Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN CRITICAL REVIEW

Atribut Kota Hijau Menurut Platt

Untuk memenuhi tugas mata kuliah Kota Hijau Semester III

Tahun Akademik 2017 – 2018

Diva Aulia (24-2016-018)

PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA

FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN

INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL

2017
Lima Atribut Kota Hijau (menurut Platt)

I. Kepekaan dan kepedulian masyarakat


Kepekaan dan kepedulian masyarakat dimaksudkan untuk alam. Dalam konteks
ini, melihat kepekaan, kepedulian, dan peran aktif masyarakat atau komunitas serta
institusi swasta dalam pengembangan atribut kota hijau. Kota hijau sendiri meliputi aspek
desain perencanaan hijau, sistem transportasi hijau, sistem sanitasi hijau, sistem banguan
hijau, sistem ruang terbuka hijau, sistem penggunaan energi hijau, dan sistem komunitas
hijau. Kepekaan dan kepedulian masyarakat lebih mengacu pada sistem komunitas hijau
yang didalamnya memerhatikan kota dalam segi lingkungannya. Didalamnya terdapat
masyarakat yang memikirkan alam supaya lebih baik kedepannya dan memperhatikan
cara pengelolaan sumber daya. Contohnya seperti konstruksi bangunan yang ramah
lingkungan yang menjadi sebuah elemen vital dalam perwujudan kota hijau.

II. Beradaptasi terhadap karekteristik bio-geofisik kawasan


Lingkungan bio-geofisik merupakan istilah dari nama lain sumber daya alam. Yang
termasuk kedalam unsur lingkungan bio-geofisik antara lain tanah dan lahan air, udara,
matahari, hutan, pesisir, dan laut. Semua unsur tata lingkungan bio-geofisik tersebut
merupakan sumber daya alam yang nyata atau potensial dapa memenuhi kebutuhan
manusia, dengan kata lain semua bahan yang ditemukan manusia dalam alam yang dapat
dipakai untuk kepentingan hidupnya.
1. Tanah dan Lahan
Selama ini orang beranggapan bahwa tanah sama pengertiannya dengan
lahan. Padahal menurut konsep geografi, lahan dan tanah memiliki perbedaan
yang mendasar. Menurut Peraturan Pemerintah RI No.15 tahun 2000, tanah
adalah satu konponen lahan berupa lapisan teratas kerak bumi yang terdiri dari
bahan mineral dan bahan organik serta mempunyai sifat fisik, kimia, biologi, dan
mempunyai kemampuan menunjang kehidupan manusia dan makhluk hidup
lainnya.
Lahan (land) adalah lingkungan fisis dan biotik yang berkaitan dengan daya
dukungnya terhadap perikehidupan dan kesejahteraan hidup manusia. Lingkungan
fisis meliputi relief (topografi), iklim, tanah, dan air. Sedangkan lingkungan biotik
meliputi hewan, tumbuhan, dan manusia. Jadi kesimpulannya, pengertian lahan
lebih luas dari tanah.
Lahan memiliki dua kriteria, yaitu lahan potensial dan lahan kritis. Lahan
potensial adalah lahan yang mempunyai nilai ekonomi tinggi. Dalam arti sempit
lahan potensial selalu dikaitkan dengan produksi pertanian, yaitu lahan yang dapat
memberikan hasil pertanian yang tinggi walaupun dengan biaya pengelolaan yang
rendah. Tetapi dalam arti luas, lahan potensial dikaitkan dengan fungsinya bagi
kehidupan manusia, yaitu lahan yang dapat dimanfaatkan oleh manusia untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya. Sehingga potensial tidaknya suatu lahan diukur
sampai sejauh mana lahan tersebut memberikan manfaat secara optimal bagi
kehidupan manusia Sebagai contoh, suatu lahan tidak potensial untuk lahan
pertanian tetapi potensial untuk permukiman, pariwisata, atau kegiatan yang
lainnya. Lahan kritis adalah lahan yang telah mengalami kerusakan secara fisik,
kimia, dan biologis atau lahan yang tidak mempunyai nilai ekonomis. Untuk
menilai kritis tidaknya suatu lahan, dapat dilihat dari kemampuan lahan tersebut.
Sedangkan untuk mengetahui kemampuan suatu lahan data dilihat besarnya resiko
ancaman atau hambatan dalam pemanfaatan lahan.
2. Air
Air merupakan salah satu komponen lingkungan bio-geofisik yang keberadaannya
menutupi hamper 71% permukaan bumi. Air terus bergerak mengikuti suatu
siklus air, yaitu: melalui penguapan, hujan, dan aliran air di atas permukaan tanah
(runoff, meliputi mata air, sungai, muara) menuju laut. Air sebagian besar terdapat
di laut (air asin) dan pada lapisan-lapisan es (di kutub dan puncak-puncak
gunung), akan tetapi juga dapat hadir sebagai awan, hujan, sungai, muka air
tawar, danau, uap air, dan lautan es.
3. Udara
Udara merupakan unsur lingkungan bio-geofisik lainnya yang memiliki
sifat fisik tertentu. Udara adalah kumpulan/campuran gas yang terdapat pada
permukaan bumi. Udara bumi yang kering mengandung 78% nitrogen, 21%
oksigen, dan 1% uap air, karbon dioksida, dan gas-gas lain. Kandungan (elemen
seyawa gas dan partikel) dalam udara akan berubah-ubah dengan ketinggian dari
permukaan tanah. Demikian juga massanya, akan berkurang seiring ketinggian,
semakin dekat dengan lapisan troposfer maka udara semakin tipis, sehingga
melewati batas gravitasi bumi, maka udara akan hampa sekali.
4. Hutan
Hutan adalah sebuah kawasan yang ditumbuhi dengan lebat oleh pepohonan dan
tumbuhan lainnya. Kawasan-kawasan semacam ini terdapat di wilayah-wilayah
yang luas di dunia dan berfungsi sebagai penampung karbon dioksida, habitat
hewan, modulator arus hidrologika, serta pelestari tanah, dan mrupakan salah satu
aspek biosfer bumi yang paling penting.

Sesuai pemaparan diatas, bio-geofisik merupakan kata lain dari sumber daya
alam. Manusia secara tidak langsung dituntut untuk beradaptasi terhadap karakteristik
bio-geofisik (sumber daya alam) di sekitarnya. Karena lingkungan ini merupakan
komponen penting penunjang hidup manusia. Seperti tanah dan lahan, manusia hidup di
atasnya, manusia memerlukan lahan untuk tempat mereka tinggal (permukiman), lahan
untuk bercocok tanam yang nantinya sebagai asupan pokok bagi manusia untuk hidup
kedepannya, dll. Secara garis besar, manusia memerlukan lahan untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya. Begitupun juga dengan air, udara, matahari, hutan, dan laut.
Manusia membutuhkan air bersih untuk kehidupan sehari-harinya, membutuhkan udara
untuk bernafas, membutuhkan matahari untuk menyinari panen, membutuhkan hutan atau
pohon sebagai penghasil oksigen dan penyerap karbondioksida, serta membutuhkan laut
sebagai sumber pencari nafkah, khususnya bagi nelayan. Selain yang disebutkan tadi,
masih banyak kegunaan dari lingkungan bio-geofisik ini sebagai penunjang kehidupan
manusia. Jika satu saja lingkungan bio- geofisik ini mengalami kelangkaan. Manusia
tidak akan bias hidup seperti dulu lagi, kebutuhan hidup mereka tidak akan terpenuhi.
Maka dari itu, dengan keadaan bumi yang semakin lama akan berubah, entah itu keadaan
lahannya, udara, maupun yang lain. Secara tidak langsung memaksa manusia untuk
beradaptasi dengan lingkungan bio-geofisik nya, yang menuntut manusia untuk
berpikiran maju kedepan, mencari cara untuk mengolah sumber daya yang sifatnya
terbatas ini.
III. Lingkungan yang sehat, bebas dari pencemaran lingkungan yang membahayakan
kehidupan
Lingkungan yang sehat berarti lingkungan yang terhindar dari hal-hal yang menyebabkan
gangguan kesehatan seperti limbah cair, limbah padat, dan limbah gas. Ada beberapa
aspek yang harus diperhatikan untuk menjadikan lingkungan sehat, yaitu:
1. Udara
Hal pertama yang bisa dilihat dari ciri lingkungan sehat adalah dari segi kualitas
udara. Lingkungan yang sehat bisa terasa dari udaranya. Jika lingkungan memiliki
udara bersih, segar dan menyejukkan hal itu menunjukkan bahwa lingkungan
yang ada disekitar tersebut sehat. Udara yang bersih tidak pernah menghambat
saluran pernafasan, namun sebaliknya udara yang bersih, segar dan sejuk bisa
melegakan pernafasan.
2. Sampah
Lingkungan yang sehat juga terlihat dari adanya pembuangan sampah,
pembuangan sampah itu akan menampung sampah organik maupun sampah
anorganik yang ada di masyarakat sekitar. Tersedianya TPS dan TPA di berbagai
wilayah menunjukkan sampah memiliki tempat pembuangan, yang biasanya
terletak jauh dari permukiman supaya dapat menghindarkan manusia dari
berbagai penyakit
Selain pembuangan sampah, sampah juga sebaiknya dikelola dan di
kelompokkan. Misalnya dengan pengelolaan dan pengelompokkan sampah
organik dan anorganik Dengan adanya pengelolaan dan pengelompokkan, sampah
dapat dijadikan hal lain yang lebih bermanfaat.
3. Air
Lingkungan yang sehat terlihat dari adanya saluran air di wilayah tersebut
sehingga orang yang tinggal di lingkungantersebut bias menjada kesehatan
dengan menggunakan air yang tersedia dengan baik. Saluran air yang lancer dan
tidka tersumbat akan menmbuat orang yang ada di sekitar lingkungan tersebut
akan lebih mudah untuk melakukan kegiatan sehingga kesehatan dapat terjaga.
Bisa dibayangkan jika air tidak tersedia dengan baik, masyarakat yang
ketersediaan airnya terganggu akan mulai melakukan aktivitas misalnya di sungai,
yang tentu saja lama kelamaan akan membuat sungai tersebut tercemar.
4. Tumbuhan Hijau
Salah satu ciri yang sehat adalah banyaknya tumbuhan hijau di lingkungan
tersebut. Lingkungan yang sehat adalah lingkungan yang memiliki kondisi udara
yang bersih. Seperti yang kita ketahui sebelumnya bahwa udara yang besih
merupakan salah satu ciri dari lingkungan yang bersih dan juga sehat.

IV. Efisiensi dalam penggunaan sumberdaya dan ruang


Menurut KBBI, efisiensi berarti ketepatan cara (usaha, kerja) dalam menjalankan
sesuatu (dengan tidak membuang waktu, tenaga, biaya). Begitupun dengan sumber daya
dan ruang, penggunaannya harus efisiensi. Sumber daya dan ruang harus di kelola dengan
baik dan benar. Sumber daya tidak bisa serta merta kita gunakan secara terus menerus
karena sumber daya bersifat terbatas, lama kelamaan akan habis. Sumber daya sebaiknya
dikelola dengan baik, seperti udara, pengelolaan udara bisa dengan penanaman tanaman
hijau seperti pohon yang memiliki daya pikat karbon dioksida yang besar, dengan itu
dapat meminimalisir polusi perkotaan. Seperti yang kita ketahui perkotaan memiliki
tingkat polusi tinggi. Dengan menanam pohon di sepanjang jalan, hal itu dapat
meminimalisir polusi dari kendaraan yang menyumbang pencemaran terbesar. Begitupun
dengan ruang, ruang juga terbatas, harus dikelola dengan baik.

V. Memperhatikan kapasitas daya dukung lingkungan


Pengertian (Konsep) dan Ruang Lingkup Daya Dukung Lingkungan Menurut UU
no 23/1997, daya dukung lingkungan hidup adalah kemampuan lingkungan hidup untuk
mendukung perikehidupan manusia dan makhluk hidup lain. Menurut Khanna (1999),
daya dukung lingkungan hidup terbagi menjadi 2 (dua) komponen, yaitu kapasitas
penyediaan (supportive capacity) dan kapasitas tampung limbah (assimilative capacity).
Daya dukung lingkungan ialah kemampuan lingkungan untuk mendukung perikehidupan
semua makhluk hidup. Di bumi ini, penyebaran sumber daya alam tidak merata. Ada
bagian bumi yang banyak mengandung mineral dan ada juga yang tidak. Ada lahan yang
baik untuk pertanian, ada juga yang tidak. Semua tergantung dari karakteristik lahan.
Maka dari itu, dibutuhkan rencana yang matang dengan memperhatikan aspek
lingkungan. Tindakan eksploitasi sumber daya alam harus disertai dengan tindakan
perlindungan. Seperti dengan memanfaatkan sumber daya alam yang dapat diperbaharui
dengan hati-hati dan efisien (air, tanah, udara), menggunakan bahan pengganti, dan
mengembangkan metode ramah lingkungan,
SUMBER

http://kamusistilahbiologi.blogspot.co.id/2013/08/daya-dukung-lingkungan.html
https://www.kbbi.web.id/efisiensi
http://sim.ciptakarya.pu.go.id/p2kh/knowledge/detail/mengenal-8-atribut-kota-hijau
https://www.academia.edu/11797107/Lingkungan_Biogeofisik
https://dosenbiologi.com/lingkungan/ciri-ciri-lingkungan-sehat-dan-tidak-sehat
https://www.samishare.com/pengertian-lingkungan-sehat-1016

Anda mungkin juga menyukai