Anda di halaman 1dari 7

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN PENDIDIKAN MIPA


FKIP UNIVERSITAS LAMPUNG
JURNAL BELAJAR

A. Identitas Jurnal
Nomor : 02
Mata Kuliah : Struktur dan Perkembangan Tumbuhan
Bobot (SKS) : 3 (2-1)
Dosen Pengampu : Wisnu Juli Wiono, S.Pd., M.Pd
Disusun(hari, tgl,jam): Rabu, 01 Maret 2023 (Jam 10.17 Wib)

B. Pengantar
Pada pertemuan ketiga di materi tentang Sel Tumbuhan berjalan dengan baik. Kelompok
penyaji mampu memberikan pokok bahasan tentang organel sel tumbuhan, dari mulai
perkembangannya hingga komponen-komponen sel protoplasmik dan non-protoplasmik.
Adapun sub-sub materi yang dibahas meliputi struktur sel tumbuhan; dinding sel yang
terdiri dari: lamela tengah, dinding primer, dinding sekunder, Noktah, Plasmodesmata,
susunan kimia dinding sel, pembentukan dan pertumbuhan dinding sel; protoplas:
sitoplasma (plasma sel); retikulum endoplasma; ribosom; aparatus golgi (Diktios om);
badan mikro: Peroksisom, glioksisom; Sferosom; Mikrotubul; Mitokondria; Plastida:
leukoplas, kloroplas, kromoplas; Nukleus (membran/karioteka, matriks inti,
nukleolus);vakuola; Komponen nonprotoplasmik (bahan ergastik cair dan padat). Pada
pertemuan ini memiliki manfaat bagi pelajar untuk memahami dan memaknai tentang
struktur tumbuhan yang kompleks.

C. Catatan Kuliah
Struktur sel tumbuhan
Perbedaan antara sel tumbuhan dan sel hewan adalah sel tumbuhan memiliki dinding sel
yang nyata, sedangkan sel hewan memiliki membran plasma saja. Pada sel tumbuhan
dijumpai vakuola yang membesar dan plastida.
1. Dinding sel
1
- Dinding primer (± selulosa), tebal 1-3 mikro
4
Adalah dinding sel asli yang pertama kali berkembang pada sel baru. Dinding
sel 9-25 persen terdiri atas selulosa, sisanya hemiselulosa, dan pektin. Molekul
selulosa terdiri atas rantai panjang residu glukosa yang saling berhubungan
dalam ikatan yang disebut misel.
1
- Dinding sekunder (± selulosa + lignin), tebal 4 mikrometer.
2
Dibentuk di sebelah dalam permukaan dinding primer. Terdiri dari selulosa
atau campuran selulosa dengan hemiselulosa. Umumnya lebih tebal dari
dinding primer, mungkin tersusun dari lignin dan zat lain. Berfungsi sebagai
penguat, khas pada sel tertentu mempunyai fungsi khusus dan mengalami
perubahan yang irreversible, misalnya: sel xilem, yaitu trakea dan trakeid, sel
jari-jari empulur, parenkim kayu dan sel-sel sklerenkim.
- Lamela tengah (sebagian besar pektin)
Terdapat di antara dinding primer dari dua sel yang berdekatan. Merupakan
perekat yang mengikat sel bersama-sama untuk membentuk jaringan.
- Noktah
Bagian tertentu dari dinding sel memiliki sejumlah daerah penipisan yang
disebut noktah. Noktah merupakan saluran pertukaran benda sel ke sel.
Macam-macam noktah:
a. Noktah sederhana, pada sel parenkim dengan dinding menebal, serat
libriform, sklereid.
b. Noktah berhalaman (terlindung), misalnya sel serat sklereid dan elemen
trakeal
Pada noktah berhalaman dinding sekunder melengkung, melingkupi ruang
noktah, dan berakhir dengan lubang menghadap lumen disebut mulut
noktah, sedangkan pada noktah sederhana tidak ada. Jika kedua pasang
noktah itu sederhana, maka disebut pasangan noktah sederhana, sedang jika
kedua pasang noktah itu berhalaman terlindung disebut pasangan noktah
halaman.
Pada beberapa tumbuhan, pasangan noktah terlindung mengalami
penebalan di bagian tengah membran yang berbentuk cakram, disebut
torus. Membran noktah di sekeliling torus disebut margo.
- Plasmodesmata, diameter 30-100 nm.
Tidak semua bagian dinding sel mengalami penebalan, bagian tersebut terisi
plasma yang disebut plasmodesmata.
a. Merupakan benang-benang plasma yang menghubungkan protoplasma
sel yang satu dengan sel tetangga
b. Nampak seperti terowongan yang terjadi dari perluasan membran
plasma.
c. Berfungsi dalam transport bahan-bahan dan penerus rangsang.
- Susunan kimia dinding sel
Zat organik (pektin, protopektin, selulosa, hemiselulosa, lignin, suberin,
pentosan, kutin, sporolenin, dll.
Zat anorganik (kersik [SiO2], dinding epidermis batang bambu dan tebu [keras
dan tahan lama).
- Pembentukan dan pertumbuhan dinding sel
Pada saat pembelahan sel dimulai pembentukan dinding baru sel anakan.
Selama fase telofase, benang-benang plasma (fragmoplas) meluas ke bagian
tengah sel dan di bidang ekuatorial terbentuk juga sekat sel yang baru. Dengan
demikian terjadilah pemisahan dua protoplas baru. Sekat berasal dari peleburan
vesikel-vesikel hasil sekresi diktiosom yang ada di sekitar fragmoplas dan
mungkin juga dari RE. peleburan vesikel-vesikel menjadi dinding sekat
meninggalkan lubang kecil, yaitu saluran plasmodesmata. Suatu lamela tipis
kemudian diletakkan pada kedua sisi sekat pemisah oleh protoplas sel anakan.
Terjadilah tingkat awal perkembangan dinding baru sel anakan.
2. Protoplas (isi sel) d: 10-100 mikrometer
- Sitoplasma (sitoplasma+nukleus=protoplasma)
Sitoplasma terdiri dari tiga bagian yaitu:
a. Membran plasma (plasmalema/ ektoplasma), tebal 0,01 mikro
b. Sistem endomembran (tonoplas/ membran vakuoler)
c. polioplas = polioplasma
- Retikulum Endoplasma (RE); berbentuk lembaran panjang yang melipat-lipat
(sisternae), kadang seperti buluh yang sempit dengan membran rangkap.
Hubungannya dengan ribosom adalah bukti keduanya ada hubungan dalam
sintesis protein. RE juga memiliki hubungan dengan plasmodesmata yang
terdapat dalam saluran noktah, berperan dalam sistem transpor intraseluler dan
pembentukan dinding sel, serta sekresi.
- Ribosom
Merupakan partikel kecil, di luar membran RE, bebas dalam sitoplasma, dalam
nukleus, kloroplas dan mitokondria. Berperan dalam sintesis protein, perakitan
asam amino menjadi rantai polipeptida.
- Aparatus golgi (diktiosom)
Merupakan tumpukan sisternae (kantung) pipih yang bulat, dikelilingi oleh
vesikel-vesikel yang berasal dari bagian tepi sisternae. Fungsinya dalam sekresi
gula, polisakarida, dan kompleks protein-polisakarida.
- Badan mikro
Organel bulat dengan selapis membran, bahannya kristal protein, berhubungan
dengan segmen-segmen RE. pada tumbuhan daun, disebut peroksisom yang
didapati bersama dengan kloroplas, yang lain adalah glioksisom.
- Sferosom, hanya ada di tumbuhan dikenal dengan oleosom karena adanya
oleosin. Adalah badan lipid berbentuk bola, dengan diameter 0,25-1,0 mikro.
Fungsinya sebagai pusat sintesis dan penyimpanan lipid.
- Mikrotubul
Adalah silinder panjang, berongga. Tersusun dari protein tubulin yang saling
bergabung. Merupakan komponen spindel mitosis dan meiosis pada fragmoplas
di saat pembentukan dinding sel baru dalam sitokinesis.
- Mitokondria
Membran dalam berlipat-lipat dg tonjolan pipih atau bulat panjang (kristae).
Memiliki ribosom dan DNA di dalam matriksnya, sehingga dapat menyintesis
sebagian proteinnya sendiri. Mengandung enzim-enzim siklus krebs yang
berperan dalam respirasi sel.
- Plastida
a. leukoplas, pada sel dewasa yang tdk terkena sinar UV, organ dlam tanah dan
sel empulur (tidak berwarna).
b. Kloroplas, terdapat pada jaringan fotosintetik dan berwarna hijau. Bentukny
beragam seperti jala, lensa, bintang, atau spiral. Bentuk membran dalam berupa
kantung pipih yang disebut tilakoid.
c. kromoplas, plastida berwarna kuning dan jingga. Misalnya karotenoid,
globula lipid, fibril protein, atau berupa kristal.
- Nukleus
Merupakan membran rangkap. Diantara kedua membran terdapat ruang
perinukleus. Mengandung protein, fosfolipid, RNA, DNA.
- Matriks inti (nukleoplasma)
Mengandung DNA dan protein. Kompleks DNA dan protein.
- Nukleolus
Berfungsi untuk transkripsi gen-gen yang mengkode RNA ribosom,
pemprosesan molekul preriribosom, perakitan subunit-subunit ribosom.
- Vakuola: merupakan ruang dalam sitoplasma yang berbatasan dengan tonoplas,
berisi cairan dan zat-zat yang terlarut.
3. Komponen non-protoplasmik (bahan ergastik)
a. bahan ergastik cair; asam-asam organik, karbohidrat, protein, lemak, zat
penyamak (tanin), antosianin, alkaloid, minyak atsiri.
b. bahan ergastik padat; amilum, protein, Tanin, Kristal, minyak, lemak, lilin,

D. Identifikasi Masalah
1. Bagaimana organel ribosom dapat terbentuk?
2. Bagaimana jika protozoa tidak memiliki vakuola kontraktil?
3.

E. Catatan Hasil Ulasan Dosen


(Tuliskan penjelasan dosen tentang materi perkuliahan).
Bagaimana mahasiswa harus memiliki semangat belajar yang tinggi dengan membaca
materi sebelum perkuliahan dimulai. Kemudian mengkaji lebih dalam mengenai sel
tumbuhan, mulai dari nukleus hingga ke dinding sel. Nukleus memiliki hubungan erat
dengan organel-organel disekitarnya seperti ribosom, retikulum endoplasma, dan aparatus
golgi dalam proses sintesis protein. Selain itu, dalam presentasi seharusnya menyajikan
tentang materi perkembangan dinding sel secara jelas dan rinci, kemudian materi tentang
plastida, bahan-bahan ergastik dan juga noktah yang merupakan bagian dari dinding sel
atau hasil dari perkembangan dinding sel.
Ribosom terbentuk dari sistem DNA, RNA yang ada dalam nukleus yang kemudian
dieksresikan dalam bentuk kantung berisi molekul-molekul yang nantinya berjalan melalui
lipatan-lipatan RE untuk diproses ulang membentuk vesikel, dari vesikel inilah molekul
tadi kemudian akan menyintesis molekul tersebut menjadi bahan yang spesifik untuk
keperluan sel yang kemudian menuju diktiosom. Perjalanan molekul ini sudah terprogram
sejak berada di nukleus.
Ada beberapa protozoa yang tidak memiliki vakuola kontraktil. Vakuola kontraktil
biasanya digunakan untuk menyimpan makanan dan mengeluarkan limbah. Beberapa jenis
protozoa seperti Trichomonas, Entamoeba, dan Giardia tidak memiliki vakuola kontraktil.
Pada protozoa yang tidak memiliki vakuola kontraktil, limbah yang yang mengandung
nitrogen diekskresikan dengan cara mekanisme difusi melalui membran plasma.

F. Refleksi Diri
Tuliskan penjelasan Anda untuk pertanyaan-pertanyaan berikut:
1) Apakah Anda benar-benar telah belajar tentang topik perkuliahan hari ini? disertai
fakta konkret.
Jawaban :
Ya, saya dapat mengikuti dengan baik mengenai topik sel tumbuhan. Hal ini dapat
diargumentasikan dari pernyataan bahwa saya berperan aktif dalam kegiatan diskusi
sesi tanya jawab seusai presentasi kelompok penyaji. Kemudian, dalam pembuatan
jurnal belajar ini tertentu perlu dibekali pemahaman tentang topik perkuliahan,
meliputi sel-sel tumbuhan yang terdiri atas kompartmen-kompartmen yang penting
yaitu dinding sel, membran plasma, plasmodesmata, noktah, ribosom, plastida, dan
sebagainya.

2) Apakah Anda dapat mengikuti kegiatan belajar? disertai fakta konkret.


Jawaban:
Ya, saya dapat mengikuti kegiatan belajar yang dibuktikan dengan fakta bahwa saya
mengajukan pertanyaan dan banding argumentasi kepada kelompok penyaji. Namun
ada beberapa materi yang masih terhambat untuk masuk dalam logika pemahaman
dikarenakan tidak disampaikan atau penyampaian oleh kelompok penyaji yang masih
kurang.

3) Jika tidak, mengapa Anda tidak dapat belajar dengan baik? Apa penyebabnya?
Bagaimana alternatif solusinya (disertai alasan, analisis yang mendalam, dan jika
mungkin dasar rujukan sesuai).
Jawaban:
Ada beberapa fokus materi yang tidak dapat dipelajari dengan baik, dikarenakan selain
kurangnya dasar ilmu yang saya gali sebelumnya juga karena kurang kualitas serta
kuantitas dalam penyampaian materi kelompok penyaji.
4) Bagaimana usaha dosen dalam mendorong mahasiswa yang tidak aktif untuk belajar?
Jawaban:
Memberi dorongan dan motivasi kepada mahasiswa agar memiliki semangat juang
dalam belajar yang tinggi serta menstimulus mahasiswa agar berpartisipasi aktif dalam
kegiatan diskusi tanya jawab.

5) Pembelajaran berharga apa yang dapat dipetik dari observasi pembelajaran ini?
Jawaban:
Materi sel tumbuhan memberi kita hikmah bahwasanya sekecil bagian seperti sel pun
memiliki kemampuan untuk mengorganisir sistem metabolismenya secara otomatis.
Kemudian kemampuan nukleus dalam fungsinya membawa materi genetik untuk
diproses serta diterjemahkan melalui protein-protein dengan program yang benar-
benar terstruktur dengan baik. Oleh karena itu, seharusnya kita sebagai manusia
menjadikan hal ini sebagai hikmah agar kita lebih meningkatkan taqwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa.

Anda mungkin juga menyukai