TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta diklat
dapat :
1. Menjelaskan tujuan dan fungsi pembukaan
wilayah hutan
2. Menjelaskan kriteria, indikator dan parameter
penilaian pembukaan wilayah hutan
3. Mengetahui jenis dan syarat base camp
4. Mengetahui jenis dan syarat jalan hutan
5. Mengetahui perbedaan TPn dan TPK
1. TUJUAN DAN FUNGSI PWH
Tujuan pembelajaran:
1. TPTI
2. TPTJ
PWH
3. TR
4. THPB
PWH (TPTI/TPTJ)
1. Prinsip
Efisien, efektif, tertib, dan ramah lingkungan.
2. Perencanaan
1) Buat rencana PWH berdasarkan peta blok RKT.
2) Buat rencana trace jalan angkutan dan jalan sarad
berdasarkan peta kontur hasil ITSP/Hsl Inv.Ht.
3) Buat rencana lokasi base camp, TPK, Tpn, pondok kerja, dan
lain-lain.
3. Pelaksanaan
Buat Prosedur Operasi Standar (POS) Kerja PWH berdasarkan
prinsip di atas.
PWH (TR)
1. Prinsip
Efisien, efektif, tertib, dan ramah lingkungan.
2. Perencanaan
a. Buat rencana lokasi base camp, TPK, TPn, pondok kerja, dan lain-lain.
b. Buat rencana jaringan jalan sarad pada setiap TPn, rencana jalan
utama dan jalan cabang.
c. Plotting semua calon rumpang untuk tahun berjalan (Ro) dan calon
rumpang untuk setengah umur daur berikutnya (Ro+½daur) pada
jaringan jalan sarad.
d. Siapkan daftar ukur yang diperlukan untuk mencatat hasil risalah.
e. Buat peta rencana risalah skala 1 : 5.000.
3. Pelaksanaan
Buat Prosedur Operasi Standar (POS) Kerja untuk PWH berdasarkan
prinsip di atas.
PWH THPB
1. Prinsip: Efisien, efektif, tertib, dan ramah lingkungan.
2. Perencanaan
1) Buat rencana PWH berdasarkan peta blok RKT.
2) Buat rencana trace jalan angkutan dan jalan inspeksi.
3) Buat rencana lokasi base camp, TPK, Tpn, pondok
kerja, dan lain-lain.
3. Pelaksanaan
Buat Prosedur Operasi Standar (POS) Kerja untuk PWH
berdasarkan prinsip di atas.
2. KRITERIA, INDIKATOR DAN PARAMETER
PENILAIAN PEMBUKAAN WILAYAH HUTAN
Tujuan pembelajaran:
Peserta diklatdapat menjelaskan kriteria,
indikator dan parameter penilaian pembukaan
wilayah hutan
KRITERIA DAN INDIKATOR
ASPEK
EKOLOGIS
KRITERIA
ASPEK
DAN
EKONOMIS
INDIKATOR
ASPEK SOSIAL
Aspek Ekologis:
a. Keuntungan (Rp/M3)
b. Biaya pembuatan jalan (Rp/M3)
c. Biaya operasional pengangkutan (Rp/M3)
Aspek Sosial:
a. Pencurian kayu
b. Mobilitas masyarakat sekitar kawasan hutan
c. Akses ke dalam hutan
d. Pendapatan masyarakat
PERTIMBANGAN PEMBANGUNAN PWH
Aspek Teknis
Aspek Ekonomis
PERTIMBANGAN
PEMBANGUNAN
PWH
Aspek Ekologis
Aspek Sosial
Budaya
Aspek Teknis
a. Sifat penggunaan prasarana PWH
(Permanen/semi permanen/tidak permanen)
b. Kapasitas daya dukung jalan angkutan kayu
(tinggi/rendah)
c. Kepadatan dan jalur lalu lintas pengangkutan
(km/ha)
d. Arah transport, jangkauan dan kecepatan
transport.
Aspek Ekonomis
a. Besarnya investasi PWH
b. Biaya pembuatan dan pemeliharaan jalan
angkutan
c. Biaya pengangkutan kayu
d. Biaya tenaga kerja dan biaya-biaya lainnya
Aspek Ekologi:
a. Kerusakan terhadap lingkungan
b. Kerusakan bentang alam
c. Bahaya erosi dan longsor
d. Penurunan kualitas air
e. Sedimentasi.
Aspek Sosial Budaya:
a. Fungsi prasarana PWH sebagai infrastruktur umum
b. Pengembangan social ekonomi
c. Membuka daerah yang terisolir
d. Sebagai pionir pengembangan wilayah
e. Pengembangan sosial ekonomi
f. Meningkatkan akses masyarakat sekitar hutan terhadap
hasil hutan non kayu Memperhatikan tempat-tempat
yang dianggap keramat dan kemungkinan hutan yang
berfungsi sebagai tempat rekreasi
Bentuk-bentuk Kegiatan PWH
a. Jaringan jalan angkutan
b. Jembatan dan gorong-gorong
c. Base Camp
d. Tempat Pengumpulan Kayu (TPN)
e. Tempat Penimbunaan Kayu (TPK)
f. Menara Pengawas
g. Dan lain sebagainya
Parameter Penilaian PWH
a. Kerapatan jalan (WD): L/F dlm satuan M/Ha.
L m
WD
F ha
WA= 10.000/WD
Dimana WA: Spasi jalan
Parameter Penilaian PWH
b. Spasi jalan (WA): Jarak rata-rata antar jl
angkutan kayu
Parameter Penilaian PWH
c. Persen PWH (E):
Fer
E % 100%
F
WA 2500
Reo atau Reo
4 WD
Parameter Penilaian PWH
Faktor koreksi jarak sarad
Ret
Tcorr
Rem
Faktor koreksi jarak jalan angkutan
Ret
Vcorr
Reo
Dimana Ret: jarak sarad rata-rata sebenarnya
Rem: jarak sarad rata-rata terpendek
Faktor Koreksi PWH
KG Vcorr Tcorr
LATIHAN 1
Luas wilayah PT. Arfani Roda Mas
adalah 10.000 ha dengan luas areal
yang dilindungi 2.000 ha. Panjang
jalan utama dan jalan cabang
berturut-turut 75 Km dan 125 Km.
Tentukan jarak sarad rata-rata secara
teoritis (Reo) pada wilayah tersebut!
• Jawaban:
• Luas areal produktif adalah 10.000 – 2000 ha =
8000 ha
• Panjang jalan = 75 + 125 km = 200 km =
200,000 m
• Kerapatan (WD) = 200,000/8000 = 25 m/ha
• Jarak sarad rata–rata secara teoritis(Reo)=
2500/WD = 2500/25 = 100 m
LATIHAN 2
Hitunglah faktor koreksi PWH (KG) jika panjang
jalan induk 40 km, panjang total jalan
cabang 5 km dan panjang total jalan sarad
5000 m. Luas areal produktif 20.000 ha
dengan jarak sarad rata-rata sebenarnya di
lapangan 400 m dan jarak sarad rata-rata
terpendek di lapangan 200 m
Jawaban:
Diketahui
F = 20.000 Ha Ret = 400 m
L = 40.000 + 5.000 + 5000 =50.000 m Rem = 200 m
Hitunglah KG?
Jawab
KG = V corr x T corr
Vcorr = Ret / Reo
Reo = 2500 / WD
WD = L/F = 50.000 / 20.000 = 2,5 m/ha
Reo = 2500 /2,5 = 1000 m
Vcorr = 400 / 1000 = 0,4
T corr = Ret / Rem = 400 / 200 = 2
Jadi KG = 0,4 x 2 = 0,8
3. JENIS DAN SYARAT BASE CAMP
Tujuan Pembelajaran:
Tujuan Pembelajaran:
Peserta diklat dapat mengetahui jenis dan syarat
jalan hutan
JALAN HUTAN
Jalan di
Tanah Kering
Jalan Hutan
Rawa
Jalan di Tanah Kering
• Pada lahan yang datar
• Pada lahan berbukit
Tipe Jalan berdasarkan Lokasi
1. Jalan lembah
2. Jalan punggung
3. Jalan kontur
Jenis-jenis Jalan dalam Jaringan
1. Jalan koridor: > 20-40 km/jam
2. Jalan utama: 20-40 km/jam
3. Jalan cabang: 12-25 km/jam
4. Jalan ranting: dari TPN ke jl cabang
5. Jalan sarad: 5-10 km/jam.
Jalan di Lahan Rawa
1. Jalan hutan
2. Jalan induk rel
3. Jalan cabang rel
4. Jalan sarad hutan rawa (kuda-kuda)
Spesifikasi Jalan Rel
1. Bahan untuk membuat konstruksi jalan rel terdiri
atas rel besi, paku rel, besi sambungan, mur, baut
dan kayu bantalan
2. Bagian atas berupa rel besi dengan spesifikasi :
a. Panjang : 6 m
b. Tinggi : 6,5 m
c. Berat : 7 kg/cm
d. Lebar badan rel bagian atas : 4 cm
e. Lebar badan rel bagian bawah : 6 cm
f. Jarak antara lajur rel dengan rel : 80 cm
3. Konstruksi bagian atas dari bantalan kayu adalah sebagai
berikut
a. Tersusun atas 1 -5 lapisan bantalan kayu, tergantung kondisi
medan
b. Jarak rata-rata bantalan kayu melintang pada lapisan ganjil
c. Lapisan I : 0,30 m – 0,70 m
d. Lapisan III : 1,00 m – 1,80 m
e. Lapisan V: 1,70 m – 2,00 m
f. Jarak rata-rata antara bantalan kayu yang searah rel pada lapisan
genap
g. Lapisan II: 0,90 m
h. Lapisan IV : 1,10 m
4. Ukuran bantalan jalan rel:
a. Jari-jari panjang: 110 – 220 cm, diameter 10 – 20 cm
b. Bujur panjang : 350 – 860 cm, diameter 12 – 30 cm
c. Galang panjang : 150 – 350 cm, diameter 12 - 40 cm
d. Sepatu panjang : 330 – 360 cm, diameter 17 – 40 cm
e. Laci-laci panjang : 330 – 360 cm, diameter 17 – 26 c