LEMBAR PENGESAHAN
RANCANGAN TEKNIK PENANAMAN RHL SELUAS 5.200 HA
BLOK : SIPIROK I
FUNGSI KAWASAN : HUTAN PRODUKSI TERBATAS, HUTAN PRODUKSI TETAP
PEMANGKU KAWASAN : UPT KPH WILAYAH VI SIPIROK
DESA : GUNUNG TUA BATANG ONANG. SIPUPUS LOMBANG,
BELIMBING JULU, PAMUNTARAN
KECAMATAN : BATANG ONANG, PADANG BOLAK JULU
KABUPATEN : PADANG LAWAS UTARA (PALUTA)
PROVINSI : SUMATERA UTARA
DAS : BARUMUN BILAH
LUAS : 265 HA
POLA : REBOISASI INTENSIF (1.100 BTG/HA)
Pematangsiantar, Juli 2019
Diketahui, Dinilai, Disusun,
Kepala UPT KPH Wilayah VI Sipirok Kepala Seksi Program DASHL PT. TIARA KREASI UTAMA
BPDASHL Asahan Barumun
Disahkan,
Kepala BPDASHL Asahan Barumun
DUSTIRAWAN, S.Hut, MM
NIP. 19610815 199203 1 001
Rancangan Teknik Penanaman RHL Blok KPH Wilayah VI Sipirok - I (Desa Gunung Tua Batang Onang, Desa Sipupus Lombang,
Belimbing Julu dan Desa Pamuntaran) Kecamatan Batang Onang dan Padang Bolak Julu Kabupaten Padang Lawas Utara (PALUTA)
Provinsi Sumatera Utara seluas 265 Ha dari total seluas 5.200 Ha ini disusun sebagai arahan dan pedoman dalam pelaksanaan
Penanaman Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL) Tahun 2019 pada Blok KPH Wilayah VI Sipirok - I (Desa Gunung Tua Batang Onang,
Desa Sipupus Lombang, Belimbing Julu dan Desa Pamuntaran) Kecamatan Batang Onang dan Padang Bolak Julu Kabupaten Padang
Lawas Utara (PALUTA) Provinsi Sumatera Utara seluas 265 Ha.
Revisi rancangan ini disusun atas kerjasama Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung (BPDASHL) Asahan Barumun
Direktorat Jendral Pengendalian DAS dan Hutan Lindung Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dengan PT. Tiara Kreasi
Utama berdasarkan hasil orientasi, ground check dan risalah lapangan oleh tim survei yang telah ditugaskan kelapangan terhadap
calon lokasi yang telah ditentukan untuk Penanaman Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL) Tahun 2019 pada Blok KPH Wilayah VI
Sipirok - I (Desa Gunung Tua Batang Onang, Desa Sipupus Lombang, Belimbing Julu dan Desa Pamuntaran) Kecamatan Batang
Onang dan Padang Bolak Julu Kabupaten Padang Lawas Utara (PALUTA) Provinsi Sumatera Utara seluas 265 Ha dari target
keseluruhan seluas 5.200 Ha.
Untuk mendukung keberhasilan pelaksanaan tersebut, didalam rancangan ini diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan:
1. Pendahuluan yang menjadi maksud dan tujuan kegiatan.
2. Risalah Umum yang menjadi sasaran kegiatan.
3. Rancangan Pelaksanaan Kegiatan sebagai acuan/pedoman dalam pelaksanaan kegiatan.
4. Rancangan Anggaran Biaya (RAB) yang diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan.
5. Jadwal Pelaksanaan.
A. Biofisik ...............................................................................................................................................II - 1
1. Letak dan Luas .............................................................................................................................II - 1
2. Penutupan Lahan ..........................................................................................................................II - 3
3. Ketinggian Tempat dan Topografi ..................................................................................................II - 4
LAMPIRAN
Tabel II-1 Letak Administrasi Desa pada Blok KPH Wilayah VI Sipirok - I .................................................................................II – 1
Tabel II-2 Letak Geografis Desa pada Blok KPH Wilayah VI Sipirok - I .. ......................................... .....................................II – 2
Tabel II-3 Hasil Survey Lokasi Penyusunan Rancangan Semi Definitif Blok KPH Wilayah VI Sipirok - I ....................................... II-3
Tabel II-4 Penutupan Lahan Blok KPH Wilayah VI Sipirok - I .............................................................................................. II-4
Tabel II-5 Ketinggian dari Permukaan Laut & Topografi Blok KPH Wilayah VI Sipirok - I ......................................................... II-4
Tabel II-6 Jumlah Penduduk Desa Menurut Jenis Kelamin & Usia Produktif Blok KPH Wilayah VI Sipirok - I................................ II-5
Tabel II-7 Profil Kependudukan Desa Blok KPH Wilayah VI Sipirok - I .................................................................................... II-5
Tabel II-8 Jarak Tempuh (Km) dari Desa ke Ibukota Kecamatan, Kabupaten & Propinsi Blok KPH Wilayah VI Sipirok - I ............ II-6
Tabel II-9 Sebaran Mata Pencaharian Penduduk Desa pada Blok KPH Wilayah VI Sipirok - I .................................................... II-6
Tabel III-1 Rancangan Kebutuhan dan Komposisi Jenis Tanaman pada Blok KPH Wilayah VI Sipirok - I ..................................III - 2
Tabel III-2 Kebutuhan Bahan dan Peralatan Kegiatan Penanaman RHL .................................................................................III - 8
Tabel III-3 Rencana Kebutuhan Tenaga (HOK) Penanaman Tahun Berjalan Po ......................................................................III - 8
Tabel III-4 Rencana Kebutuhan Tenaga (HOK) Pemeliharaan Tahun ke-1 (P1) ......................................................................III - 9
Tabel III-5 Rencana Kebutuhan Tenaga (HOK) Pemeliharaan Tahun ke-2 (P2) ......................................................................III - 9
Tabel IV-1 Rancangan Anggaran Biaya Pembuatan Tanaman Tahun Berjalan (Po)................................................................ IV – 1
Tabel IV-2 Rancangan Anggaran Biaya Kegiatan Pemeliharaan Tahun Pertama (P1) ............................................................. IV – 4
Tabel IV-3 Rancangan Anggaran Biaya Kegiatan Pemeliharaan Tahun Kedua (P2) ................................................................ IV – 6
Tabel IV-4 Rekapitulasi Rancangan Anggaran Biaya ........................................................................................................... IV – 8
Tabel V-1 Rencana Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Penanaman (Po) Tahun 2019 ................................................................... V – 1
Tabel V-2 Rencana Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Pemeliharaan Tanaman Tahun Pertama (P1) Tahun 2020 ........................... V – 3
Tabel V-3 Rencana Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Pemeliharaan Tanaman Tahun Kedua (P2) Tahun 2021 .............................. V – 4
Akar penyebab terjadinya bencana tersebut adalah rusaknya lingkungan terutama di daerah hulu yang berfungsi strategis
sebagai daerah tangkapan air (catchment area). Oleh karena itu diperlukan adanya upaya penanggulangan yang
mendesak untuk dilaksanakan yaitu mengembalikan kondisi daerah hulu kepada fungsinya sebagai daerah yang dapat
menahan limpasan air permukaan (run off) dan memperbaiki lingkungan fisik dengan cara yang ramah lingkungan yaitu
dengan melakukan rehabilitasi hutan dan lahan.
Untuk mencapai keberhasilan dalam upaya rehabilitasi tersebut, diperlukan suatu komitmen yang kuat dari berbagai pihak
terkait, baik pemerintah, swasta maupun masyarakat. Pemerintah melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
telah mencanangkan suatu gerakan moral yaitu Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL)
Dalam rangka menunjang kebijakan Rehabilitasi dan Konservasi Sumberdaya Hutan tersebut, Direktorat Jenderal
Pengendalian Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung (Ditjen PDASHL) memacu kegiatan rehabilitasi lahan melalui
beberapa program, salah satu programnya adalah Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL) .
Kegiatan Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL) diselenggarakan untuk memulihkan, mempertahankan dan meningkatkan
fungsi hutan dan lahan sehingga berfungsi kembali sebagai pelindung Daerah Aliran Sungai (DAS) untuk mencegah
Tujuan dari Kegiatan Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL) ini adalah melakukan upaya rehabilitasi hutan dan lahan secara
terpadu dan terencana dengan melibatkan semua instansi pemerintah terkait, swasta dan masyarakat, agar kondisi
lingkungan hulu sungai kembali berfungsi sebagai daerah resapan air hujan yang baik. Dengan demikian diharapkan
bencana hidrometeorologi yaitu banjir, tanah longsor dan kekeringan dapat dicegah atau setidaknya dapat dikurangi.
Rehabilitasi hutan dan lahan khususnya kegiatan penanaman intensif, pengkayaan dan agroforestry merupakan salah satu
upaya strategik kebijakan prioritas Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang dilaksanakan dengan berbagai
sumber anggaran.
Pelaksanaan kegiatan penanaman intensif, pengkayaan dan agroforestry dapat mencapai tujuan dan sasarannya apabila
dimulai dengan suatu perencanaan matang yang dituangkan dalam suatu Rancangan Kegiatan. Rancangan Kegiatan
merupakan dokumen perencanaan yang sangat diperlukan sebagai acuan dalam seluruh pelaksanaan kegiatan,
baik yang bersifat fisik maupun non fisik. Oleh karena itu fungsi Rancangan Kegiatan dalam pelaksanaan kegiatan
penanaman intensif, pengkayaan dan agroforestry sangat penting yaitu merupakan titik tolak penentu dari keberhasilan
kegiatan tersebut. Rancangan Kegiatan yang baik bersifat realistik, aplikatif, yang disusun berdasarkan data
objektif, akurat sesuai dengan kondisi lapangan.
Maksud dari Revisi Penyusunan Rancangan Semi Definitif Blok KPH Wilayah VI Sipirok - I (Desa Gunung Tua Batang Onang
Kecamatan Batang Onang dan Desa Sipupus Lomban, Belimbing Julu dan Pamuntaran Kecamatan Padang Bolak Julu)
Kabupaten Padang Lawas Utara (PALUTA) Provinsi Sumatera Utara seluas 265 Ha adalah menyusun buku Rancangan Semi
Tujuan revisi penyusunan Rancangan Kegiatan Penanaman ini adalah tersusunnya buku Rancangan Semi Definitif Blok
KPH Wilayah VI Sipirok - I (Desa Gunung Tua Batang Onang Kecamatan Batang Onang dan Desa Sipupus Lombang,
Belimbing Julu dan Pamuntaran Kecamatan Padang Bolak Julu) Kabupaten Padang Lawas Utara (PALUTA) Provinsi
Sumatera Utara seluas 265 Ha yang baik untuk mendukung pelaksanaan rehabilitasi hutan dan lahan, sesuai target
volume serta tata waktu yang direncanakan.
C. Sasaran Kegiatan
Sasaran revisi penyusunan Rancangan kegiatan ini adalah tersusunnya buku Revisi Rancangan Semi Definitif Blok KPH
Wilayah VI Sipirok - I (Desa Gunung Tua Batang Onang Kecamatan Batang Onang dan Desa Sipupus Lombang, Belimbing
Julu dan Pamuntaran Kecamatan Padang Bolak Julu) Kabupaten Padang Lawas Utara (PALUTA) Provinsi Sumatera Utara
seluas 265 Ha meliputi kegiatan Penanaman dan pemeliharaan pada Kawasan Hutan Lindung terdiri dari :
Padang Bolak
Sipupus Lombang Padang Lawas Utara Sumatera Utara
BLOK KPH Julu
1 WILAYAH VI
SIPIROK - I Padang Bolak
Belimbing Julu Padang Lawas Utara Sumatera Utara
Julu
Padang Bolak
Pamuntaran Padang Lawas Utara Sumatera Utara
Julu
b. Letak Geografis
Letak geografis Blok KPH Wilayah VI Sipirok - I di Desa Gunung Tua Batang Onang , Sipupus Lombang , Belimbing
Julu dan Pamuntaran dapat dilihat pada Tabel II-2. di bawah ini :
Batas
No. Desa Daerah Aliran
Utara Selatan Timur Barat Titik Koordinat Geografis
Sungai (DAS)
1 2 3 4 5 6 7 8
Ds. Ds. Huta
Ds. Gunung
Gunung Tua Batang Simaninggir Ds. Padang Lambung &
1. Tua Tumbu Barumun Bilah
Onang & Ds. Garugur Pangkal Dolok
Jati
Simanapang Lama
Ds. Padang Ds. Ds. Siunggan Ds. 99° 29' 11,6" BT - 99° 31' 44,4" BT
2. Sipupus Lombang Barumun Bilah
Bujur Balimbing Tonga Pamuntaran dan
1° 24' 36,8" LU - 1° 16' 47,2" LU
Ds. Belimbing Ds. Gunung Ds. Sipupus
3. Belimbing Julu Ds.Sobar Barumun Bilah
Jae Tua Julu Lombang
Untuk data rencana dan realisasi blok kegiatan Penanaman Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL) Tahun 2019 Blok KPH
Wilayah VI Sipirok - I Desa Gunung Tua Batang Onang, Desa Sipupus Lombang , Belimbing Julu dan Pamuntaran
Kabupaten Padang Lawas Utara (PALUTA) Provinsi Sumatera Utara seluas 265 Ha dapat dilihat pada Tabel II-3.
berikut :
2. Penutupan Lahan
Tutupan lahan pada Blok KPH Wilayah VI Sipirok - I seluas 265 Ha, di dominasi oleh semak belukar seluas 101.25 Ha
dan kebun campuran seluas 123.75 Ha, seperti yang ditampilkan dalam Tabel II-4, berikut :
Tabel II - 7. Profil Kependudukan Desa Gunung Tua Batang Onang , Desa Sipupus Lombang , Belimbing Julu dan
Pamuntaran
Kepadatan Penduduk
No. Nama Blok/Desa Luas Wilayah (Km2) Jumlah Penduduk (Jiwa)
(Jiwa/Km2)
1 2 3 4
Blok Sipirok I/ Gunung Tua
1. 10 526 52.60
Batang Onang
Blok KPH Wilayah VI Sipirok -
2. 6,87 548 79,8
I/ Sipupus Lombang
Blok KPH Wilayah VI Sipirok -
3. 6.07 308 50.74
I/ Belimbing Julu
Blok KPH Wilayah VI Sipirok -
4. 18,7 1.367 73,1
I/ Pamuntaran
Sumber : Kecamatan dalam angka Tahun 2017
3. Mata Pencaharian
Dari Tabel II-9, mayoritas penduduk Desa Gunung Tua Batang Onang,Desa Sipupus Lombang, Desa Belimbing Julu
dan Desa Pamuntaran adalah bermata pencaharian sebagai petani, dan selebihnya merupakan profesi lainnya seperti
pedagang, sopir dan lain sebagainya.
Tabel II - 9. Sebaran Mata Pencaharian Penduduk Desa Gunung Tua Batang Onang, Desa Sipupus Lombang,Desa
Belimbing Julu dan Desa Pamuntara Kabupaten Padang Lawas Utara (PALUTA) Provinsi Sumatera
Utara
Jumlah penduduk menurut mata pencaharian
No. Desa
PNS/TNI/POLRI Petani Buruh Tani Pedagang dan lain-lain
1 2 3 4 5 6 7
1. Gunung Tua Batang Onang 2 39 - 5 25
2. Sipupus Lombang 20 300 - 20 -
3. Belimbing Julu 2 87 - 12 -
4. Pamuntaran 35 850 45 55 320
Sumber : Kecamatan dalam angka Tahun 2017
5. Sosial Budaya
Masyarakat di sekitar hutan pada umumnya bermata pencaharian di bidang pertanian dan perkebunan. Salah satu mata
pencaharian masyarakat Desa Gunung Tua Batang Onang, Desa Sipupus Lombang, Desa Belimbing Julu dan Desa
Pamuntaran adalah menanam padi. Aksesibilitas ke ibu kota kecamatan dan kabupaten yang cukup jauh dengan kondisi
jalan yang kurang bagus menjadi salah satu penyebab kurang maksimalkan gerak roda perekonomian masyarakat desa.
Keterbatasan sarana telekomunikasi juga menjadi salah satu faktor masih terhambatnya jalur komunikasi dari dan ke
Desa Gunung Tua Batang Onang, Desa Sipupus Lombang, Desa Belimbing Julu dan Desa Pamuntaran. Tidak terdapatnya
pasar tradisional yang membuat perputaran uang di Desa Gunung Tua Batang Onang, Desa Sipupus Lombang, Desa
Belimbing Julu dan Desa Pamuntaran rendah.
6. Kelembagaan Masyarakat
Kelembagaan merupakan suatu sistem kompleks yang sengaja dibuat manusia untuk mengatur cara, aturan, proses dan
peran masing-masing komponen pendukung di dalamnya untuk mencapai tujuan tertentu. Komponen pendukung di
dalam suatu kelembagaan antara lain subjek atau orang sebagai penggerak sistem, segala aturan dan cara yang
mengatur jalannya suatu sistem di dalam kelembagaan yang melibatkan banyak peran subjek tersebut.
Istilah kelembagaan diartikan sebagai lembaga kemasyarakatan yang mengandung pengertian yang abstrak perihal
adanya norma-norma dan peraturan-peraturan tertentu yang menjadi ciri lembaga tersebut (Soekanto, 2002). Dalam
pelaksanaan pembangunan di Desa Gunung Tua Batang Onang, Desa Sipupus Lombang, Desa Belimbing Julu dan Desa
1. Lokasi Persemaian
Kegiatan penyediaan bibit dilaksanakan melalui pembuatan bibit di persemaian pada lokasi penanaman atau dekat
lokasi penanaman.
Pengadaan bibit tanaman dalam Revisi Rancangan Semi Definitif seluas 5.200 Ha pada Blok KPH Wilayah VI Sipirok - I
(Desa Gunung Tua Batang Onang, Desa Sipupus Lombang, Desa Belimbing Julu dan Desa Pamuntaraan) Provinsi
Sumatera Utara seluas 265 Ha adalah dengan cara pembuatan bibit tanaman. Jenis tanaman tersebut diantaranya bibit
(Kayu-kayuan/MPTS/Endemik) seperti Karet, Kayu Manis, Mahoni, Durian, Kemenyan, Pokat, Jengkol, Asam Gelugur,
Petai dan Mahoni serta Ingul (Surian) dengan jumlah bibit tanaman yang dibutuhkan sebanyak 408.100 batang (sudah
termasuk bibit untuk sulaman).
B. RANCANGAN PENANAMAN
1. Penyiapan Lahan
Penyiapan lahan berkaitan dengan penyediaan habitat tumbuh yang sesuai bagi tanaman yang akan ditanam dengan
mempertimbangkan aspek-aspek ekologi, fisik, pengelolaan dan faktor sosial serta harus dilaksanakan secara efektif dan
efisien dan tidak menimbulkan perubahan lingkungan yang besar.
2) Pelaksanaan
a) Pembentukan satuan unit kerja penyiapan lahan
- Satuan kerja unit lahan beranggotakan minimal 5 orang
- Ketua regu kerja bertugas menentukan letak rintisan jalur tanaman dan merangkap sebagai pencatat
kegiatan.
- Dua anggota regu, bertugas membuat dan membuka rintisan jalur
- Dua anggota regu bertugas membuat ajir dan memasang ajir pada lubang tanam sepanjang jalur.
d) Pelaksanaan
- Mencari tanda jalur penanaman yang akan dibuat
- Membuat rintisan jalur bersih/tanaman selebar 1 meter.
- Pada setiap ujung jalur diberi tanda patok kayu diameter 5 cm dengan tinggi 130 cm.
- Menentukan lokasi lubang tanaman sebanyak 1.100 /ha dan menandai lubang tanam dengan ajir.
a) Ajir Tanaman
Pengadaan ajir tanaman sebanyak 291.500 batang akan dipergunakan sebagai tanda di lapangan yang nantinya akan
dibuat lubang tanam dengan sistem tugal. Ajir tanaman terbuat dari bambu / bahan lainnya yang mudah diperoleh
disekitar lokasi kegiatan dengan ukuran panjang 100 cm, tertancap 25 cm dan di atas permukaan tanah 75 cm dengan
diameter 1- 1,5 cm. Tipikal ajir dalam rangka kegiatan Penanaman Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL) Tahun 2019
pada Blok KPH Wilayah VI Sipirok - I (Desa Gunung Tua Batang Onang, Desa Sipupus Lombang, Desa Belimbing Julu
dan Desa Pamuntaraan) Provinsi Sumatera Utara seluas 265 Ha dapat dilihat pada lampiran 1.
b) Pupuk
Jenis pupuk yang digunakan adalah jenis pupuk NPK tablet. Dosis Pupuk NPK tablet yang diberikan adalah 44
gr/batang. Kebutuhan pupuk yang dibutuhkan (mulai dari penanaman sampai pemeliharaan tahun kedua) dalam
rangka pelaksanaan kegiatan Penanaman Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL) Tahun 2019 pada Blok KPH Wilayah VI
Sipirok - I (Desa Gunung Tua Batang Onang, Desa Sipupus Lombang, Desa Belimbing Julu dan Desa Pamuntaraan)
Provinsi Sumatera Utara seluas 265 Ha adalah sebanyak 29.150 kg.
Tipikal gubuk kerja dalam rangka kegiatan Penanaman Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL) Tahun 2019 pada Blok KPH
Wilayah VI Sipirok - I (Desa Gunung Tua Batang Onang, Desa Sipupus Lombang, Desa Belimbing Julu dan Desa
Pamuntaraan) Provinsi Sumatera Utara seluas 265 Ha dapat dilihat pada lampiran 4.
Bahan dan peralatan yang diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan penyiapan lahan meliputi bahan, peralatan serta
tenaga kerja sebagaimana Tabel III-2.
3. Penanaman
a. Rencana Penanaman
Berdasarkan rencana penyiapan lahan diperoleh rencana penanaman pada areal kerja, seperti disajikan pada tabel
berikut :
Tabel III-3. Kebutuhan Tenaga (HOK) untuk Penanaman Tahun Berjalan (P0) pada Blok Sipirok I
seluas 265 Ha
Tabel III.5. Kebutuhan Tenaga (HOK) untuk Kegiatan Pemeliharaan Tahun ke-2 (P2)
pada Blok KPH Wilayah VI Sipirok - I seluas 265 Ha
b. Teknik Pelaksanaan
Pembentukan satuan unit kerja Distribusi Bibit dan Penanaman
1) Ketua regu kerja bertugas menentukan letak lokasi distribusi bibit dan lokasi penanaman dan merangkap
sebagai pencatat kegiatan.
2) Jumlah anggota regu, bertugas melakukan distribusi bibit dan penanaman disesuaikan dengan jumlah
rencana bibit yang akan ditanam.
3) Persiapan peralatan kerja antara lain: alat angkut bibit, cangkul/sekop, dan perlengkapan logistik lainnya.
4) Menentukan lokasi blok dan petak kerja penanaman.
c. Pelaksanaan
1) Melakukan distribusi bibit.
Untuk menghindari kerusakan pada saat pengangkutan bibit pengangkutan bibit dilakukan dengan menggunakan
kotak bibit yang terbuat dari papan atau keranjang yang tidak mudah melipat. Alat angkut yang digunakan
disesuaikan dengan aksesibilitas menuju lokasi penanaman. Waktu pengangkutan adalah pada pagi, sore atau
malam hari. Sebelum diangkut bibit tanaman disiram terlebih dahulu. Selanjutnya bibit diletakkan di lubang
tanam. Meskipun jarak dari tempat penumpukan sementara ke lubang tanam relatif dekat, namun untuk
keselamatan bibit, pengangkutan bibit ke lubang tanam tetap dianjurkan menggunakan kotak, dan tidak
dibenarkan membawa bibit dengan menjinjing batangnya.
3) Membersihkan piringan dan menggali lubang tanam yang telah ditandai ajir.
Lubang tanaman dibuat dengan ukurang 30 x 30 x 30 cm. Piringan tanaman dibuat sekeliling tanaman radius 50
cm mengelilingi lubang tanaman. Pembuatan piringan tanaman dilakukan dengan membersihkan semak dan
rumput tanaman lainnya sehingga menjadi bersih. Apabila lubang tanam terdapat di lokasi yang miring maka
piringan tanaman dibuat datar dan tidak mengikuti kemiringan lereng. Pada saat penggalian lubang harus
diperhatikan penumpukan tanah galian, dimana tanah bagian atas atau top soil dan tanah bagian bawah harus
dipisahkan karena pada saat penanaman sebaiknya top soil yang terlebih dahulu dimasukan ke lubang tanaman.
Piringan dibuat dengan membersihkan semak, rumput, maupun tanaman lain mengelilingi lobang tanam dengan
jari-jari ± 50 cm.
4) Melakukan penanaman.
Bibit yang akan ditanam harus bibit yang telah memenuhi spesifikasi yang telah ditentukan. Penanaman bibit
dilakukan dengan cara manual setelah hujan turun merata dan dilaksanakan dengan cara sebagai berikut :
- Polybag yang berisi bibit terlebih dahulu dibuka/dipotong bagian bawahnya dengan hati-hati dan tidak
merusak akarnya. Akar yang keluar dari polybag dipotong lebih dahulu kecuali akar tunggang.
- Sisa/bekas polybag dipasang pada ajir sebagai tanda bahwa bibit sudah ditanam.
Tanaman pohon pada waktu muda umumnya peka terhadap kelembaban tanah yang rendah. Berkenaan dengan
itu maka waktu tanam disesuaikan dengan musim hujan. Waktu yang baik pada saat kelembaban mencapai
kapasitas lapang yaitu ditandai apabila curah hujan telah mencapai 100 mm dan merata. Untuk menghindari
evapotranspirasi yang tinggi maka penanaman dilakukan pada saat cuaca teduh (pagi atau sore hari).
5) Melakukan Pemupukan.
Pemupukan adalah tindakan memberikan tambahan unsur hara pada kompleks tanah, baik langsung maupun tak
langsung dapat menyumbangkan bahan makanan pada tanaman. Tujuan pemupukan adalah untuk memperbaiki
tingkat kesuburan tanah agar tanaman mendapatkan nutrisi yang cukup untuk meningkatkan kualitas dan
kuantitas pertumbuhan tanaman. Pemupukan dilakukan setelah bibit ditanam dan harus diperhatikan pada saat
pemberian pupuk jangan sampai terlalu dekat dengan leher akar atau batang tanaman, idealnya 10 – 20 cm dari
leher akar. Pupuk diberikan dengan ditugal secukupnya lalu setelah memasukkan pupuk ditimbun kembali. Dosis
pupuk berupa pupuk tablet NPK tablet sebanyak 40 gr/batang.
3) Rencana dan realisasi distribusi bibit dan penanaman pada masing-masing petak.
4) Jumlah hari orang kerja (HOK) yang telah digunakan, prestasi kerja dan mutu pekerjaan.
a) Penyulaman
Kegiatan ini merupakan tindakan menggantikan tanaman di lapangan yang mati, atau tidak sehat
pertumbuhannya, dengan bibit yang sehat dari persemaian yang memang dicadangkan untuk kebutuhan penyulaman.
Penyulaman dilaksanakan pada tahun berjalan, tahun pertama, dan tahun kedua.
Tabel IV-1. Rancangan Anggaran Biaya Pembuatan Tanaman Tahun Berjalan (P0) pada Blok KPH Wilayah VI Sipirok - I
seluas 265 Ha
Standar per Ha Volume Kegiatan Kebutuhan
No. Jenis Kegiatan
Satuan Volume (Rp./Sat) Satuan Volume Satuan Volume Biaya (Rp.)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
I. Gaji - Upah
Persiapan Lapangandan Pembuatan Jalan
1. HOK 11 85.000 HOK 265 HOK 2.915 247.775.000
Pemeriksaan
Pemasangan Ajir, Pembuatan Lubang dan
2. HOK 14 85.000 HOK 265 HOK 3.710 315.350.000
Piringan
Pembuatan papan nama dan gubuk
3. HOK 1,08 85.000 HOK 265 HOK 286,2 24.327.000
kerja/Pondok Kerja
4. Distribusi Bibit, Penanaman dan Pemupukan HOK 13 85.000 HOK 265 HOK 3.445 292.825.000
Pemeliharaan Tahun Berjalan (Penyiangan,
5. HOK 15 85.000 HOK 265 HOK 3.975 337.875.000
Pendangiran, Penyulaman) (3X)
6. Pengawasan/Mandor Tanam OB 0,1 3.800.000 OB 265 OB 27 100.700.000
JUMLAH I 1.318.852.000
II. Bahan-bahan
1. Pengadaan patok arah larikan Patok 100 2.000 Patok 265 Patok 26.500 53.000.000
2. Pengadaan ajir Batang 1100 260 Batang 265 Batang 291.500 75.790.000
3. Pengadaan Bahan Pembuatan Papan Nama Unit 0,04 625.000 Unit 265 Unit 11 6.625.000
4. Pengadaan Bahan Gubuk Kerja/Pondok kerja Unit 0,02 3.250.000 Unit 265 Unit 5 17.225.000
5. Pengadaan Pupuk NPK Tablet Kg 44 12.000 Unit 265 Unit 11.660 139.920.000
6. Pengadaan Obat- obatan/Herbisida Liter 2 65.000 Liter 265 Liter 530 34.450.000
Tabel IV.2. Rancangan Anggaran Biaya Kegiatan Pemeliharaan Tahun Pertama (P1) pada Blok KPH Wilayah VI Sipirok - I
seluas 265 Ha
Tabel IV.3. Rancangan Anggaran Biaya Kegiatan Pemeliharaan Tahun Kedua (P2) pada Blok KPH Wilayah VI Sipirok - I
seluas 265 Ha
Standar per Ha Volume Kegiatan Kebutuhan
No. Jenis Kegiatan Satua
Satuan Volume (Rp./Sat) Satuan Volume Volume Biaya (Rp.)
n
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
I. Gaji - Upah
Penyiangan, Pendangiran,Penyulaman,
1 Pemupukan, dan Pengendalian Hama HOK 19 85.000 HOK 265 HOK 5.035 427.975.000
/Penyakit
2 Pengawasan/Mandor Tanam OB 0,1 3.800.000 OB 265 OB 27 100.700.000
JUMLAH I 528.675.000
II. Bahan-bahan
1. Pengadaan pupuk NPK Tablet Kg 22 12.000 Kg 265 Kg 5.830 69.960.000
JUMLAH II 69.960.000
III. Bibit Sulaman (10%)
III.A. Desa Gunung Tua Batang Onang (75 Ha)
Bibit (kayu-kayuan/MPTS/Endemik)
1. Karet Batang 60 4.200 Batang 75 Batang 4.500 18.900.000
2. Kayu Manis Batang 10 4.200 Batang 75 Batang 750 3.150.000
3. Mahoni Batang 10 4.200 Batang 75 Batang 750 3.150.000
4. Durian Batang 20 4.200 Batang 75 Batang 1.500 6.300.000
5. Kemenyan Batang 10 4.200 Batang 75 Batang 750 3.150.000
JUMLAH III.A. 110 - 8.250 34.650.000
III.B. Desa Sipupus Lombang (100 Ha)
Bibit (kayu-kayuan/MPTS/Endemik)
1. Pokat Batang 1 4.200 Batang 100 Batang 100 420.000
2. Durian Batang 35 4.200 Batang 100 Batang 3.500 14.700.000
3. Jengkol Batang 35 4.200 Batang 100 Batang 3.500 14.700.000
Tabel IV.4. Rekapitulasi Rancangan Anggaran Biaya pada Blok KPH Wilayah VI Sipirok - I seluas 265 Ha
Total Biaya
No. Kegiatan Luas
( Rp )
1 2 3 4
1. Penanaman (P0) 265 Ha 3.312.256.200
2. Pemeliharaan Tahun Pertama (P1) 265 Ha 1.079.133.000
3. Pemeliharaan Tahun Kedua (P2) 265 Ha 793.171.500
JUMLAH 5.184.560.700
Jadwal pelaksanaan penanaman (P0) sampai dengan Pemeliharaan tanaman Tahun ke 2 (P2) dapat di lihat pada tabel-tabel
berikut ini :
Jadwal waktu pelaksanaan kegiatan tahun berjalan (P0) dapat dilihat pada tabel V.1.
Tabel V - 1. Rencana Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Penanaman (P0) Tahun 2019 pada Blok KPH Wilayah VI Sipirok - I seluas
265 Ha
TAHUN 2019
No. Kegiatan Ket.
Jan Feb Mrt Aprl Mei Jun Jul Agt Sept Okt Nov Des
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
I. Kegiatan
1 Persiapan XXXX
2 Pembuatan bibit XXXX XXXX XXXX XXXX XXXX XXXX XXXX XXXX XXXXX XXXX XXXX
7 Pengadaan obat obatan XXXX XXXX XXXX XXXX XXXX XXXX XXXX XXXX XXXX XXXX
Jadwal waktu pelaksanaan kegiatan pemeliharaan tahun pertama (P1) dapat dilihat pada tabel V.2.
Tabel V - 2. Rencana Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Pemeliharaan Tanaman Tahun Pertama (P1) Tahun 2020 pada Blok
KPHWilayah VI Sipirok - I seluas 265 Ha
TAHUN 2020
No. Kegiatan
Jan Feb Mrt Aprl Mei Jun Jul Agt Sept Okt Nov Des Ket.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
I. Kegiatan
Distribusi bibit ke
1 XXXX XXXX XXXX XXXX XXXX XXXX XXXX XXXX XXXX XXXX XXXX XXXX
lubang tanam
2 Penyulaman XXXX XXXX XXXX XXXX XXXX XXXX XXXX XXXX XXXX XXXX XXXX XXXX
3 Penyiangan XXXX XXXX XXXX XXXX XXXX XXXX XXXX XXXX XXXX XXXX XXXX XXXX
4 Pendangiran XXXX XXXX XXXX XXXX XXXX XXXX XXXX XXXX XXXX XXXX XXXX XXXX
5 Pemupukan XXXX XXXX XXXX XXXX XXXX XXXX XXXX XXXX XXXX XXXX XXXX XXXX
Pemberantasan
6 XXXX XXXX XXXX XXXX XXXX XXXX XXXX XXXX XXXX XXXX XXXX XXXX
hama dan penyakit
7 Pengawasan/Mandor XXXX XXXX XXXX XXXX XXXX XXXX XXXX XXXX XXXX XXXX XXXX XXXX
II Pengadaan Bahan
1 Pengadaan Pupuk XXXX XXXX XXXX XXXX XXXX XXXX XXXX XXXX XXXX XXXX
Pengadaan Obat –
2 XXXX XXXX XXXX XXXX XXXX XXXX XXXX XXXX XXXX XXXX
Obatan
3 Penyediaan Bibit XXXX XXXX XXXX XXXX XXXX XXXX XXXX XXXX XXXX XXXX XXXX
Jadwal waktu pelaksanaan kegiatan pemeliharaan tahun kedua (P2) dapat dilihat pada tabel V.3.
Tabel V - 3. Rencana Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Pemeliharaan Tanaman Tahun Kedua (P2) Tahun 2021 pada Blok KPH
Wilayah VI Sipirok - I seluas 265 Ha
TAHUN 2021
No. Kegiatan
Jan Feb Mrt Aprl Mei Jun Jul Agt Sept Okt Nov Des Ket.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
I. Kegiatan
1. Penyiangan XXXX XXXX XXXX XXXX XXXX XXXX XXXX XXXX XXXX XXXX XXXX XXXX
2. Pendangiran XXXX XXXX XXXX XXXX XXXX XXXX XXXX XXXX XXXX XXXX XXXX XXXX
3. Pemupukan XXXX XXXX XXXX XXXX XXXX XXXX XXXX XXXX XXXX XXXX XXXX XXXX
Pemberantasan hama dan
4. XXXX XXXX XXXX XXXX XXXX XXXX XXXX XXXX XXXX XXXX XXXX XXXX
penyakit
5. Penyulaman XXXX XXXX XXXX XXXX XXXX XXXX XXXX XXXX XXXX XXXX XXXX XXXX
6. Pengawasan/mandor XXXX XXXX XXXX XXXX XXXX XXXX XXXX XXXX XXXX XXXX XXXX XXXX
1. Pengadaan pupuk XXXX XXXX XXXX XXXX XXXX XXXX XXXX XXXX XXXX XXXX
2. Pengadaan obat obatan XXXX XXXX XXXX XXXX XXXX XXXX XXXX XXXX XXXX XXXX
3. Penyediaan bibit XXXX XXXX XXXX XXXX XXXX XXXX XXXX XXXX XXXX XXXX XXXX
Polybag
Leher Akar