Anda di halaman 1dari 42

MASALAH-MASALAH SOSIAL

Drs. B Martin Baru, M.Si


KEMISKINAN SOSIAL
Latar Belakang Kemiskinan

1. Kemiskinan merupakan masalah global, sebagai


akibat kesalahan pendekatan pembangunan yang
berlangsung.
2. Kemiskinan adalah kesenjangan tingkat
kesejahteraan masyarakat antar wilayah.
3. Kemiskinan adalah adanya kesenjangan
pembangunan antara kota dengan desa.
Pengertian Kemiskinan

Yang dimaksud dengan kemiskinan, adalah:


 Yaitu gambaran kekurangan materi, yang biasanya
mencakup kebutuhan pangan sehari-hari,
sandang, perumahan, pendidikan, dan pelayanan
kesehatan.
Kemiskinan dalam arti ini dipahami sebagai situasi
kelangkaan barang-barang dan pelayanan dasar.
(Standart minimal kebutuhan dasar keluarga dan
kebutuhan masyarakat)
The Next

 Gambaran tentang kebutuhan sosial,


keterkucilan sosial, ketergantungan, dan
ketidakmampuan untuk berpartisipasi dalam
masyarakat. Hal ini termasuk rendahnya
pendidikan dan informasi.

 Gambaran tentang kurangnya penghasilan


dan kekayaan yang memadai. Makna
"memadai" di sini sangat berbeda-beda
melintasi bagian-bagian politik dan ekonomi di
seluruh dunia.
The Next

Kemiskinan dapat dikelompokan kedalam tiga


kategori, yaitu:
1. Kemiskinan absolut adalah derajat kemiskinan
dibawah, dimana kebutuhan-kebutuhan minimum
untuk bertahan hidup tidak dapat terpenuhi.
Kemiskinan absolut dimana seseorang tidak
mampu memenuhi kebutuhan makan
(kebutuhan dasar).
The Next

2. Kemiskinan relatif adalah suatu ukuran


mengenai kesenjangan di dalam distribusi
pendapatan, biasanya dapat didefinisikan
didalam kaitannya dengan tingkat rata-rata dari
distribusi yang dimaksud.

Kemiskinan relatif disebabkan karena


perkembangan sosial, yang menuntut semakin
meningkat kebutuhan hidup, sehingga sangat
rentan untuk mampu mempertahankan
kebutuhan hidup.
The Next

3. Kemiskinan Struktural yaitu kemiskinan yang


merujuk pada situasi dimana kemiskinan
disebabkan oleh struktur yang membelenggu
masyarakat untuk maju secara keseluruhan.
(Akibat budaya kemiskinan)
Ciri-ciri Kemiskinan:

1. sikap dan tingkah laku yang menerima keadaan


yang seakan-akan tidak dapat diubah,
2. Lemahnya kemauan untuk maju,
3. rendahnya kualitas sumber daya manusia,
4. lemahnya nilai tukar hasil produksi,
5. rendahnya produktifitas,
6. terbatasnya modal yang dimiliki,
7. rendahnya pendapatan,
8. terbatasnya kesempatan berpartisipasi dalam
pembangunan.
The Next

1. sikap dan tingkah laku yang menerima keadaan


yang seakan-akan tidak dapat diubah. (budaya
kemiskinan)

Budaya/culture masyarakat pedesaan dipengauhi oleh


budaya jawa tradisional, bahwa perjalanan hidup
segala sesuatu telah diatur sesuai dengan kodrat
yang kuasa.
Pandangan/Sikap hidup, seperti ini memberikan
implikasi terhadap sikap apatis/pasrah, sehingga
kurang adanya dinamika dalam kehidupan
masyarakat pada umumnya.
The Next

2. Lemahnya kemauan untuk maju, hal ini disebabkan:


- Faktor budaya, sementara masyarakat menganggap
kondisi hidup sudah digariskan, maka sebagai manusia
bersikap pasrah menerima kondisi demikian.
- Faktor pendidikan, ketidakmampuan masyarakat dalam
memanfaatkan potensi dan sumber daya disebabkan
keterbatasan kemampuan (pendidikan). Dengan kemampuan
dapat mendorong mobilitas masyarakat dalam mengakses
potensi yang ada.
- Akses informasi terbatas, keterbatasan informasi yang
berkembang membuat masyarakat kurang memiliki inisiatif
untuk memanfaatkan sumber-sumber daya.
The Next

3. Rendahnya kualitas sumber daya manusia, hal


ini disebabkan oleh:
- Kesadaran pentingnya pendidikan masih mengilhami
masyarakat,
- Kondisi sosial ekonomi, keterbatasan kepemilikan
akses
ekonomi membuat masyarakat terbatas aktfitas
ekonominya, misalnya: fasilitas kepemilikan lahan,
sarana dan prasarana, dll.
- Lingkungan sosial, berkembangnya budaya sosial
karena akibat struktur sosial yang menghambat
mobilitas masyarakat.
The Next

4. lemahnya nilai tukar hasil produksi.


- Rendahnya kompetensi hasil produk pertanian
dengan hasil import
- Sistem pengolahan pertanian masih tradisional
- Keterbatasan kepemilikan aset tanah pertanian.
- Ketidakseimbangan kepemilikan aset tanah
pertanian dengan beban sosial

5. rendahnya produktifitas.
- Sistem pengolahan pertanian masih tradisional.
- Rendahnya pengetahuan tentang perkembangan
hasil pertanian.
The Next
6. Terbatasnya modal yang dimiliki.
- Tidak memiliki investasi
- Hasil kerja diperuntukkan kebutuhan
sehari-hari
- Terbatas kerja sampingan

7. rendahnya pendapatan.
- Pekerjaan sektor pertanian
- Kepemilikan akses tanah terbatas
- Keterisolasian lokasi
- Akses transportasi kurang lancar
The Next

8. terbatasnya kesempatan berpartisipasi


dalam pembangunan.
- Kurangnya kesempatan berperan
dalam lingkungan sosial
- Pendidikan relatif rendah
Pendekatan-Pendekatan

 Teori Neo-Liberal.
kemiskinan merupakan persoalan individual yang
disebabkan oleh kelemahan dan pilihan individu yang
bersangkutan.

Kemiskinan akan hilang sendirinya jika kekuatan


pasar diperluas sebesar-besarnya dan
pertumbuhan ekonomi dipacu setinggi-tingginya.
The Next

 Teori Sosial Demokrat


Teori ini memandang bahwa kemiskinan bukanlah
persoalan individu, melainkan struktural.

Kemiskinan disebabkan oleh adanya ketidakadilan dan


ketimpangan dalam masyarakat akibat tersumbatnya
akses kelompok kepada sumber kemasyarakatan.

Strateginya: akses untuk pendidikan dan kesehatan


warga.
The Next

 Teori Marjinal
Teori ini berasumsi bahwa kemiskinan disebabkan karena
adanya budaya kemiskinan dengan karakter apatis,
menyerah pada nasib, sistem keluarga yang tidak mantap,
kurang pendidikan, kurang ambisi membangun masa depan,
kejahatan dan kekerasan banyak terjadi.

Ada dua pendekatan perencanaan yang bersumber dari


pandangan teori marjinal:
1. harus datang dari luar komunitas;
2. Perencanaan harus berfokus pada perubahan nilai,
karena akar masalah ada pada nilai.
The Next

 Teori Development
Ada tiga asumsi dasar dari teori ini:
1. Negara menjadi miskin karena ketiadaan atribut
industrialisasi, modal, kemampuan manajerial, dan
prasarana yang diperlukan untuk peningkatan ekonomi.
2. Pertumbuhan ekonomi adalah kriteria utama
pembangunan yang dianggap dapat mengatasi masalah-
masalah ketimpangan.
3. Kemiskinan akan hilang dengan sendirinya bila pasar
diperluas sebesar-besarnya dan pertumbuhan ekonomi
dipacu setinggi-tingginya.
The Next

 Teori Struktural
Teori struktural berasumsi bahwa kemiskinan terjadi
bukan karena persoalan budaya dan pembangunan
ekonomi, melainkan politik-ekonomi Dunia.
Teori ketergantungan mengajukan tiga asumsi utama:
1. Dunia didominasi oleh suatu perekonomian tunggal
sedemikian rupa sehingga semua negara di dunia
diintegrasikan ke dalam lingkungan produksi kapitalisme
yang menyebabkan keterbelakangan di negara
miskin.
2. Negara-negara inti menarik surplus dari negara miskin
melalui suatu matarantai metropolis-satelit.
3. Sebagai akibatnya negara miskin menjadi semakin
miskin dan negara kaya semakin kaya.
Faktor Penyebab Kemiskinan

1. penyebab individual, atau patologis, yang melihat


kemiskinan sebagai akibat dari perilaku, pilihan, atau
kemampuan dari si miskin;
2. penyebab keluarga, yang menghubungkan kemiskinan
dengan pendidikan keluarga;
3. penyebab sub-budaya (subcultural), yang
menghubungkan kemiskinan dengan kehidupan sehari-
hari, dipelajari atau dijalankan dalam lingkungan
sekitar;
The Next
4. penyebab agensi, yang melihat kemiskinan sebagai
akibat dari aksi orang lain, termasuk perang,
pemerintah, dan ekonomi;
5. penyebab struktural, yang memberikan alasan bahwa
kemiskinan merupakan hasil dari struktur sosial.
The Next
Hasil riset Pusat Penelitian Sosial Ekonomi Departemen
Pertanian, ada enam faktor utama penyebab kemiskinan,
yaitu:
1. Rendahnya kualitas sumber daya manusia, hal ini
ditunjukkan dengan rendahnya tingkat pendidikan,
tingginya angka ketergantungan, rendahnya tingkat
kesehatan, kurangnya pekerjaan alternatif, rendahnya
etos kerja, rendahnya keterampilan dan besarnya
jumlah anggota keluarga.
2. Rendahnya sumber daya fisik, hal ini ditunjukkan oleh
rendahnya kualitas dan aset produksi serta modal kerja.
The Next
3. Rendahnya penerapan teknologi, ditandai oleh
rendahnya penggunaan input mekanisasi pertanian.
4. Rendahnya potensi wilayah yang ditandai dengan oleh
rendahnya potensi fisik dan infrastruktur wilayah.
5. Kurang tepatnya kebijaksanaan yang dikukan oleh
pemerintah dalam investasi dalam rangka pengentasan
kemiskinan.
6. Kurangnya peranan kelembagaan yang ada.
The Next
Pendapat lain, penyebab kemiskinan, antara lain:
1. Kemiskinan alamiah, kemiskinan terjadi akibat
sumberdaya alam yang terbatas, penggunaan
tehnologi yang rendah, dan bencana alam.
2. Kemiskinan buatan, kemiskinan terjadi karena
lembaga-lembaga yang ada di masyarakat
membuat sebagian anggota masyarakat tidak mampu
menguasai sarana ekonomi dan berbagai fasilitas lain
yang tersedia hingga mereka tetap miskin.
The Next
Dari uraian diatas, faktor penyebab kemiskinan
dalam kasus Indonesia, ada empat faktor
penyebab kemiskinan, yaitu:
1. rendahnya taraf pendidikan,
2. rendahnya taraf kesehatan,
3. terbatasnya lapangan kerja dan
4. kondisi keterisolasian.
Dampak Kemiskinan

Dampak yang ditimbulkan dari kemiskinan, adalah:


1. Dampak Masalah Kependudukan
Dilihat dari segi kependudukan, kemiskinan berdampak
pada ketidak meratanya pertumbuhan peduduk disetiap
wilayah. Penduduk yang tidak merata mambawa akibat
bagi penyediaan berbagai sarana dan kebutuhan
penduduk, misalnya; dalam bidang lapangan pekerjaan
terjadi ketidakseimbangan antara pertumbuhan
angkatan kerja dengan pertumbuhan lapangan kerja dan
pada akhirnya menimbulkan pengangguran baik secara
tersembunyi ataupun pengangguran secara terbuka.
Next

2. Dampak Masalah Ekonomi


Masalah Ekonomi berkaitan pemenuhan dasar kebutuhan
hidup. Penduduk yang besar seharusnya menjadi potensi
berkembangnya sektor ekonomi, akan tetapi justru
kebalikan penduduk yang besar menimbulkan
kesenjangan sosial yang makin tinggi pula.
3. Dampak Masalah Lingkungan
Kemiskinan dapat menimbulkan masalah lingkungan,
sebab kemiskinan mendorong seseorang untuk
melakukan eksploitasi sumber daya tanpa
mempertimbangkan dampak yang diakibatkannya.
Next

4. Dampak Masalah Pendidikan


Kemiskinan membuat masyarakat kurang menyadari
pentingnya pendidikan. Keterbatasan pendidikan
membuat ketidakberdayaan dalam menghasilkan
kemajuan kehidupan sosial.
5. Pemberontakan
Pemberontakan merupakan bentuk kekecewaan dari
masyarakat terhadap pemerintah yang dinilai telah
gagal menciptakan kesejahteraan rakyatnya,.
Pemberontakan sepertiitu biasanya terjadi di negara
berkembang atau negara miskin.
KEMISKINAN DI INDONESIA

Ciri kemiskinan di Indonesia:


1. Tidak ada atau  lambannya  mobilitas sosial (yang
miskin akan tetap hidup dengan kemelaratanya dan
yang kaya akan tetap menikmati kemewahannya)
2. mereka terletak dalam kungkungan struktur sosial yang
menyebabkan  mereka  kekurangan hasrat untuk
meningkatkan taraf hidupnya
3. Struktur sosial yang berlaku telah melahirkan berbagai
corak  rintangan   yang menghalangi mereka untuk
maju. Pemecahan  permasalahan  kemiskinan akan bisa
dilakukan bilamana struktur sosial yang berlaku itu
dirubah secara mendasar.
Next

Bagaimana solusinya:
 Adam Malik (1980) mengemukakan bahwa untuk Solusi
mengatasi kemiskinan struktural, adalah melalui
bantuan sosial, agar mereka memiliki kemampuan
memanfaatkan potensi dirinya
 Sudjatmoko (1984) berpendapat bahwa, pembangunan
yang semata-mata mengutamakan pertumbuhan
ekonomi akan melanggengkan ketimpangan struktural.
Pola netes ke bawah memungkinkan berkembangnya
perbedaan ekonomi, dan prilaku pola mencari nafkah
dari pertanian ke non pertanian.
Next

 Kemiskinan tidak dapat diatasi hanya dengan


membantu golongan miskin saja, tanpa
menghadapi dimensi-dimensi struktural seperti
kultur (budaya), komitmen dari pemerintah
melalui berbagai kebijakan:
1. Peningkatan akses pendidikan warga,
2. Pemberdayaan masyarakat,
3. Keberpihakan pemerintah kepada masyarakat
3. Pembangunan pedesaan
KEGAGALAN DALAM MENGATASI KEMISKINAN
SOSIAL?

ada dua faktor penting yang menyebabkan kegagalan


program penanggulangan kemiskinan, yaitu:

 Pertama, program- program penanggulangan


kemiskinan selama ini cenderung berfokus pada upaya
penyaluran bantuan sosial untuk orang miskin.

Hal itu, antara lain, berupa beras untuk rakyat miskin


dan program jaring pengaman sosial (JPS) untuk orang
miskin. Upaya seperti ini akan sulit menyelesaikan
persoalan kemiskinan yang ada karena sifat bantuan
tidaklah untuk pemberdayaan, bahkan dapat
menimbulkan ketergantungan.
The Next

Program-program bantuan yang berorientasi pada


kedermawanan pemerintah ini justru dapat
Memperburuk moral dan perilaku masyarakat
miskin.

Program bantuan untuk orang miskin seharusnya


Lebih difokuskan untuk menumbuhkan budaya
ekonomi produktif dan mampu membebaskan
ketergantungan penduduk yang bersifat
permanen. Di lain pihak, program-program bantuan sosial
ini juga dapat menimbulkan korupsi dalam penyalurannya.
The Next
 Faktor kedua kurangnya pemahaman berbagai
pihak tentang penyebab kemiskinan itu sendiri
sehingga program-program pembangunan yang ada
tidak didasarkan pada isu-isu kemiskinan, yang
penyebabnya berbeda-beda secara lokal.

Sebagaimana diketahui, data dan informasi yang


digunakan untuk program-program penanggulangan
kemiskinan selama ini adalah data makro hasil Survei
Sosial dan Ekonomi Nasional (Susenas) oleh BPS dan
data mikro hasil pendaftaran keluarga prasejahtera dan
sejahtera I oleh BKKBN.
Langkah Kongkret mengatasi
kemiskinan

1. Peningkatan fasilitas jalan dan listrik di pedesaan.


1. Menjalankan program skala besar untuk membangun
jalan pedesaan dan ditingkat kabupaten.
2. Menjalankan program pekerjaan umum yang bersifat
padat karya.
3. Menjalankan strategi pembangunan fasilitas listrik desa
yang belum menikmati.
Next

2. Perbaikan tingkat kesehatanmelalui fasilitas


sanitasi
yang lebih baik.
1. Perhatian pemerintah pusat samapai pemerataan
daerah akan perbaikan fasilitas kesehatan,
2. Sosialisasi/kampanye pentingnya masyarakat
memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada.
Next

3. Penghapusan larangan import beras.


1. Penghapusan larangan impor beras.
2. Mengganti larangan impor dengan bea masuk yang lebih
rendah.
3. Memperbolehkan siapapun untuk melakukan impor.
4. Memberikan kewenangan penetapan kebijakan bea masuk dan
kebijakan perdangan lainnya pada satu kementrian.
Next

4. Pembatasan pajak dan retribusi daerah yang merugikan


usaha lokal dan orang miskin.
1. Penghapusan larangan impor beras.
2. Mengganti larangan impor dengan bea masuk yang lebih rendah.
3. Memperbolehkan siapapun untuk melakukan impor.
4. Memberikan kewenangan penetapan kebijakan bea masuk dan
kebijakan perdangan lainnya pada satu kementrian.
Next

5. PEMBERIAN HAK PENGGUNAAN TANAH BAGI PENDUDUK


MISKIN.
Adanya kepastian dalam kepemilikan tanah merupakan faktor
penting untuk meningkatkan investasi dan produktifitas
pertanian. Pemberian hak atas tanah juga membuka akses
penduduk miskin pada kredit dan pinjaman. Dengan memiliki
sertifikat kepemilikan mereka dapat meminjam uang,
menginvestasikannya dan mendapatkan hasil yang lebih tinggi
dari aktifitas mereka.
The Next

6. MEMBANGUN LEMBAGA-LEMBAGA PEMBIAYAAN MIKRO


YANG MEMBERI MANFAAT PADA PENDUDUK MISKIN.
Yaitu memanfaaatkan dan mendorong pemberian kredit dari
bank-bank komersial kepada lembaga-lembaga pembiayaan
mikro tersebut.

7. PERBAIKAN ATAS KUALITAS PENDIDIKAN DAN


PENYEDIAAN PENDIDIKAN TRANSISI UNTUK SEKOLAH
MENENGAH.
Banyak anak-anak dari keluarga miskin yang tidak dapat
melanjutkan pendidikan dan terpaksa keluar dari sekolah dasar
sebelum dapat menamatkannya
Selamat Belajar

Anda mungkin juga menyukai