Anda di halaman 1dari 57

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

PENGUKURAN SUHU TUBUH

EKA NADYAWATI,S.Kep
UNIVERSITAS NEGERI MAKASAR
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Sekolah : SMKN 2 Amuntai


Kelas/Semester : XI/Ganjil
Mata Pelajaran/Tema/Sub Tema : Konsep Dasar Tindakan Keperawatan/Pemeriksaan
Tanda-Tanda Vital/Pengukuran Suhu
Pertemuan ke :1&2
Alokasi Waktu : 2 Jam Pelajaran @45 Menit (pertemuan 1)
2 Jam Pelajaran @45 Menit (Pertemuan 2)

A. KOMPETENSI INTI
 KI-1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
 KI-2: Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), bertanggung jawab, responsif, dan pro-aktif dalam
berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan, keluarga,
sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional,
dan kawasan internasional”.
 KI-3:Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah
 KI-4:Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak
secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan

B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI


Kompetensi Dasar Indikator
3.8 Menerapkan pengukuran suhu 3.8.1 Menjelaskan konsep suhu tubuh.
tubuh 3.8.2 Menerapkan pengukuran suhu tubuh
3.8.3 Membandingkan hasil pengukuran suhu
tubuh pada area tubuh yang berbeda
(temporal dan aksila).
3.8.4 Menyimpulkan hasil pengukuran suhu
tubuh.
3.8.5 Menampilkan intervensi tindakan
keperawatan sesuai hasil pengukuran
suhu tubuh.
4.8 Melakukan pengukuran suhu tubuh 4.8.1 Mempersiapkan alat dan bahan
pengukuran suhu tubuh
4.8.2 Melakukan pengukuran suhu tubuh
sesuai SOP.

C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Melalui kegiatan tanya jawab, diskusi, dan presentasi peserta didik dapat menjelaskan
konsep suhu tubuh, menerapkan pengukuran suhu tubuh, membandingkan hasil
pengukuran suhu tubuh pada area tubuh yang berbeda (temporal dan aksila),
menyimpulkan hasil dan menampilkan intervensi tindakan keperawatan pengukuran
suhu tubuh dengan benar dan bertanggung jawab.
2. Melalui kegiatan demonstrasi, peserta didik dapat mempersiapkan alat dan bahan,
serta melakukan pengukuran suhu tubuh dengan benar dan bertanggung jawab.

D. MATERI PEMBELAJARAN
Materi pembelajaran : pemeriksaan tanda-tanda vital.
Sub materi : pengukuran suhu tubuh.

E. PENDEKATAN, MODEL DAN METODE PEMBELAJARAN


Pertemuan 1
Pendekatan : STEAM
Model : Problem Based Learning (PBL)
Metode : Diskusi, dan presentasi

Pertemuan 2
Pendekatan : STEAM
Model : Problem Based Learning (PBL)
Metode : Diskusi, presentasi dan demonstrasi

F. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Kegiatan Sintak Deskripsi Kegiatan Alokasi


Waktu
Pendahuluan 1. Guru dan peserta didik saling 10 Menit
memberi dan menjawab salam.
2. Guru meminta salah satu peserta
didik yang hadir paling awal
memimpin berdoa untuk memulai
pembelajaran.
3. Peserta didik bersama-sama guru
menyanyikan lagu wajib Nasional
dan Mars Bergerak Kalimantan
Selatan.
4. Guru memeriksa kehadiran peserta
didik.
5. Peserta didik menyiapkan diri agar
siap belajar dan memeriksa
kerapian diri sebagai sikap disiplin
dan kemandirian.
6. Guru menyampaikan KD , tujuan
pembelajaran dan IPK.

Apersepsi

7. Peserta didik menyimak apersepsi


dari guru terkait pelajaran
sebelumnya yaitu materi infeksi
dan mengaitkan dengan
pengalaman peserta didik sebagai
bekal pembelajaran berikutnya.
8. Peserta didik bertanya mengenai
pembelajaran sebelumnya.
9. Guru mengarahkan untuk
mempelajari materi sebelumnya
yang sudah di upload dalam LMS.

Motivasi

10. Peserta didik menyimak power


point dan penjelasan guru terkait
manfaat dari mempelajari materi
sebelumnya dan materi pengukuran
suhu untuk kehidupannya.

Inti Fase 1: Orientasi Pertemuan 1 60 menit


pada masalah 11. Literasi
Peserta didik mengamati tayangan
video pada power point mengenai
masalah pada suhu tubuh.
12. Peserta didik mencari masalah yang
terdapat pada tayangan video.
13. Critikal Thinking
Peserta didik diberikan kesempatan
mengidentifikasi dan menanyakan
permasalahan yang terdapat pada
tayangan video.
14. Collaboration
Fase 2: Peserta didik menyimak arahan
Mengorganisasi guru untuk membuat kelompok
peserta didik dengan anggota 3 orang/kelompok
untuk belajar secara heterogen dan memberi
nama kelompok yang dibentuk.
15. Peserta didik difasilitasi oleh guru
membuat kesepakatan dalam
diskusi kelompok.
16. Setiap kelompok menerima LKPD
yang dibagikan oleh guru.
17. Peserta didik mengamati tayangan
power point yang berisi teks
mengenai pengantar pengukuran
Fase 3: suhu tubuh.
Membimbing 18. Peserta didik dibimbing dalam
penyelidikan mengerjakan tugas kelompok yang
individu maupun terdapat dalam LKPD dan
kelompok mengumpulkan informasi dari
berbagai sumber belajar buku cetak
dan bahan belajar di LMS.
19. Peserta didik melakukan diskusi
kelompok dan mengkolaborasikan
informasi yang telah didapatkan
dari berbagai sumber materi di LMS
dan internet.
20. Creativity
Peserta didik mengolah hasil
informasi dari berbagai sumber
Fase 4: media cetak (buku) dan bahan
Mengembangkan belajar di LMS ke dalam LKPD.
dan menyajikan 21. Communication
hasil karya Peserta didik mempresentasikan
hasil diskusi yang telah dibuat
mengenai pengukuran suhu tubuh
dalam bentuk power point dan
upload tugas pada LMS.
Fase 5: 22. Peserta didik yang lain menyimak
Menganalisis penjelasan dari temannya.
dan 23. Setiap kelompok memberikan
mengevaluasi tanggapan
proses 24. Guru memberikan apresiasi kepada
pemecahan peserta didik yang melakukan
masalah presentasi dengan baik.
25. Peserta didik membuat kesimpulan
hasil diskusi.

Pertemuan 2
Fase 1: Orientasi
pada masalah 26. Literasi
Peserta didik mengamati tayangan
video dari youtube pada layar LCD
mengenai tindakan pengukuran 240 menit
pada suhu tubuh
27. Critical Thinking
Peserta didik diberi kesempatan
mengidentifikasi dan menanyakan
masalah dari tindakan pengukuran
suhu tubuh.
28. Peserta didik dibimbing
menemukan masalah yang terdapat
Fase 2: pada tayangan video.
Mengorganisasi 29. Collaboration
Peserta didik diarahkan guru
peserta didik
membentuk kelompok beranggota 3
untuk belajar orang/kelompok dan memberi nama
kelompok yang dibentuk.
30. Peserta didik diingatkan kembali
pada kesepakatan diskusi
kelompok.
31. Guru membantu peserta didik
dalam membagi tugas demonstrasi
pengukuran suhu tubuh.
Fase 3: 32. Peserta didik dibimbing
Membimbing mendiskusikan tindakan
penyelidikan pengukuran suhu tubuh.
33. Peserta didik dibimbing mencari
individu maupun
dan mengumpulkan informasi
kelompok tentang SOP pengukuran suhu
tubuh dari buku cetak maupun dari
internet.
34. Peserta didik melakukan diskusi
kelompok dan mengkolaborasikan
informasi yang telah didapatkan
dari berbagai sumber materi di LMS
dan dibuku sumber belajar.
35. Creativity
Fase 4:
Peserta didik menampilkan hasil
Mengembangkan diskusi yang telah dibuat mengenai
dan menyajikan tindakan pengukuran suhu tubuh
hasil karya sesuai SOP dengan Power Point.
36. Peserta didik yang lain menyimak
penjelasan dari temannya.
37. Peserta didik mendemonstrasikan
secara berkelompok tindakan
pengukuran suhu tubuh sesuai SOP.
Fase 5: 38. Communication
Menganalisis Setiap kelompok memberikan
dan tanggapan.
mengevaluasi 39. Guru memberikan apresiasi kepada
proses peserta didik yang melakukan
presentasi dengan baik.
pemecahan
40. Peserta didik membuat kesimpulan
masalah hasil diskusi.
Penutup 41. Peserta didik mengerjakan evaluasi 20 menit
hasil belajar pada LMS.
42. Peserta didik difasilitasi oleh guru
melakukan refleksi terhadap materi
pembelajaran yang sudah
berlangsung.
43. Guru menyampaikan materi untuk
pertemuan selanjutnya.
44. Guru menugaskan peserta didik
untuk membaca materi pengukuran
suhu tubuh pada LMS.
45. Peserta didik bersama guru
melakukan penguatan.
46. Guru menyampaikan pesan moral
dan tindak lanjut untuk kegiatan
pembelajaran selanjutnya.
47. Peserta didik bersama-sama guru
menutup pembelajaran dengan
menyanyikan lagu daerah dan
berdo’a.
G. MEDIA/ALAT, BAHAN, DAN SUMBER BELAJAR
1. Media/Alat :
 Spidol, papan tulis dan penghapus
 Laptop & infocus
 LMS Simbol
 LKPD atau lembar kerja peserta didik
 Lembar penilaian
 Alat-alat praktik laboratorium
2. Bahan :
 Slide presentasi (ppt)
 Video kasus
https://youtu.be/o9VfnxOb5gI
 Video praktik pengukuran suhu tubuh melalui link youtube
https://youtu.be/izkpsNQwE6E
3. Sumber Belajar :
 Buku Materi Konsep Dasar Tindakan Keperawatan Kelas XI, penerbit Andi.
 Buku Ajar KDTK, penerbit In Media.
 Buku lain yang menunjang.
 Multimedia interaktif dan Internet.

H. PENILAIAN
1. Jenis dan Teknik Penilaian (terlampir):
a. Jenis
 Sikap
Penilaian sikap peserta didik yang dilakukan oleh guru melalui observasi
langsung. Indikator sikap peserta didik yang dinilai adalah:
1) Sikap spiritual (mensyukuri)
2) Jujur
3) Kerja sama
4) Harga diri
 Pengetahuan
Penilaian pengetahuan peserta didik yang dilakukan oleh guru melalui soal-
soal pilihan ganda yang sudah disediakan pada LMS Simbol sekolah.
 Keterampilan
Penilaian keterampilan peserta didik yang dilakukan oleh guru melalui unjuk
kerja peserta didik. Indikator keterampilan peserta didik yang dinilai adalah:
1) Komunikasi terapeutik
2) Mempersiapkan alat dan bahan pengukuran suhu
3) Mempersiapkan klien
4) Melakukan pengukuran suhu tubuh sesuai SOP
5) Melakukan pencatatan dan pelaporan
b. Teknik
 Sikap : Lembar observasi
 Pengetahuan : Soal pilihan ganda melalui LMS dan penugasan
 Keterampilan : Lembar observasi

2. Instrumen Penilaian
a. Sikap : Terlampir
b. Pengetahuan : Terlampir
c. Keterampilan : Terlampir
I. PEMBELAJARAN REMEDIAL DAN PENGAYAAN
a. Remedial
Peserta didik yang belum menguasai materi (belum mencapai ketuntasan belajar)
akan dijelaskan kembali oleh guru materi “pengukuran suhu tubuh dan prosedur
pengukuran suhu tubuh”. Guru melakukan penilaian kembali dengan soal yang
sejenis atau memberikan tugas individu terkait dengan topik yang telah dibahas.
Remedial dilaksanakan pada waktu dan hari tertentu yang disesuaikan.

PROGRAM REMIDI

Sekolah : SMKN 2 Amuntai


Kelas/Semester : XI/ Ganjil
Mat Pelajaran : Konsep Dasar Tindakan Keperawatan
Ulangan Harian Ke :
Tanggal Ulangan Harian :
Bentuk Ulangan Harian :
Materi Ulangan Harian : Prosedur pengukuran suhu tubuh
KD/Indikator : Menerapkan pengukuran suhu tubuh
KKM : 65
Nama Indikator Bentuk Nilai
Nilai Ket.
No Peserta yang Belum Tindakan Setelah
Ulangan
Didik Dikuasai Remedial Remedial
1

4
b. Pengayaan
Dalam kegiatan pembelajaran, peserta didik yang sudah menguasai materi
sebelum waktu yang telah ditentukan, diminta untuk membuat soal-soal
pengayaan berupa pertanyaan-pertanyaan yang lebih fenomenal dan inovatif atau
aktivitas lain yang relevan dengan topik pembelajaran “pengukuran suhu tubuh
dan prosedur pengukuran suhu tubuh”. Dalam kegiatan ini, guru dapat mencatat
dan memberikan tambahan nilai bagi peserta didik yang berhasil dalam
pengayaan.

Amuntai, Oktober 2022


Mengetahui
Kepala SMK Negeri 2 Amuntai Guru Mata Pelajaran

Herry Fitriyadi, M.Pd Eka Nadyawati, S.Kep


NIP. 19730224 200501 1 007 NIP. 19881215 202221 2 002
PENGUKURAN SUHU TUBUH
Sekolah : SMKN 2 Amuntai
Mata Pelajaran/Tema/Subtema : Keterampilan Dasar Tindakan
Keperawatan/Pemeriksaan Tanda-Tanda
Vital/Pengukuran Suhu Tubuh
Kelas/Semester : XI/Ganjil

A. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui kegiatan tanya jawab, diskusi, dan presentasi peserta didik dapat menjelaskan
konsep suhu tubuh, menerapkan pengukuran suhu tubuh, membandingkan hasil
pengukuran suhu tubuh pada area tubuh yang berbeda (temporal dan aksila),
menyimpulkan hasil dan menampilkan intervensi tindakan keperawatan pengukuran
suhu tubuh dengan benar dan bertanggung jawab.
2. Melalui kegiatan demonstrasi, peserta didik dapat mempersiapkan alat dan bahan, serta
melakukan pengukuran suhu tubuh dengan benar dan bertanggung jawab.

B. Uraian Materi
a. Definisi
Suhu adalah ukuran kuantitatif panas tubuh. Suhu merupakan proses produksi panas
tubuh yang dipengaruhi oleh pusat pengatur suhu tubuh (termoregulasi) di otak, yang
disebut hypothalamus.
Kehilangan suhu tubuh dapat terjadi karena beberapa proses:
a. Konduksi
Konduksi adalah proses pemindahan panas dari benda ke benda lainnya melalui
kontak secara langsung.
b. Radiasi
Radiasi adalah proses pemindahan panas dari benda satu ke benda lainnya tanpa
melalui kontak secara langsung.
c. Konveksi
Konveksi merupakan proses pemindahan panas yang terjadi karena adanya
pergerakan udara.
d. Evaporasi
Evaporasi adalah pemindahan panas yang terjadi karena adanya proses penguapan.
b. Tujuan Pemeriksaan suhu

1. Mengetahui suhu badan panas.

2. Mengetahui adanya kelainan pada tubuh dipergunakan sebagai salah satu


penyokong dalam membantu menentukan diagnosa.

3. Mengetahui perkembangan penyakit.

c. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi

Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi suhu tubuh antara lain latihan (exercise),
suhu lingkungan, variasi diurnal, umur, jenis kelamin, hormon tiroid, kelembapan
udara, obat-obatan, kafein, merokok, obesitas, stres, asupan makanan, dan alkohol.

1) Latihan (exercise)
Pada awal abad ke-20, penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa pada pelari
marathon dapat meningkat di atas 40 derajat melalui pengukuran suhu rektal atlet
segera setelah mencapai garis finish. Selama latihan fisik, produksi panas dari
proses metabolisme dapat meningkat 10 sampai 20 kali lipat, tapi kurang dari 30%
dari panas yang dihasilkan diubah menjadi energi mekanik. Sebaliknya, 70% panas
dari metabolisme tersebut akan dilepaskan ke lingkungan. Panas mulai menumpuk
di dalam tubuh ketika mekanisme kehilangan panas tidak mampu mengatasi
banyaknya produksi panas dari proses metabolisme, yang kemudian akan mengarah
ke peningkatan suhu tubuh. Misalnya, rata-rata suhu gastrointestinal (GI) sebelum
latihan adalah 37,6°C akan meningkat menjadi 39,3°C setelah berjalan selama 45
menit di luar ruangan.
2) Suhu Lingkungan
Pada penelitian yang dilakukan oleh Prabhjot S, dkk, peneliti melakukan
pengukuran suhu dengan melakukan kontrol terhadap suhu ruang pengukuran dan
hasil yang didapatkan adalah terdapat perbedaan suhu yang cukup signifikan (1°F)
dengan adanya kontrol suhu ruangan.
3) Variasi Diurnal
Tubuh mempunyai jam biologis yang dikenal dengan ritme sirkardian dan diatur
oleh hipotalamus. Ritme ini dapat mempengaruhi perilaku dan pola 6 fungsi
biologis utama, salah satunya adalah suhu tubuh. Ritme ini dapat dipengaruhi oleh
faktor-faktor eksternal, misalnya cahaya, kegelapan, dan aktivitas seseorang. Pada
penelitian sebelumnya, manusia dibawah kondisi pencahayaan dan interaksi sosial
yang terbilang normal, dengan waktu bangun tidur pukul 07.00 dan waktu tidur
pukul 23.00, suhu tubuh mulai naik tiga jam sebelum bangun mulai dari 36,5°C
untuk suhu terendah dan mencapai 37,4°C pada pukul 19.00-20.00, setelah itu
mulai turun pada suhu 36,5°C pada pukul 04.00.
4) Umur
Suhu tubuh wanita dan pria yang berusia 60 tahun ke atas lebih rendah
dibandingkan suhu tubuh orang yang lebih muda, selain itu juga toleransi mereka
terhadap suhu yang ekstrem lebih terbatas. Regulasi suhu tubuh tidak tergantung
pada organ tunggal, melainkan melibatkan hampir semua sistem tubuh. Seiring
dengan lanjutnya usia, sistem-sistem didalam tubuh akan menurun fungsinya,
begitu juga dengan sistem yang mengatur suhu tubuh.
5) Jenis Kelamin
Pada laki-laki terdapat hormon testosterone yang tinggi. Hal ini mengakibatkan
peningkatan tingkat metabolisme di dalam tubuh. Pada wanita, suhu cenderung
meningkat ketika sedang menstruasi atau haid, dan ketika sedang ovulasi terjadi
peningkatan suhu 0,3 – 0,5°C pada pagi hari akibat produksi hormon progesteron.
6) Hormon Tiroid
Hormon tiroid merupakan salah satu hormon yang dapat mempengaruhi suhu tubuh
karena perannya dalam mengatur tingkat metabolisme basal tubuh. Bila seseorang
mengalami hipertiroidisme, maka BMR (Basal Metabolic Rate) akan meningkat
dan produksi panas juga akan meningkat. Sebaliknya bila seseorang mengalami
hipotiroidisme maka BMR akan menurun dan produksi panas juga akan menurun.
7) Kelembapan Udara
Niwa dan Nakayama (1978) menegaskan bahwa terjadi peningkatan suhu inti tubuh
ketika seseorang sedang melakukan latihan dengan intensitas sedang pada saat
kondisi kelembapan udara tinggi, selain itu juga dilaporkan bahwa terjadi
peningkatan sekresi keringat dan penurunan proses evaporasi pada kelembapan
tinggi. Tingkat kelembapan yang ideal adalah 50-80%. 50% menunjukkan bahwa
udara terisi setengah dari kapasitas maksimum air yang bisa ditampung di udara.
8) Obat-obatan
Konsumsi obat-obatan dapat mempengaruhi suhu tubuh. Beberapa obat yang
memiliki efek antipiretik dan sering digunakan antara lain aspirin, asetaminofen,
dan ibuprofen. Selain itu, terdapat laporan kasus bahwa seorang remaja negro
berusia 13 tahun yang menderita schizophrenia mendapatkan terapi chlorpromazine
mengalami hiperpireksia berat setelah berolahraga, setelah ditelurusi hiperpireksia
berat ini disebabkan oleh buruknya ventilasi lingkungan tempai ia berolahraga.
9) Kafein
Kafein sering dikonsumsi agar tetap terjaga pada malam hari terutama orang-orang
yang bekerja pada shift malam. Peningkatan alertness oleh kafein dikaitkan dengan
tingginya suhu inti tubuh (Tc). Peningkatan Tc ini diakibatkan oleh vasokonstriksi
dari pembuluh darah yang merupakan efek dari kafein. Tc yang rendah dan
sempitnya DPG (distal-to-proximal skin temperature gradient) telah dilaporkan
berkaitan dengan peningkatan kualitas tidur.
10) Merokok
Merokok dapat mempengaruhi suhu tubuh, namun hal ini tergantung jumlah rokok
yang dihisap per minggu. Seorang perokok berat akan mengalami perubahan
terbesar dalam aliran darah perifer akibat pengaruh nitrous oxide terus menerus.
11) Overweight dan Obesitas
Overweight dan obesitas terjadi akibat ketidakseimbangan energi (energy
imbalance) untuk waktu yang lama. Namun, overweight tidak selalu berhubungan
dengan kelebihan lemak tubuh. Overweight dapat terjadi karena meningkatnya
massa otot tubuh. Sedangkan obesitas adalah keadaan dimana terdapat kelebihan
lemak tubuh akibat banyaknya masukan kalori tanpa diimbangi dengan aktivitas
fisik yang cukup. Sedikitnya penggunaan energi oleh tubuh akan berdampak pada
pengeluaran panas sehingga pada seseorang dengan obesitas memiliki suhu tubuh
yang cenderung lebih rendah.
12) Stress
Termoregulasi pada manusia merupakan proses yang kompleks di bawah kendali
sistem saraf pusat, dan suhu inti maupun perifer pada manusia akan merespon
secara berbeda terhadap paparan stres yang terjadi. Menurut teori, saat stres,
neuron-neuron post ganglion akan melepaskan norepinefrin (NE) dan juga akan
memicu pelepasan hormon epinefrin dan 10 NE sehingga terjadi peningkatan
metabolisme sel di dalam tubuh yang berdampak pada naiknya suhu tubuh.
13) Asupan Makanan
Salah satu yang mempengaruhi laju metabolisme tubuh adalah asupan makanan.
Pembentukan panas yang terinduksi oleh makanan akan meningkat selama 12 jam
akibat peningkatan aktivitas metabolik yang berkaitan dengan pemrosesan dan
penyimpanan nutrien, terutama oleh proses biokimiawi.
14) Alkohol
Alkohol atau ethanol mempengaruhi berbagai sistem fisiologis didalam tubuh.
Alkohol kerap kali dikaitkan dengan kasus hipotermia accidental, yang dapat
berlanjut hingga menimbulkan banyak kematian (Teresinski et al., 2005).
Vasodilatasi yang terjadi pada pembuluh darah perifer setelah pemberian ethanol
dianggap sebagai efek langsung ethanol terhadap pembuluh darah (Wasielewski &
Holloway, 2001). Sensasi hangat pada kulit yang sering dihasilkan oleh etanol
diasumsikan terjadi karena pembuluh darah perifer melebar (Fleming et al., 2001).

d. Metode Pengukuran Suhu


Terdapat 4 metode pengukuran suhu tubuh yang dapat dipergunakan, yaitu:
1. Oral (mulut)
Metode ini adalah metode yang paling sering digunakan. Dan rentang suhu pada
oral sendiri diantara 35,8-37,3°C.
2. Aurikula (telinga)
Metode ini adalah metode paling akurat dalam pemeriksaan suhu tubuh. Telinga,
terutama gendang telinga adalah bagian yang menggambarkan suhu inti dari organ-
organ dalam tubuh.
3. Rektal (anus)
Suhu rektal lebih tinggi satu derajat dari suhu pada oral.
4. Aksila (ketiak)
Pemeriksaan suhu tubuh dengan metode aksila digunakan hanya dengan kondisi
pasien tidak diijinkan untuk menggunakan thermometer oral, aurikula ataupun
rektal. Suhu yang dihasilkan pada pemeriksaan dengan metode ini memiliki selisih
0,3-0,4 derajat lebih rendah dari pada pemeriksaan suhu per oral.
e. Pengukuran suhu
Suhu tubuh normal seseorang bervariasi bergantung jenis kelamin, aktivitas baru-baru
ini, makanan atau konsumsi cairan, dan pada wanita ada tahap siklus menstruasi. Suhu
tubuh normal, menurut American Medical Association, berkisar antara 36,5-37,2°C.
Seseorang dikatakan bersuhu tubuh rendah (hypopirexia/hipotermia), jika suhu
tubuhnya <36°C. Seseorang dikatakan bersuhu tubuh tinggi/panas jika:
- Demam : jika bersuhu 37,5-38°C
- Febris : jika bersuhu 38-39°C
- Hipertermia : jika bersuhu >40°C

Hipertermia adalah kondisi ketika suhu tubuh berada pada titik lebih dari 40°C.
Hipertermia terjadi ketika tubuh gagal mengatur suhu sehingga suhu tubuh pun terus
meningkat. Sengatan panas akan dirasakan oleh pengidap hipertermia.

Suhu tubuh rendah bisa disebut sebagai hipotermia. Suhu tubuh yang terlalu rendah
dapat mengancam jiwa karena memperlambat sistem kerja saraf dan berujung pada
kegagalan fungsi organ jantung dan pernapasan, serta kematian.
Cara pengoperasian termometer digital adalah sebagai berikut:

a. Pengukuran di Oral
1. Nyalakan termometer sesuai intruksi yang tercantum pada package termometer
yang digunakan.
2. Letakkan ujung termometer di bawah salah satu sisi lidah ke arah belakang.
Tutup mulut lalu bernafas melalui hidung.
3. Tunggu sampai terdengar suara “bip” (biasanya sekitar 10 detik sampai 5 menit)
lalu lepaskan termometer kemudian dilakukan pembacaan suhu.

b. Pengukuran di Aksila
1. Nyalakan termometer sesuai intruksi yang tercantum pada package
termometer yang digunakan.
2. Pastikan ketiak kering lalu tempatkan termometer.
3. Jepit termometer dengan cara menahan siku di dada.
4. Tunggu sampai terdengar suara “bip” (biasanya sekitar 10 detik sampai 5
menit) lalu lepaskan termometer kemudian dilakukan pembacaan suhu.
c. Pengukuran di Rektal
Pengukuran suhu di rektal adalah metode paling akurat namun sangat tidak
nyaman untuk orang dewasa. Untuk mengukur suhu rektal, masukkan prob
termometer sedalam 1-2 cm ke dalam anus. Tunggu sampai terdengar suara
“bip” (biasanya sekitar 10 detik sampai 5 menit) lalu lepaskan termometer
kemudian dilakukan pembacaan suhu.
d. Pengukuran di Temporal
Begini cara menggunakan termometer dahi untuk mengukur suhu:
1. Aktifkan perangkat dengan tombol daya. pemeriksa akan tahu saat ia
sudah menyala.
2. Saat termometer siap, posisikan tidak lebih dari 5 cm dari tengah dahi.
Pemeriksa juga bisa menyentuh dahi dengan beberapa model.
Pemeriksa juga akan mendapatkan pembacaan yang paling akurat jika
termometer diarahkan langsung ke dahi yang tanpa rambut.
3. Banyak termometer memiliki lampu panduan yang membuat tebakan di
luar penentuan posisi.
4. Pastikan untuk memegang termometer dengan stabil. Termometer dan
dahi harus bebas dari gerakan untuk mendapatkan pembacaan yang
akurat.
5. Tekan tombol suhu.
6. Perangkat akan berbunyi bip atau berkedip untuk memberi tahu bahwa
suhu siap untuk dibaca. Ini hanya memakan waktu sekitar 2 detik.
7. Petunjuk untuk termometer dahi berbeda-beda menurut produsennya.
Pastikan untuk membaca dan memegang petunjuk atau panduan
pengguna yang disertakan dengan perangkat.

C. Latihan dan Kunci Jawaban/Rubrik


 Latihan
1. Seorang peserta didik datang ke laboratorium Asper dengan mengeluh tidak enak badan,
kepala terasa sakit dan agak pusing. Ia tampak pucat, lemas dan badan teraba hangat.
Setelah dilakukan pemeriksaan pengukuran suhu badan didapat hasilnya adalah 38°C.
Berdasarkan kasus di atas, hasil pengukuran suhu tersebut termasuk dalam kategori…
a. Normal
b. Hipertermi
c. Febris
d. Hipotermi
e. Demam
Kunci: C
2. Orang yang beraktivitas di dalam ruangan akan memiliki perbedaan suhu tubuh dengan
orang yang beraktivitas diluar ruangan seperti alam terbuka. Perbedaan suhu tubuh ini
dipengaruhi oleh faktor…
a. Aktivitas
b. Cairan
c. Iklim
d. Stress
e. Jenis kelamin
Kunci: A
3. Perhatikan pernyataan di bawah ini!
1) Mengukur suhu tubuh.
2) Mengetahui suhu tubuh.
3) Membandingkan hasil pengukuran suhu tubuh dengan nilai normal suhu tubuh.
4) Mendokumentasikan hasil pengukuran suhu tubuh.
5) Melaporkan hasil pengukuran suhu tubuh.
Berdasarkan pernyataan di atas, yang merupakan tujuan dari pengukuran suhu tubuh
adalah…

a. 1 dan 2
b. 1 dan 3
c. 2 dan 3
d. 2 dan 4
e. 3 dan 5
Jawaban: C
4. Pernyataan di bawah ini yang benar mengenai pengukuran suhu tubuh adalah…
a. Termometer digital dibersihkan dengan alcohol, diletakkan pada area aksila dan
tunggu sampai thermometer berbunyi.
b. Pasang sampiran, pasang APD, bersihkan aksila dari keringat, bersihkan
thermometer digital dan letakkan pada aksila dan posisikan tangan pasien di atas
dada, tunggu sampai hasil pemeriksaan keluar.
c. Bersihkan thermometer digital dan letakkan pada aksila dan posisikan tangan
pasien di atas dada, tunggu sampai hasil pemeriksaan keluar.
d. Pasang sampiran, pasang APD, bersihkan thermometer digital dan letakkan pada
aksila dan posisikan tangan pasien di atas dada, tunggu sampai hasil pemeriksaan
keluar.
e. Pasang sampiran, pasang APD, bersihkan aksila dari keringat, letakkan termometer
pada aksila dan posisikan tangan pasien di atas dada, tunggu sampai hasil
pemeriksaan keluar.
Jawaban: B
5. Kebanyakan pasien Covid-19 mengalami kenaikan suhu tubuh >37,5°C karena…
a. karena pada saat itu virus masuk kedalam tubuh manusia dan disitulah daya tahan
tubuh kita mengeluarkan imun untuk melawan infeksi
b. karena virus suka suhu yang panas
c. karena merupakan upaya virus menyerang tubuh manusia
d. karena suhu dari virus covid 19 diatas 37°C
e. Karena infeksi dari virus dalam tubuh si penderita
Jawaban: A
6. Pemeriksaan fisik suhu tubuh dengan metode palpasi di bawah ini adalah…
a. Melihat hasil pengukuran pada termometer.
b. Memasangkan termometer pada aksila.
c. Mengukur suhu tubuh dengan termo gun.
d. Meraba temporal dengan punggung tangan.
e. Meraba area aksila dengan punggung tangan.
Jawaban: D
7. Suhu tubuh manusia yang sehat (normal) adalah…
a. 35°C -36,5°C
b. 36,5°C-37,2°C
c. <36,5°C
d. >37,5°C
e. >40°C

Jawaban: B

8. Perhatikan alat dan bahan di bawah ini!


1) Thermometer digital
2) Termogun
3) Alcohol swab
4) Bengkok
5) Tisu
6) Bak Instrumen
Yang merupakan alat dan bahan pengukuran suhu pada aksila adalah…

a. 1, 4, dan 6
b. 1, 3, dan 5
c. 1, 4, dan 5
d. 2, 3, dan 6
e. 2, 4, dan 5
Kunci jawaban: B
9. Pernyataan yang benar di bawah ini penggunaan bahan pengukuran suhu adalah…
a. Alcohol swab digunakan sebagai desinfektan pada thermometer digital sebelum dan
sesudah digunakan untuk pengukuran suhu tubuh.
b. Tisu digunakan untuk membersihkan thermometer sebelum dan sesudah.
c. Bengkok digunakan sebagai tempat sampah medis setelah tindakan
d. Bak instrument digunakan sebagai wadah menyimpan alat dan bahan steril
e. Termometer digunakan sebagai alat untuk mengukur suhu tubuh
Kunci jawaban: A
10. Perhatikan pernyataan di bawah ini!
1) Nyalakan termometer.
2) Letakkan ujung termometer di bawah salah satu sisi lidah ke arah belakang.
3) Tutup mulut lalu bernafas melalui hidung.
4) Tunggu sampai terdengar suara “bip” (biasanya sekitar 10 detik sampai 5 menit) lalu
lepaskan termometer kemudian dilakukan pembacaan suhu.
Pernyataan di atas merupakan pemeriksaan tubuh pada…
a. Aksila
b. Temporal
c. Oral
d. Aurikula
e. Rektal
Jawaban: C

11. Perhatikan pernyataan di bawah ini!


1) Nyalakan termometer.
2) Pastikan ketiak kering lalu tempatkan termometer.
3) Jepit termometer dengan cara menahan siku di dada.
4) Tunggu sampai terdengar suara “bip” lalu lepaskan termometer kemudian
dilakukan pembacaan suhu.
Berdasarkan pernyataan di atas, pengukuran suhu tubuh tersebut dilakukan pada
area…
a. Temporal
b. Oral
c. Aksila
d. Rektal
e. Aurikula
Jawaban: C
12. Perhatikan pernyataan di bawah ini!
Saat termometer siap, posisikan tidak lebih dari 5 cm dari tengah dahi. Pemeriksa
juga bisa menyentuh dahi dengan beberapa model. Pemeriksa juga akan
mendapatkan pembacaan yang paling akurat jika termometer diarahkan langsung
ke dahi yang tanpa rambut.
Berdasarkan pernyataan di atas, pengukuran suhu tubuh di lakukan pada area…
a. Temporal
b. Aurikula
c. Aksila
d. Rektal
e. Oral
Jawaban: A

13. Perhatikan pernyataan di bawah ini!


1) Mengetahui suhu badan panas.
2) Mengetahui adanya kelainan pada tubuh dipergunakan sebagai salah satu
penyokong dalam membantu menentukan diagnosa.
3) Mengetahui perkembangan penyakit.
4) Latihan fisik meningkatkan suhu tubuh.
5) Paparan sinar matahari secara langsung mempengaruhi suhu tubuh.
Berdasarkan pernyataan di atas, tujuan pemeriksaan suhu tubuh ada pada nomor…
a. 1, 2, dan 3
b. 2, 3, dan 4
c. 3, 4, dan 5
d. 1, 3, dan 5
e. 2, 3, dan 5
Jawaban: A

14. Tn. Yu pertama kali mendaki. Tn. Yu merasa sangat kedinginan dan menggigil dan
terlihat pucat. Jika dilakukan pemeriksaan suhu tubuh mungkin saja didapatkan hasil
dibawah normal yaitu 35,0°C. Pada kasus tersebut Tn.Yu mengalami suhu…
a. Hipotermi
b. Hipertermi
c. Demam
d. Febris
e. Normal

Jawaban: A

15. Seorang perempuan usia 50 tahun datang ke Puskesmas dengan keluhan demam. Tanda-
tanda vital menunjukkan suhu 38,6 °C, frekuensi nadi 90 x/menit, TTV 120/80 mmHg,
dan respirasi 24x menit. Diagnosa keperawatan pada kasus tersebut adalah…
a. Nyeri akut
b. Gangguan perfusi
c. Gangguan istirahat tidur
d. Hipertermi
e. Intoleransi aktivitas

Jawaban: D

16. Bayi Ny. D usia 9 bulan di bawa ke Posyandu untuk melakukan imunisasi. Sebelum
imunisasi diberikan, bayi tersebut suhu tubuhnya diukur. Alat pengukur suhu tubuh
yang tepat untuk bayi Ny. D adalah…
a. Termometer air raksa oral
b. Termometer air raksa aksila
c. Termometer kulit tangan
d. Termometer air raksa rektal
e. Termometer digital

Jawaban: E
17. Pengukuran suhu tubuh pada frontal dan aksila tidak akan akurat apabila…
a. Area yag diukur berkeringat dan basah
b. Pasien sangat gugup
c. Udara ruangan dingin
d. Udara sekitar sangat panas
e. Pasien adalah orang disabilitas
Kunci: A
18. Seorang peserta didik datang ke UKS dengan keluhan badan terasa panas, pusing dan
sakit kepala sudah 2 hari. Pasien tampak lesu, pucat, dan lemah. Petugas UKS
mempersilahkan peserta didik berbaring untuk dilakukan pemeriksaan. Petugas
meletakkan punggung tangan pada area frontal peserta didik dan teraba hangat,
kemudian petugas UKS mengambil thermometer dan memeriksa pada aksila peserta
didik. Hasil pengukuran suhu tubuh aksila adalah 38,8°C. Namun petugas UKS merasa
ragu dengan hasilnya. Akhirnya petugas UKS memutuskan memeriksa ulang suhu
tubuh peserta didik dengan menggunakan termogun pada area frontal. Hasil
pemeriksaan suhu tubuh pada area frontal adalah 39,4°C.
Pada pemeriksaan suhu tubuh dalam kasus di atas, dapat diketahui bahwa…
a. Area frotal merupakan area yang dekat dengan pusat pengatur suhu tubuh dan aksila
merupakan area yang jauh dari pusat pengatur suhu tubuh.
b. Area frontal lebih kering dari pada area aksila yang sering basah karena keringat.
c. Hasil pengukuran suhu tubuh pada area aksila lebih akurat daripada pengukuran suhu
tubuh pada area frontal.
d. Pengukuran suhu tubuh pada area frontal dipengaruhi oleh suhu lingkungan sekitar.
e. Pengukuran suhu tubuh pada area frontal lembih akurat dari pada pengukuran area
aksila.
Kunci: A
19. Seorang peserta didik datang ke UKS dengan keluhan badan terasa panas, pusing dan
sakit kepala sudah 2 hari. Pasien tampak lesu, pucat, dan lemah. Petugas UKS
mempersilahkan peserta didik berbaring untuk dilakukan pemeriksaan. Petugas
meletakkan punggung tangan pada area frontal peserta didik dan teraba hangat,
kemudian petugas UKS mengambil thermometer dan memeriksa pada aksila peserta
didik. Hasil pengukuran suhu tubuh aksila adalah 38,8°C. Namun petugas UKS merasa
ragu dengan hasilnya. Akhirnya petugas UKS memutuskan memeriksa ulang suhu
tubuh peserta didik dengan menggunakan termogun pada area frontal. Hasil
pemeriksaan suhu tubuh pada area frontal adalah 39,4°C.
Pada pemeriksaan suhu tubuh dalam kasus di atas, dapat disimpulkan bahwa …
a. Peserta didik mengalami hipertermi dan perlu pemeriksaan lebih lanjut karena
demam sudah 2 hari.
b. Peserta didik mengalami hipertermi dan perlu tindakan rehidrasi secepatnya.
c. Peserta didik mengalami demam biasa dan hanya perlu diberi kompres
d. Peserta didik mengalami hipertermi dan segera diberi obat.
e. Peserta didik mengalami hipertermi dan harus dipasang infus RL
Jawaban: A
20. Seorang peserta didik datang ke UKS dengan keluhan badan terasa panas, pusing dan
sakit kepala sudah 2 hari. Pasien tampak lesu, pucat, dan lemah. Petugas UKS
mempersilahkan peserta didik berbaring untuk dilakukan pemeriksaan. Petugas
meletakkan punggung tangan pada area frontal peserta didik dan teraba hangat,
kemudian petugas UKS mengambil thermometer dan memeriksa pada aksila peserta
didik. Hasil pengukuran suhu tubuh aksila adalah 38,8°C. Namun petugas UKS merasa
ragu dengan hasilnya. Akhirnya petugas UKS memutuskan memeriksa ulang suhu
tubuh peserta didik dengan menggunakan termogun pada area frontal. Hasil
pemeriksaan suhu tubuh pada area frontal adalah 39,4°C.
Pada pemeriksaan suhu tubuh dalam kasus di atas, intervensi keperawatan yang
diberikan petugas UKS adalah…
a. Kaji suhu tubuh, atur posisi pasien, dekatkan peralatan didekat pasien, ukur suhu
tubuh pasien, berikan terapi cairan jalur IV, lakukan kompres hangat, anjurkan
memakai pakaian yang tipis, kolaborasi pemberian obat antipiretik.
b. Kaji suhu tubuh, atur posisi pasien, kolaborasi pemberian obat antipiretik.
c. Lakukan kompres hangat, anjurkan memakai pakaian yang tipis, kolaborasi
pemberian obat antipiretik.
d. Pemberian obat antipiretik dan berikan kompres hangat.
e. Kaji suhu tubuh, lakukan kompres hangat, kolaborasi pemberian obat antipiretik.
Jawaban: A

D. Daftar Pustaka
Jamilah, Andi Sitti., dkk. (2018). Buku Ajar KDTK Program Keahlian Keperawatan
Kompetensi Asisten Keperawatan. Tangerang: In Media.
Lestari, Yeni., dkk. (2018). Keterampilan Dasar Tindakan Keperawatan SMK/MAK
Kelas XI. Yogyakarta: Andi.
MEDIA PEMBELAJARAN

Sekolah : SMKN 2 Amuntai


Mata Pelajaran/Tema/Subtema : Keterampilan Dasar Tindakan
Keperawatan/Pemeriksaan Tanda-Tanda
Vital/Pengukuran Suhu Tubuh
Kelas/Semester : XI/Ganjil

A. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Melalui kegiatan tanya jawab, diskusi, dan presentasi peserta didik dapat menjelaskan
konsep suhu tubuh, menerapkan pengukuran suhu tubuh, membandingkan hasil
pengukuran suhu tubuh pada area tubuh yang berbeda (temporal dan aksila),
menyimpulkan hasil dan menampilkan intervensi tindakan keperawatan pengukuran
suhu tubuh dengan benar dan bertanggung jawab.
2. Melalui kegiatan demonstrasi, peserta didik dapat mempersiapkan alat dan bahan, serta
melakukan pengukuran suhu tubuh dengan benar dan bertanggung jawab.
B. MATERI POKOK
Pemeriksaan tanda-tanda vital dengan sub materi pengukuran suhu tubuh.
C. JENIS MEDIA YANG DIKEMBANGKAN
1. Video kasus
Link: https://youtu.be/o9VfnxOb5gI
2. Video praktikum dari youtube
Link: https://youtu.be/izkpsNQwE6E
3. LMS Simbol
D. BAHAN DAN ALAT YANG DIGUNAKAN
a. Bahan :
1. Video pembelajaran
2. Power point bahan ajar
3. LKPD
4. Lembar observasi
b. Alat :
1. LCD
2. Laptop
3. Papan tulis
4. Penghapus
E. LANGKAH-LANGKAH PEMBUATAN
Pertemuan 1
Langkah 1: video disiapkan dari link youtube.
Langkah 2: soal-soal disiapkan dan di upload pada LMS.
Langkah 3: bahan ajar disiapkan dan di upload pada LMS.
Langkah 4: lembar kerja peserta didik disiapkan dan dicetak.
Pertemuan 2
Langkah 1: video disiapkan dari link youtube.
Langkah 2:lembar kerja peserta didik disiapkan dan dicetak.
Langkah 3: bahan ajar disiiapkan dan di upload pada LMS.
F. LANGKAH-LANGKAH PENGGUNAAN
Pertemuan 1
Langkah 1 : Laptop dihidupkan.
Langkah 2 : LCD dipersiapkan dan dihidupkan.
Langkah 3 : Laptop dihubungkan dengan LCD.
Langkah 4 : Peserta didik dibagi dalam 3 kelompok secara heterogen.
Langkah 5 : Power point ditampilkan dan menjelaskan tujuan pembelajaran.
Langkah 6 : Materi yang sudah dikemas dalam bahan ajar ditampilkan.
Langkah 7 : Peserta didik diarahkan melihat langsung video tentang kasus pada
suhu tubuh.
Langkah 8 : Peserta didik berdiskusi tentang konsep pengukuran suhu tubuh
Langkah 9 : Peserta didik menganalisis informasi dari berbagai sumber belajar
dan media internet untuk mencari solusi masalah suhu tubuh.
Pertemuan 2
Langkah 1 : Laptop dihidupkan dan dihubungkan ke internet.
Langkah 2 : LCD dihidupkan.
Langkah 3 : Laptop dihubungkan dengan LCD.
Langkah 4 : Peserta didik dibagi dalam 3 kelompok secara heterogen.
Langkah 5 : Power point ditampilkan dan menjelaskan tujuan pembelajaran.
Langkah 6 : Materi dibuka dalam bahan ajar.
Langkah 7: Peserta didik diarahkan melihat langsung video pemeriksaan suhu
tubuh.
Langkah 8 : Peserta didik berdiskusi tentang pengukuran suhu tubuh.
Langkah 9 : Peserta didik menganalisis pengukuran suhu tubuh.
Soal dibuat C3 Pernyataan yang benar di bawah 9 A
dalam ini penggunaan bahan pengukuran
bentuk suhu adalah…
pilihan a. Alcohol swab digunakan
ganda dan sebagai desinfektan pada
dimasukkan thermometer digital sebelum
ke dalam dan sesudah digunakan untuk
LMS pengukuran suhu tubuh.
b. Tisu digunakan untuk
membersihkan thermometer
sebelum dan sesudah.
c. Bengkok digunakan sebagai
tempat sampah medis setelah
tindakan
d. Bak instrument digunakan
sebagai wadah menyimpan
alat dan bahan steril
e. Termometer digunakan
sebagai alat untuk mengukur
suhu tubuh

Soal dibuat C3 Pengukuran suhu tubuh pada 10 A


dalam frontal dan aksila tidak akan
bentuk akurat apabila…
pilihan a. Area yang diukur berkeringat
ganda dan dan basah
dimasukkan b. Pasien sangat gugup
ke dalam c. Udara ruangan dingin
LMS d. Udara sekitar sangat panas
e. Pasien adalah orang disabilitas
Soal dibuat C3 Perhatikan pernyataan di bawah C
dalam ini!
bentuk 1. Nyalakan termometer.
pilihan 2. Letakkan ujung termometer di
ganda dan bawah salah satu sisi lidah ke
dimasukkan arah belakang.
ke dalam 3. Tutup mulut lalu bernafas
LMS melalui hidung.
4. Tunggu sampai terdengar suara
“bip” (biasanya sekitar 10 detik
sampai 5 menit) lalu lepaskan
termometer kemudian
dilakukan pembacaan suhu.
Pernyataan di atas merupakan
pemeriksaan tubuh pada…
a. Aksila
b. Temporal
c. Oral
d. Aurikula
e. Rektal
Soal dibuat C3 Perhatikan pernyataan di bawah 11 C
dalam ini!
bentuk
1. Nyalakan termometer.
pilihan
2. Pastikan ketiak kering lalu
ganda dan
tempatkan termometer.
dimasukkan
3. Jepit termometer dengan cara
ke dalam
menahan siku di dada.
LMS
4. Tunggu sampai terdengar
suara “bip” lalu lepaskan
termometer kemudian
dilakukan pembacaan suhu.
Berdasarkan pernyataan di atas,
pengukuran suhu tubuh tersebut
dilakukan pada area…
a. Temporal
b. Oral
c. Aksila
d. Rektal
e. Aurikula
Soal dibuat C3 Perhatikan pernyataan di bawah 12 A
dalam ini!
bentuk Saat termometer siap, posisikan
pilihan tidak lebih dari 5 cm dari tengah
ganda dan dahi. Pemeriksa juga bisa
dimasukkan menyentuh dahi dengan
ke dalam beberapa model. Pemeriksa juga
LMS akan mendapatkan pembacaan
yang paling akurat jika
termometer diarahkan langsung
ke dahi yang tanpa rambut.
Berdasarkan pernyataan di atas,
pengukuran suhu tubuh di
lakukan pada area…
a. Temporal
b. Aurikula
c. Aksila
d. Rektal
e. Oral

Soal dibuat C3 Perhatikan pernyataan di bawah 13 A


dalam ini!
bentuk 1. Mengetahui suhu badan panas.
pilihan 2. Mengetahui adanya kelainan
ganda dan pada tubuh dipergunakan
dimasukkan sebagai salah satu penyokong
ke dalam dalam membantu menentukan
LMS diagnosa.
3. Mengetahui perkembangan
penyakit.
4. Latihan fisik meningkatkan
suhu tubuh.
5. Paparan sinar matahari secara
langsung mempengaruhi suhu
tubuh.
Berdasarkan pernyataan di atas,
tujuan pemeriksaan suhu tubuh
ada pada nomor…
a. 1, 2, dan 3
b. 2, 3, dan 4
c. 3, 4, dan 5
d. 1, 3, dan 5
e. 2, 3, dan 5

Soal dibuat C3 Tn. Yu pertama kali mendaki. Tn. 14 A


dalam Yu merasa sangat kedinginan dan
bentuk menggigil dan terlihat pucat. Jika
pilihan dilakukan pemeriksaan suhu tubuh
ganda dan mungkin saja didapatkan hasil
dimasukkan dibawah normal yaitu 35,0°C.
ke dalam Pada kasus tersebut Tn.Yu
LMS mengalami suhu…
a. Hipotermi
b. Hipertermi
c. Demam
d. Febris
e. Normal

Soal dibuat C3 Seorang perempuan usia 50 tahun 15 D


dalam datang ke Puskesmas dengan
bentuk keluhan demam. Tanda- tanda vital
pilihan menunjukkan suhu 38,6 °C,
ganda dan frekuensi nadi 90 x/menit, TTV
dimasukkan 120/80 mmHg, dan respirasi 24x
ke dalam menit. Diagnosa keperawatan pada
LMS kasus tersebut adalah…
a. Nyeri akut
b. Gangguan perfusi
c. Gangguan istirahat tidur
d. Hipertermi
e. Intoleransi aktivitas

Soal dibuat C3 Bayi Ny. D usia 9 bulan di bawa 16 E


dalam ke Posyandu untuk melakukan
bentuk imunisasi. Sebelum imunisasi
pilihan diberikan, bayi tersebut suhu
ganda dan tubuhnya diukur. Alat pengukur
dimasukkan suhu tubuh yang tepat untuk bayi
ke dalam Ny. D adalah…
LMS a. Termometer air raksa oral
b. Termometer air raksa aksila
c. Termometer kulit tangan
d. Termometer air raksa rektal
e. Termometer digital

Membandin Soal dibuat C4 Seorang peserta didik datang ke 17 A


gkan hasil dalam UKS dengan keluhan badan terasa
pengukuran bentuk panas, pusing dan sakit kepala
suhu tubuh pilihan sudah 2 hari. Pasien tampak lesu,
pada area ganda dan pucat, dan lemah. Petugas UKS
tubuh yang dimasukkan mempersilahkan peserta didik
berbeda ke dalam berbaring untuk dilakukan
(temporal LMS pemeriksaan. Petugas meletakkan
dan aksila). punggung tangan pada area frontal
peserta didik dan teraba hangat,
kemudian petugas UKS
mengambil thermometer dan
memeriksa pada aksila peserta
didik. Hasil pengukuran suhu
tubuh aksila adalah 38,8°C.
Namun petugas UKS merasa ragu
dengan hasilnya. Akhirnya petugas
UKS memutuskan memeriksa
ulang suhu tubuh peserta didik
dengan menggunakan termogun
pada area frontal. Hasil
pemeriksaan suhu tubuh pada area
frontal adalah 39,4°C.
Pada pemeriksaan suhu tubuh
dalam kasus di atas, dapat
diketahui bahwa…
a. Area frotal merupakan area
yang dekat dengan pusat
pengatur suhu tubuh dan
aksila merupakan area yang
jauh dari pusat pengatur suhu
tubuh.
b. Area frontal lebih kering dari
pada area aksila yang sering
basah karena keringat.
c. Hasil pengukuran suhu tubuh
pada area aksila lebih akurat
daripada pengukuran suhu
tubuh pada area frontal.
d. Pengukuran suhu tubuh pada
area frontal dipengaruhi oleh
suhu lingkungan sekitar.
e. Pengukuran suhu tubuh pada
area frontal lembih akurat dari
pada pengukuran area aksila.

Menyimpul Soal dibuat C4 Seorang peserta didik datang ke 18 A


kan hasil dalam UKS dengan keluhan badan terasa
pengukuran bentuk panas, pusing dan sakit kepala
suhu tubuh. pilihan sudah 2 hari. Pasien tampak lesu,
ganda dan pucat, dan lemah. Petugas UKS
dimasukkan mempersilahkan peserta didik
ke dalam berbaring untuk dilakukan
LMS pemeriksaan. Petugas meletakkan
punggung tangan pada area frontal
peserta didik dan teraba hangat,
kemudian petugas UKS
mengambil thermometer dan
memeriksa pada aksila peserta
didik. Hasil pengukuran suhu
tubuh aksila adalah 38,8°C.
Namun petugas UKS merasa ragu
dengan hasilnya. Akhirnya petugas
UKS memutuskan memeriksa
ulang suhu tubuh peserta didik
dengan menggunakan termogun
pada area frontal. Hasil
pemeriksaan suhu tubuh pada area
frontal adalah 39,4°C.
Pada pemeriksaan suhu tubuh
dalam kasus di atas, dapat
disimpulkan bahwa …
a. Peserta didik mengalami
hipertermi dan perlu
pemeriksaan lebih lanjut
karena demam sudah 2 hari.
b. Peserta didik mengalami
hipertermi dan perlu tindakan
rehidrasi secepatnya.
c. Peserta didik mengalami
demam biasa dan hanya perlu
diberi kompres
d. Peserta didik mengalami
hipertermi dan segera diberi
obat.
e. Peserta didik mengalami
hipertermi dan harus dipasang
infus RL

Menampilk Soal dibuat C5 Seorang peserta didik datang ke 19 A


an dalam UKS dengan keluhan badan terasa
intervensi bentuk panas, pusing dan sakit kepala
tindakan pilihan sudah 2 hari. Pasien tampak lesu,
keperawata ganda dan pucat, dan lemah. Petugas UKS
n sesuai dimasukkan mempersilahkan peserta didik
hasil ke dalam berbaring untuk dilakukan
pengukuran LMS pemeriksaan. Petugas meletakkan
suhu tubuh. punggung tangan pada area frontal
peserta didik dan teraba hangat,
kemudian petugas UKS
mengambil thermometer dan
memeriksa pada aksila peserta
didik. Hasil pengukuran suhu
tubuh aksila adalah 38,8°C.
Namun petugas UKS merasa ragu
dengan hasilnya. Akhirnya petugas
UKS memutuskan memeriksa
ulang suhu tubuh peserta didik
dengan menggunakan termogun
pada area frontal. Hasil
pemeriksaan suhu tubuh pada area
frontal adalah 39,4°C.
Pada pemeriksaan suhu tubuh
dalam kasus di atas, intervensi
keperawatan yang diberikan
petugas UKS adalah…
a. Kaji suhu tubuh, atur posisi
pasien, dekatkan peralatan
didekat pasien, ukur suhu tubuh
pasien, berikan terapi cairan
jalur IV, lakukan kompres
hangat, anjurkan memakai
pakaian yang tipis, kolaborasi
pemberian obat antipiretik.
b. Kaji suhu tubuh, atur posisi
pasien, kolaborasi pemberian
obat antipiretik.
c. Lakukan kompres hangat,
anjurkan memakai pakaian
yang tipis, kolaborasi
pemberian obat antipiretik.
d. Pemberian obat antipiretik dan
berikan kompres hangat.
e. Kaji suhu tubuh, lakukan
kompres hangat, kolaborasi
pemberian obat antipiretik.

Soal dibuat C5 Seorang pasien laki-laki berumur 20 A


dalam 16 tahun datang ke Puskesmas
bentuk dengan keluhan demam sampai
pilihan menggigil pada malam hari selama
ganda dan 1 hari. Pasien mengatakan sudah
dimasukkan minum Paracetamol namun suhu
ke dalam tubuh kembali tinggi. Saat dikaji,
LMS pasien memiliki riwayat penyakit
dahulu pernah mengalami demam
typhoid. Kemudian pasien
diberikan tindakan pemeriksaan
laboratorium dengan melakukan
tes Widal dan hasilnya pasien
positif mengalami demam typhoid.
Terapi pengobatan yang akan
diberikan oleh dokter adalah…
a. Anti piretik dan anti biotik
b. Anti inflamasi dan anti piretik
c. Anti biotik dan anti hipertensi
d. Anti piretik dan vitamin
e. Anti piretik dan anti virus

JUMLAH 20
SKOR MAKSIMAL 100

Pedoman penskoran:
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 65
Nilai= skor yang didapat x 100
Skor total
Lembar Remedial

Mata Pelajaran/Tema/Subtema : KDTK/Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital/ Pengukuran Suhu Tubuh


Kelas/Semester : XI/Ganjil
Tahun Pelajaran : 2022/2023
No Nama Peserta Didik Nilai Ulangan Indikator yang Belum Dikuasai Bentuk Tindakan Remedial Nilai Setelah Remedial Ket.

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
INSTRUMEN PENILAIAN KETERAMPILAN

Mata Pelajaran/Tema/Subtema : KDTK/Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital/ Pengukuran Suhu Tubuh


Kelas/Semester : XI/Ganjil
Tahun Pelajaran : 2022/2023

Kompetensi Indikator Teknik Butir Instrumen (Tugas) Skor Rubrik


Dasar
4.8 Melakukan Komunikasi Observasi 1. Peserta didik melakukan tahap pra 40 Pedoman penskoran:
pengukuran suhu terapeutik langsung saat interaksi Jika dilakukan maka skor
tubuh demonstrasi 2. Peserta didik melakukan tahap maksimal= 100
orientasi Jika jawabannya salah atau
3. Peserta didik melakukan tahap kerja tidak dijawab maka skornya= 0
4. Peserta didik melakukan tahap pada tiap butir instrumen
terminasi
Mempersiapkan Observasi 1. Persiapan alat dan bahan pengukuran 10 Nilai= skor yang didapat x 100
alat dan bahan langsung saat suhu dengan tepat sesuai SOP Skor total
pengukuran demonstrasi 2. Set alat dan bahan dibawa ke dekat
suhu pasien
Mempersiapkan Observasi 1. Pasien yang akan dicek dan dievaluasi 20
klien langsung saat 2. Menjelaskan tujuan dan Langkah-
demonstrasi langkah pengukuran suhu
Melakukan Observasi 1. Mencuci tangan sebelum tindakan 20
pengukuran langsung saat pengkuran suhu
suhu tubuh demonstrasi 2. Pengukuran suhu tubuh dilakukan
sesuai SOP sesuai urutan
Melakukan Observasi 1. Hasil tindakan pengukuran suhu 10
pencatatan dan langsung saat dicatat sesuai kebutuhan
pelaporan demonstrasi 2. Hasil yang dicatat, dilaporkan
Lembar Observasi Keterampilan

Mata Pelajaran/Tema/Subtema : KDTK/Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital/ Pengukuran Suhu Tubuh


Kelas/Semester : XI/Ganjil
Tahun Pelajaran : 2022/2023
Mempersiapkan Mempersiapkan Melakukan Melakukan
Komunikasi terapeutik alat dan bahan klien pengukuran pencatatan dan
No Nama Peserta Didik pengukuran suhu tubuh pelaporan
suhu sesuai SOP
1 2 3 4 1 2 1 2 1 2 1 2
1 M. Irfan
2 M. Ridho
3 Munawarah
4 Nadiya
5 Nadjua Mahmudah
Nayla Mailani Regina
6
Puteri
7 Nor Latifah
8 Novia Nabila
9 Rahadatul Rifa
10 Raihani
11 Ramadhina
Regita Aulia
12
Ayuningrum
13 Rinawati
14 Saripah
15 Siti Khadijah
16 Siti Norkhalisa
17 Siti Aisyah Maulida
18 Winda Lestari
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
(LKPD)
Sekolah : SMKN 2 Amuntai

Kelas/Semester : XI/ Ganjil

Mata Pelajaran/Tema/Subtema :KDTK/Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital/Pengukuran Suhu Tubuh

Pembelajaran :Tatap Muka

Alokasi Waktu :2 Jam Pembelajaran @45 Menit (Pertemuan 1)

Tujuan Pembelajaran :
1. .

Melalui kegiatan tanya jawab, diskusi, dan presentasi


peserta didik dapat menjelaskan definisi suhu,
mengklasifikasikan nilai-nilai suhu tubuh, dan menjelaskan
faktor-faktor yang mempengaruhi suhu tubuh,
menerapkan pengukuran suhu tubuh, membandingkan
hasil pengukuran suhu tubuh pada area tubuh yang
berbeda (frontal dan aksila), menyimpulkan hasil dan
menampilkan intervensi tindakan keperawatan pengukuran
suhu tubuh dengan benar dan bertanggung jawab
Nama Kelompok : ................................
Nama Anggota Kelompok :
1. ................................
2. ................................
3. ……………………

A. Judul : Pengukuran Suhu Tubuh


B. Petunjuk Belajar :
1. Bersama kawan-kawan mengamati video yang ditayangkan.
2. Carilah masalah yang dapat kalian temukan pada tayanga video tersebut.
3. Diskusikan bersama kawan-kawanmu dalam mengidentifikasi masalah pada tayangan video.
4. Bersama kawan-kawan mencari informasi dari berbagai sumber buku teks dan internet untuk
menemukan solusi dari masalah yang sudah kalian identifikasi.
5. Tulislah ke dalam LKPD apa hasil temuan kalian dari berbagai sumber informasi buku teks dan
internet.
6. Presentasikan hasil kerja kelompok kalian.
“Tetap Semangat Menjalani Proses Hari Ini”
Masalah apa yang kalian temukan pada video?

• ……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
Hasil Kajian Literatur
• Pengertian
• ……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
• Faktor-faktor penyebab
• ……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………..................................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................
Batasan Nilai-Nilai Suhu Tubuh
• ……………………………………………………………………………………………………………
• ……………………………………………………………………………………………………………
• ……………………………………………………………………………………………………………
• …………………………………………………………………………………………………………
• …………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
Rincikan intervensi keperawatan dari masalah yang kalian temukan
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………….
……….……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
KESIMPULAN
1. Masalah yang diidentifikasi

2. Pengertian dari masalah yang diidentifikasi

3. Faktor-faktor penyebab

4. Batasan nilai suhu tubuh normal

5. Intervensi keperawatan dari masalah yang diidentifikasi


Sekolah : SMKN 2 Amuntai

Kelas/Semester : XI/ Ganjil

Mata Pelajaran/Tema/Subtema :KDTK/Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital/Pengukuran Suhu Tubuh

Pembelajaran :Tatap Muka

Alokasi Waktu :6 Jam Pembelajaran @45 Menit (Pertemuan 2)

Melalui kegiatan demonstrasi, peserta didik dapat


mempersiapkan alat dan bahan, serta melakukan
pengukuran suhu tubuh dengan benar dan bertanggung
TUJUAN
jawab.
PEMBELAJARAN
ALAT DAN BAHAN PENGUKURAN SUHU (AKSILA)
• …………………….
• …………………….
• …………………….
• …………………....
• …………………….
• …………………….
• …………………….
• ……………………..
• ……………………..
• ……………………..
• ……………………..
• ……………………..
• ……………………..
• ……………………..
• ……………………..
Cara Mengukur Suhu Tubuh (Aksila)
• ……………………………………………………………………………………………………………
• ……………………………………………………………………………………………………………
• ……………………………………………………………………………………………………………
• ……………………………………………………………………………………………………........
• ……………………………………………………………………………………………………………
• ……………………………………………………………………………………………………………
• ……………………………………………………………………………………………………………
• ……………………………………………………………………………………………………........
• ……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
 Kunci Jawaban Lembar Kerja Peserta Didik
1. Masalah yang ditemukan pada video adalah seorang anak yang mengalami
demam atau peningkatan suhu tubuh (hipertermi).
2. Pengertian hipertermia adalah kondisi ketika suhu tubuh berada pada titik
lebih dari 40°C. Hipertermia terjadi ketika tubuh gagal mengatur suhu
sehingga suhu tubuh pun terus meningkat.
3. Faktor-faktor penyebab perubahan suhu tubuh latihan (exercise), suhu
lingkungan, variasi diurnal, umur, jenis kelamin, hormon tiroid, kelembapan
udara, obat-obatan, kafein, merokok, obesitas, stres, asupan makanan, dan
alkohol.
4. Batasan nilai-nilai suhu tubuh adalah suhu tubuh normal, menurut American
Medical Association, berkisar antara 36,5-37,2°C.
5. Intervensi masalah keperawatan dari hipertermi
1. Pasien ditempatkan dalam ruangan bersuhu normal.
2. Pakaian pasien diusahakan tidak tebal.
3. Memberikan minuman yang banyak karena kebutuhan air meningkat.
4. Memberikan kompres
5. Kolaborasi obat-obatan: pemberian obat antipiretik pilihan pertama dalam
menurunkan demam seperti paracetamol dan ibu profen.
 Rubrik Penilaian tes tertulis

Deskrpsi Skor

Soal

Identifikasi  Skor 5 jika peserta didik mampu menjawab dengan jelas dan logis
masalah  Skor 4 jika peserta didik mampu menjawab dengan cukup jelas

 Skor 3 jika peserta didik menjawab kurang jelas

 Skor 2 jika peserta didik menjawab tetapi tidak jelas

 Skor 1 jika peserta didik menjawab tetapi jawaban tidak sesuai


dengan apa yang ditanyakan

Pengertian suhu  Skor 5 jika peserta didik mampu menjawab dengan jelas dan logis
(sesuai  Skor 4 jika peserta didik mampu menjawab dengan cukup jelas
identifikasi
 Skor 3 jika peserta didik menjawab kurang jelas
masalah)
 Skor 2 jika peserta didik menjawab tetapi tidak jelas

 Skor 1 jika peserta didik menjawab tetapi jawaban tidak


sesuaidengan apa yang ditanyakan

Faktor penyebab  Skor 5 jika peserta didik mampu menjawab dengan jelas dan logis

 Skor 4 jika peserta didik mampu menjawab dengan cukup jelas

 Skor 3 jika peserta didik menjawab kurang jelas

 Skor 2 jika peserta didik menjawab tetapi tidak jelas

 Skor 1 jika peserta didik menjawab tetapi jawaban tidak sesuai


dengan apa yang ditanyakan

Klasifikasi nilai  Skor 5 jika peserta didik mampu menjawab dengan jelas dan logis
pengukuran  Skor 4 jika peserta didik mampu menjawab dengan cukup jelas
suhu
 Skor 3 jika peserta didik menjawab kurang jelas

 Skor 2 jika peserta didik menjawab tetapi tidak jelas


 Skor 1 jika peserta didik menjawab tetapi jawaban tidak
sesuai dengan apa yang ditanyakan

Intervensi  Skor 5 jika peserta didik mampu menjawab dengan jelas dan logis
keperawatan  Skor 4 jika peserta didik mampu menjawab dengan cukup jelas
dari masalah
 Skor 3 jika peserta didik menjawab kurang jelas
yang
diidentifikasi  Skor 2 jika peserta didik menjawab tetapi tidak jelas

 Skor 1 jika peserta didik menjawab tetapi jawaban tidak


sesuai dengan apa yang ditanyakan

Keterangan:

Skor Maksimal : 25

Jumlah skor yang diperoleh


Nilai Akhir = X 100

Skor maksimal

RUBRIK PENILAIAN

NO URAIAN SKOR

1 Menyebutkan 3 jawaban beserta penjelasan lengkap 20

Menyebutkan 3 jawaban beserta penjelasan tapi tidak lengkap 15

Menyebutkan 3 jawaban tanpa penjelasan 10

Tidak menjawab 0

2 Menjelaskan tahap perkembangan beserta contoh 20

Menjelaskan tahap perkembangan tanpa memberikan contoh 10

Tidak memnjelaskan tahap perkembangan tetapi memberikan contoh 5

Tidak menjawab 0
3 Menjelaskan secara jelas dan konkrit 20

Menjelaskan kurang jelas 5

Tidak menjawab 0

4 Menjawab 3 uapaya dengan lengkap dan jelas 20

Menjawab 3 upaya tanpa memberikan penjelasan 10

Menjawab tidak tepat 5

Tidak menjawab 0

5 Menjawab 2 dengan pejelasan yang tepat dan konkrit 20

menjawab dengan penjelasan tidak konkrit 10

Menjawab tidak tepat 5

Tidak menjawab 0

LEMBAR OBSERVASI DISKUSI KELOMPOK

Terampil Terampil Terampil Jumlah Kategor i


dalam dalam dalam Nilai (1-
Nama
menemukan menyajik mengkomunik 4)
Kelompok
NO Keaktifan
konsep an LKPD asikan hasil
diskusi
penyelesaian
diskusi
LKPD

1.

2.

3.

4.

5.

6.
Indikator penilaian

Terampil dalam Nilai


menemukan Terampil dalam
konsep
No Keaktifan Terampil dalam mengkomunikas
diskusi peneyelesaian menyajikan ikan hasil
LKPD LKPD diskusi

1. Aktif Mampu LKPD dikerjakan Mampu 4

Memberikan menyelesaikan dengan tulisan mempresent

solusi pada langkah awal yang rapi (tulis asikan dan

diskusi sampai tangan/ketikan) menjawab

kelompok kesimpulan pada dan urut pertanyaan


LKPD dan sudah
benar

2 Mengikuti Mampu LKPD dikerjakan Mampu 3


diskusi menyelesaikan dengan tulisan mempresenta
dengan aktif langkah awal yang rapi tapi sikan dengan
san siap sampai akhir belum urut bahasa yang
memberikan pada LKPD baik, dengan
bantuan namun belum hasil yang
tetapi belum tepat benar dan
bisa belum
memberikan mampu
solusi menjawab
permasalaha pertanyaan
n

3 Aktif Hanya LKPD dikerjakan Mampu 2


mengikuti menyelesaika n belum rapi(tulis mempresenta
diskusi langkah yang tangan / ketikan) sikan dengan
tetapi tidak dipahami saja bahasa yang
memberi baik, namun
solusi dan hasilnya

Bantuan belum tepat


dan belum
mampu
menjawab
pertanyaan

4 Kurang Belum mampu LKPD dikerjakan Belum mampu 1


tanggap menyelesaikan sebagian dan tidak mempresentasika
terhadap langkah awal selesai n dengan bahasa
diskusi sampai yang baik,
kelompok kesimpulanpada dengan hasil

LKPD yang benar dan


belum mampu

menjawab
pertanyaan.

Kategori nilai keterampilan diskusi:

Sangat baik : apabila memperoleh nilai akhir 4

Baik : apabila memperoleh nilai akhir 3

Cukup : apabila memperoleh nilai akhir 2

Kurang : apabila memperoleh nilai akhir 1

Keterangan:

A = Sangat Baik

B = Baik

C = Cukup

D = Kurang
DAFTAR PUSTAKA

Jamilah, Andi Sitti., dkk. (2018). Buku Ajar KDTK Program Keahlian Keperawatan
Kompetensi Asisten Keperawatan. Tangerang: In Media.

Lestari, Yeni., dkk. (2018). Keterampilan Dasar Tindakan Keperawatan SMK/MAK


Kelas XI. Yogyakarta: Andi.

Huda, Amin & Hardhi Kusuma. (2016). Asuhan Keperawatan Praktik Berdasarkan
Penerapan Diagnosa Nanda, NIC, NOC dalam Berbagai Kasus Jilid 1 Edisi
Revisi. Yogyakarta: Mediaction.

Anda mungkin juga menyukai