Anda di halaman 1dari 20

MATA KULIAH: PENDIDIKAN KEPENDUDUKAN DAN LINGKUNGAN HIDUP

EKOLOGI DAN KONSERVASI


HUTAN
DOSEN:
Dr. Ir. Erwinsyah, M.Sc.
Kuliah Ketujuh
DISKUSI JURNAL
EVALUASI PROGRAM KONSERVASI
KONSERVASI EKOLOGI HUTAN
GUNA MELESTARIKAN
MANGROVE DI KECAMATAN
KELANGSUNGAN EKOLOGI DI
MAYANGAN KOTA PROBOLINGGO
TAMAN TEGALLEGA
PENYAJI: Didin Jumaedi S
PENYAJI: Dian Mustika Sari

KONSERVASI KEANEKARAGAMAN
HAYATI PADA KEGIATAN
PERTAMBANGAN DI KAWASAN HUTAN
DI INDONESIA
PENYAJI: Oktaviawan Arif Sudarsono
KAJIAN PENGETAHUAN EKOLOGI
LOKAL DALAM KONSERVASI TANAH SUKSESI VEGETASI PADA LAHAN
DAN AIR DI SEKITAR TAMAN HUTAN BEKAS PENAMBANGAN EMAS RAKYAT
RAYA WAN ABDUL RACHMAN (Studi DI KECAMATAN MONTERADO
Kasus di Desa Bogorejo Kecamatan KABUPATEN BENGKAYANG
Gedong Tataan) PENYAJI: Fatimah Munawarah Sinurat
PENYAJI: Rosmaniar
EKOLOGI
❑ Pendidikan ekologi dan pembangunan berkelanjutan: sangat penting dari hari ke hari.
❑ Kata ekologi diciptakan tidak lebih 100 tahun yang lalu, dimana masyarakat profesional tertua, British Ecological Society, lahir
kurang satu abad lalu (May and McLean, 2007). Clarke (1954) menyebutkan istilah "oecology" pertama kali digunakan ahli zoologi
Haeckel Jerman tahun 1869.
❑ Ekologi berasal dari bahasa Yunani "oikos" berarti "rumah" dan "logi," berarti "ilmu” atau "studi. Jadi, ekologi adalah studi tentang
buminya "rumah tangga" termasuk tanaman, hewan, mikroorganisme, dan orang-orang yang hidup bersama sebagai komponen yang
saling tergantung.
❑ Ekologi merupakan studi tentang organisme dalam kaitannya dengan lingkungan. Lingkungan disebut lingkungan organisme, terdiri
dari banyak komponen berbeda, termasuk iklim dan tipe tanah (Chapman and Reiss, 2003).
❑ Organisme hidup tergantung materi non-hidup (abiotik) yg ditemukan di lingkungan mereka. Tubuh makhluk hidup terdiri dari materi
non-hidup (abiotik). Ekologi: studi hubungan organisme hidup di antara mereka sendiri dan dengan lingkungan mereka (Dash,
2007).
EKOLOGI
❑ Menurut Dash (2007), ekologi berkaitan dengan organisme, ❑ Bbrp kelompok ekologi tumbuhan & hewan berdasarkan
populasi, komunitas, ekosistem, dan biosfer. interaksi iklim regional dan tipe tanah, menghasilkan karakter
lahan: bioma.
1)Populasi adalah kelompok individu-individu dari organisme
❑ Biosfir meliputi banyak bioma: seperti evergreen forests,
2)Suatu komunitas atau komunitas biotik (biotic community)
tropical dan temperate deciduous forests, taiga, grasslands,
meliputi semua populasi yang berada dalam suatu tempat (habitat)
savanna, deserts, tundras dan lainnya, dan bioma akuatik
3)Suatu komunitas dan lingkungan abiotik berinteraksi dan seperti laut (marine), badan air tawar yang luas. Biosfir
berfungsi bersama sebagai sistem: yang disebut sistem ekologi merupakan lapisan bumi dimana atmosphere (udara),
hydrosphere (air), dan lithosphere (tanah) bertemu,
4)Bagian dari bumi dimana ekosistem beroperasi disebut biosfir berinteraksi dan membuat keberadaan hidup.
(biosphere)
1) Organisme

(1) Individu species - Autecology

EKOSISTEM (2) Populasi species (natality, mortality, survival,

growth pattern, life table, dinamika populasi, - Autecology (population

interaksi populasi dan pengaturan (regulation) ecology)

2) Habitat. Suatu habitat adalah tempat dimana organime atau species populasi atau
❑ Ekosistem adalah komunitas spesies berbeda,
berinteraksi satu sama lain dan dg lingkungan komunitas tinggal.
abiotik; tanah, air, bentuk lain materi, dan energi yg
(1) Habitat terestris (Terrestrial habitats) (hutan, - Synecology
sebagian besar dari matahari. Ekosistem dapat berupa
genangan air sampai sebuah lautan, atau sebidang pohon padang rumput, padang pasir, tundra, dll). Sebuah
sampai hutan.
studi terhadap habitat-habitat tersebut secara
❑ Biosfer terdiri dari bagian-bagian dari bumi, air, dan tanah
di mana kehidupan ditemukan. Akibatnya, biosfer adalah keseluruhan berkaitan dengan ekologi hutan, ekologi
ekosistem global di mana semua organisme ada dan padang rumput, ekologi padang pasir, dll.
dapat berinteraksi satu sama lain.
(2) Habitat perairan (Aquatic habitats) (marine - Synecology
❑ Ekologi dapat dibagi menjadi autekologi (autecology),
yang berkaitan dengan populasi dari individu species estuarine,air tawar, dll). Sebuah studi terhadap habitat-
dan sinekologi (synecology), yang berkaitan dengan
habitat tersebut berkaitan dengan ekologi laut, estuarine
ekologi dari komunitas. Klasifikasi tersebut adalah sbb:
ecology, limnology, dll.
EKOLOGI DAN LINGKUNGAN

• Manusia menyelesaikan persoalan lingkungan mengunakan • Ekosistem: komunitas biotik (biotic community) dan lingk yg
prinsip-prinsip ekologi. tdk hidup (non-living environment). Contoh ekosistem alam:
kolam, danau, hutan, padang pasir dll. memiliki 4 komponen:
• Palaeoecology berkaitan persoalan organisme dan
lingkungannya pada geologi masa lalu. 1) Lingkungan tidak hidup (abiotic): udara, air, tanah, dan
elemen dasar serta senyawa lingkungan, terbagi:
• Conservation ecology berkaitan dengan aplikasi prinsip-
prinsip ekologi dlm pengelolaan sumberdaya lebih baik mnj • Regim Iklim dan faktor fisik seperti temperatur, PH dll
pemanfaatan sumberdaya yang lestari u kesejaht. manusia. • Zat inorganik seperti air, carbon, nitrogen, sulfur, phosfor, dan
seterusnya, yang terlibat dalam siklus materi dalam ekosistem
• Resource ecology berkaitan dengan sumberdaya yang
dapat dan tidak dapat diperbaharui dan pengelolaan yang • Zat organik spt protein, karbohidrat, lipid, zat humic dll. sebagian besar
bijaksana. membentuk kehidupan, terkait langsung komponen abiotik & biotik.

• Pollution ecology berkaitan dengan berbagai masalah yang 2) Produser: organisme autotrophic, sebagian besar tanaman
berkaitan dengan perpidahan berbagai polutan di lingkungan, hijau (pohon, rumput dll), memiliki pigmen hijau (chlorophyll).
penurunan kualitas lingkungan dan pemeliharaan kebersihan. 3) Konsumer:organisme heterotropic (herbivora dan carnivore).
• System ecology berkaitan dengan analisa dan pemodelan 4) Dekomposer: organisme heterotropic ttp tergantung bahan
sistem ekologi. organik untuk makanan mereka. Contohnya bakteri, jamur.
EKOSISTEM
❑ Ekosistem: seperangkat organisme yang berinteraksi satu ❑ Ahli biologi mengkalisikasikan teresterial biosfir ke dalam
sama lain, dan juga dengan lingkungan abiotik dan energi beberapa bioma. Terdapat tiga tipe bioma yaitu hutan, padang
dalam satu kesatuan luasan area yang ditentukan . pasir, dan padang rumput, dengan perbedaan iklim dan
species yang mampu beradaptasi dengan lingkungannya.
❑ Ekosistem dapat dengan mudah ditemui berupa terrestrial
ecosystem dan aquatic ecosystem. Salah satu ekosistem ❑ Ekosistem padang pasir sangat rentan. Tanah membutuhkan
teresterial (terrestrial ecosystem) yang cukup luas di waktu puluhan sampai ratusan tahun untuk bisa pulih dari
Indonesia yaitu hutan hujan tropis (tropical rain forest) yang gangguan seperti bekas dilewati kendaraan off-road.
memiliki kekayaan sumberdaya alam. ❑ Terdapat tiga jenis padang rumput, yatu tropis, subtropis, dan
❑ Ekosistem ini juga meliputi Savanna, tanah pertanian, dingin (kutub tundra),
perkebunan, padang rumput, tundra dan padang pasir. ❑ Padang rumput tropis disebut savana, berisi kumpulan pohon
Indonesia adalah negara kepulauan yang memiliki bentang yang menyebar seperti akasia, yang ditutupi duri untuk
laut yang memiliki kekayaan sumberdaya lautnya, sebagai membantu menjaga dari hewan jenis herbivora
aquatic ecosystem (ekosistem perairan).
❑ Ekosistem perairan meliputi danau, sungai, parit atau kolam.
EKOSISTEM
❑ Beberapa tekanan terhadap kehidupan species harimau Tipe suksesi ekologi, tergatung dari kondisi terbaru awal proses:
sumatera dan gajah di karenakan tekanan terhadap habitat, 1) Suksesi Primer (primary succession); Proses suksesi bertahap dari
tempat hidupnya. komunitas biotik pada wilayah yang tidak memiliki kehidupan, tidak
❑ Tekanan terhadap hutan akibat illegal logging dan kebakaran memiliki di ekosistem darat atau tidak ada sedimen bawah dalam
hutan akan mengurangi kualitas sampai menghilangkan ekosistem perairan.
habitat tempat tinggal satwa dan menghancurkan jenis 2) Suksesi Sekunder (secondary succession), dimana serangkaian
tumbuhan yang ada. komunitas atau ekosistem dengan berbeda species mengembangkan
❑ Pada saat terjadi suksesi ekologi satu populasi akan wilayahnya menggunakan tanah atau sedimen bawah.
bertambah banyak. Pada proses ini jenis tumbuhan pionir Kedua tipe suksesi merupakan contoh restorasi ekologi alam (natural
(pioneer species) akan muncul terlebih dahulu, dan nantinya ecological restoration), dimana bentuk kehidupan beradaptasi
pada saat terjadinya perubahan lingkungan jenis pioner ini dengan perubahan kondisi lingkungan, menghasilkan perubahan
akan digantikan oleh jenis lainnya. komposisi species, ukuran populasi, dan keanekaragaman hayati di
daerah tersebut.
KONSERVASI HUTAN
KEANEKARAGAMAN HAYATI
Keanekaragaman hayati: makhluk yg hidup di bumi (tumbuhan, hewan & mikroba), saling berkaitan
dan membutuhkan satu sama lain u/ tumbuh dan berkembang biak, membentuk sistem kehidupan.

Keanekaragaman hayati: komponen keberlangsungan bumi dan isinya, termasuk eksistensi manusia
(Darajati et al, 2016).

17 negara mega biodiversitas di dunia, 3 di Asia Tenggara: Indonesia, Malaysia dan Filipina.

Indonesia: negara paling kaya secara biologis di Asia Tenggara dan wilayah paling beragam kedua di
dunia setelah Brasil, negara berhutan terbesar ketiga di dunia setelah Kongo dan Brazil.
NILAI/JASA KONSERVASI
Berdasarkan metoda dan pendekatan United Kingdom National Ecosystem Assesment (UKNEA), nilai
keanekaragaman hayati didasarkan pada nilai barang & jasa yang berasal dari:
1) Jasa penyediaan (provisioning services): sumber biomassa pangan, bahan obat, kesehatan dan
kosmetika, energi terbarukan dan kayu dan HHBK.
2) Jasa pengaturan (regulating services): jasa pengolahan limbah organik, penyerbukan tanaman, &
penyerapan karbon.
3) Jasa kultural (cultural services): wisata keindahan alam kawasan konservasi.
(Darajati et al, 2016)

Konservasi SDAH: Pengelolaan pemanfaatannya secara bijaksana untuk menjamin kesinambungan


persediaannya dengan tetap memelihara dan meningkatkan kualitas keanekaragaman dan nilainya.
Banyak kegiatan “pemanfaatan” namun praktiknya adalah upaya terselubung mengeruk kekayaan
sumberdaya alam (perusahaan?)
EKOSISTEM HUTAN PENGELOLAAN
TROPIS KAWASAN KONSERVASI

Ekosistem hujan tropis: curah hujan tinggi peluang Pengelolaan kawasan konservasi melalui kegiatan
tumbuhnya tumbuhan dan satwa yang hidup di perlindungan, pengawetan dan pemanfaatan
dalamnya. kawasan.
Hutan gambut: satu ekosistem, menyimpan biomasa
dan perlu dijaga dengan sangat hati-hati.
Kegiatan perlindungan sistem penyangga
kehidupan: terpeliharanya proses ekologis yang
Kesalahan pengelolaan hutan gambut di Kalimantan menunjang kelangsungan kehidupan untuk
Tengah: rusaknya jutaan hutan gambut yang meningkatkan kesejahteraan
mengakibatkan kebakaran hutan.
Kegiatan pengawetan keanekaragaman tumbuhan
Perlindungan sistem hidrologis: Pengelolaan hutan dan satwa beserta ekosistemnya: menjaga
lindung & pengelolaan hutan untuk konservasi keutuhan kawasan suaka alam agar tetap dalam
keanekaragaman hayati: Pengelolaan hutan konservasi.
keadaan asli.
PEMANFAATAN KAWASAN KONSERVASI

Wilayah perlindungan sistem penyangga kehidupan: hutan lindung, daerah aliran sungai, areal tepi
sungai, daerah pantai, bagian tertentu dari zona ekonomi eksklusif Indonesia, daerah pasang surut,
jurang, dan areal berpolusi berat.

Pengawetan jenis tumbuhan dan satwa: di dalam kawasan (konservasi in-situ) ataupun di luar kawasan
(konservasi exsitu).

Pemanfaatan jenis tumbuhan dan satwa liar dapat dilaksanakan dalam bentuk: pengkajian dan
penelitian serta pengembangan; penangkaran, perburuan, perdagangan, peragaan, pertukaran,
budidaya tanaman obat-obatan, pemeliharaan untuk kesenangan.
SUAKA ALAM DAN KAWASAN
KONSERVASI
Hutan: kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan berisi sumber daya alam hayati yang didominasi
pepohonan dalam persekutuan alam lingkungannya, yang satu dengan lainnya tidak dapat dipisahkan.
UU41/ 1999 tentang Kehutanan,
Kawasan hutan dibagi Hutan Konservasi, Hutan Lindung dan Hutan Produksi.

Hutan Konservasi: hutan dengan ciri khas tertentu, mempunyai fungsi pokok pengawetan
keanekaragaman tumbuhan dan satwa serta ekosistemnya. Hutan Konservasi terdiri dari:
(1) Kawasan Suaka Alam;
(2) Kawasan Pelestarian Alam
(3) Taman Buru (TB)
SUAKA ALAM
Kawasan Suaka Alam (KSA): kawasan (di daratan maupun di perairan) pengawetan keanekaragaman tumbuhan
dan satwa serta ekosistemnya, juga berfungsi sebagai wilayah sistem penyangga kehidupan. Kawasan Suaka
Alam terdiri dari Cagar Alam dan Suaka Margasatwa.

Cagar alam: KSA dapat ditunjuk dan ditetapkan sebagai kawasan cagar alam apabila:
1) memiliki keanekaragaman tumbuhan dan/atau satwa liar yg tergabung dalam suatu tipe ekosistem;
2) mempunyai kondisi alam, baik tumbuhan dan/atau satwa liar yg (fisik) masih asli & belum terganggu;
3) terdapat komunitas tumbuhan dan/atau satwa (ekosistemnya) langka dan/atau terancam punah;
4) memiliki formasi biota tertentu dan/atau unit-unit penyusunnya;
5) mempunyai luas cukup, menunjang pengelolaan efektif, menjamin proses ekologis alami
6) mempunyai ciri khas potensi & merupakan contoh ekosistem yang memerlukan upaya konservasi.

Adapun cagar alam dapat dimanfaatkan untuk kegiatan: 1) penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan; 2)
pendidikan dan peningkatan kesadartahuan konservasi alam; 3) penyerapan dan/atau penyimpanan karbon; dan
4) pemanfaatan sumber plasma nutfah untuk penunjang budidaya.
SUAKA MARGASATWA
Suaka Margasatwa: kawasan suaka alam yang mempunyai ciri khas berupa keanekaragaman dan/atau keunikan
jenis satwa yang untuk kelangsungan hidupnya dapat dilakukan pembinaan terhadap habitatnya.

Suatu wilayah dapat ditunjuk dan ditetapkan sebagai kawasan suaka margasatwa apabila:
1) merupakan tempat hidup & berkembang biak satu atau beberapa jenis satwa langka dan/atau hampir punah;
2) memiliki keanekaragaman dan populasi satwa yang tinggi;
3) merupakan tempat dan kehidupan bagi jenis satwa migrasi tertentu; dan/atau
4) mempunyai luas yang cukup sebagai habitat jenis satwa.

Sebagaimana Cagar Alam, Suaka Margasatwa juga dapat dimanfaatkan untuk kegiatan:
1) penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan;
2) pendidikan dan peningkatan kesadartahuan konservasi alam;
3) penyimpanan dan/atau penyerapan karbon,
4) pemanfaatan air serta energi air, panas, dan angin serta wisata alam terbatas; dan
5) pemanfaatan sumber plasma nutfah untuk penunjang budidaya.
KAWASAN PELESTARIAN ALAM
Taman Hutan Raya: KPA untuk koleksi tumbuh-tumbuhan dan/atau satwa yang alami/ bukan alami, jenis asli/bukan
asli, bagi kepentingan, ilmu pengetahuan, pendidikan, penunjang budidaya tumbuhan dan/atau satwa, budaya,
pariwisata, dan rekreasi alam.

Peran strategis: konservasi in situ maupun konservasi eks situ.


Konservasi eks situ, taman hutan raya penyedia materi genetik dan informasi untuk mendukung pengembangan
jenis-jenis yang ada didalam tahura ke luar kawasan tahura.

Taman hutan raya dapat dimanfaatkan sebagai laboratorium alam untuk memperoleh informasi seperti aspek
ekologi dan silvikultur yang nantinya sangat diperlukan untuk pengembangan tanaman/budidaya di luar kawasan
(Yudohartono, 2008).

Taman Wisata Alam: kawasan pelestarian alam dengan tujuan utama untuk dimanfaatkan bagi kepentingan
pariwisata dan rekreasi alam. Kegiatan yang dapat dilakukan di dalam taman wisata alam yaitu kegiatan untuk
kepentingan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, menunjang budidaya, budaya, dan wisata alam.
KAWASAN KONSERVASI LAIN
Taman Buru: kawasan hutan tempat wisata berburu.
Kegiatan perburuan satwa di Hutan Veluwe (1100 km2) di Provinsi Gelderland Belanda dimaksudkan untuk
menyeimbangkan jumlah satwa liar dan makanan satwa yang tersedia di hutan, walaupun ada pandangan
conservasionist setempat yang tidak setuju dengan pemburuan satwa liar.

Cagar biosfer: kawasan terdiri dari ekosistem asli, ekosistem unik, dan/atau ekosistem yang telah mengalami
degradasi yang keseluruhan unsur alamnya dilindungi dan dilestarikan bagi kepentingan penelitian dan pendidikan.

Indonesia memiliki 8 cagar biosfer mendapatkan pengakuan dunia: TN Gunung Leuser, TN Pulau Siberut, TN Lore
Lindu, TN Komodo, TN Gede Pangrango, TN Tanjung Putting, Gian Siak Kecil-Bukit Batu dan TN Wakatobi.
RENCANA AKSI KEANEKARAGAMAN
HAYATI
Momentum penting keanekaragaman hayati dunia: konvensi PBB 1972 di Stockholm, dimana permasalahan
lingkungan merupakan isu utama berpengaruh pada kesejahteraan manusia dan pembangunan ekonomi dunia.

Konvensi Stockholm ditindaklanjuti KTT Lingkungan dan Pembangunan Tahun 1992 di Rio de Janeiro, Agenda 21
mengena “Konservasi dan Pengelolaan Sumberdaya untuk Pembangunan”. Terdapat pembahasan khusus
konservasi keanekaragaman hayati (conservation of biological diversity)

Indonesia meratifikasi Konvensi Keanekaragaman Hayati Undang-undang Nomor 5 Tahun 1994 tentang
Pengesahan United Nations Convention On Biological Diversity. Pemerintah Indonesia menyusun Rencana Aksi
Keanekaragaman Hayati Indonesia atau Biodiversity Action Plan for Indonesia (BAPI) Tahun 1993. Kemudian
rencana aksi Tahun 2003 diperbaharui menjadi Indonesian Biodiversity Strategy and Action Plan (IBSAP) 2003-
2020.
Saat ini IBSAP 2003-2020 sudah lebih 10 tahun, sehingga diperbaharui dengan IBSAP 2015-2020, kerjasama
Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/BAPPENAS, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
serta Lembaga Ilmu Pengetahun Indonesia.
MATA KULIAH: PENDIDIKAN KEPENDUDUKAN DAN LINGKUNGAN HIDUP

EKOLOGI DAN KONSERVASI


HUTAN
DOSEN:
Dr. Ir. Erwinsyah, M.Sc.
Kuliah Ketujuh

Anda mungkin juga menyukai