Anda di halaman 1dari 42

KEMENTERTAN’しINGKUNGAN H量DUP DAN KEHU丁ANAN

DIREK丁ORAT JENDERAL PENGELOしAAN HUTANしESTARI


D量REKTORA丁B案NA R量NCANA PEMANFAATAN HUTAN

KEPUTUSAN DIREK-「UR BINA RENCANA PEMANFAA-「AN HU丁AN

NOMOR : SK.勘BRPH/PKPH/HPL.0/岬I2022

TE NTAN G

PETUNJUK TEKNIS PENIリ1IAN ORGANISASI KPH YANG EFEK-○○IF


DALAM MENDUKUNG MASYARAKA丁MANDIRI DAN HU丁AN LES丁ARI

DENGAN RAHMA丁TUHAN YANG MAHA ESA

DIREKTUR BINA RENCANA PEMANFAA「AN HUTAN,

Me両mbang   : a, Bahwa berdasarkan Undang葛Undang Nomor ll Tahun 2020


tentang Cipta Kerja, Peraturan Peme「in由h Nomor 23 Tahun
2021 dan Peratu「an Mente「i Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Nomor 8 Tahun 2021, teIah diatur tugas dan fungsi Organisasi
Kesatuan Penge101aan Hutan (KPH) da!am rangka pengelolaan
hutan di tingkat tapak menuju masyarakat sejahtera dan hutan
les宙申
b. Bahwa berdasarkan Peratu「an Mente「i Lingkungan Hidup dan
Kehutanan Republik Indonesia Nomor l Tahun 2022 tentang
Perubahan atas Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan
Kehutanan Nomor P.16/MENLHK/SEl│EN /SE-「,1/8/2020
tentang Rencana Strategis Kemente「ian山gkungan Hidup dan
Kehutanan Tahun 2020-2024 telah ditetapkan Indeks
Efektivitas Pengeloiaan Kawasan Hutan sebagai salah satu
Indikator Kinerja Utama KLHK;
C, Bahwa berdasarkan Pe「aturan Menteri Lingkungan Hidup dan
Kehutanan Republik Indonesia Nomo「 15 Tahun 2021 diatu「
bahwa Direktorat Bina Rencana Pemanfaatan Hutan
mempunyai tugas dan fungsi daIam haI Pembinaan Kesatuan
PengeIolaan Hutan pada Hutan Lindung (KPHL) dan Hutan
P「Oduksi (KPHP);
d. Bahwa da!am rangka Pembinaan KPHL dan KPHP untuk
memperkuat pelaksanaan pengeloIaan hutan di tingkat tapak,
Per!u disusun Petu巾uk Teknis PeniIaian Organisasi KPH yang
Efektif dalam mendukung Masya「akat Mandiri dan Hutan
Lesta申
e. Bahwa berdasarkan pe巾mbangan sebagaimana dimaksud

Pada hu「uf a, b, C, dan d di atas, Periu ditetapkan Keputusan


Direktur Bina Rencana Pemanfaatan H山an tentang Petunjuk
Teknis Pen胎ian Organisasi KPH yang Efektif daIam
mendukung Masya「akat Mandi「i dan Hu由n Lestari,

Meng,n。a,, 4
Mengingat : a. Undang-undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan
sebagaimana teIah diubah dengan Undang-undang Nomor 19
Tahun 2004 tentang Pene由Pan Peraturan Pemerintah
Pengganti Undang-Undang Nomo「 1 Tahun 2004 tentang
Perubahan atas Undang-Undang Nomor 41 ‘丁ahun 1999
tentang Kehutanan menjadi Undang-Undang;
b. Undang-undang Nomo「 2 Tahun 2015 tentang Penetapan
Peratu「an Peme「intah Pengganti Undang-undang Nomor 2
Tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang-undang Nomor
23 Tahun 2O14 ten由ng Peme「intahan Daerah Menjadi
Undang-Undang (Lembaran Negara Repub!ik Indonesia Tahun
201与Nomo「 24);
C, Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Peme「intahan
Daerah (Lembaran Nega「a RepubIik Indonesia Tahun 2014
Nomo「 244) jo, Undang-Undang Nomo「 9 Tahun 2O15 tentang
Perubahan Kedua atas Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014
tentang Pemerintahan Daerah;
d. Undang-undang Nomor ll Tahun 2020 tentang Cipta Ke巾a

(Lemba「an Negara Repu輔k Indonesia tahun 2O20 Nomor 245,


丁ambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6573);
e. peraturan peme「in由h Repu輔k Indonesia Nomor 18 Tahun
2016 tentang Perangkat Dae「ah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2016 Nomo「 114);
f. Peratu「an Pemerintah Republik Indonesia Nomo「 23 Tahun
2021 tentang PenyeIenggaraan Kehu由nan (Lembaran nega「a
RepubIik Indonesia Tahun 2021 Nomor 33′ Tambahan
Lembaran Negara RepubIik Indonesia Nomor 6635);
g" Pe「aturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehu由nan RepubIik
Indonesia Nomo「 8 Tahun 2021 tentang Ta由 Hutan dan
Penyusunan Rencana Penge10iaan HutanI Se鴫Pemanfaatan
Hutan di Hutan Lindung dan Hutan Produksi (Berita Negara
RepubIik Indonesia Tahun 2021 Nomor 319);
h, Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik
Indonesia Nomor 15 Tahun 2021 tentang Organisasi dan Tata
Ke巾a Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor 756);
i. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehu由nan Repu師k
Indonesia Nomor l Tahun 2022 tentang Perubahan Atas
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor
P. 1 6/M EN LH K/S帥EN/SET. 1/8/2020  tentang Renca na
Strategis Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Tahun 2020-2024.

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : KEPUTUSAN DIREK丁UR BINA RENCANA PEMANFAA-「AN HUTAN


TENTANG PE-「UNJUK TEKNIS PENIU対AN ORGANISASI KPH YANG
EFEK‘「IF DAリIM MENDUKUNG MAGYARAKAT MANDIRI DAN
HU丁AN LES’「ARI

/KESA丁U …
KE SATU Petunjuk Teknis Peni!aian Organisasi KPH yang Efektif daIam
mendukung Masyarakat Mandi「i dan Hu由n Lestari adalah
dokumen acuan dalam melakukan peni!aian seca「a mandiri (S曾〃
asses5I77er吟 0!eh KPHP dan KPHL, Se鴫 dalam melakukan
Ve「ifikasi oIeh Dinas yang membidangi urusan ‘Kehutanan di
Provinsi dan UP丁Direktorat JenderaI PengeIolaan Hutan Lestari
KLHK, mauPun daiam meIakukan ve舶kasi Iebih lanjut oIeh
Direkto「at BRPH dan insfansi terkait;

KEDUA Petunjuk Teknis Peni!aian Organisasi KPH yang EfekHf daiam


Mendukung Masyarakat Mandjri dan Hutan Lestari adaIah
Sebagaimana dimuat daiam Lampiran yang merupakan bagian
tidak te「pisahkan da「i Keputusan Di「ektur Bina Rencana
Pemanfaatan Hutan i申

KE丁I GA Penetapan Organisasi KPH yang Efektif daIam Mendukung


Masyarakat Mandiri dan Huねn Lestari ditetapkan oIeh Direktur
Bina Rencana Pemanfaatan Hutan dengan mempe巾mbangkan
hasil pen岨an dan rekomendasi se鳴 hasiI supervisi dan

Pembinaan oleh Tim Ve「甫kator;

KEEMPA丁    : Supervisj dan Pembinaan o!eh Tim Ve「楯kator sebagaimana


dimaksud pada Amar KETIGA dilaksanakan secara berkala dengan
melibatkan para pihak;

KELIMA Keputusan Direktur Bina Rencana Pemanfaatan Hutan ini be「Iaku

Sejak tanggaI ditetapkan.

Ditetapkan d上Jaka巾a
Pada屯叩qai:廿Juli20之2

NIP, 19640907 199102 1 002


丁embusan :
1, Sekreta「is Jenderal Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan;
2, Inspektur Jenderal Kemente「ian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
3. Direktur Jendera! Pengelolaan Hutan Produksi Lestari KLHK;
4. Direktur Jenderai Pembangunan Daerah Kementerian DaIam Nege巾
5∴ Direktur Sinkronisasi Urusan Pemerin宙h Daerah I Kemendag申
6. Kepala Dinas yang membidangi U「usan Kehu由nan di Provinsi;
7. Sekretaris Direktorat Jende「ai Penge!oIaan Hutan P「Oduksi Lestari KLHK;
8, KepaIa Balai Pengelolaan Hutan Produksi Wilayah I - XVr,
KATA PENGANTAR

puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
selesainya penyusunan Petunjuk Teknis (Juknis) Penilaian Organisasi KPH
yang Efektif dalam mendukung Masyarakat Mandiri dan Hutan Lestari pada
Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung (KPHL) dan Kesatuan Pengelolaan
Hutan Produksi (KPHP) oleh Direktorat Bina Rencana Pemanfaatan Hutan
(BRPH) Direktorat Jenderal Pengelolaan Hutan Lestari (PHL) Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan・ Direktorat BRPH melaksanakan kegiatan
・・peningkatan Perencanaan Pengelolaan Hutan Produksi,, sebagai upaya

menunJang keberhasilan pelaksanaan Program Pengelolaan Hutan Produksi


Lestari dan Usaha Kehutanan yang kine直nya diukur salah satunya

berdasarkan Indikator Kine垂Kegiatan (IKK) sesuai Indikator Kine垂

program (IKP) Di串n PHL pada Revisi Renstra 2020-2024. Dalam rangka

memetakan kine垂organisasi KPH yang efektif’maka telah disusun Standar

prosedur berupa Petunjuk Teknis Penilaian Organisasi KPH yang efektif.

petunjuk Teknis ini mer互adi acuan penilaian efektivitas dalan

pelaksanaan tugas bagi organisasi KPH yang meliputi elemen, kriteria’


indikator dan verifler. Petunjuk Teknis ini telah melalui proses pembahasan,
konsultasi publik dan哩PeneraPan di KPH. Adapun mekanisme penilaian

secara mandiri (Seぴassess肌eれりdilakukan oleh KPH serta diveri批asi oleh

Dinas dan U門Di匂en PHL untuk diusulkan dan ditetapkan mer互adi KPH

semoga petur互uk Teknis ini dapat bermanfねt dan menjadi pedoman

pelaksanaan penilaian KPH Efektif bagi Direktorat BRPH’UPT Di串n PHL’


Dinas Provinsi yang mengurusi kehutanan, Kesatuan Pengelolaan Hutan
(KPH), dan para pihak baik pemerintah pusat dan daerah untuk mendorong
terwujudnya Good Got,emaれCe dalam pengelolaan hutan di KPH.

Atas tersusunnya Petunjuk Teknis ini, kami sampaikan terima kasih


kepada Direktorat Kehutanan dan Konservasi Sumber Daya Air Kementerian
ppN/Bappenas, Direktorat Sinkronisasi Urusan Pemerintah Daerah I Di串n

pembangunan Daerah Kemendagri, Fakultas Kehutanan dan Lingkungan


Hidup IPB, Serta Para Pihak terkait dan seluruh jajaran Direktorat BRPH.

Jakarta,ほ_ Juli 2022


DAFTAR ISI

Kata Pengantar ............................................................................... i

Daftar Isi ....................................................................................... ii

I. Pendahuluan ......................................................................... 1

II. Dasar Hukum ........................................................................ 3

III. Ketentuan Umum................................................................... 4

IV. Maksud dan Tujuan ............................................................... 8

V. Ruang Lingkup ...................................................................... 8

VI. Prinsip Pedoman Proses Penilaian .......................................... 9

VII. Tahapan Pedoman Penilaian .................................................. 9

VIII. Metode Penilaian .................................................................. 13

Lampiran ..................................................................................... 24

ii
-1-

PETUNJUK TEKNIS
PENILAIAN ORGANISASI KPH YANG EFEKTIF
DALAM MENDUKUNG MASYARAKAT MANDIRI DAN HUTAN LESTARI
PADA KESATUAN PENGELOLAAN HUTAN LINDUNG (KPHL) DAN
KESATUAN PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI (KPHP)

I. PENDAHULUAN
Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja,
telah mendorong penguatan pelaksanaan tata kelola pengelolaan
bidang Lingkungan hidup dan Kehutanan. Beberapa peraturan
turunan telah ditetapkan, salah satunya Peraturan Pemerintah Nomor
23 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Kehutanan dimana
mengamanatkan pembentukan wilayah pengelolaan hutan pada unit
Pengelolaan Hutan yaitu KPH yang bertujuan untuk mewujudkan
pengelolaan hutan yang efisien dan lestari.
KPH sebagai organisasi pengelolaan hutan di tingkat tapak
merupakan sebuah keniscayaan dalam meningkatkan efektivitas
pengelolaan hutan yang mendukung masyarakat mandiri dan hutan
lestari. Saat ini jumlah unit KPH yaitu 549 unit KPH yang terdiri atas
350 unit KPHP dan 199 unit KPHL dengan kelembagaan sejumlah 339
UPTD KPH. Saat ini KPH yang sudah disahkan RPHJP nya sebanyak
382 unit KPH yang terdiri dari 226 unit KPHP dan 156 unit KPHL.
Salah satu tugas dan fungsi KPH yaitu melaksanakan kegiatan
pengelolaan hutan di wilayahnya mulai dari perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi serta
pengendalian. Sampai saat ini kinerja KPH sebagaimana target pada
Rencana Strategis (Renstra) 2020-2024 telah dilakukan pemetaan
kinerja dalam kriteria KPH Maju pada periode Tahun 2020-2021 yaitu
sejumlah 20 (dua puluh) unit KPHP dan 14 (empat belas) unit KPHL.
Standar penilaian kinerja KPHP dan KPHL saat itu masih dibedakan
berdasarkan unit eselon I yang mengampu pada masing-masing KPH
-2-

tersebut. Saat ini sebagaimana PermenLHK Nomor 15 tahun 2021


tentang SOTK KLHK, kewenangan pembinaan KPH baik KPHP maupun
KPHL difasilitasi oleh Ditjen Pengelolaan Hutan Lestari.
Penilaian kinerja KPH saat ini berpedoman pada Revisi Renstra
KLHK 2020-2024, dimana nomenklatur KPH Maju telah
bertransformasi menjadi KPH Efektif (Organisasi KPH yang efektif
dalam mendukung masyarakat mandiri hutan lestari). Standar
penilaian KPH efektif telah dibangun dengan mengakomodir beragam
kepentingan melalui Konsultasi Publik, yang berdasarkan pada
pelaksanaan Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang (RPHJP) dan
Rencana Pengelolaan Jangka Pendek (RPHJPd) yang dilakukan oleh
KPH. Melalui penilaian kinerja KPH efektif ini diharapkan dapat
mewujudkan KPH yang efektif yang dirasakan (outcome) oleh
masyarakat antara lain dalam bentuk jumlah kelompok ekonomi
produktif masyarakat yang terbentuk, peningkatan ekonomi bagi
masyarakat, peningkatan akses pasar yang berkelanjutan dalam
rangka masyarakat mandiri, serta terwujudnya pengelolaan hutan
lestari berupa penurunan jumlah konflik tenurial, pengamanan
kawasan hutan dari gangguan hutan, dan terpeliharanya tutupan
hutan.
Sesuai dengan Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) pada Direktorat
Bina Rencana Pemanfaatan Hutan (BRPH), untuk mendukung outcome
dari pelaksanaan pengelolaan hutan oleh KPH dan capaian IKK
tersebut, maka disusun Petunjuk Teknis Penilaian Organisasi KPH
yang Efektif dalam mendukung Masyarakat Mandiri dan Hutan Lestari
pada Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung (KPHL) dan Kesatuan
Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP).
Petunjuk Teknis ini merupakan dukungan pada pencapaian
Prioritas Nasional yang ditetapkan oleh Bappenas sebagai upaya
pembinaan Lembaga Daerah agar benar-benar melaksanakan tugas
dan fungsinya sesuai dengan peraturan perundangan. Implementasi
penilaian KPH efektif dapat berjalan dengan baik melalui dukungan
-3-

stakeholder terkait, serta bersinergi dengan instansi Pembina Lembaga


Pemerintahan Daerah. Melalui kegiatan pemetaan kinerja KPH di
Indonesia diharapkan menjadi bahan untuk dukungan kebijakan
publik dalam mendukung pembangunan KPH di Indonesia.

II. DASAR HUKUM


1. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor
244) jo. Undang-undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan
Kedua atas Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah;
2. Undang-undang Nomor 2 Tahun 2015 tentang Penetapan
Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang Nomor 2 Tahun
2014 tentang Perubahan atas Undang-undang Nomor 23 Tahun
2014 tentang Pemerintahan Daerah Menjadi Undang-undang
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 24);
3. Undang-undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja
(Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2020 Nomor 245,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6573);
4. Undang-undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja
(Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2020 Nomor 245,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6573);
5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2021
tentang Peyelenggaraan Kehutanan (Lembaran negara Republik
Indonesia Tahun 2021 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 6635);
6. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik
Indonesia Nomor 8 Tahun 2021 tentang Tata Hutan dan
Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan, Serta Pemanfaatan
Hutan di Hutan Lindung dan Hutan Produksi (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor 319);
-4-

7. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik


Indonesia Nomor 15 Tahun 2021 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Kementerian Linkungan Hidup dan Kehutanan (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor 756);
8. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik
Indonesia Nomor 2 Tahun 2022 tentang Perubahan Atas Peraturan
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor
P.16/MENLHK/SETJEN/SET.1/8/2020 tentang Rencana Strategis
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2020-
2024.

III. KETENTUAN UMUM


1. Hutan adalah suatu kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan
berisi sumberdaya alam hayati yang didominasi pepohonan dalam
persekutuan alam lingkungannya, yang satu dengan lainnya tidak
dapat dipisahkan.
2. Kawasan hutan adalah wilayah tertentu yang ditetapkan oleh
pemerintah untuk dipertahankan keberadaannya sebagai hutan
tetap.
3. Hutan Lindung yang selanjutnya disebut HL adalah kawasan
hutan yang mempunyai fungsi pokok sebagai perlindungan sistem
penyangga kehidupan untuk mengatur tata air, mencegah banjir,
mengendalikan erosi, mencegah intrusi air laut, dan memelihara
kesuburan tanah.
4. Hutan Produksi yang selanjutnya disebut HP adalah kawasan
hutan yang mempunyai fungsi pokok memproduksi hasil hutan.
5. Pengelolaan hutan adalah kegiatan yang meliputi tata hutan dan
penyusunan rencana pengelolaan hutan, pemanfaatan hutan,
penggunaan kawasan hutan, rehabilitasi dan reklamasi hutan,
perlindungan hutan dan konservasi alam.
-5-

6. Kesatuan Pengelolaan Hutan yang selanjutnya disebut KPH adalah


wilayah pengelolaan hutan sesuai fungsi pokok dan
peruntukannya yang dapat dikelola secara efisien dan lestari.
7. Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi yang selanjutnya disebut
KPHP adalah KPH yang luas wilayahnya seluruh atau sebagian
besar terdiri dari kawasan hutan produksi.
8. Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung yang selanjutnya disebut
KPHL adalah KPH yang luas wilayahnya seluruh atau sebagian
besar terdiri dari kawasan hutan lindung.
9. Rencana pengelolaan hutan adalah rencana pada KPH yang
disusun oleh Kepala KPH, berdasarkan hasil tata hutan dan
rencana kehutanan, dengan memperhatikan aspirasi, peran serta
dan nilai budaya masyarakat serta kondisi lingkungan, memuat
semua aspek pengelolaan hutan dalam kurun jangka panjang dan
jangka pendek.
10. Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPH yang
selanjutnya disebut RPHJP KPH adalah rencana pengelolaan
hutan untuk seluruh wilayah kerja KPH dalam kurun waktu 10
(sepuluh) tahun.
11. Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Pendek KPH selanjutnya
disebut RPHJPd KPH adalah rencana pengelolaan hutan untuk
kegiatan KPH dalam kurun waktu 1 (satu) tahun, yang
penyusunannya didasarkan atas Rencana Kerja Pengelolaan
Hutan Jangka Panjang.
12. Pemanfaatan hutan adalah kegiatan untuk memanfaatkan
kawasan hutan, memanfaatkan jasa lingkungan, memanfaatkan
hasil hutan kayu dan bukan kayu serta memungut hasil hutan
kayu dan bukan kayu secara optimal dan adil untuk
kesejahteraan masyarakat dengan tetap menjaga kelestariaannya.
13. Pemanfaatan kawasan adalah kegiatan untuk memanfaatkan
ruang tumbuh sehingga diperoleh manfaat lingkungan, manfaat
-6-

sosial dan manfaat ekonomi secara optimal dengan tidak


mengurangi fungsi utamanya.
14. Pemanfaatan jasa lingkungan adalah kegiatan untuk
memanfaatkan potensi jasa lingkungan dengan tidak merusak
lingkungan dan tidak mengurangi fungsi utamanya.
15. Pemanfaatan hasil hutan bukan kayu adalah kegiatan untuk
memanfaatkan dan mengusahakan hasil hutan berupa bukan
kayu dengan tidak merusak lingkungan dan tidak mengurangi
fungsi pokoknya.
16. Penilaian organisasi KPH efektif dalam mendukung masyarakat
mandiri dan hutan lestari adalah proses untuk mengetahui sejauh
mana pengelola kawasan di KPHL dan KPHP mencapai kinerjanya
dalam menjalankan tugas dan fungsi mengelola kawasan dengan
tindakan yang tepat dan berhasil untuk mencapai tujuan yang
diharapkan, dengan mengoptimalkan sumber daya dan potensi
yang dimiliki.
17. Kriteria adalah suatu aspek yang dipandang penting untuk
memungkinkan penilaian atas status kemajuan KPH dalam
melakukan pengelolaan hutan di wilayah kerjanya/ukuran yang
menjadi dasar penilaian.
18. Indikator adalah atribut kriteria yang apabila diukur atau
dipantau secara periodik menunjukkan arah perubahan/ suatu
atribut kuantitatif dan/atau kualitatif dan/atau diskriptik pada
standar penilaian organisasi KPH efektif yang apabila diukur atau
dipantau secara periodik menunjukkan arah perubahan.
19. Verifier adalah perangkat yang berfungsi untuk menera status
indikator pada standar penilaian organisasi KPH efektif.
20. Menteri adalah Menteri yang diserahi tugas dan bertanggung
jawab di bidang lingkungan hidup dan kehutanan.
21. Direktur Jenderal adalah direktur jenderal yang mempunyai
wewenang di bidang pengelolaan hutan lestari.
-7-

22. Direktur adalah Direktur yang diserahi tugas dan tanggung jawab
di bidang bina perencanaan pemanfaatan hutan.
23. Dinas Provinsi adalah Dinas yang diserahi tugas dan tanggung
jawab di bidang kehutanan di Provinsi.
24. Unit Pelaksanan Teknis yang selanjutnya disebut UPT adalah unit
pelaksana teknis Direktorat Jenderal atau badan yang diserahi
tugas dan bertanggung jawab di pengelolaan hutan lindung atau
hutan produksi di daerah.
25. Balai Pemantauan Hutan Produksi yang selanjutya disebut BHP
adalah UPT Kementerian LHK setingkat Balai yang diserahi tugas
dan tanggung jawab di bidang pengelolaan hutan produksi di
provinsi
26. Unit Pelaksana Teknis Daerah yang selanjutnya disebut UPTD
adalah UPTD Kesatuan Pengelolaan Hutan yang melaksanakan
organisasi yang melaksanakan kegiatan teknis operasional
dan/atau kegiatan teknis penunjang tertentu pada Dinas atau
Badan Daerah.
27. KPH adalah UPTD Provinsi yang diserahi tugas dan tanggung
jawab di bidang pengelolaan hutan di tingkat tapak.
28. Tim yang ditugaskan oleh Dinas untuk memverifikasi KPH yang
melaksanakan Self assessment terkait KPH Efektif.
Keanggotaannya dapat berasal dari unsur Dinas dan UPT KLHK
(BPHP, BPKH, BPDAS dll).
29. Tim Peninjauan Lapangan adalah Tim yang ditunjuk oleh Direktur
untuk melaksanakan peninjauan lapangan pada kegiatan
penilaian KPH Efektif. Keanggotaannya berasal dari unsur
Kementerian LHK (dapat lintas Eselon I maupun lintas Eselon II
pada Ditjen PHL), dapat pula beranggotakan Kementerian
/Lembaga lain (Kemendagri, Bappenas, Kemenko Marinves dll.)
30. Pengambil Keputusan adalah Tim ad hoc yang ditetapkan Direktur
dalam memberikan penilaian akhir dan rekomendasi pada proses
-8-

penilaian KPH Efektif. Keanggotaannya terdiri dari Direktur


BRPH, kasubdit lingkup Direktorat BRPH dan Ketua Tim Verifikasi

IV. MAKSUD DAN TUJUAN


1. Petunjuk teknis ini dimaksudkan untuk memberikan panduan
proses serta peran pihak terkait terhadap penilaian organisasi KPH
yang efektif dalam mendukung masyarakat mandiri dan hutan
lestari pada KPHL dan KPHP.
2. Tujuan umum dari penilaian ini untuk melakukan
penilaian organisasi KPH yang efektif dalam mendukung
masyarakat mandiri dan hutan lestari yang dilakukan oleh KPHP
dan KPHL sebagai upaya pembinaan KPH dan menjadi dasar
dalam pemberian reward (antara lain berupa insentif, bimbingan
teknis, arahan, pelatihan, supervisi), prioritas program/kegiatan
dengan dukungan para pihak) dan/atau punishment (pemberian
sanksi) dalam mencapai tujuan pengelolaan hutan lestari
masyarakat sejahtera
3. Mekanisme penilaian ini menjadi arahan semua pihak terkait
penilaian organisasi KPH yang efektif di tingkat tapak oleh UPTD
KPH.

V. RUANG LINGKUP
1. Petunjuk teknis ini mencakup penilaian organisasi KPH yang
Efektif beserta mekanisme penilaiannya serta peranan para pihak
atau instansi terkait penilaian organisasi KPH yang efektif.

2. Penilaian organisasi KPH yang efektif dilakukan berdasarkan


Rencana Pengelolaan Hutan dalam UPTD KPH yang mendukung
tercapainya organisasi KPH yang efektif yang mendukung
tercapainya masyarakat sejahtera hutan lestari.

3. Penilaian organisasi KPH yang efektif terdiri dari elemen, kriteria,


indikator penilaian, proses serta peranan para pihak terkait proses
penilaian.
-9-

VI. PRINSIP PEDOMAN PROSES PENILAIAN


Prinsip-prinsip yang perlu dipedomani dalam melakukan proses
penilaian adalah:

1. Objektif, hasil penilaian diharapkan menggambarkan kondisi


faktual pengelolaan yang ada. Apabila diperlukan dapat dilakukan
verifikasi dengan beberapa informasi pendukung untuk
meyakinkan gambaran yang diberikan dalam penilaian.
2. Transparan, proses dan hasil penilaian dapat diakses oleh pihak-
pihak yang berkepentingan dalam pengelolaan Kawasan hutan
oleh KPHP.
3. Akuntabel, proses dan hasil penilaian termasuk di dalamnya
keputusan yang diambil, dapat dijelaskan dan
dipertanggungjawabkan kepada pihak lain.
4. Independen, penilaian organisasi KPH efektif dalam pengelolaan
hutan digunakan murni untuk kepentingan pengelolaan, sehingga
bebas dari kepentingan-kepentingan lainnya
5. Introspeksi, proses penilaian ini dimaksudkan sebagai salah satu
cara pengelola untuk melihat kembali progress pengelolaan yang
dilakukan. Dengan demikian, pengelola menyadari sejauh mana
tahapan kegiatan yang telah dilakukan dan kekurangan yang
penting untuk ditindaklanjuti.
6. Berbagi Pengetahuan/Sharing knowledge, para pihak yang
terlibat dalam proses penilaian diharapkan dapat saling berbagi
informasi dari proses penilaian yang dilakukan baik di antara
pengelola dan pihak-pihak di luar pengelola.

VII. TAHAPAN PEDOMAN PENILAIAN


Pada prinsipnya, proses penilaian dilakukan melalui self-assessment
oleh KPH dan diidentifikasi serta diverifikasi oleh Tim identifikasi dan
verifikasi yang dikoordinir oleh Dinas Provinsi dan UPT KLHK di
-10-

daerah. Dalam pelaksanaannya penilaian KPH Efektif dilaksanakan


oleh Kepala KPH.

Kegiatan penilaian dilakukan dengan beberapa tahapan umum, yakni:


1. PRA PENILAIAN
a. Direktur menyampaikan surat kepada Dinas Provinsi yang
ditembuskan kepada Kementerian Dalam Negeri serta UPT,
untuk melakukan penilaian KPH efektif.
b. Berdasarkan surat dari Direktur, Dinas Provinsi berkoordinasi
dengan UPT BPHP dan membentuk Tim Verifikasi Calon KPH
Efektif.
c. UPT BPHP menyampaikan usulan Tim Verifikasi yang
beranggotakan instansi antara lain Dinas Provinsi yang
menangani urusan serta Calon Target KPH Efektif kepada Dinas
Provinsi.
d. Dinas Provinsi menetapkan Tim Verifikasi dengan Surat
Keputusan selambat-lambatnya 3 hari semenjak surat Direktur
diterima dan menetapkan KPH yang akan dinilai
e. Tim Verifikasi bersurat dan menyampaikan Formulir/Matriks
Penilaian kepada unit KPH untuk mengisi formulir penilaian
KPH Efektif serta melakukan konsolidasi internal untuk
menyiapkan data dan informasi yang dibutuhkan.

2. PROSES PENILAIAN
Secara umum, proses penilaian dilakukan oleh pengelola KPH
sesuai dengan Petunjuk Teknis Penilaian penilaian organisasi KPH
yang efektif dalam mendukung masyarakat mandiri dan hutan
lestari pada Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung (KPHL) dan
Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP) dan dalam jangka
waktu yang telah ditetapkan selambat-lambatnya selama 4 hari.
a. KPH melakukan penilaian secara mandiri (self asessment)
dengan mengisi Formulir Penilaian.
-11-

b. Jika dibutuhkan, untuk memperkuat hasil penilaian dan


menjaga independensi, maka penilaian KPH efektif di masing-
masing unit KPH bisa melibatkan pihak-pihak terkait dalam
proses penilaian.
c. KPH menyampaikan kembali Formulir Penilaian berikut
dokumen pendukung kepada Tim Verifikasi
d. Tim Verifikasi melakukan kompilasi dan Analisa hasil penilaian.

3. VERIFIKASI HASIL PENILAIAN


a. Tim Verifikasi melakukan verifikasi terhadap Blanko Penilaian
yang disampaikan KPH berserta dokumen pendukung.
b. Tim Verifikasi menyampaikan Hasil Verifikasi/Penilaian
sementara ke KPH
c. KPH melakukan perbaikan/pemenuhan kelengkapan Dokumen
Penilaian dan disampaikan kembali ke Tim Verifikasi
d. Tim Verifikasi melaporkan hasil verifikasi dokumen kepada
Dinas
e. Dinas menyampaikan surat kepada Direktur mengenai hasil
verifikasi dokumen dan rekomendasi calon KPH Efektif untuk
dilakukan peninjauan lapangan.
f. Direktur membentuk Tim Peninjau Lapangan dengan
keanggotaan berasal dari Kementerian Dalam Negeri, Eselon 1
atau Eselon 2 lainnya lingkup KLHK.
g. Berdasar surat Dinas Provinsi, Direktur menugaskan Tim
Peninjauan Lapangan.
h. Tim Peninjauan Lapangan melaksanakan peninjauan lapangan
dengan didampingi Tim Verifikasi selama kurang lebih 5 hari.
i. KPH melaksanakan perbaikan/pemenuhan dokumen hasil
peninjauan lapangan.
j. Tim Peninjauan Lapangan membuat Laporan final hasil
verifikasi pada peninjauan lapangan dan kelengkapan penilaian
-12-

serta rekomendasi hasil penilaian Calon KPH efektif kepada


Pengambil Keputusan.

4. PENETAPAN HASIL NILAI


a. Pemantapan penetapan KPH Efektif dilakukan dengan cara
setelah mendapatkan informasi dari lapangan, dilakukan
verifikasi kelengkapan Penilaian dan Rekomendasi oleh
Pengambil Keputusan yang terdiri dari.
b. Direktur menetapkan Pengambil Keputusan yang terdiri dari
Direktur BRPH, Ketua Tim Peninjau Lapangan dan Kepala
Subdit Lingkup Direktorat BRPH.
c. Berdasar Laporan final hasil verifikasi pada peninjauan
lapangan, Pengambil Keputusan memberi penilaian terakhir
pada KPH
d. Pengambil Keputusan menyampaikan rekomendasi atas
penetapan KPH sebagai KPH Efektif kepada Direktur

e. Direktur menetapkan KPH sebagai KPH Efektif dengan Surat


Keputusan dari Direktur BRPH.

5. TINDAK LANJUT HASIL


Tindaklanjut hasil adalah tindaklanjut hasil penilaian organisasi
KPH efektif, antara lain: a) Pengelolaan data dan informasi; b)
Analisis dan Kemanfaatan; dan c) Review dan Evaluasi Metode
Penilaian.
a. Pengelolaan Data Dan Informasi
Pengelolaan data dan informasi proses dan hasil penilaian
organisasi KPH yang efektif dalam mendukung masyarakat
mandiri dan hutan lestari dilaksanakan oleh seluruh unit
organisasi lingkup Unit Kerja bersangkutan, sebagai bagian dari
upaya untuk meningkatkan kualitas pengelolaan data dan
informasi yang akan digunakan untuk mendukung pimpinan
dalam mengambil kebijakan dan keputusan di tingkat teknis
operasional.
-13-

b. Analisis dan Kemanfaatan


Berdasarkan pengelolaan data dan informasi hasil penilaian
organisasi KPH yang efektif dalam mendukung masyarakat
mandiri dan hutan lestari, dilakukan analisis oleh setiap unit
organisasi internal maupun eksternal, untuk dimanfaatkan oleh
pimpinan dalam mengambil kebijakan dan keputusan teknis
operasional, sesuai kebutuhan organisasi.

c. Review dan Evaluasi Metode Penilaian


Berdasarkan proses penilaian yang telah dilaksanakan, pada
setiap periode dua tahun dilakukan evaluasi metode penilaian
berdasarkan berbagai catatan pada proses penilaian yang
dilaksanakan dalam satu periode penilaian.

VIII. METODE PENILAIAN


Metode penilaian dilakukan dengan pendekatan deskriptif kuantitatif,
dengan penentuan score dan bobot terhadap setiap elemen, kriteria
dan indikator penilaian.
KPH yang dinilai adalah KPH yang telah memenuhi unsur Prasyarat,
yaitu penetapan wilayah KPH, organisasi pengelola KPH serta telah
memiliki RPHJP.

1. ELEMEN PENILAIAN
Penilaian dilakukan secara self assessment oleh UPTD KPH untuk
mengetahui tingkat efektivitas organisasi KPH dalam pengelolaan
kawasan hutan di tingkat tapak berdasarkan empat elemen yakni
input, process, output, outcome.

Empat elemen penilaian evaluasi secara singkat dijelaskan sebagai


berikut:

a. Elemen Input berkaitan dengan apa yang diperlukan untuk


menyelenggarakan pengelolaan. Evaluasi akan berfokus pada
sumberdaya apa saja yang diperlukan untuk pengelolaan
-14-

kawasan hutan, mulai dari sumber anggaran, sumberdaya


manusia, sarana dan prasarana serta sumberdaya kawasan.
b. Elemen Proses menjelaskan bagaimana cara dalam mengelola
kawasan hutan. Fokus evaluasi terletak pada rencana
pengelolaan hutan, implementasi dari rencana pengelolaan
hutan, efisiensi dan kesesuaian penyelenggaraan pengelolaan
kawasan hutan dengan perangkat kebijakan, peraturan, tugas
dan fungsi KPH serta metode yang ada.
c. Elemen Output adalah hasil penilaian dari implementasi
program-program dan intervensi pengelolaan kawasan hutan
dengan fokus evaluasi pada aspek hasil kerja yang dihasilkan
sesuai Proses.
d. Elemen Outcome adalah berkaitan dengan apa yang telah
dicapai dari organisasi KPH yang efektif dalam
penyelenggaraan pengelolaan kawasan hutan produksi
dan/atau hutan lindung. Efektivitas dan kesesuaian hasil
akhir pengelolaan dan sejauh mana hasil tersebut telah
mencapai tujuan utama pengelolaan.

2. KRITERIA DAN INDIKATOR


a. Kriteria dan indikator penilaian organisasi KPH yang efektif
dalam mendukung masyarakat mandiri dan hutan lestari ini
dimaksudkan sebagai perangkat penilaian dalam menentukan
status kemajuan KPH.
b. Tujuan kriteria dan indikator penilaian organisasi KPH yang
efektif dalam mendukung masyarakat mandiri dan hutan
lestari ini yaitu tersedianya standar penilain yang terukur
dalam memetakan kondisi dan perkembangan efektivitas KPH
dalam rangka pengelolaan hutan secara lestari.
-15-

Adapun Kriteria dan Indikator dari tiap elemen antara lain:


A. KRITERIA
Kriteria dari tiap Elemen antara lain:
1) Elemen Input:
a) Sumber anggaran
b) Alokasi anggaran saat ini
c) Kinerja Anggaran
d) Kualifikasi teknis Pejabat Struktural KPH
e) Kompetensi SDM sebagai pengelola kawasan
f) Sarana dan prasarana utama
g) Data dan informasi potensi sumberdaya alam dan
social ekonomi budaya masyarakat
2) Elemen Proses (RPHJPd tahun berjalan)
a) penyusunan rencana pengelolaan Hutan yang
dituangkan dalam dokumen RPHJPd
b) pelaksanaan koordinasi perencanaan pengelolaan
Hutan
c) pelaksanaan pembangunan resort di KPH
d) implementasi kebijakan di bidang lingkungan hidup
dan kehutanan:
- fasilitasi inventarisasi Hutan, pengukuhan Kawasan
Hutan, penatagunaan Kawasan Hutan, dan
penyusunan rencana kehutanan pada KPH
- fasilitasi rehabilitasi Hutan dan reklamasi pada KPH
- Fasilitasi Pemanfaatan Hutan dan Penggunaan
Kawasan Hutan pada KPH
- fasilitasi perlindungan dan pengamanan Hutan,
pengendalian kebakaran Hutan dan lahan, mitigasi
ketahanan bencana, dan perubahan iklim pada KPH
e) Fasilitasi pendampingan, pembinaan kelompok tani
Hutan, dan bimbingan teknis dalam mendukung
kegiatan pengelolaan perhutanan sosial
-16-

f) fasilitasi penataan Kawasan Hutan dalam rangka


pengukuhan Kawasan Hutan dan penataan Kawasan
Hutan dalam rangka Pemanfaatan Kawasan Hutan
g) fasilitasi pertumbuhan investasi, pengembangan
industri, promosi produk hasil hutan dan pasar,
untuk mendukung pemulihan ekonomi nasional
h) fasilitasi ketahanan pangan (food estate) dan energi
yang dilaksanakan KPH
i) fasilitasi peningkatan kapasitas sumber daya manusia
yang dilaksanakan KPH
j) pemantauan, evaluasi, pengawasan, dan pengendalian
atas kegiatan pengelolaan Hutan yang dilaksanakan di
wilayah KPH
k) pelaksanaan tugas lainnya sesuai dengan P. 8 Tahun
2021
3) Elemen Output
a) Tersedianya dokumen RPHJPd yang telah
diimplementasikan
b) terkoordinasinya perencanaan pengelolaan Hutan
c) Terbangunnya resort di KPH sesuai perencanaan
dengan sarpras dan operasionalisasinya
d) Implementasi kebijakan di bidang lingkungan hidup
dan kehutanan:
- Terfasilitasinya inventarisasi Hutan, pengukuhan
Kawasan Hutan, penatagunaan Kawasan Hutan,
dan penyusunan rencana kehutanan pada KPH;
- Terehabilitasinya Hutan dan reklamasi pada KPH
- Terlaksananya Pemanfaatan Hutan dan Penggunaan
Kawasan Hutan pada KPH
- Terfasilitasinya perlindungan dan pengamanan
Hutan, pengendalian kebakaran Hutan dan lahan,
-17-

mitigasi ketahanan bencana, dan perubahan iklim


pada KPH
e) Terlaksananya pendampingan, pembinaan kelompok
tani Hutan, dan bimbingan teknis dalam mendukung
kegiatan pengelolaan perhutanan social
f) Tertatanya Kawasan Hutan dalam rangka pengukuhan
Kawasan Hutan dan penataan Kawasan Hutan dalam
rangka Pemanfaatan Kawasan Hutan
g) Terfasilitasinya pertumbuhan investasi,
pengembangan industri, promosi produk hasil hutan
dan pasar, untuk mendukung pemulihan ekonomi
nasional
h) Terwujudnya ketahanan pangan (food estate) dan
energi yang dilaksanakan KPH
i) Meningkatnya kapasitas sumber daya manusia yang
dilaksanakan KPH
j) Terlaksananya pemantauan, evaluasi, pengawasan,
dan pengendalian atas kegiatan pengelolaan Hutan
yang dilaksanakan di wilayah KPH
k) Terlaksananya tugas lainnya sesuai dengan peraturan
perundangan

4) Elemen Outcome
a) Pengelolaan hutan berdampak pada jumlah kelompok
ekonomi produktif masyarakat yang terbentuk dengan
memperhatikan pengarustamaan gender dalam
melakukan Kegiatan Pengelolaan Perhutanan Sosial
dalam rangka tercapainya masyarakat sejahtera
b) Pengelolaan hutan berdampak pada peningkatan
ekonomi bagi masyarakat dari kawasan hutan dalam
rangka tercapainya masyarakat sejahtera
-18-

c) Pengelolaan hutan berdampak pada peningkatan


akses pasar yang berkelanjutan untuk produk hasil
hutan dalam rangka tercapainya masyarakat sejahtera
d) Pengelolaan hutan berdampak pada pemanfaatan data
dan informasi pengelolaan hutan oleh KPH dalam
rangka tercapainya hutan lestari
e) Pengelolaan hutan berdampak pada jumlah konflik
tenurial dalam kawasan dalam rangka tercapainya
hutan lestari
f) Pengelolaan hutan berdampak pada pengamanan
kawasan hutan dari gangguan hutan (perambahan,
illegal logging, dan kebakaran hutan) dalam rangka
tercapainya hutan lestari
g) Pengelolaan hutan berdampak pada terpeliharanya
tutupan hutan dalam kawasan dalam rangka
tercapainya hutan lestari

B. INDIKATOR
Indikator sebagai petunjuk atau keterangan dari tiap kriteria /
suatu atribut kuantitatif dan/atau kualitatif dan/atau
deskriptif pada standar penilaian organisasi KPH yang efektif
yang apabila diukur atau dipantau secara periodik
menunjukkan arah perubahan

C. VERIFIER
Data atau dokumen yang harus disiapkan untuk memastikan
pemenuhan indikator/perangkat yang berfungsi untuk menera
status indikator pada standar penilaian organisasi KPH yang
efektif yang mendukung masyarakat sejahtera dan hutan
lestari.
-19-

3. PENGHITUNGAN NILAI AKHIR INDEKS ORGANISASI KPH


EFEKTIF
a. Perhitungan penilaian Organisasi KPH efektif pada setiap unit
pengelola
1) Nilai Tertimbang
Nilai bobot untuk masing masing ELEMEN adalah:
a) Nilai Bobot untuk elemen input (masukan) adalah 10%
(sepuluh persen);
b) Nilai Bobot untuk elemen process (proses) adalah 25%
(dua puluh lima persen);
c) Nilai Bobot untuk elemen output (keluaran) adalah
35% (tiga puluh lima persen);
d) Nilai Bobot untuk elemen outcome (hasil) adalah 30%
(tiga puluh persen).
2) Perhitungan Nilai Tertimbang untuk masing-masing
KRITERIA pada setiap ELEMEN adalah Nilai Bobot
Elemen dikali Nilai Bobot Kriteria dikali PENILAIAN,
dengan rumus:

Dimana:
NKT = Nilai kriteria tertimbang

BE = Bobot nilai elemen

BK = Bobot nilai kriteria

Pn = Penilaian setiap kriteria

Sebagai Contoh:
a) Nilai Maksimal
(1) Nilai ELEMEN INPUT
• Nilai tertimbang Elemen INPUT, apabila Nilai
Maksimal Indikator Penilaian adalah 100%
maka :
Nilai total Kriteria Tertimbang (NKT) = 20% x
100 % x 100 = 20
-20-

(2) Dengan Proses yang sama pada ELEMEN INPUT,


Nilai ELEMEN PROCESS, OUTPUT, dan OUTCOME
apabila Nilai Penilaian semua Kriteria adalah 100

ELEMEN Bobot Nilai Total Nilai Maks Nilai


pada Indikator Maksimal
Kriteria Penilaian
(0-100)

INPUT 15% 100% 100 15

PROCESS 25% 100% 100 25

OUTPUT 30% 100% 100 30

OUTCOME 30% 100% 100 30

Total Nilai 100

b) Nilai Menengah
(1) Nilai ELEMEN INPUT
• Nilai tertimbang Elemen INPUT, apabila Nilai
Penilaian semua KRITERIA adalah 70.
Nilai total Kriteria Tertimbang (NKT) = 10% x
100 % x 70 = 7
(2) Dengan Proses yang sama, Nilai ELEMEN
PROCESS, OUTPUT, dan OUTCOME apabila Nilai
Penilaian semua KRITERIA adalah 70

ELEMEN Bobot Nilai Total Nilai Nilai


pada Menengah Maksimal
Kriteria Indikator
Penilaian
(0-100)

INPUT 15% 100% 70 10,5

PROCESS 25% 100% 70 17,5

OUTPUT 30% 100% 70 21

OUTCOME 30% 100% 70 21

Total Nilai 70
-21-

c) Nilai Rendah
1) Nilai ELEMEN INPUT
• Nilai tertimbang Elemen INPUT, apabila Nilai
Penilaian semua KRITERIA adalah 40.
• Nilai total KRITERIA Tertimbang (NKT) = 10% x
100 % x 40 = 4.
2) Dengan Proses yang sama, Nilai ELEMEN
PROCESS, OUTPUT, dan OUTCOME apabila Nilai
Penilaian semua KRITERIA adalah 40.

ELEMEN Bobot Nilai Total Nilai Rendah Nilai


pada Indikator Maksimal
Kriteria Penilaian
(0-100)

INPUT 15% 100% 40 6

PROCESS 25% 100% 40 10

OUTPUT 30% 100% 40 12

OUTCOME 30% 100% 40 12

Total Nilai 40

b. Pengkategorian nilai organisasi KPH efektif dalam pengelolaan


hutan pada setiap unit kawasan hutan
1) Nilai Total Tertimbang KRITERIA dari setiap ELEMEN
merupakan gambaran menyeluruh dari tingkat tertimbang
penilaian pada setiap Kriteria. Tingkat nilai tertimbang dari
indikator penilaian pada KRITERIA ditetapkan menjadi 3
(tiga) skala, yaitu:
a) Nilai tertimbang 100 untuk pencapaian kinerja
pengelolaan kawasan hutan EFEKTIF pada
pengelolaan KPH;
b) Nilai tertimbang 70 untuk pencapaian kinerja
pengelolaan kawasan hutan CUKUP EFEKTIF. Pada
pengelolaan KPH, CUKUP EFEKTIF;
c) Nilai tertimbang 40 untuk pencapaian kinerja
pengelolaan kawasan hutan KURANG EFEKTIF. Pada
pengelolaan KPHP, KURANG EFEKTIF.
-22-

2) Selang (range) tingkat total nilai tertimbang pada KRITERIA,


di tetapkan sebagai berikut:
a) EFEKTIF, apabila total nilai tertimbang hasil
penilaian mencapai 71 - 100. Artinya, Unit pengelola
telah melakukan pengelolaan kawasan hutan secara
EFEKTIF. Pada pengelolaan KPH, dikategorikan
sebagai KPH EFEKTIF.
b) CUKUP EFEKTIF, apabila total nilai tertimbang hasil
penilaian mencapai 41 - 70. Artinya, Unit pengelola
telah melakukan pengelolaan kawasan hutan secara
CUKUP EFEKTIF.
c) KURANG EFEKTIF, apabila total nilai tertimbang
hasil penilaian mencapai 0 - 40.
Selang (range) untuk kategori pengelolaan kawasan hutan
dapat dilihat pada tabel berikut

Kategori Nilai efektivitas organisasi KPH

0 - 40 = Kurang Efektif

41 - 70 = Cukup Efektif

71 - 100 = Efektif

3) Nilai tertimbang hasil penilaian, dibuat skala 1- 3 untuk


menentukan indeks efektivitas organisasi KPH dalam
pengelolaan kawasan hutan, sebagai berikut:

Kategori Nilai efektivitas Skala Indeks (SI)


organisasi KPH Efektivitas organisasi KPH

0 - 40 = Kurang
Efektif

41 - 70 = Cukup Efektif

71 - 100 = Efektif
-23-

Konversi nilai efektivitas ke dalam skala indeks efektivitas,


menggunakan rumus perbandingan senilai:

Skala Indeks Efektivitas = (Nilai maks pada setiap skala


dikali Nilai efektivitas) dibagi Nilai maksimal pada nilai
efektivitas

Contoh 1: Nilai efektivitas organisasi KPH yang diperoleh


ada 85 (Efektif). Dalam skala indeks efektivitas organisasi
KPH, nilai 85 adalah

Skala Indeks = (3 x 85) : 100

= 2,55

= Efektif

Contoh 2: Nilai efektivitas organisasi KPH yang diperoleh


ada 72 (Cukup efektif). Dalam skala indeks efektivitas
organisasi KPH, nilai 72 adalah

Skala Indeks = (1,9 x 72) : 75

= 1,82

= Cukup Efektif

Contoh 3: Nilai efektivitas organisasi KPH yang diperoleh


ada 30 (Kurang efektif). Dalam skala indeks efektivitas
organisasi KPH, nilai 30 adalah

Skala Indeks = (0,9 x 30) : 35

= 0,77

= Kurang Efektif

c. Perhitungan rata-rata penilaian indeks KPH Efektif dalam


efektivitas organisasi KPH secara keseluruhan adalah:
Rata-rata IE = Rata-Rata Indeks (KPHL + KPHP)

IE : Indeks Efektivitas organisasi KPH.


書こr〇 aにくす」岩さと
エ: 〇一 さと ¥ミ ′,聖¥
二°書よく、∴;“ ’こ’∴ 茎∴¥
●高 空 i貢 00 漢 l 寸 ’ト+ “く1∴ ∴叩、∵∴
’こ l .∴の/、 ∴音,∴㌧ ∴e ∴、
q) > :’∴童子 、く.蓑と.∴、 音音音ぐう音臆/ 聖’
.真 )○○ ∴、くせ キ ▲ ∴王:∴ ●焉∴一 ∴¥エ,. 音∴l上∴∴音臆 、二’ ̄千言
なし エ ○○ くさ 1(Ni l 子守:: ∵十〇○○_音臆 ∴㍉ゝ`音音音 一冊 ̄ エ
iこ くり (こ 嘗●璽 千 ¥申 ¥00 寒
∴ギ∴/、
妻.書
○○● ¥ ̄/①
lA∴〇〇 の .』,臆I。
∴言です ∴ ∴q).
、、」i∴ l 仁の
.∴同、ノ’ 言霊:
l= 合 :工、 エ キ
(寸乙I

:ま事こ .合の 蔦筈 o寄∴:コ こ〇 〇I∴くり a。さく


書=(ロ謹.圭」I・輸
土石上るJ山王dとu控巳二ued①∈Sその上の∑.了﹂eq∈eD

○ =さ 室 o .さ く二)
:コ 書i● 工’喬 Ul の .」蓋: ゝ∠.i一  ⊂ 苦学
…≡ 富里  ヽ事。 モ 講 玉里 ’こ の o)>
浩と ⊂⊆: 彊 4)._ >,聖 壱星霜 ≧.毒呈 呈.量
g (ロ 杏 の
0二重
」∠ a」
ぢ.… E-≡
戸言も 葵 工 a_ 鴇
焉 ⊂ 三塁
欝 I′i

でe里重 器
“悪登曇 彊 墨壷
!こ の .ふ∠
篤 ・豊、三 一〇) ’恵三 轟 くP∴∴○○ 彊
ざ さく 空合 つく二 .三三 てブ⊂ ∈言霊 塁善 彊
華 謹室 琵 徽章∴」と 窪 総と 盤 毒害冨
富呈嘗 く二 つ ●〇 十」
⊂) 二) 、≡ 烏
こ〕「プ ト」」 ⊃ ゝ`こ て)」と 謹書
〇 三: ヽ・」 へ ′ ∩ヽ 寸“ しl-) しD 「ヽヽ
雪 くり 〇〇 こ くり l○○ 若 さと 幸轟 罷言
コ: 〇〇 さと ○○かY¥∴ 毒 ;∴∴ 十∴ 重り音“ ̄ 音量上「
∴重言:∴ ∴’こ’言 、エ∴∴
’高 空 ここ ●こ o > .重 ト ∴ゆノ¥: 千・l∴ ∴宣言 ∴上で∴ 一“の∴ エ ■ αi) 子守∴ 蔦 ’キ
き. 宣: 〇 〇さ
lこ くo 重 塁 iの∴〇〇 (寄 .≡ こl 、雪 子を∴ /同¥¥“ エ
園田

零=∴ 重= ふさ∴ くす 蓋等 寄o∴こ雷 各会. o)∴くり a-さと


∈ くり ・雪邑 滋 子
語 _」 蝉 ∴ 蜜

.⊆ ト
○○ コ 蓋 o .≒ `⊃ l l 、N : 態 懸
鴫ト こ=∴∴q) 冶呑 (〇 〇. ⊂ ぐ〇 ∈ 二つ ⊂ 三三三三三 o ○○
_ くり “ ̄(ニ 00 (= i二 Q)
ミニ -さく 証 -     の “り .ミ∠ 喜喜
o)._ ●覇    ̄ こ ○ (こ
a-“石 の    ⊂ 振。 ーて〕 くり
く二 ⊂.⊂) _⊆: 仁 の 声“〇二至 謹
!こ 寸の 害.… Ui) こ の E 蓋 ∈ ⊂ ’こ
罵 のl二 豊 の° 二三°ロ 塁 圭●萎 善吉-… 羅 ・ぎ.≡害 毒堅 塁喜 (の合. ヨ.土
ぎ さま 醒 彊 ェゼ毛 つ.よ二 塁 二il一 号.毒 くり∴∴(○ ○O-=二 (ここ
三三三三三
豊雪空雪ぎ 客室首里
富里 霊毛呈 会..o)∴(○ ゝ∠〇〇,(二
轟 OI∴∴QJ 〇〇 〇.
焉盲
〇 三 くわ の ⊂〕 ぐ」 N nn 勺● しIl
ぐ「 く・「 丁「 ○○ ぐ「 「」
年(ロ〇 言寄」さ と
エ: o- さと
剛〇〇〇C〇〇〇〇N∽〇〇〇の卜〇十.白老

●高 空 莞 」 o > 王 事
e- 工 ○○ くさ
亡くoに墨絵種(こ合
∴電報

重富 蔦等
鶴oコ 毒尋 ∴
○○ 主と
(こく寄謹三〇千
○○- †
さ重宝

g の Ul くり ●l-I (p 葦 毛…∴尋三 面 ○○ の .合 の U) 二と ○○ ゝ∠ 仁 の 」` Q. くり ■"● oI ⊂ 呈竜 三童
罵 掌も霊堂
〇 年と

・きi○  ○  の ●輸


琵撞 室山 器
〇 三 lo く-i lヽヽ ぐ」
LEMBAR
PENILAIAN KPH
EFEKTIF
NAMA KPH :
WAKTU PENILAIAN :

1 Penetapan wilayah KPH Apakah KPH sudah memiliki SK penetapan wilayah KPH? SK Penetapan Wilayah KPH

2 Organisasi pengelola KPH Apakah KPH sudah memiliki SK penetapan kelembagaan? SK Penetapan
PRASYARAT (oleh Gubernur, penetapan sebagai UPTD) kelembagaan KPH
3 RPHJP Apakah KPH sudah memiliki dokumen RPHJP yang telah SK Pengesahan RPHJP,
disahkan Dokumen RPHJP/SI-RPHJP

Bobot Bobot Bobot Kriteria Verifikasi Rekomendasi


ELEMEN KRITERIA PERTANYAAN Verifier INDIKATOR PENILAIAN (40 - 100) Penilaian
Elemen Kriteria x Penilaian Penjelasan Tindak Lanjut
1 2 3 4 5 5 6 7 8 9 10
1 Sumber Anggaran 0.1 Asal Sumber Anggaran apakah APBD? APBN? Dokumen anggaran (DPA, a Anggaran operasionalisasi KPH 40
INPUT 0.15 Sumber lain yang sah (mitra) ? Apakah ada dalam LAKIP, /laporan tahunan), hanya bersumber dari APBD
bentuk pendanaan berupa barang/jasa? Catatan: bukti dukung pendanaan
Jika berupa barang/jasa, agar diinformasikan dan mitra/LSM b Anggaran operasionalisasi KPH 70
dapat disetarakan dengan nilai uang. bersumber dari APBD lebih kecil
dari sumber lainnya
c Anggaran operasionalisasi KPH 100
yang bersumber dari APBD lebih
besar dibandingkan dari sumber
lainnya
2 Alokasi Anggaran saat ini 0.15 Apakah ada alokasi komponen anggaran untuk Dokumen anggaran (DPA), a Anggaran yang tersedia hanya 40
melakukan pengelolaan kawasan? Bagaimana laporan untuk operasional (belanja rutin)
pengelolaan anggaran, apakah KPH menjadi KPA kantor
atau bukan ?
b Anggaran yang tersedia untuk 70
operasional kantor, dan
melakukan kegiatan pengelolaan
(pembangunan)
c Anggaran yang tersedia untuk 100
kegiatan teknis pengelolaan
hutan lebih besar dari
operasional kantor (belanja
langsung dan modal lebih kecil
dari belanja tidak langsung)

3 Kinerja Anggaran 0.15 Berapa persentase capaian serapan anggaran Dokumen anggaran (DPA, a Capaian serapan anggaran 40
pada tahun penilaian / rata-rata selama 3 tahun LAKIP/laporan tahunan) kurang dari 80 %

b Capaian serapan anggaran 80 % 70


sampai dengan 95 %
c Capaian serapan anggaran lebih 100
dari 95 %
4 Kualifikasi Teknis Pejabat Struktural KPH 0.15 Apakah pejabat struktural mempunyai kualifikasi SK Pejabat Struktural KPH, a Kepala KPH dan pejabat 40
yang memadai untuk mendukung administrasi data kualifikasi pengawas bukan berasal dari
dan teknis kehutanan dalam melaksanakan tenaga teknis dan atau
pengelolaan kawasan? Kesesuaian kualifikasi profesional kehutanan. (latar
teknis pejabat struktural KPH belakang sarjana non kehutanan
atau telah bekerja dibidang
kehutanan kurang dari 10 tahun)
4 Kualifikasi Teknis Pejabat Struktural KPH 0.15 Apakah pejabat struktural mempunyai kualifikasi SK Pejabat Struktural KPH, b Kepala KPH atau pejabat 70
yang memadai untuk mendukung administrasi data kualifikasi pengawas berasal dari tenaga
dan teknis kehutanan dalam melaksanakan teknis dan atau profesional
pengelolaan kawasan? Kesesuaian kualifikasi kehutanan (latar belakang
teknis pejabat struktural KPH sarjana kehutanan atau non
kehutanan yang telah bekerja di
bidang kehutanan minimal 10
tahun) namun belum mengikuti
diklat KKPH

c Kepala KPH dan pejabat 100


pengawas berasal dari tenaga
teknis dan atau profesional
kehutanan (latar belakang
sarjana kehutanan atau non
kehutanan yang telah bekerja
dibidang kehutanan minimal 10
tahun) serta sudah mengikuti
diklat KKPH)
5 Kompetensi SDM sebagai pengelola 0.15 Apakah SDM yang ada mempunyai kompetensi Daftar SDM, data a SDM yang tersedia mempunyai 1 40
kawasan yang memadai untuk mendukung administrasi kompetensi/peningkatan orang dengan kompetensi
dan teknis kehutanan dalam melaksanakan kapasitas SDM, daftar administrasi umum dan 1 orang
pengelolaan kawasan? penugasan SDM bidang kompetensi teknis/tenaga
fungsional yakni di bidang
perencanaan hutan

b SDM yang tersedia mempunyai 70


kompetensi administrasi umum,
dan minimal 2 orang bidang
kompetensi teknis/tenaga
fungsional yakni di bidang
perencanaan hutan,
pemanfaatan hutan atau
rehabilitasi hutan atau
pemberdayaan masyarakat atau
perlindungan hutan
c SDM yang tersedia mempunyai 100
kompetensi administrasi umum,
dan minimal 3 bidang
kompetensi teknis/tenaga
fungsional, yakni di bidang
perencanaan hutan,
pemanfaatan hutan dan/atau
rehabilitasi hutan dan/atau
pemberdayaan masyarakat
dan/atau perlindungan hutan
6 Sarana dan prasarana utama 0.15 Apakah sarana pendukung sudah cukup memadai Daftar Sarpras/BMN/BMD a Terdapat sarana dan prasarana 40
untuk mendukung pelaksanaan pengelolaan perkantoran
hutan (bangunan kantor pengelola, kendaraan
operasional dan peralatan kantor dan operasional? b Terdapat sarana dan prasarana 70
perkantoran dan operasional

c Terdapat sarana dan prasarana 100


perkantoran, operasional dan
transportasi

7 Data dan Informasi potensi sumber daya 0.15 Apakah pengelola memiliki cukup informasi Data potensi SDA, a Data dan informasi tentang 40
alam dan sosial ekonomi dan budaya tentang sosial ekonomi dan budaya masyarakat sosekbud (RPHJP), SI- sosial ekonomi dan budaya
masyarakat serta potensi sumber daya alam, untuk mengelola RPHJP, RKUPBPH masyarakat serta potensi sumber
kawasan? daya alam tersedia lebih dari 5
tahun terakhir
b Data dan informasi tentang 70
sosial ekonomi dan budaya
masyarakat serta potensi sumber
daya alam tersedia 2 sampai 5
tahun terakhir
7 Data dan Informasi potensi sumber daya 0.15 Apakah pengelola memiliki cukup informasi Data potensi SDA, c Data dan informasi tentang 100
alam dan sosial ekonomi dan budaya tentang sosial ekonomi dan budaya masyarakat sosekbud (RPHJP), SI- sosial ekonomi dan budaya
masyarakat serta potensi sumber daya alam, untuk mengelola RPHJP, RKUPBPH masyarakat serta potensi sumber
kawasan? daya alam tersedia tersedia
maksimal 2 tahun terakhir

Total Elemen 1 1

PROSES (RPHJPd tahun 0.25 1 penyusunan rencana pengelolaan Hutan 0.05 Apakah RPHJPd sudah disusun, disahkan ? Apakah RPHJP, RPHJPd, SI-RPHJP), a RPHJPd tahun berjalan sedang 40
berjalan) yang dituangkan dalam dokumen RPHJPd RPHJPd sesuai dengan RPHJP yang disahkan dan laporan disusun dan/atau belum disahkan
RPJMD? Apakah perencaaan pengelolan hutan
sudah berbasis pada permasalahan di KPH ? b RPHJPd tahun berjalan sudah 70
Apakah Rencana tahapan kegiatan dalam RPHJP disusun dan disahkan
telah dijabarkan dan di breakdown dalam RPHJPd
c RPHJPd tahun berjalan sudah 100
selama periode RPHJP
disahkan dan sedang
dilaksanakan, sesuai dengan
RPHJP, dan telah dilaporkan
pada instansi terkait.
2 pelaksanaan koordinasi perencanaan 0.05 Apakah Koordinasi perencanaan sudah Dokumentasi koordinasi a Koordinasi perencanaan sudah 40
pengelolaan Hutan direncanakan dan telah dianggarkan seluruhnya? (surat, rapat, notulen direncanakan dan dianggarkan
Apakah sudah dilaksanakan koordinasi rapat, foto dll), laporan
perencanaan pengelolaan hutan ? (dengan PBPH,
b Koordinasi perencanaan sudah 70
pemegang persetujuan penggunaan dan
direncanakan, sebagian
pemegang persetujuan pelepasan kawasan hutan
dianggarkan dan melibatkan
serta pemegang persetujuan pengelolaan
sebagian stakeholder terkait
perhutanan sosial.
c Koordinasi perencanaan sudah 100
direncanakan, telah dianggarkan
seluruhnya, dan melibatkan
seluruh stakeholder terkait.

3 pelaksanaan pembangunan pengelolaan 0.05 Apakah pembangunan pengelolaan berbasis RPHJP, RPHJPd, daftar a perencanaan pembangunan resor 40
berbasis resor (resort based management) resort dan sarpras sudah direncanakan ? sarpras resort sedang dilaksanakan
b pembangunan sarana dan 70
prasarana resort sedang
dilaksanakan
c operasionalisasi resor sedang 100
dilaksanakan
4 implementasi kebijakan di bidang Apakah kebijakan di bidang LHK sudah
lingkungan hidup dan kehutanan direncanakan implementasinya ? Apakah
kebijakan strategis dan terkini di bidang LHK
sudah direncanakan implementasinya (termasuk
kebijakan FOLU Net Sink 2030) ?
a. fasilitasi inventarisasi Hutan, pengukuhan 0.05 Apakah dalam RPHJP dan RPHJPd tahun berjalan RPHJP, RPHJPd, data a Kegiatan Fasilitasi sudah 40
Kawasan Hutan, penatagunaan Kawasan terdapat kegiatan : 1) inventarisasi hutan, direncanakan
Hutan, dan penyusunan rencana kehutanan inventarisasi Hutan tingkat KPH; dokumen NSDH, rancangan b Kegiatan Fasilitasi sudah 70
pada KPH 2) identifikasi seluruh potensi Kawasan Hutan; tata hutan, laporan, direncanakan dan dianggarkan
3) penyusunan neraca sumber daya Hutan; dokumentasi kegiatan
4) penyusunan rancangan Tata Hutan;
5) pengadaan peralatan pengukuran dan/atau c Kegiatan Fasilitasi sudah 100
pemetaan digitasi; dan/atau direncanakan dan telah
6) pengembangan sistem jaringan spasial KPH; dianggarkan seluruhnya serta
telah dilaksanakan pada
sebagian atau seluruh kegiatan
b. fasilitasi rehabilitasi Hutan dan reklamasi 0.1 Apakah dalam RPHJP dan RPHJPd terdapat RPHJP, RPHJPd, laporan, a Kegiatan Fasilitasi sudah 40
pada KPH kegiatan : 1) identifikasi lahan kritis; dokumentasi kegiatan direncanakan
2) prakondisi masyarakat; rehabilitasi dan reklamasi
3) penguatan kelembagaan masyarakat; b Kegiatan Fasilitasi sudah 70
4) penyusunan rancangan teknis rehabilitasi direncanakan dan dianggarkan
hutan dan lahan;
5) persemaian/pembibitan (penyediaan bibit c Kegiatan Fasilitasi sudah 100
tanaman hutan) direncanakan dan telah
6) penanaman dan/atau pengayaan; dianggarkan seluruhnya serta
7) pemeliharaan tanaman; telah dilaksanakan pada
8) pembangunan sarana dan prasarana; dan/atau sebagian atau seluruh kegiatan
9) pemantauan dan evaluasi pelaksanaan
keberhasilan rehabilitasi hutan dan lahan

c. Fasilitasi Pemanfaatan Hutan dan 0.1 Apakah dalam RPHJP dan RPHJPd terdapat RPHJP, RPHJPd, data a Kegiatan Fasilitasi sudah 40
Penggunaan Kawasan Hutan pada KPH kegiatan : 1) identifikasi Kawasan Hutan yang (PBPH, PPS, IPKH), direncanakan
tidak dibebani PBPH dan persetujuan pengelolaan laporan, dokumentasi
perhutanan sosial; kegiatan terkait b Kegiatan Fasilitasi sudah 70
2) identifikasi kebutuhan GANISPH dan/atau pemanfaatan hutan dan direncanakan dan dianggarkan
tenaga profesional di bidang kehutanan; penggunaan kawasan hutan
c Kegiatan Fasilitasi sudah 100
3) identifikasi dan penyelesaian konflik tenurial
direncanakan dan telah
dalam areal KPH;
dianggarkan seluruhnya serta
4) pemantauan dan evaluasi pelaksanaan
telah dilaksanakan pada
Rencana Kerja Tahunan Pemanfaatan Hutan
sebagian atau seluruh kegiatan
PBPH/PPS
5) pemantauan dan evaluasi pelaksanaan PUHH;
6) pemantauan dan evaluasi pelaksanaan
kewajiban PNBP di wilayah KPH;
7) pemantauan dan evaluasi pelaksanaan
kerjasama PBPH dengan masyarakat;
8) pemantauan dan evaluasi pelaksanaan jangka
benah kerjasama persetujuan Penggunaan
Kawasan Hutan dengan PBPH di wilayah KPH;
9) pemantauan dan evaluasi kegiatan
Penggunaan Kawasan Hutan;
10) fasilitasi pelaksanaan pemeriksaan lapangan
dalam rangka perhitungan penggantian biaya
investasi; dan/atau
11) pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kerja
sama penggunaan jalan angkutan atau koridor

d. fasilitasi perlindungan dan pengamanan 0.05 Apakah dalam RPHJP/RPHJPd terdapat kegiatan: RPHJP, RPHJPd, laporan, a Kegiatan Fasilitasi sudah 40
Hutan, pengendalian kebakaran Hutan dan 1) patroli pengamanan Hutan; dokumentasi kegiatan direncanakan
lahan, mitigasi ketahanan bencana, dan 2) perlindungan dan pengendalian kebakaran perlindungan dan
perubahan iklim pada KPH Hutan dan lahan; pengamaanan hutan, b Kegiatan Fasilitasi sudah 70
3) pemulihan ekosistem gambut (apabila terdapat dalkarhutla, mitigasi direncanakan dan dianggarkan
gambut); bencana dan perubahan
4) pembinaan areal perlindungan Hutan; iklim c Kegiatan Fasilitasi sudah 100
dan/atau direncanakan dan telah
5) pengadaan dan/atau pembangunan sarana dan dianggarkan seluruhnya serta
prasarana perlindungan dan pengendalian telah dilaksanakan pada
kebakaran Hutan sebagian atau seluruh kegiatan
5 Fasilitasi pendampingan, pembinaan 0.1 Apakah dalam RPHJP/RPHJPd terdapat kegiatan: RPHJP, RPHJPd, data KTH, a Kegiatan Fasilitasi sudah 40
kelompok tani Hutan, dan bimbingan teknis 1) identifikasi, penyiapan, dan pemetaan potensi data pendampingan, direncanakan
dalam mendukung kegiatan pengelolaan areal untuk pengelolaan perhutanan sosial; pembinaan KTH dalam PS,
perhutanan sosial 2) identifikasi dan pemetaaan penguasaan lahan laporan, dokumentasi
oleh masyarakat di dalam Kawasan hutan; kegiatan b Kegiatan Fasilitasi sudah 70
3) identifikasi kondisi sosial, ekonomi dan budaya direncanakan dan dianggarkan
masyarakat;
4) identifikasi dan pemetaan konflik tenurial;
5) identifikasi kelembagaan masyarakat; c Kegiatan Fasilitasi sudah 100
6) pelaksanaan pemetaan partisipatif oleh direncanakan dan telah
masyarakat; dianggarkan seluruhnya serta
7) identifikasi dan verifikasi calon pemegang telah dilaksanakan pada
persetujuan pengelolaan perhutanan sosial; sebagian atau seluruh kegiatan
8) pendampingan penyusunan rencana
pengelolaan perhutanan sosial; dan/atau
9) bimbingan teknis pelaksanaan pengelolaan
perhutanan sosial

6 fasilitasi penataan Kawasan Hutan dalam 0.1 Apakah dalam RPHJP/RPHJPd terdapat kegiatan: RPHJP, RPHJPd, data a Kegiatan Fasilitasi sudah 40
rangka pengukuhan Kawasan Hutan dan 1) pemantauan dan evaluasi pelaksanaan Tanah penataan kawasan, direncanakan
penataan Kawasan Hutan dalam rangka Objek Reformasi Agraria (TORA); laporan, dokumentasi
b Kegiatan Fasilitasi sudah 70
Pemanfaatan Kawasan Hutan 2) pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan
direncanakan dan dianggarkan
pengelolaan perhutanan sosial;
3) pemantauan dan evaluasi perubahan
peruntukan Kawasan Hutan dan perubahan fungsi c Kegiatan Fasilitasi sudah 100
Kawasan Hutan; direncanakan dan telah
4) identifikasi batas Kawasan Hutan; dianggarkan seluruhnya serta
5) identifikasi batas areal PBPH; telah dilaksanakan pada
6) identifikasi dan pemetaan adanya hak-hak sebagian atau seluruh kegiatan
masyarakat atau klaim di wilayah KPH;
7) pelaksanaan dan pemetaan tata batas wilayah
pengelolaan; dan/atau
8) pemeliharaan tata batas

7 fasilitasi pertumbuhan investasi, 0.1 Apakah dalam RPHJP/RPHJPd terdapat kegiatan: RPHJP, RPHJPd, data a Kegiatan Fasilitasi sudah 40
pengembangan industri, promosi produk 1) pengadaan sarana dan prasarana promosi (investasi, industri, promosi direncanakan
hasil hutan dan pasar, untuk mendukung investasi secara online maupun cetak; produk, pasar), laporan, b Kegiatan Fasilitasi sudah 70
pemulihan ekonomi nasional 2) promosi potensi areal PBPH dan potensi areal dokumentasi kegiatan direncanakan dan dianggarkan
persetujuan pengelolaan perhutanan sosial;
3) pembangunan industri kreatif berbasis c Kegiatan Fasilitasi sudah 100
komoditas produk lokal; direncanakan dan telah
4) pengadaan peralatan ekonomi produktif bagi dianggarkan seluruhnya serta
masyarakat; dan/atau telah dilaksanakan pada
5) mendorong pemasaran produk hasil hutan dan sebagian atau seluruh kegiatan
jasa lingkungan melalui e-commerce

8 fasilitasi ketahanan pangan (food estate) 0.1 Apakah dalam RPHJP/RPHJPd terdapat kegiatan: RPHJP, RPHJPd, data a Kegiatan Fasilitasi sudah 40
dan energi yang dilaksanakan KPH 1) identifikasi dan pemetaan Kawasan Hutan ketahanan pangan dan direncanakan
untuk ketahanan pangan dan energi; energi, laporan,
b Kegiatan Fasilitasi sudah 70
2) identifikasi kesesuaian lahan untuk ketahanan dokumentasi kegiatan
direncanakan dan dianggarkan
pangan dan energi; dan/atau
3) identifikasi sosial, ekonomi dan budaya serta
pelibatan masyarakat dalam pengelolaan c Kegiatan Fasilitasi sudah 100
ketahanan pangan dan energi direncanakan dan telah
dianggarkan seluruhnya serta
telah dilaksanakan pada
sebagian atau seluruh kegiatan
9 fasilitasi peningkatan kapasitas sumber 0.05 Apakah telah dilaksanakan: 1) penyuluhan RPHJP, RPHJPd, data a Kegiatan Fasilitasi sudah 40
daya manusia yang dilaksanakan KPH masyarakat; peningkatan kapasitas direncanakan
2) peningkatan kompetensi teknis bagi penyuluh, SDM, laporan,
b Kegiatan Fasilitasi sudah 70
manggala agni, polisi kehutanan; dokumentasi kegiatan,
direncanakan dan dianggarkan
3) peningkatan kapasitas usaha masyarakat; anggaran
4) pengembangan kelembagaan kelompok usaha
pengelolaan perhutanan sosial; dan/atau c Kegiatan Fasilitasi sudah 100
5) pendampingan usaha produktif masyarakat. direncanakan dan telah
Apakah sudah dilakukan kegiatan peningkatan dianggarkan seluruhnya serta
kapasitas perempuan oleh KPH dalam rangka telah dilaksanakan pada
pengarus-utamaan gender (PUG) sebagian atau seluruh kegiatan
10 pemantauan, evaluasi, pengawasan, dan 0.05 Apakah dalam RPHJP/RPHJPd terdapat kegiatan RPHJP, RPHJPd, data a Kegiatan Fasilitasi sudah 40
pengendalian atas kegiatan pengelolaan pemantauan, evaluasi, pengawasan, dan (monev, pengawasan, direncanakan
Hutan yang dilaksanakan di wilayah KPH pengendalian atas kegiatan pengelolaan Hutan di pengendalian), laporan, b Kegiatan Fasilitasi sudah 70
wilayah KPH dokumentasi kegiatan direncanakan dan dianggarkan
c Kegiatan Fasilitasi sudah 100
direncanakan dan telah
dianggarkan seluruhnya serta
telah dilaksanakan pada
sebagian atau seluruh kegiatan
11 pelaksanaan tugas lainnya sesuai dengan 0.05 Apakah dalam RPHJP/RPHJPd terdapat kegiatan Peraturan daerah, Renstra, a Tidak terdapat tugas lainnya 40
peraturan perundangan tugas lain selain yang tercantum di P.8/2021 RKAKL, RO dan bukti lain dalam RPHJP dan RPHJPd
yang menunjukan b Terdapat tugas lainnya dalam 70
mengerjakan tugas lain RPHJP dan RPHJPd
selain di P.8/2021
c terdapat tugas lainnya dalam 100
RPHJP dan RPHJPd dan sesuai
Peraturan Daerah dan/atau
Peraturan Gubernur

Total Elemen 3 1

OUTPUT 0.3 1 Tersedianya dokumen RPHJPd yang telah 0.05 Apakah RPHJPd sudah disahkan dan RPHJPd yang sudah a RPHJPd pada tahun sebelumnya 40
diimplementasikan diimplementasikan ? Apakah tahapan kegiatan diimplementasikan dengan tidak diimplementasikan
dalam RPHJP sudah dilaksanakan dan bukti kegiatan yang telah
diimplementasikan pada setiap RPHJPd ? dilaksanakan, laporan, b RPHJPd pada tahun sebelumnya 70
dokumentasi kegiatan sebagian telah diimplementasikan

c RPHJPd pada tahun sebelumnya 100


telah diimplementasikan pada
seluruh kegiatan

2 Terkoordinasinya perencanaan pengelolaan 0.05 Apakah koordinasi sudah dilaksanakan pada Dokumentasi koordinasi a Koordinasi sudah dilaksanakan 40
Hutan stakeholder terkait (akademisi, pelaku bisnis, (surat, rapat, notulen dengan sebagian stakeholder
media, masyarakat, pemerintahan, LSM, rapat, foto dll), laporan b Koordinasi sudah dilaksanakan 70
pemegang PBPH, pemegang persetujuan pada seluruh stakeholder terkait
penggunaan dan pemegang persetujuan
c Koordinasi sudah dilaksanakan 100
pelepasan Kawasan Hutan, serta pemegang
pada seluruh stakeholder terkait
persetujuan pengelolaan perhutanan sosial)?
dan terdapat tindak lanjut
kegiatan
3 Terbangunnya resort (resort based 0.05 Apakah resort telah dibangun sesuai RPHJP, RPHJPd, daftar a resort belum dibangun 40
management) sesuai perencanaan dengan perencanaan ? sarpras resort b resort telah dibangun sesuai 70
sarpras dan operasionalisasinya perencanaan tapi belum
dilengkapi sarpras dan belum
dioperasinalisasi
c resort telah dibangun sesuai 100
perencanaan dengan sarpras
dan sudah operasionalisasi
4 implementasi kebijakan di bidang Apakah kebijakan di bidang LHK sudah
lingkungan hidup dan kehutanan diimplementasikan ? Apakah kebijakan strategis
dan terkini di bidang LHK sudah
diimplementasikan (termasuk kebijakan FOLU
Net Sink 2030) ?
a. terfasilitasinya inventarisasi Hutan, 0.05 Apakah telah dilaksanakan: RPHJP, RPHJPd, data a sudah diimplementasikan 40
pengukuhan Kawasan Hutan, 1) inventarisasi Hutan tingkat KPH; inventarisasi hutan, maksimal 2 kegiatan
penatagunaan Kawasan Hutan, dan 2) identifikasi seluruh potensi Kawasan Hutan; dokumen NSDH, rancangan b sudah diimplementasikan 3 70
penyusunan rencana kehutanan pada KPH 3) penyusunan neraca sumber daya Hutan; tata hutan, laporan, sampai 4 kegiatan
4) penyusunan rancangan Tata Hutan; dokumentasi kegiatan
5) pengadaan peralatan pengukuran dan/atau c sudah diimplementasikan lebih 100
pemetaan digitasi; dan/atau dari 4 kegiatan
6) pengembangan sistem jaringan spasial KPH;
b. Terehabilitasinya Hutan dan/atau reklamasi 0.1 Apakah telah dilaksanakan: RPHJP, RPHJPd, laporan, a sudah diimplementasikan 40
pada KPH 1) identifikasi lahan kritis; dokumentasi kegiatan maksimal 3 kegiatan
2) prakondisi masyarakat; rehabilitasi dan reklamasi b sudah diimplementasikan 4 70
3) penguatan kelembagaan masyarakat; sampai 6 kegiatan
4) penyusunan rancangan teknis rehabilitasi
hutan dan lahan; c sudah diimplementasikan lebih 100
5) persemaian/pembibitan; (penyediaan bibit dari 6 kegiatan
tanaman)
6) penanaman dan/atau pengayaan;
7) pemeliharaan tanaman;
8) pembangunan sarana dan prasarana; dan/atau
9) pemantauan dan evaluasi pelaksanaan
keberhasilan rehabilitasi hutan dan lahan

c. Terlaksananya Pemanfaatan Hutan dan 0.1 Apakah telah dilaksanakan: 1) identifikasi Kawasan RPHJP, RPHJPd, data a sudah diimplementasikan 40
Penggunaan Kawasan Hutan pada KPH Hutan yang tidak dibebani PBPH dan persetujuan (PBPH, PPS, IPKH), maksimal 3 kegiatan
pengelolaan perhutanan sosial; laporan, dokumentasi
2) identifikasi kebutuhan GANISPH dan/atau tenaga
b sudah diimplementasikan 4 70
kegiatan terkait
profesional di bidang kehutanan; sampai 6 kegiatan
pemanfaatan hutan dan
3) identifikasi dan penyelesaian konflik tenurial dalam penggunaan kawasan hutan c sudah diimplementasikan lebih 100
areal KPH; dari 6 kegiatan
4) pemantauan dan evaluasi pelaksanaan Rencana
Kerja Tahunan Pemanfaatan Hutan PBPH;
5) pemantauan dan evaluasi pelaksanaan PUHH;
6) pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kewajiban
PNBP di wilayah KPH;
7) pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kerjasama
PBPH dengan masyarakat;
8) pemantauan dan evaluasi pelaksanaan jangka
benah kerjasama persetujuan Penggunaan Kawasan
Hutan dengan PBPH di wilayah KPH;
9) pemantauan dan evaluasi kegiatan Penggunaan
Kawasan Hutan;
10) fasilitasi pelaksanaan pemeriksaan lapangan
dalam rangka perhitungan penggantian biaya
investasi; dan/atau
11) pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kerja
sama penggunaan jalan angkutan atau koridor
d. Terfasilitasinya perlindungan dan 0.05 1) Berapa kali patroli pengamanan Hutan tim patroli pengamanan a tidak memiliki sarana prasarana 40
pengamanan Hutan, pengendalian dilakukan? hutan, daftar sarana perlindungan dan pengamanan
kebakaran Hutan dan lahan, mitigasi 2) apakah telah dilaksanakan pembinaan areal prasarana perlindungan
ketahanan bencana, dan perubahan iklim perlindungan Hutan? dan pengamanan hutan, b telah melaksanakan patroli 70
pada KPH 3) apakah telah dibangun sarana dan prasarana terbentuknya kelompok pengamanan hutan serta
perlindungan dan pengendalian kebakaran Hutan? masyarakat peduli api memiliki sarana prasarana
(MPA), laporan perlindungan dan pengamanan
pelaksanaan perlindungan
dan pengamanan
c telah dilakukan patroli 100
pengamanan, telah memiliki
sarana prasarana perlindungan
dan pengamanan, dan
melibatkan masyarakat dalam
perlindungan dan pengamanan
hutan

5 Terlaksananya pendampingan, pembinaan 0.1 Apakah telah dilaksanakan: 1) identifikasi, RPHJP, RPHJPd, data KTH, a sudah diimplementasikan 40
kelompok tani Hutan, dan bimbingan teknis penyiapan, dan pemetaan potensi areal untuk data pendampingan, maksimal 3 kegiatan
dalam mendukung kegiatan pengelolaan pengelolaan perhutanan sosial; pembinaan KTH dalam PS,
b sudah diimplementasikan 4 70
perhutanan sosial 2) identifikasi dan pemetaaan penguasaan lahan laporan, dokumentasi
sampai 6 kegiatan
oleh masyarakat di dalam Kawasan hutan; kegiatan
3) identifikasi kondisi sosial, ekonomi dan budaya c sudah diimplementasikan lebih 100
masyarakat; dari 6 kegiatan serta sudah
4) identifikasi dan pemetaan konflik tenurial; memiliki kriteria KUPS dengan
5) identifikasi kelembagaan masyarakat; kategori tertinggi
6) pelaksanaan pemetaan partisipatif oleh
masyarakat;
7) identifikasi dan verifikasi calon pemegang
persetujuan pengelolaan perhutanan sosial;
8) pendampingan penyusunan rencana
pengelolaan perhutanan sosial; dan/atau
9) bimbingan teknis pelaksanaan pengelolaan
perhutanan sosial

6 Tertatanya Kawasan Hutan dalam rangka 0.1 Apakah telah dilaksanakan: 1) pemantauan dan RPHJP, RPHJPd, data a sudah diimplementasikan 40
pengukuhan Kawasan Hutan dan penataan evaluasi pelaksanaan Tanah Objek Reformasi penataan kawasan, maksimal 3 kegiatan
Kawasan Hutan dalam rangka Pemanfaatan Agraria (TORA); laporan, dokumentasi
Kawasan Hutan 2) pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan b sudah diimplementasikan 4 70
pengelolaan perhutanan sosial; sampai 6 kegiatan
3) pemantauan dan evaluasi perubahan c sudah diimplementasikan lebih 100
peruntukan Kawasan Hutan dan perubahan fungsi dari 6 kegiatan
Kawasan Hutan;
4) identifikasi batas Kawasan Hutan;
5) identifikasi batas areal PBPH;
6) identifikasi dan pemetaan adanya hak-hak
masyarakat atau klaim di wilayah KPH;
7) pelaksanaan dan pemetaan tata batas wilayah
pengelolaan; dan/atau
8) pemeliharaan tata batas
7 Terfasilitasinya pertumbuhan investasi, 0.1 Apakah telah dilaksanakan : 1) pengadaan sarana RPHJP, RPHJPd, data a sudah diimplementasikan 40
pengembangan industri, promosi produk dan prasarana promosi investasi secara online (investasi, industri, promosi maksimal 2 kegiatan
hasil hutan dan pasar, untuk mendukung maupun cetak; produk, pasar), laporan, b sudah diimplementasikan 3 70
pemulihan ekonomi nasional 2) promosi potensi areal PBPH dan potensi areal dokumentasi kegiatan sampai 4 kegiatan
persetujuan pengelolaan perhutanan sosial;
3) pembangunan industri kreatif berbasis c sudah diimplementasikan lebih 4 100
komoditas produk lokal; kegiatan
4) pengadaan peralatan ekonomi produktif bagi
masyarakat; dan/atau
5) mendorong pemasaran produk hasil hutan dan
jasa lingkungan melalui e-commerce
8 Terwujudnya ketahanan pangan (food 0.1 Apakah telah dilaksanakan: 1) identifikasi dan RPHJP, RPHJPd, data a sudah diimplementasikan 1 40
estate) dan energi yang dilaksanakan KPH pemetaan Kawasan Hutan untuk ketahanan ketahanan pangan dan kegiatan
pangan dan energi; energi, laporan,
2) identifikasi kesesuaian lahan untuk ketahanan dokumentasi kegiatan b sudah diimplementasikan 2 70
pangan dan energi; dan/atau kegiatan
3) identifikasi sosial, ekonomi dan budaya serta c sudah diimplementasikan 3 100
pelibatan masyarakat dalam pengelolaan kegiatan
ketahanan pangan dan energi
9 Meningkatnya kapasitas sumber daya 0.05 Apakah telah dilaksanakan :1) penyuluhan RPHJP, RPHJPd, data a sudah diimplementasikan 40
manusia yang dilaksanakan KPH masyarakat; peningkatan kapasitas maksimal 2 kegiatan
2) peningkatan kompetensi teknis bagi penyuluh, SDM, laporan, b sudah diimplementasikan 3 70
manggala agni, polisi kehutanan; dokumentasi kegiatan sampai 4 kegiatan
3) peningkatan kapasitas usaha masyarakat;
4) pengembangan kelembagaan kelompok usaha c sudah diimplementasikan lebih 100
pengelolaan perhutanan sosial; dan/atau dari 4 kegiatan
5) pendampingan usaha produktif masyarakat

10 Terlaksananya pemantauan, evaluasi, 0.05 Apakah telah dilaksanakan pemantauan, evaluasi, RPHJP, RPHJPd, data a sudah dilakukan pemantauan 40
pengawasan, dan pengendalian atas pengawasan, dan pengendalian atas kegiatan (monev, pengawasan, dan evaluasi
kegiatan pengelolaan Hutan yang pengelolaan Hutan di wilayah KPH pengendalian), laporan, b sudah dilakukan pemantauan 70
dilaksanakan di wilayah KPH dokumentasi kegiatan dan evaluasi dan pengawasan,
dan pengendalian
c sudah dilakukan pemantauan 100
dan evaluasi dan pengawasan,
dan pengendalian serta
dilakukan pelaporan

11 Terlaksananya tugas lainnya sesuai dengan 0.05 Apakah dilaksanaan tugas lain selain yang Peraturan daerah, Renstra, a Tugas yang dilaksanakan 40
peraturan perundangan tercantum di P.8/2021 RKAKL, RO dan bukti lain berdasarkan diskresi atau
yang menunjukan berdasarkan Keputusan Kepala
mengerjakan tugas lain KPH
selain di P.8/2021 b Tugas yang dilaksanakan 70
berdasarkan perintah Kepala
Dinas
c Tugas yang dilaksanakan 100
berdasarkan mandat Peraturan
Daerah dan Peraturan Gubernur
Total Elemen 3 1

1 Pengelolaan hutan berdampak pada jumlah 0.15 Apakah sudah ada kelompok ekonomi produktif Daftar kelompok, laporan, a Sudah terbentuk kelompok 40
kelompok ekonomi produktif masyarakat masyarakat termasuk kelompok yang dokumentasi ekonomi produktif dari proses
OUTCOME 0.3 yang terbentuk dengan memperhatikan memperhatikan pengarustamaan gender, dalam pemberdayaan masyarakat
pengarustamaan gender dalam melakukan pengelolaan dan pemanfaatan hutan, yang dengan memperhatikan
Kegiatan Pengelolaan Perhutanan Sosial terbentuk dari inisiatif pengelola hutan dalam pengarustamaan gender
dalam rangka tercapainya masyarakat waktu 2 tahun terakhir? b Kelompok ekonomi produktif 70
sejahtera sudah terbentuk, dengan 1
kelompok ekonomi yang
memperhatikan pengarustamaan
gender
c Kelompok ekonomi produktif 100
sudah terbentuk dan lebih dari 1
kelompok ekonomi yang
memperhatikan pengarustamaan
gender
2 Pengelolaan hutan berdampak pada 0.15 Apakah ada dampak ekonomis bagi masyarakat Data dan analisis, Data a Pendapatan masyarakat lebih 40
peningkatan ekonomi bagi masyarakat dari dari kawasan hutan dalam 2 tahun terakhir? pendapatan masyarakat kecil dari UMR kabupaten
kawasan hutan dalam rangka tercapainya Keuntungan ekonomis antara lain berupa desa, laporan dll setempat
masyarakat sejahtera peningkatan pendapatan dan lapangan pekerjaan. b Pendapatan masyarakat setara 70
dengan UMR kabupaten setempat

c Pendapatan masyarakat lebih 100


tinggi dari UMR kabupaten
setempat
⊂ 呈∈ 害∴∴∴王 蓋塵 農窒鶉 三三∴三三
e e 8 ⊂) e e o e くつ e ⊂) e e ⊂) e
寸● lヽ. ●-I く「 「、 雪 『i’ iヽヽ 著 くすi iヽ 賃 く「 ,ヽヽ 著
蟻喜 露 登を∽ 譲 講書 轟…至 ⊂ 董 o 邑⊂ ⊂ゝ 董 寄 書こ =) ⊂カ ⊂ .墾 重 。〕 ⊂ 各室 ⊂: 章二 g 雪 三 〇 .o 8 空 ≡ 〇 号 馨 空 三 〇 号 馨
なし (= 二つ 盤 ぐ賀蕎
こ: β 三 塁 宝 `= 轟 撥喜 鵠 ○) 「こI 墓 王 ○) ’tl ⊂; 撃 苫 =要 旨∈ 重= 貸 .き` ≡ 垂 11i 雪 」= 重= 窒 悪 くこ 1教重 これ 」こ く= 星 口l ⊂" iこ の lo !こ 琶 .重= l= 邑 尋∈ 重三 嘗 」= くこ 邑 … 重= 嘗 .書= l= 星 …墨
麦邑 毒謹書 撞 琶 ●○ 雪 講話 錯雑享 羅 茎∈ 豊富 .登≡ 重量 (o .ゝ` 睾 .⊆ 館 主 こ) 詫 言8 (° 葦 膏… 重こ 耗 琵
(○ 」⊃ 寄書 」⊃ く, 〃事 .重さ 、"I l〇 .合 `′ (o 重さ U
el __ く= (c 塁 =事
細さ語霊薬轟 謹 書こ こし ≡ ○ 詐弼

≡琵琶
蟻 寵輩 …義務雪盲
・〇.ぁ 雪害 毎… 善書 韮雪

専三言 母三重害せ書聖 重言毒 邑主星 害墨書毒呈
窒京星雲 密書蔦≡星雲さ 霊宝呈 蜜三三 墨壷薪
呂昌主邑 呂寺号寝室豊茎董 室田塞 g茎も
首語 重: 嘗 」こ こ 青! 19 至 Op 墨 きり … くつ (iヽI 重宝 琵 こ (9
彊毒 …琶 詐 彊 さし 貫 くロ
熊 薬 害三三 譜辱 >ヽ 〔こ 璽 iロ ーこ
雪誰 の・(二 薬 寵 龍 面容
読書 葺き 毒害 呈吾 を曾 :寵 喜塁 審=)
彊-
誓言舌

母も li)
琵 号室董
さ、_( 毒雪辱
(ロ∴」こ 盲⊂雪空
藷 iくつの

毒詑 毒喜 珪号 五誌号 王統 里長
呈言責鳶 告ぎ 尽き毒 号誰毒 阜≡
ゴ● ヽ■ くゴ 響 d 響 き、 N 占
章二 呈 くこ 11重 言の 重量 量 呈 くこ 塀 Il事
面魂 霊宝 言…. 寵 。琵
謹童 擢 呈竜 .義i= 盤

雪 重畳
至言毒
雪塁 雪重量
轟言寄 琵 彊言_
至宣言 コ 撞雪 喜郎

亡○○`与 一重≡ 亡星空

雷雷害意
薄重富
詳琵 雪詫
芭呈上…三
露呈
詳言琵
ざ宝馨
霊薬専
.皇.∈」 鐸
き茎三豊≡
薬害
ぐ「 寸i uヽ lo 富ヽ ‡ 壱 ∈ .聖 u」 睾

Anda mungkin juga menyukai