Anda di halaman 1dari 7

Perhatikan penggalan novel berikut, lalu jawablah pertanyaannya!

Serba
susah, serba salah. Ini tak kuat, ini tak sanggup. Dan sementara itu
pikiran dan semangat selalu dikacaukan dan diharubirukan oleh sesal tak
putus, sedih tak berkesudahan. Teringat sawah dan rumah pusaka bapak,
yang telah dijual dan dihabiskan! Terkenang kebaikan istri, yang telah
meninggalkan dunia karena makan hati oleh perbuatan dan kelakukan
diri sendiri. Di mana tinggal kemegahan selama ini.Akan pelengah-
lengah pikiran dan akan pembeli nasi Mak Iyah mau tak mau. Ia pun
bekarja juga menganyam topidari pandan seperti pada malam itu.Akan
tetapi perasaannya selalu tergoda, semangatnya senantiasa terganggu!
Konflik yang tersirat pada penggalan novel tersebut lebih didasarkan
pada masalah….1. Batin
Bacalah kedua kutipan teks novel berikut!Teks 1Tak susah melukiskan
sekolah kami, karena sekolah kami adalah salah satu dari ratusan atau
mungkin ribuan sekolah miskin di seantero negeri ini yang jika disenggol
sedikit saja oleh kambing yang senewen, bisa rubuh berantakan. Kami
memiliki enam kelas kecil-kecil, pagi untuk SD Muhammadiyah dan sore
untuk SMP Muhammadiah. Maka kami, sepuluh siswa baru ini bercokol
selama sembilan tahun di sekolah yang sama dan kelas-kelas yang sama,
bahkan susunan kawan sebangku pun tak berubah selama Sembilan
tahun SD dan SMP itu.(Laskar Pelangi, Andrea Hirata)Teks 2Setelah aku
diwisuda sebagai sarjana ilmu hukum, aku kemudian memilih pulang ke
Rimbo Pematang. Aku membantu mengajar di SMA Rimbo Parit dengan
status honorer, sekolah tempatku menyelesaikan sekolah dulu. Aku
memegang mata pelajaran Tata Negara dan Sejarah. Seperti ketika
sekolah dulu, aku bolak-balik dari rumah ke kota kecamatan tersebut;
dari rumah jalan kaki beberapa ratus meter ke dermaga penyeberangan
dengan perahu di pinggir sungai, kemudian melanjutkan perjalanan
dengan transportasi darat ke Rimbo Parit. Begitu setiap hari pulang-
pergi.(Nyanyi Sunyi dari Indragiri , Hary B Kori’un)Perbandingan sudut
pandang yang digunakan dalam kedua teks di atas adalah ...1. Teks 1
menggunakan sudut pandang orang I, teks 2 menggunakan sudut
pandang orang I
Bacalah kutipan teks novel Berikut!Semuanya seperti musim kering;
kemarau datang dan angin gersang menusuk-nusuk. Semuanya seperti
musim basah; hujan dan badai adalah nyanyian dalam sedih dan ngilu.
Semuanya seperti perih, ketika langit tak menyisakan cerita apa-apa.
Semuanya menjadi sepi...(Nyanyi Sunyi dari Indragiri , Hary B
Kori’un)Gaya bahasa yang digunakan pada kalimat ke-2 dalam kutipan
novel di atas adalah gaya bahasa ... .1. metafora
Bacalah paragraf berikut!….tapi itu tak dapat dicapai dengan kenduri
saja. Masa dan keadaanlah yang menentukan. Ompi yakin, masa itu pasti
akan datang. Dan, ia menunggu dengan hati yang disabar-sabarkan.
Pada suatu hari yang gilang gemilang, angan-angannya pasti merupa
jadi kenyataan. Dia yakin itu bahwa Indra Budiman-nya akan mendapat
nama tambahan dokter di muka namanya sekarang. Atau salah satu titel
yang mentereng lainnya. Ketika Ompi mulai mengangankan nama
dambaannya itu, diambilnya kertas dan potlot ditulisnya nama anak-
anak, dr. Indra Budiman. Dan Ompi merasa bahagia sekali. Ia yakinkan
kepada para tetangganya akan cita-citanya yang pasti tercapai itu.(A.A.
Navis, anak kebanggaan)Amanat yang terkandung dalam penggalan
prosa di atas adalah….1. Hendaknya kita yakin dengan apa yang kita cita-
citakan
Bacalah Kutipan novel berikut !Kami gelagapan. (1) Tidak siap menjawab
pertanyaan interogatif di senja bergerimis dalam keadaan kepayahan
ini.“Apa salah kalian?” Berondongannya sekali lagi, tidak sabar. (2)
Gerimis bercampur dengan pecikan ludahnya . Mukanya maju. Napasnya
mengerubuti mukanya. Aku katupkan mataku rapat-rapat. Apa yang
akan dilakukan Tyson ini padaku.Melihat aku menutup mata, dia
membentuk lebih keras, “Jangan takut dengan manusia, jawab!”Aku
tidak punya pilihan lain untuk memberanikan diri menjawab. Ragu-
ragu,Maaf… maaf… Kak, kami terlambat. (3) Tapi hanya sedikit Kak, lima
menit saja.(4)“Sudah berapa lama kalian resmi jadi murid di PM?”
katanya memotong kalimatku.“Dua…dua…Kak.” Jawabku terbata-
bata.“Baru dua hari sudah melanggar. (5) Bukankah kemarin malam
Qanun dibacakan dan kalian tahu tidak terlambat.”*PM= Pondok Madani
*Qanun=peraturan ( Negeri 5 Menara Karya A, Faudi)Penggambaran
watak Tyson yang tegas diungkap melalui…1. dialog antartokoh
Bacalah kutipan novel berikut!“Anak kecil!” Dia tertawa mengejekku.
“Mengapa duduk di belakang? Sini! Sini, duduk di muka! Masih ada
tempat.” Tangannya melambai, lalu mendekat berjalan ke arah belakang
bangku-bangku.“Tidak, Pak! Di sini saja, “Jawabku. Dia berdiri di
samping bangkuku. Tidak ada yang duduk bersamaku.“Mengapa?
Supaya paling akhir mendapat giliran?” tanyanya. Seisi kelas
tertawa.“Tidak, Pak,” kataku lagi. “Supaya dapat melihat orang-orang
lain.” Sedangkan mereka, yang duduk di depan, harus berpaling untuk
melihatku.Sudut pandang yang digunakan dalam kutipan novel tersebut
adalah ….1. orang pertama pelaku utama
Bacalah kutipan novel berikut!(1) Wiraatmaja menggelengkan kepalanya,
“Anak-anak berlainan dengan kita: apa yang kita katakan baik, katanya
tidak baik,” (2) “Bukan begitu, Bapak!” kata Tuti pula menyambung kata
ayahnya. “Bukan mereka sengaja hendak bertentangan dengan orang-
orang tua. (3) Yang bertentangan itu hanyalah pendapat tentang
bahagia, tentang arti hidup kita sebagai manusia. (4) Emang berkata
bahwa bahagia itu adalah pekerjaan kemudian hari, pendeknya hidup
yang senang. (5) Saleh menganggap bahagia itu lain artinya. (6) Bahagia
itu baginya tidak sama dengan hidup senang. (7) Baginya yang
dinamakan bahagia itu dapat menurutkan desakan hatinya, dapat
mengembangkan tenaga dan kecakapannyan sepenuh-penuhnya dan
menyerahkannya kepada yang terasa terhadapnya dan yang termulia
dalam hidup ini.”Sudut pandang yang digunakan dalam kutipan tersebut
adalah ....1. orang ketiga serba tahu
Baca kutipan novel "Koala Kumal" di bawah ini!Jam kerja gue selesai
pukul 11 malam. Pada saat itu gue baru bisa ngeliat handphone kembali
setelah seharian di-silent. Dan hari itu, gue menemukan 15 missed call
dari Trisna.Radit: "Gila, 15 miskol? Ada gempa bumi? Pesawat jatuh?
Dorce operasi kelamin lagi?"Trisna: "Lo di mana sekarang?"Kutipan novel
di atas dibuka dengan ...1. Mendeskripsikan waktu
Bacalah penggalan kutipan novel berikut!Pesawat kecil itu terangkat,
dari jendela kulihat ayahku melambai-lambai dengan sapu tangan yang
dulu dipakainya untuk mengikat kakiku pada tuas sepeda forefernya
supaya kakiku tak terjerat jari-jari ban. Aku tahu aku akan merindukan
laki-laki pendiam itu, kulihat lambaiannya sampai jauh hingga tak
nampak lagi, aku tersedu-sedu.Pendeskripsian watak tokoh ayah seorang
pendiam dalam kutipan novel tersebut melalui ...1. Pikiran tokoh
Bacalah penggalan novel berikut!.... Tidak Ira, tidak. Biarlah kau tetap
sekolah, aku akan berusaha walaupun aku sudah lumpuh." "Ayah kurang
bisa menerima realita dengan hati yang terbuka, krang bisa memahami
kenyataan. Lihatlah ayah, ibu dan adik-adik. Kita butuh makan, kalau
memang kita mau jadi keluarga yang ingin dihormati orang, adik-adik
harus bisa sekolah dengan baik. Untuk bisa sekolah dengan baik, kita
butuh biaya. Dan untuk itu semua, ayah harus merelakan Ira bekerja.
Sudahlah Ayah, ini juga rezeki halal.Watak tokoh Ira dalam kutipan
tersebut adalah . . . .1. teguh pendirian dan bersemangat
Bacalah kutipan novel berikut!. . . . Air mataku turun tanpa bisa aku
tahan. Baik-baik di sana, Ella manis, batinku. Kutatap lukisan itu sekali
lagi. Tante mencintaimu, Ella. Selalu. Aku mematikan lampu dan
melangkah keluar. Malam masih terasa sunyi.Latar suasana penggalan
cerita tersebut adalah . . . .1. kesedihan
Bacalah kutipan novel berikut!(1)Belum habis katanya, ia sudah
menyimpang mendekati kembang setahun itu. (2) sambil menunjuk
membelai-belai bunga yang segar-segar itu, ia berkata, “Bagaimana
engkau tersesat di tengah rimba- rimba ini? Siapakah yang menanammu
di sini?” (3) Yusuf datang mendekat pula, “Tentulah ada orang membawa
kembang setahun kemari, terjatuh atau dibuangkannya di sini setangkai
yang sudah tua.” (4) “Bagus benar, bagus benar,” ujar Maria, tiada
memperdulikan kata Yusuf, belum puas rupanya mengucapkan
kekagumannya melihat kembang itu. (5) “Kalau kita di Jakarta, tentu
saya cabut sekaliannya akan ditanam di rumah.” (6) Tidak usah engkau
cabut, ambil saja kembang yang tua. Cukuplah ditanami!” (“Layar
Terkembang” karyaSTA)Kalimat yang menyatakan latar tempat dalam
kutipan tersebut terdapat pada nomor…1. (2)
Bacalah kutipan novel berikut!(1) Sekali aku menemukan cara licik untuk
memperoleh kembali perhatian ronggeng Dukuh Paruk itu. (2) Sebuah
pepaya kucuri dari ladang orang. (3) Pada saat yang baik, ketika Srintil
seorang diri di pancuran, buah curian itu kuberikan kepadanya. (4) Tak
kukira aku akan memperoleh ucapan terima kasih yangmenyakitkan,
“Sesungguhnya aku menginginkan jeruk keprok,” kata Srintil dingin,
“Tetapi buah papaya pun tak mengapa.” (5) Aku diam karena kecewa
dan sedikit malu. Namun aku mendapat akal untuk menolong keadaan.
Pikiran itu mendadak muncul setelah kulihat gigi Srintil telah berubah.
(Ronggeng Dukuh Paruk, Ahmad Tohari)Bukti yang menunjukkan watak
tokoh Srintil seorang yang tinggi hati dapat kita lihat pada...1. paragraf
keempat
Bacalah kutipan novel berikut!Pak Balia selalu tampil prima karena ia
mencintai profesinya, menyenangi ilmu, dan lebih dari itu, amat
menghargai murid-muridnya. Setiap representasi dirinya ia perhitungkan
dengan teliti sebab ia juga paham di depan kelas ia adalah center of
universe dan karena yang diajarkan adalah sastra, muara segala
keindahan.(Sang Pemimpi. Andrea Hirata)Amanat penggalan novel
tersebut adalah . . .. .1. Jadilah guru yang profesional dan dapat
menghargai orang lain.
Bacalah kutipan novel berikut! Namun, aku memiliki filosofi baru bahwa
berbuat yang terbaik pada titik di mana aku berdiri itulah sesungguhnya
sikap yang realistis. Maka sekarang aku adalah orang yang paling
optimis. Jika ku ibaratkan semangat manusia sebuah kurva, sebuah
grafik, maka sikap optimis akan membawa kurva itu terus menanjak.
Sebaliknya aku semakin terpatri dengn cita-cita agung kami ingin
sekolah ke Prancis, menginjakan kaki di almamater suci Sorbonne,
menjelajahi Eropa sampai ke Amerika. Tak pernah sedik pun terpikir
untuk mengompromikan cita-cita itu.(Sang Pemimpi. Andera
Hirata)Amanat penggalan novel tersebut adalah . . . .1. Bersikaplah
optimis untuk dapat meraih cita-cita.
Bacalah kuitpan novel berikut! Pak Kepala Kanwil berkata dengan pelan
dan pasti, namun cukup menusuk perasaan Setyani. Sosok pemimpin
yang tegas dan kaku menurut Setyani itu, berulang kali mengucapkan
kata-kata mutiara yang menyebalkan. Hati Setyani berletupan. “Ya,
Bapak tidak mengalami sih, coba kalau istri Bapak yang harus memilih
ultimatum itu. Bagaimana sikap Bapak? Bagaimana perasaan Bapak?
Memang benar sebagai seorang pemimpin Bapak bersikap tegas. Tetapi,
apakah tidak ada pertimbangan lain yang bersifat lebih manusiawi.
Mengapa Bapak tidak menelusuri, mengapa suamimu pindah? Apa alasan
pindah tugas? Bapak hanya menyapu rata. Bapak hanya menyapu bersih,
mengambil permukaannya saja, tanpa mengikutsertakan perasaan. Yang
ini telah dilupakan Bapak. Bukankah Bapak juga sebagai kepala rumah
tangga yang dalam kesehariannya juga dikelilingi oleh anak dan istri
yang setia? Di kantor memang Bapak pemimpin yang wibawa dan tegas.
Tetapi, apakah salah jika dalam mengambil keputusan dan mengeluarkan
dogma, Bapak mengikutsertakan sisi lain sebagai pertimbangan, yaitu
nurani dan kemanusiaan misalnya. Semua permasalahan toh ada
solusinya.(Sebuah Ultimatum, Susi Purwani)Pesan moral yang
terkandung dalam penggalan novel tersebut adalah . . .1. sikap tegas dan
wibawa pemimpin kepada bawahannya tanpa pilih kasih atau adil.
Bacalah kutipan novel berikut! Tegar, seorang pemuda sukses dengan
tingkat kemapanan luar biasa, bertanggung jawab, jujur, tampan, tubuh
atletis, tak kurang suatu apa pun, namun belum menikah hingga usianya
sudah 35 tahun. Tegar pernah patah hati, menyaksikan pujaan hatinya,
Rosie (yang telah dia cinta selama 20 tahun) dilamar oleh sahabatnya
sendiri yang baru dikenalkannya pada Rosie dua bulan yang lalu. Rosie
amat sangat menyukai sunset, tak pernah sekalipun wajahnya berpaling
saat 47 detik sunset berlangsung, kecuali saat Nathan melamarnya di
atas puncak Gunung Rinjani. Rosie memandang wajah Nathan. Tegar tak
kuasa lebih lama lagi menyaksikan hal menyakitkan tersebut dan
langsung memutuskan untuk menghilang dari kehidupan mereka
berdua.Karakter tokoh Tegar dalam kutipan novel tersebut dapat
diketahui melalui ...1. Penjelasan langsung
Bacalah kutipan novel berikut! Namun takdir berkata lain, di malam
sebelum pertunangan mereka, Bali terserang Bom (Bom Jimbaran) dan
keluarga Rosie menjadi korban. Nathan meninggal, Rosie yang tak
mampu menahan kehilangan depresi dan bersikap seperti orang
gila.Suasana yang terdapat dalam novel tersebut adalah ...1. Sedih
Bacalah kutipan novel berikut!(1) Gak lama kemudian gue dan Trisna
berangkat ke bioskop.(2) Trisna memang tergila-gila sama Harry Potter
semua blognya penuh dengan tulisan Harry Potter.(3) Di buku hariannya
di SMA di kolom cita-cita Trisna menulis pengen ketemu Harry Potterku
untuk menyihirku menjadi gadisnya yang cantik.Konjungsi temporal
terdapat dalam kalimat nomor ...1. 1
Bacalah kutipan novel berikut! Novel “Sunset Bersama Rosie” karya Tere
Liye menceritakan tentang persahabatan sekaligus kisah cinta segitiga.
Tokoh Tegar diceritakan harus patah hati melihat sahabat sekaligus gadis
Rosie yang dicintainya dilamar oleh temannya sendiri bernama Nathan.
Namun, setelah mereka menikah, bencana datang yaitu Nathan harus
kehilangan nyawanya karena peristiwa Bom Bali. Setelah kejadian
tersebut Rosie menjadi depresi dan anak-anaknya sangat sedih, Tegar
tidak kuasa melihat keluarga Rosie. Ia pun menolong nya sampai
keadaan putih, sampai dia harus membatalkan pernikannya dengan
Sekar. Berjalannya waktu keluarga Rosie pulih seperti dahulu kala. Takdir
menyatukan Tegar dan Rosie untuk bersatu.Amanat yang dapat kita
ambil dalam kutipan novel diatas ...1. Tolonglah teman yang tertimpa
musibah, walaupun itu berupa hal yang sangat kecil.

Anda mungkin juga menyukai