Anda di halaman 1dari 18

Aspek struktural masyarakat desa

Pertemuan ke-10
29 oktober 2019
• Struktur masyarakat desa disini juga mencakup aspek fisik dan
biologisnya, tidak hanya aspek social-budaya saja.
• Struktur social: pola hubungan antar individu dalam kelompok
maupun antar kelompok.
• Terkait konsep norma, peran, status, lembaga
Mayor Polak
• Struktur social erat kaitannya dengan kebudayaan.
• Terdapat korelasi fungsional antara kebudayaan dan struktur
yaitu keduanya dalam keadaan saling mendukung dan
membenarkan.
• Apabila terjadi perubahan dalam kebudayaan juga akan diikuti
oleh perubahan dalam struktur. Begitu pula sebaliknya.
Jon M. Shepard menggambarkan hubungan
kebudayaan dan struktur

attached to
Culture via Roles
social statuses

guides role through social patterned


behavior interaction relationships

constitute
social structure
Struktur fisik desa :
(berkaitan dengan pola pemukiman)

Menurut Paul H. Landis :


1. The farm village type (FVT) :

: keluarga petani
Lahan
pertanian

Bagaimana interaksi antar warga? Apa pengaruhnya?


2. The nebulous farm type (NFT) :

Lahan
pertanian

Apa bedanya dengan no 1? Mengapa ada


komunitas lain selain kelompok inti ?
3. The arranged isolated farm type (AIFT) :

: trade
center

pemukiman ada di sepanjang jalur menuju trade center, lahan


pertanian ada di belakang rumah. Bagaimana dampaknya?
4. The pure isolated farm type (PIFT)

Bagaimana interaksi sosial? Apa pengaruhnya?


STRATIFIKASI SOSIAL
1. Struktur Biososial
yaitu struktur sosial (vertikal maupun horizontal) yang
berkaitan dengan faktor-faktor biologis seperti :
a. Jenis kelamin
contoh :
 laki-laki dianggap lebih kuat daripada perempuan
sehingga berperan lebih dominan dalam mata
pencaharian pertanian.
 Semakin banyaknya laki-laki usia produktif yang
meninggalkan desa, sehingga dianggap “semakin
mahal” dan posisi sosialnya juga semakin tinggi.
b. Faktor usia
contoh : status sosial yang tinggi ditandai
dengan usia tua dan banyaknya
pengalaman (disebut sesepuh, pinisepuh).
2. Desa satu kelas dan dua kelas (Smith and Zopf):
a. Desa satu kelas
• Sama-sama luas, petani tingkat menengah,
pemilik sekaligus penggarap, pertanian ukuran
keluarga (family-sized farm), contoh : negara
maju seperti Amerika, Kanada.
• Sama-sama sempit, petani bebas, petani kelas
bawah, contoh : Haiti.
b. Desa dua kelas
pola tradisional di dunia.
Latifundia : tanah luas tapi kurang produktif.
Hacienda, fazendas, estancias, fundos : tanah
luas dan produktif.
Dimensi-dimensi pelapisan sosial (Mnrt Smith dan
Zopf) :
a. Luas pemilikan tanah dan sejauh mana pemilikan
itu terkonsentrasi ke tangan sejumlah kecil orang
atau sebaliknya merata pada warga desa.
b. Hubungan antara sektor pertanian dan industri.
c. Bentuk-bentuk kepemilikan tanah.
d. Frekuensi perpindahan petani dari lahan
pertanian satu ke yang lain.
e. Komposisi rasial penduduk.
Beberapa jenis stratifikasi sosial :
Mnrt Sutardjo Kartohadikoesoemo :
1. Warga baku : orang yang memiliki tanah
pertanian, rumah, dan tanah pekarangan (orang
baku, sikep, gogol kenceng, kuli/wong kenceng).
2. a. Lindung, angguran kampung, kuli, sikep
buri/sikep nomor dua, wong setengah kenceng :
orang yang punya rumah dan tanah pekarangan.
b. Wong dempel, menumpang, numpang karang :
orang yang mempunyai rumah di atas
pekarangan orang lain.
3. a. Rangkepan, kumpulan, nusup, kempitan :
warga yang sudah kawin dan mondok di rumah
orang lain, orang-orang tua, pengantin baru,
orang baru.
b. Joko, sinoman : pemuda yang belum kawin.

Mnrt Koentjaraningrat :
4. Keturunan cikal bakal desa dan pemilik tanah
(kentol).
5. Pemilik tanah di luar golongan kentol (kuli).
6. Yang tidak memiliki tanah.
Mnrt M. Jaspan :
1. Kuli kenceng : orang yang memiliki tanah pekarangan dan
sawah.
2. Kuli gundul : orang yang hanya punya sawah.
3. Kuli karang kopek : hanya memiliki pekarangan saja.
4. Indung tlosor : memiliki rumah di atas tanah orang lain.

Mnrt ter Haar :


1. Sikep, kuli, baku, gogol : golongan pribumi pemilik tanah.
2. Indung, lindung : golongan yang hanya memiliki, rumah
dan pekarangan saja, atau tanah pertanian saja.
3. Numpang : golongan yang hanya memiliki rumah saja di
atas tanah pekarangan orang lain, dan mencari nafkah
sendiri.
DIFERENSIASI SOSIAL
Berkaitan dengan kelompok sosial yang ada di masyarakat.
Mencakup 3 elemen :
1. Pluralitas obyek
Semakin tinggi pluralitasnya, semakin tinggi
diferensiasi atau heterogenitas masyarakat tersebut.
2. Interaksi sosial antar masyarakat.
hubungan antara interaksi sosial dengan kelompok
sosial.
3. Solidaritas atau kohesi sosial.
perasaan kekitaan yang ditunjang dengan solidaritas
mekanis dan atau solidaritas organis.
Diferensiasi berkaitan juga dengan dimensi lokalitas :
1. Keluarga.
 Konjugal family, extended family, nuclear family,
family control.
 Hubungan ekonomi, sosial, pendidikan, politis dll
tidak terlepas dari pengendalian dan warna
keluarga.
 Kekeluargaan sebagai ciri khas organisasi sosial
masyarakat desa.
2. Ketetanggaan (neighbourhood)
 adalah lokalitas terkecil yang orang-orangnya
(dalam satuan keluarga) sering berhubungan
secara akrab satu sama lain
 Ditentukan dengan keakraban dan saling
tolong menolong.
 Apabila warga komunitas merupakan
anggota keluarga besar, maka
ketetanggaan akan kehilangan
peranannya.
3. Komunitas
setiap lingkungan orang-orang yang hidup
bersama dan menyadari adanya
kebersamaan itu.

Anda mungkin juga menyukai