Anda di halaman 1dari 3

DONGENG FABEL | SERULING SERIGALA

Anggota kelompok :

Theresia Aleta Chika A


Vita Dewi Saputri
Yeni Fatmawati

Suatu ketika, wat seekor kambing lunik si tanduknya mulai tuwoh dan membuat ia berpikir bahwa
saat eno ia ghadu puka dan dacok menjaga dirinya sendiri. Suatu sore kala kawanan kambing mulai
balik ke peternakan muloh dan ibunya ghadu ditemukan, anak kambing tersebut mawat
memperhatikan dan memperdulikan panggilan ibunya.

Dia tetap tippik di tannohlapang rumput tersebut dan membaca rumput-rumput si alus disekelilingnya.
Beberapa saat lajuni kala ia mengangkat kepalanya, ia melihat sosok kambing termasuk ibunya ghadu
mawat wat lagi.

Sekarang ia tippik sendirian. Matahari ghadu terbenam. Bayangan tijang mulai menutupi tanah. Angin
ngisen mulai megeu dan menimbulkan bunyi si menakutkan. Anak kambing tersebut mulai gugohan
mana sighi ia aga bertemu jama serigala.

Kemudian ia mulai tuyun sekencang-kencangnya melewati tannohlapang rumput haga balik ke


peternakan, dalih mengembik-embik memanggil ibunya. Tetapi di tengah jalan, ghedik kayeu perdu,
api si ditakutkan benar-benar terjadi, seekor gemul ghadu berdiri di dudo memandangnya jama opou
lapar.

Kambing lunik eno kenal bahwa harapan lunik haga ia dacok lepas jak sergapan gemul tersebut

“ tolonglah, tuwan Serigala,” jama gemetar, “Saya kenal niku katanya aga memakan saya.Tetapi
pakkal kali, nyanyikanlah ku sebuah lagu jama suling mu, mana ku menari dan bergembira selama ku
bisa.”

Serigala tersebut menyukai gagasan jak kambing lunik tadi,bermain musik sebelum makan, gemul
jadi eno mengeluarkan serulingnya dan mulai memainkan lagu riang dan kambing lunik eno
meloncat-loncat menari bergembira.

Sementara kawanan kambing jinna bergerak balik ke peternakan, dilom kenyamanan sore si mulai
berubah gelap, bunyi suling jak gemul sayup-sayup terdengar. Anjing-anjing isik si menjaga kawanan
kambing tersebut lansung menajamkan mendengarkan dan mengenali lagu si dimainkan ulih serigala,
dan jama geluk anjing-anjing isik tersebut tuyun ke adek gemul tersebut dan menyelamatkan kambing
lunik si lagi menari-nari. Serigala si ago memakan kambing lunik akhirnya tuyun dikejar-kejar jinna
ulih anjing gembala, dan berpikir betapa bodohnya dia, memainkan lagu jama suling haga si kambing
lunik adek saat ia seharusnya ghadu menerkamnya langsung.

IDENTIFIKASI UNSUR INTRINSIK dilom dongeng “SERULING


SERIGALA”
Unsur-unsur penyusun ghuhan jak dilom disebut unsur instrinsik, diantaranya adalah judul, tema,
tokoh/penokohan, latar, alur, sendut pandang, dan amanat.

Berikut sa aga ku bucak ulih analisis jak dongeng berjudul “SERULING SERIGALA” si aga disertai
alasan di unggal unsur.

JUDUL DONGENG :
Seruling Serigala

TEMA :
Tema merupakan ide pengembangan si lajuni aga membentuk isi dongeng. Dongeng tersebut
bertemakan

Tema jak fabel "Seruling Serigala" adalah hal kebohongan dan akibatnya. Fabel sa mengisahkan
seorang gemul si meniru bunyi suling haga menipu kambing-kambing si lagi mencari makanan.
Serigala tersebut berhasil menarik perhatian kambing-kambing jama bunyi serulingnya, membuat tian
tertarik dan mendengarkan lebih dekat. Namun, kala kambing-kambing mendekati serigala, tian
menyadari bahwa suling eno sebenarnya adalah banguk gemul eno sendiri. Serigala tersebut lajuni
menyerang dan memakan kambing-kambing tersebut. Tema utamou jak fabel sa adalah bahwa
kebohongan dan manipulasi dacok memiliki konsekuensi si serius. Serigala menggunakan
kebohongan haga memancing kambing-kambing, engan akhirnya tian menjadi keghban jak
kebohongan tersebut. Fabel sa mengajarkan pentingnya kejujuran dan kewaspadaan terhadap
manipulasi dan budi daya. Selain itu, fabel sa munih menggambarkan bahwa orang-orang si begou
yakin adek api si tian tiyen kippakmak melakukan pengecekan atau penilaian si objektif dacok
menjadi keghban jak penipuan. Pesan moral jak fabel sa adalah haga mawat tunai terpengaruh ulih
kata-kata atau tindakan si kenahan menggoda, engan haga jugou berpikir getting dan atei-atei
terhadap niat sebenarnya jak jimo lain

TOKOH/PENOKOHAN :
Tokoh atau penokohan merupakan penjabaran jimo beserta peran dilom dongeng. Biasanya peran
tersebut berisi sifat-sifat para pelaku dilom dongeng, si ditandai jak gaya bahasa, gerak-gerik tokoh,
atau deskripsi jak si pengarang sendiri.

*Kambing lunik : Anak kambing si cerdik. (“Tolonglah, tuwan Serigala,” jama gemetar, “Saya kenal
niku katanya aga memakan saya.Tetapi pakkal kali, nyanyikanlah ku sebuah lagu jama suling mu,
mana ku menari dan bergembira selama ku bisa.”)

*Serigala : Seekor hiwan buas si suka memangsa anak kambing. (Kambing lunik eno kenal bahwa
harapan lunik haga ia dacok lepas jak sergapan gemul tersebut.)

LATAR JUYU :
Latar juyu adalah elemen si melatari sebuah cerita.

 Waktu : Tidak ditentukan (Suatu ketika, wat seekor kambing lunik si tanduknya mulai tuwoh
dan membuat ia berpikir bahwa saat eno ia ghadu puka dan dacok menjaga dirinya sendiri.)
 Tempat : Padang rumput (Dia tetap tippik di tannohlapang rumput tersebut dan membaca
rumput-rumput si alus disekelilingnya.)
ALUR :
Alur adalah maju mundurnya sebuah cerita, wat telu macom luk : Alur maju, luk mundur, luk
campuran (maju mundur). Cerita sa mengandung luk maju, mana di unggal kelimah per kalimat,
paragraf per paragraf menceritakan untaian ghuhan si jugou maju.

SUDUT LIAK :
Sudut liak merupakan cara pengarang memposisikannya dilom cerita.

 Sudut liak jimo pakkal pelaku utama. Biasanya menggunakan cawa nyak sebagai subjek
tokoh utama.
 Sudut liak jimo pakkal pelaku sampingan. Dari sendut liak jenis ini, jimo pakkal ikan sebagai
figuran saja.
 Sudut liak jimo ke telu seghabbat tahu. Pengarang menceritakan jimo lain berdasarkan
pengamatannya najin pengarang tigoh tahap menuliskan isi hati tokoh utama.
 Sudut liak jimo ketiga. Pengarang ikan menuliskan api si tian lihat.

Banyak macom sendut pandang, najin ghuhan sa menggunakan sendut liak jimo ketiga pengamat.
Karena si pengarang dilom ghuhan menceritakan hal Anak kamibing si berusaha menyelamatkan
badan jak sergapan gemul beserta permasalahannya, detail jama latar juyu si diceritakan si penulis.
(Kemudian ia mulai tuyun sekencang-kencangnya melewati tannohlapang rumput haga balik ke
peternakan, dalih mengembik-embik memanggil ibu.Tetapi di tengah jalan, ghedik kayeu perdu, api si
ditakutkan benar-benar terjadi, seekor gemul ghadu berdiri di dudo mengamatinya jama opou bettoh .)

AMANAT :
Amanat adalah lehot si dacok disampaikan dilom cerita. Amanat jak ghuhan sa :

 Selalu hiyon dan dang panik kala berada adek suatu masalah, mana ketenangan aga
membebaskanmu jak masalah.
 Berpikirlah nalom dan dang terburu-buru. Alasan : “Tolonglah, Serigala tuan,” katanya jama
gemetar, “Saya kenal niku aga memakan saya.Tetapi pakkal kali, nyanyikanlah ku sebuah
lagu jama suling mu, mana ku menari dan bergembira selama ku bisa.”

Anda mungkin juga menyukai