Anda di halaman 1dari 21

ANALISIS PERENCANAAN

LINGKUNGAN
NTARISASI LINGKUNGAN HIDUP
SISTEMATIKA PEMBAHASAN

1. PENGANTAR INVENTARISASI LINGKUNGAN HIDUP

2. JASA EKOSISTEM

3. PERAN SUMBER DAYA ALAM


I N V E N TA R I S A S I L H
INVENTARISASI LINGKUNGAN HIDUP

Inventarisasi Lingkungan Hidup adalah kegiatan


klasifikasi, pengumpulan dan analisis data dan informasi
lingkungan hidup yang disajikan dalam bentuk geospasial
dan non-geospasial.

Tujuan Inventarisasi Lingkungan Hidup adalah agar


diperoleh data dan informasi sumber daya alam secara
lengkap, handal dan akurat di tingkat nasional,
wilayah/kepulauan (provinsi, kabupaten atau kota) dan
wilayah ekoregion

Peran Inventarisasi Lingkungan Hidup dalam


perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup adalah
sebagai basis data untuk Penyusunan Rencana
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan (RPPLH) dan
Menyediakan data dasar bagi perencanaan, pembuatan
kebijakan dan untuk mewujudkan pembangunan
berkelanjutan.
INVENTARISASI LINGKUNGAN HIDUP

Asas Pemanfaatan SDA


Pemanfaatan Sumber Daya Alam dilakukan berdasarkan Rencana Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup

Rencana Perlindungan & Pengelolaan Lingkungan Hidup


Perencanaan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup dilaksanakan melalui tahapan inventarisasi lingkungan
hidup, penetapan wilayah ekoregion, untuk selanjutnya dilakukan penyusunan Rencana Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup (RPPLH).

Inventarisasi Lingkungan Hidup


Inventarisasi lingkungan hidup dilaksanakan untuk memperoleh data dan informasi mengenai sumber daya alam yang
meliputi:
a. Potensi dan ketersediaan;
b. Jenis yang dimanfaatkan;
c. Bentuk penguasaan;
d. Pengetahuan pengelolaan;
e. Bentuk kerusakan; dan
f. Konflik dan penyebab konflik yang timbul akibat pengelolaan.
INVENTARISASI LINGKUNGAN HIDUP
MUATAN INVENTARISASI LINGKUNGAN HIDUP
INFORMASI GEOSPASIAL DALAM INVENTARISASI
LINGKUNGAN HIDUP
JASA EKOSISTEM
JASA EKOSISTEM

Ekosistem adalah entitas (keberadaan) yang kompleks yang terdiri atas


komunitas tumbuhan, binatang dan mikroorganisme yang dinamis beserta
lingkungan abiotiknya yang saling berinteraksi sebagai satu kesatuan unit
fungsional (MA, 2005). Fungsi ekosistem adalah kemampuan komponen
ekosistem untuk melakukan proses alam dalam menyediakan materi dan jasa
yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan manusia, baik secara langsung
maupun tidak langsung (De Groot, 1992).

Jasa Ekosistem atau Ecosystem Services adalah keuntungan-keuntungan


yang diperoleh manusia dari keberadaan suatu ekosistem. Keuntungan
tersebut bisa berupa keuntungan yang dapat dihitung maupun tidak dapat
dihitung Millenium (Ecosystem Assessment, 2005). Contohnya ekosistem
sebagai penyedia makanan dan obat-obatan, pengatur atau penyelaras iklim
dan penyakit, pelindung dari bencana yang ekstrim, dan sebagainya.
Ecosystem Services merupakan hal pokok dalam kehidupan manusia baik
dalam segi sosial maupun ekonomi serta memiliki hubungan timbal balik
dengan aktivitas manusia.
KATEGORI JASA EKOSISTEM
Jasa ekosistem dikategorikan menjadi empat, yaitu meliputi jasa penyediaan (provisioning), jasa pengaturan (regulating), jasa budaya (cultural), dan
jasa pendukung (supporting) (MA, 2005). Berdasarkan empat kategori ini dikelaskan ada 23 kelas klasifikasi jasa ekosistem, yaitu (De Groots, 2002) :

Jasa penyediaan (Provisioning) : Jasa Pengaturan (Regulating) :


1. Pangan 1. Penanggulangan bencana
2. Air bersih 2. Pengaturan iklim
3. Bahan baku (serat, kayu, biomaterial) 3. Pemurnian air
4. Sumberdaya genetik 4. Tata pengaturan dan siklus air
5. Bahan obat dan biokimia 5. Penguraian limbah
6. Energi 6. Kotrol hama dan penyakit
7. Penyerbukan alami
Jasa Budaya (cultural) :
1. Estetika Jasa Pendukung (Supporting) :
2. Rekreasi dan ekowisata 1. Siklus nutrisi
3. Ruang hidup dan tempat tinggal 2. Fotosintesis/produksi primer
4. Spiritual dan keagamaan 3. Pembentukan tanah
5. Pendidikan. 4. Habitat biodiversity.
DEFENISI OPERASIONAL JASA EKOSISTEM

JASA EKOSISTEM PENYEDIAAN JASA EKOSISTEM PENGATURAN JASA EKOSISTEM BUDAYA

JASA EKOSISTEM PENDUKUNG


KLASIFIKASI JASA EKOSISTEM
Jasa ekosistem di suatu wilayah dipresentasikan dalam bentuk indeks. Indeks jasa ekosistem/jasa lingkungan dihitung dengan
melibatkan nilai bobot jasa lingkungan terhadap bentuk lahan, tipe vegetasi dan tutupan lahan atau penggunaan lahan. Hasil
perhitungan indeks jasa ekosistem/jasa lingkungan umumnya memiliki kelas klasifikasi yang menunjukan tingkat dari suatu jasa
ekosistem di wilayah tertentu.
PERAN SUMBER
D AYA A L A M
PENGERTIAN SUMBER DAYA ALAM

Defenisi Sumber Daya Alam


Menurut UU 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup, Sumber daya alam adalah unsur lingkungan hidup
yang terdiri atas sumber daya hayati dan nonhayati yang secara
keseluruhan membentuk kesatuan ekosistem.

Menurut Suryanegaraa (1977) Sumber Daya Alam adalah unsur-unsur


lingkungan alam, baik fisik maupun hayati yang diperlukan manusia
dalam memenuhi kebutuhannya guna meningkatkan kesejahteraan
hidup.

Secara umum Sumber Daya Alam (Natural Resources) adalah segala


unsur lingkungan (biotik maupun abiotik) yang bermanfaat dan
digunakan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan dan keinginannya,
baik kebutuhan primer yang bersifat lahiriah (pangan, sandang dan
papan), kebutuhan sekunder yang bersifat batiniah (estetika) maupun
kebutuhan tersier.
KLASIFIKASI SUMBER DAYA ALAM
A. Jenis Sumber Daya Alam Berdasarkan Asalnya
Sumber Daya Alam Hayati (biotik) :
Sumber daya alam hayati adalah SDA yang dapat diambil dari biosfer kita. Semua hewan dan tanaman yang terkandung dalam ekosistem di
dunia ini dikategorikan sebagai SDA hayati. Karena bahan bakar fosil seperti batu bara dan minyak bumi tercipta dari hewan dan tumbuhan,
mereka pun dikategorikan sebagai SDA hayati.

Sumber Daya Alam Non Hayati (abiotik)


Sumber daya alam non hayati adalah SDA yang berasal dari material tidak hidup dan bersifat anorganik. Umumnya, SDA non hayati ini
merupakan bahan galian tambang ataupun merupakan hasil aktivitas vulkanisme dan tektonisme. Tanah, air, logam, mineral, dan angin
merupakan contoh dari SDA non hayati

B. Jenis Sumber Daya Alam Berdasarkan Sifatnya


SDA Dapat diperbarui (Renewable)
Sumber daya alam yang dapat diperbarui dapat dipakai berulang-ulang dan tidak akan habis karena dapat diperbaharui oleh alam secara terus
menerus. Sumber daya alam yang dapat diperbarui secara umum terbagi menjadi dua, yaitu SDA Siklik dan SDA yang regenerasinya cepat.
Sumber daya alam siklik seperti air, angin, matahari, dan udara. Sedangkan SDA yang beregenerasi secara cepat antara lain adalah biomasa
seperti tumbuhan, ikan, dan binatang ternak.

SDA Tidak dapat diperbarui (Non Renewable)


Sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui jumlahnya terbatas sehingga akan habis atau punah jika digunakan secara terus-menerus.
Contoh sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui antara lain adalah mineral, bahan bakar fosil, logam, dan beberapa jenis air tanah
akifer.
SUMBER DAYA ALAM UTAMA DI INDONESIA

Ta • Kesuburan yang ada di dalam tanah menjadikan tanah termasuk dalam sumber daya alam. Tanah
dikategorikan dalam sumber daya alam abiotik atau non- hayati.
na
h
• Angin memiliki energi yang dapat dimanfaatkan. Bahkan energi angin termasuk sumber daya
U alternatif yang ramah lingkungan dikarenakan energi angin tidak memiliki sisa pembakaran yang
da berbahaya untuk lingkungan hidup.
ra
L • Beberapa potensi lautan Indonesia diantaranya Sumber Daya Ikan, Tumbuhan Laut, Mineral dan
Pertambangan, Transportasi dan Perhubungan, dan Wisata Bahari Laut.
au
t
• Keanekaragaman hayati yang berada di dalam beberapa jenis hutan di Indonesis seperti hujan tropis
H sangatlah tinggi. Hal ini menjadi potensi sumber daya alam tersendiri bagi Indonesia. Potensi sumber
ut daya hutan dapat berupa kayu dan non kayu.
an
PERAN SUMBER DAYA ALAM DALAM PEMBANGUNAN

Sumber Daya Manusia (SDM) dan Sumber Daya Alam (SDA) memiliki peranan penting dalam pembangunan suatu Negara. Ibarat
jumlah aset, semakin banyak sumber daya alam yang dikuasai, maka akan semakin mudah pula suatu negara dalam mewujudkan
rencana pembangunannya. Sumber Daya Alam sendiri bisa diartikan sebagai sebuah kekayaan alam yang dimanfaatkan untuk
mencukupi kehidupan manusia dan mahluk hidup yang ada di dalamnya.

Peran dan kontribusi sumber daya alam dalam perekonomian dan kehidupan manusia merupakan salah satu konsep dasar sumber daya
alam sebagai “modal alam” atau “natural capital”. Konsep sumber daya alam sebagai modal alam ini kemudian terus berkembang
dengan pemahaman yang lebih kuat pada aspek keberlanjutan.

Alexander dan De Pratto (2014) mengartikan modal alam sebagai “Stok dari sumber daya alam, baik yang terbatas maupun yang
terbaharukan, dan ekosistem yang menghasilkan manfaat langsung dan tidak langsung terhadap ekonomi, masyarakat, dan dunia sekitar
kita”. Definisi ini mengedepankan pentingnya manfaat atau nilai dari modal alam dalam kehidupan manusia.

Konsep modal alam yang mengedepankan nilai ekonomi sering menjadi pisau bermata dua. Di satu sisi, nilai sumber daya alam yang
tinggi mengakibatkan terjadinya ekstraksi yang berlebihan, sementara disisi lain nilai ekonomi non-ekstraktif sumber daya alam yang
bersifat intangible (tidak nampak) menyebabkan terjadinya under valuation (penilaian yang rendah) terhadap modal alam tersebut.
KONSEP NATURAL CAPITAL

Kp : Modal Buatan (Physical Capital)


Kn : Modal Alam (Natural Capital)
KH : Sumber Daya Manusia (Human Capital).

Kp : Mesin, peralatan, bangunan, dst


Kn : Air, bahan tambang, minyak untuk bahan baku, energi, dst.
Kh : Tenaga kerja dan sumber pengetahuan (human knowledge)

Ketiga komponen modal (Kp, Kn, dan KH) masing-masing


memberikan kontribusi pada aspek lain secara tidak langsung
yang mempengaruhi kesejahteraan manusia. Modal alam (K n)
misalnya, selain dapat digunakan sebagai bahan baku dan
energi, juga memberikan layanan dalam bentuk penunjang
kehidupan seperti udara yang bersih, sumber air bagi
Sumber : Barbier, (2003) dan Pearce dan Barbier (2000) kehidupan, maupun pemandangan alam yang indah. Hal ini
berperan penting dalam kehidupan dan kesejahteraan manusia.
Demikian pula halnya dengan sumber daya manusia yang juga
berperan penting dalam menunjang kesejahteraan.
PEMANFAATAN SUMBER DAYA ALAM YANG BIJAK

Selektif
Selektif yaitu memilih, menggunakan, dan mengusahakan sumber daya alam dengan sungguh-sungguh untuk
kepentingan keberlangsungan kehidupan

Menjaga
Menjaga kelestarian dalam memanfaatkan sumber daya alam diperlukan teknologi maju dan canggih sehingga
memungkinkan terpelihara kelestariannya.

Hemat
Perlunya penghematan sumber daya alam atau mengurangi bahaya eksploitasi besar-besaran terhadap pemakaian
sumber daya alam agar tidak rusak dan punah.

Pembaharuan
Perlunya upaya pembaharuan sumber daya alam hayati seperti reboisasi, mengembangbiakkan flora dan fauna secara
modern, penanaman ladang secara bergilir, dan pengolahan tanah pertanian lahan basah dan lahan kering.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai