Anda di halaman 1dari 5

ANATOMI & FISIOLOGI TUMBUHAN

MODUL PRAKTIKUM MINGGU-2 : SEL DAN JARINGAN

Sel

Setiap organisme tersusun atas unit yang dinamakan sel. Pada tumbuhan, sel terdiri atas protoplas yang
dikelilingi oleh dinding sel (Gambar 1). Dinding sel merupakan bagian mati dari sel, sedangkan
protoplas merupakan bagian yang hidup dari sel.

Gambar 1. Sel tumbuhan

Pada praktikum ini akan dipelajari tentang sel, termasuk ke dalamnya sifat sel hidup serta zat ergastik
yang terdapat di dalam sel.

LATIHAN :

1. SEL
Ambil 1 helai daun Hydrilla dan amati selnya. Tunjukkan dinding sel, sitoplasma,
plastida. Dapatkah kamu lihat adanya vakuola ?

2. SIFAT SEL HIDUP


Aliran Sitoplasma.
a. Ambil satu helai rambut filamen (tangkai sari) bunga Rhoeo discolor, letakkan di atas kaca
objek yang telah ditetesi air dan tutup perlahan dengan kaca tutup. Ambil rambut dengan
hati-hati supaya diperoleh sel-sel yang hidup daan tidak rusak. Pilih bunga yang baru mekar
atau belum mekar. Amati dan gambarkan sel yang anda lihat di bawah mikroskop! Pada
preparat ini dapat dilihat adanya aliran plasma (sirkulasi) yang dapat diamati dengan
mengikuti gerakan mitokondria.

b. Buat penampang permukaan daun Vallesneria dalam air. Pada sel mesofil, aliran
plasma yang dapat diamati adalah aliran yang searah atau rotasi

Plasmolisis

Sifat sel hidup dapat diperlihatkan dengan meletakkan sel dalam larutan dengan
konsentrasi lebih tinggi (hipertonis) dari pada cairan sel.
Buat strip epidermal atau penampang permukaan bawah daun Rhoeo discolor. Letakkan
di atas kaca objek yang telah diberi 1-2 tetes air dan tutup dengan kaca objek. Amati
struktur sel yang terlihat dan buat gambar/catatan mengenai keadaan sel.
Lepaskan preparat dari meja preparat, teteskan larutan gula/garam di bagian tepi dari
kaca tutup. Di bagian sisi lain, tempatkan kertas saring dan tunggu sampai kertas mulai
menyerap air di dekatnya (Gambar 5). Di sisi yang berseberangan, larutan gula/garam
akan tertarik masuk dan menggantikan air biasa. Amati kembali sel-sel daun pada
perbesaran yang sama dan amati apa yang terjadi.
Amati keadaan sel pada dua waktu yang berbeda.

Gambar 5. Penggantian reagen air dengan reagen gula/garam

Lakukan prosedur tadi tetapi kali ini dengan menggantikan larutan gula/garam dengan
air biasa. Tunggu beberapa saat dan amati apa yang terjadi.

Tugas : gambar keadaan sel epidermis daun pada beberapa waktu yang berbeda, sebelum
dan sesudah perlakuan (apa yang terjadi saat air gula/garam mengalir masuk ke dalam
preparat?). Perhatikan warna, bentuk, ukuran sel yang anda amati.
Tunjukkan dinding sel, membran sel, sitoplasma, vakuola, plasmodesmata.
Dari hasil pengamatan yang anda peroleh, kesimpulan apa yang dapat anda ambil?

3. Zat Ergastik
a. Pati
Buat kerokan umbi kentang, letakkan di atas kaca objek yang telah diberi satu tetes air
atau larutan I2KI tutup dengan kaca tutup. Amati pati yang terlihat dan gambarkan
strukturnya!

b. Kristal
Buat penampang melintang daun Ficus elastica, batang suji (Pleomele angustifolia) dan
tangkai daun Carica papaya, letakkan masing-masing di atas kaca objek yang berbeda,
yang telah diberi air. Tutup dengan kaca tutup! Bandingkan dan gambarkan kristal yang
ada pada tumbuhan tersebut.
Setelah kamu dapat menemukan kristal sistolit pada preparat daun Ficus teteskan
larutan cuka di tepi kaca tutup dan amati apa yang tejadi dengan kristal tersebut!

4. JARINGAN

Pada tumbuhan terdapat tiga sistem jaringan, yaitu jaringan dermal, jaringan dasar/pengisi dan jaringan
pembuluh. Jaringan dermal menutupi permukaan luar tumbuhan dan berfungsi sebagai pelindung
tumbuhan dari gangguan luar. Jaringan dermal tersusun oleh epidermis, terdiri atas sekelompok sel yang
kompak. Pada beberapa bagian tumbuhan, epidermis akan mensekresikan kutikula yang berfungsi
untuk mencegah penguapan air yang berlebihan. Jaringan dasar merupakan jaringan utama pengisi
tubuh tumbuhan, misalnya parenkim, kolenkim dan sklerenkim merupakan jaringan dasar yang umum.
Jaringan pembuluh melalukan air, nutrisi, hormon dan mineral di dalam tumbuhan. Jaringan pembuluh
tersusun atas xilem, floem, parenkim dan sel kambium.
Jaringan Dermal dan Dasar
Latihan:

1. Rendam batang seledri dalam pewarna yang disediakan selama 10 menit, kemudian
amati bagian yang terwarnai. Menurut kamu jaringan apakah itu?
a. Kemudia buat penampang melintang tangkai daun seledri (Apium graveolens).
Letakkan di atas kaca objek yang telah diberi setetes air dan tutup dengan kaca
objek. Amati dan gambarkan jaringan dermal dan jaringan dasar yang terlihat.
Pada preparat ini jaringan dasar dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu
jaringan kolenkim dan parenkim.

2. Buat kerokan tempurung kelapa (Cocos nucifera), letakkan di atas kaca objek yang telah
diberi setetes pewarna anilin sulfat dan tutup dengan kaca objek. Amati dan gambarkan
struktur sel batu/sklereid yang terlihat.

3. Amati preparat awetan dari batang bunga matahari (Helianthus annuus). Tunjukkan 3
macam jaringan dasar yang kalian temukan.

Jaringan Pembuluh

Konduksi air dan bahan makanan dalam tanaman dilakukan oleh jaringan pembuluh xilem yang
berfungsi sebagai pengangkut air dan zat-zat yang terlarut dan floem yang terutama berfungsi sebagai
pengangkut bahan makanan hasil fotosintesis. Berdasarkan pertumbuhannya dikenal xilem- dan floem
primer yang terbentuk dari prokambium pada bagian tumbuhan yang muda serta xilem dan floem
sekunder yang terbentuk dari aktivitas kambium pembuluh.

Xilem

Xilem tersusun atas beberapa macam sel yang masing-masing dapat disebut sebagai elemen xilem yaitu:

1. Trakea (pembuluh kayu), terdiri atas sel-sel mati yang berderet-deret dalam satu deretan
memanjang sejajar sumbu tumbuhan atau bagian tumbuhan yang bersangkutan. Dinding trakea
berlignin dengan ujung masing-masing sel berperforasi (berlubang) sehingga terbentuk suatu
saluran yang memanjang.

2. Trakeid. Pada penampang tangensial dan radial, ujung sel trakeid nampak runcing dan timpal
menimpal (overlap) sesamanya. Seperti trakeid, trakea juga merupakan sel mati dengan dinding
tebal yang berlignin.
3. Serat trakeid (tracheid fiber), seperti trakeid tetapi lebih panjang. Diameternya lebih kecil dan
jumlah noktah kurang. Sel mati dengan dinding berlignin.

4. Serat libriform (libriform fiber), seperti serat trakeid tetapi agak lebih panjang sedangkan
noktah dengan tipe sederhana sangat sedikit. Sel mati dengan dinding berlignin.

5. Parenkim xilem atau parenkim kayu. Dapat dibedakan menjadi parenkim tegak dan datar yang
merupakan bagian dari jari-jari empulur. Sel parenkim kayu adalah sel hidup dan berguna untuk
menyimpan cadangan makanan seperti pati dan minyak atau metabolit sekunder seperti tanin.

Pada praktikum ini akan digunakan kayu Gymnospermae (contohnya kayu Pinus) dan kayu
Angiospermae (contohnya kayu suren/Cedrella). Kedua macam kayu ini digunakan untuk melihat
perbedaan struktur antara kayu yang relatif sederhana dan kayu yang lebih maju.
Latihan :

1. Preparat awetan (penampang melintang, radial, tangensial) kayu Pinus


Amati trakeid musim hujan, trakeid musim kemarau, parenkim jari-jari empulur,
trakeid jari-jari empulur, saluran harsa, noktah terlindung dalam trakeid tegak

2. Preparat awetan maserasi kayu Pinus


Amati dan gambarkan elemen-elemen kayu yang dapat anda temukan.

3. Preparat awetan (penampang melintang, radial, tangensial) kayu Cedrela


Dibandingkan dengan kayu Pinus maka pada kayu Cedrela terdapat pembagian kerja
yang lebih sempurna di antara elemen-elemennya yakni : untuk mengangkut air terdapat
trakea dan trakeid; untuk pengokoh terdapat serat libriform dibantu oleh trakeid; untuk
menyimpan makanan terdapat parenkim jari-jari empulur dan parenkim kayu.
Amati trakea dengan dinding ujung dan noktah-noktahnya, trakeid, serat, parenkim
kayu, parenkim jari-jari empulur.

4. Preparat awetan maserasi kayu Cedrella


Amati dan gambarkan elemen-elemen kayu yang dapat anda temukan.

Floem

Seperti halnya xilem, floem terdiri atas beberapa macam sel yang masing-masing dinamakan elemen
floem sebagai berikut:

1. Pembuluh tapis (sieve tube), terdiri atas sel-sel yang berderet dalam satu deretan memanjang
sumbu tumbuhan atau organ yang bersangkutan. Masing-masing sel dalam deretan itu
dinamakan komponen pembuluh tapis atau sieve tube member. Menjelang dewasa, inti sel
komponen pembuluh tapis berdegenerasi sehingga sel dewasa tidak berinti, walaupun demikian
sel tetap berfungsi untuk beberapa lama. Pada beberapa tumbuhan dikotil, terdapat badan-badan
lendir yang tersebar dalam sitoplasma dan kemudian bersatu dengan cairan vakuola. Pada
dinding ujung komponen pembuluh tapis terdapat banyak pori yang bisa berkelompok
menjadikan papan tapis majemuk (compound sieve plate) atau memenuhi dinding ujung secara
merata dan dinamakan papan tapis sederhana (simple sieve plate). Pori terdapat pula pada
dinding lateral tetapi dengan diameter yang lebih kecil. Daerah berpori pada dinding lateral ini
disebut sebagai daerah tapis (sieve area). Terdapat juga kalose yang dapat menyumbat pori bila
terdapat dalam jumlah besar.

2. Sel pengantar (companion cell), terdapat pada Angiosperma, mengiringi komponen pembuluh
tapis. Suatu komponen pembuluh tapis mungkin didampingi beberapa buah sel pengantar. Sel
pengantar memiliki inti dengan sitoplasma yang lebihh pekat dari pada sitoplasma pembuluh
tapis.

3. Sel tapis (sieve cell) terdapat pada tumbuhan rendah dan Gymnospermae. Sel sangat panjang
dan setelah dewasa tidak mempunyai inti. Ujung sel runcing dan overlap satu sama lain dalam
deretan memanjang. Tidak ada papan tapis melainkan banyak daerah tapis.

4. Sel albumin (albuminous cell), dianggap kaya akan albumin karena memiliki afinitas besar
terhadap pewarna protein. Sel albumin pada Pinaceae tertentu biasanya berdekatan dengan sel
tapis sehingga diduga memiliki fungsi yang sama dengan sel pengantar pada Angiospermae.

5. Parenkim floem (phloem parenchyma), terdiri atas sel-sel hidup. Biasanya berisi makanan
cadangan dan kristal.
6. Serat floem (phloem fiber). Serat floem ataupun sklereid seringkali terdapat dalam floem dan
berlaku sebagai pengokoh dengan dinding yang berlignin.

Latihan :

1. Preparat awetan penampang melintang dan radial melalui kulit batang Pinus.
Tunjukkan daerah tapis, ujung-ujung daerah tapis, sel albumin, sel parenkim jari-jari
empulur, sel kambium pembuluh.

2. Preparat awetan penampang melintang Cucurbita dan penampang memanjang labu


siam (Sechium edule). Pada penampang melintang batang Cucurbita tunjukkan
pembuluh tapis dengan papan tapis tapis sederhana, sel pengantar dan parenkim floem.
Perhatikan pula pori dan kalose pada papan tapis tersebut. Pada penampang memanjang
batang muda Sechium perhatikan pula batas-batas komponen pembuluh tapis dengan sel
pengantarnya dan kantung lendir. Apa yang dimaksud dengan kantung lendir? Apa pula
yang dimaksud dengan kalose dan apa fungsinya?

Anda mungkin juga menyukai