Anda di halaman 1dari 14

Tugas Biokimia

PAPER

“ORGANEL-ORGANEL SEL DAN FUNGSINYA”

OLEH:
NAMA : NUNIK SUPRAPTI
NIM : H041211049
KELOMPOK : 6 (ENAM)
DOSEN PENGAMPUH : Dr. Rugaiyah Andi Arfah, M.Si

PROGRAM STUDI BIOLOGI


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2022
ORGANEL-ORGANEL SEL DAN FUNGSINYA

Sel merupakan unit terkecil dari makhluk hidup. Di dalam sel terdapat

protoplasma yang tersusun atas karbohidrat, lemak, protein, dan asam nukleat.

Berdasarkan tipe sel dibedakan menjadi prokariotik, yaitu sel yang tidak memiliki

membran inti dan sel eukariotik, yaitu sel yang memiiliki membran inti. Sel mampu

melakukan semua aktivitas kehidupan. Selain itu, sebagian besar aktivitas reaksi

kimia untuk mempertahankan kehidupan yang berlangsung didalam sel (Solomon,

1993).

Organel sel dan fungsinya pada tumbuhan

1. Dinding Sel
Dinding sel merupakan salah satu ciri sel tumbuhan yang membedakannya
dari sel hewan. Dinding ini melindungi sel tumbuhan, mempertahankan
bentuknya,danmencegah penghisapan air secara berlebihan. Pada tingkat keseluru
han tumbuhan, dinding yang kuatyang terbuat dari sel khusus mempertahankan
tumbuhan agar tegak melawan gaya gravitasi. Sel tumbuhan muda pertama-tama
mensekresi dinding yang relatif tipis dan lentur yangdisebut dinding sel primer. Di
antara dinding-dinding primer sel-sel yang berdekatan terdapat lamela tengah,
lapisan tipis yang banyak mengandung polisakarida lengket yang
disebut pektin. Apabila selnya telah dewasa dan berhenti tumbuh, sel ini memperk
uat dindingnya. Sebagian sel tumbuhan melakukan hal ini hanya dengan
mensekresi substansi pengeras kedalam dinding primernya. Sel lain menambahkan
membran plasma dan dinding primer. Dinding sekunder ini, seringkali menumpuk
menjadi beberapa lapisan berlamina, memiliki matriks kuat dan tahan lama yang
sanggup memberi perlindungan dan dukungan. (Campbell, 2002).
Dinding sel yang berbatasan langsung dengan udara luar sering dilapisi
kutin dan suberin(kutikula). Lapisan ini tidak seluruhnya tertutup rapat sehingga
masih memungkinkansenyawa kimia melewatinya. Dinding sel berfungsi untuk
memberi kekuatan mekaniksehingga sel mempunyai bentuk tetap serta memberi
perlindungan terhadap isi sel, dankarena sifat hidrofilnya dapat mengadakan
imbibisi air serta meneruskan air dan senyawayang larut di dalamnya ke protoplas
(Hasnunidah, 2007).

Gambar 1. Dinding Sel Tumbuhan

2. Protoplasma

Protoplas merupakan bagian yang hidup dari sel tumbuhan, meskipun di


dalamnya jugaterdapat berbagai senyawa anorganik. Protoplas terdiri dari empat
bagian utama, yaitu: sitoplasma, nukleus, vakuola dan bahan ergastik.
a. Sitoplasma
Sitoplasma merupakan bagian sel yang kompleks, suatu bahan cair yang
mengandung banyak molekul, diantaranya berbentuk suspensi koloid dan organel-
organel yang bermembran. Sitoplasma dan nukleus secara bersama-sama disebut
protoplasma.Beberapaseltumbuhan juga memiliki juga zatzat murni yang tidak hi
dup disebut bahan ergastik, seperti: kalsiumoksalat, benda-benda protein, gum,
minyak, resin.
- Membran plasma atau plasmalemma
Membran plasma merupakan lapisan rangkap lipid dengan bagian:
hidrofilik (suka air) molekul lipidnya berada di permukaan. Membran plasma
berfungsi mengatur aliran zat -zat terlarut masuk dan keluarsel, dan mengatur aliran
air melalui osmosis. Membran plasma bersifat diferensial permeabel, artinya
dapat melalukan senyawa kimia tertentu dan tidak melalukan senyawa lainnya.
Bagian lipofilik (suka lemak), molekul tersebut menghadap ke dalam lapisan
rangkap sehingga menyebabkan adanya ruang yang terang.Molekul protein yang
mencakup 50% bahan membran tenggelam di lapisan rangkap itu,dengan satu atau
kedua ujung menonjol ke salah satu atau kedua permukaan membran.
Kedua permukaan membran berbeda secara khas (Hasnunidah, 2007).

Gambar 2. Membran plasma


- Retikulum endoplasma
Pada banyak sel, ER menyerupai kantung kempis yang berlipat-lipat
(disebut sisternae). ERmembentuk sistem angkutan untuk berbagai macam molekul
di dalam sel dan bahkan antarsel meialui plasmodesmata. Sejumlah ribosom sering
berasosiasi dengan ER dalam halsintesis protein. ER yang ditempeli ribosom
disebut ER kasar. ER halus tak ber-ribosom dansenng berbentuk pipa (Hasnunidah,
2007).

Gambar 3. Retikulum Endoplasma


- Badan Golgi
Dengan mikroskop elektron, badan golgi (diktiosom) terlihat sebagai
tumpukan piring pipih yang berongga di dalamnya (sisternae) dengan tepian yang
menggelembung dan dikelilingioleh benda bulat-bulat (vesikel). Badan Golgi
berperan dalam pembentukan membran plasmadan mengangkut enzim yang harus
dibuat dalam sel, yang akan menentukan reaksi kimiayang terjadi dan menentukan
struktur dan fungsi sel (Hasnunidah, 2007).
Gambar 4. Badan Golgi
- Ribosom
Ribosom merupakan tempat sel membuat protein. Sel yang memiliki laju
sintesis proteinyang tinggi secara khusus memiliki jumlah ribosom yang sangat
banyak. Ribosom bebastersuspensi dalam sitosol, sementara ribosom terikat
dilekatkan pada bagian luar jalinanmembran yang disebut retikulum endoplasmik.
Sebagian besar protein yang dibuat olehribosom bebas akan berfungsi di dalam
sitosol; contohnya ialah enzim-enzim yangmengkatalisis proses metabolisme yang
bertempat di dalam sitosol (Campbell, 2002).

Gambar 5. Ribosom
- Mitokondria
Pada mikroskop cahaya, mitokondria terlihat seperti bulatan, batang atau
kawatkecilyang beragam bentuk dan ukurannya. Terbungkus membran rangkap, p
ermukaan luarnya berlubanglubang sedang permukaan dalamnya membentuk tonj
olan-tonjolan (kristae) yangmasuk ke dalam stroma. Membran dalam membungkus
matriks, dan banyak enzim yangmengendalikan berbagai tahap dalam respirasi sel
khususnya dan metabolisme umumnyaditemukan di sana atau di dalam matriks.
Mitokondria memiliki DNA dan ribosom kecil didalam matriksnya, sehingga
mampu mensintesis porteinnya sendiri (Hasnunidah, 2007).

Gambar 6. Mitokondria
- Plastida
Plastida adalah organel berbentuk lensa yang terdapat pada semua sel
tumbuhan, diselimuti oleh sistem membran rangkap. Plastida mengandung DNA
dan ribosom yang terbenam dalam matriks cair yang disebut stroma. Plastida
terbentuk dari hasil pembelahan plastida terdahulu atau sebagai hasil diferensiasi
proplastida. Plastida tak berwarna disebut leukoplas, contohnya: amiloplas yang
mengandung protein cadangan. Ada dua macam plastida berwarna, yaitu kloropla
s yang mengandungklorofil dan berbagai pigmen yang menyertainya, dan
kromoplas yang mengandung pigmenlain (karotenoid). Plastida terpenting adalah
kloroplas, karena menjadi tempat berlangsungnya fotosintesis.

Gambar 7. Kloroplas
2. Nukleus
Nukleus merupakan pusat kendali pada sel tumbuhan eukariotik. Nukleus
mengendalikan seluruh fungsi sel dengan menentukan berbagai reaksi kimia dan
sel. Nukleus merupakan organel berbentuk bulat atau memanjang yang terbungku
s selimut inti. Plasma nukleus (nukleoplasma) berbutir-butir merupakan sistem
koloid, mengandungkromatin yang pada pembelahan sel berubah menjadi
kromosom. Fungsi kromosom adalah membentuk m-RNA yang mengatur sintesis
protein. Di dalam plasma nukleus juga terdapatnukleolus yang jumlahnya tiap sel
khas untuk tiap jenis. Nukleolus itu padat, bentuknya tak beraturan, merupakan
massa serat dan butiran, dan berwarna gelap. Fungsi nukleolus adalahuntuk sintesis
r-RNA dan ribosom (Hasnunidah, 2007).

Gambar 8. Nukleus
3. Vakuola
Badan khas di sel tumbuhan selain dinding sel dan plastida adalah vakuola.
Vakuolamengerjakan beberapa fungsi. Bentuk dan ketegangan jaringan yang hanya
memilikidinding primer adalah akibat adanya air dan bahan terlarut yang menekan
dari dalam vakuola.Tekanan tersebut timbul karena osmosis. Konsentrasi bahan
terlarut di dalam vakuola cukuptinggi, termasuk garam-garam, molekul-molekul
organik kecil, beberapa protein (enzim) danmolekul-molekul lainnya. Beberapa
vakuola mengandung pigmen yang menimbulkan warna pada banyak
bunga atau daun.Pada beberapa bagian tumbuhan,vakuola dapat mengandung bah
an-bahan yang mungkin berbahaya bagi sitoplasma.
Sel muda yang aktif membelah di titik tumbuh batang dan akar mempunyai
vakuola sangatkecil. Sebagian besar terbentuk dari ER, lalu tumbuh bersama sel,
mengambil air secaraosmosis dan bergabung satu sama lain. Sel dewasa sering
memiliki vakuola yang mengisi 80-90% atau lebih volume sel, dan protoplasmanya
tersisiih hingga hanya berupa lapisan tipis diantara tonoplas dan plasmalemma.
Beberapa sel yang aktif membelah juga dapat bervakuola besar (Hasnunidah,
2007).
Gambar 9. Vakuola
Organel sel dan fungsinya pada tumbuhan

Sel eukariotik yang terdapat pada sel hewan merupakan sel yang tidak
memiliki dinding sel serta kloroplas. Sel hewan tidak sama dengan sel tumbuhan,
dimana pada sel tumbuhan memiliki dinding sel yang dapat menjaga integritas serta
menjaga bentuk sel tumbuhan tersebut sedangkan pada sel hewan tidak memiliki
dinding sel. Oleh karena itu, sel hewan memiliki variasi dalam bentuk bahkan dapat
bersifat elastis contohnya pada sel penyusun kulit manusia. Sesuai dengan
namanya, sel hewan merupakan sel yang menyusun jaringan – jaringan pada tubuh
hewan atau sel sebagai organisme seluler seperti pada protozoa. Penggambaran
yang terdapat pada sel hewan ini secara umum menampilkan struktur – struktur
hewan yang paling mudah ditemukan. Organel yang sangat berperan dalam sel ini
ialah nukleus, sedangkan aktivitas metabolisme yang paling banyak dilakukan yaitu
pada sitoplasma.
Berdasarkan struktur yang terdapat pada sel hewan, ada beberapa organel
yang peranannya sangat berbeda dengan sel tumbuhan, perbedaan ini berdasarkan
fungsinya masing – masing. Terjadinya perbedaan yang fundamental pada sel
hewan seperti dinding sel dan kloroplas karena organel ini hanya ada pada sel
tumbuhan. Ada beberapa hal yang menjadi perbedaan antara sel hewan dan sel
tumbuhan lainnya, hal ini sekaligus menjadi ciri khas dari sel hewan tersebut.
Bagian dari sel hewan ini terdiri dari vesikel, mitokondria, sentriol, nukleus,
nukleolus, kromatin, ribosom, retikulum endoplasma, mikrotubulus, membran
plasma, vacuola, sitosol, selaput inti, badan golgi, dan lisosom. Sel hewan tidak
memiliki dinding sel, tidak memiliki plastida, dan bentuk yang tidak tetap seperti
sel tumbuhan. Vakuola pada sel hewan bentuknya kecil bahkan ada yang tidak ada
(Febriani, 2017).

Gambar 1. Sel Hewan


a. Membran Plasma
Membran plasma atau membran sel atau sering disebut juga dengan nama
plasmalemma merupakan suatu sistem membran yang merupakan lapisan terluar
yang membatasi isi sel dari lingkungannya. Membran ini terdapat pada sel hewan
dan sel tumbuhan yang sangat tipis, hidup, dan bersifat semipermeabel. Rangka
membran sel merupakan lapisan lipid bilayer, dua lapisan fosfolipid dengan ekor
membentuk susunan sandwich di antara kepala. Membran plasma ini memiliki
bagian yang tersusun dari lemak (lipid) dan protein (lipoprotein). Membran plasma
merupakan bagian terluar dari sel yang membungkus semua organel sel lainnya.
Membran plasma ini berfungsi dalam mengatur pertukaran zat antara sitoplasma
dengan larutan di luar sel, menyelenggarakan pertahanan mekanisme dan untuk
memberi bentuk pada sel. Membran ini juga berfungsi sebagai penyelenggara
komunikasi antar sel da juga sebagai organel yang dapat mengontrol masuknya
nutrisi dan mineral kedalam sel. Berdasarkan pemeriksaan secara teliti, ditemukan
bahwa membran tersebut memiliki tiga lapisan di dalam sel yaitu dua garis gelap
dan dipisahkan oleh ruang yang jernih. Cara lain untuk mengetahui keberadaan
membran sel ialah dengan melakukan isolasi dari sisa sel dan memeriksakan
molekul – molekul yang menjadikannya sebagai membran sel (Febriani,2017).
Gambar 2. Membran Plasma
b. Sitoplasma
Sitoplasma merupakan cairan matriks atau zat seperti gel yang berada di
dalam sel. Sitoplasma tersusun atas partikel berupa material air dan juga protein.
Fungsi utama dari sitoplasma ini yaitu sebagai tempat berlangsungnya reaksi
metabolisme yang terdapat di dalam sel. Sitoplasma ini juga sangat berperan dalam
membantu dan memeriksa segala sesuatu yang terjadi di dalam sel kecuali nukleus
yang merupakan inti sel. Pengamatan yang terjadi pada sitoplasma mengalami
kerumitan dalam struktur – strukturnya sehingga untuk mempelajarinya butuh
mikroskop yang canggih seperti mikroskop elektron agar pengamatan terhadap
strukturnya mudah untuk diamati. Struktur yang dibatasi oleh sitoplasma ini
dinamakan organella.
Cara yang dapat dilakukan untuk mengetahui keberadaan bagian – bagian
sel ini beserta fungsinya yaitu melalui penghancuran sejumlah sel yang berukuran
besar, kemudian masukkan bagian sel yang terpisah tadi ke dalam tabung, dan
putarkan dalam mesin pemusing (sentrifugasi). Melalui pemusingan campuran sel
kedalam sentrifugasi selama 10 menit dan gaya sekitar 800 kali daya tarik bumi
akan menyebabkan nukleus diendapkan di dasar tabung sehingga terbentuklah
suatu endapan berupa sedimen. Dengan adanya sedimen inilah mengakibatkan
organel – organel yang lebih kecil dan ringan ini mudah untuk dipelajari dan
diambil secara kimia dan mikroskopis. Setelah proses sentrifugasi ini dilakukan,
maka proses pengidentifikasian dari masing – masing organel dapat dilakukan dan
juga masing – masing organel diberikan penamaannya sesuai fungsinya masing –
masing. Sitoplasma ini merupakan substansi dasar yang sangat berperan dalam
kelangsungan kerja organel yang ada didalamnya (Febriani, 2017).

Gambar 3. Struktur Sitoplasma


c. Nukleus
Nukleus atau inti sel merupakan salah satu organel yang berada di bagian
pusat sel. Keberadaannya ini berfungsi sebagai pusat kegiatan yang ada di dalam
sel. Di dalam nukleus ditemukan adanya cairan inti (nukleoplasma), anak inti
(nukleolus), dan selaput inti. Nukleus ini dibatasi oleh sepasang membran yang
memiliki selubung pada bagian luarnya yang tidak saling menyambung satu dengan
yang lain tetapi memiliki pori – pori. Hal ini memungkinkan terjadinya perpindahan
materi yang ada pada organel yang satu dengan lainnya dengan cara saling berlalu
lalang dari nukleus hingga ke organel lain sesuai kebutuhannya.
Pada nukleolus yang merupakan daerah bernoda gelap dan merupakan anak
inti dari nukleus, memiliki tanggungjawab dalam membentuk protein dengan
menggunakan RNA (asam ribonukleat). Pada bagian selubung nukleus yang
merupakan bagian pelindung berpori dan menutupi inti, memungkinkan terjadinya
pemasukan zat ke dalam nukleus tersebut dan merupakan salah satu bagian dari ciri
khas sel hewan. Kemudian nukleoplasma merupakan suatu cairan padat yang
berada di dalam nukleus yang memiliki kandungan serat kromatin. Padatan ini
berfungsi dalam membentuk kromosom dan gen yang berperan sebagai pembawa
informasi secara turun – temurun.
Nukleus juga berperan dalam mengontrol perpindahan molekul antara
sitoplasma dengan nukleus dalam hal sel mengakses DNA pada saat RNA dan
protein dibuat olehnya, sehingga setiap molekul yang terlibat di dalam proses ini
harus masuk dan keluar dari nukleus. Pada waktu tertentu, keberadaan membran
nukleus ini membiarkan molekul tertentu untuk menembusnya. Hal ini disebabkan
karena untuk melindungi DNA dengan cara sel yang mengatur jumlah RNA dan
protein yang dibentuknya. Peranan lain dari nukleus ini ialah sebagai pusat
pengendali dalam sel. Jika nukleus dalam sel telur telah dirusak oleh benda atau
makhluk lain, maka telur tersebut tidak dapat melanjutkan perkembangannya
menjadi individu yang baru. Jika nukleus itu dikeluarkan dari suatu amuba,
organisme ini akan hidup selama beberapa hari. Namun, organisme ini tidak dapat
makan ataupun berkembang biak sesuai kebutuhannya sehingga dapat mengalami
kepunahan. Akan tetapi, jika organisme ini sehari atau dua hari setelah dioperasi
atau disuntikkan nukleus ke dalam amuba tersebut, maka kelangsungan hidupnya
akan kembali normal dan juga mampu berkembang biak (Febriani, 2017).

Gambar 4. Struktur Nukleus


- Membran Nukleus
Membran nukleus atau dikenal dengan sebutan amplop nukleus ini memiliki
dua lipid bilayer yang terlipat bersama sebagai membran tunggal yang mana pada
lapisan luarnya berhubungan dengan membran organel lain. Jenis protein membran
yang berbeda dapat melekat dalam dua lipid bilayer. Beberapa diantaranya berupa
reseptor atau transforter, sedangkan protein lain dapat beragregasi membentuk pori
dalam membran. Molekul ini berperan dalam hal sistem transportasi pada berbagai
molekul yang melewati membran inti. Semua zat lainnya dapat menembus
membran melalui transporter dan pori membran. Selama terjadinya pembelahan sel,
protein ini sangat membantu sel dalam mewariskan DNA kepada keturunannya

- Nukleolus

Nukleolus merupakan bagian dari nukleus yang padat dan tidak teratur,
tempat subunit ribosom tersebut terbentuk dari protein dan RNA. Nukleolus ini
dibentuk di daerah NOR (Nukleolar Organizingregions). Kedua subunit tersebut
melewati pori – pori yang berinti menuju sitoplasma yang merupakan tempat
keduanya bergabung dan menjadi aktif dalam pembentukan protein. Nukleolus
disebut juga butir inti atau anak inti, yang tidak memiliki membran/selaput berupa
anyaman. Nukleolus ini memiliki ukuran yang bervariasi dan selalu berubah – ubah
terutama pada tumbuhan. Perubahan ini terjadi selama daur hidup sel, terutama
pada saat tahapan interfase yang mana perubahannya terlihat dengan jelas.
Nukleolus berfungsi dalam mensintesis RNA protein dan juga dalam pembentukan
ribosom (Febriani, 2017).

Gambar 5. Struktur Nukleolus


DAFTAR PUSTAKA

Febriani, H. dan Rahmadina, R. 2017. Buku Biologi Sel Unit Terkecil Penyusun
Tubuh Makhluk Hidup. CV Selembar Papyrus Manyar Sabrangan
Surabaya.
Campbell, Reece, Mitchell. 2008. Biologi Campbell. Jakarta : Erlangga.
Hasnunidah, Neni. 2007. Buku Ajar. Fisiologi Tumbuhan. Universitas Lampung :
Bandar Lampung.

Anda mungkin juga menyukai