Anda di halaman 1dari 6

SOAL-SOAL PEMBUKAAN WILAYAH HUTAN PAKET A,B DAN C

NO/PAKET BUTIR SOAL JAWABAN BENAR JAWABAN SALAH JAWABAN SALAH JAWABAN SALAH

mempermudah kegiatan pemanen mempermudah disitribusi tenaga mempermudah pembinaan


1/A Pada kegiatan pembukaan wilayah hutan berfungsi untuk ….. mempermudah pengakutan bibit
hasil hutan kerja masyarakat sekitar hutan

perpaduan teknik, ekonomis dan


perpaduan pembukaan dasar
ekologis dari pembukaan dasar perpaduan pembukaan tegakan perpaduan teknik, ekonomis dan
wilayah hutan, pembukaan
wilayah hutan, pembukaan dan sistem penanaman, ekologis dari pembukaan dasar
1/B Konsep pembukaan wilayah hutan adalah ….. tegakan dan sistem penanaman,
tegakan dan sistem penanaman, pemeliharaan, penjarangan dan wilayah hutan dan pemanenan
pemeliharaan, penjarangan dan
pemeliharaan, penjarangan dan pemanenan akhir akhir
pemanenan akhir
pemanenan akhir
Pembukaan Wilayah Hutan harus memperhatikan tujuan dan
1/C pemanfaatan pembangunan sarana dan prasarana Pembangunan jalan Pembangunan lokasi TPk Pembangunan pembibitan pembangunan camp tarik
Pembukaan Wilayah Hutan antara lain ……
Indikator dibawah ini termasuk aspek apa?
1) Kerusakan tegakan tinggal:
2) Alur atau sungai
2/A 3) Erosi aspek ekologis aspek budaya aspek ekonomis aspek sosial
4) Nilai estetika,
5) Biodiversity

Intensitas penggunaan sarana dan prasarana oleh


2/B masyarakat pada salah satu fungsi kegiatan pembukaan aspek sosial aspek ekologis aspek budaya aspek ekonomis
wilayah hutan, ini termasuk kedalam aspek …….
Pembiayaan dari kegiatan pembukaan wilayah hutan dapat
diambil keuntungan, biaya pembuatan jalan dan biaya
2/C aspek ekonomis aspek sosial aspek ekologis aspek budaya
operasional pengankutan dapat dihitung, ini termasuk
kedalam aspek…..
Yang bukan termasuk dalam indikator aspek sosial adalah Pencurian kayu Kerusakan tegakan tinggal Mobilitas masyarakat sekitar Pendapatan masyarakat
3/a
:
Yang bukan termasuk dalam indikator aspek Ekologis
3/B Pemanfaatan alur atau sungai Perlindungan kawasan lindung Nilai estetika Biodiversity
adalah:
Yang bukan termasuk dalam indikator aspek Ekonomis
3/C Nilai estetika Mendapatkan keuntungan biaya pembuatan jalan Biaya operasional pengangkutan
adalah:
Pengumpulan data dan informasi Pengumpulan data dan informasi
Pemilihan alternatif jalan yang Penandaan trase jalan diatas peta
4/A Kegiatan yang termasuk dalam perencanaan pembangunan jaringan jalanberupa
penting antarapeta
lain topografi dan penting berupa peta arboretum dan
terendah tanah
biaya pembuatan jalan biaya pembuatan jalan
Pembangunan jaringan jalan melalui beberapa tahap kegiatan Perencanaan-pembuatan- Pembuatan-pemeliharaan-
4/B Pemeliharaan-pembuatan Pembuatan-pemeliharaan
antara lain pemeliharaan perencanaan

Perencanaan trase jalan diatas peta Perencanaan trase jalan diatas peta Pematokan trase jalan di lapangan - Perencanaan trase jalan hutan
Urutan tahapan yang benar dalam perencanaan terinci jaringan kontur - Perencanaan trase jalan kontur - Pematokan trase jalan di Perencanaan trase jalan diatas peta tetap - Perencanaan trase jalan
4/C
jalan pada umumnya hutan tetap - Pematokan trase lapangan - Perencanaan trase jalan kontur - Perencanaan trase jalan diatas peta kontur - Pematokan
jalan di lapangan hutan tetap hutan tetap trase jalan di lapangan
100 m 150 m 125 m 75 m
Luas wilayah PT. Risana Indaf Forest Industri adalah 10.000 ha
dengan luas areal yang dilindungi 2.000 ha. Panjang jalan utama
5/A
dan jalan cabang berturut-turut 75 Km dan 125 Km. Tentukan jarak
sarad rata-rata secara teoritis (Reo) pada wilayah tersebut!
125 m 155 m 145 m 135 m
Luas wilayah PT. Bina Balatak Utama adalah 12.000 ha dengan luas
areal yang dilindungi 2.000 ha. Panjang jalan utama dan jalan
5/B
cabang berturut-turut 55 Km dan 145 Km. Tentukan jarak sarad rata-
rata secara teoritis (Reo) pada wilayah tersebut!
125 m 120 m 130 m 135 m
Luas wilayah PT. Intimpura Forestri Sorong adalah 14.000 ha
dengan luas areal yang dilindungi 4.000 ha. Panjang jalan utama
5/C
dan jalan cabang berturut-turut 65 Km dan 135 Km. Tentukan jarak
sarad rata-rata secara teoritis (Reo) pada wilayah tersebut!
Syarat suatu areal dijadikan TPn adalah: 1,3,4,5 1,2,3,4 1,2,4,5 1,3,5,6
1. Kelerengan < 5% ( areal yang cukup datar)
2. Lokasi dibawah punggung bukit atau pematang
3. Lokasi Tpn tidak boleh terletak di dalam areal kawasan lindung
dan zona penyangga
4. Terdapat areal datar yang mencukupi untuk menampung hasil
6/A tebangan
5. Jarak dari pinggir sungai minimal 100 m dan dari mata air minimal
200 m
6. Lokasi Tpn berdekatan dengan sungai
Apabila anda seorang manajer produksi akan membangun TPn
sebagai tempat penimbunan kayu log sementara, maka yang harus
anda perhatikan:
Syarat suatu areal dijadikan TPn adalah: 1,2,3,5 1,2,3,4 1,3,4,5 2,3,4,5
1. Arealnya tidak tergenang air
2. Jarak dari pinggir sungai minimal 100 m dan dari mata air minimal
200 m
3. Kelerengan < 5% ( areal yang cukup datar)
6/B 4. Lokasi dibawah punggung bukit atau pematang
5. Terdapat areal datar yang mencukupi untuk menampung hasil
tebangan
Apabila anda seorang mandor produksi akan membangun TPn
sebagai tempat penimbunan kayu log sementara, maka yang harus
anda perhatikan:
Syarat suatu areal dijadikan TPn adalah: 1,2,5 1,2,3 1,2,4 1,3,5
1. Arealnya tidak tergenang air
2. Jarak dari pinggir sungai minimal 100 m dan dari mata air minimal
200 m
3. Kelerengan > 5% ( areal yangsedikit miring)
6/C 4. Lokasi diatas punggung bukit
5. Terdapat areal datar yang mencukupi untuk menampung hasil
tebangan
Apabila anda seorang mandor produksi akan membangun TPn
sebagai tempat penimbunan kayu log sementara, maka yang harus
anda perhatikan:
Bangunan hutan dengan usia pakai bangunan Semi Permanen Permanen Tidak Permanen Tingkatan
panjang , lebih dari 5 tahun dengan desain yang
7/A
memperhatikan bentang alam dan sebagainya
merupakan ciri dari PWH :
Di bawah ini adalah bangunan atau infrastruktur Pal batas Jembatan Jalan Base camp
7/B
dalam PWH, kecuali :
Jalan yang menghubungkan jalan areal hutan Jalan utama Jalan cabang Koridor jalan sarad
7/C dengan lalu-lintas umum yang letaknya di luar wilayah
hutan (acces road) di sebut dengan :
0.4 0.2 0.6 0.8
IUPHHK-HA Risanan Indah Forest Industri pada tahun 2015
mempunyai areal tebangan atau produksi seluas 25000 Ha, pada
8/A
tahun tersebut sudah dilakukan pembuatan jalan sepanjang 10 km.
Berapa kerapatan jalan sarat yang akan dibuat?

1 4 5 7
IUPHHK-HA Jayanti Group Industri pada tahun 2015 mempunyai
areal tebangan atau produksi seluas 45000 Ha, pada tahun tersebut
8/B
sudah dilakukan pembuatan jalan sepanjang 45 km. Berapa
kerapatan jalan sarat yang akan dibuat?
0.6 1 0.8 0.4
IUPHHK-HA Intimpura Forest Industri pada tahun 2015 mempunyai
areal tebangan atau produksi seluas 75000 Ha, pada tahun tersebut
8/C
sudah dilakukan pembuatan jalan sepanjang 45 km. Berapa
kerapatan jalan sarat yang akan dibuat?

Sifat jalan segala cuaca Umur permanen Lebar jalan 12 m Tanjakan merugikan 10 %
Di bawah ini adalah spesifikasi jalan induk dengan
9/A
pengerasan, kecuali:

Di bawah ini adalah spesifikasi jalan cabang tanpa Sifat jalan segala cuaca Lebar jalan 8 m Tanjakan merugikan maks 10 Kapasitas muatan maksimum
9/B
pengerasan, kecuali: % 60 ton
Jumlah panjang jalan yang terdapat pada suatu areal Jarak sarad rata-rata Persen PWH Spasi jalan Kerapatan jalan
9/C dibagi dengan luas areal produktif dalam suatu areal
adalah :
10/A Bagian jalan yang berfungsi untuk situasi darurat adalah Bahu jalan Badan Jalan Saluran irigasi Saluran drainase

10/B
Beberapa faktor yang mempengaruhi lebar jalan adalah Potensi kayu dan Lebar jalan Lebar kendaraan dan Fungsi jalan Fungsi jalan dan Potensi Kayu A, B dan C, benar
10/C Konstruksi jalan secara melintang umumnya datar miring rata horisontal
Gambar pola jaringan jalan hutan di daerah datar, yang jalan-
jalan sejajar menuju ke satu titik/pusat
11/A

Gambar pola jaringan jalan hutan di daerah datar, yang jalan-


jalan angkutan sejajar menuju ke beberapa titik pusat
11/B

Gambar pola jaringan jalan hutan di daerah datar, yang jalan-


11/C
jalan angkutan sejajar menuju kesatu jalan induk dengan
sudut antara jalan induk dengan jalan cabang 35o

Gambar pola Jalan di Daerah Pegunungan yang


12/A menggambarkan jalan-jalan hutan sejajar di daerah lereng
yang panjang dihubungkan dengan jalan sejajar menanjak.

Gambar pola Jalan di Daerah Pegunungan yang


menggambarkan lereng sempit, maka teknik pembukaan
12/B wilayah hutan dua jalan yaitu jalan punggung dan jalan
lembah

Gambar pola Jalan di Daerah Pegunungan yang


12/C menggambarkan jaringan acak dengan jarak dan arah yang
tidak teratur/tak terencanakan

Dalam pembuatan jalan ditemukan beda tinggi 10 meter, berapa Jarak >100 meter Jarak 100 meter Jarak 75 s.d 100 meter Jarak < 75 meter
13/A meter jarak jalan agar diperoleh tanjakan yang memenuhi ketentuan
(dibawah 10%)...
Seorang supervaiser pembuatan jalan PT. IUPHHK-HA. Intim Sejati, >740 meter < 600 meter 600 – 700 meter 700 – 740 meter
Maka dalam pembuatan trase jalan jalan. Agar jalan tersebut dapat
13/B
dilalui oleh kendaraan produksi truk trailer dengan aman maka
radius belokan yang dijinkan...
3 - 4 meter 5 – 6 meter 4 - 5 meter > 4 meter
Mandor produksi harus membuat TPn. Di temukan daerah yang
cukup terbuka dengan panjang 100 meter dan lebar 75 meter.
13/C
Untuk pembuatan TPn yang memenuhi syarat kemiringan 4%, maka
beda tinggi yang diijinkan pada lokasi tersebut .....

Gambaran parameter tentang bagaimana bentuk mencakup Standar jalan Rencana Desain Pengaturan Vertikal / Vertical Pengaturan Horizontal / Horizontal
lebar, gorong-gorong, kelerengan maksimum dan bentuk- alignment alignment
14/A
bentuk lainnya dari jalan sesuai dengan klas jalan dan
penggunaannya merupakan ……
Pengaturan horizontal pada lintasan jalan dilakukan untuk Pengaturan Horizontal / Horizontal Standar jalan Rencana Desain Pengaturan Vertikal / Vertical
mendapatkan standar lengkungan yang sesuai dan alignment alignment
14/B
memperkecil penggusuran atau penimbunan merupakan
kegiatan ……
Seorang teknisi lokasi jalan hutan biasanya akan Pengaturan Vertikal / Vertical Pengaturan Horizontal / Horizontal Standar jalan Rencana Desain
menempatkan garis tengah sedekat mungkin dengan lokasi alignment alignment
14/C
garis tengah jalan yang sebenarnya akan dibuat merupakan
kegiatan …..
Sebuah blok tebangan memiliki luas 250 ha, dengan panjang 107 m 105 m 106 m 108 m
jalan 17,5 m. Keadaan lapangan sangat miring dan bentuk
15/A
lapangan tidak teratur, maka jarak sarad rata-rata adalah…

Sebuah blok tebangan memiliki luas 250 ha, dengan panjang


jalan 15 Km. Keadaan lapangan pada kawasan hutan tersebut
15/B 91.6 m 90.6 m 92.6 m 93.6 m
bergelombang kadang-kadang miring, maka jarak sarad rata-
rata pada kawasan hutan tersebut adalah:

Sebuah blok tebangan memiliki luas 500 ha, dengan panjang


jalan 2,5 Km. Keadaan lapangan pada kawasan hutan
15/C 1,1 2,1 3,1 4,1
tersebut bergelombang kadang-kadang miring, maka jarak
sarad rata-rata pada kawasan hutan tersebut adalah:
Rencana kehutanan yang bersifat strategik, kualitatif dan
16/A kuantitatif yang meliputi wilayah kabupaten/kota termasuk Kabupaten/kota jangka menengah Provinsi jangka panjang Provinsi jangka menengah Kabupaten/kota jangka panjang
dalam rencana....
Rencana kehutanan menurut fungsi pokok kawasan hutan Rencana Kehutanan pada hutan Rencana Kehutanan nasional Rencana Kehutanan provinsi Rencana Kehutanan jangka
16/B
adalah.... produksi jangka panjang tahunan menengah
Rencana kehutanan tingkat unit Rencana kehutanan pada hutan
16/C Rencana kehutanan menurut skala geografis, adalah.... Rencana jangka panjang Rencana kehutanan kualitatif
pengelolaan lindung
Perhatikan uraian berikut ini:
1. Areal hutan dengan kelerengan diatas 7 % (datar)
2. Intensitas curah hujan daerah tersebut adalah 20 mm/hari
hujan (rendah)
3. Jenis tanah pada areal tersebut adalah aluvial sehingga
17/A produksi terbatas lindung produksi yang dapat dikonversi produksi tetap
tidak peka terhadap erosi.
4. Berada pada ketinggian diatas 2000 mdpl.
jika dilakukan skoring, maka peruntukan fungsi kawasan
tersebut yang paling tepat adalah ....
Perhatikan uraian berikut ini:
1. Areal hutan dengan kelerengan diatas 25 % (agak curam)
2. Intensitas curah hujan daerah tersebut adalah 20 mm/hari
hujan (rendah)
3. Jenis tanah pada areal tersebut adalah aluvial (tidak peka
17/B lindung produksi terbatas produksi yang dapat dikonversi produksi tetap
terhadap erosi).
4. Areal hutan sangat dekat dengan sungai (sempadan).
jika dilakukan skoring, maka peruntukan fungsi kawasan
tersebut yang paling tepat adalah ....

Perhatikan uraian berikut ini:


1. Areal hutan dengan kelerengan diatas 40 %
2. Intensitas curah hujan daerah tersebut adalah 10 mm/hari
hujan
17/C 3. Jenis tanah pada areal tersebut adalah aluvial sehingga lindung produksi terbatas produksi yang dapat dikonversi produksi tetap
tidak peka terhadap erosi.
jika dilakukan skoring, maka peruntukan fungsi kawasan
tersebut yang paling tepat adalah ....

Jalan yang menghubungkan jalan areal hutan dengan


18/A lalu-lintas umum yang letaknya di luar wilayah hutan (acces Jalan utama Jalan cabang Jalan induk Jalan sarad
road) di sebut dengan
Jarak rata-rata antar jalan angkutan yang dibangun dalam
18/B Spasi jalan Kerapatan jalan Jarak sarad rata-rata Persen PWH
suatu areal adalah ..
Jumlah panjang jalan yang terdapat pada suatu areal dibagi
18/C Jarak sarad rata-rata Spasi jalan Kerapatan jalan Persen PWH
dengan luas areal produktif dalam suatu areal adalah :
Perhatikan gambar berikut ini:

19/A teras bangku teras kebun teras individu rorak

Gambar di atas merupakan salah satu teknik konservasi


tanah dan air yang disebut....

Perhatikan gambar berikut ini:

19/B teras individu rorak tanggul teras kebun

Gambar di atas merupakan salah satu teknik konservasi


tanah dan air yang disebut....
Perhatikan gambar berikut ini:

19/C teras gulud rorak tanggul teras kebun

Gambar di atas merupakan salah satu teknik konservasi


tanah dan air yang disebut....

Mempermudah kegiatan penataan hutan, tindakan-tindakan


pembinaan hutan (penanaman, pemeliharaan, penjarangan),
20/A pencegahan terhadap gangguan hutan dan Pemanenan Tujuan PWH Definsi PWH Sasaran PWH Tindakan PWH
Hasil Hutan terutama penyaradan dan pengangkutan kayu
merupakan :

Bangunan hutan dengan usia pakai bangunan panjang ,


20/B lebih dari 5 tahun dengan desain yang memperhatikan Permanen Sementara Semi permanen Tidak permanen
bentang alam dan sebagainya merupakan ciri dari PWH :
Di bawah ini adalah spesifikasi jalan induk dengan Kapasitas muatan maksimum 60
20/C Umur permanen Sifat jalan segala cuaca Lebar jalan 12 m
pengerasan, kecuali : ton

Anda mungkin juga menyukai