Anda di halaman 1dari 6

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN PENDIDIKAN MIPA


FKIP UNIVERSITAS LAMPUNG
JURNAL BELAJAR
A. Identitas Jurnal
Nomor : 04
Mata Kuliah : Struktur dan Perkembangan Tumbuhan
Bobot (SKS) : 3 (2-1)
Dosen Pengampu : Dr. Neni Hasnunidah, S.Pd., M.Si.
Wisnu Juli Wiono, S.Pd., M.Pd.
Disusun(hari, tgl,jam): Selasa, 21 Maret 2023 (Jam 13.30 Wib)

B. Pengantar
Materi yang dibahas saat presentasi keempat yaitu mengenai jaringan parenkim,
kolenkim dan sklerenkim. Hal-hal yang dibahas meliputi pengertian dari tiga jaringan
dewasa pada tumbuhan tersebut. Kemudian bentuk serta macam-macam jenis jaringan
parenkim, kolenkim, dan sklerenkim. Selain itu letak, sifat, struktur dan fungsi jaringan
dewasa sederhana tersebut. Adapun manfaat dari pembelajaran mengenai ketiga jenis
jaringan sederhana tumbuhan ini, meliputi: Pemahaman mengenai bagaimana tumbuhan
dapat memiliki struktur yang beragam satu sama lain antar kingdom plantae karena
diakibatkan oleh sifat jaringan parenkim yang dapat membentuk berbagai jenis
diferensiasi. Selain itu, dapat memberikan pengetahuan dari mana sekresi getah atau resin
tumbuhan berada atau dihasilkan. Penebalan-penebalan dari jaringan kolenkim akan
memberi kita makna bahwa semuanya terstruktur dengan baik. Kemudian dengan
pembelajaran ini, kita dapat mengetahui bagaimana jaringan tua dan mati seperti
sklerenkim juga masih menjadi kesatuan jaringan fungsional meskipun hanya sebagai
perantara dan penguat.

C. Catatan Kuliah
Jaringan Parenkim, kolenkim dan sklerenkim adalah jaringan dewasa yang sederhana
dengan sifat homogenitas sel-sel penyusunnya.
a. Parenkim
Parenkim adalah jaringan dasar, karena meruapkan penyusun sebagian besar
organ tumbuhan, misalnya korteks dan empulur batang, korteks akar, mesofil
daun, endospern biji, daging buah, jari-jari empulur, dan jaringan diantara berkas
pembuluh xilem dan floem primer/sekunder.
Perenkim berperan dalam pentupan luka (regenerasi) karena bersifat meristematik.
Struktur dan isi sel parenkim, Dinding selnya umumnya tipis, dan amat tebal
pada sel endosperm kurma dan kopi. Struktur internalnya bervariasi, yaitu:
(1) Sel parenkim berperan dalam fotosintesis, mengandung kloroplas dan
membentuk jaringan klorenkim (pada mesofil daun, korteks batang, dan
empulur).
(2) Sel parenkim dapat berperan sebagai penyimpan cadangam makanan,
misalnya Larutan dalam vakuola, cairan dalam plasma, dan membentuk
kristal.
(3) Sel parenkim berfungsi untuk menyimpan air, misalnya pada suku sukulenta.
(4) Banyak sel parenkim mengandung tanin dan vakuolanya.

Bentuk dan susunan sel parenkim, Bentuk sel parenkim umumnya isodiametris
tapi ada bentuk-bentuk lain, yaitu:

(1) Prismatis memanjang atau silindris pada parenkim palisade mesofil daun
dikotil.
(2) Bercabang-cabang, misalnya parenkim bintang/aktinenkim pada Canna sp.dan
Juncus sp.
(3) Parenkim dengan ruang antar sel yang besar, pada aerenkim sebagai
pengapung.
(4) Parenkim dengan bentuk acak, dan banyak ruang. Misalnya pada parenkim
bunga karang.
Ruang antar sel parenkim dapat terbentuk secara sizogen yaitu sel-sel saling
menjauh sehingga terbentuklah ruang diantaranya dan secara lisigen yaitu sel
beserta isinya larut, misalnya pada rongga tumbuhan air.
(5) Parenkim dengan dinding melekuk-lekuk ke dalam, yaitu parenkim lipatan,
pada daun Pinus merkusii.

Idioblas, Di antara jaaringan parenkim terkadang ada idioblas, yaitu sel yang
memiliki isi yang berbeda dari sel sekelilingnya, yaitu kandungannya adalah salah
satunya:
1. Enzim mirosin
2. Zat minyak
3. Zat berlendir
4. Zat resin
Jenis Parenkim, Berdasarkan fungsinya parenkim dibedakan menjadi beberapa
macam, yaitu:
a) Parenkim asimilasi, di bagian tepi organ, ada kloroplas.
b) Parenkim penimbun, bagian dalam tubuh, pada empulu batang, umbi-umbian
dan lain-lain.
c) Parenkim air, pada tumbuhan xerofit/epifit.
d) Parenkim udara dengan ruang antar sel yang besar, pada tangkai daun Canna
sp.
e) Parenkim pengangkut, dengan sel yang tampak memanjang menurut arah
pengangkutannya, pada batang.
b. Kolenkim
Jaringan ini berfungsi sebagai penguat organ tua dan muda. Berasal dari sel-sel
memanjang serupa prokambium yang terbentuk pada awal diferensiasi jaringan
dasar. Kolenkim dibedakan dengan parenkim karena ada penebalan dinding.
Terdiri atas sel hidup, bentuk memanjang dan meruncing. Dapat mengandung
kloroplas, semakin sederhana semakin banyak jumlahnya. Dinding sel menebal
dan berlignin.
Berdasarkan cara penebalan selnya, kolenkim dibedakan menjadi beberapa tipe
utama:
a) Kolenkim angular/sudut. Penebalan dinding di sudut sel dan memanjang, pada
penampang lintang penebalan terlihat dipertemuan 3 sel atau lebih.
b) Kolenkim/lempeng. Penebalan pada dinding tangensial selnya, pada korteks
batang.
c) Kolenkim lakunar/tubular. Penebalan pada bagian dinding sel sekitar ruang
antar sel, pada tangkai daun Compositae.
d) Kolenkim anular/cincin. Penebalan dinding merata sehinggga lumen sel
berbentuk lingkaran. Pada tulang daun Nerium oleander.

c. Sklernkim
Sklerenkim merupakan jaringan yang terjadi dari sel-sel dengan penebalan
sekunder yang berlignin atau tidak berlignin. Sel-selnya telah mati, terdapat pada
bagian tubuh dewasa. Fungsi sebagai penguat atau kadang-kadang sebagai
pelindung, bersifat elastis (kolenkim bersifat plastis). Dibedakan menjadi serat
(serabut) dan sklereid. Serat selnya panjang, berasal dari sel meristem. Sklreid
adalah selnya pendek, berasal daari parenkim yang dindinnya menebal.
a) Serat atau serabut
Dapat berupa sel tunggal di antara jaringan dasar, tapi umumnya
bergerombol membentuk berkas, jalianan atau silinder yang tak terputus.
Di antara jaringan pengangkut, sehingga dibedakan antara serat siler dan
serat ekstra siler. Serat siler terbentuk dari sel inisial yang sama dengan
xilem, bervariasi ukuran, bentuk dan penebalan dindingnya serat sulit
dibedakan dengan trakeid karena letak dan fungsinya sangat erat.
Sedangkan serat ekstra siler berasal dari floem, sel parenkim korteks atau
jaringan dasar, selnya panjang dengan ujung runcing, tumpul atau
bercabang dan dinding sangat tebal (lignin/selulosa) serta tersusun
menurut pola yang khas.
b) Sklereid
Terdapat di berbagai tempat pada tubuh tumbuhan. Sebagai kumpulan sel
padat di bagian dalam jaringan parenkim lunak dari organ tertentu seperti
kulit kenari, biji batu, selaput biji, dll. Dapat juga sebagai idioblas pada
mesofil daun, dengan bentuk yang bermacam-macam.
Umumnya terbentuk dari sel parenkim yang mengalami penebalan
dinding. Meskipun umumnya sel mati saat dewasa, tapi banyak sklereid
yang tetap mengandung protoplas selama organ yang ditempatinya hidup.
Berdasarkan bentuk selnya, sklereid dikelompokkan menjadi:
 Brakisklereid/sel batu: bentuknya membulat, terdapat di floem,
korteks dan kulit batang, daging buah Pyrus communis.
 Makrosklereid: bentuk seperti tongkat/tiang, pada kulit biji
Leguminoseae.
 Osteosklereid: bentuk kumparan/tulang, ujungnya membesar,
kadang bercabang, pada kulit biji dan mesofil daun dikotil.
 Asterosklereid: seperti bintang/ bercabang-cabang, terutama di
daun, pada tangkai dan helaian daun tea.
 Trikosklereid: seperti rambut pada satu percabangan yang teratur,
terdapat di mesofil daun, pada akar udara Monstera, dan daun
Olea.

D. Identifikasi Masalah
1. Apa perbedaan dan penjelasan singkat terkait Parenkim, Kolenkim dan Sklerenkim!
2. Bagaimana cara menentukan parenkim itu berbentuk bintang?
3. Mengapa Jaringan parenkim bisa membelah diri dan bagaimana caranya?

E. Catatan Hasil Ulasan Dosen


(Tuliskan penjelasan dosen tentang materi perkuliahan).

Jaringan parenkim adalah jaringan dasar yang umumnya berbentuk isodiametris tapi dapat
bermacam-macam bentuknya berdasarkan letak dan jenis tumbuhan tersebut. Jaringan
parenkim juga mengakibatkan pembentukan jaringan mesofil, aerenkim, jaaringan udara dan
lain-lain.

Beberapa fungsi jaringan parenkim, meliputi asimilasi, penimbunan, penampung air dan
udara, dan sebagai berkas pengangkut.

Jaringan parenkim memiliki bentuk-bentuk bermacam-macam, dimana setiap struktur


morfologisnya berkaitan erat dengan manfaat fungsionalnya.

Jaringan kolenkim berbeda dengan jaringan parenkim sebagai akibat penebalan dinding
selnya. Fungsinya mirip dengan dua jaringan dasar lainnya yaitu sebagai penguat.

Sklerenkim dapat diibaratkan sebagai sel mati atau paralon yang membantu proses
pengangkutan air dan nutrisi hara yang diserap akar dari dalam tanah dan disalurkan menuju
ujung batang. Sklerenkim pada batok kelapa juga merupakan jaringan penguat yang keras
dan terdiri dari sel-sel mati.

F. Refleksi Diri
Tuliskan penjelasan Anda untuk pertanyaan-pertanyaan berikut:
1) Apakah Anda benar-benar telah belajar tentang topik perkuliahan hari ini? disertai
fakta konkret.
Jawaban :
Ya, saya telah belajar tentang topik perkuliahan hari ini. Hal ini dapat dibuktikan
dengan dibuatnya jurnal belajar mengenai materi parenkim, kolenkim, dan
sklerenkim. Selain itu, penyajian materi telah disampaikan secara detail. Sehingga
pembelajaran dapat ditangkap lebih baik.
2) Apakah Anda dapat mengikuti kegiatan belajar? disertai fakta konkret.
Jawaban: Jika tidak, mengapa Anda tidak dapat belajar dengan baik? Apa
penyebabnya? Bagaimana alternatif solusinya (disertai alasan, analisis yang
mendalam, dan jika mungkin dasar rujukan sesuai).
Jawaban:
Ya, saya dapat mengikuti kegiatan belajar dengan baik. Karena detail ilustrasi yang
dicantumkan dalam salindia kelompok penyaji telah memberikan pemahaman yang
komprehensif sehingga kegiatan belajar dapat diikuti secara maksimal.

3) Bagaimana usaha dosen dalam mendorong mahasiswa yang tidak aktif untuk belajar?
Jawaban:
Dosen telah mendorong mahasiswa dengan uraian penjelasan yang mampu membuka
hati, sehingga timbul rasa keinginan mahasiswa untuk belajar lebih dari sekedar apa
yang biasanya dipelajari. Kemudian dosen juga memberikan pertanyaan-pertanyaan
yang mampu menstimulus agar terpacu untuk semangat belajar.

4) Pembelajaran berharga apa yang dapat dipetik dari observasi pembelajaran ini?
Jawaban:
Pembelajaran berharga yang dapat dipetik dari observasi mengenai tiga jaringan dasar
tumbuhan yaitu parenkim, kolenkim dan sklerenkim yaitu mengenai bagaimana
ketiganya mampu membentuk satu kesatuan dalam menyusun tubuh tumbuhan yang
utuh. Hal ini dapat menjadi titik refleksi kepada kita bagaimana Tuhan Yang Maha Esa
telah menciptakan sesuatu yang luar biasa dan patut kita syukuri sebagai salah satu
mahkluk-Nya.

Anda mungkin juga menyukai