Anda di halaman 1dari 6

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN PENDIDIKAN MIPA


FKIP UNIVERSITAS LAMPUNG
JURNAL BELAJAR
A. Identitas Jurnal
Nomor : 12
Mata Kuliah : Botani Tumbuhan Rendah
Bobot (SKS) : 3 (2-1)
Dosen Pengampu : Dr. Neni Hasnunidah, S. Pd., M. Si.
Disusun(hari, tgl,jam): Selasa, 14 November 2023 (pukul 23.59)

B. Pengantar
Perkuliahan kali ini membahas divisi Bryophyta Kelas Anthoceroteae dan Musci.
Perkuliahan dilangsungkan di gedung G ruang G7. Adapun topik yang dibahas meliputi
pengantar tentang bryophyta, ciri khusus divisi ini, morfologinya dan umum tentang
bryophyta, dan perbedaan mencolok diantara kelas-kelasnya. Dan juga membahas secara
detail morfologi, anatomi, bagian-bagiannya, dan siklus hidup serta klasifikasi dari
bryophyta kelas Hepaticeae. lichenes. Manfaat yang dapat diambil adalah sebagai bahan
pengetahuan sebagai bekal menjadi guru serta yang paling utama adalah menerapkannya
dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga adanya wawasan tentang mereka dimaksudkan
sebagai bahan pengetahuan dan bekal di kemudian hari.

C. Catatan Kuliah
1. KELAS ANTHOCEROTAE (LUMUT TANDUK)
Anthocerotae dibedakan dengan Hepaticae oleh adanya kloroplas yang berisi pirenoid
serta perkembangan gametofit dan sporofit yang lebih lengkap. Selain itu, cirri-ciri
lainnya adalah:
- Gametofit berupa talus yang berbentuk cakram dengan tepi bertoreh tidak ada
rusuk tengah dan tidak ada percabangan menggarpu, tumbuh melekat pada tanah
dengan rizoid.
- Pada sisi bawah talus terdapat stoma dengan dua sel penutup yang berbentuk
ginjal
- Beberapa anteridium terkumpul dalam suatu lekukan pada sisi atas talus, demikian
juga dengan arkegoniumnya.
- Sporogonium mempunyai bentuk seperti tanduk, terdiri atas kaki dan kaki (tidak
ada seta), dinding sporogonium terdiri atas sel-sel yang mengandung kloroplas
dan epidermis mempunyai stomata.
- Kapsul spora mempunyai kolumela (jaringan steril), arkespora selain membentuk
spora juga membentuk pseudoelatera.
- Spora berkecambah tidak membentuk protonema.
Suku Anthocerotae terdiri dari 1 bangsa yaitu Anthocerotales, Anthocerotaceae, dan
genus yaitu Anthoceros dan Notothylus.

2. KELAS MUSCI (LUMUT DAUN)


Musci adalah kelas yang paling besar dan paling tinggi tingkat
perkembangannya di antara ketiga kelas Bryophyta. Kelas ini disebut lumut daun
karena tubuhnya sudah jelas dibedakan antara batang dan daun, meskipun masih
bersifat semu, sehingga lebih tepat disebut cauloid dan filoid.
Lumut daun meliputi ± 12.000 jenis yang mempunyai daerah agihan yang
amat luas Lumut daun dapat tumbuh di atas tanah-tanah gundul yang periodik
mengalami kekeringan, bahkan di atas pasir yang bergerak pun dapat tumbuh. Selain
itu lumut daun juga dapat tumbuh di antara rumput-rumput, di atas batu-batu cadas,
pada batang-batang dan cabang- cabang pohon, di rawa-rawa, tetapi jarang di dalam
air. Di tempat-tempat yang kering, lumut daun membentuk badan-badan yang berupa
bantalan sedangkan yang hidup di tanah-tanah hutan membentuk lapisan-lapisan
seperti permadani. Ciri-ciri lain dari kelas ini adalah
- Gametofit dibedakan menjadi tingkatan-tingkatan:
1) Protonema yang terdiri benang-benang yang bercabang dan berwarna hijau.
Pada beberapa marga protonema dapat berbentuk lain.
2) Gametofor yang berbatang dan berdaun mempunyai rizoid. Gametangium
terkumpul pada ujung batang atau cabang, dan dikelilingi oleh daun-daun
yang letaknya paling atas. Anteridium dikelilingi oleh daun-daun perigonium,
sedang arkegonium dikelilingi oleh daun-daun periketium Daun-daun tersebut
kadang memiliki bentuk dan susunan yang khusus dan dinamakan juga
periantium.
- Sporogonium terdiri atas kaki, seta dan kapsul. Bagian kaki yang masuk ke
jaringan gametofit berfungsi sebagi haustorium. Sedangkan seta atau tangkai
sporogonium umumnya panjang dan berwarna kuning agak coklat atau agak
merah. Bagian kapsul dapat dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu:
- Apofisis yang merupakan penggelembungan ujung seta.
- Kotak atau teka yang di dalamnya dibentuk spora. Di dalam kotak spora terdapat
kolumela yang letaknya sentral, dan arkespora hanya membentuk spora saja tidak
elatera.
- Tutup atau operkulum, ini tidak selalu ada pada lumut daun. Antara tutup dan
dinding kotak terdapat annulus.
Tumbuhan lumut daun dibagi menjadi 3 bangsa, yaitu Sphagnales, Andreaeales, dan
Eubryales.
i. Bangsa Sphagnales
- Hidup di rawa-rawa atau daerah banyak air, membentuk rumpun atau bantalan.
Protonema berbentuk daun kecil dengan tepi daun yang bertoreh, terdiri atas satu
lapis sel, menempel pada alas dengan rizoid.
- Tiap protonema hanya akan membentuk satu gametofor.
- Gametofor terdiri atas batang-batang bercabang dengan daun-daun. Tidak ada
rusuk tengah pada daun. Gametofor tidak mempunyai rizoid.
- Daun tersusun atas sel-sel yang berkloroplas dan sel-sel yang mati dan kosong.
Batang bercabang 2 tegak & membentuk roset di ujung Jaringan pada batang
seperti spons parenkim, sama dgn mesofil daun.
- Gametangium terdapat pada cabang-cabang yang khusus. Cabang yang
mendukung anteridium pada ketiak daun, sedang cabang yang mendukung
arkegonium pada ujung cabang. Arkegonium dibentuk berkelompok dan
dilindungi oleh periketium.
- Sporogonium bertangkai pendek dgn kaki haustorium yang kemudian berkembang
menjadi pseudopodium.
- Seta hanya merupakan lekukan antara kaki dan kapsul.
- Kapsul spora mempunyai tutup tetapi tidak terdapat peristom, Kolumela
berbentuk setengah bola.
- Contoh: marga Sphagnum yang terdiri atas 336 jenis.
ii. Bangsa Andreales
- Hidup di batuan lembab, banyak yang hidup di pegunungan yang tinggi.
- Protonema berupa pita yang bercabang-cabang. Tumbuhan dewasa punya daun-
daun kecil, dibagian pangkal talus terdapat rizoid.
- Struktur sporofit & gametofit dgn ciri di antara Sphagnales & Eubryales.
- Jaringan sporogen melengkapi kolumela.
- Sporofit muda dilindungi oleh kaliptra yang berbentuk seperti topi bayi.
- Jika sporoftit masak, pecah dengan 4 katup.
- Contoh-contoh Anderaea rupestris. A petrophila

iii. Bangsa Fubryales/Bryales


- Anggotanya meliputi sebagian besar Musci, dan sebagian telah jadi fosil.
- Protonema berkembang baik. Perkembangan sporofit paling sempurna dan maju
sehingga dijadikan dasar klasifikasi tingkat famili, genus dan spesies.
- Susunan anatomi daun mendukung adaptasi terhadap kekeringan Sel-sel lapisan
atas mengandung banyak klorofil, tersusun menurut poros panjang daun, dan
merupakan jaringan asimilasi.
- Di dalam ruang-ruang antar sel tersebut disimpan air.
- Sporogonium bertangkai elastis, di ujungnya terdapat kapsul spora berkaliptra
yang dapat berkembang menjadi rambut-rambut.
- Bagian atas dinding kapsul spora merupakan tutup yang disebut operkulum.
- Di bawah tepi operculum itu terdapat suatu struktur berbentuk lingkaran sempit
dinamakan annulus (cincin), sel-selnya mengandung lender dan mengembang
sehinggan menyebabkan operkulum dapat membuka.
- Pada bagian bawah operkulum, terdapat suatu organ berupa gigi- gigi yang
menutupi lubang kapsul spora disebut peristom.
- Gigi- gigi peristom dapat mengadakan gerakan higroskopik ke laur dan ke dalam,
sehingga dapat membuka dan menutup kapsul sopra. bergantung pada kelembaban
udara. Jika udara kering, gigi-gigi peristom mengarah ke luar sehingga spora
dapat keluar dari kapsul spora.
Berdasarkan struktur peristom, Bryales dapat dikelompokkan menjadi 2 kelompok,
yaitu:
 Arthodontae
- Gigi peristom terdiri dari sel yang tidak utuh, dan merupakan selaput saja yang
berasal dari satiu lapis sel sporogonium.
- Gigi-gigi mempunyai garis-garis melintang dan bersendi.
- Arthrodontae dibedakan menjadi:

a. Akrokarpi, pertumbuhan arkegonium dan sporogonium yang berdiri pada ujung


batang, contohnya pada Funaria hygrometrica.
b. Pleurokarpi, pertumbuhan arkegonium dan sporogonium pada cabang-cabang
batang pendek, contohnya pada reinwardtii, H. junghuhnii, Mniodendron
divaritacum.

 Nematodontae
- Gigi peristom terdiri dari sel yang utuh, tidak bergaris-garis Umumnya termasuk
lumut yang umurnya lebih dari setahun.
- Contohnya: suku Polytrichaceae, yaitu Polytrichum commune, Pogonatum
cirrhatum, Georgia pellucida.
- Daun-daun sempit, pada sisi perut tulang daun seringkali terdapat lamella yang
membujur.
- Kapsul spora tegak dan mendatar, peristom terdiri dari 32-64 gigi.

D. Identifikasi Masalah
Bagaimana morfologi dan anatomi Brophyta kelas Anthoceroteae dan Musci serta apa
hubungannya dengan siklus hidup dan cara hidupnya?

E. Catatan Hasil Ulasan Dosen


Pada kelas Anthoceroteae, fase gametofit berupa selembar seperti daun yang pipih
berwarna hijau dan terdapat arkegonium serta anteridium. Keduanya menghasilkan sel
gamet, Arkegonium (sel telur) dan Anteredium (sperma), lalu terjadi fertilisasi membentuk
fase sporofit yang tumbuh memanjang seperti tanduk. Spora tumbuh dan berkembang di
dalam tanduk sporofit tersebut.
Pada lumut, sudah dibedakan antara daun (filoid), batang (kauloid), akar (rizoid).

F. Refleksi Diri
Tuliskan penjelasan Anda untuk pertanyaan-pertanyaan berikut:
1) Apakah Anda benar-benar telah belajar tentang topik perkuliahan hari ini? disertai
fakta konkret.
Jawaban: Ya, saya benar-benar sudah belajar tentang topik tentang Anthoceroteae dan
Musci. Adapun fakta pendukungnya berupa pembuatan jurnal belajar ini dan kehadiran
saya serta saya sebagai kelompok penyaji. Sehingga dapat disimpulkan bahwa saya
sudah benar-benar belajar tentang topik ini.

2) Apakah Anda dapat mengikuti kegiatan belajar? disertai fakta konkret.


Jawaban: Ya, saya dapat mengikuti kegiatan belajar dengan baik yang dibuktikan
dengan meningkatnya pemahaman saya tentang pemateri yang berdampak pada
partisipasi saya di diskusi selama kelas berlangsung.

3) Jika tidak, mengapa Anda tidak dapat belajar dengan baik? Apa penyebabnya?
Bagaimana alternatif solusinya (disertai alasan, analisis yang mendalam, dan jika
mungkin dasar rujukan sesuai).
Jawaban: tidak ada.

4) Bagaimana usaha dosen dalam mendorong mahasiswa yang tidak aktif untuk belajar?
Jawaban: Dosen memberikan bimbingan intensif dan memfasilitasi kegiatan
pembelajaran dengan baik. Beliau menstimulus agar mahasiswa mampu berpikir kritis
dan cerdas dan mengoptimalkan potensinya masing-masing dalam memahami materi.

5) Pembelajaran berharga apa yang dapat dipetik dari observasi pembelajaran ini?
Jawaban: Hal menarik yang perlu diperhatikan setelah observasi pembelajaran materi
tentang Lichenes adalah kita mengenal dan mampu mengidentifikasi organisme yang
termasuk kelas Anthoceroteae dan Musci sehingga memperluas pengetahuan. Selain
itu memanfaatkannya ke arah yang tepat.

Anda mungkin juga menyukai