Anda di halaman 1dari 27

I.

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Hutan merupakan sumberdaya alam yang tidak ternilai karena didalamnya

terkandung keanekaragaman hayati sebagai sumber plasma nutfah, sumber hasil

hutan kayu dan non-kayu, pengatur tata air, pencegah banjir dan erosi serta

kesuburan tanah, perlindungan alam hayati untuk kepentingan ilmu pengetahuan,

kebudayaan, rekreasi, pariwisata dan sebagainya. Karena itu pemanfaatan hutan dan

perlindungannya telah diatur dalam UUD 45, UU No. 41 tahun 1999, PP No 45 tahun

2004 tentang Perlindungan Hutan, InPres RI Nomor Tahun 2005 tentang

Pemberantasan Pennebangan Kayu Secara Illegal di Kawasan Hutan dan

Peredarannya di Seluruh Wilayah Republik Indonesia. Deputi Sekretaris Kabinet

Bidang Hukum da Perudang –undangan.

PerMenhut RI No. P. 08/Menhut-II/2010 tentang Rencana Strategis (RENSTRA)

Kementerian Kehutannan Tahun 2010-2014. Menteri Kehutanan RI. Rencana Kerja

(RENJA) Direktorat Jenderal Perlindungan dan Konservasi Alam Tahun 2010. Dirjjen

PHKA. dan beberapa keputusan Menteri Kehutanan serta beberapa keputusan Dirjen

PHPA dan Dirjen Pengusahaan Hutan. Namun gangguan terhadap sumberdaya hutan

terus berlangsung bahkan intensitasnya makin meningkat.

Gangguan terhadap sumberdaya alam hutan saat ini semakin beragam yang

mengancam kelestarian dan keutuhan kawasan hutan. Informasi Forest Watch

Indonesia (FWI) setidaknya 4,5 juta hektar hutan hilang sepanjang tahun 2009-2013.

Kondisi tersebut disebabkan oleh berbagai gangguan diantaranya dalam bentuk

1
illegal logging, perambahan dan konversi kawasan berhutan menjadi lahan kebun

dan pemukiman.

Perambahan hutan merupakan salah satu bentuk gangguan yang makin sering

terjadi. Dampak negatif yang ditimbulkan oleh Perambahan Hutan cukup besar

mencakup kerusakan ekologis, menurunnya keanekaragaman hayati, merosotnya

nilai ekonomi hutan dan produktivitas tanah, perubahan iklim mikro maupun global.

Untuk dapat menciptakan suatu pola penggunaan lahan hutan yang lebih tahan

terhadap kemungkinan Pembalakan, perlu disusun suatu strategi pencegahan yang

terpadu. Pada tahap awal diperlukan pemahaman dan informasi yang tepat dan

lengkap tentang tingkat kerawanan Perambahan sebagai akibat utama dari

kekeringan.

Mengingat Bahwa Keberadaan hutan sangat penting bagi kehidupan manusia,

maka perlindungan hutan tidak saja di lakukan oleh pemerintah pusat dan daerah,

tetapi juga oleh segenap lapisan masyarakat baik secara langsung maupun tidak

langsung. Dalam upaya lebih menjamin usaha perlindungan hutan, sebagian

wewenang yang menjadi urusan dapat di serakan ke daerah baik propinsi maupun

kabupaten/kota.

Untuk terlaksananya perlindungan hutan, maka dilakukan pengawasan dan

pengendalian secara berjenjang baik oleh pemerintah pusat maupun daerah serta

masyarakat secara terkordinasi, terintegrasi, dan tersinkronisasi. Sebagai

implementasi dari tugas dan fungsi KPH maka KPHP Unit XXVII Pandan melakukan

perencanaan sosialisasi pengendalian kebakaran hutan di wilayah kerjanya. Kegiatan

ini diakomodir pada DIPA Balai Pemantauan Pemanfaatan Hutan Produksi Wilayah II

Medan Tahun 2017.

2
B. Tujuan

Tujuannya adalah pengamanan dan perlindungan lebih awal terhadap aktifitas

masyarakat sekitar areal kawasan hutan pada wilayah kerja KPHP Unit XXVII

(KPH Wilayah XI Pandan) yang cenderung berpotensi menurunkan kelestarian hutan.

C. Maksud

Maksud penyusunan petunjuk teknis ini adalah untuk melaksanakan patroli dan

monitoring di areal kawasan pengusahaan di kawasan KPHP Unit XXVII (KPH Wilayah

XI Pandan).

3
II. PELAKSANA KEGIATAN

A. Waktu dan Tempat

Pelaksanaan patroli pengamanan hutan dilaksanakan pada wilayah kerja

KPHP Unit XXVII (KPH Wilayah XI Pandan) Kecamatan Marancar tanggal 27

sampai dengan 29 September 2017.

B. Alat dan Bahan

a. Personel Patroli

b. GPS

c. Kamera

d. Alat Tulis, Buku Patroli, Peta, dll

e. Personal Use

f. Kendaraan

g. Senjata (bila perlu)

h. Peralatan camping (tenda, nasting, sleeping bag, carrier, dll)

i. Bahan Makanan

4
C. Pelaksana Tugas

1. Nama/NIP : Ir. Hanna Meiva Jelita/19670531 199303 2 004

Jabatan : Kepala Kantor KPH Unit XI Pandan

2. Nama/NIP : Zainal Arifin/19621117 198503 1 003

Jabatan : Staf UPT. KPH Wilayah XI Pandan

3. Nama/NIP : Amin Simanjuntak/19610410 198603 1 006

Jabatan : Staf UPT. KPH Wilayah XI Pandan

4. Nama/NIP : Franki H. Silitonga, SP/19820128 200903 1 002

Jabatan : Staf UPT. KPH Wilayah XI Pandan

5. Nama/NIP : Simson Martuahman Gultom/19800525 200701 1 002

Jabatan : Staf UPT. KPH Wilayah XI Pandan

6. Nama/NIP : Sumarno/19640909 200101 1 002

Jabatan : Staf UPT. KPH Wilayah XI Pandan

7. Nama/NIP : Jumadi Harun/19600318 199803 1 003

Jabatan : Polhut

8. Nama/NIP : Pargaulan Lumbangaol/19620515 198703 1 007

Jabatan : Staf UPT. KPH Wilayah XI Pandan

9. Nama/NIP : Safrin / 19810312 201212 1 002

Jabatan : Polhut

10. Nama/NIP : Tri Anggi P. Hutauruk / -

Jabatan : Staf UPT. KPH Wilayah XI Pandan

5
D. Metode Pelaksanaan

Metode yang digunakan adalah metode patroli partisipatif yang melibatkan

masyarakat Desa Aek Nabara Kecamatan Marancar Kabupaten Tapanuli

Selatan.

6
III. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

1. Hasil/ Temuan di Lapangan Oleh Tim Gabungan Lokasi Desa Aek

Nabara Kecamatan Marancar Kabupaten Tapanuli Selatan

Kamis, 28 September 2017

P1/P2/P4
WP 001 : N 01⁰33’9.7’’
E 099⁰ 12’4.3”
Tanggal Mulai Patroli : 28 September 2017
Tanggal Akhir Patroli : 28 September 2017
Ketua Tim Patroli : Zainal Arifin
Anggota Tim Ir. Hanna Meiva Jelita
Amin Simanjuntak
Franki H. Silitonga, SP
Simson Martuahman Gultom
Sumarno
Jumadi Harun
Pargaulan Lumbangaol
Safrin
Tri Anggi P. Hutauruk
Moda Transportasi : Mobil, Berjalan kaki
Jenis Patroli : Patroli Patisipatif

P2
WP 002 : N 01⁰33’22.3’’
E 099⁰ 12’12.7”
Tanggal Mulai Patroli : 28 September 2017
Tanggal Akhir Patroli : 28 September 2017
Ketua Tim Patroli : Zainal Arifin
Anggota Tim : Ir. Hanna Meiva Jelita
Amin Simanjuntak
Franki H. Silitonga, SP
Simson Martuahman Gultom
Sumarno
Jumadi Harun
Pargaulan Lumbangaol
Safrin

7
Tri Anggi P. Hutauruk
Moda Transportasi : Berjalan kaki
Jenis Patroli : Patroli Patisipatif

P5
WP 003 : N 01⁰33’25.5’’
E 099⁰ 12’16.1”
Tanggal Mulai Patroli : 28 September 2017
Tanggal Akhir Patroli : 28 September 2017
Ketua Tim Patroli : Zainal Arifin
Anggota Tim : Ir. Hanna Meiva Jelita
Amin Simanjuntak
Franki H. Silitonga, SP
Simson Martuahman Gultom
Sumarno
Jumadi Harun
Pargaulan Lumbangaol
Safrin
Tri Anggi P. Hutauruk
Moda Transportasi : Berjalan kaki
Jenis Patroli : Patroli Patisipatif

P2
WP 004 : N 01⁰33’25.0’’
E 099⁰ 12’24.4”
Tanggal Mulai Patroli : 28 September 2017
Tanggal Akhir Patroli : 28 September 2017
Ketua Tim Patroli : Zainal Arifin
Anggota Tim : Ir. Hanna Meiva Jelita
Amin Simanjuntak
Franki H. Silitonga, SP
Simson Martuahman Gultom
Sumarno
Jumadi Harun
Pargaulan Lumbangaol
Safrin
Tri Anggi P. Hutauruk
Moda Transportasi : Berjalan kaki
Jenis Patroli : Patroli Patisipatif

8
P5
WP 005 : N 01⁰33’25.3’’
E 099⁰ 12’28.3”
Tanggal Mulai Patroli : 28 September 2017
Tanggal Akhir Patroli : 28 September 2017
Ketua Tim Patroli : Zainal Arifin
Anggota Tim : Ir. Hanna Meiva Jelita
Amin Simanjuntak
Franki H. Silitonga, SP
Simson Martuahman Gultom
Sumarno
Jumadi Harun
Pargaulan Lumbangaol
Safrin
Tri Anggi P. Hutauruk
Moda Transportasi : Berjalan kaki
Jenis Patroli : Patroli Patisipatif

P4
WP 006 : N 01⁰33’25.3’’
E 099⁰ 12’38.9”
Tanggal Mulai Patroli : 28 September 2017
Tanggal Akhir Patroli : 28 September 2017
Ketua Tim Patroli : Zainal Arifin
Anggota Tim : Ir. Hanna Meiva Jelita
Amin Simanjuntak
Franki H. Silitonga, SP
Simson Martuahman Gultom
Sumarno
Jumadi Harun
Pargaulan Lumbangaol
Safrin
Tri Anggi P. Hutauruk
Moda Transportasi : Berjalan kaki
Jenis Patroli : Patroli Patisipatif

9
P2
WP 007 : N 01⁰33’22.5’’
E 099⁰ 12’31.5”
Tanggal Mulai Patroli : 28 September 2017
Tanggal Akhir Patroli : 28 September 2017
Ketua Tim Patroli : Zainal Arifin
Anggota Tim : Ir. Hanna Meiva Jelita
Amin Simanjuntak
Franki H. Silitonga, SP
Simson Martuahman Gultom
Sumarno
Jumadi Harun
Pargaulan Lumbangaol
Safrin
Tri Anggi P. Hutauruk
Moda Transportasi : Berjalan kaki
Jenis Patroli : Patroli Patisipatif

P2
WP 008 : N 01⁰33’21.0’’
E 099⁰ 12’27.8”
Tanggal Mulai Patroli : 28 September 2017
Tanggal Akhir Patroli : 28 September 2017
Ketua Tim Patroli : Zainal Arifin
Anggota Tim : Ir. Hanna Meiva Jelita
Amin Simanjuntak
Franki H. Silitonga, SP
Simson Martuahman Gultom
Sumarno
Jumadi Harun
Pargaulan Lumbangaol
Safrin
Tri Anggi P. Hutauruk
Moda Transportasi : Berjalan kaki
Jenis Patroli : Patroli Patisipatif

10
2. Hasil/ Temuan di Lapangan Oleh Tim A Lokasi Desa Aek Nabara

Kecamatan Marancar Kabupaten Tapanuli Selatan Jumat, 28

September 2017

P2
WP 001 : N 01⁰33’10.5’’
E 099⁰ 12’32.3”
Tanggal Mulai Patroli : 29 September 2017
Tanggal Akhir Patroli : 29 September 2017
Ketua Tim Patroli : Zainal Arifin
Anggota Tim : Ir. Hanna Meiva Jelita
Amin Simanjuntak
Franki H. Silitonga, SP
Simson Martuahman Gultom
Sumarno
Jumadi Harun
Pargaulan Lumbangaol
Safrin
Tri Anggi P. Hutauruk
Moda Transportasi : Mobil, Sepeda Motor, Berjalan kaki
Jenis Patroli : Patroli Patisipatif
P2
WP 002 : N 01⁰33’13.1’’
E 099⁰ 12’27.4”
Tanggal Mulai Patroli : 29 September 2017
Tanggal Akhir Patroli : 29 September 2017
Ketua Tim Patroli : Zainal Arifin
Anggota Tim : Ir. Hanna Meiva Jelita
Amin Simanjuntak
Franki H. Silitonga, SP
Simson Martuahman Gultom
Sumarno
Jumadi Harun
Pargaulan Lumbangaol
Safrin
Tri Anggi P. Hutauruk
Moda Transportasi : Berjalan kaki
Jenis Patroli : Patroli Patisipatif

11
P2
WP 003 : N 01⁰33’09.7’’
E 099⁰ 12’22.5”
Tanggal Mulai Patroli : 29 September 2017
Tanggal Akhir Patroli : 29 September 2017
Ketua Tim Patroli : Zainal Arifin
Anggota Tim : Ir. Hanna Meiva Jelita
Amin Simanjuntak
Franki H. Silitonga, SP
Simson Martuahman Gultom
Sumarno
Jumadi Harun
Pargaulan Lumbangaol
Safrin
Tri Anggi P. Hutauruk
Moda Transportasi : Berjalan kaki
Jenis Patroli : Patroli Patisipatif

Patroli Pengamanan Hutan Partisipatif yang dilaksanakan di Desa Aek Nabara

Kabupaten Tapanuli Selatan pada tanggal 27-29 September berjalan dengan baik

dan lancar serta tidak ada ditemukan gangguan ataupun kesulitan yang ditemukan

oleh tim di lapangan.

Berdasarkan perbincangan dengan masyarakat sekitar, masih banyak

masyarakat yang belum mengetahui dimana saja batas – batas kawasan hutan

yang bisa ditanami atau dibuat untuk berkebun. Masyarakat Desa Aek Nabara

menyadari akan aktivitas perambahan hutan yang dilakukan oleh masyarakat

pada umumnya didasari ketidaktahuan masyarakat tentang batas kawasan hutan

milik negara.

12
Tabel 1. Hasil Orientasi Lapangan

No WP Jarak P Pengamatan Dokumentasi Lapangan (Foto)


(Km)
Rabu, 27 September 2017 (TIM GABUNGAN)
001. -Koordinasi dengan perangkat
desa dan masyarakat setempat
tentang penentuan titik masuk
lokasi patroli

Kamis, 28 September 2017 ( TIM GABUNGAN)


001. N 01⁰33’9.7’’ ± 2 Km P1 -Patrolipartisipatif menggunakan
E 099⁰ 12’4.3” kendaraan roda 4 dan 2.
Dilanjutkan dengan jalan kaki

13
P2 -Terdapat kebun cokelat sekitar
2 Ha, usia ± 10 Tahun. Dan
terdapat ± 20 pohon pinang.
Kebun tersebut milik masyarakat
setempat yg tidak diketahui
siapa pemilik kebun tersebut

P4 -Terdengar suara sekelompok si


amang ± 1 Km

002. N 01⁰33’22.3’’ ± 2 Km P2 - Terdapat bangunan masyarakat


E 099⁰ 12’12.7” setempat seperti pondok

14
003. N 01⁰33’25.5’’ P5 -Ditemukan objek wisata lokal
E 099⁰ 12’16.1” pemandian air panas atau air
belerang

004. N 01⁰33’25.0’’ ± 5 Km P2 - Terdapat kebun kopi dan karet


E 099⁰ 12’24.4” dalam kawasan Hutan Produksi
(HP) milik warga yang tidak
ditehaui pemilknya.

15
005. N 01⁰33’25.3’’ ± 5 Km P5 - Terdapat tanah longsor dari
E 099⁰ 12’28.3” ketinggian ± 10 Meter dipinggir
aliran sungai. Longsor terjadi
secara alami.

16
006. N 01⁰33’25.3’’ ± 5 Km P4 -Ditemukan 2 batang kayu
E 099⁰ 12’38.9” rimba campuran terbawa arus
aliran sungai. Diameter ±
100cm dan panjang ± 20
meter.

17
007. N 01⁰33’22.5’’ ± 5 Km P2 - Ditemukan bekas penebangan
E 099⁰ 12’31.5” kayu atau pengolahan kayu ± 5
bulan yang lalu, jenis rimba
campuran. Diameter ± 100cm
dan panjang ± 20 meter

18
008 N 01⁰33’21.0’’ ±6 Km P2 -Terdapat kebun pohon kayu
E 099⁰ 12’27.8” manis milik warga setempat dan
tidak diketahui pemiliknya. Luas
kebun ± 1 Ha dan umur ± 10
tahun

19
Jumat, 29 September 2017 ( TIM GABUNGAN)

001 N 01⁰33’10.5’’ ± 5 Km P2 -Titik awal patroli partisipasif


E 099⁰ 12’32.3” dengan menggunakan roda 4
dan dilanjutkan dengan berjalan
kaki ± 5km. Ditemukan kebun
masyarakat ± 5 Ha berupa
cokelat, aren, karet, durian,
kopi, dll. Serta gubuk tempat
pengolahan gula aren, yg
ditemukan siapa pemiliknya.

002 N 01⁰33’13.1’’ ± 5 Km P2 -Masih terdapat kebun


E 099⁰ 12’27.4” masyarakat ± 5 Ha berupa karet,
aren, cokelat, serta ditemukan
pondok masyarakat yang di
ketahui siapa pemiliknya.

20
003 N 01⁰33’09.7’’ ± 5 Km P2 -Terdapat kebun cokelat milik
E 099⁰ 12’22.5” masyarakat ± 3 Ha serta pondok
masyarakat yang tidak diketahui
siapa pemiliknya, dan tidak
ditemukan pemiliknya.

21
B. Hasil

Ditemukan adanya aktivitas pembukaan lahan baru serta pembakaran hutan

dan lahan yang dilakukan oleh masyarakat, khususnya pada patroli yang

dilaksanakan pada hari pertama di kawasan Hutan Produksi (HP) pada desa

Aek Nabara, Kecamatan Marancar. Kawasan hutan produksi di wilayah Desa

Aek Nabara pada umumnya telah dikuasai dan diusahai oleh masyarakat secara

pribadi/ individual dan bukan melalui Kelompok Tani Hutan desa setempat.

Hasil patroli pengamanan hutan yang dilaksanakan selama 5 hari, dapat

disampaikan sebagai berikut :

1. Kawasan Hutan Produksi KPHP Unit XXVII umunya telah dikuasai dan

diusahai oleh masyarakt dengan cara berkebun

2. Kebun – kebun masyarakat yang dijumpai berupa kebun karet, aren,

salak, dan kopi.

3. Ditemukan sungai yang berperan sebagai sumber air bersih bagi

masyarakat.

4. Ditemukan adanya kawasan Hutan Produksi yang dibuka oleh

masyarakat lokal dengan cara membakar sekitar 3 bulan lalu.

22
IV. KESIMPULAN DAN SARAN

Pada saat pelaksanaan kegiatan Patroli Pengamanan Hutan Partisipatif

dengan masyarakat Desa Aek Nabara, ditemukan adanya aktivitas pembukaan

lahan baru oleh warga dengan cara membakar.

Kawasan Hutan Produksi di wilayah Desa Aek Nabara pada umumnya

telah dikuasai dan diusahai oleh masyarakat desa dengan komoditi tanaman

berupa salak, karet, aren, kopi, serta tanaman semusim lainnya.

Tim patroli pengamanan hutan partisipatif tetap menjalin kerja sama dan

berkoordinasi yang baik dengan masyarakat dan aparat pemerintah desa serta

memberikan pemahaman untuk tetap menjaga kawasan hutan serta

menghimbau agar jangan melakukan pembakaran hutan dan lahan. Tim juga

memberikan pencerahan kepada masyarakat Desa Aek Nabara akan pentingnya

kelestarian hutan dan manfaatnya, terlebihnya kawasan Hutan Produksi yang

berada di Desa Aek Nabara berbatasan langsung dengan Hutan Suaka Alam

(HSA) Lubuk Raya yang masih terdapat banyak terdapat satwa liar yang

berstatus dilindungi guna mengantisipasi terjadinya konflik antara manusia

dengan satwa di masa mendatang.

23
V. PENUTUP

Perlindungan hutan merupakan prosedur yang sesuai dan cocok dengan

sistem perencanaan pengelolaan hutan. Ini berarti sumber-sumber kerusakan

potensial sedapat mungkin dikenali dan dievaluasi sebelum kerusakan besar

terjadi. Dengan asas seperti ini, penyebab kerusakan yang mengancam hutan

dapat ditekan pada waktunya dengan hasil yang efektif.

Penyebab kerusakan hutan memicu penyebab-penyebab kerusakan yang

lain, sehingga perlu mengetahui penyebab primernya dan menyusun rencana

tindakan perlindungan untuk menghindari atau menekan kerugian akiban

kerusakan tersebut. Patroli Pengaman Hutan Partisipatif yang dilaksanakan di

Desa Aek Nabara dilaksanakan dengan baik dan lancar.

24
LAMPIRAN

25
PETA KERJA PATROLI

26
PETA HASIL PATROLI

27

Anda mungkin juga menyukai