TINJAUAN PUSTAKA
energi, dan /atau komponen lain yang masuk atau dimasukkan ke dalamnya. Daya
menunjang kehidupan mahluk hidup secara optimum dalam periode waktu yang
panjang.
lestari bagi penduduk yang mendiami suatu kawasan. Selain itu daya dukung
Konsep dan definisi daya dukung dan daya tampung lingkungan memiliki
banyak pengertian, namun hakikat dan kesamaannya adalah bahwa daya dukung
yang diinginkan. Esensi dasar dari daya dukung adalah perbandingan antara
ketersediaan dan kebutuhan atau. Hal ini menjadi penting karena supply umumnya
6
kebutuhan dan ketersediaan sehingga perhitungan teknis daya dukung menjadi
sulit. Dengan kata lain, terlalu banyak elemen yang mempengaruhi komponen
daya dukung sektoral seperti pertanian, pariwisata, sosial, jasa ekosistem dan lain
kemampuan dari alam dan sistem lingkungan buatan untuk mendukung kebutuhan
Keadaan ini terlihat ketika pembangunan yang terjadi pada suatu daerah telah
bencana. Hal ini selaras dengan pernyataan Muta'ali (2011) yang menyatakan
gangguan pada lingkungan. Hal ini membuktikan bahwa peranan penting daya
7
2.2. Jasa Ekosistem
yang terbentuk oleh hubungan timbal balik tak terpisahkan. Ekosistem juga bisa
diartikan suatu tatanan kesatuan secara utuh dan menyeluruh antara segenap unsur
dari suatu ekosistem. Pendekatan nilai jasa ekosistem dalam perhitungan daya
dukung lingkungan didasarkan pada fungsi dari sumber daya alam dan lingkungan
tertentu (atau pengelolaan tertentu) pada unit spasial tertentu. Untuk menghitung
daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup, perlu beberapa pertimbangan.
Pertimbangan tersebut adalah (1) ruang dan sifatnya, (2) tipe pemanfaatan ruang,
(3) ukuran produk lingkungan hidup utama (udara dan air), (4)
8
yaitu jasa penyediaan (provisioning), jasa pengaturan (regulating), jasa
9
Fungsi Budaya (Cultural)
1 Tempat tinggal dan ruang Ruang untuk tinggal dan hidup sejahtera, jangkar “kampung
hidup (sense of place) halaman” yang punya nilai sentimental
2 Rekreasi dan Fitur lansekap, keunikan alam, atau nilai tertentu yang
ekotourisme menjadi daya tarik wisata
lahan dapat menggambarkan keterkaitan antara proses alami dan proses sosial.
Tutupan lahan dapat menyediakan informasi yang sangat penting untuk keperluan
bumi (Sampurno, 2016). Selain itu Jia et al. (2014) menyatakan bahwa data
tutupan lahan juga digunakan dalam mempelajari perubahan iklim dan memahami
lahan yang akurat merupakan salah satu faktor penentu dalam meningkatkan
kinerja dari model-model ekosistem, hidrologi, dan atmosfer. Penutup lahan juga
dapat diartikan keadaan biofisik dari permukaan bumi dan lapisan di bawahnya
yang menjelaskan keadaan fisik permukaan bumi sebagai lahan pertanian, gunung
ataupun hutan (Sitorus, 2004). Tutupan lahan merupakan atribut dari permukaan
10
dan bawah permukaan lahan yang di dalamnya terdapat biota, tanah, topografi, air
penting untuk dibaca dan cerminan potensi dari masing-masing jenis jasa
ekosistem dikarenakan merupakan hasil akhir dari setiap bentuk campur tangan
kegiatan manusia terhadap lahan di permukaan bumi yang bersifat dinamis dan
klasifikasi dari Standar Nasional Indonesia (SNI) 7645-1 : 2014 tentang Kelas
2.4. Ekoregion
yang memiliki kesemaan ciri iklim, tanah, air, flora, dan fauna asli, serta pola
interaksi manusia dengan alam yang menggambarkan integritas sistem alam dan
yaitu (1) karakteristik bentang alam; (2) daerah aliran sungai; (3) iklim; (4) flora
dan fauna; (5) ekonomi, (6) kelembagaan masyarakat; (7) sosial budaya, dan (8)
bentang alam, yaitu morfologi (bentuk muka bumi) dan morfogenesa (asal usul
11
pembentukan bumi). Sedangkan proses penetapan ekoregion laut menggunakan
sifatnya statis, seperti karang keras, oseanografi, pasang surut, dan batas Negara
secara bersama antar sektor dan antar daerah yang saling bergantung, meskipun
Dasar pendekatan ini juga akan mewujudkan penguatan kapasitas dan kapabilitas
sumber daya alam yang sedang dan akan dimanfaatkan (KLH, 2014).
ada di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, yang terdiri dari pulau
dan Papua. Pulau Sumatera terletak di bagian barat gugusan kepulauan Indonesia.
12
Malaka, di sebelah selatan dengan Selat Sunda, dan di sebelah barat dengan
Samudera Hindia. Tipe ekoregion pulau atau kepulauan Indonesia terdiri dari : (1)
Kerucut gunung api; (2) Lereng gunung api; (3) Kaki gunung api; (4) Pegunungan
patahan; (5) Pegunungan lipatan; (6) Perbukitan patahan; (7) Perbukitan lipatan;
(8) Lereng kaki patahan; (9) Lereng kaki lipatan; (10) Lembah antar patahan; (11)
Lembah antar lipatan; (12) Dataran fluvio gunung api; (13) Dataran aluvial; (14)
(27) Lembah antar perbukitan / Pegunungan glasial; (28) Dataran gambut; (29)
spasial. Istilah SIG merupakan gabungan dari tiga unsur pokok yaitu sistem,
informasi dan geografis. Dengan melihat unsur pokoknya, maka sudah jelas
bahwa SIG merupakan tipe siste informasi, tetapi dengan tambahan unsur
13
menganalisis, serta memanggil data bereferensi geografis yang berkembang pesat
pada lima tahun terakhir ini. Manfaat dari SIG adalah memberikan kemudahan
keruangan (spasial). Dengan adanya teknologi ini maka akan memudahkan dalam
berbagai hal pemetaan, salah satunya pemetaan jasa ekosistem. Aplikasi sistem
interpretasi rupa bumi, baik ekoregion maupun tutupan lahan atau penggunaan
pemrosesan, dan penayangan data spasial digital bahkan integrasi data yang
beragam, mulai dari citra satelit, foto udara, peta bahkan data statistik. Dengan
seperti saat ini, SIG akan mampu memproses data dengan cepat dan akurat dan
yang akan menjadi lebih mudah. Dengan menggunakan software ArcGIS 10.1
dilakukan penginputan data peta ekoregion sebagai peta dasar yang selanjutnya
di-overlay-kan dengan peta tutupan lahan. Penyusunan peta daya dukung dan daya
14