Anda di halaman 1dari 2

Nama : Terra Mahardhika Kartika Putra

Kelas : XI Mipa 2

Tema: rasa sakit dan penderitaan kaum buruh

Regresif

1.latar tempat diambil tahun 2096

2.terlihat seseorang yang tengah gantung diri.

3.falshback ke 5 tahun yang lalu, ia bekerja di suatu perusahaan ternama pembuat suatu tekhnologi
modern yang dimana perusahaan ini masih mengembangkan pembuatan chip yang dapat
menghidupkan orang mati

4.orang yang dihidupkan Kembali bisa dibilang lebih seperti robot, tidak memerlukan makan, tidak
memerlukan tidur dan dpat melakukan pekerjaan selama 1 bulan full

5.karena itu sang tokoh Bersama pekerja lainya digantikan oleh “manusia mati”

6.sehingga sang tokoh dan para pekerja melakukan pemberontakan besar-besaran kepada sang
pemimpin perusahaan, namun perusahaan berhasil memendam amarah dari para buruh

7.namun,pada malamnya perusahaan itu menculik anggota keluarga para buruh, dan
mengeksekusinya , dan dijadikan eksperimen untuk uji coba chip penegendali pikiran.

8. sang tokoh pun merasa depresi karena kekasih dan malaikat kecilnya kini tak akan menemaninya
lagi

9. pada akhirnya sang tokoh mengakhiri hidupnya dengan gantung diri

Latar:

Tempat: ditaman itu agus dan budi berjanji untuk sukses Bersama dan jika salah seorang dari mereka
merasa kesusahan maka harus saling membantu.

Waktu: tahun demi tahun pun berlalu, mereka bertemu Kembali di taman itu, namun budi merasa
bahwa agus yang ia kenal telah tiada

Suasana: agus yang ia lihat kini bersifat angkuh dan sombong akan prestasi dan kesuksesan yang
diraihnya, pada akhirnya budi kecewa akan sifat teman lamanya itu dan pergi meninggalkan taman
sembari berkata

“selamat tinggal kawan”

Penokohan analitik:

Sang semut berjalan tersedu-sedu sambil mengangkat sebulir beras, pandangan nya mulai kabur
karena matanya memang sudah tidak muda lagi, kakinya tak mampu melangkah lagi seperti
memaksanya untuk berhenti, namun semut tua itu tetap bersi keras untuk membawa sebulir
berasitu kesarang untuk menghidupi sang cucu kesayangan.
Poin of view:

Hira merasa tertekan, setiap saat ia merasa sendiri, ia selalu menangis disepanjang malam, di masa
colonial jepang, sang kekasih ahmad selalu pulang dengan penuh luka ditubuhnya, jepang begitu
kejam, jepang selalu memberika romusha kepada tanah jajahannya namun ahmad selalu berpesan
kepada hira agar selalu setia menunggunya walaupun suatu saat munglkin ai tak Kembali.

Gaya Bahasa:

Malam yang sunyi ,Asrama begitu gelap karena pemadaman listrik, fahrul hanya bisa terdiam karena
tak dapat melihat apapun, tiba-tiba dari ujung koridor terdengan suara hentakan berkali-kali, seperti
sedang melompat, fahrul yang mendengar suara itu lekas panik, ia pun membayang kan apa yang
tengah melompat, apakah kelinci?, kanguru?, atau pocong?, di tengah berfikirnya, tiba tiba
temannya muncul dari arah koridor dan berkata

“bantuin lah rul, aku gak bisa lihat tangga, jadi aku terjatuh dan memaksakan terus keatas.”

Amanat :

Novel: Catatan Tentang Hujan

Novel ini menceritakan perjuangan sang tokoh utama yaitu fajar mengejar sang kekasih yaitu senja

Namun ada amanat lain yang dapat kita ambil yaitu:

“ segala yang kita ingin raih pastilah butuh perjuangan, walaupun dalam mengejar sesuatu itu selalu
ada hambatan, namun jangan jadikan itu sebagai alasan untuk berhenti mencoba”

Anda mungkin juga menyukai