Anda di halaman 1dari 26

PENGUKURAN DIMENSI POHON

DAN TEGAKAN

PROGRAM SARJANA
REKAYASA KEHUTANAN
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
PENGUKURAN DIMENSI POHON
DAN TEGAKAN
• Diameter Pohon
Setinggi Dada (1,3 m)
• Tinggi Pohon (Tinggi
total dan Tinggi Bebas
Cabang)
• Luas Bidang Dasar
(LBDS)
• Diameter tajuk
• Volume Pohon dan
tegakan
PENGUKURAN DIAMETER POHON
DEFINISI :
• Pengukuran terhadap panjang suatu
antara dua titik pada garis lingkaran
yang melalui titik pusat lingkaran
tersebut.
• Cara Pengukuran :
1. Setinggi 1,3 m (jika pohon normal)
(lihat Gambar)
2. Pengukuran 2 kali jika pohon relatif
tidak bulat.
Pengukuran Diameter Pohon
dikelompokkan 3 golongan :
1. Diukur dengan angka skala diameter hasil
konversi besaran lain. Contoh : pita keliling.

2. Diukur dengan angka skala diameter bukan hasil


konversi besaran lain. Contoh : caliper tree,
biltmore stick, phi band.
3. Golongan alat ukur diameter secara optik.
Contoh : Spiegel Relascope Bitterlich (SRB), dan
penta prisma.
1,3 m
1,3 m

1,3 m

1,3 m
1,3 m
1,3 m

1,3 m
20 cm
20 cm
1,3 m
PHI BAND

BILTMORE STICK

CALIPER
PENGUKURAN LUAS BIDANG DASAR
(LBDS) POHON
• Merupakan penampang lintang pada jarak
tertentu dr ujung suatu benda (mis: 1,3 m)
sebagai dasar perhitungan volume.
Luas Bidang Dasar Tegakan

Keterangan:
A : visier bidik
B : celah bidik
C : tongkat

a d

Prinsip Kerja Bitterlich Stick c


Keterangan:
a = celah bidik
b = panjang tongkat
c = jarak pohon ke pengukur = jari-jari lingkaran khayal
d = Diameter pohon (DBH)
Lanjutan…. Luas Bidang Dasar Tegakan
Bidang dasar per satuan per satuan luas
Bidang Dasar Pohon
=
Luas Lingkaran Khayal

1 1
.𝜋.𝑑 2 .𝜋.𝑑 2 1 𝑎2
Maka =
4
= 4
𝑏2 . 𝑑2
=
𝜋.𝑐 2 𝜋. 2 4 𝑏2
𝑎
Untuk luas satu Ha = 10.000 m2
1 𝑎2 𝑎2
Maka diperoleh = 𝑥 10.000 = 2500
4 𝑏2 𝑏2
= BAF = Basal Area Factor
Bidang Dasar tegakan = N X BAF
Dimana:
N = Jumlah batang yang dihitung dalam
- Pohon kategori “In” = 1
- 50% pohon ketegori “Border Line” = ½
Lanjutan…. Luas Bidang Dasar Tegakan

• Apabila diinginkan cara yang lebih teliti, maka


pohon “Border Line” dapat diperiksa lagi,
yaitu diukur DBH dan jarak ke pohon jika:
𝑑 𝑎
• > maka pohon “In”
𝑐 𝑏
𝑑 𝑎
• = maka pohon “Border Line”
𝑐 𝑏
𝑑 𝑎
• < maka pohon “Out”
𝑐 𝑏
DIAMETER TAJUK

R1
R4

R2

R3
PENGUKURAN KERAPATAN TAJUK DENGAN TREE CRAMMING
PENGUKURAN TINGGI POHON
DEFINISI :
Jarak terpendek puncak pohon (atau suatu titik pada
pohon) ke proyeksi pohon pada bidang datar sejajar
pangkal pohon.

Cara pengukuran tinggi yang digunakan adalah:


1. Pengukuran secara langsung menggunakan galah atau
dengan memanjat pohon yang bersangkutan
2. Pengukuran secara tidak langsung menggunakan alat
ukur tinggi. Dikenal ada 2 (dua) macam yaitu alat
ukur tinggi atas dasar prinsip:
• Trigonometri atas dasar unsur jarak datar dan sudut
pandang pengukuran (Haga hypsometer )
• Goniometri atau segitiga sebangun (Chrystenmeter )
PENGUKURAN
TINGGI POHON
• Tinggi pohon total

• Tinggi bebas cabang

• Tinggi pada
ketinggian tertentu
PENGUKURAN TINGGI POHON
PRINSIP TRIGONOMETRI

Contoh Alat : Haga Hypsometer, Abney Level, SRB


PRINSIP GONIOMETRI
Prinsip Kerja

Tinggi
Total
Pohon

xm

Hasil pengukuran pada alat Cristen Meter diketahui sebagai berikut:


Δ MTC sebangun Δ MT1C1 berarti : TC : T1C1 = MT : MT1
Δ MTG1 sebangun Δ MT1G berarti : TG1 : T1G = MT : MT1
Berarti juga TC : T1C1 = TG1 : T1G
TG1 = (TC x T1G)/T1C1
Contoh Penggunaan Alat dengan
Prinsip Goniometri
Bentuk (Form)
• Faktor Bentuk ( Form Factor)
• Kusen Bentuk (Form Quotient)
• Taper dan Fungsi Taper.
Faktor Bentuk ( f )
Definisi:
Perbandingan antara volume batang yang sesungguhnya
dengan volume silinder yang memiliki tinggi atau panjang
yang sama.
Ada 3 tipe :
1. Angka Bentuk Absolut: volume silindernya menggunakan
lbds berdasarkan diameter pada pangkal batang
2. Angka Bentuk Buatan :volume silindernya menggunakan
lbds berdasarkan dbh
3. Angka Bentuk Nyata /Normal : volume silindernya
menggunakan lbds berdasarkan diameter pada ketinggian
1/10 tinggi pohon
Kusen Bentuk (q)
Definisi:
Perbandingan (rasio) antara diameter batang yang diukur pada
ketinggian berbeda.
Tipe kusen bentuk:

1) Kusen bentuk asli (Natural form quotient)


Perbandingan antara diameter pada ketinggian setengah dari
tinggi pohon dengan diameter setinggi dada
2) Kusen bentuk absolut
perbandingan antara diameter pada ketinggian setengah dari
tinggi pohon dengan diameter pada ketinggian 10 % dari tinggi
pohon (dihitung dari pangkal)
Taper
• suatu istilah yang
menggambarkan bentuk
batang yang meruncing.
Dengan kata lain, taper
menggambarkan
pengurangan atau semakin
mengecilnya diameter
batang dari pangkal hingga
ke ujung.
Fungsi Taper
• Fungsi yang menggambarkan perubahan
diameter batang dari satu ujug ke ujung lain.
• Disusun berdasarkan hubungan antara
diameter sepanjang batang (d) dengan
panjang batang (h) tempat diameter diukur.
• Untuk mengurangi variasi obsolut yg besar
dari adanya perbedaan ukuran batang,
digunakanvariabel-variabel relatif
Penyusunan Model Taper

1. d = b0 + b1h
2. d = b0 + b1h
3. d/D = b0 + b1(h/H)
4. d/D = b0 + b1 (h/H) + b2 (h/H)2
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai