Disusun oleh:
Kelompok 5 (Gelombang 2)
Iis Maesaroh (211FF03074)
Rika Kusumawati (211FF03077)
Maghdalena Putriati Angellika (211FF03082)
Nazahah Hifzatun Nisa (211FF03084)
Rima Yusliana (211FF03085)
Vierly Stephany Putri Wahyudi (211FF03087)
Salma Rachil Nurmanzilani (211FF03090)
Vina Restu Fauzi (211FF03092)
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS BHAKTI KENCANA
2021
BAB I
PENDAHULUAN
A. Tujuan
A.1 Kompetensi yang Dicapai
Mampu menjelaskan anatomi sel tumbuhan
B. Prinsip
Mendeskripsikan anatomi sel tumbuhan
C. Dasar Teori
Sel adalah unit struktural dan fungsional terkecil dari suatu organisme/makhluk
hidup. Sel merupakan unit dasar suatu kehidupan. Bentuk sel tumbuhan bermacam-
macam, seperti kubus, prisma, bundar dan benang. Demikian juga ukurannya, yang
terkecil seperti pada bakteri, diameternya 0,5-2 mu dan panjangnya 1-10 mu. Pada
tumbuhan tingkat tinggi, sel-sel daging daun ukurannya 15-100 u. Kadang-kadang sel
tumbuhan dapat pula mempunyai ukuran yang cukup besar untuk dilihat dengan mata
biasa, misalnya serabut slerenkima yang panjangnya sampai 20 cm.
Sel yang lengkap umumnya terdiri dari dinding sel, protoplas dan vakuola. Pada
tumbuhan tinggi hampir semua selnya mempunyai dinding. Dinding ini mula-mula
sangat tipis dan halus, apabila menjadi dewasa ia akan mengalami modifikasi.
Protoplas adalah bagian-bagian yang hidup dari suatu sel, yang terdiri dari
sitoplasma (plasma sel), inti sel (nukleus), dan plastid.
Plasma sel dibedakan atas 3 lapisan: ektoplasma, yaitu lapisan tipis, jernih yang
berbatasan dengan vakuola, dan polioplas, yaitu lapisan di tengah0tengah yang
berbutir-butir.
Ektoplas dan tonoplas adalah bagian yang amat penting, karena bersifat
semipermiabel dapat ditembus oleh air tapi tidak dapat/sukar bagi zat-zat yang larut
dalam air) sehingga kedua lapisan itu dapat mengatur zat-zat mana yang diambil dan
dilepaskan oleh lasma. Butir-butir yang terdapat di dalam poliplasma dinamakan
mikroplasma, umumnya benda-benda tersebut dianggap sebagai hasil-hasil
metabolisme dari plasma.
Ergastik sel adalah benda- benda mati pada plasma sel. Ada yang bersifar cair
jufa yang berupa benda padat. Yang berupa benda padat adalah: 1) kristal
Ca(CO2)2/gram oksalat, misalnya kristal kecil (pasir) pada daun bayam, kristal jarum
(raphid) pada daun bunga pukul empat, kristal bintang pada tangkai daun begonia, 2)
kristal kersik, dalam sel-sel epidermis rumput-rumputan. 3) aleurone dan kristaloid zat
putih telur. Misalnya dalam biji jarak atau padi.
Inti sel (nukleus), umumnya berbentuk bulat, bulat telur atau seperti lensa
terletak di dalam sitoplasma. Dalam sel muda diameternya 2/3 dari besar sel. Ketika
sel-sel bertambah besar, intinya tetap atau sedikit saja berubah. Jadi perbandingan tidak
lagi 2/3 akan tetapi jauh lebih kecil. Tumbuhan tingkat tinggi terdapat sel-sel yang
hanya mempunya satu inti. Fungsi dari inti sel adalah mengatur seluruh aktivitas yang
terjadi di dalam sel dam sebagai pembawa informasi genetik karena engandung material
hereditas DNA.
Plastida adalah suatu badan yang kental dan dapat berubah bentuk. Biasanya
berbentuk bulat atau lonjong. Plastid dibedakan menjadi leuklopas, amyoplas, kloroplas
dan kromoplas. Kromoplas memberikan warna kuning orange, maupun merah pada
banyak tanaman.
Di dalam plastid terdapat butir tepung (amilum) yang merupakan benda padat
dan mati dalam plastid. Titik permulaan dibentuknya amilum disebut hilus (hilum).
Vakuola merupakan rongga dalam plasma sel yang berisi sel yang disebut sair
sel. Vakuola dengan air sel disebut vakuolasel. Air sel merupakan bahan bukan
protoplasma, tersusun atas air dengan beberapa bahan yang terlarut seperti garam-
garam organik, karbohidrat, protein, amida alkaloid, pigmen dan sebagainya.
BAB II
METODE PRAKTIKUM
A.1 Bahan
a. Umbi bawang merah (Alium cepa)
b. Ubi wortel (Daucus carota)
c. Endosperm tanaman jagung (Zea mays)
d. Biji padi (Oryza sativa)
e. Tangkai daun pepaya (Carica papaya)
f. Ubi kentang (Solanum tuberosum)
B. Prosedur Kerja
Prosedur:
Preparat 1. Umbi lapis bawang merah (Alium cepa) dalam air
Belah umbi lapis, ambil selembar lapisan berdagingnya kemudian patahkan. Dengan
menggunakan pinset, ambil lapisan tipis yang terdapat di pinggir patahan lapisan
berdaging tersebut kemudian letakan di atas kaca objek yang telah ditetesi dengan air
dan tutup dengan kaca penutup. Amati di bawah miskroskop dengan pembesaran lemah
kemudian pembesaran lebih kuat. Gambar dan tunjukan dinding sel, sitoplasma, dan
nukleus. (T-1)
A. Hasil Pengamatan
1. Umbi lapis bawang merah (Alium cepa)
Keterangan:
Hasil pengamatan objek preparat dengan selembar lapisan berdaging pada umbi
lapis bawang merah adalah:
- Dinding sel (panah hitam)
- Inti sel (panah merah)
- Sitoplasma (panah abu-abu)
Klasifikasi:
- Kingdom: Plantae
- Sub-kingdom: Tracheobionta
- Divisi: Spermatophyta
- Kelas: Monocotyledonal
- Ordo: Liliaes
- Famili: Lliliaceae
- Genus: Allium
- Spesies: Allium cepa var. ascalonicum
2. Ubi wortel (Daucus carota)
Keterangan:
Hasil pengamatan objek preparat dengan sayatan melintang pada sel korteks umbi
wortel adalah:
- Kromoplas, yang memberikan pigmen warna orange pada ubi wortel, bentuknya
seperti bercak yang tersebar secara acak.
Klasifikasi:
- Kingdom: Plantae
- Sub-kingdom: Tracheobionta
- Super divisi: Spermatophyta
- Divisi: Magnoliophyta
- Kelas: Magnoliopdisa
- Ordo: Apiales
- Famili: Apiceae
- Genus: Daucus
- Spesies: Daucus carota L.
3. Endosperm tanaman jagung (Zea mays)
Keterangan:
Hasil pengamatan objek preparat dengan sayatan melintang pada sel endodermis
tanaman jagung adalah:
- Butir leukoplas, terdapat pada endosperm jagung, berbentuk lingkaran kecil
tersebar dan berwarna bening
Klasifikasi:
- Kingdom : Plantae
- Sub-kingdom : Tracheobionta
- Divisi : Spermatophyta
- Sub-divisi : Angiospermae
- Kelas : Monocotyledoneae
- Ordo : Poales
- Famili : Polaceae
- Genus : Zea
- Spesies : Zea mays L.
4. Penampang endosperm biji padi (Oryza sativa)
Keterangan:
Hasil pengamatan objek preparat dengan irisan pada biji padi yang ditumbuk halus
menjadi serbuk adalah:
- Butir aleuron yang menyebar, baik butiran yang terpisah maupun yang
bergerumul
Klasifikasi:
- Kingdom: Plantae
- Sub-kingdom: Tracheobionta
- Super divisi: Spermatophyta
- Divisi: Magnoliophyta
- Kelas: Liliopsida
- Ordo: Poales
- Famili: Poaceae
- Genus: Oryza
- Spesies: Oryza sativa L.
5. Tangkai daun papaya (Carica papaya)
Keterangan:
Hasil pengamatan objek preparat dengan sayatan melintang pada tangkai daun
pepaya adalah:
- Kristal kalsium oksalat berbentuk drus, yang merupakan salah satu contoh
ergastik sel bentuk padat yang memiliki bentuk tidak beratutan
Klasifikasi:
- Kingdom : Plantae
- Sub-kingdom : Tracheobionta
- Super divisi : Spermatophyta
- Divisi : Magnoliophtya
- Kelas : Magnoliopsida
- Ordo : Violales
- Famili : Caricaceae
- Genus : Carica
- Spesies : Carica papaya L.
6. Ubi kentang (Solanum tuberosum)
Keterangan:
Hasil pengamatan objek preparat dengan sayatan melintang pada tangkai daun
pepaya adalah:
- Hilus, yaitu titik permulaan terbentuknya butir amilum, di mana terdapat
struktur lamela pada butir amilum
Klasifikasi:
- Kingdom : Plantae
- Sub-kingdom : Tracheobionta
- Super divisi : Spermatophyta
- Divisi : Magnoliophyta
- Kelas : Magnoliopsida
- Ordo : Solanales
- Family : Solanaceae
- Genus : Solanum
- Species : Solanum tuberosum L.
B. Pembahasan
1. Umbi lapis bawang merah (Alium cepa)
Hasil pengamatan objek preparat dengan pembesaran hingga 400 kali pada
selembar lapisan berdaging umbi lapis bawang merah di antaranya:
a) Dinding sel
Dinding sel adalah matriks ekstraseluler yang menyelubungi tiap sel sebagai
pelindung dan pembentuk sel. Bagian dinding sel tersusun dari selulosa di saat
sel berusia muda dan mengalami penumpukan lignin saat sel mulai menua. Di
antara dinding sel terdapat noktah dan plasmodesmata yang berfungsi sebagai
penghantar rangsang antar sel tumbuhan. Fungsi dinding sel adalah untuk
memberi bentuk sel tumbuhan, melindungi bagian dalam sel dari pengaruh
lingkungan dan menjaga sel tumbuhan agar tidak pecah akibat masuknya air
secara berlebihan.
b) Inti sel (nukleus)
Inti sel disebut juga sebagai nukleus, merupakan organel terbesar yang berada
di dalam sel, biasanya terletak di tengah sel berbentuk bulat atau oval. Inti sel
tersusun atas membran, cairan inti (nukleoplasma), kromosom, dan anak inti
(nukleolus). Cairan inti terdiri atas air, protein, dan mineral. Kromosom
merupakan pembawa sifat menurun yang tersusun atas benang-benang
kromatin. Fungsi utamanya adalah mengatur semua kegiatan sel, menyimpan
informasi genetik karena mengandung material hereditas DNA, serta
melakukan proses pembelahan untuk memenuhi metabolisme pada tumbuhan.
c) Sitoplasma
Sitoplasma adalah cairan dalam sel yang terletak antara membran plasma dan
inti sel (nukleus). Secara fisik, sitoplasma memiliki bentuk yang tebal,
semitransparan, memiliki cairan elastik yang berisi partikel tersuspensi dan
sedikit tubulus dan filamen yang membentuk sitoskleton. Fungsi utama
sitoplasma di antaranya, sebagai tempat untuk menyimpan bahan kimia dalam
metabolisme sel, seperti enzim, protein, dan lemak, melarutkan senyawa dan
protein yang terdapat dalam sel, melindungi organel-organel sel serta
memberikan bentuk pada organel-organel tersebut.
1. Essau, Chaterine. 1979. Anatomy of Seed Plants Second Editions. John Wiley and Sons,
Inc. New York.
2. Hidayat, Estiti. B. 1995. Anatomi Tumbuhan Berbiji. Bandung : ITB
3. Mulyani, Sri. 2006. Anatomi Tumbuhan. Yogyakarta : Kanisius
4. Gembong Tjitrosoepomo. 2003. Taksonomi Tumbuhan. UGM Press. Yogyakarta.
5. Gembong Tjitrosoepomo. 1990. Morfologi Tumbuhan. UGM Press. Yogyakarta.
6. Salisbury and W. C. Ross. 1995. Fisiologi Tumbuhan. Bandung : ITB Press
7. Taxonomy of Vascular Plants Laurence
8. C. G. G. J. Van Steenis, dkk. 2008. Flora untuk Sekolah di Indonesia. Jakarta : PT.
Pradnya Paramita
9. Dasuki, U. A. 1991. Sistematika Tumbuhan Tinggi. Pusat antar Universitas Bidang Ilmu
Hayati. ITB
10. Advinda, L. 2018. Dasar-dasar Fisiologi Tumbuhan. Padang : Deepublish
11. Prawiro, M. 2019. Pengertian Sitoplasma, Fungsi, Struktur, Komponen, dan Ciri-ciri
Sitoplasma. Diakses pada 11 November 2021, melalui
https://www.maxmanroe.com/vid/umum/fungsi-sitoplasma.html
12. Ilham. 2019. Fungsi Kromoplas. Diakses pada 12 November 2021, melalui
https://yuksinau.co.id/fungsi-kromoplas/
13. Quipper. 2021. Fungsi Leukoplas. Diakses pada 12 November, melalui
https://quipper.co.id/fungsi-leukoplas/
14. Josephine, L. 2018. Benda Ergastik. Diakses pada 12 November 2021, melalui
https://zdocs.tips/doc/benda-ergastik-q182mymre01v
15. Chairiyah, N., Harijati, N., Mastuti, R. 2011. Kristal Kalsium Oksalat (CaOx) pada
Porang (Amorphopallus muelleri Blume) yang Terpapar dan Tidak Terpapar
Matahari. Vol 1 (2), hal 131.
16. Kumalawati, H., Izzati, M., Suedy, S. W. A., 2018. Bentuk, Tipe dan Ukuran Amilum
Umbi Gadung, Gembili, Uwi Ungu, Porang dan Rimpang Ganyong. Buletin Anatomi
dan Fisiologi. Vol 3 (1), hal 59.