Anda di halaman 1dari 71

MENGENAL SOSIOLOGI UNTUK

ANALISIS MASYARAKAT

Drs. B Martin Baru, M.Si


Apa yang dimaksud dengan Sosiologi?

Secara umum; Sosiologi adalah ilmu tentang masyarakat


yang mempelajari kehidupan social atau kehidupan manusia
secara bersama-sama dengan manusia lainnya.
Kehidupan manusia secara bersama-sama ini kemudian
disebut dengan istilah ‘masyarakat’.

Roucek dan warrens


Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara
Manusia dengan kelompok-kelompok.

Ogburn dan Nimkoff.


Sosiologi adalah penelitian secara ilmiah terhadap interaksi
Sosial dan hasilnya.
The Next

Van Doorn dan Lammers


Sosiologi adalah ilmu pengetahuan tentang struktur-2
dan proses-2 kemasyarakatan .

Selo Soemardjan
Sosiologi atau ilmu masyarakat ialah mempelajari struktur
Sosial dan proses-2 sosial termasuk Perubahan-perubahan
sosial.

Max Weber mendefinisikan sosiologi sebagai studi tentang aksi


social dan banyak berbicara mengenai hubungan social dan
motivasi, yang menurut Weber banyak dipengaruhi oleh
rasionalitas formal. Rasionalitas formal, meliputi proses berpikir
Seseorang dalam membuat pilihan-pilihan bertindak.
Sedangkan yang dimaksud masyarakat ?

 Mac Iver & H. Page, masyarakat adalah suatu sistem


dari kebiasaan dan tata cara, wewenang dan kerjasama
antara berbagai kelompok dan penggolongan serta
pengawasan tingkah laku serta kebebasan manusia.

 Ralph Linton, masyarakat merupakan setiap kelompok


manusia yang telah hidup dan bekerja sama cukup
lama sehingga mereka menganggap diri mereka
sebagai kesatuan sosial dengan batas batas yang
dirumuskan dengan jelas.
The Next

 Selo Sumarjan, masyarakat adalah orang orang yang


hidup bersama yang menghasilkan kebudayaan.

 JL. Gillin dan JP. Gillin, masyarakat adalah kelompok


manusia yang terbesar dan memiliki kebiasaan, tradisi,
sikap dan perasaan persatuan yang sama.

Sosiologi, adalah ilmu masyarakat yang mempelajari


tentang:
1. Interaksi sosial dan hasilnya (kerjasama, konflik sosial)
2. Struktur sosial dan proses sosial (perubahan sosial)
3. Tradisi dan adat istiadat
4. dll
Masy Desa (rural community) Masy Perkotaan
(urban community)

Berdasarkan letak geografis, masyarakat dapat dibedakan antara


masyarakat desa (Rural Community), dan masyarakat kota (Urban
Community).

Rural community:

Pengertian:
Suatu wilayah yang ditempati oleh sejumlah penduduk sebagai
kesatuan masyarakat, termasuk kesatuan masyarakat hukum,
yang mempunyai organisasi pemerintahan terendah langsung
dibawah camat dan berhak menyelenggarakan rumah
Tangganya sendiri, dalam ikatan Negara kesatuan RI.
Next

Ciri-ciri Masyarakat Desa:

1. Mempunyai hubungan yg lebih erat dan lebih mendalam


(semangat kebersamaan/gotongroyong)
2. Segala sesuatunya dijalankan atas dasar musyawarah
3. Pada umunya hidup dari pertanian: cara bertani sangat
tradisional, mereka merasa puas apabila kebutuhan
keluarga telah dicukupinya,
4. Rata2 hidup dalam kesederhanaan (makan, pakaian,dan
kebutuhan2 lainya)
5. Keyakinan terhadap hukum adat (tradisional) kuat.
Next

Menurut Ferdinand Tonnies:


Masyarakat desa disebut dengan Gemeinschaft (paguyupan),
dengan kondisi sosial; yang tenang, harmonis, rukun dan damai.

Namun sebagai suatu masyarakat bukan berarti tidak ada gejala


disorganisasi sosial atau sosial disorder. Adapun bentuk gejala
disorder dalam masyarakat desa, antara lain:
1. Konflik (pertengkaran), konflik biasanya menyangkut masalah
sehari-hari dalam rumah tangga, yang disebabkan karena
persoalan kedudukan atau gengsi, perkawinan, dsb.
2. Konversi (pertentangan); disebabkan persoalan tradisi dan adat
istiadat yang dalam kaitannya dengan guna-guna (black
magic)
Next

3. Kompetisi (persaingan); persoalan dalam persaingan cenderung


disebablkan karena persoalan keluarga, sehingga
kecenderungannya bisa bersifat positip dan negatif.
4. Nilai sosial yang berkenaan dengan kemandirian masyarakat,
kecenderungannya masyarakat desa akan menghargai
seseorang yang mampu mengatasi problem sosial tanpa
bantuan orang lain.
Urban community
Urban community:

Pengertian;
sebagai bentuk kehidupan masyarakat yang sangat individual,
penuh kemewahan, gedung-gedung yang tinggi, lalu lintas
kendaraan, hingga mengundang kemacetan, perkantoran yang
memwah, dan pabrik-pabrik yang besar.
The Next
Ciri-ciri;
1. Individual, orang2 kota dapat mengurus dirinya sendiri
tanpa harus nergantung pada orang lain (Sifat
Individualis),
2. Keberagaman identitas. Dikarenakan, pendatang
berangkat dari berbagai daerah
3. Kemungkinan untuk mendapatkan pekerjaan lebih
banyak
4. Menjalankan segala sesuatu atas dasar pertimbangan
rasional bukan tradisi
5. Proses perubahan sosial lebih cepat. Dikarenakan hidup
yg terbuka atas informasi yg ada.
The Next
Permasalahan di Kota;
1. Masalah pencemaran dan sampah
2. Masalah pengangkutan dalam kota
3. Masalah pertumbuhan penduduk yang tinggi
4. Masalah pemukiman yang tidak memenuhi persyaratan
untuk hiudup
5. Masalah kemasyarakatan seperti pengangguran,
kemiskinan, kejahatan, dan konflik antara kelompok
sosial.
Karakteristik Masyarakat Kota dan
Desa

Disamping itu, secara spesifik ada beberapa unsur2 Perbedaan


Masyarakat kota & desa, antara lain:
1. Pekerjaan
2. Jumlah penduduk
3. Kepadatan penduduk
4. Lingkungan sosial
5. Deferensiasi/kelompok sosial
6. Staratifikasi/perbedaan klas sosial
7. Mobilitas/dinamika sosial
8. Interaksi sosial
9. Solidaritas sosial
10. Kontrol sosial
PENJELASAN KARAKTERISTIK MASYARAKAT KOTA
& DESA

Pekerjaan:
Suatu kegiatan masyarakat yang dilakukan secara rutin
guna memenuhi kebutuhan keluarga.

Dengan demikian, masyarakat desa kecenderungan


pekerjaannya di bidang Pertanian, sehingga tingkat
ketergantungan sangat tinggi dengan kondisi alam.
Karakteristik ini menjadikan tingkat produktifitas
masyarakat desa cenderung rendah. Disamping belum
didukung sistem pertanian modern membuat hasil produksi
pertanian sangat rendah daya saing dibandingkan dengan
produk pertanian dari luar.
The Next

Sedangkan masy. Perkotaan, kecenderungan bekerja pada sektor jasa


dan industrialisasi, sehingga tingkat Ketergantungannya relatif kecil
dengan kondisi alam.

Desa ----- Bid. Pertanian- 1.Petani Trasisional


2. Kepemilikan lahan terbatas
3. Harga komoditas pertanian rendah
4. Intervensi harga oleh pemerintah Membuat
pendp masyarakat relatif rendah

Kota….Bid. Jasa (industrialisasi)----1. Tehnologi tinggi


2. SDM Tinggi kemampuan
3. Orientasi Eksport Membuat pend
masyarakat relatif tinggi
The Next

Jumlah Penduduk:
Jumlah penduduk desa relatif kecil dibandingkan dengan jumlah
penduduk kota. (10.000.000)

Karakteristik penduduk pedesaan cenderung bersifat homogen,


sedangkan masy kota cenderung heterogen. Karakteristik ini, tentu
berpengaruh pada tingkat kemajuan/mobilitas penduduk.

Pada masy desa mobilitas rendah, karena hampir sebagian besar


hubungan sosial bersifat kekelurgaan. Sedangkan masy kota
mobilitas penduduk tinggi, dan berkompetisi untuk memenuhi
kebutuhan keluarga.
The Next

Desa--- Jumlah relatif kecil-1. Karakteristik homogen


2. Mobilitas kerja rendah
3. Konflik kepentingan rendah
4. Lingkungan sosial lebih harmonis

Kota----Jumlah relatif besar-1. Karakteristik heterogen


2. Mobilitas kerja tinggi
3. Konflik kepentingan tinggi
4. Lingkungan sosial cenderung rentan
terjadinya konflik
The Next

Kepadatan Penduduk
Kepadatan penduduk pada masyarakat kota cenderung tinggi, karena
jumlah penduduknya relatif tinggi (10.000 orang)

Sedangkan kepadatan penduduk pada masyarakat desa cenderung


rendah, karena jumlah penduduknya kurang lebih 2.500 orang.

Desa---kepadatan rendah-1. nilai tanah rendah


2. berebut sumber ekonomi rendah
3. konflik sosial rendah

Kota--kepadatan tinggi ---1. nilai jual tanah tinggi


2. berebut sumber ekonomi tinggi
3. konflik sosial tinggi
The Next

Lingkungan Sosial
1.Pada masyarakat Desa lingkungan yang dominan adalah
lingkungan alam, dibandingkan lingkungan sosial/institusionol.
2.Sedangkan masyarakat kota lingkungan yang dominan
bersifat buatan, yaitu lingk. Sosial/institusional.
3.Konsekwensi kondisi lingkungan ini berpengaruh terhadap
pola kehidupan masyarakatnya.

Pada masyarakat desa cenderung kurang maju dibandingkan


dengan masyarakat kota, krn lingk sosial bersifat alami
Kelompok Sosial

1. Manusia adalah mahluk sosial, tidak dapat hidup sendiri


untuk memenuhi kebutuhan hidup, oleh karena itu,
tercipta kelompok sosial-kelompok sosial.

2. Kelompok sosial dintaranya: Keluarga, organisasi,


kumpulan, masyarakat, dll.

3. Hubungan manusia dalam kelompok sosial adalah untuk


kerja sama, atau saling tolong menolong.
Next

 Dalam perspektif ini, desa berkembang kelompok sosial


yang didasarkan pada keluarga. Sedangkan kota
berkembang kelompok sosial yang didasarkan pada
kepentingan/tujuan yang sama.

 Adanya kelompok sosial dapat memberdayakan diri


dalam memenuhi tuntutan atau kebutuhan individu
maupun kelompok, sehingga keberadaan kelompok
sosial sangat diperlukan dalam memperjuangkan
kepentingan-kepentingan.
Syarat2 Kelompok Sosial

1. Kesadaran sebagai bagian dari kelompok yg


bersangkutan, sehingga menimbulkan solidaritas sosial.
2. Adanya hubungan timbal balik antar anggota (saling
menguntungkan)
3. Adanya kepentingan yg sama atau tujuan yg sama, atau
ideologi yg sama, dll.
4. Kualitas kekuatan kelompok sosial ditentukan oleh
ketaatan dan kepatuhan terhadap nilai/aturan yang
berlaku.
Jenis-Jenis Kelompok Sosial

 Formal Group adalah kelompok2 yg mempunyai


peraturan2 yg tegas dan dengan sengaja diciptakan oleh
anggota2nya untuk mengatur hubungan antara
anggota2nya,
(Ex. Instansi pemerintahan (Pem. Desa, BPD, LLPMD,
PKK, Karang Taruna, dll)

 Informal Group tdk mempunyai struktur dan


organisasi yg pasti.
(Ex. Kerukunan Tani, Kelompok Pengajian, dll)
Kelompok Primer dan Sekunder

 Kelompok Primer adalah kelompok-kelompok yang


ditandai dengan ciri-ciri saling mengenal antara
anggota-anggotanya serta kerja sama yang erat yang
bersifat pribadi.
 Sifat hubungan sosial di dalam kelompok primer bersifat
informal (tidak resmi), akrab, personal, dan total yang
mencakup berbagai aspek pengalaman hidup seseorang.
 kelompok primer, seperti: keluarga, atau sejumlah
sahabat
Next

 Kelompok Sekunder adalah kelompok-kelompok besar


yang terdiri atas banyak orang, hubungannya tidak
berdasarkan pengenalan secara pribadi dan sifatnya
juga tidak begitu langgeng.
 Sifat hubungan kelompok sekunder, bersifat formal,
impersonal dan segmental (terpisah), serta didasarkan
pada manfaat (utilitarian).
 kelompok sekunder, seperti: assosiasi (IDI, HIPMI,
HMI,GMNI, dll)
Stratifikasi Sosial

 Selama dlm masy ada sesuatu yg dihargai pasti ada sistem


pelapisan sosial

 Ciri yg berlapis adalah ciri umum yg berlaku didalam hidup


bermasyarakat (Pitrim A. Sorikin)

 Pelapisan sosial adalah koadrat dalam hidup bermasyarakat

 Ada laki-laki dan perempuan, kaya dan miskin, dosen dan


mahasiswa, pimpinan dan karyawan,dll.

 Dalam masyarakat eropa, dikenal dengan kaum borjuis dan


kaum prolectariat.
Next

Stratifikasi sosial adalah


penggolongan atau pembedaan orang-orang dalam suatu
lapisan sistem sosial berdasarkan dimensi politik, ekonomi,
sosial, dll.

Pembedaan masyarakat ke dalam kelas2 secara bertingkat


(secara hirarkis), disebabkan karena tidak adanya
keseimbangan dlm pembagian hak2 dan kewajiban2.
The Next

Dasar-dasar pelapisan sosial:


1. Faktor Ekonomi
2. Faktor Seks (jenis kelamin)
3. Faktor Usia
4. Faktor Pendidikan

Sifat Stratifikasi Sosial


1. Sistem Stratifikasi sosial yang bersifat tertutup
(Closed Social Stratification)
2. Sistem Stratifikasi sosial yang bersifat terbuka
(Open social stratification)
Unsur2 lapisan sosial
 Kedudukan sosial
 Tempat seseorang secara umum didalam
masyarakatnya sehubngan dengan orang2 lain, dlm
arti lingkungan pergaulannya atau organisasi
(Kedudukan sebagai ketua organisasi, anggota
organisasi,ketua adat,dll)
 Dua cara memperoleh kedudukan sosial:
 Ascribed-status, yaitu kedudukan yg diperoleh tanpa
memperhatikan keterampilan dan kemampuan (biasa
terdapat pada masyarakat pelapisan
kasta/teruntemurun)
 Achieved – status,adalah kedudukan yg dicapai oleh
seseorang atas dasar keterampilan dan kemampuan
(untuk mendapatkan gelar Prof bidang pemerintahan
harus memenuhi syarat: memiliki karya (buku) dan
kemampuan yng mempuni dalam bidang ilmu
pemerintahan)
The Next

Peran (role)
1. Peran merealisasikan fungsi kedudukan
2. Tingkat peran seseorang tergantung kedudukannya.
Ex. Kepala Desa, BPD, LPMD, Warga Desa, dll.
3. Tujuan peran: untuk menjaga nilai2 sosial
(hubungan) antara individu dengan individu,individu
dgn kelompok, dan kelompok dengan kelompok.
4. Dengan adanya peran masing2 akan tercipta
keseimbangan sosial.
The Next

Eksistensi stratifikasi dalam kehidupan


masyarakat.
1.Stratifikasi menempatkan orang-orang tertentu dalam
lingkungan masyarakat (spt. Kaya/miskin, memiliki
kedudukan/tdk memiliki kedudukan,dll)
2.Stratifikasi menentukan orang-orang tertentu saja yang dapat
menikmati fasilitas pemerintah dan pembangunan.
3.Dengan kondisi ini sangat merugikan bagi masyarakat dalam
stratifikasi yang rendah, karena keterbatasan perhatian dan
fasilitas dari pemerintah.
MOBILITAS SOSIAL

1. Mobilitas`sosial diartikan sebagai suatu gerak atau


aktifitas masyarakat dalam kehidupan sosial.
2. Ada 2 macam gerak sosial, yaitu gerak sosial horisontal
dan vertikal.
3. Gerak sosial yang bersifat horisontal, menunjuk pada
perubahan aktifitas masyarakat yang setingkat.
Sedangkan bersifat vertikal, perubahan aktifitas
masyarakat yang meningkat
Ada dua jenis gerak sosial yg vertikal

 Gerak sosial vertikal yg naik:


 Peralihan individu dari kedudukan yg rendah ke
kedudukan yg lebih tinggi I(dari anggota BPD
menjadi ketua BPD)
 Peralihan individu kelompok baru yg lebih tinggi
perannya (dari RT ke RW)

 Gerak sosial yg menurun: Kebalikan dari gerak sosial


vertikal yg naik.
Next

 Dalam perspektif mobilitas sosial, kecenderungan


masyarakat desa relatif rendah sehingga pergerakan
sosial lamban.

 Sedangkan masyarakat kota mobilitas sosial relatif


tinggi, sehingga pergerakan sosial cepat terjadi.
INTERAKSI SOSIAL

Interaksi sosial menunjuk adanya hubungan antar incividu,


dan atau kelompok sosial.

Syarat terjadinya interaksi sosial, yaitu adanya kontak


sosial, dan adanya komunikasi.
Bentuk interaksi sosial, dapat berupa kerja sama,
persaingan, dan pertentangan.
Interaksi sosial masyarakat desa lebih sempit dan terbatas
ruang lingkupnya, bersifat personal, serta permanen/tahan
lama.
Interaksi sosial masyarakat kota lebih luas ruang
lingkupnya,.
The Next

 Interaksi sosial, harus mencapai pada taraf reaksi pihak


lain (si A ketemu si B, maka si B harus bereaksi untuk
merespon si A)
 Jika tidak, interaksi sosial tidak terjadi
 Oleh karena itu, interaksi didasarkan oleh berbagai
faktor:
 Faktor Imitasi
 Faktor Sugesti
 Faktor Identifikasi, dan
 Faktor Simpati
Faktor Imitasi

 Imitasi adalah interaksi sosial didasari faktor meniru


orang lain.
 Contoh: anak perempuan meniru pakaian jilbab dari
ibunya.
 Imitasi dimungkinkan terjadi hal2 yg negatif, yaitu pihak
lain cenderung meniru atau menerima apa adanya yg
dimiliki oleh pihak yg mengajak bicara.
 Pihak lain (komunikan) menggunakan akal dan fikiranya
namun tidak dipergunakan untuk menyeleksi pesan
yang disampaikan oleh komunikator.
 Berlangsung pada masy tradisional.
Faktor Sugesti

 Sugesti adalah interaksi sosial yang didasari adanya


pengaruh.
 Contoh. Orang tua berpengaruh ke yang muda.
 Berlangsung apabila seseorang memberi sesuatu
pandangan atau suatu sikap yg berasal dari dirinya yg
kemudian diterima pihak lain
 Sama dengan imitasi, bedanya adalah pihak lain
(komunikan) tidak menggunakan akal fikiranya
(rasionalitasnya)
 Berlangsung pada masy yg tradisional.
Faktor Identifikasi

 Identifikasi adalah interaksi sosial didasari oleh usaha


menyamakan dengan orang lain.
 Contoh. Menyamakan dengan idolanya.
 Merupakan kecenderunga2/keinginan2 dlm diri
seseorang untuk menjadi sama dengan pihak lain. (ingin
belajar budaya orang lain)
 Proses awal pada faktor identifikasi ini adalah adanya
kesadaran untuk mau bergabung untuk belajar kaedah2
yang berlaku pada pihak lain.
Faktor Simpati

 Simpati adalah interaksi sosial didasari oleh ketertarikan


dengan orang lain
 Merupakan suatu proses dimana seseorang merasa
tertarik dengan pihak lain
 Sama dengan identifikasi, bedanya bukan hanya untuk
belajar tapi untuk bekerjasama.
Syarat-Syarat Terjadinya Interaksi Sosial

 Adanya Kontak Sosial


 Adanya Komunikasi
Kontak sosial dpt berlangsung pada 3 bentuk:

 Antara orang-perorangan (Lingkungan Keluarga)


 Antara orang perorangan dengan kelompok
(lingkungan organisasi)
 Antara kelompok dengan kelompok (lingkungan antar
organisasi).
Kontak Sosial dpt berlangsung positif dan
negatif

 Positif, ketika kontak sosial menciptakan hubungan


kerjasama

 Negatif, ketika kontak sosial tidak direspon oleh pihak


lain.
Kontak sosial dpt berlangsung primer dan
sekunder

 Primer, kontak langsung

 Sekunder, kontak melalui perantara


Komunikasi Sosial

 Seseorang memberikan tafsiran pada perilakuan orang


lain (yg berwujud pembicaraan, gerak2 badaniyah atau
sikap) perasaan2 apa yang ingin disampaikan oleh orang
tersebut.

Contoh kasus: Apabila seorang anak jalanan dikasih


uang 200.000, dia akan bersyukur, tapi perhatian
utamanya kenapa orang itu memberinya uang.
Apakah orang itu kasian dengan keadaan si anak
jalanan itu, atau orang itu ingin bersedekah. Jika
anak jalanan itu tidak bisa menemukan jawabannya.
Maka selama itupula tidak terjadi KOMUNIKASI
SOSIAL.
Bentuk2 Interaksi Sosial

 Kerjasama (cooperation)
 Persaingan (competition)
 Pertentangan atau pertikaian (conflik)
Cooperation

 Kerjasama karean orientasi/kepentingan orang


perorangan terhadap kelompoknya (yaitu in-groupnya)
dan kelompok lainnya (yg merupakan out-groupnya)(Ex:
Intra Parpol dan Antar Parpol)
 Fungsi kerjasama adalah menghimpun kekuatan untuk
mencapai tujuan yg diinginkan (Ex: Koalisi antar parpol)
 Kerjasama akan kuat apabila ada ancaman dari pihak
luar
The Next

 Bentuk2 kerjasama:
 Bargaining, yaitu pelaksanaan perjanjian mengenai
pertukaran barang2 dan jasa2 antar dua organisasi
atau lebih
 Co-optation, yaitu suatur proses penerimaan unsur2
dlm kepemimpinan atau pelaksanaan politik dlm
suatu organisasi, sebagai salah satu cara untuk
menghindari terjadinya kegoncangan dlm stabilitas
organisasi yg bersangkutan
 Coalition, kombinasi antar dua organisasi atau lebih
yg mempunyai tujuan2 yg sama.
Competition

 Sebagai proses sosial, dimana orang perorangan atau


kelompok2 manusia yang bersaing mencari keuntungan
(dalam politik dan ekonomi)
 Persaingan mempunyai dua tipe umum yaitu bersifat
pribadi dan tidak pribadi
 Bersifat pribadi, orang perorangan secara langsung
bersaing (Ex. Anggota partai bersaing untuk
mendapatkan jabatan partai)
 Bersifat tdk pribadi, bersaing antar kelompok (Ex.
Partai2 bersaing dlm Pemilu untuk mendapatkan suara
rakyat.
Conflict

 Suatu proses sosial dimana orang perorangan atau


kelompok manusia berusaha untuk memenuhi
tujuannya dngan jalan menantang pihak lawan yg
disertai dengan ancaman dan kekerasan
 Sebab terjadinya pertentangan adalah:
 Perbedaan antara orang perorangan (Perbedaan
Pendapat) pertengan positif
 Perbedaan kebudayaan pertentangan negatif
 Perbedaan kepentingan pertentangan negatif
 Perubahan2 sosial (tradisional melawan arus
modernisasi) pertentangan negatif
The Next

 Bentuk khusus pertentangan:


 Pertentangan pribadi
 Pertentangan rasial
 Pertentangan antar kelas2 sosial
 Pertentangan politik
 Pertentangan internasional (Ex. Indo Vs
Malaysia)
The Next

 Akibat atau hasil dari pertentangan:


 Kuatnya solidaritas dari in-group (khusus pertentang
dengan kelompok lain)
 Retaknya persatuan kelompok (khususnya
pertentangan intra kelompok) (Ex. Konflik Internal
PKB)
 Hancurnya harta benda dan jatuhnya korban
manusia (Ex. Etnis Maduran dan Sampit)
SOLIDARITAS SOSIAL

Solidaritas sosial sebagai bentuk kepedulian masyarakat


terhadap suatu obyek sosial, dan atau kelompoknya.

Derajat solidaritas ditentukan oleh (1) sifat tujuan


kelompok, dan (2) jumlah unsur-unsur yang menjadi
sebab pengikatan.

Unsur-unsur pengikat solidaritas, meliputi marga,


pernikahan, agama, wilayah, pekerjaan, dll.
The Next

Kontrol Sosial
Kontrol sosial merupakan proses yang bertujuan untuk
mendisiplinkan warga dalam mentaati norma-norma
kelompok.

Proses dapat berupa tindakan atau sanksi yang melanggar


norma masyarakat.

Kontrol sosial masyarakat desa lebih kuat dibandingkan


dengan masyarakat kota.
Perkembangan masyarakat

 Masyarakat terdiri dari individu-individu yang saling


melakukan hubungan, dan dalam hubungan itu akan
menghasilkan tata aturan/nilai2 yang menjadi pedoman
dalam kehidupan bersama.

 Dalam perspektif pendekatan fungsional Oleh.


Talcott Parson
Ada beberapa unsur/nilai dalam kehidupan masyarakat,
yaitu:
1. Kehidupan sosial itu terdiri dari
gabungan/ elemen yang saling
berhubungan.
2. Hubungan antara elemen bersifat saling
mempengaruhi.
The Next

3. Sistem sosial selalu bergerak kearah keseimbangan


yang dinamis, demi tercapainya integritas sosial.
4. Integritas sosial yang terjadi dilakukan melalui proses
adaptasi, institusional (pelembagaan), dan proses-
proses lainnya.
5. Perubahan sistem sosial terjadi secara gradual, melalui
penyesuaian antar unsur.
6. Perubahan sistem sosial disebabkan adanya penemuan
baru.
7. Daya integrasi sosial akibat terjadinya konsensus.
The Next

Dalam teori A-G-I-L dari Talcott Parson


Perubahan dalam bidang kehidupan masyarakat akan
mempengaruhi bidang kehidupan lainnya, dan akan
bergerak mencapai keseimbangan (Equillibrium).

Bidang Ekonomi Bidang Politik

Bidang Sosial/Budaya Bidang Hukum


The Next

Cara individu dalam mensikapi perubahan sosial,


yaitu melakukan penyesuaian (adaptasi),
menurut RK. Merton terdapat 5 (lima) model
adaptation, yaitu:

1. Konformitas (conformity)
Cara adaptasi individu dengan menerima perubahan
nilai2 budaya, melalui cara-cara yang dilembagakan.
2. Inovasi (innovation)
Cara adaptasi individu dengan menerima perubahan
nilai2 budaya baru, tetapi tetap mempertahankan nilai-
nilai lama.
The Next

3. Ritualisme (ritualism)
Cara adaptasi dengan menolak perubahan nilai2 baru,
tetapi menerima cara-cara yang dilembagakan.
4. Recreation
Cara adaptasi dengan menolak perubahan nilai2 baru.
5. Rebellian
Cara adaptasi dengan menerima/menolak perubahan
nilai2 baru dan menerima/menolak cara-cara
dilembagakan.
HUBUNGAN KOTA & DESA

 Pembangunan selama ini cenderung menimbulkan


dampak negatip, yaitu semakin meningkat kemiskinan,
pengangguran, kesenjangan, dll.
 Manfaat pembangunan lebih dirasakan oleh kelompok
masyarakat lapisan atas, sehingga jurang kesenjangan
sosial dan ekonomi semakin tinggi.
 Orientasi pertumbuhan hanya mendorong
perkembangan usaha dan industri skala besar, sehingga
terjadi kesenjangan yang semakin lebar antara usaha
skala kecil dan mikro (UKM) dan usaha menengah-besar
(UMB).
Next

 Investasi ekonomi lebih diorientasi pada kota


dibandingkan dengan desa, akibatnya desa menjadi
tertinggal.
 Desa selalu dimanfaatkan untuk kepentingan kota, sebab
sebagai penyangga pertumbuhan ekonomi perkotaan.
 Terjadi pengurasan sumber daya oleh kota terhadap
desa, melalui keuntungan dari jasa distribusi barang.
Next

Secara empiris, hubungan kota desa, dapat dijelaskan dari


beberapa teori berikut ini:

Dualisme Disffungtion.
1. Dasar teori Emile Durkheim, yaitu “Solidaritas Mekanis”
(Masy. Kuno/Desa), dan “Solidaritas Organis” (Masy.
Kota).
2. Solidaritas mekanis, merupakan bentuk hubungan sosial
yang didasarkan pada keluarga, atau kekerabatan atau
disebut dengan PAGUYUPAN.
3. Sedangkan Solidaritas Organis, bentuk hubungan sosial
yang didasarkan pada profesionalisasi atau dikenal dengan
PATTEMBAYAN
Next

4. Karakteristik masyarakat desa lebih didominasi oleh nilai-


nilai tradisional, sehingga mengakibatkan terjadinya
keterbelakangan. Sedangkan masyarakat kota lebih
berkembang nilai-nilai modern.
5. Maka untuk mempercepat modernisasi diperlukan
penyebaran nilai-nilai modern dari kota kedesa, shg
mendorong terjadinya mobilitas sosial yang tinggi pada
masyarakat desa.
Next

Kolonialisme Internal.
1. Berakar dari teori Max Weber, “Setiap tindakan selalu
dilandasi oleh tujuan”.
2. Sifat hubungan kota-desa, adanya dominasi elit kota
melalui institusi desa.
3. Pembenaran dominasi elit kota melalui program BPPC,
TRIS, dan assosiasi yang lainnya.
4. Kecenderungan hubungan tersebut, menimbulkan
eksploitasi desa oleh elit-elit kota. Akibatnya masyarakat
desa justru semakin terpinggirkan dan termiskinkan.
Next

Pembangunan tidak seimbang.


1. Berakar dari teori Karl Marx, “Selama dalam kehidupan
masyarakat masih terdapat kelas-kelas, maka kelas
superior akan menindas kelas inferior”.
2. Sifat hubungan kota-desa; kota dianggap mewakili kelas
superior yang memiliki pola kehidupan modern sedangkan
desa sebagai kelas inferior dengan pola kehidupan
tradisional. Akibatnya kota melakukan intervensi kedesa
melalui orientasi produksi pedesaan yang dikonsentrasikan
pada eksport (spt. Adanya tata niaga cengkeh dengan
BPPC, TKW, tata niaga tebu dengan TRIS, dll).
FAKTOR KESENJANGAN KOTA-DESA

Faktor-faktor kesenjangan antara kota dan desa, adalah:

(i). kesenjangan pendapatan antara rumah tangga di


perkotaan dan di perdesaan;
(ii). Struktur kegiatan ekonomi sektoral yang menjadi
dasar kegiatan produksi rumahtangga atau masyarakat,
khususnya pada sektor-sektor ekonomi yang menjadi basis
ekspor dengan orientasi pasar luar negeri.
Next

(iii).Potensi regional (SDA, SDM, Dana, Lingkungan dan


infrastruktur) yang mempengaruhi perkembangan struktur
kegiatan produksi.
(iv). Kondisi kelembagaan yang membentuk jaringan kerja
produksi dan pemasaran pada skala lokal, regional dan
global.
Next

 Pentingnya keterkaitan desa-kota ini dalam jaringan


wilayah untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi yang
berkelanjutan konsep Agropolitan.
 Konsep ini menekankan bahwa pengembangan desa dapat
tercapai dengan baik apabila desa tersebut dikaitkan
dengan pengembangan kota dalam wilayah tersebut.
 Fungsi kota lebih dititik beratkan sebagai pusat kegiatan
non pertanian dan pusat administrasi, bukan sebagai pusat
pertumbuhan, sementara itu kecamatan (district) justru
yang memiliki fungsi sebagai unit pengembangan.
Selamat Belajar
TOPIK DISKUSI KELOMPOK

KELOMPOK:
1.Strategi Penyelesaian konflik Perguruan Silat di Madiun
melalui pendekatan budaya lokal.
2.Pendayagunaan Potensi Lokal Kawasan Hutan Saradan dalam
meningkatkan kesejahteraan Masyarakat pinggiran hutan.
3.Pengelolaan Potensi Hutan melalui peran Lembaga
Masyarakat Desa Hutan.
4.Pola interaksi sosial kaum wanita dalam perspektif pergaulan
bebas remaja putri, dan pengaruhnya terhadap persepsi
masyarakat
TOPIK DISKUSI KELOMPOK

5. Optimalisasi Pelestarian Kesenian Dongkrek dalam


mewujudkan Ikon Pariwisata Kabupaten Madiun.
6. Program Penyelamatan/Perlindungan Sosial dalam
penanggulangan Kemiskinan.
7. Pemberdayaan Masyarakat melalui strategi BST
(Bhakti Sosial Terpadu).
8. Pencegahan Transaksional Kepentingan Politik
melalui Promosi Terbuka.
9. Fungsi Modal Sosial dalam menunjang mobilitas
usaha Pedagang Kaki Lima (PKL).

Anda mungkin juga menyukai