www.muhardi.com
Halaman 1 dari 22
manusia,
proses
globalisasi,
digital-based
information
dan
teknologi
1 Aktualisasi dan Aplikasi Empat Pilar Pendidikan UNESCO | Matakuliah : Teori Pendidikan
Oleh : MUHARDI | NIM : 1204357
www.muhardi.com
Halaman 2 dari 22
Untuk itu UNESCO (The International Commission on Education for the Twenty-first
Century) memandang penting adanya perubahan paradigma pendidikan sebagai
instrument ke paradigma sebagai pengembangan manusia seutuhnya (all-rounded
human beings). Berdasarkan hal terasebut empat pilar pendidikan UNESCO meliputi
belajar untuk memperoleh pengetahuan dan untuk melakukan pembelajaran
selanjutnya (learning to know), belajar untuk memiliki kompetensi dasar dalam
berhubungan dengan situasi dan tim kerja yang berbeda-beda (learning to do),
belajar untuk mengaktualisasikan diri sebagai individu dengan kepribadian yang
memiliki timbangan dan tanggung jawab pribadi (learning to be), dan belajar untuk
mampu
mengapresiasikan
dan
mengamalkan
kondisi
saling
ketegantungan,
2 Aktualisasi dan Aplikasi Empat Pilar Pendidikan UNESCO | Matakuliah : Teori Pendidikan
Oleh : MUHARDI | NIM : 1204357
www.muhardi.com
Halaman 3 dari 22
perguruan tinggi yang sesuai atau mendekati kompetensi yang dibutuhkan oleh
masyarakat pemangku kepentingan / stakeholders (competence based curriculum)
(Dirjen Dikti, 2008).
B. PEMBAHASAN
UNESCO adalah kependekan dari United Nations Educational, Scientific, and Cultural
Organization. UNESCO (merupakan singkatan dari United Nations Educational,
Scientific and Cultural Organization) atau Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan,
dan Kebudayaan PBB merupakan badan khusus PBB yang didirikan pada 1945. Tujuan
organisasi adalah mendukung perdamaian dan keamanan dengan mempromosikan
kerja sama antar negara melalui pendidikan, ilmu pengetahuan, dan budaya dalam
rangka meningkatkan rasa saling menghormati yang berlandaskan kepada keadilan,
peraturan hukum, HAM, dan kebebasan hakiki. (Artikel 1 dari konstitusi UNESCO).
UNESCO memiliki anggota 191 negara. Organisasi ini bermarkas di Paris, Prancis,
dengan 50 kantor wilayah serta beberapa institut dan pusat di seluruh dunia. UNESCO
memiliki lima program utama yang disebarluaskan melalui: pendidikan, ilmu alam, ilmu
sosial & manusia, budaya, serta komunikasi & informasi. Proyek yang disponsori oleh
UNESCO termasuk program baca-tulis, teknis, dan pelatihan-guru; program ilmu
internasional; proyek sejarah regional dan budaya, promosi keragaman budaya; kerja
sama persetujuan internasional untuk mengamankan warisan budaya dan alam serta
memelihara HAM; dan mencoba untuk memperbaiki perbedaan digital dunia.
Tujuan yang luas dan tujuan konkret masyarakat internasional - sebagaimana
tercantum dalam tujuan pembangunan yang disepakati secara internasional,
termasuk Tujuan Pembangunan Milenium (MDGs) - mendukung semua strategi
UNESCO dan kegiatan. Dengan demikian kompetensi unik UNESCO di bidang
pendidikan, ilmu pengetahuan, budaya dan komunikasi dan informasi memberikan
kontribusi menuju terwujudnya tujuan tersebut.
3 Aktualisasi dan Aplikasi Empat Pilar Pendidikan UNESCO | Matakuliah : Teori Pendidikan
Oleh : MUHARDI | NIM : 1204357
www.muhardi.com
Halaman 4 dari 22
4 Aktualisasi dan Aplikasi Empat Pilar Pendidikan UNESCO | Matakuliah : Teori Pendidikan
Oleh : MUHARDI | NIM : 1204357
www.muhardi.com
Halaman 5 dari 22
diri
sebagai
individu
dengan
kepribadian
yang
memiliki
timbangan dan tanggung jawab pribadi (learning to be), dan belajar untuk mampu
mengapresiasikan
dan
mengamalkan
kondisi
saling
ketegantungan,
5 Aktualisasi dan Aplikasi Empat Pilar Pendidikan UNESCO | Matakuliah : Teori Pendidikan
Oleh : MUHARDI | NIM : 1204357
www.muhardi.com
Halaman 6 dari 22
berlangsung seumur hidup, maka peranan subjek manusia untuk mendidik dan
mengembangkan diri sendiri secara wajar merupakan kewajiban kodrati manusia.
Dengan kebijakan tanpa batas umur dan batas waktu untuk belajar, maka kita
mendorong supaya tiap pribadi sebagai subjek yang bertanggung jawab atas
pedidikan diri sendiri menyadari, bahwa:
1) Proses dan waktu pendidikan berlangsung seumur hidup sejak dalam
kandungan hingga manusia meninggal.
2) Bahwa untuk belajar, tiada batas waktu. Artinya tidak ada kata terlambat atau
terlalu dini untuk belajar.
3) Belajar/ mendidik diri sendiri adalah proses alamiah sebagai bagian integral/
totalitas kehidupan (Burhannudin Salam, 1997:207).
Menurut Isjoni (2008:47), guru adalah orang yang identik dengan pihak yang
memiliki tugas dan tanggung jawab membentuk karakter generasi bangsa. Di
tangan gurulah tunas-tunas bangsa ini terbentuk sikap dan moralitasnya, sehingga
mampu memberikan yang terbaik untuk anak negeri ini di masa yang akan
datang.
Guru memiliki peranan yang sangat penting dalam menentukan kuantitas dan
kualitas pengajaran yang dilaksanakannya. Oleh sebab itu, guru harus memikirkan
dan membuat perencanaan secara saksama dalam meningkatkan kemampuan
belajar bagi siswanya, dan memperbaiki kualitas mengajarnya. Hal ini menuntut
perubahan-perubahan dalam pengorganisasian kelas, penggunaan metode
mengajar, strategi belajar-mengajar, maupun sikap dan karakteristik guru dalam
mengelola proses belajar-mengajar.
Guru bisa dikatakan unggul dan profesional bila mampu mengembangkan
kompetensi individunya dan tidak banyak bergantung pada orang lain.
Konsep learning to know ini menyiratkan makna bahwa pendidik harus mampu
berperan sebagai berikut:
a) Guru berperan sebagai sumber belajar
Peran ini berkaitan penting dengan penguasaan materi pembelajaran.
Dikatakan guru yang baik apabila ia dapat menguasai materi pembelajaran
6 Aktualisasi dan Aplikasi Empat Pilar Pendidikan UNESCO | Matakuliah : Teori Pendidikan
Oleh : MUHARDI | NIM : 1204357
www.muhardi.com
Halaman 7 dari 22
siswa
lebih
mengerti
dan
memahami
setiap
pesan
yang
disampaikan.
e) Guru sebagai pembimbing
Siswa adalah individu yang unik. Keunikan itu bisa dilihat dari adanya setiap
perbedaan. Perbedaan inilah yang menuntut guru harus berperan sebagai
pembimbing.
f) Guru sebagai mediator
Guru selain dituntut untuk memiliki pengetahuan tentang media pendidikan
juga harus memiliki keterampilan memilih dan menggunakan media dengan
baik.
7 Aktualisasi dan Aplikasi Empat Pilar Pendidikan UNESCO | Matakuliah : Teori Pendidikan
Oleh : MUHARDI | NIM : 1204357
www.muhardi.com
Halaman 8 dari 22
pelajaran,
serta
ketepatan/
keefektifan
metode
mengajar
(Fakhruddin, 2010:49-61).
j)
Menghargai proses
8 Aktualisasi dan Aplikasi Empat Pilar Pendidikan UNESCO | Matakuliah : Teori Pendidikan
Oleh : MUHARDI | NIM : 1204357
www.muhardi.com
Halaman 9 dari 22
(Soedijarto, 2010). Dalam masyarakat industri tuntutan tidak lagi cukup dengan
penguasaan keterampilan motorik yang kaku melainkan kemampuan untuk
melaksanakan pekerjaan-pekerjaan seperti controlling, monitoring, designing,
organizing. Peserta didik diajarkan untuk melakukan sesuatu dalam situasi konkrit
yang tidak hanya terbatas pada penguasaan ketrampilan yang mekanitis
melainkan juga terampil dalam berkomunikasi, bekerjasama dengan orang lain,
mengelola dan mengatasi suatu konflik. Melalui pilar kedua ini, dimungkinkan
mampu mencetak generasi muda yang intelligent dalam bekerja dan mempunyai
kemampuan untuk berinovasi.
Sekolah sebagai wadah masyarakat belajar hendaknya memfasilitasi siswanya
untuk mengaktualisasikan ketrampilan yang dimiliki, serta bakat dan minatnya
agar Learning to do dapat terealisasi. Secara umum, bakat adalah kemampuan
potensial yang dimiliki seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa yang
akan datang. Sedangkan minat adalah kecendrungan dan kegairahan yang
tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu.
Meskipun bakat dan minat anak dipengaruhi faktor keturunan namun tumbuh dan
berkembangnya bakat dan minat juga bergantung pada lingkungan . Lingkungan
disini dibagi menjadi dua yaitu:
1) Lingkungan sosial
Yang termasuk dalam lingkungan social siswa adalah masyarakat dan
tetangga juga teman-teman sepermainan di sekitar perkampungan siswa
tersebut. Lingkungan social yang lebih banyak mempengaruhi kegiatan belajar
ialah orangtua dan keluarga siswa itu sendiri.
2) Lingkungan nonsosial
Faktor-faktor yang termasuk lingkungan nonsosial ialah gedung sekolah dan
letaknya, rumah tempat tinggal keluarga siswa dan letaknya, alat-alat belajar,
dan keadaan cuaca. Faktor-faktor ini dipandang turut menentukan tingkat
keberhasilan belajar siswa (Muhibbin Syah, 2004:138).
Sekolah juga berperan penting dalam menyadarkan peserta didik bahwa
berbuat sesuatu begitu penting. Oleh karena itulah peserta didik mesti terlibat
9 Aktualisasi dan Aplikasi Empat Pilar Pendidikan UNESCO | Matakuliah : Teori Pendidikan
Oleh : MUHARDI | NIM : 1204357
www.muhardi.com
Halaman 10 dari 22
Kerjasama akan membangun motivasi para siswa, mereka dapat lebih bergairah
untuk belajar , karena mereka dapat mengaktualisasi diri, ketika motivasi itu
berkembang dan motivasi yang terbangun secara internal , akan memberikan
satu kekuatan yang meningkatkan tujuan dari maksud pembelajaran tersebut.
Bahagian ini menyari dari buku Pada Chapter 1 . part 1 buku Models of teaching ,
dijelaskan bahwa social models mengkombinasi antara belajar (learning) dan
masyarakat (society) . kedudukannya kearah pengajaran dengan prilaku yang
kooperatif (cooperative behavior) menstimulasi tidak hanya secara social tapi juga
intelektual, dan karenanya tugas interaksi social dapat di desain untuk
meningkatkan studi akademik.
Sesuai dengan penekanan dan titik beratnya aplikasi model ini adalah untuk
mengembangkan kecakapan individu pelajar dalam berhubungan dengan orang
lain atau masyarakat. Individu siswa dalam hal ini dihadapkan oleh grtu dalam
situasi yang demokratis didorong untuk berprilaku produktif dalam bermasyarakat.
Salah satu model yang mengutamakan interaksi antara siswa dalam situasi
demokratis adalah model mengajar role playing
10 Aktualisasi dan Aplikasi Empat Pilar Pendidikan UNESCO | Matakuliah : Teori Pendidikan
Oleh : MUHARDI | NIM : 1204357
www.muhardi.com
karena
banyak
Halaman 11 dari 22
teori
social
yang
tidak
hanya
berpotensi
meningkatkan
kemampuan rasional siswa tapi juga juga sudah menerbitkan pertanyaan serius
adu kuat bentuk pendidikan yang sudah ada disekolah.
B. Skenario 2
Kelly Farmers, mengajar di kelas 5 . pada hari pertama tahun ajaran baru, dia
membuka kelas dengan tersenyum dan mengajak siswanya untuk belajar
tentang semua nama mereka dan dia mengatakan bahwa kita akan saling
bekerja sama sepanjang tahun. Lets star by learning al our names and one of
the ways we will be working together this year.
11 Aktualisasi dan Aplikasi Empat Pilar Pendidikan UNESCO | Matakuliah : Teori Pendidikan
Oleh : MUHARDI | NIM : 1204357
www.muhardi.com
Halaman 12 dari 22
Dia membagi meja dengan siswa yang berpasangan sebagai partner bekerja
hari itu. Kelly menyuruh siswanya yang sudah terbagi sebagai patner tersebut
untuk bekerja sama membuat klasifikasi nama-nama temannya dalam
beberapa kategori .
Dalam beberapa menit mereka sudah dapat mengklasifikasi nama-nama
teman mereka, sebagai contoh, mereka menempatkan Nancy dan sally
bersama karena mempunyai huruf Y pada akhir nama mereka, menempatkan
George dan Jerry bersama karena nama mereka terdengar sama pada awal
kata.
Kelly sudah memulai tahun ajaran barunya dengan mengorganisasi kerjasama
siswa nya dalam bentuk metode belajar kooperatif cooperative set
kesepian,
membangun
hubungan
meningkatkan
system
meningkatkan
percaya
diri
(self
estem)
bukan
12 Aktualisasi dan Aplikasi Empat Pilar Pendidikan UNESCO | Matakuliah : Teori Pendidikan
Oleh : MUHARDI | NIM : 1204357
www.muhardi.com
Halaman 13 dari 22
6. Pelajar atau para siswa dapat merespon pengalamannya dalam tugas ini,
mengembangkan kapasitas kerjanya agar lebih produktif, atau dengan
kata lain, pelajar yang diberi kesempatan bekerja bersama akan lebih baik
mendapatkan manfaat untuk kemampuan umum mereka bersosial .
7. Pejajar , termasuk anak sekolah dasar dapat belajar membangun
kemampuannya bekerja sama.
13 Aktualisasi dan Aplikasi Empat Pilar Pendidikan UNESCO | Matakuliah : Teori Pendidikan
Oleh : MUHARDI | NIM : 1204357
www.muhardi.com
Halaman 14 dari 22
yang menulis , ada yang mencari jawaban yang benar atau yang
mengecek untuk jawaban bagi temannya sebagai pembicara.
14 Aktualisasi dan Aplikasi Empat Pilar Pendidikan UNESCO | Matakuliah : Teori Pendidikan
Oleh : MUHARDI | NIM : 1204357
www.muhardi.com
Halaman 15 dari 22
SKENARIO 3
Debbie spychoyos guru kelas 11 mengajar mata pelajaran georgrafi
memberikan data dari Komputer tentang 177 negara yang ada di dunia, setiap
grup yang terdiri dari 4 siswa mennganalisa 20 negara, dan mencari korelasi
antara populasi, perdapatan perkapita, angka kelahiran, angka harapan
hidup,
produksi
pertanian,
industri,
transportasi
system,
pelayanan
yang
lebih
baik
disbanding
Negara
yang
miskin
yang
lebih
Proses
demokratis
dalam
bentuk
kelompok
pembelajaran
15 Aktualisasi dan Aplikasi Empat Pilar Pendidikan UNESCO | Matakuliah : Teori Pendidikan
Oleh : MUHARDI | NIM : 1204357
www.muhardi.com
Halaman 16 dari 22
standard qualifikasi dan keterampilan yang tinggi. Walaupun agak sulit dan
menakutkan karena para gurum orang tua dan kepala sekolah malah
menganggap metode ini malah akan jadi mandek.
Tapi bagaimanapun juga metode ini harus dicoba, untuk membangun
kapasitas building belajar para siswa, agar menjadi lebih kreatif dan mandiri.
Dipandu oleh guru-guru yang berpengalaman
16 Aktualisasi dan Aplikasi Empat Pilar Pendidikan UNESCO | Matakuliah : Teori Pendidikan
Oleh : MUHARDI | NIM : 1204357
www.muhardi.com
Halaman 17 dari 22
G. MODELS OF TEACHING
1. SYNTAX (LANGKAH-LANGKAH)
Dimulai dengan melempar masalah secara konfrontasi, masalah dapat
secara verbal maupun pengalaman , sehingga siswa dapat terstimulasi
bereaksi, mereka menjadi lebih interes dalam berbagai reaksi terhadap
permasalahan yang dihadapi, siswa kemudian mengadakan analisis data
dan masalah , membahas dan membuat laporannya, akhirnya setiap
kelompok mengevaluasi tujuan yang mendasar. Jadi terdapat siklus mulai
dari mengulang sendiri, konfrontasi terhadap yang lain dengan problem
yang baru dan berkembang menjadi sesuatu siklus activitas yang mandiri.
Fase 1. awalnya siswa masih bingung terhadap situasi banyak masalah yang
muncul
Fase 2. siswa menyelidiki reaksi yang muncul dalam situasi tersebut
Fase 3. siswa memformulasi tugas dan mengorganisasi tugas (masalah,
definisi, tugas)
Fase 4. mendiskusikan secara mandiri dalam grup
Fase 5. siswa analisis progres dan proses
Fase 6. siklus aktivitas
SUPORT SISTEM
Dalam
merancan
kelompok
pembelajaran
sekolah
membutuhkan
17 Aktualisasi dan Aplikasi Empat Pilar Pendidikan UNESCO | Matakuliah : Teori Pendidikan
Oleh : MUHARDI | NIM : 1204357
www.muhardi.com
Halaman 18 dari 22
yang dibutuhkan siswa, mereka harus distimulasi untuk selalu mencari ilmu
pengetahuan.
18 Aktualisasi dan Aplikasi Empat Pilar Pendidikan UNESCO | Matakuliah : Teori Pendidikan
Oleh : MUHARDI | NIM : 1204357
www.muhardi.com
Halaman 19 dari 22
Konsep learning to be perlu dihayati oleh praktisi pendidikan untuk melatih siswa
agar memiliki rasa percaya diri yang tinggi. Kepercayaan merupakan modal
utama bagi siswa untuk hidup dalam masyarakat. Penguasaan pengetahuan dan
keterampilan merupakan bagian dari proses menjadi diri sendiri (learning to be)
(Atika, 2010). Menjadi diri sendiri diartikan sebagai proses pemahaman terhadap
kebutuhan dan jati diri. Belajar berperilaku sesuai dengan norma dan kaidah yang
berlaku di masyarakat, belajar menjadi orang yang berhasil, sesungguhnya
merupakan proses pencapain aktualisasi diri.
19 Aktualisasi dan Aplikasi Empat Pilar Pendidikan UNESCO | Matakuliah : Teori Pendidikan
Oleh : MUHARDI | NIM : 1204357
www.muhardi.com
Halaman 20 dari 22
Makna pilar ke empat ini adalah muara akhir dari tiga pilar pendidikan diatas.
Dengan pilar ini , peserta didik berpotensi menjadi generasi baru yang
berkepribadian mantap dan mandiri (Aezacan, 2011).
tidak
hanya
diajarkan
IPTEK,
kemudian
dapat
bekerja
sama
dan
memecahkan masalah, akan tetapi juga hidup toleran dengan orang lain
ditengah-tengah maraknya perbedaan pendapat dimasyarakat. Dengan ke
kempat pilar ini akan bisa tercapai pendidikan yang berkualitas.
ii. Kelemahan
Meskipun ke empat pilar pendidikan ini dirancang sedemikian bagusnya, namun
perlu diingat, masih banyak aspek penghalang dalam pelaksanaan tersebut,
seperti kurangnya SDM guru yang benar-benar mumpuni, perbedaan pola pikir
setiap masyarakat atau daerah dalam memandang arti penting pendidikan,
kemudian ada lagi fasilitas, fasilitas yang masih minim akan sangat menghambat
kemajuan proses belajar mengajar, dan kendala-kendala lain.
iii. Peluang
Apabila pendidikan di Indonesia diarahkan pada ke empat pilar pendidikan ini,
maka pada gilirannya masyarakat Indonesia akan menjadi masyarakat yang
bermartabat di mata masyarakat dunia.
iv. Ancaman
Ke empat pilar pendidikan UNESCO ini bisa menjadi bumerang bagi peserta didik
dan pengajar apabila tujuan atau keinginan yang hendak dicapai tidak kunjung
terwujud. Bisa jadi akan muncul sikap pesimis dan putus asa kehilangan
kepercayaan diri.
20 Aktualisasi dan Aplikasi Empat Pilar Pendidikan UNESCO | Matakuliah : Teori Pendidikan
Oleh : MUHARDI | NIM : 1204357
www.muhardi.com
Halaman 21 dari 22
D. KESIMPULAN
Pilar-pilar pendidikan tersebut dirancang dengan sangat bagus dan dengan tujuan
yang sangat bagus pula. Dengan mengaplikasikan pilar-pilar tersebut, diharapkan
pendidikan yang berlangsung di seluruh dunia termasuk Indonesia dapat menjadi
lebih baik.
Namun masih banyak aspek penghalang dalam pelaksanaan tersebut, baik
mengenai SDM nya, fasilitasnya, perbedaan pola pikir setiap masyarakat atau daerah
dalam memandang arti penting pendidikan, dan kendala-kendala lain.
Persoalan pendidikan merupakan tanggung jawab kita bersama, karenanya tentu
secara bersama-sama pula kita mencari alternative pemecahannya. Mudahmudahan ke empat pilar tersebut dapat kita realisasikan dan akan nampak hasinya.
Mari melakukan introspeksi diri sejauh mana kita sudah melakukan yang terbaik untuk
perubahan dan perbaikan terhadap persoalan pendidikan yang melilit negeri ini. Satu
harapan kita semua, agar dunia pendidikan di Indonesia bisa menjadi lebih baik dan
berkualitas.
Majulah pendidikan indonesiaku..
21 Aktualisasi dan Aplikasi Empat Pilar Pendidikan UNESCO | Matakuliah : Teori Pendidikan
Oleh : MUHARDI | NIM : 1204357
www.muhardi.com
Halaman 22 dari 22
E. REFERENSI
1) Nasution, s. (2003). berbagai pendekatan dalam proses belajar mengajar. jakarta:
bumi aksara.
2) Djamal. (2007). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
3) Fakhrudin. (2010). Menjadi Guru Favorit. Yogyakarta: Diva Press.
4) Isjoni.(2008). Guru Sebagai Motifator Perubahan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
5) Isjoni.(2008). Memajukan Bangsa dengan Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
6) Salam, B. (1997). Pengantar Pedagogik. Jakarta: PT Rineka Cipta.
7) Syah, M. (2004). Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
8) Atika Aziz (2010) 4 Pilar Pendidikan Menurut UNESCO (online) tersedia:
9) Http://Atikatikaaziz.Blogspot.com.2010/09/4-pilar-pendidikan-menurutunesco.html?m=1 (20 Oktober 2012)
10) Aezacan (2011) 4 Pilar Pendidikan Menurut UNESCO (online) tersedia:
http://aezacan.wordpress.com (20 Oktober 2012)
11) Soedijarto (2010) Paradigma Pembelajaran Menjawab Tantangan Jaman
(online) tersedia: http://www.ilmupendidikan.net/2010/03/16/paradigmapembelajaran-menjawab-tantangan-jaman.php (20 Oktober 2012)
22 Aktualisasi dan Aplikasi Empat Pilar Pendidikan UNESCO | Matakuliah : Teori Pendidikan
Oleh : MUHARDI | NIM : 1204357