Anda di halaman 1dari 12

Petunjuk Teknik Perhitungan Daya Dukung dan Daya Tampung Lingkungan Hidup

ACARA IV
DAYA DUKUNG LINGKUNGAN

I. Tujuan :
1. Menghitung daya dukung bio ekologi berdasarkan nilai biokapasitas dan jejak
ekologi
2. Menghitung indek jasa lingkungan di suatu wilayah (jasa lingkungan air bersih,
jasa pengaturan air, jasa pendukung biodiversitas, jasa budaya rekreasi)
II. Dasar Teori :
1. Daya Dukung Bio Ekologi
Konsep daya dukung lingkungan yang populer dan banyak digunakan pada
dekade terakhir menggunakan pendekatan batas keberlanjutan suatu ekosistem
yaitu ecological footprint (tapak ekologi). Ecological footprint mengukur permintaan
penduduk atas alam dalam satuan metrik, yaitu area global biokapasitas. Dengan
membandingkan ecological footprint dengan ketersediaan kapasitas biologis bumi.
Rees (Tahun 1996), pencetus penggunaan jejak ekologi, menyatakan bahwa secara
umum bahwa daya dukung adalah jumlah populasi maksimum suatu spesies tertentu
yang dapat didukung oleh suatu habitat (yang berubah dan menjadi tidak pasti
dalam perjalanan waktu) tanpa merusak produktivitas habitat tersebut. (Ranganathan

dan Daily, 2003).


Guidebook to the nation footprint accounts (2008), menyatakan bahwa daya
dukung bioekologi merupakan gambaran kemampuan wilayah secara ekologi untuk
dapat memenuhi kebutuhan penduduk sesuai dengan pola hidup penduduk. Daya
dukung bioekologis dihitung berdasarkan pendekatan terhadap jejak ekologi
(ecological footprint) dan biokapasitas (bio-capacity). Biokapasitas adalah kapasitas
ekosistem untuk memproduksi bahan alami dan menyerap materi limbah manusia.
Jejak ekologi adalah ukuran berapa banyak produksi air dan lahan secara alami
untuk individu, polulasi, atau aktivitas yang memerlukan penggunaan sumber daya
alam untuk dikonsumsi dan untuk menyerap material limbah yang diproduksi karena
penggunaan teknologi.
Jejak ekologi mencerminkan permintaan (demand),
sedangkan biokapasitas menjadi indikator ketersediaan (supply).
Dalam kaitannya dengan kajian daya dukung lingkungan, maka Ecological Footprint
merupakan alat manajemen sumberdaya yang dapat mengukur seberapa banyak
tanah dan air yang dibutuhkan oleh populasi manusia untuk menghasilkan
sumberdaya yang dikonsumsinya serta untuk menyerap limbah sehubungan dengan
penggunaan teknologi. Pada saat permintaan terhadap sumberdaya ekologis
melampaui apa yang bisa disediakan oleh alam secara berkelanjutan, disebut
sebagai kondisi ekologis yang terlampaui (ecological overshoot) (Rusli, dkk. 2009) dan
jika daya dukung semakin menurun maka kondisi ini disebut over population.

23

Petunjuk Teknik Perhitungan Daya Dukung dan Daya Tampung Lingkungan Hidup

Formulasi
Secara teknik Perhitungan daya dukung bioekologi dilakukan menggunakan
formulasi matematis dari pengembangan konsep dan teori mengenai daya dukung
bio-ekologi dilakukan dengan menggunakan data sekunder, peta penggunaan
lahan hasil interpretasi citra dan peta RTRW. DDB dihitung berdasarkan
pendekatan terhadap variabel jejak ekologi (ecological footprint) dan biokapasitas

(bio-capacity).
DDB

= BKT / JET

Keterangan :
DDB
= Daya Dukung bio ekologi
BKT
= Bio-kapasitas total (Ha/kapita)
JET
= Nilai Jejak Ekologi Total
a. Biokapasitas
Biokapasitas adalah kemampuan ekosistem menyediakan dan memproduksi
bahan alami serta menyerap materi limbah yang dihasilkan oleh manusia (supplyside)
BKi = (0,88 x LPLi x FPi)/JP
BKt =
Keterangan :
BKi
= Bio-Kapasitas penggunaan lahan i (Ha/kapita)
LPLi
= Luas penggunaan lahan i (Ha)
0,88
= konstanta (12% nya digunakan untuk menjamin keberlangsungan
biodiversitas (WCED, 1987; WWF, ZSL, dan GFN, 2006; Habert,
Krausmann, 2001, Weckemagel, et al, 1997)
FPi
=Faktor Produksi i (Ferguson, 1998)
JP
=Jumlah penduduk (jiwa)
Tabel 3.1. Faktor Ekuivalen, Faktor Produksi Menurut Penggunaan Lahan
No Penggunaan lahan
KJEi
EFi
FPi
1
Lahan pertanian
0,29
0,94 0,94
2
Hutan
0,14
1,71 1,71
3
Padang Rumput/Peternakan/Ladang
0,02
1,31 1,31
4
Perairan
0,18
0,35 0,81
5
Lahan terbangun
0,06
1,02 1,02
6
Hutan produksi
0,05
1,89 1,71
Sumber : WWF, SL, & GFN (2006) dan Ferguson (1998) dengan modifikasi

b. Jejak Ekologi
Sedangkan Penentuan besarnya jejak ekologi digunakan formula sebagai
berikut:
JEi = JP x Ki x EFi
JEt =
24

Petunjuk Teknik Perhitungan Daya Dukung dan Daya Tampung Lingkungan Hidup

Keterangan
JEi
= Nilai jejak Ekologi untuk penggunaan lahan i (Ha)
JP
= Jumlah penduduk (jiwa)
KJEi
= Nilai kebutuhan lahan i, untuk memenuhi kebutuhan konsumsi
penduduk per kapita (Ha/kapita). Digunakan hasil penelitian WWF
(2002) dan WWF, ZSL, dan GFN (2006)
EFi
= Faktor Ekuivalen ( WWF, ZSL, dan GFN (2006))
JEt
= Nilai Jejak Ekologi Total
Interpretasi
a. DDB>1, berarti BKT > JET, bahwa terjadi kondisi surplus, dimana ekosistem
mampu mendukung penduduk yang tinggal di dalamnya (ecological debt).
= BKT - JET > 0
b. DDB<1, berarti BKT < JET, bahwa terjadi kondisi overshoot, dimana ekosistem
tidak mampu mendukung penduduk yang tinggal (ecological deficit).
= BKT - JET < 0

2. Indek Jasa Lingkungan


Sumberdaya alam dan lingkungan menghasilkan dua produk yaitu berbentuk
barang (goods) dan pelayanan (services). Produk barang berupa kayu, barang
tambang, minyak, gas, pangan, dan sebagainya, sedangkan produk jasa disebut pula
jasa lingkungan (jasa ekosistem) yaitu keuntungan yang diperoleh dari alam yang
sifatnya bukan barang melainkan fungsi lingkungan seperti tata air, iklim, air bersih,
biodiversitas, keindahan, kesejukan dan lain sebagainya.
Pemanfaatan sumberdaya alam yang melampaui potensi pemulihan alami atau
daya dukung lingkungan akan menimbulkan masalah lingkungan hidup berupa
hilangnya sumberdaya alam dan menurunnya ketersediaan jasa lingkungan . Jika
terus berlanjut, aset lingkungan akan menurun tajam dan jasa lingkungan yang saat
ini diperoleh cuma-cuma akan hilang atau menjadi mahal dalam jangka waktu dekat.
Jasa ekosistem dikategorikan menjadi empat, yaitu:
a. Jasa penyediaan (provisioning),
b. Jasa pengaturan (regulating),
c. Jasa budaya(cultural),
d. Jasa pendukung (supporting) (MA,2005).
Berdasarkan empat kategori ini,
Mashita (dalam Akhmad Riqqi, 2014)
menyampaikan klasifikasi dan nilai Jasa Ekosistem yang dapat digunakan sebagai
dasar untuk menentukan Nilai Indek Jasa Ekosistem di masing-masing wilayah dan
fungsi ruang kawasan dengan menggunakan dapat penggunaan lahan (Tabel 3.2).

25

Petunjuk Teknik Perhitungan Daya Dukung dan Daya Tampung Lingkungan Hidup

Tabel 3.2. Koefisien Nilai Jasa Ekosistem

Hutan Primer

Hutan sekunder

Kebun Cam-puran

Perke-bunan

Permu-kiman

Rawa

Sawah

Semak Belukar

Tubuh Air

Tanah Terbuka

Tegalan
/Ladang

TUTUPAN LAHAN

0,289

0,289

0,357

0,391

0,034

0,221

0,476

0,102

0,238

0,017

0,357

Air Bersih
Serat dan
Bahan Bakar
dan Bahan
Dasar lainnya
Bahan Obat
dan Biokimia
Bahan Energi
terbarukan
Pengaturan
Iklim
Pengaturan
Air
Pengaturan
Kualitas
Udara
Perlindungan
Tanah
Pengolahan
Limbah
Habitat
Berkembang
Biak
Biodiversitas
(perlindungan
Plasma
Nuftah)

0,516

0,516

0,280

0,237

0,129

0,301

0,215

0,172

0,559

0,043

0,237

0,091

0,091

0,053

0,070

0,004

0,046

0,025

0,028

0,007

0,004

0,018

0,053

0,053

0,045

0,048

0,003

0,028

0,010

0,010

0,018

0,003

0,023

0,143

0,143

0,083

0,116

0,011

0,055

0,033

0,039

0,050

0,006

0,061

0,274

0,274

0,108

0,176

0,078

0,157

0,137

0,088

0,127

0,039

0,127

0,711

0,711

0,343

0,319

0,147

0,417

0,392

0,245

0,613

0,147

0,294

0,431

0,431

0,216

0,231

0,046

0,185

0,169

0,139

0,169

0,077

0,139

0,365

0,365

0,176

0,176

0,050

0,176

0,139

0,151

0,252

0,050

0,113

0,126

0,126

0,076

0,092

0,034

0,126

0,092

0,109

0,126

0,017

0,076

0,228

0,228

0,084

0,084

0,061

0,144

0,114

0,091

0,144

0,023

0,099

0,722

0,722

0,193

0,241

0,048

0,481

0,241

0,217

0,361

0,096

0,217

Estetika

0,092

0,092

0,038

0,050

0,038

0,050

0,059

0,025

0,084

0,013

0,046

Pendidikan

0,128

0,128

0,056

0,077

0,041

0,082

0,071

0,036

0,107

0,010

0,061

Rekreasi
Warisan dan
Identitas

0,122

0,122

0,050

0,083

0,044

0,050

0,061

0,028

0,111

0,011

0,051

0,128

0,128

0,056

0,077

0,041

0,082

0,071

0,036

0,107

0,010

0,061

JASA EKOSISTEM

Bahan
Pangan

Jasa
Penyedia

Jasa
Pengaturan

Jasa
PenDu
kung

Jasa
Budaya

Sumber : Nilai Indeks Jasa Ekosistem (Mashita,2012) dalam Ahmad Riqqi (2014)

Formulasi
Nilai indek jasa lingkungan wilayah merupakan indek terbobot dari masing-masing
komponen jasa ekosistem. Secara teknis perhitungan dapat dilakukan pada tipe
jasa ekosistem ataupun masing-masing komponen dalam jasa ekosistem. Berikut
contoh untuk perhitungan jasa ekosistem penyediaan pangan dan air bersih.
Untuk jenis jasa ekosistem lainnya dapat menggunakan cara atau metode yang
sama.
a. Jasa Penyedia Air Bersih
PJEAB

= (Lgl1 x 1 + Lgl2 x 2 + Lgl3 x 3 + Lgln x n)


LW

Keterangan:
PJEAB = Penyedia Jasa Ekosistem Air Bersih
Lgl1
= luas guna lahan jenis 1 (ha)
LW
= luasan wilayah (ha)
1
= koefisien jasa air bersih untuk guna lahan 1 (lihat tabel koefisien
jasa ekosistem)
26

Petunjuk Teknik Perhitungan Daya Dukung dan Daya Tampung Lingkungan Hidup

Koefisien Jasa Ekosistem (Tabel 3.2). Hutan primer (0,516), Hutan Sekunder
(0,516),, kebun Campuran (0,280), Perkebunan (0,237), Permukiman (0,129),
Rawa (0,310), Sawah (0,215), Semak/Belukar (0,172), Tubuh Air (0,559),
Tanah Terbuka (0,043), Tegalan dan Ladang (0,237)
Interpretasi
Indek Jasa Penyedia Air bersih (PJLAB), memiliki kisaran nilai antara 0
(minimal) sampai 1 (maksimal). Oleh karena itu, semakin mendekati nilai 1,
semakin baik fungis wilayah dalam penyedia jasa air bersih.
b. Jasa Pengaturan Air
JPA =
Keterangan:
JPA
= Jasa Pengaturan Air
Lgl1
= luas guna lahan jenis 1 (ha)
LW
= luasan wilayah (ha)
1
= koefisien jasa pengaturan air untuk guna lahan 1
Nilai koefisien lihat tabel 3.2
c. Jasa Pendukung biodiversitas
JPBIO =
Keterangan:
JPBIO
= Jasa Pendukung biodiversitas
Lgl1
= luas guna lahan jenis 1 (ha)
LW
= luasan wilayah (ha)
1
= koefisien jasa pendukung biodiversitas untuk guna lahan 1
Nilai Koefisien lihat tabel 3.2
d. Jasa Budaya Rekreasi
JBR =
Keterangan:
JBR
= Jasa Budaya Rekreasi
Lgl1
= luas guna lahan jenis 1 (ha)
LW
= luasan wilayah (ha)
1
= koefisien jasa Budaya rekreasi untuk guna lahan 1
Nilai Koefisien lihat tabel 3.2

III. Data Yang Dibutuhkan


1. Daya Dukung Bio Ekologi :
a. Jumlah penduduk
b. Standar normatif biodiversitas
27

Petunjuk Teknik Perhitungan Daya Dukung dan Daya Tampung Lingkungan Hidup

c. Standar kebutuhan lahan


d. Penggunaan lahan
Sumber Data :
- Penggunaan lahan
- Luas wilayah
- Citra / Foto udara
- Daerah Dalam Angka
2. Indek Jasa Lingkungan :
a. Luas jenis penggunaan lahan
b. Standar koefisien peran penggunaan lahan dalam jasa ekosistem (hasil
penelitian / expert opinian / profesional ajustment)
Sumber Data :
- Penggunaan lahan
- Citra / Foto udara
- Daerah Dalam Angka
IV. Langkah Kerja
1. Daya Dukung Bio Ekologi
a. Biokapasitas
Masukkan jumlah penduduk, luas wilayah, serta luasan penggunaan lahan ke
dalam kolom excel

Hitung nilai biokapasitas masing-masing penggunaan lahan menggunakan


formula yang telah disediakan. Untuk nilai faktor produksi (Fpi) mengacu
pada tabel 3.1 Ferguson tahun 1998. Setelah mendapat nilai biokapasitas
masing-masing, kemudian jumlahkan semua nilai biokapasitas untuk
mendapatkan nilai biokapasitas total

28

Petunjuk Teknik Perhitungan Daya Dukung dan Daya Tampung Lingkungan Hidup

b. Jejak Ekologi
Masukkan jumlah penduduk, luas wilayah, serta luasan penggunaan lahan ke
dalam kolom excel

Hitung Nilai Jejak Ekologi menggunakan formula yang telah disediakan. Untuk
nilai Kebutuhan Lahan (Ki) dan nilai Faktor Ekuivalen (Efi) gunakan tabel 3.1
sebagai acuan. Untuk keberadaan penggunaan lahan, apabila ada isikan
kolom dengan angka 1, apabila tidak ada penggunaan lahan tertentu isikan
dengan 0. Nilai 0 menandakan bahwa tidak ada nilai jejak ekologi.

Jumlahkan Nilai Jejak Ekologi masing-masing penggunaan lahan untuk


mendapakatkan Nilai Jejak Ekologi Total (JEt) dan hitung kepadatan jejak
ekologi dengan membagi nilai jejak ekologi total dibagi jumlah penduduk.

c.

Daya Dukung Bioekologi


Setelah mendapat nilai biokapasitas total dan jejak ekologi total per jiwa,
maka dapat dicari nilai Daya Dukung Bioekologi (DDB) menggunakan formula
yang telah disediakan, yaitu membagi antara nilai Biokapasitas Total per jiwa
dengan nilai Jejak Ekologi total / jiwa ( DDB = BKT / JET ).

29

Petunjuk Teknik Perhitungan Daya Dukung dan Daya Tampung Lingkungan Hidup

Analisisnya apabila DDB > 1 maka dikatakan surplus, dimana ekosistem


mampu mendukung penduduk yang tinggal di dalamnya. Begitu juga
sebaliknya apabila DDB < 1 maka dikatakan defisit.
Nilai Biokaspitas, Nilai Jejak Ekologi, dan Nilai Daya Dukung Bioekolgi ini
masing-masing dapat dipetakan dengan ArcGis untuk melihat persebaran
secara spasial wilayah-wilayah mana saja yang memiliki nilai DDB surplus
ataupun defisit.

2. Indek Jasa Ekosistem


a. Jasa Penyedia Air Bersih
Masukkan data luas wilayah dan luas masing masing penggunaan lahan
untuk setiap ekoregion kedalam kolom excel. Masukkan juga nilai koefisien
jasa penyedia air bersih untuk masing-masing penggunaan lahan ke dalam
kolom excel (warna coklat gambar di bawah). Nilai ini mengacu pada tabel
3.2 tentang Koefisien Nilai Jasa Ekosistem.

Hitung Nilai Penyedia Jasa Ekosistem Air Bersih menggunakan formula yang
disediakan

30

Petunjuk Teknik Perhitungan Daya Dukung dan Daya Tampung Lingkungan Hidup

Nilai Penyedia Jasa Ekosistem Air Bersih ini dapat dipetakan menggunakan
ArcGis untuk mengetahui wilayah mana saja yang memiliki jasa penyedia
ekosistem air bersih yang baik ataupun tidak.

b. Jasa Pengaturan Air


Masukkan data luas wilayah dan luas masing masing penggunaan lahan
untuk setiap ekoregion kedalam kolom excel. Masukkan juga nilai koefisien
jasa pengaturan air untuk masing-masing penggunaan lahan ke dalam kolom
excel (warna coklat gambar di bawah). Nilai ini mengacu pada tabel 3.2
tentang Koefisien Nilai Jasa Ekosistem.

31

Petunjuk Teknik Perhitungan Daya Dukung dan Daya Tampung Lingkungan Hidup

Hitung Nilai Jasa Pengaturan Air menggunakan formula yang disediakan


JPA =

Nilai Jasa Pengaturan Air ini dapat dipetakan menggunakan ArcGis untuk
mengetahui wilayah mana saja yang memiliki jasa pengaturan air yang baik
ataupun tidak.

c. Jasa Pendukung Biodiversitas


Masukkan data luas wilayah dan luas masing masing penggunaan lahan
untuk setiap ekoregion kedalam kolom excel. Masukkan juga nilai koefisien
jasa pendukung biodiversitas untuk masing-masing penggunaan lahan ke
dalam kolom excel (warna coklat gambar di bawah). Nilai ini mengacu pada
tabel 3.2 tentang Koefisien Nilai Jasa Ekosistem.

32

Petunjuk Teknik Perhitungan Daya Dukung dan Daya Tampung Lingkungan Hidup

Hitung Nilai Jasa Pendukung Bidiversitas menggunakan formula yang


disediakan
JPBIO =

Nilai Jasa Pendukung Biodiversitas ini dapat dipetakan menggunakan ArcGis


untuk mengetahui wilayah mana saja yang memiliki jasa pendukung
biodiversitas yang baik ataupun tidak

33

Petunjuk Teknik Perhitungan Daya Dukung dan Daya Tampung Lingkungan Hidup

d. Jasa Ekosistem Budaya Rekreasi


Masukkan data luas wilayah dan luas masing masing penggunaan lahan
untuk setiap ekoregion kedalam kolom excel. Masukkan juga nilai koefisien
jasa ekosistem budaya rekreasi untuk masing-masing penggunaan lahan ke
dalam kolom excel (warna coklat gambar di bawah). Nilai ini mengacu pada
tabel 3.2 tentang Koefisien Nilai Jasa Ekosistem.

Hitung Nilai Jasa Ekosistem Budaya Rekreasi menggunakan formula yang


disediakan
JBR =

Nilai Jasa Ekosistem Budaya Rekreasi ini dapat dipetakan menggunakan


ArcGis untuk mengetahui wilayah mana saja yang memiliki jasa ekosistem
budaya rekreasi yang baik ataupun tidak

34

Anda mungkin juga menyukai