Anda di halaman 1dari 7

Struktur Sel Beserta Fungsinya

Struktur Sel

Sel itu terdiri dari beberapa bagian, dan bagian-bagian sel inilah yang dinamakan dengan struktur sel. Struktur
sel ada bagian luar dan bagian dalam.

Bagian luar ada membran sel dan dinding sel. Bagian dalamnya ada protoplasma. Kemudian, di protoplasma
terbagi lagi menjadi 3 bagian, yaitu nukleus, sitoplasma, dan sitoskeleton.

 
Membran Sel atau Membran Plasma

Membran sel atau membran plasma merupakan struktur yang dimiliki oleh semua sel makhluk hidup. Baik
kelompok hewan, tumbuhan, jamur, bakteri, arkaea dan protista.

Membran sel bisa dianalogikan sebagai kantong plastik. Kantong plastik itu kan bisa membungkus semua
barang belanjaan kamu, nah sama halnya dengan membran. Membran sel adalah lapisan terluar yang
membungkus dan menjaga komponen sel di dalamnya. Lapisan membran sel disusun dari senyawa-senyawa
kimia. Mulai dari lipid (fosfolipid), protein, sampai karbohidrat. Nah, gimana sih bentuk membran sel itu?

Oh ya, kamu juga harus tahu, nih! Walaupun membran sel menjadi lapisan terluar sel pada kebanyakan
makhluk hidup, tapi, untuk tumbuhan dan jamur, membran sel terletak sebelum dinding sel. 
Sifat membran sel yaitu semipermeabel karena adanya stuktur fosfolipid. Semipermeabel adalah sifat membran
sel di mana hanya zat tertentu saja yang boleh masuk ke dalam sel.  

Dinding Sel

Berbeda dengan membran sel yang dimiliki oleh setiap makhluk hidup, dinding sel hanya dimiliki oleh
tumbuhan dan jamur. Dinding sel inilah yang membuat tumbuhan menjadi unik dan berbeda dengan sel
hewan.

Dinding sel juga loh, yang ngebuat tumbuhan nggak bergerak bebas alias kaku, tapi inget yaa walaupun
kelihatannya tumbuhan diem aja bukan berarti dia nggak bergerak. Pergerakan tumbuhan itu nggak berpindah
posisi atau namanya gerak pasif.

Struktur dinding sel ada primer dan sekunder. Letak dinding sel primer di antara lamela tengah dan dinding sel
sekunder. Oh ya, kalian juga harus tau, walaupun namanya lamela tengah tapi bukan berarti letaknya di tengah
yaa. Lamela tengah merupakan lapisan terluar dari dinding sel dan banyak mengandung pektin. Oke, balik lagi
nih bahas dinding sel primer, ada beberapa kandungan di dalam dinding sel primer seperti hemiselulosa,
selulosa (kadarnya rendah), lipid dan protein. Dinding sel primer lebih fleksibel dan tipis karena dinding sel
terbentuk saat sel membelah. 

 
Selanjutnya, sel mengalami penebalan (karena adanya zat lignin) dan terbentuklah dinding sel sekunder.
Makanya tekstur dinding sel sekunder tebal, kaku dan juga kuat. Kandungan di dinding sel sekunder nggak
cuma zat lignin tapi ada juga  yaitu selulosa dan hemiselulosa.

Beberapa fungsi dinding sel, yaitu sebagai pelindung komponen di dalam sel, yang memberikan bentuk sel,
bantu jaga keseimbangan cairan (regulasi osmotik), dan juga mencegah sel kehilangan air.

Protoplasma

Tadi kan membran sel dianalogikan sebagai kantong plastik, nahh semua barang yang ada di kantong itu adalah
protoplasmanya. Jadi, protoplasma maksudnya semua bahan yang mengisi bagian dalam sel. Protoplasma ini
letaknya di dalam dan mengelilingi membran sel. Jadi, protoplasma mengandung senyawa-senyawa kimia
kayak organik dan anorganik. Nah, komponen kimiawi pada sel udah pernah dibahas juga loh, cek cek aja ya!

Selain komponen kimiawi, protoplasma juga terdiri dari 3 bagian utama: 

Nukleus (inti sel)

Sesuai namanya “inti”, jadi nukleus itu bagian terpenting di sel karena nukleus mengatur seluruh aktivitas sel.
Di dalam nukleus juga ada beberapa komponen penting seperti anak inti (nukleolus), cairan dalam inti
(nukleoplasma), membran inti (karioteka) dan benang-benang kromatin atau kromosom. Setiap komponen
punya tugasnya masing-masing.

 
Membran inti atau karioteka, letaknya paling luar dari inti sel. Nah, di karioteka ini ada pori-pori. Tugas
karioteka sebagai tempat pertukaran zat dengan sitoplasma. Selanjutnya anak inti atau nukleolus,
fungsinya untuk membentuk rRNA yang nantinya akan menyusun ribosom. Di inti sel juga ada cairan
kental dan transparan atau disebut nukleoplasma. Fungsinya sebagai tempat terjadinya reaksi-reaksi kimia
dalam nukleus. Bagian terakhir yaitu kromosom yang terdiri dari 2 kata, kroma yaitu warna dan soma yaitu
benang halus dengan fungsi membentuk DNA. 

Komponen-komponen itu saling bekerja sama, sampai akhirnya nukleus bisa menjalankan fungsinya, yaitu:

 mengendalikan proses berlangsungnya metabolisme dalam sel


 menyimpan informasi genetik (ini pada kromosom yang membentuk DNA)
 sebagai pusat sintesis asam nukleat, DNA dan RNA.
 mengontrol pertumbuhan sel
 tempat penyimpanan protein.

Sitoplasma

Cairan dalam sel yang letaknya di antara nukleus sama membran plasma, namanya sitoplasma. Nah,
sitoplasma itu ada dua komponen penyusunnya: sitosol dan organel-organel. Kalo sitosol itu bagian cair dari
sitoplasma yang mengelilingi organel. Jadi, ada 70-90% air yang di dalamnya juga mengandung zat-zat
terlarut. Zat-zat terlarut itu kayak protein, lipid, dan zat sisa lainnya misalnya karbondioksida. Sitosol fungsinya
sebagai tempat reaksi kimia loh, contoh reaksi kimianya itu glikolisis. Selain sitosol, di sitoplasma juga ada
organel kan, nah karena organel-organel sel ada banyak, jadi bakal dibahas terpisah dari struktur sel.

Oke, tadi udah bahas sitosol lengkap sama fungsinya. Trus, kalo fungsi sitoplasma sendiri apa dong? wah ada
banyak, nih ingat baik yaa!

 sebagai tempat berlangsungnya reaksi kimia,


 menyimpan berbagai jenis zat kimia yang digunakan untuk proses metabolisme sel
 pelarut untuk semua protein dan senyawa dalam sel
 perantara transfer bahan dari luar sel ke organel atau inti sel

Oke, sekarang kamu udah tau kan, perbedaan sitoplasma dan sitosol? Kalau sitosol itu cairannya tanpa ada
organel, sedangkan sitoplasma ada organel. Jangan kebalik lagi, ya! 

Sitoskeleton
Lanjut nih, kamu tau nggak sih bentuk sel itu didapat dari mana? Yap jawabannya sitoskeleton!. Dari namanya,
sitoskeleton terdiri dari 2 kata yaitu  sito yang artinya sel, dan skeleton yang artinya rangka. Jadi, sitoskeleton
itu adalah rangka sel yang berbentuk benang-benang halus atau filamen-filamen protein dan menyebar
di sitosol. Nggak cuma ngasih bentuk, sitoskeleton juga berfungsi untuk mengatur pergerakan yang ada di
dalam sel dan mempertahankan organel-organel sel untuk tetap stay di tempatnya masing-masing. Nah,
yang nggak kalah penting nih, sitoskeleton terbagi jadi 3 jenis, yaitu mikrofilamen, filamen intermediet, dan
mikrotubulus. 

Lapisan paling tipis yaitu mikrofilamen, dan letaknya di pinggir sel. Di dalam mikrofilamen ada protein aktin,
yang nantinya akan berikatan dengan miosin, sehingga terjadi kontraksi otot untuk pergerakan.

Kalau lapisan yang ketebalannya sedang, yaitu filamen intermediet. Filamen intermediet tersebar di sitosol, dan
fungsinya untuk mempertahankan bentuk sel.

Terakhir, ada mikrotubulus. Mikrotubulus menjadi lapisan yang paling tebal dan tersusun dari protein tubulus.
Fungsinya untuk menggerakan organel, pembentukan silia, flagel.
Itu dia tadi, struktur sel dengan komponen-komponen sel yang ada di dalamnya dan wajib banget kamu tau.
Nah, untuk mempermudah kamu membedakan struktur sel yang ada di sel hewan dan sel tumbuhan, langsung
aja perhatiin tabel di bawah ini!

Anda mungkin juga menyukai