PAPER
OLEH:
NAMA : NUNIK SUPRAPTI
NIM : H041211049
KELOMPOK : 6 (ENAM)
DOSEN PENGAMPUH : Dr. Rugaiyah Andi Arfah, M.Si
Sel merupakan unit terkecil dari makhluk hidup. Di dalam sel terdapat
protoplasma yang tersusun atas karbohidrat, lemak, protein, dan asam nukleat.
Berdasarkan tipe sel dibedakan menjadi prokariotik, yaitu sel yang tidak memiliki
membran inti dan sel eukariotik, yaitu sel yang memiiliki membran inti. Sel mampu
melakukan semua aktivitas kehidupan. Selain itu, sebagian besar aktivitas reaksi
1993).
1. Dinding Sel
Dinding sel merupakan salah satu ciri sel tumbuhan yang membedakannya
dari sel hewan. Dinding ini melindungi sel tumbuhan, mempertahankan
bentuknya,danmencegah penghisapan air secara berlebihan. Pada tingkat keseluru
han tumbuhan, dinding yang kuatyang terbuat dari sel khusus mempertahankan
tumbuhan agar tegak melawan gaya gravitasi. Sel tumbuhan muda pertama-tama
mensekresi dinding yang relatif tipis dan lentur yangdisebut dinding sel primer. Di
antara dinding-dinding primer sel-sel yang berdekatan terdapat lamela tengah,
lapisan tipis yang banyak mengandung polisakarida lengket yang
disebut pektin. Apabila selnya telah dewasa dan berhenti tumbuh, sel ini memperk
uat dindingnya. Sebagian sel tumbuhan melakukan hal ini hanya dengan
mensekresi substansi pengeras kedalam dinding primernya. Sel lain menambahkan
membran plasma dan dinding primer. Dinding sekunder ini, seringkali menumpuk
menjadi beberapa lapisan berlamina, memiliki matriks kuat dan tahan lama yang
sanggup memberi perlindungan dan dukungan. (Campbell, 2002).
Dinding sel yang berbatasan langsung dengan udara luar sering dilapisi
kutin dan suberin(kutikula). Lapisan ini tidak seluruhnya tertutup rapat sehingga
masih memungkinkansenyawa kimia melewatinya. Dinding sel berfungsi untuk
memberi kekuatan mekaniksehingga sel mempunyai bentuk tetap serta memberi
perlindungan terhadap isi sel, dankarena sifat hidrofilnya dapat mengadakan
imbibisi air serta meneruskan air dan senyawayang larut di dalamnya ke protoplas
(Hasnunidah, 2007).
2. Protoplasma
Gambar 5. Ribosom
- Mitokondria
Pada mikroskop cahaya, mitokondria terlihat seperti bulatan, batang atau
kawatkecilyang beragam bentuk dan ukurannya. Terbungkus membran rangkap, p
ermukaan luarnya berlubanglubang sedang permukaan dalamnya membentuk tonj
olan-tonjolan (kristae) yangmasuk ke dalam stroma. Membran dalam membungkus
matriks, dan banyak enzim yangmengendalikan berbagai tahap dalam respirasi sel
khususnya dan metabolisme umumnyaditemukan di sana atau di dalam matriks.
Mitokondria memiliki DNA dan ribosom kecil didalam matriksnya, sehingga
mampu mensintesis porteinnya sendiri (Hasnunidah, 2007).
Gambar 6. Mitokondria
- Plastida
Plastida adalah organel berbentuk lensa yang terdapat pada semua sel
tumbuhan, diselimuti oleh sistem membran rangkap. Plastida mengandung DNA
dan ribosom yang terbenam dalam matriks cair yang disebut stroma. Plastida
terbentuk dari hasil pembelahan plastida terdahulu atau sebagai hasil diferensiasi
proplastida. Plastida tak berwarna disebut leukoplas, contohnya: amiloplas yang
mengandung protein cadangan. Ada dua macam plastida berwarna, yaitu kloropla
s yang mengandungklorofil dan berbagai pigmen yang menyertainya, dan
kromoplas yang mengandung pigmenlain (karotenoid). Plastida terpenting adalah
kloroplas, karena menjadi tempat berlangsungnya fotosintesis.
Gambar 7. Kloroplas
2. Nukleus
Nukleus merupakan pusat kendali pada sel tumbuhan eukariotik. Nukleus
mengendalikan seluruh fungsi sel dengan menentukan berbagai reaksi kimia dan
sel. Nukleus merupakan organel berbentuk bulat atau memanjang yang terbungku
s selimut inti. Plasma nukleus (nukleoplasma) berbutir-butir merupakan sistem
koloid, mengandungkromatin yang pada pembelahan sel berubah menjadi
kromosom. Fungsi kromosom adalah membentuk m-RNA yang mengatur sintesis
protein. Di dalam plasma nukleus juga terdapatnukleolus yang jumlahnya tiap sel
khas untuk tiap jenis. Nukleolus itu padat, bentuknya tak beraturan, merupakan
massa serat dan butiran, dan berwarna gelap. Fungsi nukleolus adalahuntuk sintesis
r-RNA dan ribosom (Hasnunidah, 2007).
Gambar 8. Nukleus
3. Vakuola
Badan khas di sel tumbuhan selain dinding sel dan plastida adalah vakuola.
Vakuolamengerjakan beberapa fungsi. Bentuk dan ketegangan jaringan yang hanya
memilikidinding primer adalah akibat adanya air dan bahan terlarut yang menekan
dari dalam vakuola.Tekanan tersebut timbul karena osmosis. Konsentrasi bahan
terlarut di dalam vakuola cukuptinggi, termasuk garam-garam, molekul-molekul
organik kecil, beberapa protein (enzim) danmolekul-molekul lainnya. Beberapa
vakuola mengandung pigmen yang menimbulkan warna pada banyak
bunga atau daun.Pada beberapa bagian tumbuhan,vakuola dapat mengandung bah
an-bahan yang mungkin berbahaya bagi sitoplasma.
Sel muda yang aktif membelah di titik tumbuh batang dan akar mempunyai
vakuola sangatkecil. Sebagian besar terbentuk dari ER, lalu tumbuh bersama sel,
mengambil air secaraosmosis dan bergabung satu sama lain. Sel dewasa sering
memiliki vakuola yang mengisi 80-90% atau lebih volume sel, dan protoplasmanya
tersisiih hingga hanya berupa lapisan tipis diantara tonoplas dan plasmalemma.
Beberapa sel yang aktif membelah juga dapat bervakuola besar (Hasnunidah,
2007).
Gambar 9. Vakuola
Organel sel dan fungsinya pada tumbuhan
Sel eukariotik yang terdapat pada sel hewan merupakan sel yang tidak
memiliki dinding sel serta kloroplas. Sel hewan tidak sama dengan sel tumbuhan,
dimana pada sel tumbuhan memiliki dinding sel yang dapat menjaga integritas serta
menjaga bentuk sel tumbuhan tersebut sedangkan pada sel hewan tidak memiliki
dinding sel. Oleh karena itu, sel hewan memiliki variasi dalam bentuk bahkan dapat
bersifat elastis contohnya pada sel penyusun kulit manusia. Sesuai dengan
namanya, sel hewan merupakan sel yang menyusun jaringan – jaringan pada tubuh
hewan atau sel sebagai organisme seluler seperti pada protozoa. Penggambaran
yang terdapat pada sel hewan ini secara umum menampilkan struktur – struktur
hewan yang paling mudah ditemukan. Organel yang sangat berperan dalam sel ini
ialah nukleus, sedangkan aktivitas metabolisme yang paling banyak dilakukan yaitu
pada sitoplasma.
Berdasarkan struktur yang terdapat pada sel hewan, ada beberapa organel
yang peranannya sangat berbeda dengan sel tumbuhan, perbedaan ini berdasarkan
fungsinya masing – masing. Terjadinya perbedaan yang fundamental pada sel
hewan seperti dinding sel dan kloroplas karena organel ini hanya ada pada sel
tumbuhan. Ada beberapa hal yang menjadi perbedaan antara sel hewan dan sel
tumbuhan lainnya, hal ini sekaligus menjadi ciri khas dari sel hewan tersebut.
Bagian dari sel hewan ini terdiri dari vesikel, mitokondria, sentriol, nukleus,
nukleolus, kromatin, ribosom, retikulum endoplasma, mikrotubulus, membran
plasma, vacuola, sitosol, selaput inti, badan golgi, dan lisosom. Sel hewan tidak
memiliki dinding sel, tidak memiliki plastida, dan bentuk yang tidak tetap seperti
sel tumbuhan. Vakuola pada sel hewan bentuknya kecil bahkan ada yang tidak ada
(Febriani, 2017).
- Nukleolus
Nukleolus merupakan bagian dari nukleus yang padat dan tidak teratur,
tempat subunit ribosom tersebut terbentuk dari protein dan RNA. Nukleolus ini
dibentuk di daerah NOR (Nukleolar Organizingregions). Kedua subunit tersebut
melewati pori – pori yang berinti menuju sitoplasma yang merupakan tempat
keduanya bergabung dan menjadi aktif dalam pembentukan protein. Nukleolus
disebut juga butir inti atau anak inti, yang tidak memiliki membran/selaput berupa
anyaman. Nukleolus ini memiliki ukuran yang bervariasi dan selalu berubah – ubah
terutama pada tumbuhan. Perubahan ini terjadi selama daur hidup sel, terutama
pada saat tahapan interfase yang mana perubahannya terlihat dengan jelas.
Nukleolus berfungsi dalam mensintesis RNA protein dan juga dalam pembentukan
ribosom (Febriani, 2017).
Febriani, H. dan Rahmadina, R. 2017. Buku Biologi Sel Unit Terkecil Penyusun
Tubuh Makhluk Hidup. CV Selembar Papyrus Manyar Sabrangan
Surabaya.
Campbell, Reece, Mitchell. 2008. Biologi Campbell. Jakarta : Erlangga.
Hasnunidah, Neni. 2007. Buku Ajar. Fisiologi Tumbuhan. Universitas Lampung :
Bandar Lampung.