Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PRAKTIKUM BOTANI FARMASI

ANATOMI SEL TUMBUHAN

Disusun oleh:
Kelompok 5 (Gelombang 2)
Iis Maesaroh (211FF03074)
Rika Kusumawati (211FF03077)
Maghdalena Putriati Angellika (211FF03082)
Nazahah Hifzatun Nisa (211FF03084)
Rima Yusliana (211FF03085)
Vierly Stephany Putri Wahyudi (211FF03087)
Salma Rachil Nurmanzilani (211FF03090)
Vina Restu Fauzi (211FF03092)

FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS BHAKTI KENCANA
2021
BAB I
PENDAHULUAN

A. Tujuan
A.1 Kompetensi yang Dicapai
Mampu menjelaskan anatomi sel tumbuhan

A.2 Tujuan Praktikum


Mengetahui bentuk-bentuk dan bagian-bagian tumbuhan

B. Prinsip
Mendeskripsikan anatomi sel tumbuhan

C. Dasar Teori
Sel adalah unit struktural dan fungsional terkecil dari suatu organisme/makhluk
hidup. Sel merupakan unit dasar suatu kehidupan. Bentuk sel tumbuhan bermacam-
macam, seperti kubus, prisma, bundar dan benang. Demikian juga ukurannya, yang
terkecil seperti pada bakteri, diameternya 0,5-2 mu dan panjangnya 1-10 mu. Pada
tumbuhan tingkat tinggi, sel-sel daging daun ukurannya 15-100 u. Kadang-kadang sel
tumbuhan dapat pula mempunyai ukuran yang cukup besar untuk dilihat dengan mata
biasa, misalnya serabut slerenkima yang panjangnya sampai 20 cm.
Sel yang lengkap umumnya terdiri dari dinding sel, protoplas dan vakuola. Pada
tumbuhan tinggi hampir semua selnya mempunyai dinding. Dinding ini mula-mula
sangat tipis dan halus, apabila menjadi dewasa ia akan mengalami modifikasi.
Protoplas adalah bagian-bagian yang hidup dari suatu sel, yang terdiri dari
sitoplasma (plasma sel), inti sel (nukleus), dan plastid.

Plasma sel dibedakan atas 3 lapisan: ektoplasma, yaitu lapisan tipis, jernih yang
berbatasan dengan vakuola, dan polioplas, yaitu lapisan di tengah0tengah yang
berbutir-butir.
Ektoplas dan tonoplas adalah bagian yang amat penting, karena bersifat
semipermiabel dapat ditembus oleh air tapi tidak dapat/sukar bagi zat-zat yang larut
dalam air) sehingga kedua lapisan itu dapat mengatur zat-zat mana yang diambil dan
dilepaskan oleh lasma. Butir-butir yang terdapat di dalam poliplasma dinamakan
mikroplasma, umumnya benda-benda tersebut dianggap sebagai hasil-hasil
metabolisme dari plasma.

Ergastik sel adalah benda- benda mati pada plasma sel. Ada yang bersifar cair
jufa yang berupa benda padat. Yang berupa benda padat adalah: 1) kristal
Ca(CO2)2/gram oksalat, misalnya kristal kecil (pasir) pada daun bayam, kristal jarum
(raphid) pada daun bunga pukul empat, kristal bintang pada tangkai daun begonia, 2)
kristal kersik, dalam sel-sel epidermis rumput-rumputan. 3) aleurone dan kristaloid zat
putih telur. Misalnya dalam biji jarak atau padi.
Inti sel (nukleus), umumnya berbentuk bulat, bulat telur atau seperti lensa
terletak di dalam sitoplasma. Dalam sel muda diameternya 2/3 dari besar sel. Ketika
sel-sel bertambah besar, intinya tetap atau sedikit saja berubah. Jadi perbandingan tidak
lagi 2/3 akan tetapi jauh lebih kecil. Tumbuhan tingkat tinggi terdapat sel-sel yang
hanya mempunya satu inti. Fungsi dari inti sel adalah mengatur seluruh aktivitas yang
terjadi di dalam sel dam sebagai pembawa informasi genetik karena engandung material
hereditas DNA.
Plastida adalah suatu badan yang kental dan dapat berubah bentuk. Biasanya
berbentuk bulat atau lonjong. Plastid dibedakan menjadi leuklopas, amyoplas, kloroplas
dan kromoplas. Kromoplas memberikan warna kuning orange, maupun merah pada
banyak tanaman.
Di dalam plastid terdapat butir tepung (amilum) yang merupakan benda padat
dan mati dalam plastid. Titik permulaan dibentuknya amilum disebut hilus (hilum).
Vakuola merupakan rongga dalam plasma sel yang berisi sel yang disebut sair
sel. Vakuola dengan air sel disebut vakuolasel. Air sel merupakan bahan bukan
protoplasma, tersusun atas air dengan beberapa bahan yang terlarut seperti garam-
garam organik, karbohidrat, protein, amida alkaloid, pigmen dan sebagainya.
BAB II
METODE PRAKTIKUM

A. Alat dan Bahan


A.1 Alat
a. Mikroskop
b. Cover glass
c. Pipet tetes
d. Pinset
e. Baki plastik
f. Object glass
g. Beaker glass
h. Silet/cutter
i. Air

A.1 Bahan
a. Umbi bawang merah (Alium cepa)
b. Ubi wortel (Daucus carota)
c. Endosperm tanaman jagung (Zea mays)
d. Biji padi (Oryza sativa)
e. Tangkai daun pepaya (Carica papaya)
f. Ubi kentang (Solanum tuberosum)

B. Prosedur Kerja
Prosedur:
Preparat 1. Umbi lapis bawang merah (Alium cepa) dalam air
Belah umbi lapis, ambil selembar lapisan berdagingnya kemudian patahkan. Dengan
menggunakan pinset, ambil lapisan tipis yang terdapat di pinggir patahan lapisan
berdaging tersebut kemudian letakan di atas kaca objek yang telah ditetesi dengan air
dan tutup dengan kaca penutup. Amati di bawah miskroskop dengan pembesaran lemah
kemudian pembesaran lebih kuat. Gambar dan tunjukan dinding sel, sitoplasma, dan
nukleus. (T-1)

Preparat 2. Ubi wortel (Daucus carota) dalam air


Lakukan sayatan melintang pada sel korteks umbi wortel. Kemudian letakan di atas
kaca objek yang telah ditetesi air dan tutup dengan kaca penutup. Amati di bawah
mikroskop dengan pembesaran lemah kemudian pembesaran lebih kuat. Gambar dan
tunjukan sel dengan bentuk kromoplasnya, kromoplas terdapat dalam bagian mana dari
sel? (T-2)
Preparat 3. Endosperm tanaman jagung (Zea mays) dalam air
Lakukan sayatan melintang pada sel endodermis tanaman jagung. Kemudian letakan di
atas kaca objek yang telah ditetesi air dan tutup dengan kaca penutup. Amati di bawah
mikroskop dengan pembesaran lemah kemudian pembesaran lebih kuat. Gambar dan
tunjukan sel dengan bentuk leukoplasnya, leukoplas terdapat dalam bagian mana dari
sel? (T-3)

Preparat 4. Penampang endosperm biji padi (Oryza sativa) dalam air


Lakukan irisan pada biji padi dan tumbuk halus sampai menjadi serbuk. Kemudian
letakan serbuk di atas kaca objek yang telah ditetesi air dan tutup dengan kaca penutup.
Amati di bawah mikroskop dengan pembesaran lemah kemudian pembesaran lebih
kuat. Gambarlah beberapa sel endoperm, di manakah letak aleuron pada butir padi? (T-
4)

Preparat 5. Tangkai daun pepaya (Carica papaya) dalam air


Lakukan sayatan melintang pada tangkai daun pepaya. Kemudian letakan di atas kaca
objek yang telah ditetesi air dan tutup dengan kaca penutup. Amati di bawah mikroskop
dengan pembesaran lemah kemudian pembesaran lebih kuat. Gambarlah beberapa buah
sel berisi kristal kalsium oksalat dalam bentuk drus. (T-5)

Preparat 6. Ubi kentang (Solanum tuberosum)


Belah ubi kentang menjadi dua bagian dan lakukan kerokan bagian dalam umbi kentang
sehingga didapat air dan pati dari ubi kentang. Kemudian letakan air dan patinya di atas
kaca objek dan tutup dengan kaca penutup. Amati di bawah mikroskop dengan
pembesaran lemah kemudian pembesaran lebih kuat. Gambar dan tunjukkan sel dengan
bentuk hilusnya. (T-6)
Bagan Kerja:

Preparat 1. Umbi lapis bawang merah (Alium cepa) dalam air

Belah umbi lapis, ambil selembar


lapisan berdaging kemudian patahkan

Ambil lapisan tipis dan letakan di atas


kaca objek yang telah ditetesi air
kemudian tutup dengan kaca penutup

Amati di bawah mikroskop dengan


pembesaran lemah kemudian lebih kuat

Gambar dan tunjukkan dinding sel,


sitoplasma, dan nukleus

Preparat 2. Ubi wortel (Daucus carota) dalam air

Lakukan sayatan melintang pada sel


korteks
A. umbi wortel

Letakan di atas kaca objek yang telah


ditetesi air dan tutup dengan kaca
penutup

Amati di bawah mikroskop dengan


pembesaran lemah kemudian lebih kuat

Gambar dan tunjukkan sel dengan


bentuk kromoplasnya
Preparat 3. Endosperm tanaman jagung (Zea mays) dalam air

Lakukan sayatan melintang pada sel


endodermis
A. tanaman jagung

Letakan di atas kaca objek yang telah


ditetesi air dan tutup dengan kaca
penutup

Amati di bawah mikroskop dengan


pembesaran lemah kemudian lebih kuat

Gambar dan tunjukkan sel dengan


bentuk leukoplasnya

Preparat 4. Penampang endosperm biji padi (Oryza sativa) dalam air

Lakukan irisan pada biji padi kemudian


tumbuk halus sampai menjadi serbuk

Letakan di atas kaca objek yang telah


ditetesi air dan tutup dengan kaca
penutup

Amati di bawah mikroskop dengan


pembesaran lemah kemudian lebih kuat

Gambarlah beberapa sel endoperm dan


tunjukan letak aleuron
Preparat 5. Tangkai daun pepaya (Carica papaya)

Lakukan sayatan melintang pada tangkai


daun pepaya
A.

Letakan di atas kaca objek yang telah


ditetesi air dan tutup dengan kaca
penutup

Amati di bawah mikroskop dengan


pembesaran lemah kemudian lebih kuat

Gambarlah beberapa buah sel berisi


kristal kalsium oksalat dalam bentuk
drus

Preparat 6. Ubi kentang (Solanum tuberosum)

Lakukan kerokan bagian dalam umbi


kentang sehingga
A. didapat air dan patinya

Letakan air dan pati kentang di atas kaca


objek kemudian tutup dengan kaca
penutup

Amati di bawah mikroskop dengan


pembesaran lemah kemudian lebih kuat

Gambar dan tunjukkan sel dengan


bentuk hilus
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan
1. Umbi lapis bawang merah (Alium cepa)

Keterangan:
Hasil pengamatan objek preparat dengan selembar lapisan berdaging pada umbi
lapis bawang merah adalah:
- Dinding sel (panah hitam)
- Inti sel (panah merah)
- Sitoplasma (panah abu-abu)

Klasifikasi:
- Kingdom: Plantae
- Sub-kingdom: Tracheobionta
- Divisi: Spermatophyta
- Kelas: Monocotyledonal
- Ordo: Liliaes
- Famili: Lliliaceae
- Genus: Allium
- Spesies: Allium cepa var. ascalonicum
2. Ubi wortel (Daucus carota)

Keterangan:
Hasil pengamatan objek preparat dengan sayatan melintang pada sel korteks umbi
wortel adalah:
- Kromoplas, yang memberikan pigmen warna orange pada ubi wortel, bentuknya
seperti bercak yang tersebar secara acak.

Klasifikasi:
- Kingdom: Plantae
- Sub-kingdom: Tracheobionta
- Super divisi: Spermatophyta
- Divisi: Magnoliophyta
- Kelas: Magnoliopdisa
- Ordo: Apiales
- Famili: Apiceae
- Genus: Daucus
- Spesies: Daucus carota L.
3. Endosperm tanaman jagung (Zea mays)

Keterangan:
Hasil pengamatan objek preparat dengan sayatan melintang pada sel endodermis
tanaman jagung adalah:
- Butir leukoplas, terdapat pada endosperm jagung, berbentuk lingkaran kecil
tersebar dan berwarna bening

Klasifikasi:
- Kingdom : Plantae
- Sub-kingdom : Tracheobionta
- Divisi : Spermatophyta
- Sub-divisi : Angiospermae
- Kelas : Monocotyledoneae
- Ordo : Poales
- Famili : Polaceae
- Genus : Zea
- Spesies : Zea mays L.
4. Penampang endosperm biji padi (Oryza sativa)

Keterangan:
Hasil pengamatan objek preparat dengan irisan pada biji padi yang ditumbuk halus
menjadi serbuk adalah:
- Butir aleuron yang menyebar, baik butiran yang terpisah maupun yang
bergerumul

Klasifikasi:
- Kingdom: Plantae
- Sub-kingdom: Tracheobionta
- Super divisi: Spermatophyta
- Divisi: Magnoliophyta
- Kelas: Liliopsida
- Ordo: Poales
- Famili: Poaceae
- Genus: Oryza
- Spesies: Oryza sativa L.
5. Tangkai daun papaya (Carica papaya)

Keterangan:
Hasil pengamatan objek preparat dengan sayatan melintang pada tangkai daun
pepaya adalah:
- Kristal kalsium oksalat berbentuk drus, yang merupakan salah satu contoh
ergastik sel bentuk padat yang memiliki bentuk tidak beratutan

Klasifikasi:
- Kingdom : Plantae
- Sub-kingdom : Tracheobionta
- Super divisi : Spermatophyta
- Divisi : Magnoliophtya
- Kelas : Magnoliopsida
- Ordo : Violales
- Famili : Caricaceae
- Genus : Carica
- Spesies : Carica papaya L.
6. Ubi kentang (Solanum tuberosum)

Keterangan:
Hasil pengamatan objek preparat dengan sayatan melintang pada tangkai daun
pepaya adalah:
- Hilus, yaitu titik permulaan terbentuknya butir amilum, di mana terdapat
struktur lamela pada butir amilum

Klasifikasi:
- Kingdom : Plantae
- Sub-kingdom : Tracheobionta
- Super divisi : Spermatophyta
- Divisi : Magnoliophyta
- Kelas : Magnoliopsida
- Ordo : Solanales
- Family : Solanaceae
- Genus : Solanum
- Species : Solanum tuberosum L.
B. Pembahasan
1. Umbi lapis bawang merah (Alium cepa)
Hasil pengamatan objek preparat dengan pembesaran hingga 400 kali pada
selembar lapisan berdaging umbi lapis bawang merah di antaranya:
a) Dinding sel
Dinding sel adalah matriks ekstraseluler yang menyelubungi tiap sel sebagai
pelindung dan pembentuk sel. Bagian dinding sel tersusun dari selulosa di saat
sel berusia muda dan mengalami penumpukan lignin saat sel mulai menua. Di
antara dinding sel terdapat noktah dan plasmodesmata yang berfungsi sebagai
penghantar rangsang antar sel tumbuhan. Fungsi dinding sel adalah untuk
memberi bentuk sel tumbuhan, melindungi bagian dalam sel dari pengaruh
lingkungan dan menjaga sel tumbuhan agar tidak pecah akibat masuknya air
secara berlebihan.
b) Inti sel (nukleus)
Inti sel disebut juga sebagai nukleus, merupakan organel terbesar yang berada
di dalam sel, biasanya terletak di tengah sel berbentuk bulat atau oval. Inti sel
tersusun atas membran, cairan inti (nukleoplasma), kromosom, dan anak inti
(nukleolus). Cairan inti terdiri atas air, protein, dan mineral. Kromosom
merupakan pembawa sifat menurun yang tersusun atas benang-benang
kromatin. Fungsi utamanya adalah mengatur semua kegiatan sel, menyimpan
informasi genetik karena mengandung material hereditas DNA, serta
melakukan proses pembelahan untuk memenuhi metabolisme pada tumbuhan.
c) Sitoplasma
Sitoplasma adalah cairan dalam sel yang terletak antara membran plasma dan
inti sel (nukleus). Secara fisik, sitoplasma memiliki bentuk yang tebal,
semitransparan, memiliki cairan elastik yang berisi partikel tersuspensi dan
sedikit tubulus dan filamen yang membentuk sitoskleton. Fungsi utama
sitoplasma di antaranya, sebagai tempat untuk menyimpan bahan kimia dalam
metabolisme sel, seperti enzim, protein, dan lemak, melarutkan senyawa dan
protein yang terdapat dalam sel, melindungi organel-organel sel serta
memberikan bentuk pada organel-organel tersebut.

2. Ubi wortel (Daucus carota)


Hasil pengamatan objek preparat dengan sayatan melintang pada sel korteks umbi
wortel adalah:
a) Kromoplas
Kromoplas merupakan elemen yang memenuhi fungsi organ yang bertanggung
jawab dalam mengumpulkan pigmen karotenoid seperti warna orange, merah
dan kuning, yang mana warna tersebut akan diberikan kepada buah-buahan,
tanaman, akar bahkan daun yang sudah tua. Kromoplas memberikan pigmen
warna orange pada ubi wortel, serta memiliki bentuk seperti bercak yang
tersebar secara acak. Fungsi utama kromoplas adalah untuk memberikan warna
pada bunga, akar, daun tua, dan buah-buahan.
3. Endosperm tanaman jagung (Zea mays)
Hasil pengamatan objek preparat dengan sayatan melintang pada sel endodermis
tanaman jagung adalah:
a) Leukoplas
Leukoplas adalah sebuah plastid atau organel seluler eukoriotik yang tidak
mengandung pigmen, biasanya terletak pada sebuah jaringan yang tidak
terkena sinar matahari. Butir leukoplas pada endosperm jagung berbentuk
lingkaran kecil yang tersebar dan berwarna bening. Fungsi utama leukoplas
adalah sebagai tempat penyimpanan hasil yang diperoleh dari proses
metabolism. Leukoplas dibedakan menjadi 3 macam, di antaranya:
• Amiloplas (leukoplas penyimpan tepung)
• Proteinoplas (leukoplas penyimpan protein)
• Elaioplas (leukoplas penyimpan lemak)

4. Penampang endosperm biji padi (Oryza sativa)


Hasil pengamatan objek preparat dengan irisan pada biji padi yang ditumbuk halus
menjadi serbuk adalah:
a) Aleuron
Aleuron adalah lapisan terluar dari endosperma, yang melapisi bagian
endosperma bertepung di bagian dalam. Butir aleuron pada biji padi menyebar,
baik butiran yang terpisah maupun yang bergerumul. Fungsi utama aleuron
adalah untuk memberikan nutrisi bagi embrio yang tertutup di dalam benih.
Lapisan aleuron secara aktif mengeluarkan beberapa enzim yang membantu
dalam perkecambahan biji pada saat biji terkea air.

5. Tangkai daun papaya (Carica papaya)


Hasil pengamatan objek preparat dengan sayatan melintang pada tangkai daun
pepaya adalah:
a) Kristal kalsium oksalat berbentuk drus
Kristal kalsium oksalat berbentuk drus merupakan termasuk ke dalam ergastik
sel bentuk padat, yaitu benda-benda mati pada plasma sel. Bentuknya
seringkali tidak beraturan, dapat serupa bintang, bulat, atau bentuk lainnya.
Fungsi utama kristal kalsium oksalat ini di antaranya, untuk regulasi kalsium,
perlindungan tanaman, menjaga keseimbangan ion, serta penyokong jaringan.

6. Ubi kentang (Solanum tuberosum)


Hasil pengamatan objek preparat dengan sayatan melintang pada tangkai daun
pepaya adalah:
a) Hilus (hilum)
Hilus yaitu titik permulaan (titik inisal) terbentuknya butir amilum, di mana
terdapat struktur lamela pada butir amilum. Fungsi hilus adalah sebagai letak
awal terbentuknya amilum. Sedangkan fungsi amilum adalah sebagai
cadangan makanan pada sel tumbuhan, yang umumnya disimpan dalam umbi,
biji, buah rizoma dan batang.
BAB IV
KESIMPULAN

Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, dapat diambil kesimpulan:


a) Umbi lapis bawang merah, memiliki dinding sel yang merupakan struktur di luar
membran plasma yang membatasi ruang untuk sel untuk membesar dan berfungsi sebagai
pelindung dan pembentuk sel. Memiliki inti sel (nukleus) yang umumnya berbentuk bulat,
bulat telur atau seperti lensa terletak di dalam sitoplasma dan berfungsi mengatur seluruh
aktifitas yang terjadi di dalam sel. Memiliki sitoplasma yang berupa cairan dalam sel yang
terletak antara membran plasma dan inti sel (nukleus), berfungsi sebagai tempat untuk
menyimpan bahan kimia dalam metabolisme sel, seperti enzim, protein, dan lemak.
b) Ubi wortel, memiliki kromoplas yang berbentuk seperti bercak dan tersebar secara acak,
berfungsi memberikan/menghasilkan warna pada bunga, akar, daun tua, dan buah-buahan.
Kromoplas inilah yang memberikan pigmen warna orange pada ubi wortel.
c) Endosperm tanaman jagung, memiliki leukoplas yang berbentuk lingkaran kecil dan
tersebar serta berwarna bening. Leukoplas berfungsi sebagai tempat penyimpanan hasil
yang diperoleh dari proses metabolism.
d) Penampang endosperm biji padi, memiliki aleuron yang merupakan lapisan terluar dari
endosperma, yang melapisi bagian endosperma bertepung di bagian dalam. Aleuron
berfungsi memberikan nutrisi bagi embrio yang tertutup di dalam benih.
e) Tangkai daun papaya, memiliki kristal kalsium oksalat berbentuk drus, di mana
bentuknya seringkali tidak beraturan, dapat serupa bintang, bulat, atau bentuk lainnya.
Kristal kalsium oksalat berfungsi untuk regulasi kalsium, menjaga keseimbangan ion, serta
penyokong jaringan.
f) Ubi kentang, memiliki hilus (hilum) yang merupakan titik permulaan (titik inisal)
terbentuknya butir amilum, di mana terdapat struktur lamela pada butir amilum. Hilus
berfungsi sebagai letak awal terbentuknya amilum.
BAB V
DAFTAR PUSTAKA

1. Essau, Chaterine. 1979. Anatomy of Seed Plants Second Editions. John Wiley and Sons,
Inc. New York.
2. Hidayat, Estiti. B. 1995. Anatomi Tumbuhan Berbiji. Bandung : ITB
3. Mulyani, Sri. 2006. Anatomi Tumbuhan. Yogyakarta : Kanisius
4. Gembong Tjitrosoepomo. 2003. Taksonomi Tumbuhan. UGM Press. Yogyakarta.
5. Gembong Tjitrosoepomo. 1990. Morfologi Tumbuhan. UGM Press. Yogyakarta.
6. Salisbury and W. C. Ross. 1995. Fisiologi Tumbuhan. Bandung : ITB Press
7. Taxonomy of Vascular Plants Laurence
8. C. G. G. J. Van Steenis, dkk. 2008. Flora untuk Sekolah di Indonesia. Jakarta : PT.
Pradnya Paramita
9. Dasuki, U. A. 1991. Sistematika Tumbuhan Tinggi. Pusat antar Universitas Bidang Ilmu
Hayati. ITB
10. Advinda, L. 2018. Dasar-dasar Fisiologi Tumbuhan. Padang : Deepublish
11. Prawiro, M. 2019. Pengertian Sitoplasma, Fungsi, Struktur, Komponen, dan Ciri-ciri
Sitoplasma. Diakses pada 11 November 2021, melalui
https://www.maxmanroe.com/vid/umum/fungsi-sitoplasma.html
12. Ilham. 2019. Fungsi Kromoplas. Diakses pada 12 November 2021, melalui
https://yuksinau.co.id/fungsi-kromoplas/
13. Quipper. 2021. Fungsi Leukoplas. Diakses pada 12 November, melalui
https://quipper.co.id/fungsi-leukoplas/
14. Josephine, L. 2018. Benda Ergastik. Diakses pada 12 November 2021, melalui
https://zdocs.tips/doc/benda-ergastik-q182mymre01v
15. Chairiyah, N., Harijati, N., Mastuti, R. 2011. Kristal Kalsium Oksalat (CaOx) pada
Porang (Amorphopallus muelleri Blume) yang Terpapar dan Tidak Terpapar
Matahari. Vol 1 (2), hal 131.
16. Kumalawati, H., Izzati, M., Suedy, S. W. A., 2018. Bentuk, Tipe dan Ukuran Amilum
Umbi Gadung, Gembili, Uwi Ungu, Porang dan Rimpang Ganyong. Buletin Anatomi
dan Fisiologi. Vol 3 (1), hal 59.

Anda mungkin juga menyukai