Anda di halaman 1dari 16

LEMBAR KERJA PRAKTIKUM c.

Amati dibawah mikroskop dengan perbesaran lemah kemudian


BAB SEL dengan perbesaran kuat.
d. Gambar dan beri keterangannya! (dinding sel, nukleus, dan
NAMA : sitoplasma)
NO. ABSEN : 3. Pengamatan Sel Daun Adam Eva (Rhoeo discolor)
KELAS : a. Buatlah irisan tipis membujur daun adam eva.
b. Letakkan sayatan di gelas benda dan beri 2-3 tetes air dan tutup
A. DASAR TEORI dengan gelas penutup secara perlahan jangan sampai ada
Sel sangat mendasar bagi ilmu biologi. Seluruh organisme terdiri gelembungan udara.
atas sel. Dalam hirarki organisasi biologis, sel merupakan kumpulan c. Amati dibawah mikroskop dengan perbesaran lemah kemudian
materi sederhana yang dapat hidup. Adapun yang melatarbelakangi dengan perbesaran kuat.
pengenalan sel dilaksanakan agar kita semua dapat mempelajari dan d. Gambar dan beri keterangannya! (dinding sel, nukleus, dan
mengenali struktur, ukuran, dan bentuk sel. Serta dapat membedakan sitoplasma)
antara sel hewan dan sel tumbuhan. 4. Pengamatan Sel Gabus (Manihot utilisima)
B. TUJUAN PRAKTIKUM a. Ambillah gabus dari ketela pohon, pada bagian tengah batang.
1. Peserta didik diharapkan mampu mengidentifikasi sel tumbuhan dan b. Buatlah sayatan setipis mungkin, lalu letakkan sayatan di atas
sel hewan melalui pembuatan preparat basah gelas benda dan beri 2-3 tetes air .
2. Peserta didik mampu membuat preparat basah sederhana c. Amati dibawah mikroskop dengan perbesaran lemah kemudian
C. ALAT DAN BAHAN dilanjutkan dengan perbesaran kuat.
d. Gambar dan beri keterangannya! (dinding sel dan vakuola)
Alat Bahan
5. Pengamatan Daun Jagung (Zea mays)
1. Mikroskop 1. Bawang merah (Allium cepa) a. Letakkan beberapa tetes air pada gelas benda.
2. Gelas benda 2. Daun Adam Eva (Rhoeo discolor) b. Sayatlah secara melintang daun jagung dan letakkan dalam gelas
3. Gelas penutup 3. Daun Jagung (Zea Mays)) benda.
4. Silet 4. Gabus batang ketela pohon c. Tutuplah dengan gelas benda secara hati-hati jangan sampai ada
5. Tusuk gigi 5. Sel epitel pipi gelembung udara.
6. Sel hati ayam segar d. Gambar dan beri keterangannya!
D. CARA KERJA 6. Pengamatan sel hati ayam
1. Pengamatan Sel Epitelium Pipi a. Buatlah irisan hati ayam segar
a. Koreklah permukaan pipi sebelah dalam dengan tusuk gigi. b. Letakkan dalam gelas benda dan tutup dengan gelas penutup.
b. Oleskan ujung yang masih basah pada gelas benda dan tutup Amati di bawah mikroskop
dengan gelas penutup. E. HASIL PENGAMATANA
c. Amati dibawah mikroskop dengan perbesaran lemah kemudian
dengan perbesaran kuat.
d. Gambar dan beri keterangannya! (membran sel, nukleus, dan
sitoplasma)
2. Pengamatan Sel Bawang Merah (Allium cepa)
a. Bukalah satu lapis umbi bawang merah dan buatlah sayatan kulit
ari umbi lapis tersebut.
b. Letakkan sayatan di gelas benda dan beri 2-3 tetes air dan tutup
dengan gelas penutup secara perlahan jangan sampai ada
gelembungan udara.
BAB IV 4 Rhoe 1. Dinding sel
HASIL DAN PEMBAHASAN discolor 2. Inti Sel
3. Sitopalsma
4.1. Hasil
Tabel 4.1.1 Hasil Pengamatan Sel
No Nama Gambar ( perbesaran 10 x 10 ) Keterangan

1 Bawang 1.Inti Sel


Merah 2.Sitoplasma 5 Epitelium 1. Inti Sel
(Allium 3. Dinding Sel Pipi 2. Nukleus
Cepa ) 3. Sitoplasma

2 Kapas 1. Sitoplasma
(Gossypium 2. Dinding Sel
sp.)
4.2. Pembahasan
Dari praktikum pengamatan sel yang telah dilakukan dengan
menggunakan beberapa objek atau bahan yaitu, bawang merah (Allium cepa),
gabus, kapas (Gossypium sp.), rheodiscolor, dan epitelium pipi didapat hasil
sebagai berikut.
3 Gabus 1. Dinding sel Pada bawang merah (Allium cepa) yang merupakan sel tumbuhan dan sel
(Manihot 2. Sitopalsma epidermisnya termasuk sel hidup, karena sel bawang merah mempunyai inti
Utilisima) sel dan mempunyai cairan didalamnya dan aktivitas yang terjadi di dalamny
seperti pertukaran cairan yang ada didalam sel epidermis bawang merah
disebut mukleoplasma cairan tersebut berfungsi untuk melindungi vakuola.
Bentuk sel bawang mereh seperti balok yang disusun miring. Bawang merah
memiliki struktur yang jauh lengkap dari pada sel mati, yaitu memiliki, inti
sel,dinding sel,kloroplas,membran sel, dan sitoplasma. Sel pada bawang
merah berwarna merah muda, hal ini di sebabkan karena bawang merah
mengandung plastid yang menghasilkan kloroplas. Adapun epitel pada
bawang merah mempunyai tiga bagian yaitu membran plasma, inti sel, dan
sitoplasma. Sel pada bawang merah dan epitel mempunyai peran yang cukup
penting bagi kelangsungan hidup.
Pada sel gabus bentuknya adalah seperti segidelapan, ada juga yang
seperti segi lima atau segi enam. Sel gabus termasuk sel mati karena sel
gabus tidak memiliki isi, tidak memiliki inti sel dan tidak memiliki aktivitas
yang terjadi seperti pada bawang merah. Pada gabus hanya terdapat dinding yang menyusun sel tersebut kecuali dinding sel, pada sel gabus sel nya mati
sel dan vakuola saja sementara bagian yang lain kosong, sel mati ini juga dikarenakan Sel Gabus) tidak melakukan aktifitas dan tidak memiliki bagian-
tidak berperan bagi kehidupan. bagian seperti pada sel tumbuhan karena sel gabus adalah bagian dari Sel
Sel kapas adalah serat halus yang menyelubungi biji yang dihasilkan tumbuhan (Sema, 2007).
dari pohon kapas yang tumbuh di daerah tropika dan subtropika. Serat kapas Sel gabus adalah jaringan pada tumbuhan agar jaringan dibawah Sel
ini banyak digunakan dalam industri tekstil. Serat itu diolah dengan cara gabus ini tidak kehilangan kebanyakan air. Struktur sel mati adalah ruang sel
dipintal untuk menjadi benang dan ditenun untuk menjadi kain. Dari hasil yang di dalamnya kosong karena organ-organ selnya telah mati dan
pengamatan yang dilakukan dengan mengamati sel kapas di bawah mempunyai dinding sel untuk membatasi sel satu dengan sel yang lainnya,
mikroskop dengan perbesaran 10x10 diketahui bahwa sel kapas adalah sel Sel epithelium pipi memiliki bagian bagian yaitu, membran sel, nukleus, dan
sklerenkim yang berfungsi sebagai jaringan penguat pada tumbuhan. Sel plasma, sel epithelium pipi ini termasuk sel hidup, Serat kapas termasuk sel
Gossypium sp adalah sel tunggal dari epidermis atau selaput luar biji yang prokariotik karena tidak memiliki inti sel dan termasuk sel mati karena tidak
mengalami pemanjangan. Sel Gossypium sp berbentuk serat-serat seperti memiliki inti sel bagian yang menyusun dari serat kapas adalah, dinding sel,
benang terpilin yang memanjang. Sel Gossypium sp hanya memiliki dinding lumen, dan torsi), Rhoeo discolour mempunyai jaringan yang terdiri dari sel-
sel dan torsi dibeberapa bagian. Torsi merupakan inti sel yang sudah tidak sel yang bentuknya sama dapat juga melakukan fungsi khusus yang dapat
berfungsi lagi. Pada sel Gossypium sp tidak terdapat inti sel dan sitoplasma juga bersama jaringan lain membentuk fungsi yang lebih kompleks. Selnya
serta organel hidup lainnya, karena itu sel Gossypium sp tergolong sel mati termasuk sel tumbuhan karena memiliki dinding sel. Rheo discolour ini
karena tidak memiliki inti sel dan sitoplasma sehingga sel tidak dapat termasuk sel hidup.
melakukan aktivitas hidup. Berdasarkan praktikum yang dilakukan ada dua sel yaitu sel mati dan sel
Pengamatan pada daun rheodis color bentuknya berupa segi enam yang hidup.Sel yang dimaksud sel hidup yaitu sel yang mempunyai dinding sel dan
terdapat lima organel yaitu dinding sel, membran sel, sitoplasma, retikulum inti sel dan sedangkan sel mati yaitu sel yang tidak mempunyai dinding sel
endoplasma, dan nukleus. Namun pada saat meneliti lewat mikroskop yang dan inti sel. pengamatan sel bawang merah termasuk sel hidup dan sel mati
terlihat hanyalah nukleus dan dinding sel karena sel tersebut adalah sel hidup. nya sel kapas karena tidak mempunyai dinding sel dan inti sel
Rheodis color juga mempunyai jaringan yang terdiri dari sel-sel yang (Deroberits,1975).
bentuknya sama dapat juga melakukan fungsi khusus yang dapat juga Sitoplasma ini terdiri dari medium semi cair yang di buat oleh sitosol,
bersama jaringan lain membentuk fungsi yang lebih kompleks. Pertumbuhan yang di dalamnya itu terdapat dengan prganel-organel yang mempunyai
dari tanaman ini sangat penting pada aktivitas jaringan meristem. bentuk sebagi dalam sel perokariotik, sesuai dengan yang kami lakukan
Pada sel epitelium pipi pada percobaan ini kami mengamati sel epitel waktu praktikum itu terdiri dari bawang merahatau Allium cepa yang terdapat
rongga mulut sebagai perwakilan dari sel hewan. pada sel epitel rongga mulut dengan memberan pelasma, inti sel dan terdapat dengan dinding sel yang
kami dapat melihat adanya membran sel, inti sel dan sitoplasma. Fungsi inti berbentuk bulat dan berwarna merah (Campbell, 2000).
sel dan sitoplasma pada sel hewan sama seperti pada sel tumbuhan, bedanya Memberan plasma adalah perluasan yang memberan yang di dalam sel
sel hewan tidak memiliki dinding sel. Sel hewan hanya mempunyai membran tersebut. Dengan mikroskop elekteron, pada yang sudah nampak dengan sel
sel yang berfungsi untuk melindungi organel-organel yang berada di tersebut dengan berpasang pasangan dan memberan ini mempunyai struktur
dalamnya. Sel mukosa pipi tidak mempunyai dinding sehingga mempunyai yang terdapat lipid dan protein dan memberan plasma, dan di dalam prktikum
bentuk yang tidak tetap dan mudah berubah – ubah bentuknya. Sel mukosa yang kami lakukan dan yang kami amati itu terdapat dalam gabus terdapat
pipi hanya mempunyai membram sel saja sehingga sel mukosa pipi termasuk dengan dinding sel dan vakuela dan sedangkan pada kapas itu terdapat
sel hewan. dengan dinding sel,lumut dan senterosol yang di dalamnya yan g ke tiga
Sel bawang merah berwana ungu dikarenakan pada bawang merah tersebut termasuk dengan di dalam struktur sel (Campbell, 2000).
terdapat kroloplas, pada sel gabus, terlihat seperti deretan ruang-ruang Dalam dan bentuk dan struktur sel itu terdapat yang namanya memberan
kosong berbentuk segienam, pada sel gabus juga tidak terlihat organel apapun sel adalah suatu batasan antara sel dengan lingkungan yang terdapat dalam
memberan sel. Memberan sel juga dapat berpungsi untuk interfase antara e) Sel tumbuhan mempunyai bentuk tetap, sel hewan bentuknya tidak tetap.
mesin-mesin yang bagian dalam sel dan cairan yang membasahi di dalam sel. 2. Pada sel bawang merah terdapat, inti sel, dinding sel, dan sitoplasma, pada
Memberan sel yang sangat tipis sehingga hanya dapat di lihat dengan sel kapas terdapat, sitoplasma dan dinding sel, pada sel gabus terdapat,
mikroskop elekteron (Campbell, 2000). sitoplasma dan dinding sel, pada sel ephitelium pipi terdapat, inti sel, dinding
Di dalam sel itu biasanya terdapat dengan nukleus dan mitokanderia itu sel dan sitoplasma, dan pada sel rheo discolour terdapat inti sel, dinding sel,
yang terdapat dalam struktur yang sangat banyak dalam sel dari mulai sel dan sitoplasma.
hewan sampai sel tumbuhan, nukleus merupakan pusat pengandalian sel,
sebagai contoh sel yang terdapat dalam nukleus contohnya amoeba, yang 5.2. Saran
sedangkan mitokanderia itu terdapat juga dalam struktur sel yang berbentuk Sel merupakan unit terkecilpenyusun dari makhluk hidup sehingga
tongkat dan berukuran 0,2 um (Campbell, 2000). sebagai calon guru biologi pengamatan sel dirasakan sangat penting sehingga
Di dalam sel juga mempunyai ciri-ciri penting yang sama dalam sel itu dapat membantu mahasiswa dengan mudah dapat membedakan sel antara
terdapat dalam peroses kimia sel, itu terdapat ratusan reaksi kimia yang hewan dan tumbuhan.
berlangsung dengan terjadinya sel yang telah di temukan. Beberapa reaksi
kimia yang telah di tentukan dengan menghasilkan energi bebas yan g
terdapat dalam sel yang pertama itu pembakaran bahan bakar kayu, yang
telah terdapat dalam persamaan yang sama dengan mempercepat reaksi
dengan menaikan suhu yang terdapat dengan reaksi kimia dala sel baik itu sel
hewan maupun yang terdapat dalam sel tumbuhan (Campbell, 2000).

DAFTAR PUSTAKA

Campbell, Nail A. 2000. Biologi. Jakarta:Erlangga

Fawcett, Don W. 2002. Buku ajar Histologi. Jakarta : EGC

George, H Friedd. 2011. Biologi. Jakarta : Erlangga

BAB V Gul, Sema. 2007. DNA dan sel. Jakarta : Yudihstira


PENUTUP
Psasaja, Yenny. 2009. Biologi. Jakarta: Salemba Teknika.
5.1. Kesimpulan
Dapat disimpulkan dari hasil kegiatan praktikum diatas ialah sebagai Subowo. 1995. Biologi Sel. Bandung: Angkasa Bandung.
berikut :
1. Perbedaan sel tumbuhan dan sel hewan yaitu
a) Sel tumbuhan lebih besar dari sel hewan
b) Sel tumbuhan memiliki lisosom, sel hewan memiliki lisosom
c) Sel tumbuhan tidak memiliki sentrosom, sel hewan memiliki sentrosom
d) Sel tumbuhan memiliki dinding sel, sel hewan tidak memiliki dinding sel
GAMBAR
Sel Bawang Merah

Sel Daun Rhoeo Discolour


Sel Gabus

Sel Serat Kapas


Uruzukuyo
Life is full of shit, but i really love it.

47,679

Sabtu, 29 September 2012


LAPORAN PRAKTIKUM PEMBUATAN PREPARAT APUS DARAH
MANUSIA

LAPORAN PRAKTIKUM
PEMBUATAN PREPARAT APUS DARAH MANUSIA
Disusun Guna Memenuhi Tugas Terstruktur Mata Kuliah Praktikum Mikroteknik
Tahun Ajaran 2011/2012
Oleh :
Wasil Hidayah
4401409008

Kelompok 2 (staining)
Rombel 2
Pendidikan Biologi

JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS METEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2012
PEMBUATAN PREPARAT APUSAN DARAH
Tanggal praktikum
Selasa, 15 Mei 2012

A. TUJUAN
1. Membuat preparat apus darah manusia dengan metode apus dan pewarnaan metode
Romanowski.
2. Menganalisis hasil pembuatan preparat apus darah manusia dengan metode apus dan pewarnaan
metode Romanowski.

B. LANDASAN TEORI
Darah merupakan suatu suspensi sel dan fragmen sitoplasma yang dapat dianggap
sebagai jaringan pengikat dalam arti luas, karena pada dasarnya terdiri atas unsur-unsur sel dan
substansi interseluler yang berbentuk plasma. Fungsi utama dari darah adalah mengangkut
oksigen yang diperlukan oleh sel-sel diseluruh tubuh. Darah juga menyuplai jaringan tubuh
dengan nutrisi, mengangkut zat-zat sisametabolisme, dan mengandung berbagai bahan penyusun
sistem imun yang bertujuanmempertahankan tubuh dari berbagai penyakit.
Darah manusia berwarna merah, antara merah terang apabila kaya oksigen sampai merah
tuaapabila kekurangan oksigen. Warna merah pada darah disebabkan oleh hemoglobin,
protein pernapasan (respiratory protein), yang terdapat dalam eritrosit dan mengandung besi
dalam bentuk heme, yang merupakan tempat terikatnya molekul-molekul oksigen. Darah
jugamengangkut bahan bahan sisa metabolisme, obat-obatan dan bahan kimia asing ke hati
untuk diuraikan dan ke ginjal untuk dibuang sebagai air seni.
Pada manusia umumnya memiliki volume darah sebanyak kurang lebih 5 liter dengan
unsur-unsur pembentuknya yaitu sel-sel darah, platelet, dan plasma. Sel darah terdiri dari
eritrosit danleukosit, platelet yang merupakan trombosit atau keping darah, sedangkan plasma
darah padadasarnya adalah larutan air yang mengandung :Air (90%)Zat terlarut (10%) yang
terdiri dari :- Protein plasma (albumin, globulin, fibrinogen) 7%- Senyawa Organik (As. Amino,
glukosa, vitamin, lemak) 2.1%- Garam organik (sodium, pottasium, calcium) 0.9%.
Sel darah pada umumnya dikenal ada tiga tipe yaitu: eritrosit, lekosit dan trombosit.
Eritrosit manusia dalam keadaan normal berbentuk cakram bulat bikonkaf dengan diameter 7,2
µm tanpa inti, lebih dari separoh komposisi eritrosit terdiri dari air (60%) dan sisanya berbentuk
substansi koloidal padat. Sel ni bersifat elastis dan lunak. Lekosit (sel darah putih) terdapat pada
bagian pinggir sel darah, lekosit ini dibagi menjadi dua yaitu granulosit dan agranulosit.
Granulosit terbagi menjadi tiga yaitu Netrofil (terbanyak) berbentuk bulat dengan
diameter 10-12 µm, Eosinofil yang strukturnya lebih besar daripada netrofil (10-15 µm) dan
Basofil (paling sedikit) dengan ukuran hampir sama dengan netrofil tetapi basofil sangat sulit
ditemukan. Agranulosit dibagi menjadi dua yaitu Limfosit yang mempunyai ukuran yang
bevariasi, inti bulat sitoplasma mengelilingi inti seperti cincin dan berperan penting dalam
imunitas tubuh, dan Monosit (sel lekosit terbesar), intinya berbentuk oval kadang terlipat-lipat
dapat bergerak dengan membentuk pseudopodia. Tipe ketiga yaitu Trombosit (disebut juga
keping darah), berbentuk sebagai keping-keping sitoplasma lengkap dengan membran yang
mengelilinginya, Trombosit terdapat khusus pada sel darah mammalia.
Untuk melihat struktur sel-sel darah dengan mikroskop cahaya pada umumnya dibuat
sediaan apus darah. Sediaan apus darah ini tidak hanya digunakan untuk mempelajari sel darah
tapi juga digunakan untuk menghitung perbandingan jumlah masing-masing sel darah.
Pembuatan preparat apus darah ini menggunakan suatu metode yang disebut metode oles
(metode smear) yangmerupakan suatu sediaan dengan jalan mengoles atau membuat selaput
(film) dan substansi yang berupa cairan atau bukan cairan di atas gelas benda yang bersih dan
bebas lemak untuk kemudian difiksasi, diwarnai dan ditutup dengan gelas penutup (Handari,
2003).
Film darah (sediaan oles) dapat diwarnai dengan berbagai macam metode termasuk
larutan-larutan yang sederhana antara lain: pewarnaan Giemsa, pewarnaan acid fast, pewarnaan
garam, pewarnaan wright, dan lain-lain. Pewarnaan Giemsa disebut juga pewarnaan
Romanowski. Metode pewarnaan ini banyak digunakan untuk mempelajari morfologi sel-sel
darah, sel-sel lien, sel-sel sumsum dan juga untuk mengidentifikasi parasit-parasit darah misal
Tripanosoma, Plasmodia danlain-lain dari golongan protozoa.

C. CARA KERJA
Tahap persiapan. Gelas benda A dibersihkan dengan menggunakan alcohol yang
diteteskan pada tissue. Tangan kiri dikibas-kibaskan dengan telapak posis telapak tangan kiri
sejajar perut selama 20 detik, lalu ujung jari tengah tagan kiri diurut selama 5 detik kemudian
disterilkan dengan kapas yang dibasahi alcohol. Blood lanset steril ditusukan pada ujung jari
tengah tangan kiri tadi, tetes darah pertama diusapkan pada kapas, tetes darah kedua ditempelkan
pada sisi kanan jarak 1 cm gelas benda A yang telah bebas lemak. Pengapusan darah dengan
gelas benda B ditempelkan pada tetes darah di gelas benda A sudutmya 45 o, ditarik ke sisi kanan,
lalu didorong ke sisi kiri cepat dan konstan. Apusan darah dikeringkan diatas rak pewarnaan (10
menit).
Tahapan persiapan selesai jika apusan darah manusia sudah kering. Apusan darah
difiksasi dalam staining jar berisi metil alcohol dalam 1 celupan selama 3 detik. Apusan darah
dikeringkan pada rak pewarnaan datar dengan kipas angin sampai kering. Setelah kering apusan
darah diwarnai pada larutan dalam staining jar berisi zat warna Giemsa dalam metil alkohol
selama 3 detik dalam satu celupan. Apusan darah dikeringkan pada rak pewarnaan dengan kipas
angin. Apusan darah dicuci dengan air mengalir dalam botol leher angsa yang telah dididihkan
dan didinginkan kembali. Preparat apus darah manusia ditiriskan pada rak miring dan
dikeringkan menggunakan kipas angin. Dilabeli dengan kertas label sesuai identitas preparat
pada 0,5 cm dari ujung kanan gelas benda dengan posisi memanjang. Preparat apus darah
diamati menggunakan mikroskop pada perbesaran kuat, difoto dan dianalisis hasilnya.
D. HASIL PENGAMATAN

NAM HASIL PENGAMATAN KETERANGAN


A
PREP
ARA
T
Apus
darah
manu
sia
Meto
de
smear
Fiksat
if
metal
alcoh
ol
Pewa
rna
giems
a
15
Mei
2012
Perbe
saran
10x1
0
Apus
darah
manu
sia
Meto
de
smear
Fiksat
if
metal
alcoh
ol
Pewa
rna
giems
a
15
Mei
2012
Perbe
saran
40x1
0

Sel darah merah atau eritrosit terlihat bening tampak keabu-abuan, sedangkan leukosit
tampak terwarna jelas, yaitu intinya terwarna ungu dan sitoplasma terwarna ungu muda. Preparat
tampak rapat namun sudah cukup baik karena tidak banyak sel-sel darah yang bertumpuk, selain
itu preparat tampak bersih dari kotoran. Paling banyak teramati adalah eritrosit, sedangkan
leukosit yang tampak yaitu neutrofil dan monosit, terdapat juga eosinofil dalam jumlah terbatas.
Titik kecil yang terwarna ungu merupakan plasma darah..
E. PEMBAHASAN
Praktikum pembuatan apusan darah manusia ini menggunakan metode apus/ smear/ oles.
Darah yang digunakan adalah darah manusia . Berdasarkan foto dari hasil pengamatan preparat
apus darah manusia dengan pewarnaan Giemsa diketahui bahwa preparat secara fisik cukup baik,
bersih, dan terwarna. Dapat terlihat adanya eritrosit dalam jumlah banyak dan leukosit.
Eritrosit teramati terwarna agak bening transparan. Eritrosit berbentuk bulat, dengan
bentuk seperti cekungan (cakram) pada sisi dalam (tengah) dan tak berinti. Leukosit ditunjukkan
dengan sel yang memiliki inti berwarna ungu. Warna ungu disebabkan oleh inti leukosit yang
basa sehingga mudah menyerap zat warna giemsa. Leukosit yang paling banyak dijumpai ialah
neutrofil dan monosit berkisar antara 10-15%, serta sedikit eosinofil dengan presentase kurang
dari 5%. Presentase neutrofil memang paling banyak dalam darah, yaitu mencapai 50-70% dari
jumlah leukosit yang ada. Ditemukanya leukosit dalam preparat apus darah menunjukkan bahwa
pendonor sdang mengalami sakit berkaitan dengan fungsi leukosit sebagai bentuk pertahanan
tubuh manusia.
Preparat tampak rapat namun sel-selnya dapat teramati dengan baik karena tidak
bertumpuk, sehingga dapat dikatakan ketipisan apusan sudah cukup baik.

F. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pembahasan dan analisis, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Preaparat awetan darah dapat dibuat dengan metode apus dan metode pewarnaan Romanowski
2. Pewarnaan apus dengan zat pewarna giemsa dapat membedakan eritrosit yang tidak terwarnai
giemsa dengan jelas dan leukosit yang terwarna dengan kontras dan dapat membedakan bagian
nukleus dengan bagian sel yang lain.

G. SARAN
1. Untuk mengapus agar dilakukan setipis mungkin sehingga preparat tidak terlalu rapat.
2. Untuk pewarnaan giemsa pastikan giemsa yang dipakai masih bagus (belum rusak atau
terkontaminasi) sehingga mewarnai denga baik.

H. DAFTAR PUSTAKA
Marianti, Aditya.2010. Petunjuk Praktikum fisiologi Hewan. Semarang : Biologi FMIPA UNNES.
Rudyatmi E 2012. Bahan Ajar Mikroteknik. Semarang: Jurusan Biologi FMIPA UNNES.
Subowo. 2006. Histologi Umum. Jakarta : PT Bumi Aksara.

Anda mungkin juga menyukai