Anda di halaman 1dari 2

Dongeng 1: Si Kancil dan Buaya Palsu

Suatu hari, Si Kancil hendak menyeberangi sungai yang sangat lebar. Dia melihat
seorang Buaya yang sedang berjemur di pinggir sungai.

"Dik, bisa bantu saya menyeberang ke seberang sungai?" pinta Si Kancil.

Buaya tersenyum licik, "Tentu saja, tapi saya takut Anda akan melompat dari punggung
saya saat di tengah sungai."

Si Kancil cepat berpikir. "Baik, saya akan ikatkan tali pada leher Anda. Jadi, jika saya
melompat, Anda bisa menarik saya kembali."

Buaya setuju. Namun begitu di tengah sungai, Si Kancil melompat dan Buaya menarik
tali dengan kuat. Ternyata, Buaya menarik Buaya palsu yang telah dipersiapkan Si Kancil
sebelumnya. Si Kancil pun selamat menyeberang.

Dongeng 2: Sang Ayam Yang Rajin

Di sebuah kampung, hiduplah sekelompok ayam. Salah satunya adalah ayam betina
yang rajin bernama Putri. Putri selalu bangun pagi-pagi untuk mencari makanan bagi
dirinya dan teman-temannya.

Suatu hari, ketika musim panas tiba, pohon-pohon di sekitar kampung mulai mengering
dan sulit ditemukan cacing. Tetapi Putri tidak putus asa. Dia terus mencari hingga
menemukan sejumlah cacing yang cukup untuk semua ayam di kampung itu.

Karena kegigihannya, Putri diangkat sebagai ketua ayam dan menjadi teladan bagi
semua ayam di kampung tersebut.

Dongeng 3: Pangeran Katak dan Putri Kupu-kupu

Di sebuah hutan yang hijau, hiduplah seorang pangeran kecil berupa katak yang
bernama Tobi. Dia sangat ingin berteman dengan putri cantik berupa kupu-kupu
bernama Lily. Namun, Lily selalu menjauhinya karena Tobi adalah katak.

Tobi merasa sedih, tetapi dia tidak menyerah. Dia berusaha membantu Lily ketika Lily
terperangkap di dalam jaring laba-laba. Tobi melompat-lompat dan akhirnya berhasil
memotong jaring tersebut.
Lily terkejut dan terharu atas kebaikan hati Tobi. Dari situlah, mereka mulai berteman
dan menghabiskan waktu bersama. Ternyata, cinta tidak memandang bentuk fisik, tetapi
hati yang tulus.

Dongeng 4: Anak Nakal dan Lampu Ajaib

Di sebuah desa, hiduplah seorang anak laki-laki yang sangat nakal. Suatu hari, dia
menemukan lampu ajaib di hutan. Dengan isengnya, dia menggosok lampu itu dan
muncullah jin penjaga lampu.

"Karena kamu yang mengeluarkan aku, aku akan memberikan satu keinginanmu," kata
jin itu.

Anak itu langsung menginginkan uang sebanyak-banyaknya. Tiba-tiba, di hadapannya


muncul tumpukan uang yang sangat besar. Anak itu senang bukan main dan membawa
pulang uang itu.

Namun, kekayaan tiba-tiba membuatnya sombong dan tidak peduli pada orang lain.
Akhirnya, uangnya habis dan dia kembali miskin. Dia belajar dari kesalahannya dan
berjanji untuk tidak lagi menjadi anak nakal.

Dongeng 5: Putri Salju dan 7 Kurcaci

Di suatu tempat yang jauh, hiduplah seorang ratu cantik yang memiliki seorang putri
bernama Salju. Putri Salju sangat baik hati dan ramah kepada semua orang. Suatu hari,
ibu tiri Putri Salju yang jahat iri dengan kecantikan Putri Salju. Ibu tirinya pun
merencanakan sesuatu untuk menjatuhkan Putri Salju.

Ibu tirinya memberikan sebuah apel beracun kepada Putri Salju. Ketika Putri Salju
memakan apel itu, dia jatuh pingsan. Beruntung, tujuh kurcaci baik hati menemukan
Putri Salju dan menyelamatkannya.

Kurcaci-kurcaci itu merawat Putri Salju dengan penuh kasih sayang. Ketika Putri Salju
bangun, dia bertanya kepada kurcaci-kurcaci itu siapa mereka.

"Kami adalah tujuh kurcaci yang baik hati. Kami menyelamatkanmu dari kematian,"
jawab mereka.

Putri Salju sangat berterima kasih kepada tujuh kurcaci tersebut. Mereka pun menjadi
teman baik Putri Salju dan hidup bahagia selamanya.

Anda mungkin juga menyukai