Anda di halaman 1dari 8

Kumpulan Sinopsis Story Telling Temkon D’JaFU9th

1. Tema Souikufuu (創意工夫) :


Menceritakan tentang kisah dari tokoh yang selalu mempunyai ide-ide dan
kreativitas baru sehingga mampu bertahan dalam keadaan yang sulit dan akhirnya
bertemu pada hal/nasib baik.

1. しっぽのつり(Shippo no Tsuri)

Sinopsis cerita : Mengenai seekor rubah dan berang-berang. Terdapat seekor


berang-berang yang tinggal di sungai yang memiliki banyak ikan. Kemudian
datanglah seekor rubah yang meminta izin kepada berang-berang untuk memakan
ikan di sungai, karena rasa laparnya dan berang-berang memberikan izin untuk
memakan setengah ikan saja, namun rubah ingkar janji, dia tidak menuruti
perintah berang-berang dan memakan semua ikan di sungai. Berang-berang
menjadi marah dan ia berencana untuk membalas kelakukan seekor rubah dengan
ide cerdiknya. Berang-berang mmeberikan petunjuk kepada si rubah untuk untuk
memancing menggunakan ekornya agar mendapatkan banyak ikan. Akhirnya
rubah yang rakus pun mendengarkan petunjuk berang-berang dan memasukkan
ekornya ke dalam danau sampai pagi hari. Namun, karena pada saat itu sedang
musim salju, akhirnya ekor si rubah pun membeku dan tidak dapat dilepaskan
dari air. Seorang petani melihat si rubah. Si rubah merasa panik dan ingin segera
melarikan diri, namun karena ekornya membeku dan tersangkut didalam air
sungai, si rubah kesulitan untuk kabur. Dengan sekuat tenaga rubah melepaskan
ekornya dari dalam air sungai yang membeku, namun upaya itu membuat ekor
rubah terlepas dari badannya dan putus. Si rubah pun menyesal dan berang-
berang serta ikan di sungai dapat terbebas dari gangguan si rubah.
2. さんまいのおふだ (Sanmai no Ofuda)

Sinopsis cerita : Seorang anak kecil yang rajin berdoa kepada Buddha mendapat 3
lembar jimat. Anak tersebut pergi kedalam hutan dan bertemu seorang nenek tua.
Karena hari sudah sore dan malam akan segera datang, sehingga sang nenek
menawari anak tersebut menginap dirumahnya sampai pagi datang. Anak tersebut
menerima ajakan sang nenek karena ia juga khawatir dan takut jika terjadi hal
buruk di hutan karena hari yang semakin gelap. Namun, saat sudah dirumah sang
nenek, ketika anak tersebut mendengar suara yang mencurigakan dan ia berusah
mendengarkan suara sang nenek, ternyata sang nenek ialah seorang nenek lampir
yang ingin makan anak tersebut. Karena ide-ide yang cemerlang dan bantuan dari
3 lembar ofuda yang ia miliki, sang anak pun berhasil kabur dari sang nenek yang
ingin memakannya. Tak luput juga bantuan dari Biksu yang rendah hati dan
cerdik sehingga bisa mengelabui sang nenek lampir yang sombong.

3. たぬきときつねのばけくらべ (Tanuki to kitsune no bakekurabe)

Sinopsis cerita : Rakun dan rubah saling berlomba-lomba untuk berubah wujud
(saling adu siluman). Dari berbagai macam benda, mulai dari transportasi, alat
musik , hingga akhirnya tiba-tiba di depan si rubah yang berubah menjadi
pengantin cantik terdapat manjyuu yg enak. Saat si rubah hendak memakan
manjyuu tersebut, ternyata manjyuu tersebut adalah jelmaan si rakun. Kemudian
rakun pun mengolok-olok si rubah, “seberapapun kau mencoba merubah dirimu,
berubah menjadi pengantin yang cantik sekalipun, tetapi sifat rakusmu tidak bisa
diberbaiki ya” kata si rakun. Kemudian si rubah yang angkuh pun kabur dengan
malu.
2. Tema Kouunryuusui (行雲流水) :
Menceritakan tentang kisah dari tokoh yang selalu bersikap/berbuat mengalir apa
adanya. Dan menunjukkan sikap yang tekun menjalani sesuatu, tidak
berontak/memaksakan keadaan dan tidak berhenti bergerak/pasrah pada keadaan.

1. かさじぞう (Kasa jizou)

Sinopsis cerita : Mengisahkan tentang sepasang suami istri yang sudah tua dan
miskin. Sang kakek berjualan baju di pasar. Saat hendak menuju pasar ia
melewati patung-patung jizou yang berderet, kemudian ia melihat patung-
patung jizou tersebut tertutupi oleh salju. Sang kakek membersihkan patung-
patung jizou tersebut dari salju dengan handuk kecil yang ia miliki. Kemudian
ia melanjutkan perjalanannya ke pasar. Saat dipasar tidak ada pembeli sama
sekali. Kemudian ada penjual topi bambu yang menghampiri sang kakek dan
menawarkan bagaimana mereka bila mereka melakukan barter. Sang penjual
topi bambu akan membeli semua baju yang sang kakek jual apabila sang
kakek membeli semua topinya. Akhirnya sang kakek kembali pulang menuju
rumahnya dengan membawa topi-topi bambu. Sang kakek bertemu kembali
dengan patung-patung jizou.Namun, kali ini sang kakek memakaikan topi-topi
bambu tersebut kepada masing-masing patung. Namun ternyata kurang satu
patung jizou yang tidak kebagian topi bambu. Akhirnya sang kakek dengan
ikhlas memberikan topi bambu yang ada dikepalanya. Kebaikan dan perhatian
tulus sang kakek kepada patung-patung jizou mendatangkan berkah. Kakek
dan nenek mendapatkan berbagai macam hadiah dari patung-patung jizou.
Hadiah yang didapat berupa sayuran, mochi dan beras.

2. こばんのむしぼし (Koban no mushiboshi)

Sinopsis cerita : Seorang pemuda bernama netaro yang suka tidur, ditegur
oleh orang tuanya untuk melakukan hal yang produktif dan tidak malas-
malasan saja. Netaro pun pergi keluar rumah untuk mencari sesuatu hal yang
bisa ia kerjakan. Namun, karena pada dasarnya netaro seorang yang malas, ia
pun pergi duduk di bukit. Disana terdapat kumpulan tikus yang sedang
membawa uang koin emas. Netaro duduk sambil melihat uang koin tersebut,
kemudian ia kembali pulang. Tak disangka kumpulan tikus merasa netaro
sangat berjasa karena membantu menjaga uang koin emas mereka, sehingga
para tikus mendatangi rumah netaro dan memberikannya uang koin emas yang
para tikus miliki. Netaro pun mendapat rejeki yang tak terduga.

3. わらしべちょじゃ (Warashibe choja)

Sinopsis cerita : Ada pemuda yang rajin berdoa kepada buddha. Kemudian ia
mendapat tetua atau nasihat dari sang buddha. Bahwa apa yang ia temui
pertama kali harus ia jaga. Pertama sang pemuda bertemu ranting, ia pun
mengambil ranting tersebut. Kemudian dalam perjalanan ada seorang anak
yang menginginkan ranting tersebut. Diberilah ranting ke anak tersebut,
kemudian sang anak memberikan jeruk kepasa si pemuda. Kemudian saat
dalam perjalanan kembali, ada seorang wanita yang haus, dikasihlah jeruk
yang ia dapat tadi kepada wanita yang haus tersebut. Sang pemuda pun
mendapat kain. Setelah itu sang pemuda melihat seekor kuda yang sedang
dalam kondisi sakit. Ia menukar kuda dengan kain yang ia miliki. Ia merawat
kuda yang ia dapatkan dengan sangat baik, sehingga kuda tersebut menjadi
sehat dan terawat kembali.Kemudian ada seorang saudagar kaya raya yang
ingin membeli kuda si pemuda. Ia menjual kuda tersebut dan menjadi kaya
raya.
3. Tema Rikisenfuntou (力戦奮闘) :
Menceritakan tentang kehidupan tokoh yang selalu bersemangat dan berjuang
keras dalam mengatasi setiap permasalahan. Sehingga mempunyai sikap pantang
menyerah dalam menggapai suatu tujuan.

1. ももたろう (Momotarou)

Sinopsis cerita : Momotaro merupakan kisah seorang anak laki-laki yang


melawan oni atau raksasa. Nama Momotaro diambil dari dua suku kata yaitu
momo dan taro. Momo karena dia lahir dari sebuah persik (momo) dan Taro
karena ia merupakan seorang laki-laki. Dalam perjalanannya melawan oni-oni,
Momotaro diberi bekal oleh neneknya berupa kue kidibango. Momotaro
tidaklah sendirian. Ia dibantu dengan tiga sahabat binatangnya yaitu anjing,
monyet, dan burung karena diberi kue oleh Momotaro. Singkat Cerita,
pertarungan dimenangkan oleh Momotaro dan sahabatnya. Mereka berempat
pulang kembali ke desa dengan wajah bahagia dengan beberapa harta milik
raja raksasa.

2. きんたろう (Kintarou)

Sinopsis cerita : Pada jaman dahulu, di tengah gunung Ashigara hiduplah


seorang anak laki-laki yang penuh semangat. Anak laki-laki ini bernama
Kintaro. Ia kuat sejak lahir. Temannya adalah binatang-binatang gunung,
misalnya kelinci, monyet, dan lain-lain. Hati Kintaro baik dan tubuhnya juga
kuat. Kintaro memang baik hati terhadap siapapun. Setiap hari Kintaro pergi
ke gunung untuk berkumpul dan bermain dengan binatang-binatang itu. Pada
suatu hari, ibunya yang mengerti bahwa Kintaro sudah sangat kuat
memberinya sebuah kapak besar. Tibalah musim gugur. Kintaro dan binatang-
binatang itu berangkat mencari buah kastanye ke gunung seberang. Kintaro
dan teman-temannya asyik mencari kastanye. Tanpa mereka sadari, mereka
telah sampai di gunung yang menurut kabar ditinggali oleh beruang yang
kasar dan buas. Di batang pohon kastanye yang besar, ada bekas kuku
beruang. Binatang-binatang sahabat Kintaro pun mulai menggigil gemetar.
Binatang-binatang itu berlari tercerai-berai. Ketika ternyata beruang itu telah
sampai di depan mata. Tetapi Kintaro tenang-tenang saja. Pertarungan tak
dapat dihindarkan. Kintaro dan beruang pun bertarung. Akhirnya setelah
pertarungan yang sengit, kintaro berhasil mengangkat beruang dengan kedua
tangannya. Lalu melemparkannya ke udara, lantas menangkapnya kuat-kuat
dengan kedua belah tangannya. Kintaro pun menjadi teman beruang yang
paling kasar dan buas di gunung itu, lalu bersama binatang-binatang
sahabatnya ia pulang ke rumah tempat ibunya menunggu.

3. いっすんぼうし (Issunboushi)

Sinopsis cerita : Pasangan suami istri lanjut usia yang tidak punya anak
memohon kepada Sumiyoshi no Kami agar diberi anak. Permintaan mereka
dikabulkan, dan lahir seorang anak yang tinggi tubuhnya hanya 1 sun (ukuran
panjang yang setara dengan 3 cm). Anak itu ternyata tidak dapat besar, dan
tingginya tetap 3 cm sehingga diberi nama Issun Bōshi yang berarti "biksu
satu sun". Pada suatu hari, Issun Bōshi ingin menjadi samurai. Ia pergi ke
Kyoto membawa pedangnya berupa sebatang jarum, dan berlayar dengan
perahu dari mangkuk kayu yang didayung dengan sebilah sumpit. Di Kyoto, ia
diterima bekerja oleh sebuah keluarga yang tinggal di rumah besar dan
mewah. Ketika putri dari keluarga tersebut ingin pergi ke kuil, Oni bermaksud
menculiknya. Issun Bōshi berkelahi dengan Oni untuk melindungi sang putri.
Oni menelan tubuh Issun Bōshi. Bagian dalam perut Oni ditusuk-tusuk oleh
Issun Bōshi. Oni yang merasa kesakitan meminta Issun Bōshi untuk berhenti
menusuk-nusuknya. Oni menyerah dan memuntahkan kembali Issun Bōshi.
Oni melarikan diri ke gunung setelah meninggalkan sebuah palu ajaib. Palu itu
disebut Uchide no Kozuchi yang bisa mengabulkan permintaan atau
mengeluarkan uang bila diayunkan. Issun Bōshi menggunakan palu ajaib
untuk mengubah tubuhnya menjadi seukuran laki-laki dewasa. Issun Bōshi
menikahi sang putri dan hidup bahagia selamanya. Mereka berdua bisa
mendapat makanan enak dan uang berlimpah hanya dengan mengayunkan
palu ajaib.
4. Tema Cadangan Kakushin (革新) :
Menceritakan tentang kisah hidup dari tokoh yang penuh lika-liku perubahan.
Sehingga kisah hidup dari tokoh tersebut diyakini memberi banyak pengaruh
dalam kehidupan tokoh lain sehingga berdampak besar pada hal-hal yang terjadi
selanjutnya.

1. はなさかじいさん (Hanasaka Jiisan) :

Sinopsis cerita : Pada zaman dahulu kala, di sebuah tempat, tinggallah


sepasang kakek-nenek yang jujur. Mereka tidak punya anak, oleh karena itu
mereka memelihara seekor anjing berwarna putih, dan menyayanginya seperti
anak sendiri. Pada suatu hari, anjing itu menggonggong sambil menggali-gali
tanah di ladang. Hal itu membuat kakek terkejut. Dengan memakai cangkul,
kakek menggali di tempat yang ditunjukkan oleh anjingnya. Di tempat yang
digali ternyata ditemukan uang keping emas ōban (besar) dan koban (kecil).
Mendengar hal tersebut, kakek tetangga yang serakah menculik anjing tersebut
ke kebunnya dan memaksanya untuk menunjukkan lokasi harta karun. Sang
anjing dengan terpaksa mulai menggonggong. Namun setelah tempat yang
ditunjukkan digali, di tempat itu hanya ditemui barang rongsokan saja. Si
kakek serakah menjadi marah dan memukul anjing itu dengan cangkul hingga
mati. Kakek dan nenek yang kehilangan anjing yang sangat disayanginya itu
merasa sangat sedih, mereka lalu membuat kuburan untuk sang anjing di
halaman rumah mereka. Sebatang pohon ditanam di sisi makam dan dalam
waktu semalam saja, pohon itu menjadi besar. Lalu dalam mimpi, sang anjing
muncul dan berkata, "Tebanglah pohon itu, dan buatlah sebuah lesung untuk
menumbuk beras ketan", begitu pintanya. Permintaan anjing itu dituruti, dan
mereka kemudian membuat sebuah lesung dari kayu pohon yang tumbuh di
sisi makam anjing itu. Lalu setelah itu, setiap kali menumbuk ketan,
muncullah kepingan emas ōban (besar) dan koban (kecil) yang berlimpah-
limpah. Mendengar hal itu, si kakek tetangga kemudian meminjam lesung
tersebut, namun setiap kali dia menumbuk ketan, selalu yang keluar adalah
barang rongsokan. Si kakek tetangga menjadi sangat marah. Lesung itu
dibakar. Abu sisa pembakaran lesung diambil oleh kakek dan nenek dengan
maksud untuk mengupacarainya. Dalam mimpi, anjing itu kembali muncul,
dan meminta agar abunya ditaburkan ke pohon yang sudah kering di musim
dingin. Kakek-nenek mengikuti pesan itu. Secara ajaib, pohon sakura dan
pohon plum yang telah ditaburi abu segera berbunga. Tepat saat itu seorang
pejabat tinggi kebetulan ewat, dan takjub dengan keindahan bunga sakura
yang sedang mekar. Kakek dan nenek dipujinya dan diberikan berbagai
hadiah. Si kakek serakah juga ingin mendapatkan hadiah, ia mengambil sisa
abu dan menaburkannya ke atas pohon kering, tapi bukan bunga yang mekar,
abu yang ditaburkan malah masuk ke mata pejabat yang sedang berada di
bawah pohon. Sang pejabat menjadi marah, dan memenjarakan si kakek
tetangga yang tamak itu.

2. アマビエ (Amabie) :

Sinopsis cerita : Terdapat sebuah legenda tentang makhluk mitologi jepang


yang dipercaya dapat membawa perubahan kearah positif. Amabie dipercaya
dapat menangkal datangnya hal-hal buruk. Ia diyakini masyarakat Jepang
kuno dapat memberikan kesembuhan dari sakit penyakit.

Anda mungkin juga menyukai