Anda di halaman 1dari 2

NAMA : NUNIK SUPRAPTI

NIM : H041211049

Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan dengan faktor cahaya

Salah satu faktor lingkungan yang mempengaruhi pertumbuhan dan


perkembangan tanaman adalah cahaya. Cahaya merupakan faktor penting bagi
pertumbuhan dan perkembangan tanaman karena selain berperan dominan pada
proses fotosintesis, juga sebagai pengendali, pemicu, dan modulator respons
morfogenesis, khususnya pada tahap awal pertumbuhan tanaman (McNellis dan
Deng, 1995 dalam Sopandie, 2013). Fotosintesis adalah reaksi penting pada
tumbuhan yang berfungsi mengkonversi energi (cahaya) matahari menjadi energi
kimia yang disimpan dalam senyawa organic (Campbell &Reece, 2008). Cahaya
matahari diperlukan tanaman sebagai sumber energi untuk menjalankan 2 tahapan
reaksi pada fotosintesis yaitu reaksi terang atau light dependent reaction/LDR) yang
terjadi di tilakoid dan siklus Calvin atau light independent reaction/LIR) yang
terjadi di stroma.

Spektrum cahaya yang dibutuhkan tanaman berkisar antara panjang


gelombang 400-700 nm, yang biasa disebut photosynthetically active radiation
(PAR). Intensitas cahaya yang optimal akan meningkatkan pertumbuhan tanaman.
Menurut Salisbury dan Ross (1995), intensitas cahaya yang tinggi akan
meningkatkan kadar karotenoid serta kandungan nitrogen sehingga mengakibatkan
permukaan daun menjadi lebih terbuka, namun intensitas cahaya yang sangat tinggi
dapat menurunkan kadar klorofil daun.

Tumbuhan yang tumbuh di tempat gelap akan tumbuh lebih cepat, namun
dengan kondisi pucat, kurus, dan daunnya tidak berkembang (etiolasi). Keadaan ini
terjadi akibat tidak adanya cahaya sehingga dapat memaksimalkan fungsi auksin
untuk pemanjangan sel-sel tumbuhan. Sebaliknya, tumbuhan yang tumbuh di
tempat terang menyebabkan tumbuhan tumbuh lebih lambat dengan kondisi relative
pendek, daun berkembang baik, dan berwarna hijau. Hal ini dikarenakan pengaruh
auksin dihambat oleh cahaya matahari.
Perubahan intensitas cahaya dapat merubah LDR dan LIR sehingga
tanaman perlu melakukan penyesuaian agar proses fotosintesis tetap efisien.
Penyesuaian tanaman dalam menghadapi perubahan intensitas cahaya dilakukan
antara lain melalui efisiensi penyerapan foton, pengaturan reaksi fotosistem II (PS
II) dan fotosistem I (PS I) serta fiksasi karbon (Neri et al, 2003). Diantara ketiga
jenis reaksi yang terjadi di dalam kloroplas tersebut, efisiensi penyerapan foton dan
pengaturan PS II dan PS I menjadi tahap penting karena penyerapan foton menjadi
dasar terbentuknya ATP dan glukosa sebagai produk akhir fotosintesis.

DAFTAR PUSTAKA
Ekawati, R. 2017. Pertumbuhan dan produksi pucuk kolesom pada intensitas
cahaya rendah. Kultivasi, 16(3).
Went, A. 2012. A growth substance and growth. Journal of biology, 25:1-116.

Anda mungkin juga menyukai