K LINGKUNGAN
EKOLOGIS DAN BIOKAPASITAS
SISTEMATIKA PEMBAHASAN
Jejak ekologi (ecological footprint) merupakan salah satu pendekatan untuk mengkaji batas-batas
keberlanjutan suatu ekosistem dengan mengukur permintaan penduduk atas alam dalam area global
biokapasitas. Konsep ecological footprint pertama kali dirintis oleh William Rees dan Mathis Wackernagel
pada tahun 1996. Saat ini, pendekatan tersebut menjadi satu referensi yang paling penting untuk analisis
keberlanjutan global (rees dan Wackernagel, 1996).
JEJAK EKOLOGI
• Sumber Daya (Tanah, Air, Laut, Industri)
• Manusia
• Konsumsi
• Limbah
Jejak ekologis menunjukkan bahwa daerah yang kita tempati di bumi ini tidak hanya sekedar rumah
tempat kita tinggal, akan tetapi keseluruhan lahan yang dibutuhkan untuk mendukung hidup kita. Tidak
semua lahan bisa berfungsi untuk menunjang kehidupan kita secara berkelanjutan. Oleh karena itu, jejak
ekologis hanya mengukur lahan yang mampu berproduktif biologis. Ecological footprint mengukur
permintaan penduduk atas alam dalam satuan meterik, yaitu area global biokapasitas. Dengan
membandingkan ecological footprint dengan ketersediaan biologis bumi (biokapasitas). Berikut Rincian
asumsi untuk menetapkan kebutuhan lahan perorang adalah :
a) Transportasi : Metode atau kendaraan apa yang digunakan dalam bepergian, apakah menggunakan
motor, mobil, ataukah berjalan kaki.
b) Penggunaan air : Menunjukkan seberapa banyak air yang digunakan setiap harinya, dan lama
penggunaan air.
c) Berpakaian : Menunjukkan berapa pakaian yang digunakan setiap harinya.
d) Rekreasi : Menunjukkan kegiatan refreshing yang dilakukan perminggu ke tempat rekreasi.
e) Makanan : Menunjukkan berapa banyak makanan yang dikonsumsi dengan menu 4 sehat 5 sempurna.
f) Sampah : Menunjukkan metode pembuangan sampah yang dilakukan, dan berapa banyak sampah
yang dihasilkan dalam sehari.
g) Ruang/tempat tinggal : Menunjukkan seberapa luas tanah dan ruangan yang digunakan untuk individu
dan keluarganya serta dalam melaksanakan aktivitas sehari hari.
PRINSIP JEJAK EKOLOGI
Pada prinsipnya manusia sebagai mahluk hidup yang mengkonsumsi sumber daya alam dan menghasilkan
limbah dapat diukur dengan suatu pendekatan. Oleh karenanya jejak ekologis sebagai sebuah pendekatan
yang digunakan untuk mengukur kecepatan manusia dalam mengkonsumsi sumber daya dan kecepatan
manusia dalam menghasilkan limbah dibandingkan dengan seberapa cepat alam tersebut dapat mengasilkan
sumber daya yang baru dan juga menyerap limbah yang dihasilkan oleh manusia.
FUNGSI DAN
M A N FA AT J E J A K
EKOLOGIS
URGENSI DAN MANFAAT PENERAPAN KONSEP JEJAK
EKOLOGIS DAN BIOKAPASITAS
Manfaat
Pengelolaan SDA yang efektif
Perlindungan keanekaragaman hayati dan ekosistem
Mengurangi polusi dan degradasi lingkungan
Keberlanjutan sosial dan ekonomi
Kualitas hidup yang lebih baik
Memberikan kesadaran terhadap pentingnya menjaga lingkungan
Urgensi
Pertumbuhan populasi dan permintaan sumber daya khususnya SDA
Ketidakadilan dalam penggunaan SDA
Krisis dan kerusakan kualitas sumber daya alam
Perubahan iklim
Keragaman hayati yang terancam
Keberlanjutan jangka panjang
DINAMIKA SUPPLY-DEMAND JASA LINGKUNGAN
Untuk dapat hidup secara berkelanjutan, manusia harus menggunakan produk esensial dan proses alamiah
tidak lebih cepat dari pada yang dapat diperbaharui, serta menghasilkan sampah tidak lebih cepat dari pada
yang dapat diserap oleh alam. Wackernagel (2011) dari Global Footprint Network menghitung kecepatan output
dengan mengukur biokapasitas, yakni kemampuan alam untuk memperbarui sumber daya dan menyediakan
layanan ekologi. Hal ini menjadi peringatan bahwa kemanapun masa depan akan pergi, apakah manusia
menghindari bencana iklim atau justru meneruskannya, dengan cara-cara business as usual, peningkatan
konsumsi, populasi penduduk dan emisi CO2, akan mempercepat tekanan terhadap biokapasitas.
Menurut laporan Living Planet Report Tahun 2012, diketahui bahwa jejak ekologis yang ditinggalkan manusia telah
melebihi kapasitas biologis manusia, dimana bumi hanya mampu memproduksi sumber daya alam terbarukan dan
menyerap CO2 sebesar 50 persen serta memperbaiki secara alami (biokapasitas) dari yang dibutuhkan seluruh manusia
yang ada di bumi saat ini.
Artinya dibutuhkan 1,5 tahun bagi bumi untuk memproduksi sumber daya yang
dikonsumsi manusia selama kurun waktu 1 tahun
POTRET PERMASALAHAN PENGGUNAAN SDA DAN
TIMBULAN LIMBAH
FUNGSI JEJAK EKOLOGIS
Lingkungan dan Populasi Jejak ekologis memiliki fungsi sebagai sebuah pendekatan atau instrument
• Konsep Daya Dukung untuk menghitung (accounting tools) yang memungkinkan kita (manusia)
• Konsep Daya untuk mengestimasi kebutuhan terhadap konsumsi sumber daya alam dan
Tampung limbah pada sejumlah populasi manusia dan ekonomi. Wackernagel dan
• Konsep Jejak Ekologis Rees (1996).
Transportasi Berkelanjutan
Gunakan transportasi umum daripada mobil pribadi untuk membantu mengurangi polusi udara.
Jangan mengendarai mobil yang berpolusi.
Berjalan kaki atau bersepeda adalah cara yang lebih berkelanjutan untuk bepergian di kota.
Lebih baik bepergian dengan kereta api atau bus daripada dengan pesawat.
Hemat Energi
Kurangi penggunaan AC di musim panas.
Cabut perangkat elektronik saat tidak digunakan.
Keringkan pakaian Anda secara alami tanpa menggunakan mesin pengering.
Hindari menggunakan produk sekali pakai Kurangi konsumsi air untuk semua keperluan.
Hindari penggunaan plastik sebanyak mungkin (walaupun bisa didaur ulang di kemudian hari).
ANALISIS
PERHITUNGAN
JEJAK EKOLOGIS
DASAR DAN ASUMSI PERHITUNGAN JEJAK EKOLOGIS
Dasar Perhitungan Asumsi Perhitungan
Dasar perhitungan jejak ekologis adalah menggunakan Inventarisasi Sebelum menghitung tapak
lahan atau laut yang secara biologis produktif, yang ekologi, dibutuhkan asumsi. Asumsi yang umum
diperlukan untuk menopang kehidupan sejumlah digunakan adalah :
populasi tertentu. Namun pada kenyataannya, kondisi A. Semua sumber daya yang dikonsumsi dan
populasi manusia dan sumber daya alam tidaklah limbah (termasuk emisi) yang dihasilkan
konstan, dan perhitungan lahan produktif cukup sulit dapat ditelusuri asal muasalnya (tracked).
karena harus membuat penilaian terhadap tingkat B. Sebagian besar aliran sumber daya dan
produktivitasnya. Selanjutnya, penggunaan teknologi buangan dapat diukur dengan menggunakan
secara signifikan dapat meningkatkan produktivitas luasan bioproduktif untuk menjaga pasokan
lahan, sebaliknya aktivitas manusia dan teknologi juga sumber daya dan absorpsi buangan.
dapat memberikan dampak negatif terhadap C. Luasan bioproduktif yang berbeda dapat
produktivitas lahan. dikonversi menjadi satu ukuran tunggal, yaitu
hektar global (gha). Setiap hektar global pada
satu tahun mencerminkan bioproduktif yang
sama dan semua dapat dijumlahkan.
PERHITUNGAN JEJAK EKOLOGIS
Permintaan terhadap sumber daya alam disebut telapak ekologis (ecological footprint/demand), dan dapat
dibandingkan dengan biokapasitas (biocapacity/ supply ) dengan satuan hektar global (gha). Luasan permintaan
(area demanded) bisa lebih besar dari luasan pasokan (area supplied), jika permintaan suatu ekosistem melebihi
kemampuan ekosistemnya untuk menyediakannya. (Calculation Methodology for the National Footprint
Accounts, 2010 10th Edition – Brad Ewing)
Menurut Kajian Jejak Ekologis di Indonesia (2010), perhitungan jejak ekologis didasarkan pada asumsi sebagai
berikut. :
A. Memungkinkan untuk merunut seluruh sumber daya yang dikonsumsi dan limbah yang dihasilkan.
B. Sebagian besar arus sumber daya dan limbah dapat diukur dari segi wilayah produktif biologisnya
yang diperlukan untuk mempertahankan arus sumberdaya (flow).
C. Sumberdaya dan arus limbah yang tidak dapat diukur dikecualikan dari penilaian.
D. Dengan membobot bioproduktivitas setiap daerah secara proporsional, berbagai jenis daerah dapat
dikonversi ke dalam unit umum hektar global (gha) yaitu hektar dengan rata-rata bioproduktivitas
dunia.
E. Luasan bioproduktif yang berbeda dapat dikonversi menjadi satu ukuran tunggal, yaitu hektar global
(gha).
F. Setiap hektar global pada satu tahun mencerminkan bioproduktif yang sama dan dapat dijumlahkan
untuk memperoleh suatu agregat indicator jejak ekologis atau biokapasitas.
G. Permintaan manusia terhadap sumberdaya alam yang dinyatakan sebagai Jejak Ekologis, bisa
langsung dibandingkan dengan pasokan alam dan biokapasitasnya (biocapacity/supply), ketika
keduanya dinyatakan dalam satuan hektar global (gha).
H. Luas wilayah yang dibutuhkan (human demand) dapat melebihi wilayah pasokannya (nature’s
supply), jika permintaan terhadap suatu ekosistem melebihi kapasitas regeneratif ekosistem tersebut
(misalnya, masyarakat menuntut biokapasitas yang lebih besar terhadap areal hutan, atau perikanan).
FORMULA JEJAK EKOLOGIS