1. しっぽのつり(Shippo no Tsuri)
Sinopsis cerita : Seorang anak kecil yang rajin berdoa kepada Buddha mendapat 3
lembar jimat. Anak tersebut pergi kedalam hutan dan bertemu seorang nenek tua.
Karena hari sudah sore dan malam akan segera datang, sehingga sang nenek
menawari anak tersebut menginap dirumahnya sampai pagi datang. Anak tersebut
menerima ajakan sang nenek karena ia juga khawatir dan takut jika terjadi hal
buruk di hutan karena hari yang semakin gelap. Namun, saat sudah dirumah sang
nenek, ketika anak tersebut mendengar suara yang mencurigakan dan ia berusah
mendengarkan suara sang nenek, ternyata sang nenek ialah seorang nenek lampir
yang ingin makan anak tersebut. Karena ide-ide yang cemerlang dan bantuan dari
3 lembar ofuda yang ia miliki, sang anak pun berhasil kabur dari sang nenek yang
ingin memakannya. Tak luput juga bantuan dari Biksu yang rendah hati dan
cerdik sehingga bisa mengelabui sang nenek lampir yang sombong.
Sinopsis cerita : Rakun dan rubah saling berlomba-lomba untuk berubah wujud
(saling adu siluman). Dari berbagai macam benda, mulai dari transportasi, alat
musik , hingga akhirnya tiba-tiba di depan si rubah yang berubah menjadi
pengantin cantik terdapat manjyuu yg enak. Saat si rubah hendak memakan
manjyuu tersebut, ternyata manjyuu tersebut adalah jelmaan si rakun. Kemudian
rakun pun mengolok-olok si rubah, “seberapapun kau mencoba merubah dirimu,
berubah menjadi pengantin yang cantik sekalipun, tetapi sifat rakusmu tidak bisa
diberbaiki ya” kata si rakun. Kemudian si rubah yang angkuh pun kabur dengan
malu.
2. Tema Kouunryuusui (行雲流水) :
Menceritakan tentang kisah dari tokoh yang selalu bersikap/berbuat mengalir apa
adanya. Dan menunjukkan sikap yang tekun menjalani sesuatu, tidak
berontak/memaksakan keadaan dan tidak berhenti bergerak/pasrah pada keadaan.
Sinopsis cerita : Mengisahkan tentang sepasang suami istri yang sudah tua dan
miskin. Sang kakek berjualan baju di pasar. Saat hendak menuju pasar ia
melewati patung-patung jizou yang berderet, kemudian ia melihat patung-
patung jizou tersebut tertutupi oleh salju. Sang kakek membersihkan patung-
patung jizou tersebut dari salju dengan handuk kecil yang ia miliki. Kemudian
ia melanjutkan perjalanannya ke pasar. Saat dipasar tidak ada pembeli sama
sekali. Kemudian ada penjual topi bambu yang menghampiri sang kakek dan
menawarkan bagaimana mereka bila mereka melakukan barter. Sang penjual
topi bambu akan membeli semua baju yang sang kakek jual apabila sang
kakek membeli semua topinya. Akhirnya sang kakek kembali pulang menuju
rumahnya dengan membawa topi-topi bambu. Sang kakek bertemu kembali
dengan patung-patung jizou.Namun, kali ini sang kakek memakaikan topi-topi
bambu tersebut kepada masing-masing patung. Namun ternyata kurang satu
patung jizou yang tidak kebagian topi bambu. Akhirnya sang kakek dengan
ikhlas memberikan topi bambu yang ada dikepalanya. Kebaikan dan perhatian
tulus sang kakek kepada patung-patung jizou mendatangkan berkah. Kakek
dan nenek mendapatkan berbagai macam hadiah dari patung-patung jizou.
Hadiah yang didapat berupa sayuran, mochi dan beras.
Sinopsis cerita : Seorang pemuda bernama netaro yang suka tidur, ditegur
oleh orang tuanya untuk melakukan hal yang produktif dan tidak malas-
malasan saja. Netaro pun pergi keluar rumah untuk mencari sesuatu hal yang
bisa ia kerjakan. Namun, karena pada dasarnya netaro seorang yang malas, ia
pun pergi duduk di bukit. Disana terdapat kumpulan tikus yang sedang
membawa uang koin emas. Netaro duduk sambil melihat uang koin tersebut,
kemudian ia kembali pulang. Tak disangka kumpulan tikus merasa netaro
sangat berjasa karena membantu menjaga uang koin emas mereka, sehingga
para tikus mendatangi rumah netaro dan memberikannya uang koin emas yang
para tikus miliki. Netaro pun mendapat rejeki yang tak terduga.
Sinopsis cerita : Ada pemuda yang rajin berdoa kepada buddha. Kemudian ia
mendapat tetua atau nasihat dari sang buddha. Bahwa apa yang ia temui
pertama kali harus ia jaga. Pertama sang pemuda bertemu ranting, ia pun
mengambil ranting tersebut. Kemudian dalam perjalanan ada seorang anak
yang menginginkan ranting tersebut. Diberilah ranting ke anak tersebut,
kemudian sang anak memberikan jeruk kepasa si pemuda. Kemudian saat
dalam perjalanan kembali, ada seorang wanita yang haus, dikasihlah jeruk
yang ia dapat tadi kepada wanita yang haus tersebut. Sang pemuda pun
mendapat kain. Setelah itu sang pemuda melihat seekor kuda yang sedang
dalam kondisi sakit. Ia menukar kuda dengan kain yang ia miliki. Ia merawat
kuda yang ia dapatkan dengan sangat baik, sehingga kuda tersebut menjadi
sehat dan terawat kembali.Kemudian ada seorang saudagar kaya raya yang
ingin membeli kuda si pemuda. Ia menjual kuda tersebut dan menjadi kaya
raya.
3. Tema Rikisenfuntou (力戦奮闘) :
Menceritakan tentang kehidupan tokoh yang selalu bersemangat dan berjuang
keras dalam mengatasi setiap permasalahan. Sehingga mempunyai sikap pantang
menyerah dalam menggapai suatu tujuan.
1. ももたろう (Momotarou)
2. きんたろう (Kintarou)
3. いっすんぼうし (Issunboushi)
Sinopsis cerita : Pasangan suami istri lanjut usia yang tidak punya anak
memohon kepada Sumiyoshi no Kami agar diberi anak. Permintaan mereka
dikabulkan, dan lahir seorang anak yang tinggi tubuhnya hanya 1 sun (ukuran
panjang yang setara dengan 3 cm). Anak itu ternyata tidak dapat besar, dan
tingginya tetap 3 cm sehingga diberi nama Issun Bōshi yang berarti "biksu
satu sun". Pada suatu hari, Issun Bōshi ingin menjadi samurai. Ia pergi ke
Kyoto membawa pedangnya berupa sebatang jarum, dan berlayar dengan
perahu dari mangkuk kayu yang didayung dengan sebilah sumpit. Di Kyoto, ia
diterima bekerja oleh sebuah keluarga yang tinggal di rumah besar dan
mewah. Ketika putri dari keluarga tersebut ingin pergi ke kuil, Oni bermaksud
menculiknya. Issun Bōshi berkelahi dengan Oni untuk melindungi sang putri.
Oni menelan tubuh Issun Bōshi. Bagian dalam perut Oni ditusuk-tusuk oleh
Issun Bōshi. Oni yang merasa kesakitan meminta Issun Bōshi untuk berhenti
menusuk-nusuknya. Oni menyerah dan memuntahkan kembali Issun Bōshi.
Oni melarikan diri ke gunung setelah meninggalkan sebuah palu ajaib. Palu itu
disebut Uchide no Kozuchi yang bisa mengabulkan permintaan atau
mengeluarkan uang bila diayunkan. Issun Bōshi menggunakan palu ajaib
untuk mengubah tubuhnya menjadi seukuran laki-laki dewasa. Issun Bōshi
menikahi sang putri dan hidup bahagia selamanya. Mereka berdua bisa
mendapat makanan enak dan uang berlimpah hanya dengan mengayunkan
palu ajaib.
4. Tema Cadangan Kakushin (革新) :
Menceritakan tentang kisah hidup dari tokoh yang penuh lika-liku perubahan.
Sehingga kisah hidup dari tokoh tersebut diyakini memberi banyak pengaruh
dalam kehidupan tokoh lain sehingga berdampak besar pada hal-hal yang terjadi
selanjutnya.
2. アマビエ (Amabie) :