Anda di halaman 1dari 4

Nama : Miko Nugroho

Kelas : A
MK : Biologi Sel
Tugas Buat soal*JOKI TUGAS
Bab 8 Mitokondria dan Kloroplas latihan yg belakang

1. Kode Soal: [5.3] Mengevaluasi; Fungsi dan Mekanisme


Soal: Apakah anda setuju bahwa dalam mekanisme serangkaian reaksi calvin pada
tumbuhan C4 terjadi di seludang pembuluh? Jelaskan alasan anda!

Jawaban: Ya, saya setuju. Tumbuhan C4 umumnya hidup di tempat dengan kondisi
cuaca yang panas dengan intensitas cahaya matahari yang tinggi dan reaksi calvinnya
terjadi di seludang pembuluh. Hal ini akan menjadikan konsentrasi CO2 di seludang
pembuluh selalu tinggi sehingga mencegah atau mengurangi terjadinya fotorespirasi
yang kurang menguntungkan.

2. Kode Soal: [2.1] Memahami; Fenomena


Soal: Jelaskan apa yang dimaksud dengan siklus calvin!
Jawaban: adalah salah satu tahap utama dalam proses fotosintesis yang terjadi di
tumbuhan. Siklus Calvin bertanggung jawab untuk mengubah karbon dioksida (CO2)
menjadi senyawa organik, terutama glukosa. Siklus ini memiliki tiga tahapan, yaitu: 1)
Fiksasi CO2, 2) Reduksi, 3) Regenerasi RuBP. Selama siklus Calvin, ATP dan NADPH
yang dihasilkan selama tahap terang fotosintesis digunakan untuk mengubah CO2
menjadi senyawa organik yang lebih kompleks, seperti gula

3. Kode Soal: [4.2] Menganalisis; Morfologi dan Komponen


Soal: Apa yang membedakan antara morfologi mitokondria dan kloroplas?
Jawaban: Mitokondria umumnya memiliki bentuk silinder atau bulat panjang dengan
dua membran, yaitu membran luar dan membran dalam. Membran dalam mitokondria
memiliki lipatan-lipatan yang disebut krista, yang meningkatkan luas permukaan untuk
reaksi metabolik. Kloroplas, di sisi lain, biasanya berbentuk oval atau pipih dengan tiga
membran, yaitu membran luar, membran dalam, dan membran tilakoid yang
mengandung pigmen fotosintetik.
Bab 9 Siklus Sel latihan yang belakang

1. Kode Soal: [6.3] Mencipta; Fungsi dan Mekanisme


Soal: Buatlah singkatan yang menyatakan fungsi dari adanya tahap G1 saat fase
interfase!
Jawaban:
Fungsi tahapan G1: Sintesis bahan organik, Replikasi DNA, Duplikasi organel.
--SinReDu—
--SintesisReplikasiDuplikasi--
2. Kode Soal: [2.1] Memahami; Fenomena
Soal: Jelaskan apa yang dimaksud dengan Sitokinesis?
Jawaban: Sitokinesis adalah proses pembelahan sitoplasma yang terjadi setelah tahap
pembelahan inti sel (mitosis atau meiosis). Ini adalah tahap terakhir dalam siklus sel
dan menghasilkan dua sel anak yang terpisah secara fisik.

3. Kode Soal: [3.3] Mengaplikasikan; Fungsi dan Mekanisme


Soal: Adanya mekanisme siklus sel dapat dijadikan sebagai konsep dari adanya
pemanfaatan dalam kehidupan sehari-hari. Jelaskan salah satunya!
Jawaban: Adanya mekanisme siklus sel dapat dijadikan sebagai dasar kemoterapi yang
akan mengganggu siklus sel. Misalnya Kemoterapi selama fase S: Beberapa agen
kemoterapi, seperti antimetabolit, bekerja dengan menghambat sintesis DNA selama
fase S. Mereka meniru atau menggantikan nukleotida yang dibutuhkan untuk replikasi
DNA, mengganggu replikasi DNA dan pertumbuhan sel kanker.

Bab 10 Interaksi Sel yang Depan

1. Kode Soal: [1.3] Mengingat; Fungsi dan Mekanisme


Soal: Apa fungsi dari Tight Junction?
Jawaban:
Tight Junction memiliki fungsi sebagai berikut:
a. Menjaga polaritas sel-sel epitel
b. Sebagai jalur sinyal yang meregulasi proses seluler
c. Pembentukan barrier paraselular
d. Regulasi selektifitas permeabilitas

2. Kode Soal: [4.3] Menganalisis; Fungsi dan Mekanisme


Soal: Apa yang membedakan antara fungsi gap-junction dan adheren junction?
Jawaban: Gap junction berperan dalam komunikasi seluler langsung antara sel-sel
terhubung. Mereka memungkinkan transfer molekul kecil, seperti ion, metabolit, dan
sinyal intraseluler, dari satu sel ke sel yang lain. Sedangkan Adherens junction berperan
dalam mempertahankan kekokohan struktural dan kepadatan sel-sel dalam jaringan.
Mereka menghubungkan sitoskeleton aktin sel-sel yang berdekatan, memberikan
dukungan mekanik dan stabilitas. Selain itu, adherens junction juga berperan dalam
transduksi sinyal seluler dan pengaturan proliferasi, diferensiasi, dan migrasi sel.

3. Kode Soal: [5.3] Mengevaluasi; Fungsi dan Mekanisme


Soal: Apakah anda setuju bahwa mekanisme dari desmosome berkorelasi dengan
letaknya yaitu di jaringan yang mendapatkan tekanan?
Jawaban: Ya, saya setuju. Mekanisme desmosome memang berkorelasi dengan
letaknya di jaringan yang mendapatkan tekanan. Desmosome adalah jenis junction
seluler yang memainkan peran penting dalam menjaga kepadatan dan kekokohan sel-
sel dalam jaringan yang mengalami tekanan atau regangan mekanis.
Desmosome terdiri dari kompleks protein yang terikat pada sitoskeleton sel, terutama
filamen intermediate, dan membentuk titik-titik perekat antara sel-sel tetangga. Mereka
berfungsi sebagai penguat mekanis yang memberikan kekuatan dan fleksibilitas pada
jaringan yang menerima tekanan atau regangan, seperti kulit, jantung, dan otot rangka.

Bab 10 Interaksi Sel Latihan yang Belakang

1. Kode Soal: [1.2] Mengingat; Morfologi dan Komponen


Soal: Sebutkan komponen yang berikatan dengan integrin inaktif sehingga memicu
aktifnya integrin adalah…
a. protein talin c. protein laminin e. protein selectin
b. protein aktin d. protein miosin
Jawaban: a. protein talin

2. Kode Soal: [2.3] Memahami; Fungsi dan Mekanisme


Soal: Jelaskan mekanisme persiapan untuk transfer sinyal oleh Adesi focal?
Jawaban: Berikut adalah rangkaian mekanisme yang terlibat dalam transfer sinyal dari
Adhesi Focal:
a. Pembentukan Adhesi Fokal: Adhesi Fokal adalah struktur kompleks yang terbentuk
di antara sel dan matriks ekstraseluler. Adhesi Fokal terdiri dari kumpulan protein,
termasuk integrin, talin, paxillin, dan bermacam protein adaptor dan enzim yang
terkait. Integrin adalah molekul utama yang berperan dalam menghubungkan sel
dengan matriks ekstraseluler.
b. Pengikatan Integrin dengan Matriks Ekstraseluler: Integrin pada Adhesi Fokal
berinteraksi dengan molekul matriks ekstraseluler, seperti fibronectin, kolagen, atau
laminin. Interaksi ini melibatkan pengikatan spesifik antara domain ekstraseluler
integrin dengan komponen matriks ekstraseluler.
c. Pengaktifan Integrin: Interaksi antara integrin dan matriks ekstraseluler menginduksi
perubahan konformasi dalam integrin, yang mengaktifkan fungsi adhesifnya.
d. Pembentukan Klaster Protein: Setelah pengaktifan integrin, protein-protein adaptor
seperti talin dan paxillin berikatan dengan domain intraseluler integrin. Hal ini
menyebabkan pembentukan klaster protein di Adhesi Fokal, sebagai tempat
pengumpulan protein-protein sinyal.
e. Aktivasi Jalur Sinyal: Klaster protein di Adhesi Fokal berperan dalam mengaktivasi
jalur sinyal di dalam sel. Protein-protein adaptor yang terikat pada Adhesi Fokal
berinteraksi dengan enzim sinyal seperti kinase, fosfatase, dan protein-protein sinyal
lainnya.

3. Kode Soal: [5.2] Mengevaluasi; Morfologi dan Komponen


Soal: Apakah anda setuju bahwa gap junction dan plasmodesmata memiliki struktur
yang sama?
Jawaban: Tidak, saya tidak setuju. Secara struktural, gap junction terdiri dari pasangan-
pasangan connexin yang membentuk saluran di antara sel-sel, sedangkan
plasmodesmata adalah ekstensi membran plasma yang meluas melalui dinding sel
antara sel-sel tumbuhan. Meskipun keduanya merupakan jalur komunikasi antara sel-
sel, mereka memiliki struktur yang berbeda dan terdapat perbedaan signifikan dalam
komponen molekuler serta fungsi mereka dalam organisme yang berbeda (misalnya,
hewan dan tumbuhan).

Anda mungkin juga menyukai