukunan anggota kelompok.
3) Kekerasan juga dapat menjadi akibat dari konflik sosial.
Kekerasan terjadi karena ada agresi satu pihak terhadap pihak lain
baik secara fisik maupun verbal.
4) Dampak lain dari konflik adalah perubahan kepribadian. Hal
tersebut dapat terjadi karena individu yang terlibat konflik
mengalami tekanan psikologis. Misalnya, seorang anak yang tak
mau berkeluarga karena menjadi korban kekerasan orang tuanya.
5) Terakhir, dampak yang mungkin terjadi dari konflik adalah
jatuhnya korban. Korban di sini dapat berupa harta benda, sarana
prasarana, korban luka, bahkan korban jiwa. Misalnya, kerusuhan
yang terjadi pada tahun 1998 di berbagai wilayah di Indonesia

16
menimbulkan banyak tokoh dijarah, banyak perempuan yang
diperkosa, banyak orang yang mengalami luka-luka, juga banyak
orang yang kehilangan nyawa.

17
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Perubahan sosial merupakan perubahan yang terjadi dalam segi struktur
sosial dengan hubungan sosial. Dimana perubahan itu tidak akan pernah
berhenti karena setiap orang mempunyai pikiran dan kegiatan yang berbeda-
beda. Perubahan sosial berhubungan dengan kebudayaan dan konflik.
Bentuk-bentuk perubahan sosial yaitu perubahan lambat (evolusi) dan
perubahan cepat (revolusi),perubahan kecil dan perubahaan besar,perubahan
yang dikehendaki (intended-change) dan perubahan yang tidak dikehandaki.
Konflik dapat dikatakan sebagai suatu bentuk pertentangan alamiah
yang dihasilkan oleh individu atau kelompok yang berbeda etnik (suku, ras,
bangsa, agama, golongan), karena diantara mereka memiliki perbedaan dalam
sikap, kepercayaan , nilai atau kebutuhan, dimulai dengan hubungan
pertentangan antara dua atau lebih etnik (individu atau kelompok) yang
memiliki, atau merasa memiliki, sasaran-sasaran tertentu namun diliputi
pemikiran, perasaan, atau perbuatan yang tidak sejalan.
Bentuk-bentuk konflik diantaranya:
1. Berdasarkan sifatnya : konflik destruktif dan konflik
konstruktif
2. Berdasarkan posisi pelaku : konflik horizontal, vertikal, dan
diagonal
3. Berdasarkan jenisnya : rasial, antarsuku bangsa, antar
agama.
4. Berdasarkan tingkatannya : ideologi/gagasan, politik
5. Dari segi materinya : tujuan, peranan, nilai, kebijakan
6. Berdasarkan cara pandangnya : positif – positif, negatif –
negatif, positif – negatif
Faktor penyebab terjadinya perubahan dan konflik sosial :

18
1. Perubahan sosial penyebabnya
yaitu stratifikasi, komunikasi, virus n-ach (need achivment), pengaruh dari
intern dan ekstern.
2. Konflik penyebabnya yaitu perbedaan
individu, perbedaan latar belakang dan kepribadian, perbedaan
kepentingan antara individu atau kelompok, perubahan-perubahan  nilai
yang cepat dan mendadak dalam masyarakat.

B. Saran
Melalui makalah ini diharapkan pembaca dapat lebih mengerti dan
memahami terhadap perubahan dan konflik, karena ini akan memberikan
fondasi pemikiran atau akan menempatkan pemikiran mahasiswa tentang hal-
hal yang filosofis mengenai perubahan dan konflik sosial.

19
DAFTAR PUSTAKA

Anidaldkk. 1984. Kamus Istilah Sosiologi. Jakarta: Pusat Pembinaan dan


Pengembangan  Bahasa

Bondet, Wrahtnala. 2009. Sosiologi 3 untuk SMA dan MA Kelas XII


(BSE). Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

Rogers Everett, F. Floyd Shomemaker (communication of Innovations). 1987.


Memasyarakatkan Ide-ide Baru. Diterjemahkan oleh: Abdillah Hanafi.
Surabaya: Usaha Nasional

Ihat Hatimah, d. (2008). Pembelajaran Berwawasan Kemasyarakatan. Jakarta:


UNIVERSITAS TERBUKA.

Koentjaraningrat. (2005). Pengantar Antropologi I. Jakarta: PT Rineka Cipta.

20

Anda mungkin juga menyukai