Anda di halaman 1dari 3

Nama : Rima Khusnul Khasanah

NPM : 22001091119
Matkul : Administrasi Pembangunan 5A
Dosen Pengampu : Dr. Afifuddin, S.Ag., M.Si

1. Jelaskan sebab terjadinya kemiskinan dari sudut pendekatan


kultural?
Kemiskinan struktural adalah kemiskinan akibat dari super struktur yang
membuat sebagian anggota atau kelompok masyarakat tertentu mendominasi
sarana ekonomi, sosial, politik dan budaya. Struktur ini menyebabkan tidak
adanya pemerataan, tidak berkembangnya kualitas dan daya kreasi rakyat
dalam pelaksanaan pembangunan serta terpinggirkannya partisipasi
masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan.
Kemiskinan struktural adalah kemiskinan yang muncul bukan karena
ketidakmampuan si miskin untuk bekerja (malas), melainkan karena
ketidakmampuan sistem dan struktur sosial dalam menyediakan kesempatan-
kesempatan yang memungkinkan si miskin dapat bekerja. Struktur sosial
tersebut tidak mampu menguhubungkan masyarakat dengan sumber-sumber
yang tersedia, baik yang disediakan oleh alam, pemerintah maupun
masyarakat yang ada disekitarnya. Mereka yang tergolong dalam kelompok
ini adalah buruh tani, pemulung, penggali pasir dan mereka yang tidak
terpelajar dan tidak terlatih. Pihak yang berperan besar dari terciptanya
kemiskinan struktural ini adalah pemerintah, karena pemerintah yang memiliki
kekuasaan dan kebijakan cenderung membiarkan masyarakat dalam kondisi
miskin, tidak mengeluarkan kebijakan yang pro masyarakat miskin, jikapun
ada lebih berorientasi pada proyek, bukan pada pembangunan kesejahteraan.
Sehingga tidak ada masyarakat miskin yang ‘naik kelas’, artinya jika pada
awalanya buruh, nelayan, pemulung maka selamanya menjadi buruh nelayan
dan pemulung, karena tidak ada upaya dalam menaikan derajat dan
kemampuan mereka baik itu dalam kesempatan pendidikan atau pelatihan.
2. Jelaskan sebab terjadinya kemiskinan dari sudut pendekatan
situasional?
Kemiskinan dari pendekatan situasional bukan karena turunan
tetapi ada situasi yang menekan. Situasi menekan diakibatkan karena
struktur total yang ada dalam sistim sosial yang ada dalam masyarakat.
Sharp, et.al (dalam Kuncoro, 1997:131) mencoba mengidentifikasi
penyebab kemiskinan dipandang dari sisi ekonomi. Pertama, secara mikro,
kemiskinan muncul karena adanya ketidaksamaan pola kepemilikan
sumberdaya yang menimbulkan distribusi pendapatan yang timpang.
Penduduk miskin hanya memiliki sumberdaya dalam jumlah terbatas dan
kualitasnya rendah. Kedua, kemiskinan muncul akibat perbedaan dalam
kualitas sumberdaya manusia. Kualitas sumberdaya manusia yang rendah
berarti produktivitasnya rendah, yang pada gilirannya upahnya rendah.
Rendahnya kualitas sumberdaya manusia ini karena rendahnya
pendidikan, nasib yang kurang beruntung, adanya diskriminasi, atau
karena keturunan. Ketiga, kemiskinan muncul akibat perbedaan akses
dalam modal. Ketiga penyebab kemiskinan ini bermuara pada teori
lingkaran setan kemiskinan (vicious circle of poverty) menurut Nurkse
(dalam Kuncoro, 1997:132): adanya keterbelakangan, ketidaksempumaan
pasar, dan kurangnya modal menyebabkan rendahnya produktifitas.
Rendahnya produktivitasnya mengakibatkan rendahnya pendapatan yang
mereka terima. Rendahnya pendapatan akan berimplikasi pada rendahnya
tabungan dan investasi. Rendahnya investasi berakibat pada
keterbelakangan, dan seterusnya.
3. Jelaskan sebab terjadinya kemiskinan dari sudut pendekatan
interaksional?
Pada pendekatan interaksional penyebab kemiskinan karena
terjadinya interaksi antara faktor kebudayaan yang telah tertanam dalam
diri mereka secara turun temurun dari budaya yang mereka anut dan faktor
situasi yang menekan. Pergeseran budaya memang bisa terjadi perubahan
di masyarakat. Perubahan masyarakat yang implikasinya kemiskinan
adalah hal buruk yang kadang-kadang terjadi dalam perubahan di
masyarakat.
4. Bagaimana pendapat saudara tentang pembangunan jalan tol di
Indonesia dengan menggunakan anggaran dari hutang keluar negari?
Pembangunan jalan tol di Indonesia menggunakan anggaran dari
utang luar negeri itu wajar karena beberapa dari tujuan utang luar negeri
itu untuk pembiayaan pembangunan, sehingga sektor riil berkembang dan
harapannya pendapatan nasional dapat meningkat dengan signifikan.
Melalui utang luar negeri lebih baik daripada melalui penarikan pajak atau
pencetakan uang. Pembiayaan pengeluaran pemerintah yang dibiayai
utang luar negeri akan mendorong laju pertumbuhan ekonomi. Sedangkan
jika pengeluaran pemerintah dibiayai dari pajak, maka pendapatan
masyarakat yang siap dibelanjakan akan berkurang dan konsumsi juga
menurun selanjutnya akan memperkecil permintaan agregat atau
masyarakat akan mengekang laju pertumbuhan pendapatan.

Anda mungkin juga menyukai