Anda di halaman 1dari 25

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Sekolah : SMA Negeri 1 Sungai Melayu Rayak


Mata Pelajaran : Fisika
Kelas / Program : XI / MIPA
Semester : II (Genap)
Materi Pokok : Termodinamika
Sub Pokok Bahasan : Hukum Termodinamika I
Alokasi waktu : 2 x 45 Menit

A. KOMPETENSI INTI
 KI-1 dan KI-2:Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai), bertanggung jawab, responsif, dan pro-aktif dalam
berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan, keluarga,
sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional,
dan kawasan internasional”.
 KI 3: Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahua n,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah
 KI4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak
secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan

B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI


Kompetensi Dasar Indikator
3.7 Menganalisis perubahan • Menganalisis gerakan piston pada motor bakar
keadaan gas ideal dengan (Hukum I Termodinamika) dan entropi
menerapkan hukum melalui pengamatan
Termodinamika • Menjelaskan hasil pengamatan terkait Hukum
ke-Nol, Hukum I dan II Termodinamika
4.7 Membuat karya/model • Mempresentasikan hasil penyelesaian
penerapan hukum I dan II masalah tentang siklus mesin kalor
Termodinamika berikut
presentasi makna fisisnya
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
Melalui proses pencarian informasi, tanya jawab, dan diskusi, siswa dapat:
1. memformulasikan hukum I termodinamika dengan benar.
2. mengaplikasikan atau menerapkan hukum-hukum termodinamika pada persoalan fisika
sehari-hari dengan benar.

D. MATERI
Hukum I Termodinamika

E. METODE PEMBELAJARAN
Pendekatan : Scientific Learning
Model : Problem Base Learning
Metode : Demonstrasi, Eksperimen, dan Diskusi
F. MEDIA DAN SUMBER PEMBELAJARAN
Media : Powerpoint dan Video
Buku Teks :
1. Nurachmandani, Setya. 2009. FISIKA 2 untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta : usat
Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
2. Handayani, Sri. 2009. FISIKA untuk SMA dan MA Kelas XI. Jakarta : Pusat
Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
3. Haryadi, Bambang. 2009. FISIKA untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta : Pusat
Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
Alat dan Bahan Eksperimen :
 Balon
 Lilin
 Air
 Gelas
 Korek gas/ macis

G. LANGKAH PEMBELAJARAN
Alokasi
Kegiatan Deskripsi
Waktu
Pendahuluan Menanya 15 menit
Apersepsi dan motivasi
 Guru memberi salam dan mengecek  Siswa menjawab salam dan
kehadiran siswa. memberitahukan kepada guru
apabila ada siswa yang tidak hadir.
 Guru menanyakan kesiapan siswa dalam  Siswa mempersiapkan diri.
melakukan pembelajaran.
 Guru menyampaikan pembelajaran yang  Siswa mendengarkan penjelasan
akan dilakukan. guru
 Memotivasi siswa dengan menanyakan  Siswa aktif dalam menjawab
Apa yang kalian perkirakan akan terjadi pertanyaan guru.
jika sejumlah gas dalam ruang
tertutupdipanaskan ?
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran  Siwa mendengarkan tujuan
pembelajaran yang disampaikan
oleh guru.
Inti Fase 1. Orientasi siswa pada masalah Mengamati 20 menit
 Guru mendemonstrasikan Kejadian yang  Siswa memperhatikan penjelasan
berkaitan dengan Hukum I Termodinamika yang disampaikan guru.
melalui media PhET simulation : states-of-
matter-basics_en.
 Guru menjelaskan Hukum I  Siswa melakukan pengamatan
Termodinamika. peragaan (demonstrasi) yang
disertai dengan tanya jawab untuk
menunjukkan proses
termodinamika.
Fase 2. Mengorganisasikan siswa untuk
belajar
Mengeksplorasi
 Guru memberikan informasi tentang batasan  Siswa memperhatikan informasi
materi yang akan dipelajari yaitu hukum I yang diberikan oleh guru dengan
Termodinamika menjadi pendengar yang baik
 Guru membagi siswa menjadi beberapa  Siswa membagi diri menjadi
kelompok beberapa kelompok (1 kelompok
terdiri dari 4 orang)
 Guru memberikan LKPD kepada siswa  Siswa memperhatikan LKPD dan
untuk didiskusikan dengan anggota mendiskusikannya bersama
kelompoknya anggota kelompoknya
 Guru menunjukkan eksperimen sederhana  Siswa memperhatikan
dengan menggunakan balon, lilin, air, gelas eksperimen yang dijelaskan oleh
dan korek/macis. guru.
 Guru membimbing siswa untuk memahami
hukum I Termodinamika.
Fase 3. Membantu penyelidikan 30 menit
Mengumpulkan Informasi  Siswa bersama kelompoknya
 Guru memerintahkan siswa untuk mencermati permasalahan yang
mengerjakan LKPD secara berkelompok diberikan pada LKPD dengan
menganalisis permasalahan,
mengajukan hipotesis dan
mengidentifikasi berbagai
sumber yang diperlukan, dan
melakukan eksperimen
Mengasosiasikan/Mengolah Informasi
 Guru mengamati kegiatan siswa  Siswa berkerjasama bersama
dengan anggota kelompoknya ,
kemudian berdiskusi,
menganalisis data yang diperoleh
dalam kegiatan
penyelidikan/eksperimen, dan
membuat kesimpulan terkait
dengan pemecahan permasalahan
yang diselidiki yang selanjutnya
dituliskan pada LKPD dengan
jujur

Fase 4. Menyajikan hasil karya atau 20 menit


laporan
Mengomunikasikan
 Guru meminta siswa untuk  Siswa mempresentasikan hasil
mempresentasikan hasil diskusi diskusi kelompok di depan kelas
kelompoknya (Guru melakukan penilaian dengan jujur, sedangkan
untuk kegiatan yang telah dilakukan siswa) kelompok siswa lainnya menjadi
 Guru memberikan penguatan materi yang pendengar yang baik
telah didiskusikan siswa  Siswa mengamati penguatan
materi yang diberikan oleh guru
dan merefleksi serta mengadakan
perbaikan terhadap hasil kegiatan
 Guru memberikan apresiasi kepada kelompok
kelompok siswa terbaik yang telah  Kelompok siswa terbaik
mempresentasikan hasil diskusi mendapatkan apresiasi dari guru
kelompoknya, dan memberikan motivasi
kepada kelompok lainnya supaya
kedepannya bisa lebih baik lagi dari
sebelumnya.
 Guru memberikan kesempatan kepada
siswa untuk bertanya  Siswa yang belum mengerti
bertanya kepada guru
Penutup Fase 5. Mengevaluasi proses pemecahan 5 menit
masalah
Mengomunikasikan
 Guru bersama siswa menyimpulkan terkait  Siswa menyimpulkan bersama-
Hukum I Termodinamika. sama mengenai Hukum I
 Guru menutup pelajaran dengan meminta Termodinamika yang telah
siswa mencari tahu tentang prinsip kerja dijelaskan oleh guru.
mesin pendingin ruangan (AC).
 Guru memberikan daftar alat dan bahan  Siswa mencatat alat dan bahan
yang diperlukan siswa siapkan untuk yang dijelaskan oleh guru.
percobaan pada pembelajaran selanjutnya.
 Guru mengucapkan salam.

H. PENILAIAN
1. Jenis/teknik Penilaian
Penilaian dilakukan dari proses dan hasil. Penilaian proses dilakukan melalui
observasi kerja kelompok dan laporan tertulis. Sedangkan penilaian hasil dilakukan
melalui tes tertulis.
2. Bentuk Instrumen Penilaian
a. Penilaian Kognitif (Pengetahuan)
(1) Test tulis dalam bentuk uraian
(2) Penugasan dalam bentuk tugas individu
b. Penilaian Afektif (Sikap)
Penilaian afektif menggunakan lembar observasi untuk menilai sikap siswa
dalam perilaku berkarakter dan sikap siswa dalam keterampilan social
c. Penialaian Psikomotorik

Mengetahui, Sungai Melayu, Desember 2022


Kepala Sekolah, Guru Mata Pelajaran,

Luther Pasiakan, S. Hut. Arif Budiman, S. Pd.


NIP. 19720408 200604 1 014 NIP. 19850513 201001 1 011
LEMBAR KEGIATAN PESERTA DIDIK (LKPD)

Nama kelompok : …………………

Nama siswa : 1. ………………………………


2. ………………………………
3. ………………………………
4. ………………………………
Kelas : ……………………

A. Kompetensi dasar
4.7 Membuat karya/model penerapan Hukum I dan II termodinamika berikut
makna fisisnya.
B. Tujuan
Menjelasakan konsep sistem dan lingkungan serta usaha dalam Termodinamika.
C. Pengantar
Suatu sistem termodinamika adalah suatu masa atau daerah
yang dipilih untuk dijadikan obyek analisis. Daerah sekitar sistem
tersebut disebut sebagai lingkungan. Batas antara sistem dengan
lingkungannya disebut batas sistem (boundary), seperti terlihat
pada Gambar disamping. Dalam aplikasinya batas sistem
merupakan bagian dari sistem maupun lingkungannya, dan dapat
Gambar 1. Sistem dan tetap atau dapat berubah posisi atau bergerak.
Lingkungan

Jenis Sistem Termodinamika


Ada tiga jenis sistem termodinamika berdasarkan jenis
pertukaran yang terjadi antara sistem dan lingkungan:
1. Sistem Terisolasi
Pada sistem ini tidak terjadi pertukaran panas, benda
atau kerja dengan lingkungan. Contoh dari sistem terisolasi
adalah wadah terisolasi, seperti tabung gas terisolasi. Gambar 2. Contoh Jenis Sistem
Terbuka, Tertutup dan Terisolasi
2. Sistem Tertutup
Pada sistem ini terjadi pertukaran energi tapi tidak terjadi pertukaran benda
dengan lingkungan. Rumah hijau adalah contoh dari sistem tertutup dimana terjadi
pertukaran panas tetapi tidak terjadi pertukaran kerja dengan lingkungan. Apakah
suatu sistem terjadi pertukaran panas, kerja atau keduanya biasanya
dipertimbangkan sebagai sifat pembatasnya:
a. pembatas adiabatik: tidak memperbolehkan pertukaran panas.
b. pembatas rigid: tidak memperbolehkan pertukaran kerja.
3. Sistem Terbuka
Pada sistem ini terjadi pertukaran energi dan benda dengan lingkungannya.
Sebuah pembatas memperbolehkan pertukaran benda disebut permeabel. Samudra
merupakan contoh dari sistem terbuka.

D. Diskusi

KEGIATAN DISKUSI
01
Diskusikanlah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan teman sekelompokmu !
a. Dari animasi “Ketika Lupa Menutup Termos” yang ditampilkan diawal kegiatan
pelajaran, rumusan masalah yang dapat anda buat dari fenomena tersebut
adalah :
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………

b. Berdasarkan rumusan maslah yang anda buat tersebut, hipotesis atau jawaban
sementara yang dapat ajukan adalah :
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………

c. Berikut adalah gambar dari beberapa contoh mengenai sistem dan lingkungan
Tentukan yang merupakan contoh dari siste m terbuka, tertutup dan terisolasi.
Sertakan penjelasannya!
Gambar Penjelasan

Jenis Sistem : …………………………………


Penjelasan :…………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
Jenis Sistem : …………………………………
Penjelasan :…………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………

Jenis Sistem : …………………………………


Penjelasan :…………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………

d. Bandingkanlah hasil diskusi dan studi pustaka yang telah anda lakukan dengan
hipotesis yang telah anda buat untuk fenomena Air termos menjadi dingin ketika
lupa ditutup ! Berikan penjelasan singkat untuk penyebap air ditermos menjadi
dingin !
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………….
e. Buatlah kesimpulan dari hasil diskusi dan studi pustaka yang telah anda untuk
kegiatan Diskusi 01 !
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………….
KEGIATAN DISKUSI 02

Amati gambar berikut!


Gambar disamping adalah sebuah tabung
yang ditutup dengan sebuah piston yang dapat
bergerak bebas tanpa gesekan dan tabung
berisi gas ideal. Berat piston diabaikan
sehingga tekanan yang dikerjakan gas sama
dengan tekanan udara luar.Pada gambar
disamping gas dalam tabung dengan tekanan
tetap dipanaskan (Q).

a. Apa yang terjadi jika gas didalam tabung tersebut di panaskan?


…………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………….

b. Pada skema diatas terdapat gaya (F) yang dihasilkan, bagaimana gaya itu
bekerja dan apa yang dihasilkan?
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
c. Apakah ada hubungan antara gaya (F) dan perubahan jarak (Δs)? Jika ada
jelaskan dan tunjukkan perumusannya!
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
d. Pada skema diatas terdapat luas pe nampang (A) piston, adakah kaitannya
dengan gaya (F) yang diterima piston? jika ada jelaskan dan uraikan
perumusannya!
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………..
e. pada skema diatas apakah ada hubungan tekanan (P) dengan usaha (W)?
jelaskan dan uraiakan perumusannya!
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………..
f. Pada skema diatas terdapat volume (V1 dan V 2), apakah ada kaitannya dengan
usaha yang dilakukan? Jelaskan dan uraikan perumusannya!
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………..
g. Buatlah kesimpulan dari hasil diskusi dan studi pustaka yang telah anda
lakukan untuk kegiatan Diskusi 02 !
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………….
Kisi-Kisi Soal Penilaian Hasil Belajar

Indikator
Materi Bentuk
Pencapaian Indikator Soal Contoh Soal
Pembelajaran Soal
Kompetensi
Menganalisis Hukum I Menghitung Uraian Kedalam sejumlah gas
gerakan piston pada Termodinamika perubahan energi dialirkan kalor sebesar 300
motor bakar dalam gas joule. Kemudian gas dikenai
(Hukum I kerja 120 joule. Berapakah
Termodinamika) perubahan energi dalam gas?
dan entropi melalui
pengamatan
Menjelaskan hasil Hukum I Menghitung usaha Uraian Sejumlah gas ideal mengalir
pengamatan terkait Termodinamika gas, pembentukan proses isobarik pada tekanan
Hukum ke-Nol, energy dalam, dan 2 atm. Jika volumenya
Hukum I dan II kalor yang diserap berubah dari 1,5 lt menjadi 2
Termodinamika gas. lt maka tentukan:
a) usaha gas,
b) pembentukan energi
dalam,
c) kalor yang diserap gas!

Kunci Jawaban :
1. Penyelesaian
Q = 300 joule (menyerap)
W = -120 joule (dikenai kerja)

Perubahan energy dalamnya memenuhi:


Q = W + ΔU
300 = -120 + ΔU
ΔU = 420 joule
Berarti energy dalamnya naik

2. Penyelesaian
P = 2 atm = 2 × 105 Pa
VA = 1,5 liter = 1,5 × 10-3 m3
VB = 2 liter = 2 × 10-3 m3

a) Usaha gas memenuhi:


W = P (VB – VA)
= 2 × 105 (2 × 10-3 m3 – 1,5 × 10-3 m3 )
= 100 joule

b) Perubahan energy dalam sebesar:


3
ΔU = n R ΔT
2
3
= (n R TB – n R TA)
2
3
= (PB VB – PA VA)
2
3
= (2 × 105 · 2 × 10-3 – 2 × 105 · 1,5 × 10-3 )
2
3
= 2 (100)
= 150 joule

c) Kalor yang diserap gas memenuhi:


Q = W + ΔU
= 100 + 150
= 250 joule
INSTRUMEN PENILAIAN

1. Teknik dan Bentuk Instrumen


1.1 Instrumen Penilaian Keterampilan
 Penilaian Kinerja
Rubrik ini digunakan sebagai acuan untuk menilai kinerja siswa pada waktu mengerjakan
tugas dan kerja ilmiah.
Kemampuan
Kemampuan/keterampil mengorganisasi Ketepatan
Skor
an yang dinilai Skor tugas, kerja, atau melaksanakan tugas
kegiatan
5 Siswa mempunyai Siswa mampu siswa mengamati,
pemahaman yang jelas mengorganisasikan tugas mengukur, mencatat dan
tentang maksud tugas dengan cara yang logis melakukan kegiatan-
yang diberikan. sesuai dengan suruhan kegiatan lainnya dengan
yangdiberikan. benar dan aman.
4 Siswa membutuhkan Siswa mampu mengikuti Pengamatan, pengukuran,
sedikit bantuan untuk instruksi, tapi dan hasil kegiatan lainnya
memahami tujua n membutuhkan beberapa pada umumnya
kegiatan, tugas atau bantuan dalam memuaskan, tapi masih
eksperimen. mengembangkan prosedur ada kesalahan dalam
kerja/ kegiatan yang logis ketepatan mencatat atau
membahas.
3 Siswa membutuhkan Siswa mampu mengikuti Siswa banyak melakukan
bantuan secukupnya untuk tugas/instruksi jika kesalahan, baik
memahami tujuan diberikan sejumlah pencatatan, dan ketepatan
kegiatan, tugas atau bantuan yang berarti dalam pencatatan atau pun
percobaan, serta dalam hasil kerja lainnya
mengorganisasikan
kerjanya.

2 Siswa banyak bergantung Bantuan tetap dibutuhkan Banyak pengamatan


pada bantuan dan walaupun dalam instruksi /unsur-unsur bahasan
dukungan agar mampu yang sederhana. luput diamati atau tidak
memahami tujuan tugas/ Ketidaktepatan dalam dicatat/dibahas/
kegiatan yang diberikan, pengamatan, pengukuran dikerjakan.
dan melakukannya. atau unsur-unsur hasil
kerja lainnya.

1 Tidak memahami tujuan Siswa tidak mampu Pengamatan, pengukuran


kegiatan, tugas atau mengikuti suruhan/ atau unsur-unsur hasil
percobaan yang diberikan instruksi dari tugas yang kerja lainnya tidak benar
serta tidak mampu diberikan. atau relevan dengan
melaksanakan walaupun tugasnya
dengan bantuan.

Lembar Penilaian Kinerja


Tugas LKPD Soal
No Nama Siswa
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Penilaian Kinerja / Praktik

Membaca Analisa/ Penulisan Presentasi


Merangkai Jumlah
Nama Hasil Pengolahan Laporan Laporan
No alat Skor
Siswa Pengukuran Data
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1.
2.
3

Keterangan :
1 = Kurang
2 = cukup
3 = Baik/Tepat
4 = Sangat Baik/Sangat Tepat
𝑃𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛 𝑆𝑘𝑜𝑟
Nilai = 𝑥 100
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚

Krietria Nilai : 56 -70 Cukup; 71 -85 Baik; 86 -100 Sangat Baik

Rubrik penilaian porto folio

1. Merencanakan percobaan
a latar belakang,
b tujuan,
c hasil yang diharapkan,
d alat yang dibutuhkan
e cara kerja,
f tabel pengamatan
2. Melaksanakan percobaan
a Variabel
b data hasil percobaan
3. Menyusun laporan
a Menyusun hipotesa
b Mengolah data
c Kesimpulan dan rekomendasi
Penilaian
Skor 2 untuk kondisi lengkap semua komponen
Skor 1 untuk kondisi komponen ada dan tidak lengkap
Skor 0 untuk kondisi komponen tidak ada
BAHAN AJAR
HUKUM I NEWTON

Pernahkah kamu mendidihkan air? Kalau kita memasak air menggunakan wadah seperti
panci, biasanya setelah air mendidih, tutup panci bisa bergerak sendiri. Tutup panci bisa bergerak
karena ditumbuk oleh uap molekul air akibat dipanaskan. Mengapa demikian?

Pernahkah kamu memakan popcorn ? Bagaimana cara membuat popcorn? Biasanya biji
jagung popcorn dimasukkan ke dalam wadah lalu dipanaskan. Setelah panas, biji jagung popcorn
akan berloncat-loncat di dalam wadah dan menjadi popcorn. Mengapa demikian?

Gambar 1. Popcorn

A. Sistem dan Lingkungan


Hukum ke-1 Termodinamika adalah bentuk lain dari hukum kekekalan energi yang
diaplikasikan pada perubahan energi dalam yang dialami oleh suatu sistem. Sistem didefinis ika n
sebagai sejumlah zat dala suatu wadah yang menjadi pusat perhatian kita untuk dianalisis. Segala
sesuatu di luar sistem disebut sebagai lingkungan. Sistem dipisahkan dari lingkungan oleh suatu
batas sistem. Batas ini bisa tetap ata bergerak, misalnya pengisap.

Gambar 2. Suatu sistem termodinamika


B. Kalor, Usaha dan Energi dalam

1. Kalor
Dalam proses termodinamika, kita mengenal istilah Kalor (Q). Kalor merupakan energi
yang berpindah dari satu benda ke benda yang lain akibat adanya perbedaan suhu. Berkaitan
dengan sistem dan lingkungan, bisa dikatakan bahwa kalor merupakan energi yang berpindah dari
sistem ke lingkungan atau energi yang berpindah dari lingkungan ke sistem akibat adanya
perbedaan suhu. Jika suhu sistem lebih tinggi dari suhu lingkungan, maka kalor akan mengalir dari
sistem menuju lingkungan. Sebaliknya, jika suhu lingkungan lebih tinggi dari suhu sistem, maka
kalor akan mengalir dari lingkungan menuju sistem. Kalor yang diserap oleh sistem gas dapat
dirumuskan seperti yang telah dipelajari pada kelas X, yaitu :
𝑄 = 𝑚𝑐 ∆𝑇 (1)
2. Usaha
Jika Kalor (Q) berkaitan dengan perpindahan energi akibat adanya perbedaan suhu, maka
usaha (W) berkaitan dengan perpindahan energi yang terjadi melalui cara-cara mekanis. Misalnya
jika sistem melakukan usaha terhadap lingkungan, maka energi dengan sendirinya akan berpindah
dari sistem menuju lingkungan. Sebaliknya jika lingkungan melakukan usaha terhadap sistem,
maka energi akan berpindah dari lingkungan menuju sistem. Pada bab usaha dan energi, kamu
telah mempelajari definisi usaha. Secara matematis, usaha dapat dirumuskan:
𝑊 = 𝐹̅ . 𝑠̅ (2)

Namun, bagaimana cara menghitung usaha pada gas? Anggap bahwa gas di dalam tabung
dengan penutup berbentuk piston yang dapat bergerak bebas. Seperti terlihat pada gambar 3.

Gambar 3. Ketika gas ideal di dalam tabung dipanaskan, gas akan memuai
sehingga piston akan bergerak sejauh ∆𝑠
Ketika gas dipanaskan, piston akan bergerak sejauh ∆𝑠 karena gas di dalam tabung memuai
dari volume awal 𝑉1 ke volume akhir 𝑉2 . Gaya yang berusaha pada piston adalah F =PA. Jika luas
penampang piston adalah A dan tekanan dalam tabung adalah P (konstan=proses isobarik), maka
usaha yang dilakukan oleh gas dapat dirumuskan dengan :

𝑊 = 𝑃(∆𝑉)

𝑊 = 𝑃(𝑉2 − 𝑉1 ) (3)
Sebuah sistem dapat dikatakan melakukan usaha ke lingkungan atau dilakukan usaha oleh
lingkungan jika terdapat perubahan volume pada sistem.

Catatan :
Persamaan (3) konsisten dengan perjanjian bahwa jika sistem melakukan usaha pada
lingkungan sehingga sistem memuai (𝑉2 > 𝑉1 ) maka usaha bertanda positif.
Sebaliknya, ketika lingkungan melakukan usaha pada sistem sehingga sistem
memampat (𝑉2 < 𝑉1 ) maka usaha bertanda negatif.

3. Energi Dalam
Ketika suatu benda sedang bergerak, benda tersebut memiliki energi kinetik dan berdasarkan
energi kinetik ini benda dapat melakukan usaha. Serupa dengan itu, benda yang berada pada
ketinggian tertentu dari suatu acuan memiliki energi potensial dan berdasarkan energi potensial
ini, benda juga dapat melakukan usaha. Kedua macam energi ini disebut energi luar (external
energy).
Sebagai tambahan terhadap energi luar ini, setiap benda memiliki energi yang tidak tampak
dari luar. Energi ini disebut energi dalam. Energi dalam berhubungan dengan aspek mikroskopik
zat. Kita ketahui setiap zat terdiri atas atom-atom atau molekul- molekul yang bergerak terus –
menerus. Dari gerakan ini zat memiliki energi kinetik. Antara molekul- molekul zat juga ada yang
disebut gaya antar molekul. Karena gaya antar molekul ini, molekul- molekul memiliki energi
potensial. Jumlah energi kinetik dan energi potensial yang berhubungan dengan atom-atom atau
molekul- molekul zat disebut energi dalam. Untuk gas ideal, gaya antar molekul dapat diabaikan.
Dengan demikian, energi dalam hanyalah total energi kinetik dari seluruh molekul. Energi dalam
berupa gerakan-gerakan antara molekul-molekul gas yang dipanaskan menjadi lebih cepat. Energi
dalam suatu gas ideal adalah
3
𝑈 = 2𝑛 𝑅 𝑇 (4)

Energi dalam tidak dapat diukur secara langsung. Yang dapat diukur adalah perubahan
energi dalam.

∆𝑈 = 𝑈2 − 𝑈1 (5)

C. Proses-proses dalam Termodinamika Gas

1. Proses Isobarik
Proses isobarik merupakan proses perubahan keadaan gas pada tekanan tetap. Persamaan
keadaan untuk proses isobarik (𝑝 tetap) adalah
𝑉 𝑉2 𝑉1
= 𝐶 atau =
𝑇 𝑇2 𝑇1

Usaha yang dilakukan oleh gas pada proses isobarik adalah

𝑊 = 𝑝 ∆𝑉

= 𝑝 (𝑉2 − 𝑉1 ) (6)

Gambar 4. Proses Isobarik

2. Proses Isokhorik

Proses isokhorik merupakan proses perubahan gas pada volume tetap. Persamaan keadaan
untuk proses isokhorik (𝑉 tetap) adalah

𝑝𝑉
=𝐶
𝑇
𝑃 𝑃2 𝑃1
Karena 𝑉 tetap, maka = 𝐶 atau =
𝑇 𝑇2 𝑇1
Karena gas tidak mengalami perubahan volume, maka usaha yang dilakukan oleh gas sama
dengan nol.

𝑊 = 𝑝 ∆𝑉
= 𝑝 (𝑉2 − 𝑉1 )
= 𝑝 ( 0)
=0 (7)
3. Proses Isotermal Ga mbar 5 . Pros es Isokhorik

Proses isotermal merupakan proses perubahan keadaan gas pada suhu tetap. Persamaan
keadaan untuk proses isotermal (𝑇 tetap) adalah

𝑝𝑉
=𝐶
𝑇

Karena 𝑇 tetap, maka

𝑝𝑉 = 𝐶 atau 𝑝2 𝑉2 = 𝑝1 𝑉1

Usaha pada proses isotermal


Ga mbar 6 . Pros es Isotermal
𝑉2

𝑊 = ∫ 𝑝 𝑑𝑉
𝑉1
𝑛𝑅 𝑇
Berdasarkan persamaan gas ideal 𝑝 = , sehingga
𝑉
𝑉2
𝑛𝑅𝑇
𝑊=∫ 𝑑𝑉
𝑉
𝑉1

Karena 𝑛 𝑅 𝑇 tetap, maka faktor tersebut dapat dikeluarkan dari tanda integral. Kemudian,
𝑑𝑥
dengan menggunakan sifat integral yaitu ∫ = ln 𝑥, di peroleh
𝑥
𝑉2
𝑑𝑉
𝑊 = 𝑛𝑅𝑇 ∫
𝑉1 𝑉

= 𝑛𝑅𝑇 [ln 𝑉]𝑉𝑉12


= 𝑛𝑅𝑇 [ln 𝑉2 − ln 𝑉1 ]
𝑉
= 𝑛𝑅𝑇 ln ( 2 ) (8)
𝑉1

4. Proses Adiabatik

Proses adiabatik adalah proses perubahan keadaan gas dimana tidak ada aliran kalor yang
masuk maupun keluar dari sistem. Dengan kata lain pada proses adiabatik 𝑄 = 0. Pada
proses adiabatik terjadi perubahan suhu, tekanan, dan volume. Proses adiabatik ini mengik uti
persamaan Poisson sebagai berikut.

𝑝𝑉 𝛾 = 𝐾𝑜𝑛𝑠𝑡𝑎𝑛
Atau
𝑝1 𝑉1 𝛾 = 𝑝2 𝑉2 𝛾
Oleh karena persamaan gas ideal dinyatakan sebagai pV = nRT maka Persamaan menjadi :
𝑇1 𝑉1 (𝛾−1) = 𝑇2 𝑉2 (𝛾−1)
Dengan,
𝐶𝑝
𝛾= adalah tetapan Laplace
𝐶𝑣

𝐶𝑝 = kapasitas kalor gas pada tekanan tetap, dan


𝐶𝑣 = kapasitas kalor gas pada volume tetap

Ga mbar 7 . Pros es Isoterma dan a diabatis

Oleh karena sistem tidak melepaskan atau menerima kalor, pada kalor sistem proses
adiabatik Q sama dengan nol. Dengan demikian, usaha yang dilakukan oleh sistem hanya
mengubah energi dalam sistem tersebut. Besarnya usaha pada proses adiabatik tersebut
dinyatakan dengan persamaan berikut.
1
𝑊= (𝑝2 𝑉2 − 𝑝1 𝑉1 ) (9)
𝛾−1

D. Hukum ke-1 Termodinamika Gas


Salah satu contoh sederhana berkaitan dengan perpindahan energi antara sistem dan
lingkungan yang melibatkan Kalor dan Usaha adalah proses pembuatan popcorn. Biasanya, ketika
kita membuat popcorn, maka biji jagng popcorn dimasukkan ke dalam wadah tertutup (panci atau
alat masak lainnya). Selanjutnya, wadah tertutup tersebut dipanasi dengan api kompor. Adanya
tambahan kalor dari nyala api membuat biji popcorn dalam panci kepanasan dan meletup. Ketika
meletup, biasanya biji popcorn berloncat-loncat dalam panci dan mendorong penutup panci. Gaya
dorong biji popcorn cukup besar sehingga terkadang tutup panci bisa membuka sendiri. Untuk
kasus ini, kita bisa menganggap popcorn sebagai sistem, panci sebagai pembatas serta udara luar
dan api sebagai lingkungan. Karena terdapat perbedaan suhu, maka kalor mengalir dari
lingkungan (api) menuju sistem (biji popcorn). Adanya tambahan kalor menyebabkan sistem (biji
popcorn) memuai dan meletup sehingga mendorong penutup panci (si biji popcorn tadi melakukan
usaha terhadap lingkungan). Dalam proses ini, keadaan popcorn berubah. Keadaan popcorn
berubah karena suhu, tekanan dan volume popcorn berubah saat memuai dan meletup. Meletupnya
popcorn hanya merupakan salah satu contoh perubahan keadaan sistem akibat adanya perpindahan
energi antara sistem dan lingkungan.Perubahan keadaan sistem akibat adanya perpindahan energi
antara sistem dan lingkungan yang melibatkan Kalor dan Usaha, disebut sebagai proses
termodinamika.
Hukum pertama termodinamika berhubungan dengan cara suatu sistem memperoleh energi
dalam dari lingkungan atau kehilangan energi dalam ke lingkungan. Hukum pertama
termodinamika pada prinsipnya menyatakan bahwa energi tidak dapat terjadi secara cuma – cuma
atau dimusnahkan begitu saja, tetapi dapat dirubah dari bentuk yang satu ke bentuk yang lain.
Hukum pertama termodinamika sebenarnya merupakan hukum kekekalan energi. Jika suatu
system diberi kalor (𝑄), maka system tersebut dapat melakukan usaha (𝑊) dan energi di dalamnya
dapat berubah (∆𝑈). Misalkan suatu sistem memeproleh kalor 𝑄 dari lingkungan dan hanya ini
satu-satunya yang terjadi pada sistem. Telah kita ketahui bahwa kalor 𝑄 ini akan digunakan untuk
menaikkan suhu sistem dari suhu awal 𝑇1 ke suhu akhir 𝑇2 . Karena 𝑈 sebanding dengan suhu
mutlak 𝑇, maka dapat juga dikatakan bahwa kalor 𝑄 yang masuk ke sistem mengubah energi dalam
sistem dari 𝑈1 menjadi 𝑈2 , dengan 𝑈2 > 𝑈1 (karena 𝑇2 > 𝑇1 ). Sesuai dengan hukum kekekalan
energi, maka perubahan energi dalam sistem ∆𝑈 = 𝑈2 − 𝑈1 = 𝑄.
Energi dalam sistem juga dapat berubah karena usaha. Misalkan suatu sistem melakukan
usaha 𝑊 pada lingkungannya dan tidak ada alira kalor, maka suhu sistem akan berkurang dari
suhu awal 𝑇1 menjadi suhu akhir 𝑇2 (𝑇2 < 𝑇1 ). Hal ini berarti energi dalam sistem juga berkurang
dari 𝑈1 menjadi 𝑈2 , dengan 𝑈2 < 𝑈1 , sehingga ∆𝑈 = 𝑈2 − 𝑈1 = −𝑊.
Dengan demikian, dari kekekalan energi, kita bisa menyimpulkan bahwa perubahan energi dalam
sistem = Kalor yang ditambahkan pada sistem (sistem menerima energi) – Kerja yang dilakukan
oleh sistem (sistem melepaskan energi). Secara matematis, dapat dituliskan:

∆𝑈 = 𝑈2 − 𝑈1 = 𝑄 − 𝑊 (10)

Keterangan :

∆𝑈 = Perubahan energi dalam dari sistem


𝑄 = Kalor yang diserap oleh sistem dari lingkungan
𝑊 = Usaha yang dilakukan oleh sistem ke lingkungan

Persamaan ini berlaku untuk sistem tertutup (Sistem tertutup merupakan sistem yang hanya
memungkinkan pertukaran energi antara sistem dengan lingkungan). Untuk sistem tertutup yang
terisolasi, tidak ada energi yang masuk atau keluar dari sistem, karenanya, perubahan energi dalam
= 0. Persamaan ini juga berlaku untuk sistem terbuka jika kita memperhitungkan perubahan energi
dalam sistem akibat adanya penambahan dan pengurangan jumlah zat (Sistem terbuka merupakan
sistem yang memungkinkan terjadinya pertukaran materi dan energi antara sistem tersebut dengan
lingkungan).
Analogi hukum ke-1 Termodinamika bisa diliat saat kita menggoreng krupuk. saat
menggoreng krupuk, panas atau kalor (Q) diserap oleh krupuk membuat (1) krupuk mengemba ng
(terjadi pertambahan volume) yg berarti krupuk melakukan usaha (W) dan (2) krupuk mengala mi
pertambahan energi (U) dalam karena suhunya naik. krupuk akan bertambah besar dan terasa
panas.
Aturan tanda untuk Kalor (Q) dan Usaha (W)

Aturan tanda untuk Kalor dan Usaha disesuaikan dengan persamaan Hukum Pertama
Termodinamika. Kalor (Q) dalam persamaan di atas merupakan kalor yang ditambahkan pada
sistem (Q positif), sedangkan Usaha (W) pada persamaan di atas merupakan usaha yang dilakukan
oleh sistem (W positif). Karenanya, jika kalor meninggalkan sistem, maka Q bernilai negatif.
Sebaliknya, jika usaha dilakukan pada sistem, maka W bernilai negatif.
Contoh soal 1 :
Jika kalor sebanyak 2000 Joule ditambahkan pada sistem, sedangkan sistem melakukan usaha
1000 Joule, berapakah perubahan energi dalam sistem ?
Penyelesaian :
∆𝑈 = 𝑄 − 𝑊
∆𝑈 = 2000 𝑗𝑜𝑢𝑙𝑒 − 1000 𝑗𝑜𝑢𝑙𝑒
∆𝑈 = 1000 𝑗𝑜𝑢𝑙𝑒

Sistem mendapat tambahan kalor (sistem menerima energi) sebanyak 2000 Joule. Sistem juga
melakukan usaha (sistem melepaskan energi) 1000 Joule. Dengan demikian, perubahan energi
sistem = 1000 Joule.

Contoh soal 2 :
Jika kalor sebanyak 2000 Joule meninggalkan sistem dan sistem melakukan usaha 1000 Joule,
berapakah perubahan energi dalam sistem ?
Penyelesaian :
∆𝑈 = 𝑄 − 𝑊
∆𝑈 = −2000 𝑗𝑜𝑢𝑙𝑒 − 1000 𝑗𝑜𝑢𝑙𝑒
∆𝑈 = −3000 𝑗𝑜𝑢𝑙𝑒
Jika kalor meninggalkan sistem, berarti Q bernilai negatif
Kalor meninggalkan sistem (sistem melepaskan energi) sebanyak 2000 Joule. Sistem juga
melakukan usaha (sistem melepaskan energi) sebesar 1000 Joule. Dengan demikian, energi dalam
sistem berkurang sebanyak 3000 J.
Contoh soal 3 :
Jika kalor sebanyak 2000 Joule ditambahkan pada sistem dan usaha 1000 Joule dilakukan pada
sistem, berapakah perubahan energi dalam sistem ?
Penyelesaian :
∆𝑈 = 𝑄 − 𝑊
∆𝑈 = 2000 𝑗𝑜𝑢𝑙𝑒 − (−1000 𝑗𝑜𝑢𝑙𝑒 )
∆𝑈 = 3000 𝑗𝑜𝑢𝑙𝑒
Jika usaha dilakukan pada sistem, berarti W bernilai negatif
Sistem mendapat tambahan kalor (sistem menerima energi) sebanyak 2000 Joule dan usaha
dilakukan pada sistem (sistem menerima energi) 1000 Joule. Dengan demikian, energi dalam
sistem bertambah sebanyak = 3000 Joule.

E. Aplikasi Hukum ke-1 Termodinamika


1. Termos air panas
Termos Pada alat rumah tangga tersebut terdapat aplikasi hukum I termodinamika dengan
sistem terisolasi. Dimana tabung bagian dalam termos yang digunakan sebagai wadah air,
terisolasi dari lingkungan luar karena adanya ruang hampa udara di antara tabung bagian
dalam dan luar. Maka dari itu, pada termos tidak terjadi perpindahan kalor maupun benda
dari sistem menuju lingkungan maupun sebaliknya.
2. Mesin kendaraan bermotor Pada mesin kendaraan bermotor terdapat aplikasi
termodinamika dengan sistem terbuka. Dimana ruang didalam silinder mesin merupakan
sistem, kemudian campuran bahan bakar dan udara masuk ke dalam silinder, dan gas buang
keluar sistem melalui knalpot.

Daftar Pustaka :

Palupi, Dwi Satya, dkk. 2009. Fisika untuk Kelas XI SMA dan MA (bse). Jakarta : CV. Sahabat
Saripudin, Arip, dkk. 2009. Praktis Belajar Fisika 2 untuk SMA/MA Kelas XI Program Ilmu
Pengetahuan Alam (bse).Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
Tipler, Paul A. 1998. Fisika untuk Sains dan Teknik Jilid 1(terjemahan). Jakarta: Erlangga

Anda mungkin juga menyukai