Anda di halaman 1dari 16

Kelompok 4

Anggun (05041181722004)
Zaditra Dio Nanda (05041181722011)
wahyu mashudi (05041281722013)
Armando Filemon S (05041281722020)
Yuni Kurniati (05041281722030)
Bianca Ikriza ONP (05041381722037)
Habbib Abdi Al Jabbar (05041381722044)
Riki Candra (05041381722053)
Aspek-aspek
struktural
masyarakat
desa
Struktur

– Secara umum istilah struktur dipahami sebagai “susunan”.


– Dalam KBBI (1994) struktur juga berarti susunan atau “cara
sesuatu disusun atau dibangun”.
– Struktur sosial dalam KBBI diartikan “konsep perumusan asas-asas
hubungan antar individu dalam kehidupan masyarakat yang
merupkan pedoman bagi tingkah laku individu”.
Culture

Via Roles

Attached to
social statuses

Guides role
behavio

Through social
interaction

Which may be observable as


patterned relationships

Which constitute
social struture
Struktur fisik desa

Struktur fisik suatu desa berkaitan erat dengan lingkungan fisik


desa itu dalam berbagai aspeknya. Secara agaka lebih khusus ia
berkaitan dengan lingan geografis dengan segala ciri-cirinya
seperti iklim, curah hujan, keadaan atau jenis tanah, ketinggian
tanah, tingkat kelembaban udara, topografi, dan lainnya.
farm type
er sama
la PVT D
ated farm
edanya,
ah pola C
ng tinggal
na penduduk
di suatu
jalan dan B
A
Landis (1984: 16-28)
da di lahan
erdapat
mpat pola pemukiman yang
na,umum
dengan
terdapat di dunia,
gditinggal
antara
yakni:
di luar
n (FVT)
pe itu atau yang menurit smith dan
t the village form of settlement (VFS)
iman dalam mana penduduk (petani)
ma dan berdekatan disuatu tempat
ertanian berada di luar lokasi
STRATIFIKASI SOSIAL

Desa satu kelas dan dua Dimensi-dimensi


Struktur biososial
kelas pelapisan sosial
1.Struktur biososial

Konsep struktur biososial, yakni struktur social (vertical


maupun horizontal) yang berkaitan dengan faktor-faktor
biologis seperti jenis kelamin, usia, perkawinan, suku bangsa,
dan lainnya.
2.Tipe desa satu kelas dan dua kelas
Satu kelas Dua kelas
Menciptakan stratifikasi social yang tidak tajam Stratifikasi social yang tajam
Tidak menciptakan struktur setegar kekastaan Sekaku sistem kekastaan
Mobolitas vertikal Tidak memberi peluang terjadinya mobilita vertikal
Hubungan antar orang lebih bersifat egaliter Hubungan antar manusia lebih berdimensi vertikal,
yang berdampak terciptanya orang-orang dengan
kepribadian “mudah diperintah” (order-obey
personality)
Standar hidup yang tinggi Standar hidupnya rendah
Responsif terhadap kemajuan (progress) Tidak responsive terhadap kemajuan
3.Dimensi-dimensi pelapisan
sosial
– Menurut ter Haar (1960), pelapisan social masyrakat desa itu dibedakan atas :
1. Golongan pribumi pemiliki tanah.
2. Golongan yang hanya memiliki rumah dan perkarangan saja, atau tanah
pertnian saja.
3. Golongan yang hanya memiliki rumah saja diatas tanah perkarangan orang
lain, dan mencari nafkah sendiri.
– Sedangakan menurut koentjaraningrat (1964) pelapisan social masyarakat desa
digambarkan sebagai berikut :
1. Keturunan cikal bakal desa dan pemilik tanah (kentol)
2. Pemilik tanah diluar golongan kentol (kuli)
3. Yang tidak memiliki tanah.
DIFERENSIASI
SOSIAL

Berkaitan dengan banyaknya


pengelompokan-pengelompokan social
yang ada dalam masyarakat itu tanpa
menempatkannya dalam jenjang hierar-
khis
Dimensi lokalitas

Keluarga Ketetanggaan Komunitas


Dimensi lokalitas

– Satuan pemukiman yang mempersatukan orang menjadi satuan social yang


terkecil adalah keluarga.
– Ketetanggaan adalah lokalitas kecil yang orang-orangnya (dalam satuan
keluarga) sering berhubungan secara akrab satu sama lain.
– Komunitas adalah setiap lingkungan orang-orang yang hidup bersama dan
menyadari adanya kebersamaan itu, sehingga mereka bersama-sama berbagi
kepentingan yang lebih luas dari sekedar kepentingan mereka masing-masing,
yang mencakup kehidupan mereka bersama.

Anda mungkin juga menyukai