Anda di halaman 1dari 11

ASPEK-ASPEK

STRUKTURAL
MASYARAKAT DESA
Anggota :
• Audry Andhina Ramadhani
• Desy Rohmawati
• Melinda Marwah
• M.Facrurrozi Ramadhon
• Muhammad Rasyid Ridho
• Novika Aurora Negara
• Rizki Bagus Khoiranti
Definisi Struktur
Struktur sosial ialah konsep perumusan asas-asas hubungan antar individu dalam
kehidupan masyarakat yang merupakan pedoman bagi tingkah laku individu.
Stuktur sosial di bagi menjadi dua yakni :
1. Struktur sosial vertikal atau stratifikasi sosial, atau pelapisan sosial menggambarkan
kelompok-kelompok sosial dalam dalam susunan yang bersifat hirarkis, berjenjang.
Sehingga dalam dimensi struktur terdapat kelompok masyarakat yang berkedudukan
tinggi (lapisan ata), sedang (lapisan menengah), dan rendah(lapisan bawah).
2. Struktur sosial horisontal atau diferensiasi sosial, menggambarkan kelompok –
kelompok sosial tidak di lihat dari tinggi rendahnya kedudukan kelompok satu sama
lain, melainkan lebih tertuju kepada variasi atau kekayaan pengolompokan yang ada
dalam suatu masyarakat. Semakin maju atau berkembangnta masyarakat semakin
bervariasi dan komples pengelompokannya, bukan saja secara kuantitatif tetapi juga
kualitatif.
Struktur Phisik
Struktur phisik desa berkaitan erat dengan lingkungan phisik desa itu di
dalam berbagai aspeknya.
Phisik dibatasi pada pola pemukiman penduduk desa. Dalam bentuknya
yang paling umum terdapat dua pola pemukiman :
• Pola pemukiman penduduknya berdekatan satu sama lain dengan lahan
pertanian berada di luar dan terpisah dari lokasi pemukiman.
• Pola pemukiman penduduknya terpencar dan terpisah satu sama lain dan
masing-masing berada di dalam atau di tengah lahan pertanian mereka.
Pola pemukiman menurut paul H. Landis iya memperkirakan empat pola
pemukiman yang terdapat di dunia, yakni :
1. The farm village type atau yang menurut smith dan Zopf (FVT)  ialah pola pemukiman
dalam mana penduduk (petani) tinggal bersama-sama dan  berdekatan di suatu tempat
dengan lahan pertanian berada di luar lokasi pemukiman.
2. The nebulous farm type (NFT) hampir sama dengan pola FVT DI atas. Bedanya, di
samping yang tinggal bersama-sama di suatu tempat , terdapat penduduk yang tinggal
tersebar di luar pemukiman, kecuali bagi penduduk yang tinggal di luar pemukiman itu.
3. The arranged isolated farm type (AIFT) adalah pola pemukiman dalam mana
penduduk tinggal di sekitar jalan dan masing-masing berada di lahan pertanian mereka,
dengan suatu  trde center di antara mereka.
4. The pure isolated farm type (PIFT) adalah pola pemkiman yang penduduknya tinggal
dalam lahan pertanian mereka masing-masing, terpisah dan berjahuan satu sama lain
dengan suatu trade center.
Stratifikasi sosial
• Struktur biososial
sebagaimana dikemukakan di atas, diantara sejumlah factor yang menciptakan stratifikasi sosial
adalah factor biologis. konsep struktur biososial, yakni struktur sosial yang berkaitan dengan
factor-faktor biologis, seperti jenis kelamin, usia, perkawinan, suku bangsa, dan lainnya.
• Desa kelas satu
Merupakan tipe desa yang pemilikan lahan pertanian warganya rata-rata sama, petani tingkat
kelas menengah, pemilik sekaligus penggarap dengan pertanian ukuran keluarga (family size
farm).
• Desa kelas dua
Merupakan desa yang di dalamnya terdapat sejumlah kecil warga yang memiliki lahan yang
amat luas, dan selebihnya dalam jumlah besar merupakan warga yang tidak memilki lahan
pertanian.
• Dimensi-dimensi pelapisan sosial
Stratifikasi sosial merupakan bagian dari proses perubahan dan perkembangan sosial.
Smith dan Zopf mengetengahkan adanya lima factor yang determinan terhadap
system pelapisan sosial masyarakat desa:
1. Luas pemilikan tanah dan sejauh mana pemilikan itu terkonsentrasi di
tangan sejumlah kecil orang atau sebaliknya.
2. Pertautan antara sector pertanian dan industri.
3. Bentuk-bentuk pemilikan atau penguasaan tanah.
4. Frekuensi perpindahan petani dari lahan satu ke lahan lainnya.
5. Komposisi rasional penduduk.
Diferensiasi sosial
Diferensiasi sosial atau struktur sosial horisontal suatu masyarakat adalah
berkaitan dengan banyaknya pengelompokan-pengelompokan sosial yang ada
dalam masyarakat itu tanpa menempatkannya dalam jenjang hierar-khis.
Menurut Smith dan Zopf pengertian kelompok sosial harus mencakup tiga
elemen :
(1) pluralitas subyek
(2) interaksi antara subyek-subyek itu
(3) solidarita atau kohesi sosial mereka.
• Pluralitas subyek artinya, eksistensi pengelompokan mensyaratkan adanya
pluralitas dalam elemen-elemen pembentukannya. Diman plualitas subyek
menjadi salah satu faktor determinan terhadap tingkat diferensiasi
masyarakat.
• Interaksi di samping pluralitas adalah sangat penting untuk eksistensi
kelompok sosial. Kelompok tanpa adanya interaksi antar anggota-anggotanya
bukanlah merupakan kesatuan yang fungsional dan karenanya bukan
kelompok sosial yang sebenarnya.
• Solidarita atau kohesi sosial ialah solidarita yang menciptakan apa yang
dalam sosiologi di sebut “we feeling group”, perasaan “kekitaan”, perasaan
yang membawa seseorang menjadi bagian dari suatu kelompok.
Kesimpulan
1. Struktur sosial ialah konsep perumusan asas-asas hubungan antar individu dalam kehidupan
masyarakat yang merupakan pedoman bagi tingkah laku individu.
2. Stuktur sosial di bagi menjadi dua yakni struktur sosial vertikal dan struktur sosial horizontal.
3. Struktur phisik desa berkaitan dengan lingkungan geografis dengan segala ciri-cirinya seperti
iklim, curah hujan, keadaan atau jenis tanah, ketinggian tanah, tingkat kelembaban udara,
topografi, dan lainnya.
4. Pola pemukiman adalah salah satu aspek yang dapat menggambarkan dengan jelas keterkaitan
antar struktur phisik desa dengan pola kehidupan internal masyarakatnya.
5. Tipe desa terdiri dari : the farm village type (FVT),The nebulous farm type (NFT), The arranged
isolated farm type (AIFT), dan The pure isolated farm type (PIFT).
6. Menurut Smith dan Zopf pengertian kelompok sosial harus mencakup tiga elemen:
• pluralitas subyek.
• interaksi antara subyek-subyek itu.
• solidarita atau kohesi sosial mereka.
Terima kasih.

Anda mungkin juga menyukai