Search Facebook Instagram Youtube
Home
Acara & Berita
Tips Trik
Review Buku
Rekomendasi
Insight
Akademi Reseller Djawara
Ruang Pustakawan
Materi
Beranda / Artikel Cerdas / Perbedaan Sarana dan Prasarana: Pengertian dan Contoh
FacebookTwitterEmailWhatsAppShare
Perbedaan sarana dan prasarana – Pastinya dalam kehidupan sehari-hari kita sudah
sering mendengar tentang kata sarana yang beriringan dengan kata “prasarana”.
Bahkan penggunaannya ini dapat diterapkan untuk banyak kepentingan.
Meskipun sering kita dengar, ternyata ada bedaan sarana dan prasarana yang akan
diulas tuntas dalam artikel ini. Namun sebelum mengulas lebih lanjut, kita akan
mengintip pengertian dari kata sarana dan kata prasarana menurut beberapa sumber.
Nah, berikut ulasannya
Pengertian sarana dan prasarana
Ditinjau dari pengertian sarana dan prasarana, ternyata memiliki banyak pengertian.
Hal ini tampak dari banyaknya para ahli dan pengkaji yang mencoba mendefinisikan.
Langsung saja, berikut adalah pengertian sarana dan prasarana menurut para ahli.
1. KBBI
Menurut KBBI sarana dan prasarana diartikan sebagai sesuatu yang dipergunakan
untuk mencapai tujuan, media dan alat. Sedangkan prasarana sebagai sesuatu yang
berperan sebagai penunjang utama terselenggaranya sebuah proses atau kegiatan.
2. Werang
Menurut Werang sarana dan prasarana pendidikan adalah proses pengadaan,
pengawasan, dan pendayagunaan terhadap peralatan dan prasarana untuk menunjang
terwujudnya pendidikan yang bermutu.
3. Mulyasa
Berbeda dengan pendapat Mulyasa (2004) yang mendefinisikan sarana dan prasasrana
sebagai perlatan baik secara langsung dapat dipergunakan oleh guru, siswa atau
siapapun dalam proses belajar mengajar di kelas. Mulyasa pun mencontohkan bentuk
dari sarana dan prasarana dalam dunia pendidikan, yaitu adanya gedung, meja, kursi
atau papan tulis.
4. Rohiat
secara garis besar dan umum, menurut Rohiyat (2012) sarana dan prasarana adalah
keseluruhan proses perencanaan, pengadaan pendayagunaan dan pengawasaran sarana
dan prasarana yang digunakan demi mencapai tujuan secara efektif dan jelas.
5. Tholib
Jika Mulyasa memfokuskan sarana dan prasarana dalam bentuk pendidikan, maka
Tholib (2000) juga tidak jauh berbeda dengan Mulyasa yang mendefinisikan dalam
perspektif pendidikan. Dimana sarana pendidikan sebagai peralatan yang secara
langsung dapat digunakan untuk mencapai pendidikan.
6. Bafadal
Sedangkan menurut Bafadal (2014) sarana dan prasarana adalah proses kerjasama
pendayagunaan semua perlengkapan yang ada secara efektif dan efisien.
7. Mustari
Sedangkan menurut Mustari (2014) sarana dan prasarana sebagai kegiataan untuk
menata, dan menganalisis kebutuhan serta menginventarisasi, dan pengadaan terhadap
barang-barang bergerak ataupun tidak bergerak.
8. Daryanto
Daryanto pun juga ikut berpendapat bahwasanya prasarana jika dilihat dari segi
bahasa dapat diartikan sebagai alat yang tidak langsung digunakan demi mencapai
tujuan.
Dari beberapa pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa sarana dan prasarana
sebagai media untuk memudahkan dalam pencapaian tujuan.
Baca juga: 6 Ciri Fasilitas Perpustakaan Yang Baik
Tujuan Sarana dan Prasarana
Nah, sebelum masuk kepembahasan tentang perbedaan keduanya, ada tujuan dari
kehadiran sarana dan prasarana. Apa saja sih tujuan tersebut? akan di bahas di sub bab
di bawah.
Membantu melakukan pengadaan secara terencana, seksama dan berhati-hati.
Sehingga dapat menyiapkan perlengkapan semaksimal mungkin
Memberikan hasil secara efisien dan tepat
Membantu pemeliharaan prasaran dan sarana agar siap pakai kapanpun
dibutuhkan
Tentu saja masih banyak lagi tujuan dari adanya kedua hal primer ini yang mungkin
kamu rasakan sendiri. nah, setelah mengetahui tujuannya, ada juga prinsip-
prinsipnya.
Prinsip-prinsip Sarana dan Prasarana
Dilihat dari prinsipnya, memang tidak akan habis kita bahas karena ada banyak
bentuknya. Untuk mengkerucutkan pembahasan, kita fokus pada prinsip-prinsip
sarana prasarana dalam dunia pendidikan. Apa saja itu? Berikut pembahasannya.
– Prinsip pencapaian tujuan
Pencapaian tujuan yang dimaksud adalah kesiapan sarana prasarana menjadi dasar
penting di dunia pendidikan. Jadi, setiap saat membutuhkan prasarana yang ingin
digunakan harus siap juga sarananya, harus selalu siap sedia.
– Prinsip efisiensi
Sedangkan prinsip efisiensi yang dimaksud adalah tindakan yang bersifat hati-hati,
dilakukan secara terencana. Agar tercipta efisiensi, umumnya disertai dengan
petunjuk teknis agar dapt dipraktekan dan dipahami oleh semua stakeholder.
– Prinsip administrative
Karena konteksnya di dunia pendidikan, maka tidak heran jika segala kegiatan dan
tindakan dilakukan berdasarkan pada undang-undangan, peraturan dan pedoman yang
sudah ditetapkan oleh pemerintah.
– Prinsip kejelasan tanggung jawab
Sedangkan yang dimaksud dengan prinsip kejelasan tanggung jawab lebih
menekankan pada mengikutsertakan personil yang ada di sekolah dengan memberikan
jobdesk masing-masing agar memudahkan dalam mengimplementasikan sesuai tujuan
yang diinginkan.
– Prinsip kekohesifan
Prinsip kekohesifan adalah prinsip yang seharusnya dilaksanakan secara kompak.
Kompak dalam menjalankan tugas dan tanggungjawab masing-masing yang sudah
diberikan.
Itulah beberapa prinsip dalam sarana serta prasarana di bidang pendidikan. Jika
sebelumnya sudah mempelajari tentang prinsip, maka pada kesempatan kali ini kita
akan membahas perbedaan kedua hal tersebut.
Baca juga: 6 Kriteria Perpustakaan Desa Berstandar Nasional
Perbedaan sarana dan prasarana
Sarana berbeda dengan prasarana, hal ini dapat dibedakan berdasarkan beberapa
perspektif. Bisa dilihat dari bentuknya, kepemilikan, fungsi dan berdasarkan
pembiayaan pengadaan. Dan berikut pembahasan masing-masing.
1. Perbedaan berdasarkan bentuk
Perbedaan berdasarkan bentuk, sarana bisa berbentuk fasilitan ataupun alat,
sedangkan prasarana bentuknya bisa fasilitas umum saja. Sarana bisa di pindah-
pindah, sedangkan prasarana bersifat menetap tidak bisa dipindah seenaknya.
2. Perbedaan berdasarkan kepemilikan
Perbedaan berdasarkan kepemilikan, sarana bisa dimiliki oleh individual, pemerintah
ataupun swasta. Sedangkan prasarana hanya dimiliki oleh pihak pemerintah saja dan
fungsinya sebagai penunjang.
3. Perbedaan berdasarkan fungsi
Dilihat berdasarkan fungsinya, sarana sebagai alat utama dalam sebuah kegiatan.
Maka tidak heran jika sarana fungsi memiliki peranan penting dalam menyelesaikan
sebuah kegiatan. Sedangkan prasarana berdasarkan fungsi berperan sebagai
pendukung kegiatan secara umum dari sebuah kegiatan.
4. Pembiayaan Pengadaan
Berdasarkan pembiayaan pengadaan, sarana bisa berupa individu dan peserta
kegiatan. Jadi semisal kamu ingin melakukan kegiatan event, maka penyelenggara
yang siap membiayai semua kegiatan.
Sedangkan prasarana pembiayaan pengadaan bisa dilakukan oleh pemerintah,
masyarakat dan pelaku kegiatan. Prasarana pembiayaan pengadakan yang melibatkan
pemerintah, masyakat dan pelaku kegiatan adalah pembayaran pajak atau APBN.
Itulah beberapa perbedaan sarana dan prasarana yang umum kita temukan dan
rasakan. Barangkali kamu menemukan perbedaan selain beberapa poin di atas, kamu
bisa tuliskan di komentar ya.
Baca juga: 4 Rekomendasi Buku Pengantar Manajemen Untuk Mahasiswa
Contoh sarana dan prasarana
Membicarakan mengenai contoh sarana dan prasarana sebenarnya tidak terlalu repot
dan pelik. Bahkan dalam kehidupan sehari-hari pun kita juga sudah
mempraktekannya. Berikut adalah beberapa contoh sarana dan prasarana.
Sarana Prasarana
Gojek Smartphone
Memasak Dapur
Tidur Kasur
Dari sedikit contoh sarana dan prasarana di atas, tentu saja masih banyak lagi
contoh yang bisa kita temukan dalam kehidupan sehari-hari. Prinsip dari sarana
berperan aktif secara langsung. Sedangkan prasarana hanya sebagai pendukung
terselenggaranya kegiatan tersebut.
Baca juga: 6 Masalah Pendidikan Di Indonesia dan Analisisnya
Standar Sarana dan Prasarana
Secara garis besar, standarisasi sarana dan prasarana menurut Permendiknas No.
24/2007 menyatakan bahwa standar sarana dan prasarana sekolah dibedakan menurut
jenjang sekolah. Adapun jenis-jenis sesuai standar yang meliputi satuan pendidikan,
lahan, bangunan gedung dan kelengkapan sarana dan prasarana.
Ternyata dari beberapa standar yang disebutkan dalam permendiknas di atas memiliki
aturan main yang berbeda-beda tiap jenjang pendidikan. Nah, buat kamu yang tertarik
ingin mengetahui lebih dalam batasan atau standarisasinya, bisa langsung intip di
permendiknas ya. Karena jika dijelaskan satu persatu di artikel ini, tidak cukup ruang.
Ruang Lingkup Sarana dan Prasarana
Setelah mempelajari tentang pengertian, tujuan, prinsip dari sarana dan prasarana.
Maka saat kita membicarakan tentang ruang lingkupanya masih ada banyak lagi
capaiannya. Ruang lingkup tersebut meliputi perencanaan, pengadaan, penyaluran,
inventarisasi, pemeliharaan, penyimpanan, penghapusan sarana dan prasarana.
1. Perencanaan
Perencanaan dapat diartikan sebagai rancangan, atau ada juga yang menyebutnya
dengan kerangka yang akan dicapai di masa yang akan datang. Nah, jika konteknys
untuk ranah pendeidikan, maka perencanaan adalah sebagai proses perancangan
membeli, menyewa, daur ulang, rehabilitasi dsb dalam upaya pemenuhin kebutuhan
yang sudah disesuaikan dengan standarisasi.
2. Pengadaan
Pengadaan adalah kegiatan mengadakan kegiatan dari berbagai kebutuhan yang
bertujuan untuk mencapai tujuan secara efektif, efisien, terbuka, transparan adil dan
akuntable.
Kesuksesan pengadaan, dibutuhkan yang namannya analisis jenis program. Adapun
langkah yang perlu di siapkan, setidaknya ada sekitar 6 persiapan yang dapat kamu
simak sebagai berikut
Menampung usulan dari masing-masing unit kerja dan melakukan inventarisasi
perlengkapan apa saja yang belum ada
Membuat susunan perlengkapan sekolah pada periode tertentu
Memadukan susunan rencana yang sudah dibuat dengan perlengkapan yang
sudah ada
Menyesuaikan rencana kebutuhan dengan anggaran yang ada, dan tentu saja
sarana prasarana yang menyesuaikan anggaran yang ada
Memadukan rencana yang paling penting terlebih dahulu, caranya bisa dengan
membuat skala prioritas
Membuat ketetapan rencana pengadaan akhir
Jadi, untuk membuat sebuah pengadaan, dibutuhkan persiapan yang matang. Tidak
hanya sekedar membuat dan membeli begitu saja.
Baca juga: Pengertian Pengadaan Barang Dan Jasa
3. Penyaluran
Maksud dari penyaluran adalah upaya untuk menyalurkan perlengkapan ke unit atau
orang yang membutuhkan barang tersebut. Nah, di sini seorang kepala sekolah wajib
mengetahui apa saja yang disalurkan dan kemana disalurkan.
Sedangkan dalam proses penyaluran, penting sekali memperhatikan beberapa hal
penting, yaitu
1. memperhatikan ketepan barang yang disampaikan, baik jumlah maupun
jenisnya
2. memperhatikan ketepatan sasaran penyampaian
3. memperhatikan ketepan kondisi barang yang disalurkan
Dari ketiga proses penyaluran di atas, penting juga ada pihak yang bertanggungjawab
dalam proses penyaluran. Setidaknya ada yang bertanggung jawab terhadap alokasi
barang, pengiriman barang dan ada yang diberi tugas bertanggung jawab dibidang
penerahan barang.
4. Inventarisasi
Istilah inventarisasi dapat dimaknai sebagai kegiatan untuk melaksanakan pengaturan,
penyelenggaraan, penggunaan dan pencatatan barang-barang dan menyusun daftar
agar lebih teratur. Pada umumnya inventarisasi diselenggarakan agar lebih teratur,
secara administrasi juga tertib dan sebagai arsip. Inventarisasi memiliki tiga jenis
kegiatan yang meliputi
Pencatatan
Pemberian kode
Pelaporan
Dari ketiga jenis kegiatan diatas, dibutuhkan laporan pencatatan yaitu buku
penerimaan barang, buku induk inventarisasi, buku pembelian barang dan buku kartu
stok barang. Beberapa lembaga lain juga ada yang menyediakan buku catatan barang
yang bukan inventaris atau yang bukan peminjaman.
5. Pemeliharaan
Sesuai dengan namannya, pemeliharaan adalah segala sesuatu yang sifatnya merawat,
menyimpan dan menjaga bentuk barang agar bisa bertahan lebih lama dan tersimpan
baik. Adapun tujuan dari pemeliharaan supaya dapat terkondisikan dan siap untuk
digunakan kapan saja. Cara Pemeliharaan dibagi menjadi dua jenis.
Pemeliharaan sehari-hari
Pemeliharaan yang dilakukan setiap hari umumnya jenis pemeliharaan yang sewaktu-
waktu siap dipakai. Contohnya, mengepel lantai, membersihkan debu komputer,
membersihkan meja dan lain sebagainya.
Pemeliharaan secara berkala
Sedangkan pemeliharaan yang bersifat berkala lebih ditekankan pada pemeliharaan
yang dapat dilakukan sesekali waktu. Misalnya, mengecet tembok, mencuci bendara,
membersihkan kaca jendela dan lain sebagainya.
Jadi, setiap kali membahas tentang sarana prasarana, kita tidak melulu membicarakan
perbedaan keduanya. Ternyata masih ada banyak sekali sub pembahasan yang bisa
kita angkat. Salah satunya tujuan melakukan pemeliharaan. Diantarannya sebagai
berikut.
Mengoptimalkan masa pakai perlengkapan
Menjamin kesiapan operasional
Menjamin ketersediaan perlengkapan
Menjamin keselamatan dan keamanan
Penyimpanan
Penyimpanan dapat diartikan sebagai upaya untuk menampung barang yang sudah
dimiliki. Ada dua aspek dalam melakukan penyimpanan, yaitu aspek fisik dan aspek
administratif.
Aspek Fisik
Aspek fisik adalah wadah yang mampu menambung barang. Baik barang milik negara
ataupun barang yang berasal dari pengadaan. Bentuk aspek fisik ini bisa berbentuk
gedung. Nah, membicarakan masalah gedung, ada beberapa macam gedung loh, ada
gedung pusat, gedung penyalur, gedung transit dan gedung pemakai.
Aspek Administrative
Aspek administratif adalah hal-hal yang sifatnya melakukan pencatatan demi
mendukung pelaksanaan kegaitan dalam penyimpanan. Kegiataan pelaksaan yang
bekerja secara administratif ada bagian urusan tata usaha, bagian pemeliharaan,
urusan pengeluaran, urusan penerimaan dan penyimpanan dan masih banyak lagi.
Aspek administratif memiliki prosedur dan cara menyimpan barang dengan cara
penerimaan dan penyimpanan.
Penerimaan
Penerimaan administrasi dapat berbentuk :
1.Menerima pemberitahuan pengiriman barang dari pihak menerima barang
2.Memeriksa barang yang diterima baik fisik ataupun kelengkapan administrasi
3.Membuat cerita acara penerimaan dan hasil pemeriksaan barang
penyimpanan
Ranah kegiatan penyimpanan barang dapat dilakukan dengan beberapa cara sebagai
berikut :
1.Meneliti barang yang hendak disimpan
2.Menyiapkan barang sesuai klasifikasi harga, model, atau jenis
3.Mencatat barang ke dalam buku penerimaan, kartu stok dan kartu barang
4.Membuat denah lokasi barang akan disimpan dimana
5.Pengeluaran barang dilakukan berdasarkan SPMB atau Surat Perintah
Mengeluarkan Barang
Ternyata saat membicarakan tentang perbedaan sarana dan prasarana, masih ada
banyak sekali bahasan turunan yang tidak kalah penting.
Semoga dari pembahasan yang cukup panjang dan melelahkan di baca ini ada
manfaatnya.