Anda di halaman 1dari 216

DIREKTORAT BINA USAHA PERHUTANAN SOSIAL DAN HUTAN ADAT

DIREKTORAT JENDERAL PERHUTANAN SOSIAL DAN KEMITRAAN LINGKUNGAN


KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN

Profil Kelompok Tani Hutan Pelaksana


Proyek Forest Investment Program II
(FIP-II)
Jakarta, Desember 2020

Prrofi
ofill Ke
Kelo
ompokk Tan
ni Hu
Huta
tan
tan Pelaks
ksaana Proyek Forest Investment Program II (FIP-I
-II)
I)) 1
Kesatuan
Pengelolaan
Hutan
Indonesia
Profil Kelompok Tani Hutan Pelaksana
Proyek Forest Investment Program II
(FIP-II)
© 2020 Direktorat Bina Usaha Perhutanan Sosial dan Hutan Adat, Ditjen PSKL,
Kementerian LHK RI

Penanggung Jawab :
Ir. B. Herudojo Tjiptono, MP.

Editor :
1. Eko Nopriadi, S.Hut. MT.
2. Ir. Nilda

Penyusun :
1. Eris Maulana, S.Hut. MA. M.Eng
2. Bagas Van Salman O., S.Hut.
3. Pleihariana Priatna, SE.
4. Nabiila Ibadurohmah, S.Hut

Kontributor Data dan Dokumentasi :


UPTD KPH Wilayah IX Panyabungan, UPTD KPH Wilayah XXII Tasik Besar Serkap,
UPTD KPH Wilayah VII Limau Sarolangun, UPTD KPH Wilayah XIII Lakitan-Bukit
Cogong, UPTD BKPH Puncak Ngengas Batulanteh, UPTD KPH Tanah Laut, UPTD KPH
Kendilo, UPTD KPH Dolago Tanggunung, KPHL Rinjani Barat, KPHP Dampelas Tinombo
Tengah bersama Team Supporting Unit setiap KPH.

Foto Sampul :
Bentang hutan wilayah KPH Puncak Ngengas Batulanteh dan potensi hasil hutan
bukan kayu dan jasa lingkungan di wilayah KPH antara lain karet, kopi, air terjun,
dan madu hutan.

2 Profi
Pro l Kelompok Tani Hutan Pelaksana Proyek For
ores
e t Invve
vest
stme
men
nt Progrram
am II (F
(FIP
P-I
- I))
Kesatuan
Pengelolaan
Hutan
Indonesia
KATA PENGANTAR
Prioritas program nasional pemerintah saat ini adalah peningkatan ekonomi
masyarakat. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mendorong upaya
pengelolaan hutan dengan melibatkan masyarakat melalui Program Perhutanan Sosial
berupa pemberian akses kelola perhutanan sosial dengan target seluas 12,7 juta
hektar dan peningkatan kelompok usaha perhutanan sosial berupa pembentukan
Kelompok Usaha Perhutanan Sosial.

Untuk memenuhi target pemerintah dibutuhkan dukungan dari berbagai pihak, dan
salah satunya adalah Forest Investment Program (FIP-2) yang didanai oleh Bank Dunia
dan DANIDA. Salah satu komponen dalam FIP-2 yaitu komponen 3.2 Pemberdayaan
Masyarakat di 10 KPH, memiliki tujuan untuk meningkatkan ekonomi lokal melalui
pengelolaan sumber daya hutan. Program ini diharapkan dapat membantu
pengelolaan kelompok usaha perhutanan sosial yang berkelanjutan di dalam dan di
sekitar kawasan hutan dalam wilayah kerja KPH.

Buku Profile Kelompok Tani Hutan Pelaksana Proyek Forest Investment Program II
(FIP-II) ini menyajikan data informasi Kelompok Perhutanan Sosial yang mendapatkan
Hibah FIP-II Tahun 2019-2021 sebanyak 95 Kelompok di 10 wilayah Kesatuan
Pengelolaan Hutan (KPH) yang diharapkan dapat menjadi baseline pengembangan
usaha dan acuan/role model pengembangan usaha menuju kemandirian kelompok
usaha perhutanan sosial.

Ucapan terimakasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada para pihak dan
kontributor yang memungkinkan terlaksananya penulisan buku ini mulai dari
pengumpulan data sampai proses penulisan buku ini. Kami sadari bahwa buku ini tidak
luput dari kekurangan oleh karena itu saran dan masukan yang membangun sangat
kami harapkan. Semoga Buku ini bermanfaat.

Direktur Bina Usaha Perhutanan Sosial dan Hutan Adat,

Ir. B. Herudojo Tjiptono, MP

Prrofi
ofill Ke
Kelo
ompokk Tan
ni Hu
Huta
tan
n Pelaks
ksaana Proyek Forest Investment Program II (FIP-I
-II)
I)) i
Kesatuan
Pengelolaan
Hutan
Indonesia
DAFTAR ISI

Kata Pengantar i
Daftar Isi ii
KPH Lakitan Bukit Cogong, 1 KPH Kendilo, 79
1. KTH Cerana, 2 36. KTH Aper Sejahtera, 80
2. KTH Dangku Makmur, 4 37. KTH Sei Pelian, 82
3. LPHD Muara Megang I, 6 38. KTH Gawi Sabumi, 84
4. LPHD Lubuk Rumbai, 8 39. KTH Bawo Baras, 86
5. LPHD Jajaran Baru I, 10 40. KTH Nyugen Jaya, 88
6. LPHD Campursari, 12 41. KTH Niung Berjaya, 90
7. LPHD Bamasco, 14 42. KTH Gunung Sampi Jaya, 92
8. KTH Wono Makmur, 16 43. KTH Aji Makmur, 94
9. KTH Mekar Jaya, 18 44. KTH Alas Taka, 96
10. KTH Fajar Karya, 20 45. KTH Pudak Jaya, 98

KPH Limau, 23 KPH Tanah Laut, 101


11. KTH Payung Putih, 24 46. KTH Subur Makmur, 102
12. KTH Talun Sakti, 26 47. KTH Batu Kura, 104
13. KTH Kebersamaan, 28 48. KTH Galam Rimbun, 106
14. KTH Renah Kayu Payung, 30 49. KTH Harapan Baru, 108
15. KTH Maju Bersama, 32 50. KTH Pinang Muda, 110
16. KTH Temenggung Berkarya, 34 51. Gapoktan Sumber Kehidupan, 112
17. KTH Harapan Bersama, 36 52. KTH Gunung Birah, 114
18. KTH Hutan Kepayang, 38 53. KTH Kariya Jaya, 116
19. KTH Temulun Batuah, 40 54. KTH Gawi Sabumi, 118
20. KTH Anggrek Bulan, 42 55. KTH Sumber Rejeki, 120

KPH Panyabungan, 45 KPH Rinjani Barat, 123


21. KTH Permata Belantara, 46 56. Sadar Wisata "Bayan Ecotourism",
22. KTH Sampean Jaya I, 48 124
23. KTH Antunu Jaya, 50 57. Koperasi Tani Maju Bersama, 126
24. KTH Sahata Jaya I, 52 58. KTH Meleko Bangkit, 128
25. KTH Obor, 54 59. Koperasi Inkra Bambu Cerah
26. KTH Mekarsari Tandiang Jaya, 56 Ceria, 130
27. KTH Sukses Mandiri, 58 60. Kelompok Tani Tunas Lestari, 132
28. KTH Globe Mangrove, 60 61. Gapoktan Merta Sari, 134
29. KTH Mangrove Indah, 62 62. Kelompok Sasak-q, 136
30. KTH Simarpayung Group, 64 63. KTH Emas Hijau, 138
64. KTH Giri Madia, 140
65. Bumdes Gatari Mass, 142
KPH Tasik Besar Serkap, 67
31. KTH Taruna Jaya, 68
32. KTH Cemerlang, 70
33. KTH Bina Sejahtera, 72
34. KTH Alam Hijau, 74
35. KTH Tumu, 76

ii Profi
Pro l Kelompok Tani Hutan Pelaksana Proyek For
ores
e t Invvest
stme
men
nt Progrram
am II (F
(FIP
P-I
- I)
Kesatuan
Pengelolaan
Hutan
Indonesia
KPH Puncak Ngengas KPH Dolago Tanggunung,
Batulanteh, 145 189
66. Kelompok Sadar Wisata Olat Cabe, 146 86. KTH Rajawali, 190
67. Kelompok Sadar Wisata Teba Tewa, 148 87. KTH Pangale Makmur, 192
68. Bumdes Sahabat, 150 88. KTH Harmonis Dolago, 194
69. KTH Palawang Lestari, 152 89. KTH Salubai Indah, 196
70. KTH Sinar Pulas, 154 90. KTH Tuladanggi, 198
71. KTH Brang Tampu, 156 91. KTH Dota Singgani, 200
72. KTH Buin Sakedit, 158 92. KTH Rimba Raya, 202
73. KTH Batu Padewa, 160 93. KTH Wana Kerti, 204
74. Koperasi Tani Hutan Lembah Hijau 94. KTH Bukit Hanoman, 206
Sejahtera, 162 95. KTH Toata Mandiri, 208
75. Komite Pengelolaan Hutan Desa Rhee
Loka, 164

KPH Dampelas Tinombo, 167


76. KTH Alam Lestari, 168
77. KTH Harapan Kita, 170
78. KTH Mentari Desa, 172
79. KTH Maju Bersama, 174
80. KTH Mitra Tani, 176
81. KTH Mattuju-Tuju, 178
82. KTH Puncak Hijau, 180
83. KTH Hutan Lestari, 182
84. KTH Seroja Bondoyong, 184
85. KTH Rimba Lestari, 186

Prrofi
ofill Ke
Kelo
ompokk Tan
ni Hu
Huta
tan
n Pelaks
ksaana Proyek Forest Investment Program II (FIP-I
-II)
I)) iii
Kesatuan
Pengelolaan
Hutan
Indonesia
Foto Petani hutan melakukan penandaan tegakan pohon di areal kerja perhutanan sosial di
KPH Puncak Ngengas Batulanteh Provinsi NTB.

iv Profi
Pro l Kelompok Tani Hutan Pelaksana Proyek For
ores
e t Invvest
stme
men
nt Progrram
am II (F
(FIP
P-I
- I)
Kesatuan
Pengelolaan
Hutan
Indonesia
KPH LAKITAN
PROVINSI SUMATERA SELATAN

Foto Tanaman Pangan hasil Agroforestry di LPHD Bamasco

Prrofi
ofill Ke
Kelo
ompokk Tan
ni Hu
Huta
tan
n Pelaks
ksaana Proyek Forest Investment Program II (FIP-I
-II)
I)) 1
Kesatuan
Pengelolaan
Hutan
Indonesia
KTH CERANA

A. Gambaran Umum
z Nama Kelompok : KTH Cerana
z Alamat : Desa Marga Puspita, Kecamatan Megang Sakti, Kabupaten Musi
Rawas, Provinsi Sumatera Selatan
z Nama Ketua Kelompok : Natalia Ari Suryanto
z Nomor Telpon : 085384802685
z Jumlah anggota kelompok : 25 Orang (Laki-laki : 20 Orang, Perempuan : 5
orang)
z Jarak dari Ibukota Kabupaten : 100 Km dari Kota Muara Beliti

B. Kelola Kawasan
Luas kawasan hutan yang dikelola oleh KTH Cenrana adalah seluas 22 Ha dengan
fungsi kawasan seluruhnya pada Hutan Produksi. Tutupan lahan pada lokasi
dominan semak belukar dengan akses menuju lokasi yang rata-rata sudah baik
sehingga mudah untuk diakses. Pemanfaatan kawasan yang dilakukan berupa
pemanfaatan kayu dan pemungutan hasil hutan bukan kayu (HHBK). Dalam
rangka pengelolaan kawasan hutan, KTH Cenrana sudah menyusun dokumen
Rencana Kelola Kemitraan Kehutanan.

C. Kelola Kelembagaan
KTH Cerana mengelola kawasan hutan dengan skema perhutanan sosial berupa
Kemitraan Kehutanan bersama dengan KPHP Lakitan dan sudah membuat Naskah
Kesepakatan Kerjasama (NKK). Dalam rangka memperkuat kelembagaan, KTH
Cenrana juga telah menyusun aturan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah
Tangga (AD/ART).

D. Kelola Usaha
Jenis komoditas hasil hutan yang dimanfaatkan oleh KTH Cerana berupa Bambu,
dimana Bambu tersebut diolah menjadi tusuk sate dan olahan bambu lainnya.
Olahan bambu kemudian dikemas secara sederhana menggunakan plastik untuk
dijual di pasaran lokal. Hingga saat ini kelompok belum memiliki merk dagang dan
belum memiliki pasar tetap sehingga pendapatan perbulan belum pasti. Dalam
pengolahannya kelompok menggunakan mesin pengolah bambu yang diterima
dari hibah kegiatan Forest Investment Program II (FIP-II). Selain mesin pengolah
bambu, KTH Cerana juga memperoleh bantuan hibah dari kegiatan FIP-II berupa
rumah produksi bambu, mesin produksi dan alat/bahan budidaya bambu dan
sengon untuk pengembangan usaha komoditas bambu dengan sumber
pembiayaan berasal dari FIP-II dan swadaya kelompok. Saat ini KTH Cerana masih
berupaya mendapatkan sumber pembiayaan atau mitra usaha untuk
mengembangkan usaha dan perlu meningkatkan promosi.

2 Profi
Pro l Kelompok Tani Hutan Pelaksana Proyek For
ores
e t Invvest
stme
men
nt Progrram
am II (F
(FIP
P-I
- I)
Kesatuan
Pengelolaan
Hutan
Indonesia
Foto. Aktivitas KTH Cerana membangun rumah produksi Bambu

Foto. Kawasan Bentang Lahan KTH Cerana

Prrofi
ofill Ke
Kelo
ompokk Tan
ni Hu
Huta
tan
n Pelaks
ksaana Proyek Forest Investment Program II (FIP-I
-II)
I)) 3
Kesatuan
Pengelolaan
Hutan
Indonesia
KTH DANGKU MAKMUR

A. Gambaran Umum
z Nama Kelompok : KTH Dangku Makmur
z Alamat : Desa Megang Sakti III, Kecamatan Megang Sakti, Kabupaten Musi
Rawas, Provinsi Sumatera Selatan
z Nama Ketua Kelompok : Muhamad Hariyanto
z Nomor Telpon : 082178530101
z Jumlah anggota kelompok : 30 Orang (Laki-laki : 20 Orang, Perempuan : 10
Orang)
z Jarak dari Ibukota Kabupaten : 45 Km dari Kota Muara Beliti

B. Kelola Kawasan
Luas areal kelola KTH Dangku Makmur adalah seluas 317 Ha dengan fungsi
kawasan seluruhnya pada Hutan Produksi. Tutupan lahan berupa hutan sekunder
dengan didominasi oleh kebun karet. Akses menuju lokasi rata-rata baik untuk
jalan desa, akan tetapi saat menuju ke kawasan hutan akses yang dilalui cukup
sulit. Pemanfaatan hutan yang dilakukan oleh kelompok berupa pemanfaatan
lahan agroforestry dan pemungutan hasil hutan bukan kayu berupa getah karet.

C. Kelola Kelembagaan
Saat ini KTH Dangku Makmur tengah mengajukan permohonan ijin pengelolaan
hutan desa dan kemitraan kehutanan. Kelompok juga telah menyusun Naskah
Kerjasama Kemitraan bersama KPH Lakitan.

D. Kelola Usaha
Jenis komoditas yang dimanfaatkan oleh KTH Dangku Makmur adalah Getah Karet
dan pengembangan agroforestry. Jenis tanaman yang dikembangkan diantaranya
Durian Bawor, Kakao, Petai, Alpukat, Bambang Lanang, Semangka, Jahe dan Serai
Wangi. Dalam pengembangan usahanya, KTH Dangku Makmur mendapatkan
bantuan hibah dari Forest Investment Program II (FIP II) berupa bantuan
pengadaan bibit dan peralatan penunjang kegiatan agroforestry. Sumber
pembiayaan dari kegiatan pengembangan usaha kelompok berasal dari hibah
World Bank dan swadaya kelompok. Hingga saat ini KTH Dangku Makmur masih
berupaya mendapatkan sumber pembiayaan dan mitra usaha dalam peningkatan
pengembangan usahanya.

4 Profi
Pro l Kelompok Tani Hutan Pelaksana Proyek For
ores
e t Invvest
stme
men
nt Progrram
am II (F
(FIP
P-I
- I)
Kesatuan
Pengelolaan
Hutan
Indonesia
Foto. Kegiatan Penanaman oleh KTH Dangku Makmur

Foto. Proses Pembangunan Pondok Kerja di KTH Dangku Makmur

Prrofi
ofill Ke
Kelo
ompokk Tan
ni Hu
Huta
tan
n Pelaks
ksaana Proyek Forest Investment Program II (FIP-I
-II)
I)) 5
Kesatuan
Pengelolaan
Hutan
Indonesia
LPHD MUARA MEGANG I
A. Gambaran Umum
z Nama Kelompok : LPHD Muara Megang I
z Alamat : Desa Muara Megang 1, Kecamatan Megang Sakti, Kabupaten Musi
Rawas, Provinsi Sumatera Selatan
z Nama Ketua Kelompok : Suwarno
z Nomor Telpon : 082267990220
z Jumlah anggota kelompok : 25 Orang (Laki-laki : 21 Orang, Perempuan : 4
Orang)
z Jarak dari Ibukota Kabupaten : 55 Km dari Kota Muara Beliti Dari lubuk
linggau 48 Km

B. Kelola Kawasan
Luas kawasan hutan yang dikelola oleh LPHD Muara Megang I adalah seluas ±
764 Ha dengan fungsi kawasan seluruhnya pada Hutan Produksi. Tutupan lahan
pada areal pengelolaan LPHD Muara Megang I didominasi oleh kebun karet. Akses
menuju lokasi sendiri sudah cukup baik dimana untuk menuju desa jalan sudah
beraspal sedangkan untuk masuk kedalam lahan masih berupa tanah liat.
Pemanfaatan kawasan yang dilakukan oleh kelompok berupa pemanfaatan lahan
bawah tegakan (Agroforestry). Dalam rangka pengelolaan kawasan hutan sendiri,
LPHD Muara Megang I sudah menyusun dokumen Rencana Kerja Usaha.

C. Kelola Kelembagaan
LPHD Muara Megang I mengelola kawasan hutan dengan skema Perhutanan Sosial
berupa Hutan Desa dan telah memiliki akses legalitas berdasarkan SK Gubernur
Sumatera Selatan Nomor: 858/KPTS/DISHUT/2015 tanggal 1 Desember 2015.
Dalam rangka memperkuat kelembagaan, LPHD Muara Megang I telah menyusun
aturan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) dan aktif dalam
mengadakan pertemuan rutin. LPHD Muara Megang I telah membentuk Kelompok
Usaha Perhutanan Sosial (KUPS) bernama KUPS Sejahtera.

D. Kelola Usaha
Jenis komoditas hasil hutan yang dimanfaatkan oleh LPHD Muara Megang I berupa
limbah kayu hutan. Limbah kayu hutan tersebut dimanfaatkan untuk diolah
menjadi arang kayu. Kelompok juga berencana untuk melakukan pengembangan
agroforestry dengan jenis tanaman yang dikembangkan diantaranya Kakao,
Alpukat dan Nanas. Dalam rangka pengembangan usaha, LPHD Muara Megang I
telah memperoleh bantuan hibah dari kegiatan FIP-II yang berupa alat dan bahan
agroforestry dengan sumber pembiayaan berasal dari Bank Dunia dan Swadaya
Kelompok. Saat ini LPHD Muara Megang I masih memerlukan dukungan
pembiayaan dan Mitra usaha (investor/pendamping/offtaker) untuk
pengembangan usahanya.

6 Profi
Pro l Kelompok Tani Hutan Pelaksana Proyek For
ores
e t Invvest
stme
men
nt Progrram
am II (F
(FIP
P-I
- I)
Kesatuan
Pengelolaan
Hutan
Indonesia
Foto. Pengembangan agroforestry di areal LPHD Muara Megang I

Foto. Aktivitas LPHD Muara Megang I

Prrofi
ofill Ke
Kelo
ompokk Tan
ni Hu
Huta
tan
n Pelaks
ksaana Proyek Forest Investment Program II (FIP-I
-II)
I)) 7
Kesatuan
Pengelolaan
Hutan
Indonesia
LPHD LUBUK RUMBAI
A. Gambaran Umum
z Nama Kelompok : LPHD Lubuk Rumbai
z Alamat : Desa Lubuk Rumbai, Kecamatan Tuah Negeri, Kabupaten Musi
Rawas, Provinsi Sumatera Selatan
z Nama Ketua Kelompok : Wagimin, S.Pd
z Nomor Telpon : 082374496158
z Jumlah anggota kelompok : 34 Orang (Laki-laki : 24 Orang, Perempuan : 10
orang)
z Jarak dari Ibukota Kabupaten : 27 Km dari Kota Muara Beliti

B. Kelola Kawasan
Luas kawasan hutan yang dikelola oleh LPHD Lubuk Rumbai adalah seluas ± 198
Ha dengan fungsi kawasan seluruhnya pada Hutan Produksi. Tutupan lahan
berupa hutan sekunder dengan didominasi oleh kebun karet. Adapun
pemanfaatan lahan yang sudah dilakukan oleh LPHD Lubuk Rumbai berupa
pemungutan hasil hutan bukan kayu yaitu getah karet. LPHD Lubuk Rumbai dalam
rangka pengelolaan kawasan hutannya sendiri telah menyusun dokumen Rencana
Kerja Usaha yang teah disahkan oleh Kepala KPHP Lakitan.

C. Kelola Kelembagaan
LPHD Lubuk Rumbai mengelola kawasan hutan dengan skema perhutanan sosial
berupa Hutan Desa yang telah memiliki akses legalitas berdasarkan SK Gubernur
Sumatera Selatan Nomor 854/KPTS/DISHUT/2015 tanggal 1 Desember 2015.
LPHD Lubuk Rumbai juga telah membentuk Kelompok Usaha Perhutanan Sosial
(KUPS) yang bernama KUPS Krambil Mandiri dengan komoditas usaha berupa
getah karet dan pengolahan limbah kayu. Dalam rangka memperkuat
kelembagaan, LPHD Lubuk Rumbai telah menyusun aturan Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) dan aktif dalam mengadakan pertemuan rutin.

D. Kelola Usaha
Jenis komoditas unggulan hasil hutan yang dimanfaatkan adalah getah karet dan
pengolahan limbah kayu. LPHD Lubuk Rumbai telah menjadi suplier getah karet
sejak tahun 2016 dan pada tahun 2019 mulai memanfaatkan limbah kayu menjadi
produk asap cair. Asap cair diaplikasikan untuk meningkatkan pertumbuhan dan
melindungi tanaman dari serangan hama dan penyakit. Asap cair dijual dalam
kemasan jerigen dengan merk ”CK Bombay” dan telah dipasarkan ke beberapa
perusahaan diantaranya PT. WAS dan PT. Rinjani Parahita Nusantara (RPN).
Untuk kegiatan FIP-II, LPHD Lubuk Rumbai fokus pada pemanfaatan getah karet,
dipasarkan ke beberapa perusahaan diantaranya ke PT Bumi Beliti Abadi (BBA),
PT. Wahana Agung Sejahtera (WAS) dan PT. Kirana Windu (KIWI). Dalam
pengembangan usahanya, LPHD Lubuk Rumbai mendapat bantuan hibah dari
kegiatan FIP-II berupa pembangunan rumah pengolahan karet, pembangunan
instalasi pengolahan air limbah (IPAL), peralatan pengolahan getah karet menjadi
blanket, serta pembelian mesin crumb rubber dengan sumber pembiayaan dari
hibah World Bank dan bermitra usaha bersama KPHP Lakitan.

8 Profi
Pro l Kelompok Tani Hutan Pelaksana Proyek For
ores
e t Invvest
stme
men
nt Progrram
am II (F
(FIP
P-I
- I)
Kesatuan
Pengelolaan
Hutan
Indonesia
Foto. Rumah Pengolahan Karet LPHD Lubuk Rumbai

Foto. Instalasi Pengolahan Air Limbah milik LPHD Lubuk Rumbai

Foto. Uji Coba Mesin Pengolahan Karet menjadi Lembaran (Blanket)

Prrofi
ofill Ke
Kelo
ompokk Tan
ni Hu
Huta
tan
n Pelaks
ksaana Proyek Forest Investment Program II (FIP-I
-II)
I)) 9
Kesatuan
Pengelolaan
Hutan
Indonesia
LPHD JAJARAN BARU I

A. Gambaran Umum
z Nama LPHD Jajaran Baru I
z Alamat : Desa Jajaran Baru I, Kecamatan Megang Sakti, Kabupaten Musi
Rawas, Provinsi Sumatera Selatan
z Nama Ketua Kelompok : Suyoto
z Nomor Telpon : 085279065806
z Jumlah anggota kelompok : 25 Orang (Laki-laki : 21 Orang, Perempuan : 4
orang)
z Akses menuju lokasi : Jalan poros rata-rata baik dan jalan menuju lokasi
rata-rata buruk
z Jarak dari Ibukota Kabupaten : 27 Km dari Kota Muara Beliti

B. Kelola Kawasan
Luas kawasan hutan yang dikelola oleh LPHD Jajaran Baru I adalah seluas 497 Ha
dengan fungsi kawasan pada Hutan Produksi. Tutupan lahan berupa hutan
sekunder dengan didominasi oleh semak belukar. Pemanfaatan lahan yang
kembangkan berupa pemanfaatan lahan bawah tegakan (agroforestry) dan
pemanfaatan hasil hutan kayu (HHBK). LPHD Jajaran Baru I telah menyusun
dokumen Rencana Kerja Usaha dan sedang dalam proses pengesahan oleh Kepala
KPH Lakitan.

C. Kelola Kelembagaan
LPHD Jajaran Baru I mengelola kawasan hutan dengan skema perhutanan sosial
berupa Hutan Desa yang telah memiliki akses legalitas berdasarkan SK Gubernur
Sumatera Selatan Nomor 856/KPTS/DISHUT/2015 tanggal 1 Desember 2015 dan
telah membentuk Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS) yang bernama KUPS
Maju Lestari dengan komoditas usaha berupa pengolahan limbah kayu. Dalam
rangka memperkuat kelembagaan, LPHD Jajaran Baru I telah menyusun aturan
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) dan aktif dalam
mengadakan pertemuan rutin.

D. Kelola Usaha
LPHD Jajaran Baru I memanfaatkan limbah kayu hasil replanting untuk diolah
menjadi arang kayu dan asap cair. Asap cair mempunyai banyak manfaat, antara
lain adalah sebagai koagulan (pembekuan) getah karet. Karakteristik asap cair
yang ramah lingkungan dan murah tetapi tidak murahan sangat cocok untuk
menurunkan pH getah karet sehingga lebih cepat menggumpal. Kegiatan produksi
asap cair direncanakan dimulai pada tahun 2021, akan tetapi saat ini sudah
dibangun peralatan untuk penunjang pengolahan asap cair tersebut seperti
pembuatan tungku arang, gudang dan instalasi asap cair. Pengadaan peralatan
penunjuang kegiatan pengolahan limbah kayu tersebut berasal dari hibah kegiatan
Forest Investment Program II dan swadaya kelompok. Selain pengembangan
arang kayu dan asap cair, kelompok juga berencana untuk melakukan budidaya
tanaman Kaliandra. Saat ini LPHD Jajaran Baru I masih memerlukan dukungan
pembiayaan dan Mitra usaha untuk peningkatan pengembangan usaha.

10 Profi
Pro l Kelompok Tani Hutan Pelaksana Proyek For
ores
e t Invvest
stme
men
nt Progrram
am II (F
(FIP
P-I
- I)
Kesatuan
Pengelolaan
Hutan
Indonesia
Foto. Kegiatan Penanaman Kaliandra

Foto. Instalasi Asap Cair dan Tungku pembakaran arang kayu

Kayu Arang LPHD Jajaran Baru I

Prrofi
ofill Ke
Kelo
ompokk Tan
ni Hu
Huta
tan
n Pelaks
ksaana Proyek Forest Investment Program II (FIP-I
-II)
I)) 11
Kesatuan
Pengelolaan
Hutan
Indonesia
LPHD CAMPURSARI

A. Gambaran Umum
z Nama Kelompok : LPHD Campursari
z Alamat : Desa Campursari, Kecamatan Megang Sakti, Kabupaten Musi
Rawas, Provinsi Sumatera Selatan
z Nama Ketua Kelompok : Carso
z Nomor Telpon : 085383640330
z Jumlah anggota kelompok : 25 Orang (Laki-laki : 25 Orang)
z Akses menuju lokasi : Rata-rata baik
z Jarak dari Ibukota Kabupaten : 80 Km dari Kota Muara Beliti

B. Kelola Kawasan
Luas kawasan hutan yang dikelola oleh LPHD Campursari adalah seluas 224 Ha
dengan fungsi kawasan pada Hutan Produksi. Tutupan lahan didominasi oleh
semak belukar, kebun sawit dan kebun karet. Pemanfaatan lahan yang
kembangkan berupa pemanfaatan lahan bawah tegakan (agroforestry) dan
pemanfaatan hasil hutan kayu (HHBK) berupa lebah madu trigona. Rencana
Pengelolaan Hutan Desa saat ini masih dalam proses penyusunan dan akan
dilakukan pemetaan partisipatif pada bulan Desember 2020

C. Kelola Kelembagaan
LPHD Campursari mengelola kawasan hutan dengan skema perhutanan sosial
berupa Hutan Desa yang telah memiliki akses legalitas berdasarkan SK Gubernur
Sumatera Selatan Nomor 855/KPTS/DISHUT/2015 tanggal 1 Desember 2015 dan
telah membentuk Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS) dengan komoditas
usaha berupa budidaya lebah madu trigona. Dalam rangka penguatan kelola
kelembagaan, LPHD Campursari juga sudah menyusun aturan Anggaran Dasar
dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) dan aktif dalam mengadakan pertemuan
rutin.

D. Kelola Usaha
LPHD Campursari mengembangkan budidaya Lebah Madu Trigona dan
pengolahan limbah kayu menjadi asap cair. Kegiatan pengolahan asap cair sudah
dimulai sejak tahun 2019 dengan jumlah produksi sebanyak 15 liter/2hari. Dalam
membantu peningkatan usaha kelompok, Forest Investment Program II (FIP II)
membantu pengembangan usaha kelompok khususnya dalam budidaya Labah
Madu Trigona dan pengembangan agroforestry dengan komoditas Petai, Pinang,
Karet dan Bambang Lanang. Bantuan yang telah diberikan berupa 100 stup Lebah
Madu Trigona beserta peralatan panennya dan juga pengadaan bibit dan
peralatan penunjang kegiatan agroforestry. Saat ini LPHD Campursari masih
memerlukan dukungan pembiayaan dan Mitra usaha untuk peningkatan
pengembangan usaha.

12 Profi
Pro l Kelompok Tani Hutan Pelaksana Proyek For
ores
e t Invvest
stme
men
nt Progrram
am II (F
(FIP
P-I
- I)
Kesatuan
Pengelolaan
Hutan
Indonesia
Foto Aktivitas Kelompok LPHD Campursari dan Stup Lebah Madu Trigona

Prrofi
ofill Ke
Kelo
ompokk Tan
ni Hu
Huta
tan
n Pelaks
ksaana Proyek Forest Investment Program II (FIP-I
-II)
I)) 13
Kesatuan
Pengelolaan
Hutan
Indonesia
LPHD BAMASCO

A. Gambaran Umum
z Nama Kelompok : LPHD Bamasco
z Alamat : Desa Bamasco, Kecamatan Tuah Negeri, Kabupaten Musi Rawas,
Provinsi Sumatera Selatan
z Nama Ketua Kelompok : Hendry Jaya, S.P
z Nomor Telpon : 085380999099
z Jumlah anggota kelompok : 28 Orang (Laki-laki : 23 Orang, Perempuan : 5
Orang)
z Akses menuju lokasi : Rata-rata baik
z Jarak dari Ibukota Kabupaten : 28 Km dari Kota Muara Beliti

B. Kelola Kawasan
Luas kawasan hutan yang dikelola oleh LPHD Bamasco adalah seluas 637 Ha yang
seluruhnya berada pada fungsi kawasan Hutan Produksi. Tutupan lahan berupa
hutan sekunder dengan didominasi oleh kebun karet. Pemanfaatan lahan yang
kembangkan berupa pemanfaatan lahan bawah tegakan (agroforestry) dan
pemanfaatan hasil hutan kayu (HHBK) berupa pemungutan getah karet.

C. Kelola Kelembagaan
LPHD Bamasco mengelola kawasan hutan dengan skema perhutanan sosial
berupa Hutan Desa dan telah memiliki akses legalitas berdasarkan SK Gubernur
Sumatera Selatan Nomor 873/KPTS/DISHUT/2015 tanggal 1 Desember 2015.
LPHD Bamasco telah membentuk Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS)
bernama KUPS Sejahtera dengan komoditas usaha berupa pengolahan limbah
kayu. Dalam rangka penguatan kelola kelembagaan, LPHD Bamasco juga
menyusun aturan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART).

D. Kelola Usaha
LPHD Bamasco dalam pengembangan usahanya, memanfaatkan limbah kayu
untuk dijadikan asap cair. Asap cair memiliki banyak manfaat, antara lain adalah
sebagai koagulan (pembekuan) getah karet, meningkatkan pertumbuhan
tanaman, serta melindungi tanaman dari serangan hama dan penyakit. LPHD
Bamasco telah memproduksi asap cair sejak tahun 2019 dan telah dipasarkan
dalam kemasan botol. Dalam membantu peningkatan usaha kelompok, Forest
Investment Program II (FIP II) juga membantu LPHD Bamasco dalam
pengembangan agroforestry dengan jenis tanaman Petai, Pinang, Kakao,
Semangka dan Bambang Lanang. Saat ini LPHD Campursari masih memerlukan
dukungan pembiayaan dan Mitra usaha untuk peningkatan pengembangan usaha
dan perluasan pasar.

14 Profi
Pro l Kelompok Tani Hutan Pelaksana Proyek For
ores
e t Invvest
stme
men
nt Progrram
am II (F
(FIP
P-I
- I)
Kesatuan
Pengelolaan
Hutan
Indonesia
Foto Produk Asap Cair LPHD Bamasco dan buah semangka hasil agroforestry.

Foto. Tanaman Pangan hasil Agroforestry di LPHD Bamasco

Foto. Kegiatan Pembersihan Lahan dan Penanaman

Prrofi
ofill Ke
Kelo
ompokk Tan
ni Hu
Huta
tan
n Pelaks
ksaana Proyek Forest Investment Program II (FIP-I
-II)
I)) 15
Kesatuan
Pengelolaan
Hutan
Indonesia
KTH WONO MAKMUR

A. Gambaran Umum
z Nama Kelompok : KTH Wono Makmur
z Alamat : Desa Tegalsari, Kecamatan Megang Sakti, Kabupaten Musi Rawas,
Provinsi Sumatera Selatan
z Nama Ketua Kelompok : Purwanto
z Nomor Telpon : 082378737838
z Jumlah anggota kelompok : 25 Orang (Laki-laki : 20 Orang, Perempuan : 5
Orang)
z Akses menuju lokasi : Rata-rata baik
z Jarak dari Ibukota Kabupaten : 90 Km dari Kota Muara Beliti

B. Kelola Kawasan
Luas areal kelola KTH Wono Makmur adalah seluas 25 Ha yang seluruhnya berada
pada Hutan Produksi. Tutupan lahan berupa hutan sekunder dengan didominasi
oleh semak belukar. Pemanfaatan hutan yang dilakukan oleh kelompok berupa
pemanfaatan lahan bawah tegakan (agroforestry) dan pemungutan hasil hutan
bukan kayu (HHBK).

C. Kelola Kelembagaan
Saat ini KTH Wono Makmur tengah dalam proses pengajuan permohonan ijin
Kemitraan Kehutanan. Dalam pelaksanaan kegiatannya, kelompok juga menyusun
aturan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) yang telah
disepakati bersama antara para anggota.

D. Kelola Usaha
KTH Wono Makmur berencana untuk berencana untuk mengembangkan kegiatan
agroforestry dengan komoditas tanaman diantaranya Jahe, Nanas, Durian Bawor
dan Bambang Lanang. Adapun bibit dan peralatan pendukung lainnya diperoleh
dari bantuan hibah kegiatan Forest Investment Program II (FIP-II) dengan
sumber pembiayaan dari FIP-II dan swadaya kelompok. Hingga saat ini KTH Wono
Makmur masih berupaya mendapatkan sumber pembiayaan dan mitra usaha
dalam peningkatan pengembangan usahanya.

16 Profi
Pro l Kelompok Tani Hutan Pelaksana Proyek For
ores
e t Invvest
stme
men
nt Progrram
am II (F
(FIP
P-I
- I)
Kesatuan
Pengelolaan
Hutan
Indonesia
Foto Lahan pada Kawasan KTH Wono Makmur dan pengangkutan bibit

Foto Aktivitas pemanfaatan lahan dibawah tegakan (agroforestry)

Foto Aktivitas pemanfaatan lahan dibawah tegakan (agroforestry)

Prrofi
ofill Ke
Kelo
ompokk Tan
ni Hu
Huta
tan
n Pelaks
ksaana Proyek Forest Investment Program II (FIP-I
-II)
I)) 17
Kesatuan
Pengelolaan
Hutan
Indonesia
KTH MEKAR JAYA

A. Gambaran Umum
z Nama Kelompok : KTH Mekar Jaya
z Alamat : Desa Mekarsari, Kecamatan Megang Sakti, Kabupaten Musi Rawas,
Provinsi Sumatera Selatan
z Nama Ketua Kelompok : Supri Setyawan
z Nomor Telpon : 082182916001
z Jumlah anggota kelompok : 25 Orang (Laki-laki : 21 Orang, Perempuan : 4
Orang)
z Akses menuju lokasi : Rata-rata baik
z Jarak dari Ibukota Kabupaten : 85 Km dari Kota Muara Beliti

B. Kelola Kawasan
Luas kawasan yang dikelola oleh KTH Mekar Jaya adalah seluas 14 Ha yang
seluruhnya berada pada Hutan Produksi. Tutupan lahan didominasi oleh semak
belukar, kebun sawit dan kebun karet. Pemanfaatan hutan yang dilakukan oleh
kelompok berupa pemanfaatan lahan bawah tegakan (agroforestry). KTH Mekar
Jaya berencana akan melakukan pemetaan partisipatif pada bulan Desember 2020.

C. Kelola Kelembagaan
Saat ini KTH Mekar Jaya tengah dalam proses pengajuan permohonan ijin
Kemitraan Kehutanan dan telah menyusun Naskah Kesepakatan Kerjasama (NKK)
antara kelompok dengan KPH Lakitan. Dalam pelaksanaan kegiatannya, kelompok
juga menyusun aturan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART)
yang telah disepakati bersama antara para anggota.

D. Kelola Usaha
KTH Mekar Jaya berencana untuk berencana untuk mengembangkan kegiatan
agroforestry dengan komoditas tanaman diantaranya Bambang Lanang, Durian
Bawor, Nanas, Petai dan Nangka. Adapun bibit dan peralatan pendukung lainnya
diperoleh dari bantuan hibah kegiatan Forest Investment Program II (FIP-II)
dengan sumber pembiayaan dari FIP-II dan swadaya kelompok. Hingga saat ini
KTH Mekar Jaya masih berupaya mendapatkan sumber pembiayaan dan mitra
usaha dalam peningkatan pengembangan usahanya.

18 Profi
Pro l Kelompok Tani Hutan Pelaksana Proyek For
ores
e t Invvest
stme
men
nt Progrram
am II (F
(FIP
P-I
- I)
Kesatuan
Pengelolaan
Hutan
Indonesia
Foto Kegiatan KTH Mekar Jaya melakukan kegiatan agroforestry dan menanam tanaman buah-buahan

Prrofi
ofill Ke
Kelo
ompokk Tan
ni Hu
Huta
tan
n Pelaks
ksaana Proyek Forest Investment Program II (FIP-I
-II)
I)) 19
Kesatuan
Pengelolaan
Hutan
Indonesia
KTH FAJAR KARYA

A. Gambaran Umum
z Nama Kelompok : KTH Fajar Karya
z Alamat : Desa Jajaran Baru II, Kecamatan Megang Sakti, Kabupaten Musi
Rawas, Provinsi Sumatera Selatan
z Nama Ketua Kelompok : Suwarna
z Nomor Telpon : 082377803975
z Jumlah anggota kelompok : 21 Orang (Laki-laki : 21 Orang)
z Akses menuju lokasi : Jalan poros rata-rata baik, tapi menuju lokasi masih
jalan setapak
z Jarak dari Ibukota Kabupaten : 67 Km dari Kota Lubuk Linggau

B. Kelola Kawasan
Luas kawasan yang dikelola oleh KTH Fajar Karya adalah seluas 30 Ha yang
seluruhnya berada pada Hutan Produksi dengan tutupan lahan berupa hutan
sekunder. Pemanfaatan hutan yang dilakukan oleh kelompok berupa pemanfaatan
lahan bawah tegakan (agroforestry). KTH Fajar Karya berencana akan melakukan
pemetaan partisipatif pada bulan Desember 2020.

C. Kelola Kelembagaan
Saat ini KTH Fajar Karya tengah dalam proses pengajuan permohonan ijin
Kemitraan Kehutanan dan telah menyusun Naskah Kesepakatan Kerjasama (NKK)
antara kelompok dengan KPH Lakitan. Dalam memperkuat kelola kelembagaan,
KTH Fajar Karya secara rutin mengadakan pertemuan setiap bulannya.

D. Kelola Usaha
KTH Fajar Karya berencana untuk berencana untuk mengembangkan budidaya
Lebah Madu Trigona dan pengembangan agroforestry dengan komoditas tanaman
diantaranya Petai, Pinang, Karet dan Bambang Lanang. Adapun bibit dan
peralatan pendukung lainnya diperoleh dari bantuan hibah kegiatan Forest
Investment Program II (FIP-II) dengan sumber pembiayaan dari FIP-II dan
swadaya kelompok. Hingga saat ini KTH Fajar Karya masih berupaya
mendapatkan sumber pembiayaan dan mitra usaha dalam peningkatan
pengembangan usahanya.

20 Profi
Pro l Kelompok Tani Hutan Pelaksana Proyek For
ores
e t Invvest
stme
men
nt Progrram
am II (F
(FIP
P-I
- I)
Kesatuan
Pengelolaan
Hutan
Indonesia
Foto Lokasi Agroforestry KTH Fajar Karya

Foto Kegiatan pengembangan agroforestry KTH Fajar Karya

Prrofi
ofill Ke
Kelo
ompokk Tan
ni Hu
Huta
tan
n Pelaks
ksaana Proyek Forest Investment Program II (FIP-I
-II)
I)) 21
Kesatuan
Pengelolaan
Hutan
Indonesia
22 Profi
Pro l Kelompok Tani Hutan Pelaksana Proyek For
ores
e t Invvest
stme
men
nt Progrram
am II (F
(FIP
P-I
- I)
Kesatuan
Pengelolaan
Hutan
Indonesia
KPH LIMAU
PROVINSI JAMBI

Prrofi
ofill Ke
Kelo
ompokk Tan
ni Hu
Huta
tan
n Pelaks
ksaana Proyek Forest Investment Program II (FIP-I
-II)
I)) 23
Kesatuan
Pengelolaan
Hutan
Indonesia
KTH Payung Putih
A. Gambaran Umum
z Nama Kelompok : KTH Payung Putih
z Alamat : Desa Muara Cuban, Kecamatan Batang Asai, Kab Sarolangun,
Provinsi Jambi
z Nama Ketua Kelompok : Bambang Saputra
z Nomor Telepon : 085269170369
z Jumlah anggota kelompok : 28 Orang (Laki-laki: 13 Orang, Perempuan: 15
orang)
z Jarak dari Ibukota Kabupaten : 60 Km dari Kota Sarolangun

B. Kelola Kawasan
Luas kawasan hutan yang dikelola KTH Payung Putih adalah seluas 58 Ha. Tutupan
lahan dominan hutan produksi. Pemanfaatan kawasan yang dilakukan adalah
agroforestri.

C. Kelola Kelembagaan
KTH Payung Putih mengelola kawasan hutan dengan skema Perhutanan Sosial
Kemitraan Kehutanan dengan KPH Limau dan sudah menyusun Naskah
Kesepakatan Kerjasama (NKK) dengan KPH. Dalam rangka memperkuat
kelembagaan KTH Payung Putih juga rutin mengadakan pertemuan.

D. Kelola Usaha
Jenis komoditas hasil hutan yang dimanfaatkan dari kawasan hutan adalah berupa
Kopi. Usaha produksi kopi yang dilakukan KTH Payung Putih sudah dilakukan sejak
tahun 2019 dengan jumlah Produksi rata-rata 3 ton/tahun. Produk kopi dipasarkan
di daerah Sarolangun, Jambi dan sekitarnya. Saat ini KTH mendapat sumber
pembiayaan dari Bantuan Hibah FIP II dan Swadaya Masyarakat. Bantuan Hibah
dari FIP-II berupa rumah produksi dan alat produksi berupa mesin roasting dan
mesin pres kemasan.
KTH Payung Putih juga baru membuka wahana wisata lokal (jasa lingkungan)
dengan bantuan Tim SU & KPHP Limau. Mengingat lokasi strategis desa mereka
sebagai gerbang masuk ke Kecamatan Batang Asai, serta sedang trennya lokasi
wisata alam Bukit Tempurung di Desa Lubuk Bangkar yang berbatasan dengan
Desa Muara Cuban. Sementara, KPHP Limau Unit VII Hulu Sarolangun membantu
melakukan promosi, termasuk dengan mendatangkan / mengarahkan seluruh
tamu yang melakukan kunjungan lapang ke Desa Muara Cuban. Dukungan
promosi juga dilakukan dengan melibatkan Komunitas Lintas Pemuda di
Sarolangun agar ada promosi sosial media yang masif.

24 Profi
Pro l Kelompok Tani Hutan Pelaksana Proyek For
ores
e t Invvest
stme
men
nt Progrram
am II (F
(FIP
P-I
- I)
Kesatuan
Pengelolaan
Hutan
Indonesia
Foto. Bentang Lahan Desa Muara Cuban lokasi KTH Payung Putih

Foto. Pengolahan kopi KTH Payung Putih

Foto. Hasil produk kopi KTH Payung Putih

Prrofi
ofill Ke
Kelo
ompokk Tan
ni Hu
Huta
tan
n Pelaks
ksaana Proyek Forest Investment Program II (FIP-I
-II)
I)) 25
Kesatuan
Pengelolaan
Hutan
Indonesia
KTH Talun Sakti
A. Gambaran Umum
z Nama Kelompok : KTH Talun Sakti
z Alamat : Desa Raden Anom, Kecamatan Batang Asai, Kab Sarolangun, Provinsi
Jambi
z Nama Ketua Kelompok : M. Safar
z Nomor telepon : 081274850749
z Jumlah anggota kelompok : 25 Orang (Laki-laki: 13 Orang, Perempuan:
12orang )
z Jarak dari Ibukota Kabupaten : 65 Km dari Kota Sarolangun

B. Kelola Kawasan
Luas kawasan hutan yang dikelola KTH Talun Sakti adalah seluas 641 Ha dengan
Fungsi kawasan Hutan Adat. Tutupan lahan dominan hutan primer, Sekunder dan
lahan terbuka. Pemanfaatan kawasan yang dilakukan adalah agroforestri.

C. Kelola Kelembagaan
KTH Talun Sakti mengelola kawasan hutan dengan skema Perhutanan Sosial
Hutan Adat dengan nomor SK: 289/BUNHUT/2015 tanggal 22 Mei 2015. Dalam
rangka memperkuat kelembagaan KTH Talun Sakti juga rutin mengadakan
pertemuan rutin.

D. Kelola Usaha
Jenis komoditas hasil hutan yang dimanfaatkan dari kawasan hutan adalah berupa
minyak kepayang. Produktivitas minyak kepayang adalah 100-300 liter/tahun.
Usaha pengolahan minyak kepayang telah dimulai dari tahun 2015. Produk
dipasarkan di daerah Sarolangun. Saat ini KTH mendapat sumber pembiayaan dari
Bantuan Hibah FIP II dan Swadaya. Bantuan Hibah dari FIP-II berupa Rumah
Produksi dan alat pengolahan minyak kepayang.

26 Profi
Pro l Kelompok Tani Hutan Pelaksana Proyek For
ores
e t Invvest
stme
men
nt Progrram
am II (F
(FIP
P-I
- I)
Kesatuan
Pengelolaan
Hutan
Indonesia
Foto. Anggota KTH Talun Sakti melakukan pengolahan biji kepayang bersama

Foto. Produk Kepayang dan Minyak Kepayang KTH Talun Sakti

Prrofi
ofill Ke
Kelo
ompokk Tan
ni Hu
Huta
tan
n Pelaks
ksaana Proyek Forest Investment Program II (FIP-I
-II)
I)) 27
Kesatuan
Pengelolaan
Hutan
Indonesia
KTH Kebersamaan
A. Gambaran Umum
z Nama Kelompok : KTH Kebersamaan
z Alamat : Desa Tambak Ratu, Kecamatan Batang Asai, Kab Sarolangun,
Provinsi Jambi
z Nama Ketua Kelompok : Juri Mardono
z Nomor telepon : 082269095761
z Jumlah anggota kelompok : 25 Orang (Laki-laki : 13 Orang, Perempuan :
12orang)
z Jarak dari Ibukota Kabupaten : 124 Km dari Kota Sarolangun

B. Kelola Kawasan
Luas kawasan hutan yang dikelola KTH Kebersamaan adalah seluas 1640 Ha
dengan Fungsi kawasan Hutan lindung. Tutupan lahan dominan hutan primer.
Pemanfaatan kawasan yang dilakukan adalah Agroforestri.

C. Kelola Kelembagaan
KTH Kebersamaan mengelola kawasan hutan dengan skema Perhutanan Sosial
Hutan Desa. KTH Kebersamaan sudah memperoleh izin Hutan Desa dengan nomor
SK : SK.2302/MENLHK-PSKL/PKPS/PSL.0/4/2017 tanggal 18 April 2017. Dalam
rangka memperkuat kelembagaan KTH Kebersamaan juga rutin mengadakan
pertemuan.

D. Kelola Usaha
Jenis komoditas hasil hutan yang dimanfaatkan dari kawasan hutan adalah berupa
minyak kepayang. Produktivitas minyak kepayang adalah 100-300 liter/tahun.
Usaha pengolahan minyak kepayang telah dimulai dari tahun 2015. Produk
dipasarkan di daerah Sarolangun. Saat ini KTH mendapat sumber pembiayaan dari
Bantuan Hibah FIP II dan Swadaya. Bantuan Hibah dari FIP-II berupa Rumah
Produksi dan alat pengolahan minyak kepayang.

28 Profi
Pro l Kelompok Tani Hutan Pelaksana Proyek For
ores
e t Invvest
stme
men
nt Progrram
am II (F
(FIP
P-I
- I)
Kesatuan
Pengelolaan
Hutan
Indonesia
Foto Bentang lahan Desa Tambak Ratu yang masih asri

Foto Bentang lahan Desa Tambak Ratu yang masih asri

Foto. Rumah produksi KTH Kebersamaan Kegiatan mengolah minyak kepayang dan Produk Produk Minyak Kepayang

Prrofi
ofill Ke
Kelo
ompokk Tan
ni Hu
Huta
tan
n Pelaks
ksaana Proyek Forest Investment Program II (FIP-I
-II)
I)) 29
Kesatuan
Pengelolaan
Hutan
Indonesia
KTH Renah Kayu Payung
A. Gambaran Umum
z Nama Kelompok : KTH Renah Kayu Payung
z Alamat : Desa Simpang Narso, Kecamatan Batang Asai, Kab Sarolangun,
Provinsi Jambi
z Nama Ketua Kelompok : Suarto
z Nomor telepon : 085382615667
z Jumlah anggota kelompok : 25 Orang (Laki-laki: 13 Orang, Perempuan:
12orang)
z Jarak dari Ibukota Kabupaten : 88 Km dari Kota Sarolangun

B. Kelola Kawasan
Luas kawasan hutan yang dikelola KTH Renah Kayu Payung adalah seluas 2606
Ha dengan Fungsi kawasan Hutan Produksi. Tutupan lahan dominan hutan primer,
Sekunder dan lahan terbuka. Pemanfaatan kawasan yang dilakukan adalah
Agroforestri.

C. Kelola Kelembagaan
KTH Renah Kayu Payung mengelola kawasan hutan dengan skema Perhutanan
Sosial Hutan Desa dengan nomor SK : SK.2306/MENLHK-PSKL/PKPS/
PSL.0/4/2017 tanggal 18 April 2017. Dalam rangka memperkuat kelembagaan
KTH Renah Kayu Payung juga rutin mengadakan pertemuan.

D. Kelola Usaha
Jenis komoditas hasil hutan yang dimanfaatkan dari kawasan hutan adalah berupa
Nilam. Jumlah produksi rata-rata dari komoditas Nilam adalah 200 liter/tahun.
Usaha yang dilakukan KTH telah dimulai sejak tahun 2019. Produk komoditas
Nilam dari KTH Renah Kayu Payung sudah dipasarkan di Sarolangun, Jambi dan
daerah sekitarnya serta telah mempunyai 1 toko langganan yaitu Limau Galeri
Sarolangun. Omset dari penjualan Minyak Nilam adalah sebesar Rp.
105.000.000/tahun dengan pendapatan rata-rata per bulan sebesar Rp. 8.750.000.
Saat ini KTH mendapat sumber pembiayaan dari Bantuan Hibah FIP II dan
Swadaya Masyarakat. Bantuan Hibah dari FIP-II berupa : Rumah Produksi dan
Alat Pengolahan minyak nilam.

30 Profi
Pro l Kelompok Tani Hutan Pelaksana Proyek For
ores
e t Invvest
stme
men
nt Progrram
am II (F
(FIP
P-I
- I)
Kesatuan
Pengelolaan
Hutan
Indonesia
Foto. Pengolahan minyak nilam KTH Renah Kayu Payung

Prrofi
ofill Ke
Kelo
ompokk Tan
ni Hu
Huta
tan
n Pelaks
ksaana Proyek Forest Investment Program II (FIP-I
-II)
I)) 31
Kesatuan
Pengelolaan
Hutan
Indonesia
KTH Maju Bersama

A. Gambaran Umum
z Nama Kelompok : KTH Maju Bersama
z Alamat : Desa Bukit Berantai, Kecamatan Batang Asai, Kab Sarolangun,
Provinsi Jambi
z Nama Ketua Kelompok : Sudarso
z Nomor telepon : 085268477362
z Jumlah anggota kelompok : 25 Orang (Laki-laki: 13 Orang, Perempuan:
12orang)
z Jarak dari Ibukota Kabupaten : 92 Km dari kota Sarolangun

B. Kelola Kawasan
Luas kawasan hutan yang dikelola KTH Maju Bersama adalah seluas 3281 Ha,
dengan fungsi kawasan seluruhnya Hutan Produksi. Tutupan lahan didominasi
hutan Primer. Pemanfaatan kawasan yang dilakukan berupa agroforestri.

C. Kelola Kelembagaan
KTH Maju Bersama mengelola kawasan hutan dengan skema Perhutanan Sosial
Hutan Desa dan sudah mempunyai SK dengan Nomor SK: SK.2307/MENLHK-
PSKL/PKPS/PSL.0/4/2017 Tanggal 18 April 2017. Dalam rangka memperkuat
kelembagaan KTH Maju Bersama juga rutin mengadakan pertemuan rutin.

D. Kelola Usaha
Jenis komoditas hasil hutan yang dimanfaatkan dari kawasan hutan adalah berupa
minyak kepayang. Jumlah produksi rata-rata dari komoditas minyak Kepayang
adalah 100-300 liter/tahun. Produk yang sudah terkenal dan dipasarkan adalah
dari komoditas minyak kepayang sejak tahun 2017. Produk komoditas minyak
kepayang dari KTH Maju Bersama sudah dipasarkan di daerah Sarolangun serta
telah mempunyai 1 toko langganan yaitu Limau Galeri Sarolangun. Omset dari
penjualan minyak kepayang adalah sebesar Rp. 60.000.000/tahun dengan
pendapatan rata-rata per bulan sebesar Rp. 5.000.000. Saat ini KTH mendapat
sumber pembiayaan dari Bantuan Hibah FIP II dan Swadaya Masyarakat. Bantuan
Hibah dari FIP-II berupa : Rumah Produksi dan alat pengolahan minyak kepayang.

32 Profi
Pro l Kelompok Tani Hutan Pelaksana Proyek For
ores
e t Invvest
stme
men
nt Progrram
am II (F
(FIP
P-I
- I)
Kesatuan
Pengelolaan
Hutan
Indonesia
Foto. Pengembangan Usaha Minyak Kepayang KTH Maju Bersama

Prrofi
ofill Ke
Kelo
ompokk Tan
ni Hu
Huta
tan
n Pelaks
ksaana Proyek Forest Investment Program II (FIP-I
-II)
I)) 33
Kesatuan
Pengelolaan
Hutan
Indonesia
KTH Temenggung Berkarya
A. Gambaran Umum
z Nama Kelompok : KTH Temenggung Berkarya
z Alamat : Desa Temenggung, Kecamatan Limun, Kabupaten Sarolangun,
Provinsi Jambi
z Nama Ketua Kelompok : Muchlis Ys
z Nomor telepon : 085266389971
z Jumlah anggota kelompok : 25 Orang (Laki-laki: 13 Orang, Perempuan :12
orang)
z Jarak dari Ibukota Kabupaten : 30 Km dari Kota Sarolangun

B. Kelola Kawasan
Luas kawasan hutan yang dikelola KTH Temenggung berkarya adalah seluas 116
Ha. Tutupan lahan dominan hutan Sekunder dan lahan terbuka. Pemanfaatan
kawasan yang dilakukan adalah Agroforestri.

C. Kelola Kelembagaan
KTH Temenggung berkarya mengelola kawasan hutan dengan skema Perhutanan
Sosial Hutan Adat. KTH Temenggung berkarya sudah memperoleh izin Hutan Adat
dengan nomor SK: 357/BUNHUT/2014 tanggal 3 Juli 2014. Dalam rangka
memperkuat kelembagaan KTH Temenggung berkarya juga rutin mengadakan
pertemuan.

D. Kelola Usaha
Jenis komoditas hasil hutan yang dimanfaatkan dari kawasan hutan adalah berupa
Rotan. Usaha yang dilakukan KTH adalah kerajinan rotan yang telah dimulai sejak
tahun 2019 dengan merek dagang TEMAYA. Produk kerajinan Rotan dipasarkan
di daerah Sarolangun dengan omset per tahun sebesar RP. 12.000.000 dan per
bulan sebesar Rp. 1.000.000. Saat ini KTH mendapat sumber pembiayaan dari
Bantuan Hibah FIP II dan Swadaya Masyarakat. Bantuan Hibah dari FIP-II berupa
alat untuk produksi kerajinan Rotan dan rumah produksi.

34 Profi
Pro l Kelompok Tani Hutan Pelaksana Proyek For
ores
e t Invvest
stme
men
nt Progrram
am II (F
(FIP
P-I
- I)
Kesatuan
Pengelolaan
Hutan
Indonesia
Foto. Pengembangan Kerajinan Rotan dan jasa lingkungan KTH Temenggung Berkarya

Prrofi
ofill Ke
Kelo
ompokk Tan
ni Hu
Huta
tan
n Pelaks
ksaana Proyek Forest Investment Program II (FIP-I
-II)
I)) 35
Kesatuan
Pengelolaan
Hutan
Indonesia
KTH Harapan Bersama
A. Gambaran Umum
z Nama Kelompok : KTH Harapan Bersama
z Alamat : Desa Lubuk Bedorong, Kecamatan Limun, Kabupaten Sarolangun,
Provinsi Jambi
z Nama Ketua Kelompok : MUKSIN
z Nomor telepon : 085208017030
z Jumlah anggota kelompok : 25 Orang (Laki-laki: 13 Orang, Perempuan :12
orang)
z Jarak dari Ibukota Kabupaten : 45 Km dari Kota Sarolangun

B. Kelola Kawasan
Luas kawasan hutan yang dikelola KTH Kelompok Harapan Bersama adalah seluas
3.303 Ha. Tutupan lahan dominan hutan primer. Pemanfaatan kawasan yang
dilakukan adalah Agroforestri.

C. Kelola Kelembagaan
KTH Kelompok Harapan Bersama mengelola kawasan hutan dengan skema
Perhutanan Sosial Hutan Adat dan Hutan Desa. KTH Kelompok Harapan Bersama
sudah memperoleh Izin dengan nomor SK : SK.669/MENLHK-
PSKL/PKPS/PSL.0/2/2017 tanggal 23 Februari 2017. Dalam rangka memperkuat
kelembagaan KTH Kelompok Harapan Bersama juga rutin mengadakan pertemuan.

D. Kelola Usaha
Jenis komoditas hasil hutan yang dimanfaatkan dari kawasan hutan adalah berupa
Bambu. Usaha yang dilakukan KTH adalah kerajinan bambu yang telah dimulai
sejak tahun 2016 dengan merek dagang HB. Produk kerajinan bambu dipasarkan
di daerah Sarolangun dengan omset per tahun sebesar RP. 24.000.000 dan per
bulan sebesar Rp. 2.000.000. Saat ini KTH mendapat sumber pembiayaan dari
Bantuan Hibah FIP II. Bantuan Hibah dari FIP-II berupa alat untuk produksi
kerajinan bambu dan rumah produksi.

36 Profi
Pro l Kelompok Tani Hutan Pelaksana Proyek For
ores
e t Invvest
stme
men
nt Progrram
am II (F
(FIP
P-I
- I)
Kesatuan
Pengelolaan
Hutan
Indonesia
Foto. Aktivitas KTH Harapan Bersama membuat kerajinan bambu

Prrofi
ofill Ke
Kelo
ompokk Tan
ni Hu
Huta
tan
n Pelaks
ksaana Proyek Forest Investment Program II (FIP-I
-II)
I)) 37
Kesatuan
Pengelolaan
Hutan
Indonesia
KTH Hutan Kepayang
A. Gambaran Umum
z Nama Kelompok : KTH Hutan Kepayang
z Alamat : Desa Temalang, Kecamatan Limun, Kabupaten Sarolangun, Provinsi
Jambi
z Nama Ketua Kelompok : Abd. Talib
z Nomor telepon : 085340366397
z Jumlah anggota kelompok : 25 Orang (Laki-laki: 13 Orang, Perempuan :12
orang)
z Jarak dari Ibukota Kabupaten : 55 Km dari Kota Sarolangun

B. Kelola Kawasan
Luas kawasan hutan yang dikelola KTH Hutan Kepayang adalah seluas 890 Ha
dengan Fungsi kawasan Hutan Lindung. Tutupan lahan dominan hutan primer,
Sekunder dan lahan terbuka. Pemanfaatan kawasan yang dilakukan adalah
Agroforestri.

C. Kelola Kelembagaan
KTH Hutan Kepayang mengelola kawasan hutan dengan skema Perhutanan Sosial
Hutan Adat dan Hutan Desa . KTH Hutan Kepayang sudah memperoleh izin
dengan nomor SK :SK.670/MENLHK-PSKL/PKPS/PSL.0/2/2017 tanggal 23 Februari
2017. Dalam rangka memperkuat kelembagaan KTH Hutan Kepayang juga rutin
mengadakan pertemuan.

D. Kelola Usaha
Jenis komoditas hasil hutan yang dimanfaatkan dari kawasan hutan adalah berupa
minyak kepayang. Produktivitas minyak kepayang adalah 100-300 liter/tahun.
Usaha pengolahan minyak kepayang telah dimulai dari tahun 2017. Produk
dipasarkan di daerah Sarolangun. Saat ini KTH mendapat sumber pembiayaan dari
Bantuan Hibah FIP II dan Swadaya. Bantuan Hibah dari FIP-II berupa Rumah
Produksi dan alat pengolahan minyak kepayang.

38 Profi
Pro l Kelompok Tani Hutan Pelaksana Proyek For
ores
e t Invvest
stme
men
nt Progrram
am II (F
(FIP
P-I
- I)
Kesatuan
Pengelolaan
Hutan
Indonesia
Foto. Bentang alam KTH Hutan Kepayang

Foto. Pembuatan minyak kepayang oleh anggota KTH Hutan Kepayang

Prrofi
ofill Ke
Kelo
ompokk Tan
ni Hu
Huta
tan
n Pelaks
ksaana Proyek Forest Investment Program II (FIP-I
-II)
I)) 39
Kesatuan
Pengelolaan
Hutan
Indonesia
KTH Temulun Batuah
A. Gambaran Umum
z Nama Kelompok : KTH Temulun Batuah
z Alamat : Desa Berkun, Kecamatan Limun, Kabupaten Sarolangun, Provinsi
Jambi
z Nama Ketua Kelompok : Baharudin
z Nomor telepon : 085368142747
z Jumlah anggota kelompok :25 Orang (Laki-laki: 13 Orang, Perempuan :12
orang)
z Jarak dari Ibukota Kabupaten : 63 Km dari Kota Sarolangun

B. Kelola Kawasan
Kawasan hutan yang dikelola KTH Temulun Batuah adalah hutan dengan Fungsi
kawasan Hutan Produksi. Tutupan lahan dominan hutan primer. Pemanfaatan
kawasan yang dilakukan adalah Agroforestri.

C. Kelola Kelembagaan
KTH Temulun Batuah mengelola kawasan hutan dengan skema Perhutanan Sosial
Hutan Adat. KTH Temulun Batuah sudah memperoleh izin Hutan Adat serta aturan
kelompok secara tertulis. Dalam rangka memperkuat kelembagaan KTH Temulun
Batuah juga rutin mengadakan pertemuan .

D. Kelola Usaha
Jenis komoditas hasil hutan yang dimanfaatkan dari kawasan hutan adalah berupa
minyak kepayang. Produktivitas minyak kepayang adalah 100-300 liter/tahun.
Usaha pengolahan minyak kepayang telah dimulai dari tahun 2015. Produk
dipasarkan di daerah Sarolangun. Saat ini KTH mendapat sumber pembiayaan dari
Bantuan Hibah FIP II dan Swadaya. Bantuan Hibah dari FIP-II berupa Rumah
Produksi dan alat pengolahan minyak kepayang.

40 Profi
Pro l Kelompok Tani Hutan Pelaksana Proyek For
ores
e t Invvest
stme
men
nt Progrram
am II (F
(FIP
P-I
- I)
Kesatuan
Pengelolaan
Hutan
Indonesia
Foto. Alam Desa Berkun lokasi kerja KTH Temulun Batuah

Foto. Pengembangan usaha minyak kepayang dan hasil minyak kepayang di KTH Temulun Batuah Desa Berkun

Prrofi
ofill Ke
Kelo
ompokk Tan
ni Hu
Huta
tan
n Pelaks
ksaana Proyek Forest Investment Program II (FIP-I
-II)
I)) 41
Kesatuan
Pengelolaan
Hutan
Indonesia
KTH (LKM) Anggrek Bulan
A. Gambaran Umum
z Nama Kelompok : KTH LKM Anggrek Bulan
z Alamat : Desa Napal Melintang, Kecamatan Limun, Kabupaten Sarolangun,
Provinsi Jambi
z Nama Ketua Kelompok : Ayu
z Nomor telepon : 082376169017
z Jumlah anggota kelompok : 37 Orang (Laki-laki: - Orang, Perempuan: 37
orang)
z Jarak dari Ibukota Kabupaten : 70 Km dari Kota Sarolangun

B. Kelola Kawasan
Luas kawasan hutan yang dikelola KTH LKM Anggrek Bulan adalah seluas 5.330Ha.
Tutupan lahan dominan hutan primer. Pemanfaatan kawasan yang dilakukan
adalah Agroforestri.

C. Kelola Kelembagaan
KTH LKM Anggrek Bulan mengelola kawasan hutan dengan skema Perhutanan
Sosial Hutan Adat dan Hutan Desa. KTH LKM Anggrek Bulan sudah memperoleh
izin Hutan Adat dan Hutan Desa dengan nomor SK : SK.671/MENLHK-
PSKL/PKPS/PSL.0/2/2017 tanggal 23 Februari 2017.

D. Kelola Usaha
Jenis hasil hutan yang dimanfaatkan dari kawasan hutan adalah Pakis. Usaha yang
dilakukan KTH LKM Anggrek Bulan adalah produksi keripik Pakis yang telah dimulai
sejak tahun 2019 dengan produksi rata-rata 1,2 ton/tahun. Produk keripik Pakis
dipasarkan di dalam kota Sarolangun dengan omset sebesar Rp.12.000.000/tahun
dan per bulannya sebesar Rp.1.200.000. Saat ini KTH mendapat sumber
pembiayaan dari Bantuan Hibah FIP II dan Swadaya masyarakat. Bantuan Hibah
dari FIP-II berupa rumah produksi dan alat pengolahan keripik pakis.

42 Profi
Pro l Kelompok Tani Hutan Pelaksana Proyek For
ores
e t Invvest
stme
men
nt Progrram
am II (F
(FIP
P-I
- I)
Kesatuan
Pengelolaan
Hutan
Indonesia
Foto. Aktivitas Usaha Keripik Pakis KTH LKM Anggrek Bulan

Prrofi
ofill Ke
Kelo
ompokk Tan
ni Hu
Huta
tan
n Pelaks
ksaana Proyek Forest Investment Program II (FIP-I
-II)
I)) 43
Kesatuan
Pengelolaan
Hutan
Indonesia
44 Profi
Pro l Kelompok Tani Hutan Pelaksana Proyek For
ores
e t Invvest
stme
men
nt Progrram
am II (F
(FIP
P-I
- I)
Kesatuan
Pengelolaan
Hutan
Indonesia
KPH WILAYAH IX PANYABUNGAN
PROVINSI SUMATERA UTARA

Prrofi
ofill Ke
Kelo
ompokk Tan
ni Hu
Huta
tan
n Pelaks
ksaana Proyek Forest Investment Program II (FIP-I
-II)
I)) 45
Kesatuan
Pengelolaan
Hutan
Indonesia
KTH PERMATA BELANTARA
A. Gambaran Umum
z Nama Kelompok : KTH Permata Belantara
z Alamat : Desa Bulu Soma , Kecamatan Batang Natal , Kab. Mandailing Natal,
Prov. Sumatera Utara
z Nama Ketua Kelompok : Pardamen Lubis
z Nomor Telpon : 085261443974
z Jumlah anggota kelompok : 28 Orang (Laki-laki :25 Orang, Perempuan : 3
orang)
z Jarak dari Ibukota Kabupaten : 44 Km dari kota Panyabungan

B. Kelola Kawasan
Luas kawasan hutan yang dikelola KTH Permata Belantara adalah 30 Ha, dengan
fungsi kawasan seluruhnya Hutan Produksi. Tutupan lahan didominasi hutan
Sekunder, semak belukar dan tanah terbuka. Akses menuju lokasi masih baik.
Pemanfaatan kawasan yang dilakukan berupa agroforestry. KTH Permata
Belantara sudah menyusun RKU.

C. Kelola Kelembagaan
KTH Permata Belantara mengelola kawasan hutan dengan Perhutanan Sosial
melalui skema Kemitraan Kehutanan binaan KPH Wilayah IX Panyabungan dan
sudah menyusun Naskah Kesepakatan Kerjasama (NKK) antara KTH dan KPH
Wilayah IX Panyabungan. Surat Keputusan NKK bernomor SK:
470/BS/KTH-PB/08/2020 Tanggal 22 Juli 2020.

D. Kelola Usaha
KTH Permata Belantara memanfaatkan komoditas hasil hutan dari dalam kawasan
hutan. Kegiatan yang dikembangkan oleh KTH Permata Belantara melalui bantuan
hibah FIP-2 adalah Agroforestri dan Pengolahan Sabun Serai Wangi. Bantuan
FIP-2 memberikan bibit tanaman berupa durian, jengkol, petai, kayu manis, dan
serai wangi. Penanaman serai wangi dilakukan dengan sistem tanam berbasis
pengelolaan vegetasi atau penanaman di bawah tegakan. Selain bibit, bantuan
yang diberikan adalah mesin destilasi untuk pengolahan serai wangi. Serai wangi
ini nantinya akan diolah menjadi sabun, baik itu sabun cair maupun sabun
batangan. Saat ini, pemasaran masih skala pasar lokal. KTH juga masih berupaya
mendapatkan sumber pembiayaan atau mitra usaha untuk mengembangkan
usaha.

46 Profi
Pro l Kelompok Tani Hutan Pelaksana Proyek For
ores
e t Invvest
stme
men
nt Progrram
am II (F
(FIP
P-I
- I)
Kesatuan
Pengelolaan
Hutan
Indonesia
Foto Tanaman Sereh wangi Foto Pembagian dan penanaman Bibit durian

Foto Pondok Kerja untuk Mesin Destilasi Sereh Wangi Foto Mesin Destilasi untuk proses penyulingan sereh wangi

Foto Peralatan lengkap Penyulingan Sereh wangi Foto Sabun dari sereh wangi

Prrofi
ofill Ke
Kelo
ompokk Tan
ni Hu
Huta
tan
n Pelaks
ksaana Proyek Forest Investment Program II (FIP-I
-II)
I)) 47
Kesatuan
Pengelolaan
Hutan
Indonesia
KTH SAMPEAN JAYA I

A. Gambaran Umum
z Nama Kelompok : KTH Sampean Jaya I
z Alamat : Desa Tarlola, Kecamatan Batang Natal, Kab Mandailing Natal , Prov
Sumatera Utara
z Nama Ketua Kelompok : Sulhan
z Nomor Telpon : 081265416654
z Jumlah anggota kelompok : 18 Orang (Laki-laki :10 Orang, Perempuan : 8
orang)
z Jarak dari Ibukota Kabupaten : 52 Km dari Kota Panyabungan

B. Kelola Kawasan
Luas kawasan hutan yang dikelola KTH Sampean Jaya I adalah seluas 50 Ha
dengan Fungsi kawasan Hutan Produksi. Tutupan lahan dominan hutan primer,
Sekunder dan lahan terbuka. Pemanfaatan kawasan yang dilakukan adalah
Agroforestry.

C. Kelola Kelembagaan
KTH Sampean Jaya I mengelola kawasan hutan dengan skema Perhutanan Sosial
HKm dengan KPH Panyabungan. Legalitas perhutanan sosial KTH Sampean Jaya I
sedang dalam proses dan sudah dilakukan verifikasi teknis. Dalam rangka
memperkuat kelembagaan KTH Sampean Jaya I juga rutin mengadakan
pertemuan rutin.

D. Kelola Usaha
Jenis komoditas hasil hutan yang dimanfaatkan dari kawasan hutan adalah berupa
kopi dan kemenyan. Jumlah produksi rata-rata dari komoditas Kopi dan Kemenyan
masing-masing 6 ton/Tahun dan 140 kg/tahun. Produk yang sudah terkenal dan
dipasarkan adalah dari komoditas kopi dengan merk dagang KOPIKA
MANDAILING sejak tahun 2019. Produk komoditas kopi dari KTH Sampean Jaya I
sudah dipasarkan di pasar dan swalayan daerah serta telah mempunyai 2 toko
langganan yaitu Madina market dan Madina Tursina mart. Omset dari penjualan
KOPIKA MANDAILING adalah sebesar Rp. 337.500.000/tahun dengan pendapatan
rata-rata per bulan sebesar Rp. 28.125.000. Bantuan Hibah dari FIP-2 berupa bibit,
mesin pengolahan kopi robusta, alat penyadap kemenyan, dan tangga telescopic
untuk pemanenan Habo. Kopi robusta hasil pengolahan KTH juga sudah diberikan
sebagai bantuan produk herbal untuk mitigasi Covid-19 yang diserahkan ke rumah
gugus Covid-19 Sumatera Utara untuk dibagikan kepada tenaga medis.

48 Profi
Pro l Kelompok Tani Hutan Pelaksana Proyek For
ores
e t Invvest
stme
men
nt Progrram
am II (F
(FIP
P-I
- I)
Kesatuan
Pengelolaan
Hutan
Indonesia
Foto Proses penyiangan di areal penanaman kopi Foto Lokasi penanaman bibit kopi KTH Sampeyan Jaya I

Foto Perlengkapan untuk sadap kemenyan Foto Menyadap kemenyan menggunakan tangga telecopis

Foto Mesin pengupas biji kering dan basah Foto Mesin roasting

Foto Proses Packing Kopi Foto Kopika Mandailing

Prrofi
ofill Ke
Kelo
ompokk Tan
ni Hu
Huta
tan
n Pelaks
ksaana Proyek Forest Investment Program II (FIP-I
-II)
I)) 49
Kesatuan
Pengelolaan
Hutan
Indonesia
KTH ANTUNU JAYA

A. Gambaran Umum
z Nama Kelompok : KTH Antunu Jaya
z Alamat : Desa Tarlola, Kecamatan Batang Natal , Kab Mandailing Natal , Prov.
Sumatera Utara
z Nama Ketua Kelompok : ABDUL HUSEIN
z Nomor Telpon : 0823 – 6966 - 0685
z Jumlah anggota kelompok : 17 Orang (Laki-laki : 10 Orang, Perempuan : 7
orang)
z Jarak dari Ibukota Kabupaten : 52 Km dari Kota Panyabungan

B. Kelola Kawasan
Luas kawasan hutan yang dikelola KTH Antunu Jaya adalah seluas 52 Ha dengan
Fungsi kawasan Hutan Produksi. Tutupan lahan dominan hutan primer, Sekunder
dan lahan terbuka. Pemanfaatan kawasan yang dilakukan adalah Agroforestry.

C. Kelola Kelembagaan
KTH Antunu Jaya mengelola kawasan hutan dengan skema Perhutanan Sosial
HKm dengan KPH Panyabungan dan sudah mempunyai izin HKm dengan nomor
SK.10055/MENLHK-PSKL/PKPS/PSL.0/12/2019 tanggal 11 Desember 2019. Dalam
rangka memperkuat kelembagaan KTH Antunu Jaya juga rutin mengadakan
pertemuan rutin.

D. Kelola Usaha
Jenis komoditas hasil hutan yang dimanfaatkan dari kawasan hutan adalah berupa
Agroforestri tanaman bawah seperti Jernang dan Porang serta pembibitan Kayu
manis. Saat ini sumber pembiayaan KTH selain dari Bantuan Hibah FIP-2 juga dari
Swadaya. Kegiatan yang dikembangkan oleh KTH adalah Agroforestri dan
Pengolahan Tepung dari Porang. Bantuan hibah FIP-2 berupa bibit dan alat
pengolahan tepung dari Porang. Dari FIP-2 juga ada Hibah untuk Pembelian
paranet yang digunakan untuk nursery tempat pembibitan sementara bibit
jernang dan kayu manis (yang akan digunakan pada tahun 2021). Timbangan
digital digunakan untuk menimbang tepung dari porang hasil pasca panen. Untuk
sekarang ini porang belum produksi.

50 Profi
Pro l Kelompok Tani Hutan Pelaksana Proyek For
ores
e t Invvest
stme
men
nt Progrram
am II (F
(FIP
P-I
- I)
Kesatuan
Pengelolaan
Hutan
Indonesia
Foto Penyiangan di areal penanaman tanaman porang Foto Penanaman bibit porang

Foto Persiapan bibit jernang dan porang lokasi penanaman Foto Pelangsiran bibit jernang dan porang

Foto Hasil porang Foto Umbi porang

Prrofi
ofill Ke
Kelo
ompokk Tan
ni Hu
Huta
tan
n Pelaks
ksaana Proyek Forest Investment Program II (FIP-I
-II)
I)) 51
Kesatuan
Pengelolaan
Hutan
Indonesia
KTH SAHATA JAYA I

A. Gambaran Umum
z Nama Kelompok : KTH Sahata Jaya I
z Alamat : Desa Ampung Julu, Kecamatan Batang Natal, Kab Mandailing Natal,
Prov Sumatera Utara
z Nama Ketua Kelompok : Habibuddin Siregar
z Nomor Telpon : 0812 6039 2969
z Jumlah anggota kelompok : 20 Orang (Laki-laki : 14 Orang, Perempuan : 6
orang)
z Jarak dari Ibukota Kabupaten : 54 Km dari Kota Panyabungan

B. Kelola Kawasan
Luas kawasan hutan yang dikelola KTH Sahata Jaya I adalah seluas 103 Ha
dengan Fungsi kawasan Hutan Produksi. Tutupan lahan dominan hutan primer,
Sekunder dan lahan terbuka. Pemanfaatan kawasan yang dilakukan adalah
Agroforestry.

C. Kelola Kelembagaan
KTH Sahata Jaya I mengelola kawasan hutan dengan skema Perhutanan Sosial
HKm dengan nomor SK : SK.10035/MENLHK-PSKL/PSL.0/12/2019 tanggal 09
Desember 2019. Dalam rangka memperkuat kelembagaan KTH Sahata Jaya I juga
rutin mengadakan pertemuan rutin.

D. Kelola Usaha
Jenis komoditas hasil hutan yang dimanfaatkan dari kawasan hutan berupa Aren
dan serai wangi. Gula Aren diolah menjadi gula semut. Jumlah produksi rata-rata
dari komoditas gula semut 4,8 ton/tahun. Produk yang sudah terkenal dan
dipasarkan adalah gula semut dengan merk dagang GULA SEMUT MANDAILING
sejak tahun 2020. Produk komoditas gula semut dari KTH Sahata Jaya I sudah
dipasarkan di pasar dan swalayan daerah serta telah mempunyai 1 toko
langganan yaitu Madina market. Omset dari penjualan GULA SEMUT MANDAILING
adalah sebesar Rp. 360.000.000/tahun dengan pendapatan rata-rata per bulan
sebesar Rp. 30.000.000. Selain itu, produk gula semut juga sudah diberikan untuk
bantuan Covid-19 di Sumatera Utara. Saat ini KTH medapat sumber pembiayaan
dari Bantuan Hibah FIP-2 dan swadaya. Bantuan Hibah dari FIP-2 berupa bibit
serai wangi dan mesin pengolahan serai wangi untuk pengembangan usaha
komoditas minyak serai wangi dan sabun.

52 Profi
Pro l Kelompok Tani Hutan Pelaksana Proyek For
ores
e t Invvest
stme
men
nt Progrram
am II (F
(FIP
P-I
- I)
Kesatuan
Pengelolaan
Hutan
Indonesia
Foto Pohon aren yang siap dipanen Foto. Pemanenan nira aren untuk bahan baku gula merah

Foto Proses memasak gula aren yg akan dibuat gula semut Foto Proses pembuatan Gula semut

Foto Proses panen aren Foto Pohon Aren siap untuk dipanen

Foto Produk Gula Semut dari KTH Sahata Jaya I Foto Produk Gula aren/gula merah yang di pasarkan

Prrofi
ofill Ke
Kelo
ompokk Tan
ni Hu
Huta
tan
n Pelaks
ksaana Proyek Forest Investment Program II (FIP-I
-II)
I)) 53
Kesatuan
Pengelolaan
Hutan
Indonesia
KTH Obor

A. Gambaran Umum
z Nama : KTH Obor
z Alamat : Desa Aek Guo, Kecamatan Batang Natal, Kab Mandailing Natal , Prov.
Sumatera Utara
z Nama Ketua Kelompok : Isriadi
z Nomor Telpon : 0813-7706-0020
z Jumlah anggota kelompok : 25 Orang (Laki-laki : 17 Orang, Perempuan : 8
orang)
z Jarak dari Ibukota Kabupaten : 52,5 Km dari Kota Panyabungan

B. Kelola Kawasan
Luas kawasan hutan yang dikelola KTH Obor adalah seluas 15 Ha dengan Fungsi
kawasan Hutan Produksi. Tutupan lahan dominan hutan primer, Sekunder dan
lahan terbuka. Pemanfaatan kawasan yang dilakukan adalah Agroforestri.

C. Kelola Kelembagaan
KTH Obor mengelola kawasan hutan dengan skema Perhutanan Sosial Kemitraan
Kehutanan dengan KPH Panyabungan dan telah menyusun Naskah Kesepakatan
Kerjasama (NKK) nomor 001/KTH/OB/07/2020 tanggal 20 Juli 2020. Dalam
rangka memperkuat kelembagaan KTH Obor juga rutin mengadakan pertemuan
rutin.

D. Kelola Usaha
Kegiatan yang dikembangkan oleh KTH Obor adalah Agroforestri. Bantuan Hibah
dari FIP-2 berupa bibit serai wangi, kayu manis, manggis, durian dan peralatan
untuk pengolahan serai wangi. Serai wangi ini nantinya akan diolah menjadi sabun
dan karbol masih dalam tahap proses percobaan dan pasarannya masih bersifat
lokal. Untuk pengembangan usaha yang akan datang, KTH juga masih berupaya
mendapatkan sumber pembiayaan dari pihak ketiga dan mitra usaha lainnya
seperti koperasi desa atau KUD.
Melalui proyek FIP-2 KTH Obor pada tahun anggaran 2019 dan 2020
mendapatkan Hibah berupa bibit durian, manggis dan kayu manis yang
ditanamam di lahan usahanya.

54 Profi
Pro l Kelompok Tani Hutan Pelaksana Proyek For
ores
e t Invvest
stme
men
nt Progrram
am II (F
(FIP
P-I
- I)
Kesatuan
Pengelolaan
Hutan
Indonesia
Foto Pelangsiran bibit Durian Foto Proses Penyiangan sereh wangi

Foto Tumbuhan Durian di lokasi KTH Obor Foto KTH yang mendapatkan bibit Durian

Foto Pupuk kandang KTH Obor Foto Pengecekan sereh wangi yang telah ditanam

Prrofi
ofill Ke
Kelo
ompokk Tan
ni Hu
Huta
tan
n Pelaks
ksaana Proyek Forest Investment Program II (FIP-I
-II)
I)) 55
Kesatuan
Pengelolaan
Hutan
Indonesia
KTH MEKAR SARI TANDIANG JAYA

A. Gambaran Umum
z Nama Kelompok : KTH Mekar Sari Tandiang Jaya
z Alamat : Desa Bonca Bayuon, Kecamatan Lingga Bayu, Kab Mandailing Natal,
Prov. Sumatera Utara
z Nama Ketua Kelompok : Milhan
z Nomor Telpon : 0823-7078-9031
z Jumlah anggota kelompok : 25 Orang (Laki-laki : 19 Orang, Perempuan : 6
orang)
z Jarak dari Ibukota Kabupaten : 113 Km dari Kota Panyabungan

B. Kelola Kawasan
Luas kawasan hutan yang dikelola KTH Mekarsari Tandiang Jaya adalah seluas
130 Ha. Tutupan lahan dominan hutan primer, Sekunder dan lahan terbuka.
Pemanfaatan kawasan yang dilakukan adalah Agroforestry.

C. Kelola Kelembagaan
KTH Mekarsari Tandiang Jaya mengelola kawasan hutan dengan skema
Perhutanan Sosial kemitraan kehutanan dengan KPH Panyabungan dan telah
menyusun Naskah Kesepakatan Kerjasama (NKK) dengan nomor SK :
05/BB/KTH/MSTJ/2020 tanggal 23 Juli 2020. Dalam rangka memperkuat
kelembagaan KTH Mekarsari Tandiang Jaya juga rutin mengadakan pertemuan
rutin.

D. Kelola Usaha
Jenis komoditas hasil hutan yang dimanfaatkan dari kawasan hutan berupa
Jengkol, Pala dan Serai wangi. Saat ini KTH mendapat sumber pembiayaan dari
Bantuan Hibah FIP-2. Bantuan Hibah dari FIP-2 berupa bibit dan peralatan untuk
pengembangan agroforestry. Bibit serai wangi ditanam di bawah tegakan tanpa
menebang pohon yang sudah ada. Serai wangi ini nantinya akan diolah menjadi
sabun. Saat ini, pemasaran masih skala pasar lokal. KTH juga masih berupaya
mendapatkan sumber pembiayaan atau mitra usaha untuk mengembangkan
usaha.
Penyulingan minyak sereh wangi di KTH Mekar Sari Tandiang Jaya dilakukan
dirumah Produksi yang berlokasi di kawasan Hutan. Untuk mencegah terjadinya
kebakaran hutan, oleh tenaga TA Environmental Safeguard Specialist dilakukan
checking Negative List ESMF (Enviromental Safeguard Management Framework).

56 Profi
Pro l Kelompok Tani Hutan Pelaksana Proyek For
ores
e t Invvest
stme
men
nt Progrram
am II (F
(FIP
P-I
- I)
Kesatuan
Pengelolaan
Hutan
Indonesia
Foto Pembersihan lahan oleh anggota kth Foto penyediaan pupuk kandang

Foto bibit sereh wangi siap di angkut Foto pembuatan tandu pengangkutan alat penyulingan

Foto pembuatan tandu pengangkutan alat penyulingan Foto pengangkutan mesin penyulingan ke lokasi rumah produksi

Foto Pembagian bibit jengkol kpd anggota kth Foto Pelangsiran bibit ke lokasi kth Mekar sari

Prrofi
ofill Ke
Kelo
ompokk Tan
ni Hu
Huta
tan
n Pelaks
ksaana Proyek Forest Investment Program II (FIP-I
-II)
I)) 57
Kesatuan
Pengelolaan
Hutan
Indonesia
KTH SUKSES MANDIRI

A. Gambaran Umum
z Nama Kelompok : KTH Sukses Mandiri
z Alamat : Desa Banjar Maga, Kecamatan Ranto Baek, Kab Mandailing Natal,
Prov. Sumatera Utara
z Nama Ketua Kelompok : Ilhamuddin
z Nomor Telpon : 082386726660
z Jumlah anggota kelompok : 50 Orang (Laki-laki : 45 Orang, Perempuan : 5
orang)
z Jarak dari Ibukota Kabupaten : 109,5 Km dari Kota Panyabungan

B. Kelola Kawasan
Luas kawasan hutan yang dikelola KTH Sukses Mandiri adalah seluas 100 Ha.
Tutupan lahan dominan hutan primer, Sekunder dan lahan terbuka. Pemanfaatan
kawasan yang dilakukan adalah Agroforestry.

C. Kelola Kelembagaan
KTH Sukses Mandiri mengelola kawasan hutan dengan skema Perhutanan Sosial
Kemitraan Kehutanan dengan KPH Panyabungan dan telah menyusun Naskah
Kesepakatan Kerjasama (NKK) dengan nomor SK : 019/KTH/SM/2020 tanggal 22
Juli 2020. Dalam rangka memperkuat kelembagaan KTH Sukses Mandiri juga rutin
mengadakan pertemuan rutin.

D. Kelola Usaha
Jenis komoditas hasil hutan yang dimanfaatkan dari kawasan hutan berupa
berupa Jernang, Porang, durian, petai, jengkol dan alpukat. Saat ini KTH
mendapat sumber pembiayaan dari Bantuan Hibah FIP-2. Bantuan Hibah dari
FIP-2 berupa bibit dan peralatan untuk pengembangan agroforestry. Bibit Jernang,
durian, petai, jengkol dan porang ditanam di bawah tegakan tanpa menebang
pohon yang sudah ada. Petai dan jengkol ini nantinya akan dipasarkan apabila
sudah panen. KTH juga masih berupaya mendapatkan sumber pembiayaan atau
mitra usaha untuk mengembangkan usaha.

58 Profi
Pro l Kelompok Tani Hutan Pelaksana Proyek For
ores
e t Invvest
stme
men
nt Progrram
am II (F
(FIP
P-I
- I)
Kesatuan
Pengelolaan
Hutan
Indonesia
Foto Pembersihan lahan Foto Pembagian Bibit jengkol kepada anggota kelompok

Foto Proses Penyemprotan gulma untuk persiapan tanam Foto Penanaman Tanaman Durian KTH Sukses mandiri

Foto Penanaman Tanaman Pokat di areal lokasi penanaman Foto Tanaman Jernang di areal lokasi

Prrofi
ofill Ke
Kelo
ompokk Tan
ni Hu
Huta
tan
n Pelaks
ksaana Proyek Forest Investment Program II (FIP-I
-II)
I)) 59
Kesatuan
Pengelolaan
Hutan
Indonesia
KTH GLOBE MANGROVE

A. Gambaran Umum
z Nama : KTH Globe Mangrove
z Alamat : Desa Kunkun, Kecamatan Batang Natal, Kab. Mandailing Natal , Prov
Sumatera Utara
z Nama Ketua Kelompok : Dahril
z Nomor Telpon : 081281628708
z Jumlah anggota kelompok : 30 Orang (Laki-laki : 27 Orang, Perempuan : 3
orang)
z Jarak dari Ibukota Kabupaten : 151,5 Km dari Kota Panyabungan

B. Kelola Kawasan
Luas kawasan hutan yang dikelola KTH Globe Mangrove adalah seluas 20 Ha.
Tutupan lahan dominan hutan primer, Sekunder dan lahan terbuka. Pemanfaatan
kawasan yang dilakukan adalah Ekowisata Mangrove

C. Kelola Kelembagaan
KTH Globe Mangrove mengelola kawasan hutan dengan skema Perhutanan Sosial
Kemitraan Kehutanan dengan KPH Panyabungan dan telah menyusun Naskah
Kesepakatan Kerjasama (NKK) dengan nomor SK : 522/2364/NKK/2020 tanggal
22 Juli 2020. Dalam rangka memperkuat kelembagaan KTH Globe Mangrove juga
rutin mengadakan pertemuan rutin.

D. Kelola Usaha
Jenis hasil hutan yang dimanfaatkan dari kawasan hutan adalah jasa Ekowisata
Mangrove. KTH Globe Mangrove mendapat sumber pembiayaan dari Bantuan
Hibah FIP II. Bantuan Hibah dari FIP-II berupa bibit bakau dan membuat
sarana/fasilitas ekowisata yaitu berupa : gapura, jembatan gantung, MCK,
mushola, menara pengawas dan pondok singgah.

60 Profi
Pro l Kelompok Tani Hutan Pelaksana Proyek For
ores
e t Invvest
stme
men
nt Progrram
am II (F
(FIP
P-I
- I)
Kesatuan
Pengelolaan
Hutan
Indonesia
Foto Gapura Foto Jembatan gantung yang sudah di relokasi

Foto Mushola Foto Menara pengawas dan pondok singgah

Foto Bibit bakau siap untuk ditanam Foto MCK

Prrofi
ofill Ke
Kelo
ompokk Tan
ni Hu
Huta
tan
n Pelaks
ksaana Proyek Forest Investment Program II (FIP-I
-II)
I)) 61
Kesatuan
Pengelolaan
Hutan
Indonesia
KTH MANGROVE INDAH

A. Gambaran Umum
z Nama Kelompok : KTH Mangrove Indah
z Alamat : Desa Kunkun Kecamatan Natal, Kab.Mandailing Natal , Prov.
Sumatera Utara
z Nama Ketua Kelompok : Roslina
z Nomor Telpon : 081396872250
z Jumlah anggota kelompok : 20 Orang (Laki-laki : 19 Orang, Perempuan : 1
orang)
z Jarak dari Ibukota Kabupaten : 151,5 Km dari Kota Panyabungan

B. Kelola Kawasan
Luas kawasan hutan yang dikelola KTH Mangrove Indah adalah seluas 20 Ha
dengan Fungsi kawasan Hutan Produksi. Tutupan lahan dominan hutan primer,
Sekunder dan lahan terbuka. Pemanfaatan kawasan yang dilakukan adalah
silvofishery.

C. Kelola Kelembagaan
KTH Mangrove Indah mengelola kawasan hutan dengan skema Perhutanan Sosial
kemitraan kehutanan dengan KPH Panyabungan dan telah menyusun Naskah
Kesepakatan Kerjasama (NKK) dengan nomor SK : 522/2365/NKK/2020 tanggal
22 Juli 2020. Dalam rangka memperkuat kelembagaan KTH Mangrove Indah juga
rutin mengadakan pertemuan rutin.

D. Kelola Usaha
Jenis komoditas hasil hutan yang dimanfaatkan dari kawasan hutan adalah berupa
Kepiting bakau. Jumlah produksi rata-rata dari komoditas Kepiting bakau adalah
8,4 ton/tahun. Produk yang sudah terkenal dan dipasarkan adalah dari komoditas
kepiting bakau sejak tahun 2019. Produk komoditas kepiting bakau dari KTH
Mangrove Indah sudah dipasarkan di pasar dan luar kota serta telah mempunyai 4
restoran langganan di 4 kota yaitu Medan, Padang, Jambi dan Jakarta. Omset dari
penjualan Kepiting Bakau adalah sebesar Rp. 1.260.000.000/tahun dengan
pendapatan rata-rata per bulan sebesar Rp. 105.000.000. Saat ini KTH mendapat
sumber pembiayaan dari Bantuan Hibah FIP II. Bantuan Hibah dari FIP-II berupa
bibit kepiting, tambak kepiting, bibit bakau dan pondok kerja, rumah produksi dan
keranjang untuk pasca panen.

62 Profi
Pro l Kelompok Tani Hutan Pelaksana Proyek For
ores
e t Invvest
stme
men
nt Progrram
am II (F
(FIP
P-I
- I)
Kesatuan
Pengelolaan
Hutan
Indonesia
Foto Pensortiras kepiting bakau Foto Bibit Kepiting Bakau

Foto Pelepasan bibit kepiting ke tambak pengisian Foto Pelepasan kepiting ketambak pembesaran

Foto Tambak pembesaran kepiting Foto Tambak pengisian Foto Rumah produksi

Prrofi
ofill Ke
Kelo
ompokk Tan
ni Hu
Huta
tan
n Pelaks
ksaana Proyek Forest Investment Program II (FIP-I
-II)
I)) 63
Kesatuan
Pengelolaan
Hutan
Indonesia
KTH SIMARPAYUNG GROUP

A. Gambaran Umum
z Nama : KTH Simarpayung Group
z Alamat : Desa Tagilang Julu , Kecamatan Muara Batang Gadis, Kab Mandailing
Natal , Prov. Sumatera Utara
z Nama Ketua Kelompok : Nasruddin
z Jumlah anggota kelompok : 33 Orang (Laki-laki : 30 Orang, Perempuan : 3
orang)
z Jarak dari Ibukota Kabupaten : 191,5 Km dari Kota Panyabungan

B. Kelola Kawasan
Luas kawasan hutan yang dikelola KTH Simarpayung Group adalah seluas 5 Ha.
Tutupan lahan dominan hutan primer, Sekunder dan lahan terbuka. Pemanfaatan
kawasan yang dilakukan adalah Agroforestry.

C. Kelola Kelembagaan
KTH Simarpayung Group mengelola kawasan hutan dengan skema Perhutanan
Sosial Kemitraan Kehutanan dengan KPH Panyabungandan telah menyusun
Naskah Kesepakatan Kerjasama (NKK) dengan nomor SK: 01/KTH/SG/07/2020
tanggal 20 Juli 2020. Dalam rangka memperkuat kelembagaan KTH Simarpayung
Group juga rutin mengadakan pertemuan rutin.

D. Kelola Usaha
Saat ini KTH mendapat sumber pembiayaan dari Bantuan Hibah FIP II. berupa
bibit porang, bibit jernang, durian musangking dan pondok kerja. Khusus untuk di
KTH Simarpayung Grup peranan wanita sangat aktif dalam menanam porang dan
jernang.

64 Profi
Pro l Kelompok Tani Hutan Pelaksana Proyek For
ores
e t Invvest
stme
men
nt Progrram
am II (F
(FIP
P-I
- I)
Kesatuan
Pengelolaan
Hutan
Indonesia
Foto Pembersihan oleh ibu - ibu Foto Kelompok tani ikut andil dalam pembersihan lahan

Foto Ibu-ibu kelompok Simarpayung Group dalam rangka persiapan tanaman bibit porang dan durian

Foto Tanaman Porang yang telah ditanam Foto Tanaman Durian Musang King yang ditanam

Prrofi
ofill Ke
Kelo
ompokk Tan
ni Hu
Huta
tan
n Pelaks
ksaana Proyek Forest Investment Program II (FIP-I
-II)
I)) 65
Kesatuan
Pengelolaan
Hutan
Indonesia
66 Profi
Pro l Kelompok Tani Hutan Pelaksana Proyek For
ores
e t Invvest
stme
men
nt Progrram
am II (F
(FIP
P-I
- I)
Kesatuan
Pengelolaan
Hutan
Indonesia
KPH TASIK BESAR SERKAP
PROVINSI RIAU

Foto. Budidaya Tanaman pangan Agroforestry dari hibah FIP-II di KPH Tasik Besar Serkap

Prrofi
ofill Ke
Kelo
ompokk Tan
ni Hu
Huta
tan
n Pelaks
ksaana Proyek Forest Investment Program II (FIP-I
-II)
I)) 67
Kesatuan
Pengelolaan
Hutan
Indonesia
KTH TARUNA JAYA

A. Gambaran Umum
● Nama Kelompok : KTH Taruna Jaya
● Alamat : Desa Kampung Benteng Hilir, Kecamatan Mempura, Kabupaten Siak,
Prov. Riau
● Nama Ketua Kelompok : Edi Sofiyan
● Nomor Telpon : 0821-7296-3110
● Jumlah anggota kelompok : 25 Orang (Lk 20 Orang / Pr 5 Orang)
● Akses Menuju Lokasi : Jalan Aspal (Baik)
● Jarak dari Ibukota Kabupaten : 8 Km dari kota Siak

B. Kelola Kawasan
Luas kawasan hutan yang dikelola KTH Taruna Jaya adalah seluas 0,2 Ha, dengan
fungsi kawasan Hutan Produksi dan Hutan Lindung. Tutupan lahan didominasi
tanah terbuka dan semak belukar. Pemanfaatan kawasan yang dilakukan berupa
Pemungutan Hasil Hutan Bukan Kayu.

C. Kelola Kelembagaan
KTHTaruna Jaya mengelola kawasan hutan dengan skema Perhutanan Sosial
Kemitraan Kehutanan dan sudah menyusun NKK dengan nomor: 712/NKK-
TJ/KPH-TBS/IX/2020 Tanggal 25 September 2020. Dalam rangka memperkuat
kelembagaan KTHTaruna Jaya juga rutin mengadakan pertemuan rutin setiap
bulannya.

D. Kelola Usaha
Jenis komoditas hasil hutan yang dimanfaatkan dari kawasan hutan adalah berupa
budidaya madu lebah kelulut dan pemungutan madu sialang. Jumlah produksi
rata-rata dari komoditas madu lebah kelulut adalah 450 kg/tahun dan 4800
kg/tahun untuk madu sialang. Usaha madu kelulut telah dilakukan sejak 2018.
Produk komoditas madu kelulut dari KTH Taruna Jaya sudah dipasarkan di daerah
Siak, Malaysia dan Singapura. Omset dari penjualan madu kelulut adalah sebesar
Rp. 112.500.000,-/tahun sendangkan dari Madu Sialang dapat menghasilkan
sebesar Rp. 432.000.000,-/tahun. Saat ini KTH medapat sumber pembiayaan dari
Bantuan Hibah FIP II dan Swadaya Masyarakat. Bantuan Hibah dari FIP-II berupa :
Dana untuk pengolahan madu dan alat untuk panen madu antara lain berupa Log
(Stup) dan toping Log, Tanaman hutan dan buah buahan, Rumah Gudang dan
Workshop, Mesin Sedot Madu, Baju dan peralatan Safety Panen Madu, Alat
pengukur Kadar Air, dan Botol Kemasan

68 Profi
Pro l Kelompok Tani Hutan Pelaksana Proyek For
ores
e t Invvest
stme
men
nt Progrram
am II (F
(FIP
P-I
- I)
Kesatuan
Pengelolaan
Hutan
Indonesia
Foto anggota KTH Taruna Jaya Foto lokasi budidaya Madu Kelulut

Foto Pemanenan Madu Kelulut Foto Produk Madu Kelulut

Foto. Tanaman buah dan pakan lebah Foto Pengambilan madu Sialang Foto Produk madu sialang

Prrofi
ofill Ke
Kelo
ompokk Tan
ni Hu
Huta
tan
n Pelaks
ksaana Proyek Forest Investment Program II (FIP-I
-II)
I)) 69
Kesatuan
Pengelolaan
Hutan
Indonesia
KTH CEMERLANG
A. Gambaran Umum
● Nama Kelompok : KTH Cemerlang
● Alamat : Desa Kampung Dayun, Kecamatan Dayun, Kab. Siak, Prov. Riau
● Nama Ketua Kelompok : M. Yusuf
● Nomor Telpon : 082328223469
● Jumlah anggota kelompok : 30 Orang (Laki-laki : 20 Orang, Perempuan : 10
orang)
● Akses menuju lokasi : rata-rata baik
● Jarak dari Ibukota Kabupaten : 20 Km dari Kota SIAK

B. Kelola Kawasan
Luas kawasan hutan yang dikelola KTH Cemerlang adalah seluas 13 Ha dengan
Fungsi kawasan Produksi. Tutupan lahan dominan Semak belukar. Pemanfaatan
kawasan yang dilakukan adalah Agroforestry.

C. Kelola Kelembagaan
KTH Cemerlang mengelola kawasan hutan dengan skema Perhutanan Sosial
kemitraan kehutanan dan sudah menyusun Naskah Kesepakatan Kerjasama (NKK)
dengan nomor SK : 713/NKK-CML/KPH-TBS/IX/2020 tanggal 25 September 2020.
Dalam rangka memperkuat kelembagaan KTH Cemerlang juga rutin mengadakan
pertemuan.

D. Kelola Usaha
Jenis komoditas hasil hutan yang budidayakan di kawasan hutan adalah berupa
Nanas dan Labu. Usaha yang dilakukan KTH saat ini masih dalam proses
pemeliharaan tanaman dan telah dimulai sejak tahun 2019. Produk rencananya
akan dibuat menjadi produk olahan seperti dodol dan selai. Saat ini KTH medapat
sumber pembiayaan dari Bantuan Hibah FIP II dan Swadaya. Bantuan Hibah dari
FIP-II berupa pengembangan usaha nanas dan labu.

70 Profi
Pro l Kelompok Tani Hutan Pelaksana Proyek For
ores
e t Invvest
stme
men
nt Progrram
am II (F
(FIP
P-I
- I)
Kesatuan
Pengelolaan
Hutan
Indonesia
Foto Kawasan hutan KTH Cemerlang, pembuatan persemaian dan Penanaman buah-buahan

Foto. Bibit nanas dan agroforestry tanaman nanas dan buah-buahan di KTH Cemerlang

Foto Sarana pengembangan agroforestry hibah FIP-II (rumah produksi, alat pembuat dodol, traktor dan bibit labu)

Foto. Pengembangan agroforestry tanaman Labu dan buah buahan di KTH Cemerlang

Prrofi
ofill Ke
Kelo
ompokk Tan
ni Hu
Huta
tan
n Pelaks
ksaana Proyek Forest Investment Program II (FIP-I
-II)
I)) 71
Kesatuan
Pengelolaan
Hutan
Indonesia
KTH ALAM HIJAU
A. Gambaran Umum
● Nama Kelompok : KTH Alam Hijau
● Alamat : Desa Sungai Upih, Kecamatan Kuala Kapar, Kab Pelalawan, Prov
Riau
● Nama Ketua Kelompok : Samarudin
● Nomor Telpon : 0812-7663-893
● Jumlah anggota kelompok : 32 Orang (Laki-laki : 24 Orang, Perempuan : 8
orang)
● Akses menuju lokasi : Jalan Tanah Gambut (dominan) kondisi dengan
kondisi sedang
● Jarak dari Ibukota Kabupaten : 120 Km dari Kota Kerinci

B. Kelola Kawasan
Luas kawasan hutan yang dikelola KTH Alam Hijau adalah seluas 5 Ha dengan
Fungsi kawasan Hutan Produksi. Tutupan lahan dominan hutan Sekunder.
Pemanfaatan kawasan yang dilakukan adalah Agroforestry.

C. Kelola Kelembagaan
KTH Alam Hijau mengelola kawasan hutan dengan skema Perhutanan Sosial
Kemitraan Kehutanan dan sudah menyusun Naskah Kesepakatan Kerjasama
(NKK) dengan nomor SK: 715/NKK-AH/KPH-TBS/IX/2020 tanggal 25 September
2020. Dalam rangka memperkuat kelembagaan KTH Alam Hijau juga rutin
mengadakan pertemuan.

D. Kelola Usaha
Jenis komoditas hasil hutan yang dimanfaatkan dari kawasan hutan adalah berupa
kopi. Usaha pengolahan kopi telah dimulai dari tahun 2019. Saat ini belum ada
pemanenan karena tanaman kopi masih dalam tahap pemeliharaan. Saat ini KTH
mendapat sumber pembiayaan dari Bantuan Hibah FIP II dan Swadaya.Bantuan
Hibah dari FIP-II berupa pengembangan usaha untuk tanaman kopi antara lain
berupa Bantuan Bibit kopi, bibit tanaman hutan dan tanaman buah, Bantuan
pupuk kendang dan dolomit, Rumah produksi, Peralatan/alat pengolahan kopi,
Saluran listrik yang dipasang di rumah produksi dan Kemasan plastic standing
pouch.

72 Profi
Pro l Kelompok Tani Hutan Pelaksana Proyek For
ores
e t Invvest
stme
men
nt Progrram
am II (F
(FIP
P-I
- I)
Kesatuan
Pengelolaan
Hutan
Indonesia
Foto Anggota KTH Alam Hijau Foto Pembersihan lahan

Foto bantuan bibit kopi robusta Foto monev tanaman KTH Alam Hijau

Foto peralatan bantuan FIP-II (dolomit, gerobak, timbangan, mesin pengupas, roasting, kemasan)

Prrofi
ofill Ke
Kelo
ompokk Tan
ni Hu
Huta
tan
n Pelaks
ksaana Proyek Forest Investment Program II (FIP-I
-II)
I)) 73
Kesatuan
Pengelolaan
Hutan
Indonesia
KTH BINA SEJAHTERA
A. Gambaran Umum
● Nama Kelompok : KTH Bina Sejahtera
● Alamat : Desa Kampung Dayun, Kecamatan Dayun, Kab. Siak, Prov. Riau
● Nama Ketua Kelompok : Charles Nadeak
● Nomor Telpon : 081266303850
● Jumlah anggota kelompok : 30 Orang (Laki-laki : 20 Orang, Pr : 10 orang)
● Akses menuju lokasi : rata-rata baik
● Jarak dari Ibukota Kabupaten :20 Km dari Kota SIAK

B. Kelola Kawasan
Luas kawasan hutan yang dikelola KTH Bina Sejahtera adalah seluas 10 Ha dengan
Fungsi kawasan Hutan Produksi. Tutupan lahan semak belukar. Pemanfaatan
kawasan yang dilakukan adalah Agroforestry.

C. Kelola Kelembagaan
KTH Bina Sejahtera mengelola kawasan hutan dengan skema Perhutanan Sosial
Kemitraan Kehutanan dan sudah menyusun Naskah Kesepakatan Kerjasama
(NKK) dengan nomor SK : 714/NKK-BS/KPH-TBS/IX/2020 tanggal 25 September
2020. Dalam rangka memperkuat kelembagaan KTH Bina Sejahtera juga rutin
mengadakan pertemuan.

D. Kelola Usaha
Jenis komoditas hasil hutan yang dimanfaatkan dari kawasan hutan adalah berupa
Sereh Wangi dan Semangka. Komoditas semangka sudah 2 kali panen. Saat ini
KTH medapat sumber pembiayaan dari Bantuan Hibah FIP II dan Swadaya
Masyarakat. Bantuan Hibah dari FIP-II berupa barang untuk pengembangan usaha
sereh wangi antara lain berupa Bibit sere wangi, bibit semangka, tanaman buah
dan tanaman hutan, Pupuk kendang dan dolomit, Rumah Produksi, Hand tractor,
mesin potong rumput, mesin air robin dan Mesin suling

74 Profi
Pro l Kelompok Tani Hutan Pelaksana Proyek For
ores
e t Invvest
stme
men
nt Progrram
am II (F
(FIP
P-I
- I)
Kesatuan
Pengelolaan
Hutan
Indonesia
Foto Anggota KTH Bina Sejahtera Foto Pengolahan lahan untuk agroforestry

Foto beberapa sarana produksi bantuan FIP-II(bibit, mesin dan selang, mesin pemotong rumput)

Foto. Persemaian semangka Foto penyiapan Bibit sereh wangi

Foto tanaman semangka Foto hasil tanaman agroforestry semangka

Prrofi
ofill Ke
Kelo
ompokk Tan
ni Hu
Huta
tan
n Pelaks
ksaana Proyek Forest Investment Program II (FIP-I
-II)
I)) 75
Kesatuan
Pengelolaan
Hutan
Indonesia
KTH TUMU
A. Gambaran Umum
● Nama Kelompok : KTH Tumu
● Alamat : Desa Sungai Upih, Kecamatan Kuala Kampar, Kab Pelalawan, Prov
Riau
● Nama Ketua Kelompok : M. Amin
● Nomor Telpon : 0852-6453-0707
● Jumlah anggota kelompok :35 Orang (Laki-laki : 21 Orang, Perempuan : 14
orang)
● Akses menuju lokasi : Jalan Tanah Gambut (dominan) kondisi dengan
kondisi sedang
● Jarak dari Ibukota Kabupaten : 120 Km dari Kota pelalawan

B. Kelola Kawasan
Luas kawasan hutan yang dikelola KTH Tumu adalah seluas 5 Ha. Tutupan lahan
dominan lahan terbuka. Pemanfaatan kawasan yang dilakukan adalah
Agroforestry.

C. Kelola Kelembagaan
KTH Tumu mengelola kawasan hutan dengan skema Perhutanan Sosial Kemitraan
kehutanan dan sudah menyusun Naskah Kesepakatan Kerjasama (NKK) dengan
nomor SK : 716/NKK-Tm/KPH-TBS/IX/2020 tanggal 25 September 2020. Dalam
rangka memperkuat kelembagaan KTH Tumu juga rutin mengadakan pertemuan .

D. Kelola Usaha
Jenis komoditas hasil hutan yang dimanfaatkan dari kawasan hutan adalah berupa
tanaman Pinang. Usaha telah dilakukan KTH Tumu dimulai dari tahun 2019 dan
saat ini belum ada pemanenan karena masih dalam tahap pemeliharaan. Saat ini
KTH medapat sumber pembiayaan dari Bantuan Hibah FIP II dan Swadaya.
Bantuan Hibah dari FIP II berupa pengembangan untuk Usaha pinang antara lain
berupa Bibit pinang siap tanam, tanaman buah dan tanaman hutan, Rumah
produksi, Pupuk kendang dan dolomit, Peralatan pengolahan pinang.

76 Profi
Pro l Kelompok Tani Hutan Pelaksana Proyek For
ores
e t Invvest
stme
men
nt Progrram
am II (F
(FIP
P-I
- I)
Kesatuan
Pengelolaan
Hutan
Indonesia
Foto bibit pinang yang siap ditanam

Foto. Penanaman dan hamparan tanaman pinang KTH Tumu

Foto pemantauan alat pengupas pinang dan mesin genset

Prrofi
ofill Ke
Kelo
ompokk Tan
ni Hu
Huta
tan
n Pelaks
ksaana Proyek Forest Investment Program II (FIP-I
-II)
I)) 77
Kesatuan
Pengelolaan
Hutan
Indonesia
78 Profi
Pro l Kelompok Tani Hutan Pelaksana Proyek For
ores
e t Invvest
stme
men
nt Progrram
am II (F
(FIP
P-I
- I)
Kesatuan
Pengelolaan
Hutan
Indonesia
KPH KENDILO
PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

Foto. Budidaya Madu Kelulut KTH Bawo Baras

Prrofi
ofill Ke
Kelo
ompokk Tan
ni Hu
Huta
tan
n Pelaks
ksaana Proyek Forest Investment Program II (FIP-I
-II)
I)) 79
Kesatuan
Pengelolaan
Hutan
Indonesia
KTH APER SEJAHTERA

A. Gambaran Umum
z Nama Kelompok : KTH Aper Sejahtera
z Alamat : Desa Saing Prupuk Kecamatan Batu Engau, Kab Paser, Prov
Kalimantan Timur
z Nama Ketua Kelompok : Herry Sukmana
z Nomor Telpon : 0813-5196-4117
z Jumlah anggota kelompok : 18 Orang (Laki-laki : 17 Orang, Perempuan :
1 orang)
z Jarak dari Ibukota Kabupaten : 40 Km dari Kota Grogot

B. Kelola Kawasan
Luas kawasan hutan yang dikelola KTH Aper Sejahtera adalah seluas 10 Ha,
dengan fungsi kawasan Hutan Produksi 238 Ha. Tutupan lahan didominasi hutan
sekunder. Akses menuju lokasi buruk. Pemanfaatan kawasan yang dilakukan
berupa agroforestry kayu putih dengan seraiwangi.

C. Kelola Kelembagaan
KTH Aper Sejahtera mengelola kawasan hutan dengan skema Perhutanan Sosial
Kemitraan Kehutanan dengan KPH Kendilo dan sudah membuat Naskah
Kesepakatan Kerjasama (NKK). Internal KTH Aper Sejahtera sudah memiliki
aturan-aturan AD/ART dan aturan kelompok secara tertulis dengan agenda rutin
pertemuan antar anggota.

D. Kelola Usaha
KTH Aper Sejahtera memanfaatkan komoditas hasil hutan berupa kayu putih dan
seraiwangi. Kegiatan usaha tersebut dilakukan sejak tahun 2019, alat yang
digunakan alat suling model kukus. Pemasaran kepada KPH kendilo dan
perorangan Sdr. Ilham, adapun bantuan hibah FIP-II berupa tanaman seraiwangi
dan kayu putih, peralatan kebun, alat suling, pondok pengolahan limbah untuk
pengembangan usaha komoditas minyak atsiri seraiwangi dan kayu putih.Saat ini
belum ada produk turunan dan pengolahan seraiwangi karena masih proses
pembangunan tempat penyulingan, sumber pendapatan saat ini adalah penjualan
bibit serai.

80 Profi
Pro l Kelompok Tani Hutan Pelaksana Proyek For
ores
e t Invvest
stme
men
nt Progrram
am II (F
(FIP
P-I
- I)
Kesatuan
Pengelolaan
Hutan
Indonesia
Foto. Pengembangan usaha dan penjualan bibit sereh wangi

Foto. Pemanfataan Foto. Pengangkutan alat Foto. Melangsing bibit kayu


lahan serai untuk suling ke lokasi putih ke lokasi dari mobil
budidaya kelulut sebagai pick up ke jonder

Foto Kawasan (bentang alam)

Prrofi
ofill Ke
Kelo
ompokk Tan
ni Hu
Huta
tan
n Pelaks
ksaana Proyek Forest Investment Program II (FIP-I
-II)
I)) 81
Kesatuan
Pengelolaan
Hutan
Indonesia
KTH SEI PELIAN

A. Gambaran Umum
z Nama Kelompok : KTH Sei Pelian
z Alamat : Desa Busui, Kecamatan Batu Sopang, Kab. Paser, Prov. Kalimantan
Timur
z Nama Ketua Kelompok : Pridesel
z Nomor Telpon : 0813-4952-3999
z Jumlah anggota kelompok : 13 Orang (Laki-laki : 8 Orang, Perempuan : 5
orang)
z Jarak dari Ibukota Kabupaten : 80 Km dari Kota Grogot

B. Kelola Kawasan
Luas kawasan hutan yang dikelola KTH Sei Pelian adalah seluas 9 Ha, dengan
fungsi kawasan Hutan Produksi 107 Ha. Tutupan lahan didominasi hutan sekunder.
Akses menuju lokasi bagus. Pemanfaatan kawasan yang dilakukan berupa
agroforestry dan pemungutan HHBK.

C. Kelola Kelembagaan
KTH Sei Pelian mengelola kawasan hutan dengan skema Perhutanan Sosial
Kemitraan Kehutanan dengan KPH Kendilo dan sudah membuat Naskah
Kesepakatan Kerjasama (NKK). Internal KTH Sei Pelian sudah memiliki
aturan-aturan AD/ART dan aturan kelompok secara tertulis dengan agenda rutin
pertemuan antar anggota.

D. Kelola Usaha
KTH Sei Pelian memanfaatkan komoditas hasil hutan berupa Agroforestry gaharu
dan seraiwangi. Kegiatan usaha tersebut dilakukan sejak tahun 2019, alat yang
digunakan alat suling model kukus. Pemasaran kepada KPH kendilo dan
perorangan Sdr. Ilham, adapun bantuan hibah FIP-II berupa tanaman seraiwangi
dan kayu putih, peralatan kebun, alat suling, pondok pengolahan limbah untuk
pengembangan usaha komoditas minyak atsiri seraiwangi dan kayu putih.
Direncanakan membuat diversifikasi produk (sabun seraiwangi).

82 Profi
Pro l Kelompok Tani Hutan Pelaksana Proyek For
ores
e t Invvest
stme
men
nt Progrram
am II (F
(FIP
P-I
- I)
Kesatuan
Pengelolaan
Hutan
Indonesia
Foto. Menanam dan menyulan seraiwangi
Foto. Membangun
pondok penyulingan
Foto. Membangun
tungku penyulingan

Foto. kawasan (bentang alam)

Foto. Penjualan bibit seraiwangi

Prrofi
ofill Ke
Kelo
ompokk Tan
ni Hu
Huta
tan
n Pelaks
ksaana Proyek Forest Investment Program II (FIP-I
-II)
I)) 83
Kesatuan
Pengelolaan
Hutan
Indonesia
KTH GAWI SABUMI

A. Gambaran Umum
z Nama Kelompok : KTH Gawi Sabumi
z Alamat : Desa Kerang Dayo, Kecamatan Batu Engau, Kab. Paser, Prov.
Kalimantan Timur
z Nama Ketua Kelompok : Shahwani
z Nomor Telpon : 0857-5081-6792
z Jumlah anggota kelompok : 18 Orang (Laki-laki : 13 Orang, Perempuan :
5 orang)
z Jarak dari Ibukota Kabupaten : 63 Km dari Kota Grogot

B. Kelola Kawasan
Luas kawasan hutan yang dikelola KTH Gawi Sabumi adalah seluas 3 Ha. Tutupan
lahan didominasi tanah terbuka dan semak belukar. Akses menuju lokasi bagus.
Pemanfaatan kawasan yang dilakukan berupa agroforestry, silvofishery dan
pemungutan HHBK.

C. Kelola Kelembagaan
KTH Gawi Sabumi mengelola kawasan hutan dengan skema Perhutanan Sosial
Kemitraan Kehutanan dengan KPH Kendilo dan sudah membuat Naskah
Kesepakatan Kerjasama (NKK). Internal KTH Gawi Sabumi sudah memiliki
aturan-aturan AD/ART dan aturan kelompok secara tertulis dengan agenda rutin
pertemuan antar anggota.

D. Kelola Usaha
KTH Gawi Sabumi memanfaatkan komoditas hasil hutan berupa Agroforestry
durian dan seraiwangi. Kegiatan usaha tersebut dilakukan sejak tahun 2019, alat
yang digunakan alat suling model kukus. Pemasaran kepada KPH kendilo, adapun
bantuan hibah FIP-II berupa tanaman seraiwangi dan kayu putih, peralatan kebun,
alat suling, pondok pengolahan limbah untuk pengembangan usaha komoditas
minyak atsiri seraiwangi dan kayu putih. Belum ada produksi masih proses
penyulaman tanaman

84 Profi
Pro l Kelompok Tani Hutan Pelaksana Proyek For
ores
e t Invvest
stme
men
nt Progrram
am II (F
(FIP
P-I
- I)
Kesatuan
Pengelolaan
Hutan
Indonesia
B

Foto. Pengembangan usaha sereh wangi

Foto. Pemeliharaan tanaman Foto. Pembuatan tungku dan Foto. Pengadaan bibit durian
seraiwangi pemasangan alat suling

Foto kawasan (bentang alam)Lokasi penanaman seraiwangi dan durian

Prrofi
ofill Ke
Kelo
ompokk Tan
ni Hu
Huta
tan
n Pelaks
ksaana Proyek Forest Investment Program II (FIP-I
-II)
I)) 85
Kesatuan
Pengelolaan
Hutan
Indonesia
KTH BAWO BARAS

A. Gambaran Umum
z Nama Kelompok : KTH Bawo Baras
z Alamat : Desa Selerong, Kecamatan Muara Komam, Kab. Paser, Prov.
Kalimantan Timur
z Nama Ketua Kelompok : Fahliannur
z Nomor Telpon : 0823-5201-2903
z Jumlah anggota kelompok : 22 Orang (Laki-laki : 21 Orang, Perempuan :
1 orang)
z Jarak dari Ibukota Kabupaten : 92 Km dari Kota Grogot

B. Kelola Kawasan
Luas kawasan hutan yang dikelola KTH Bawo Baras adalah seluas 1 Ha, dengan
fungsi kawasan Hutan Produksi terbatas 113 Ha Tutupan lahan didominasi hutan
primer dan sekunder, akses menuju lokasi bagus. Pemanfaatan kawasan yang
dilakukan berupa agroforestry, silvofishery dan pemungutan HHBK.

C. Kelola Kelembagaan
KTH Bawo Baras mengelola kawasan hutan dengan skema Perhutanan Sosial
Kemitraan Kehutanan dengan KPH Kendilo dan sudah membuat Naskah
Kesepakatan Kerjasama (NKK). Internal KTH Bawo Baras sudah memiliki
aturan-aturan AD/ART dan aturan kelompok secara tertulis dengan agenda rutin
pertemuan antar anggota.

D. Kelola Usaha
KTH Bawo Baras memanfaatkan komoditas hasil hutan berupa HHBK budidaya
lebah madu Hiterotrigona itama. Produk olahan madu jenis kemasan dalam botol
dengan merk dagang Madu Tolan Selirung. Kegiatan usaha tersebut dilakukan
sejak tahun 2019, alat yang digunakan alat panen madu model hisap, gelas ukur,
corong dan penyaring. Pemasaran kepada lingkungan sekitar dan KPH kendilo,
adapun bantuan hibah FIP-II berupa 160 stup madu Heterotrigona itama,
peralatan kerja untuk pengembangan usaha komoditas Madu Kelulut.

86 Profi
Pro l Kelompok Tani Hutan Pelaksana Proyek For
ores
e t Invvest
stme
men
nt Progrram
am II (F
(FIP
P-I
- I)
Kesatuan
Pengelolaan
Hutan
Indonesia
Foto. Pemeliharaan stup lebah Foto. Pemanenan Foto. Pengemasan

Foto. Lokasi peletakan Stup kelulut dibawah tegakan karet dan buah-buahan

Foto. Kemasan produk madu tolan selirung 250 ml

Prrofi
ofill Ke
Kelo
ompokk Tan
ni Hu
Huta
tan
n Pelaks
ksaana Proyek Forest Investment Program II (FIP-I
-II)
I)) 87
Kesatuan
Pengelolaan
Hutan
Indonesia
KTH Nyugen Jaya

A. Gambaran Umum
z Nama Kelompok : KTH Nyugen Jaya
z Alamat : Desa Rantau Atas, Kecamatan Muara Samu, Kab. Paser, Prov.
Kalimantan Timur
z Nama Ketua Kelompok : Aliansyah
z Nomor Telpon : 0812-5327-3170
z Jumlah anggota kelompok : 33 Orang (Laki-laki : 30 Orang, Perempuan :
3 orang)
z Jarak dari Ibukota Kabupaten : 79 Km dari Kota Grogot

B. Kelola Kawasan
Luas kawasan hutan yang dikelola KTH Nyugen Jaya adalah seluas 2 Ha, dengan
fungsi kawasan Hutan Produksi 76 Ha Tutupan lahan didominasi hutan primer dan
sekunder. tanah terbuka dan semak belukar. Akses menuju lokasi buruk.
Pemanfaatan kawasan yang dilakukan berupa agroforestry, silvofishery dan
pemungutan HHBK.

C. Kelola Kelembagaan
KTH Nyungen Jaya mengelola kawasan hutan dengan skema Perhutanan Sosial
Kemitraan Kehutanan dengan KPH Kendilo dan sudah membuat Naskah
Kesepakatan Kerjasama (NKK). Internal KTH Nyugen Jaya sudah memiliki
aturan-aturan AD/ART dan aturan kelompok secara tertulis dengan agenda rutin
pertemuan antar anggota.

D. Kelola Usaha
KTH Nyungen Jaya memanfaatkan komoditas hasil hutan berupa HHBK budidaya
lebah madu Hiterotrigona itama. Produk olahan madu jenis kemasan dalam botol
dengan merk dagang Madu Manti. Kegiatan usaha tersebut dilakukan sejak tahun
2019, alat yang digunakan alat panen madu model sedot, peralatan panen
pendukung kegiatan. Pemasaran kepada lingkungan sekitar dan KPH kendilo,
adapun bantuan hibah FIP-II berupa 160 stup madu Heterotrigona itama,
peralatan kerja untuk pengembangan usaha komoditas Madu Kelulut.

88 Profi
Pro l Kelompok Tani Hutan Pelaksana Proyek For
ores
e t Invvest
stme
men
nt Progrram
am II (F
(FIP
P-I
- I)
Kesatuan
Pengelolaan
Hutan
Indonesia
Foto. Pemeliharan stup Foto. Pemanenan Foto. Pengemasan

Foto. kawasan (bentang alam)

Foto. Madu Manti dari Nyungen Jaya desa Rantau Atas

Prrofi
ofill Ke
Kelo
ompokk Tan
ni Hu
Huta
tan
n Pelaks
ksaana Proyek Forest Investment Program II (FIP-I
-II)
I)) 89
Kesatuan
Pengelolaan
Hutan
Indonesia
KTH NIUNG BERJAYA

A. Gambaran Umum
z Nama Kelompok : KTH Niung Berjaya
z Alamat : Desa Muara Andeh, Kecamatan Muara Samu, Kab. Paser, Prov.
Kalimantan Timur
z Nama Ketua Kelompok : Asmanto
z Nomor Telpon : 0812-8877-3576
z Jumlah anggota kelompok : 18 Orang (Laki-laki : 16 Orang, Perempuan :
2 orang)
z Jarak dari Ibukota Kabupaten : 100 Km dari Kota Grogot

B. Kelola Kawasan
Luas kawasan hutan yang dikelola KTH Niung Berjaya adalah seluas 5 Ha, dengan
fungsi kawasan Hutan Produksi 103 Ha Tutupan lahan didominasi hutan primer
dan sekunder serta tanah terbuka dan semak belukar, akses menuju lokasi buruk.
Pemanfaatan kawasan yang dilakukan berupa agroforestry, silvofishery dan
pemungutan HHBK.

C. Kelola Kelembagaan
KTH Niung Berjaya mengelola kawasan hutan dengan skema Perhutanan Sosial
Kemitraan Kehutanan dengan KPH Kendilo dan sudah membuat Naskah
Kesepakatan Kerjasama (NKK). Internal KTH Niung Berjaya sudah memiliki
aturan-aturan AD/ART dan aturan kelompok secara tertulis dengan agenda rutin
pertemuan antar anggota.

D. Kelola Usaha
KTH Niung Berjaya memanfaatkan komoditas hasil hutan berupa HHBK budidaya
lebah madu Hiterotrigona itama. Produk olahan madu jenis kemasan dalam botol
dengan merk dagang Madu Andeh. Kegiatan usaha tersebut dilakukan sejak tahun
2019, alat yang digunakan alat panen madu model hisap. Pemasaran kepada
lingkungan sekitar dan KPH kendilo, adapun bantuan hibah FIP-II berupa 100 stup
madu Heterotrigona itama, Alat panen, jagung, pupuk, bibit tanaman untuk pakan
kelulut untuk pengembangan usaha komoditas : Madu kelulut (Heterotrigona
itama).

90 Profi
Pro l Kelompok Tani Hutan Pelaksana Proyek For
ores
e t Invvest
stme
men
nt Progrram
am II (F
(FIP
P-I
- I)
Kesatuan
Pengelolaan
Hutan
Indonesia
Foto. Panen Jagung Foto. Penyiapan Lahan Untuk
Peletakan Stup Madu

Foto. Menyiapkan Tatakan Stup Madu Foto. Pemeliharaan Stup Madu Foto. Pemanenan Madu

Foto. Lokasi Penanaman Jagung Foto. Lokasi KTH Niung Berjaya

Foto. Lokasi Peletakan Stup Madu

Foto. Madu Andeh Foto. Hasil Panen Jagung

Prrofi
ofill Ke
Kelo
ompokk Tan
ni Hu
Huta
tan
n Pelaks
ksaana Proyek Forest Investment Program II (FIP-I
-II)
I)) 91
Kesatuan
Pengelolaan
Hutan
Indonesia
KTH GUNUNG SAMPI JAYA
A. Gambaran Umum
z Nama Kelompok : KTH Gunung Sampi Jaya
z Alamat : Desa Luan, Kecamatan Muara Samu, Kab. Paser, Prov. Kalimantan
Timur
z Nama Ketua Kelompok : Irhas
z Nomor Telpon : 0812-5318-0488
z Jumlah anggota kelompok : 16 Orang (Laki-laki : 14 Orang, Perempuan :
2 orang)
z Jarak dari Ibukota Kabupaten : 75 Km dari Kota Grogot

B. Kelola Kawasan
Luas kawasan hutan yang dikelola KTH Gunung Sampi Jaya adalah seluas 1 Ha.
Tutupan lahan didominasi hutan primer dan sekunder, akses menuju lokasi buruk.
Pemanfaatan kawasan yang dilakukan berupa agroforestry, silvofishery dan
pemungutan HHBK.

C. Kelola Kelembagaan
KTH Gunung Sampi Jaya mengelola kawasan hutan dengan skema Perhutanan
Sosial Kemitraan Kehutanan dengan KPH Kendilo dan sudah membuat Naskah
Kesepakatan Kerjasama (NKK). Internal KTH Gunung Sampi Jaya sudah memiliki
aturan-aturan AD/ART dan aturan kelompok secara tertulis dengan agenda rutin
pertemuan antar anggota.

D. Kelola Usaha
KTH Gunung Sampi Jaya memanfaatkan komoditas hasil hutan berupa HHBK
budidaya lebah madu Hiterotrigona itama. Produk olahan madu jenis kemasan
dalam botol plastik 250 ml dengan merk dagang Kelulut Tolan. Kegiatan usaha
tersebut dilakukan sejak tahun 2019, alat yang digunakan alat panen madu model
hisap. Pemasaran kepada lingkungan sekitar, pegawai perusahaan sawit dan KPH
kendilo, adapun bantuan hibah FIP-II berupa 100 stup madu Heterotrigona itama,
kaliandra, petai, jengkol, durian dan mangga untuk pengembangan usaha
komoditas : Madu kelulut (Heterotrigona itama).

92 Profi
Pro l Kelompok Tani Hutan Pelaksana Proyek For
ores
e t Invvest
stme
men
nt Progrram
am II (F
(FIP
P-I
- I)
Kesatuan
Pengelolaan
Hutan
Indonesia
Foto. Persiapan Lokasi Stup Madu Foto. Pembuatan Naungan pada Topping Stup

Foto. Panen Madu Kelulut Foto. Pemeriksaan Koloni Lebah Foto. Pergantian Plastik Penutup
Topping

Foto. Lokasi Peletakan Stup Madu

Foto. Produk kelulut tolan yang dikemas dalam botol plastik


250 ml

Prrofi
ofill Ke
Kelo
ompokk Tan
ni Hu
Huta
tan
n Pelaks
ksaana Proyek Forest Investment Program II (FIP-I
-II)
I)) 93
Kesatuan
Pengelolaan
Hutan
Indonesia
KTH AJI MAKMUR

A. Gambaran Umum
z Nama Kelompok : KTH Aji Makmur
z Alamat : Desa Muara Langon, Kec. Muara Komam, Kab. Paser, Prov.
Kalimantan Timur
z Nama Ketua Kelompok : Herman
z Nomor Telpon : 0853-4824-2976
z Jumlah anggota kelompok : 32 Orang (Laki-laki : 27 Orang, Perempuan :
5 orang)
z Jarak dari Ibukota Kabupaten : 96 Km dari Kota Grogot

B. Kelola Kawasan
Luas kawasan hutan yang dikelola KTH Aji Makmur adalah seluas 32 Ha. Fungsi
kawasan hutan produksi seluas 91 Ha. Tutupan lahan didominasi hutan primer
dan sekunder, akses menuju lokasi bagus. Pemanfaatan kawasan yang dilakukan
berupa agroforestry, silvofishery dan pemungutan HHBK.

C. Kelola Kelembagaan
KTH Aji Makmur mengelola kawasan hutan dengan skema Perhutanan Sosial
Kemitraan Kehutanan dengan KPH Kendilo dan sudah membuat Naskah
Kesepakatan Kerjasama (NKK). Internal KTH Aji Makmur sudah memiliki
aturan-aturan AD/ART dan aturan kelompok secara tertulis dengan agenda rutin
pertemuan antar anggota.

D. Kelola Usaha
KTH Aji Makmur memanfaatkan komoditas hasil hutan berupa HHBK pengolahan
biji kemiri. Kemasan dalam plastik 200gr, 500gr, 1000gr, 5kg dan 10Kg dengan
merk dagang Kemintingku. Kegiatan usaha tersebut dilakukan sejak tahun 2019,
alat yang digunakan alat pemecah biji kemiri, freezer. Pemasaran kepada
lingkungan sekitar, adapun bantuan hibah FIP-II berupa Frezzer 10 buah, mesin
pemecah dan pengayak kemiri, mesin pengering biji kemiri, mesin pemeras kemiri
menjadi minyak, mesin press platik dan peralatan kerja lainnya untuk
pengembangan usaha komoditas : Pengolahan biji kemiri.

94 Profi
Pro l Kelompok Tani Hutan Pelaksana Proyek For
ores
e t Invvest
stme
men
nt Progrram
am II (F
(FIP
P-I
- I)
Kesatuan
Pengelolaan
Hutan
Indonesia
Foto. Pembenahan Jalan Menuju Lokasi Pondok Pengolahan Kemiri

Foto. Pengolahan biji kemiri dengan menggunkaan peralatan baru bantuan FIP II

Foto. Pohon Kemiri dan Lokasi Pondok Pengolahan Biji Kemiri

Foto. Kemiri Kupas Kemasan 200 gr

Prrofi
ofill Ke
Kelo
ompokk Tan
ni Hu
Huta
tan
n Pelaks
ksaana Proyek Forest Investment Program II (FIP-I
-II)
I)) 95
Kesatuan
Pengelolaan
Hutan
Indonesia
KTH ALAS TAKA

A. Gambaran Umum
z Nama Kelompok : KTH Alas Taka
z Alamat : Desa Suweto, Kecamatan Muara Samu, Kab. Paser, Prov.
Kalimantan Timur
z Nama Ketua Kelompok : Ngadianto
z Nomor Telpon : 0857-5207-4288
z Jumlah anggota kelompok : 63 Orang (Laki-laki : 22 Orang, Perempuan :
41 orang)
z Jarak dari Ibukota Kabupaten : 80 Km dari Kota Grogot

B. Kelola Kawasan
Luas kawasan hutan yang dikelola KTH Alas Taka adalah seluas 15 Ha. Fungsi
kawasan hutan produksi seluas 227 Ha. Tutupan lahan didominasi hutan sekunder,
akses menuju lokasi buruk. Pemanfaatan kawasan yang dilakukan berupa
agroforestry, silvofishery dan pemungutan HHBK.

C. Kelola Kelembagaan
KTH Alas Taka mengelola kawasan hutan dengan skema Perhutanan Sosial
Kemitraan Kehutanan dengan KPH Kendilo dan sudah membuat Naskah
Kesepakatan Kerjasama (NKK). Internal KTH Alas Taka sudah memiliki
aturan-aturan AD/ART dan aturan kelompok secara tertulis dengan agenda rutin
pertemuan antar anggota.

D. Kelola Usaha
KTH Alas Taka memanfaatkan komoditas hasil hutan berupa Agroforestry gaharu
dengan jagung. Merk dagang Alas Taka. Kegiatan usaha tersebut dilakukan sejak
tahun 2019, alat yang digunakan pompa air. Pemasaran kepada lingkungan
sekitar dan KPH Kendilo, adapun bantuan hibah FIP-II berupa bibit gaharu 2.500
batang, bibit jagung, pupuk urea, kapur dolomit, pupuk SP 36, bahan kompos,
mesin pompa air, selang pengairan untuk pengembangan usaha komoditas :
budidaya gaharu dan jagung serta pembuatan kompos.

96 Profi
Pro l Kelompok Tani Hutan Pelaksana Proyek For
ores
e t Invvest
stme
men
nt Progrram
am II (F
(FIP
P-I
- I)
Kesatuan
Pengelolaan
Hutan
Indonesia
Foto. Pengumpulan Bahan Kompos Foto. Pemeliharaan Pohon Gaharu

Foto. Lokasi Kegiatan Penanaman Gaharu dan Jagung

Foto.Kompos Hasil Produksi Alas Taka Foto. Jagung Hasil Panen Alas Taka

Foto. Penanaman Gaharu dengan Jagung

Prrofi
ofill Ke
Kelo
ompokk Tan
ni Hu
Huta
tan
n Pelaks
ksaana Proyek Forest Investment Program II (FIP-I
-II)
I)) 97
Kesatuan
Pengelolaan
Hutan
Indonesia
KTH PUDAK JAYA

A. Gambaran Umum
z Nama Kelompok : KTH Pudak Jaya
z Alamat : Desa Tanjung Pinang, Kecamatan Muara Samu, Kab. Paser, Prov.
Kalimantan Timur
z Nama Ketua Kelompok : Buter
z Nomor Telpon : 0852-4664-9334
z Jumlah anggota kelompok : 17 Orang (Laki-laki : 13 Orang, Perempuan : 4
orang)
z Jarak dari Ibukota Kabupaten : 92 Km dari Kota Grogot

B. Kelola Kawasan
Luas kawasan hutan yang dikelola KTH Pudak Jaya adalah seluas 10 Ha. Fungsi
kawasan hutan produksi seluas 120 Ha. Tutupan lahan didominasi hutan sekunder,
akses menuju lokasi buruk. Pemanfaatan kawasan yang dilakukan berupa
agroforestry, silvofishery dan pemungutan HHBK.

C. Kelola Kelembagaan
KTH Pudak Jaya mengelola kawasan hutan dengan skema Perhutanan Sosial
Kemitraan Kehutanan dengan KPH Kendilo dan sudah membuat Naskah
Kesepakatan Kerjasama (NKK). Internal KTH Alas Taka sudah memiliki
aturan-aturan AD/ART dan aturan kelompok secara tertulis dengan agenda rutin
pertemuan antar anggota.

D. Kelola Usaha
KTH Pudak Jaya memanfaatkan komoditas hasil hutan berupa budidaya karet dan
penanaman jagung. Kegiatan usaha tersebut dilakukan sejak tahun 2019.
Pemasaran kepada pengumpul, adapun bantuan hibah FIP-II berupa bibit karet
4.400 batang, durian dan kelengkeng, bibit jagung, pupuk urea, pupuk SP36,
untuk pengembangan usaha komoditas : budidaya karet.

98 Profi
Pro l Kelompok Tani Hutan Pelaksana Proyek For
ores
e t Invvest
stme
men
nt Progrram
am II (F
(FIP
P-I
- I)
Kesatuan
Pengelolaan
Hutan
Indonesia
Foto. Penanaman Jagung Foto. Penanaman Karet Foto. Meneres Pohon Karet

Foto. Lokasi Penanaman Jagung dan Karet

Foto. Bibit Karet Foto. Getah Hasil Teres Foto. Jagung Hasil Tanam

Prrofi
ofill Ke
Kelo
ompokk Tan
ni Hu
Huta
tan
n Pelaks
ksaana Proyek Forest Investment Program II (FIP-I
-II)
I)) 99
Kesatuan
Pengelolaan
Hutan
Indonesia
100 Profi
Pro l Kelompok Tani Hutan Pelaksana Proyek For
ores
e t Invvest
stme
men
nt Progrram
am II (F
(FIP
P-I
- I)
Kesatuan
Pengelolaan
Hutan
Indonesia
KPH TANAH LAUT
PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

Foto. Areal Wisata Alam KTH Gunung Birah

Prrofi
ofill Ke
Kelo
ompokk Tan
ni Hu
Huta
tan
n Pelaks
ksaana Proyek Forest Investment Program II (FIP-I
-II)
I)) 101
Kesatuan
Pengelolaan
Hutan
Indonesia
KTH SUBUR MAKMUR

A. Gambaran Umum
z Nama Kelompok : KTH Subur Makmur
z Alamat : Desa Telaga, Kecamatan Pelaihari, Kab Tanah Laut, Prov
Kalimantan Selatan
z Nama Ketua Kelompok : Abd Basir
z Nomor Telpon : 0852-4938-3305
z Jumlah anggota kelompok : 17 Orang (Laki-laki : 15 Orang, Perempuan :
2orang)
z Akses menuju lokasi : Aspal. Rata-rata baik
z Jarak dari Ibukota Kabupaten : 10 Km dari Kota Pelaihari

B. Kelola Kawasan
Luas kawasan hutan yang dikelola KTH Subur Makmur adalah seluas 80 Ha (2 Ha
efektif), dengan fungsi kawasan Hutan Lindung 80 Ha. Tutupan lahan didominasi
hutan sekunder dan semak belukar. Akses menuju lokasi aspal dengan rata-rata
kondisi baik. Pemanfaatan kawasan yang dilakukan berupa pemungutan HHBK:
Jamur tiram, madu kelulut dan aren. KTH Subur Makmur sudah melakukan
penyusunan RKU.

C. Kelola Kelembagaan
KTH Subur Makmur mengelola kawasan hutan dengan skema Perhutanan Sosial
Kemitraan Kehutanan. Internal KTH Subur Makmur sudah memiliki aturan-aturan
AD/ART dan aturan kelompok secara tertulis dengan agenda rutin pertemuan
antar anggota dan sudah ada lembaga/unit usaha.

D. Kelola Usaha
KTH Subur Makmur memanfaatkan komoditas hasil hutan berupa pohon aren,
madu kelulut dan jamur tiram. Skala hasil produksi rata-rata per tahun sebanyak
jamur tiram 1000 Kg, madu kelulut 100 L dan gula merah 500 Kg. Kegiatan usaha
tersebut dilakukan sejak tahun 2017, hasil olahan produksi menjadi Madu
kemasan, jamur krispi, aneka makanan dari jamur seperti bakso jamur, botok
jamur dll, dan gula merah. Jenis kemasan yang digunakan Botol madu dan plastik
klip dengan merk dagang Madu Kelulut Katunun dan Jamur Krispy KTH Subur
Makmur. Pemasaran kepada pasar lokal dan penduduk sekitar dengan omset
penjualan per tahun jamur Rp18.000.000,- dan madu kelulut Rp2.800.000,-
adapun pendapatan rata-rata/bulan Rp400.000. Bantuan hibah FIP-II berupa
Setup madu kelulut 40 buah , Alat panen madu, Pengadaan alat pengolahan
jamur krispi Alat Penunjang produksi propolis dan sertifikasi halal, 250 tanaman
buah (durian dan rambutan).

102 Profi
Pro l Kelompok Tani Hutan Pelaksana Proyek For
ores
e t Invvest
stme
men
nt Progrram
am II (F
(FIP
P-I
- I)
Kesatuan
Pengelolaan
Hutan
Indonesia
Foto. Pertemuan Kelompok dan proses produksi baglog jamur KTH Subur Makmur

Foto Stup budidaya Madu kelulut dan produk madu kelulut dalam kemasan KTH Subur Makmur

Foto Usaha Jamur tiram dan produk Jamur Crispy KTH Subur Makmur

Prrofi
ofill Ke
Kelo
ompokk Tan
ni Hu
Huta
tan
n Pelaks
ksaana Proyek Forest Investment Program II (FIP-I
-II)
I)) 103
Kesatuan
Pengelolaan
Hutan
Indonesia
KTH BATU KURA
A. Gambaran Umum
z Nama Kelompok : KTH Batu Kura
z Alamat : Desa Galam, Kecamatan Bajuin, Kabupaten Tanah Laut Provinsi
Kalimantan Selatan
z Nama Ketua Kelompok : Ibnu Kasim
z Nomor Telpon : 0813-4776-2310
z Jumlah anggota kelompok : 36 Orang (Laki-laki : 33 Orang, Perempuan :
3 orang)
z Akses menuju lokasi : Aspal. Rata-rata baik
z Jarak dari Ibukota Kabupaten : 10 Km dari Kota Pelaihari

B. Kelola Kawasan
Luas kawasan hutan yang dikelola KTH Batu Kura adalah seluas 380 Ha, dengan
fungsi kawasan Hutan Lindung 380 Ha. Tutupan lahan didominasi hutan sekunder
dan semak belukar. Akses menuju lokasi aspal dengan rata-rata kondisi baik.
Pemanfaatan kawasan yang dilakukan berupa agroforestry, silvapastura dan
pemanfaatan HHBK kemiri. KTH Batu Kura sudah melakukan penyusunan
RKU/RPHD/RKKK.

C. Kelola Kelembagaan
KTH Batu Kura mengelola kawasan hutan dengan skema Perhutanan Sosial Hutan
Kemasyarakatan (HKm) dengan SK ijin no.
SK.4893/MENLHK-PSKL/PKPS/PSL.0/9/2017 tanggal 26 September 2017. Internal
KTH Batu Kura sudah memiliki aturan-aturan AD/ART dan aturan kelompok secara
tertulis dengan agenda rutin pertemuan antar anggota 1 bulan sekali dan sudah
ada lembaga/unit usaha diantaranya KUPS Kemiri, KUPS Jasling, KUPS
Agroforestry, KUPS Porang dan KUPS Peternakan.

D. Kelola Usaha
KTH Batu Kura memanfaatkan komoditas hasil hutan berupa buah kemiri. Skala
hasil produksi rata-rata per tahun sebanyak 12-15 Ton. Kegiatan usaha tersebut
dilakukan sejak tahun 2019 menggunakan Merk dagang Kemiri Kita. Pemasaran
kepada pasar lokal dan kios/took terdekat dengan omset penjualan per tahun
Rp348.000.000,- (12 ton/tahun) adapun pendapatan rata-rata/bulan
Rp9.000.000,-. Bantuan hibah FIP-II berupa 1 Unit Mesin pemecah kemiri, 1 Unit
Mesin Pengayak Kemiri, 5 Unit freezer, 1 buah Gudang, 1600 Batang Bibit kemiri
dan Pupuk kandang untuk pengembangan usaha komoditas kemiri.

104 Profi
Pro l Kelompok Tani Hutan Pelaksana Proyek For
ores
e t Invvest
stme
men
nt Progrram
am II (F
(FIP
P-I
- I)
Kesatuan
Pengelolaan
Hutan
Indonesia
Foto. Areal KTH Batu Kura

Foto. Aktifitas produksi kemiri kupas KTH Batu Kura

Foto. Produk Kemiri KTH Batu Kura siap dijual

Prrofi
ofill Ke
Kelo
ompokk Tan
ni Hu
Huta
tan
n Pelaks
ksaana Proyek Forest Investment Program II (FIP-I
-II)
I)) 105
Kesatuan
Pengelolaan
Hutan
Indonesia
KTH GALAM RIMBUN

A. Gambaran Umum
z Nama Kelompok : KTH Galam Rimbun
z Alamat : Desa Galam, Kecamatan Bajuin, Kabupaten Tanah Laut Provinsi
Kalimantan Selatan
z Nama Ketua Kelompok : M. Saleh Roys
z Nomor Telpon : 0853-9339-9666
z Jumlah anggota kelompok : 43 Orang (Laki-laki : 39 Orang, Perempuan :
4 orang)
z Akses menuju lokasi : Aspal. Rata-rata baik
z Jarak dari Ibukota Kabupaten : 10 Km dari Kota Pelaihari

B. Kelola Kawasan
Luas kawasan hutan yang dikelola KTH Galam Rimbun adalah seluas 380 Ha,
dengan fungsi kawasan Hutan Lindung 380 Ha. Tutupan lahan didominasi hutan
sekunder dan semak belukar. Akses menuju lokasi aspal dengan rata-rata kondisi
baik. Pemanfaatan kawasan yang dilakukan berupa agroforestry, silvapastura dan
pemanfaatan HHBK. KTH Galam Rimbun sudah melakukan penyusunan RKU.

C. Kelola Kelembagaan
KTH Galam Rimbun mengelola kawasan hutan dengan skema Perhutanan Sosial
Hutan Kemasyarakatan (HKm) dengan SK ijin no.
SK.4893/MENLHK-PSKL/PKPS/PSL.0/9/2017 tanggal 26 September 2017. Internal
KTH Galam Rimbun sudah memiliki aturan-aturan AD/ART dan aturan kelompok
secara tertulis dengan agenda rutin pertemuan antar anggota diwaktu ada hal
penting dan sudah ada lembaga/unit usaha diantaranya KUPS Porang, KUPS
Agroforestry, KUPS Peternakan, KUPS Lebah Madu dan KUPS Seraiwangi.

D. Kelola Usaha
KTH Galam Rimbun memanfaatkan komoditas hasil hutan HHBK berupa porang
dan buah-buahan. Belum ada hasil produksi yang menjadi pendapatan, baru
dilakukan penanaman terkait buah-buahan. Bantuan hibah FIP-II untuk
pengembangan usaha komoditas buah-buahan berupa: Bibit Cabe, 1 paket Mesin
pompa air, 1 buahArco, Terpal penampungan air, 2 unit semprotan elektrik, 250
batang Bibit manga, 250 batang Bibit Sawo, 250 batang Bibit Rambutan, 250 Bibit
Durian, 120 batang Bibit Alpokat.

106 Profi
Pro l Kelompok Tani Hutan Pelaksana Proyek For
ores
e t Invvest
stme
men
nt Progrram
am II (F
(FIP
P-I
- I)
Kesatuan
Pengelolaan
Hutan
Indonesia
Foto. Bibit buah unggul siap ditanam di areal KTH Galam Rimbun

Foto aktivitas penanaman tanaman buah KTH Galam rimbun

Foto. Aktifitas Pengembangan Agroforestry KTH Galam Rimbun

Prrofi
ofill Ke
Kelo
ompokk Tan
ni Hu
Huta
tan
n Pelaks
ksaana Proyek Forest Investment Program II (FIP-I
-II)
I)) 107
Kesatuan
Pengelolaan
Hutan
Indonesia
KTH HARAPAN BARU

A. Gambaran Umum
z Nama Kelompok : KTH Harapan Baru
z Alamat : Desa Sungai Pinang, Kec. Tambang Ulang, Kab. Tanah Laut,
Provinsi Kalsel
z Nama Ketua Kelompok : Achmad Faujie
z Nomor Telpon : 0823-5187-7212
z Jumlah anggota kelompok : 20 Orang (Laki-laki : 17 Orang, Perempuan :
3 orang)
z Akses menuju lokasi : Aspal. Rata-rata baik
z Jarak dari Ibukota Kabupaten : ±15 Km dari Kota Pelaihari

B. Kelola Kawasan
Luas kawasan hutan yang dikelola KTH Harapan Baru adalah seluas 75 Ha,
dengan fungsi kawasan Hutan Lindung 75 Ha. Tutupan lahan didominasi hutan
sekunder dan semak belukar. Akses menuju lokasi aspal dengan rata-rata kondisi
baik. Pemanfaatan kawasan yang dilakukan berupa agroforestry, silvapastura dan
pemanfaatan HHBK: madu kelulut, jamur tiram dan karet. KTH Harapan Baru
sudah melakukan penyusunan RKU.

C. Kelola Kelembagaan
KTH Harapan Baru mengelola kawasan hutan dengan skema Perhutanan Sosial
Hutan Kemasyarakatan (HKm) dengan SK ijin no.
SK.4901/MENLHK-PSKL/PKPS/PSL.0/9/2017 tanggal 26 September 2017. Internal
KTH Harapan Baru sudah memiliki aturan-aturan AD/ART dan aturan kelompok
secara tertulis dengan agenda rutin pertemuan antar anggota dan sudah ada
lembaga/unit usaha diantaranya KUPS Porang, KUPS Perlebahan, KUPS Jasling,
KUPS Jamur Tiram, KUPS Silvopasture dan KUPS Karbon.

D. Kelola Usaha
KTH Harapan Baru memanfaatkan komoditas hasil hutan HHBK berupa karet,
madu dan jamur tiram dengan jumlah produksi rata-rata/tahun sebanyak 2,76
Ton untuk jamur tiram. Usaha dimulai sejak tahun 2019, dengan pengolahan
menjadi produk olahan jual basah menggunakan alat manual dan mesin. Target
pasar adalah lokal (pasar bati-bati, pasar martapura dan pasar banjarbaru) dan
penjual sayur keliling. Memiliki omset penjualan per tahun sebesar Rp55.200.000,-
dengan pendapatan rata-rata/bulan Rp4.600.000,-. Bantuan hibah FIP-II untuk
pengembangan usaha Agroforestry dan jamur tiram berupa: Pupuk Kandang dan
Pupuk Organik, Peralatan Kerja Budidaya Kopi, Bibit buah-buahan (Durian 100
Batang, Mangga 100 Batang, Kemiri 100 Batang), Bibit Kopi 7504 Batang, Mesin
pengaduk / pembuatan baglog 1 unit, 2 unit steamer baglog, 2 rumah kumbung
jamur tiram, Bahan baku pembuatan baglog.

108 Profi
Pro l Kelompok Tani Hutan Pelaksana Proyek For
ores
e t Invvest
stme
men
nt Progrram
am II (F
(FIP
P-I
- I)
Kesatuan
Pengelolaan
Hutan
Indonesia
Foto Kegiatan KTH Harapan Baru melakukan penanaman dan pengembangan agorforestry karet, kopi dan jamur tiram

Foto. Aktifitas Pengembangan Usaha Budidaya Jamur KTH Harapan Baru

Prrofi
ofill Ke
Kelo
ompokk Tan
ni Hu
Huta
tan
n Pelaks
ksaana Proyek Forest Investment Program II (FIP-I
-II)
I)) 109
Kesatuan
Pengelolaan
Hutan
Indonesia
KTH PINANG MUDA

A. Gambaran Umum
z Nama Kelompok : KTH Pinang Muda
z Alamat : Desa Sungai Pinang, Kec. Tambang Ulang, Kab. Tanah Laut,
Provinsi Kalsel
z Nama Ketua Kelompok : Muhammad Noor Kolbi
z Nomor Telpon : 0858-2134-6219
z Jumlah anggota kelompok : 16 Orang (Laki-laki : 15 Orang, Perempuan :
1 orang)
z Akses menuju lokasi : Aspal. Rata-rata baik
z Jarak dari Ibukota Kabupaten : ±15 Km dari Kota Pelaihari

B. Kelola Kawasan
Luas kawasan hutan yang dikelola KTH Pinang Muda adalah seluas 75 Ha, dengan
fungsi kawasan Hutan Lindung 75 Ha. Tutupan lahan didominasi hutan sekunder
dan semak belukar. Akses menuju lokasi aspal dengan rata-rata kondisi baik.
Pemanfaatan kawasan yang dilakukan berupa agroforestry, silvapastura dan
pemanfaatan HHBK. KTH Pinang Muda sudah melakukan penyusunan RKU.

C. Kelola Kelembagaan
KTH Pinang Muda mengelola kawasan hutan dengan skema Perhutanan Sosial
Hutan Kemasyarakatan (HKm) dengan SK ijin no.
SK.4901/MENLHK-PSKL/PKPS/PSL.0/9/2017 tanggal 26 September 2017. Internal
KTH Pinang Muda sudah memiliki aturan-aturan AD/ART dan aturan kelompok
secara tertulis dengan agenda rutin pertemuan antar anggota dan sudah ada
lembaga/unit usaha diantaranya KUPS Porang, KUPS Perlebahan, KUPS
Agroforestry, KUPS Silvopasture dan KUPS Karbon.

D. Kelola Usaha
KTH Pinang Muda memanfaatkan komoditas hasil hutan HHBK berupa karet dan
madu dengan jumlah produksi rata-rata/tahun sebanyak 100 L. Usaha dimulai
sejak tahun 2018, merk dagang Raja Madu. Menggunakan alat manual dan mesin
serta kemasan menggunakan botol plastik. Target pasar adalah lokal dan online
memiliki omset penjualan per tahun sebesar Rp25.000.000,- dangan pendapatan
rata-rata/bulan Rp2.083.333,-. Bantuan hibah FIP-II untuk pengembangan usaha
Madu Kelulut berupa Setup Madu Kelulut 40 Setup, Botol Kemasan 50 ml, 100 ml,
150 ml, 250 ml, 1000 ml dan label merek, 2 unit alat panen madu, Alat pengukur
dan penurun kadar air. 1 unit, Pupuk kandang dan pupuk cair, Bibt bunga/pakan
lebah 75 batang, 2000 batang bibit karet.

110 Profi
Pro l Kelompok Tani Hutan Pelaksana Proyek For
ores
e t Invvest
stme
men
nt Progrram
am II (F
(FIP
P-I
- I)
Kesatuan
Pengelolaan
Hutan
Indonesia
Foto Gotong royong membuat dan memelihara stup Madu kelulut

Foto Kegiatan Penanaman tanaman di areal kosong KTH Pinang Muda

Foto. Produk “Rajamadu” KTH Pinang Muda

Prrofi
ofill Ke
Kelo
ompokk Tan
ni Hu
Huta
tan
n Pelaks
ksaana Proyek Forest Investment Program II (FIP-I
-II)
I)) 111
Kesatuan
Pengelolaan
Hutan
Indonesia
GAPOKTANHUT SUMBER KEHIDUPAN

A. Gambaran Umum
z Nama Kelompok : Gapoktanhut Sumber Kehidupan
z Alamat : Desa Kandangan Lama, Kec. Panyipatan, Kab. Tanah Laut, Provinsi
Kalsel
z Nama Ketua Kelompok : Mahyudin
z Nomor Telpon : 0852-4984-1578
z Jumlah anggota kelompok : 100 Orang (Laki-laki : 81 Orang, Perempuan : 19
orang)
z Jarak dari Ibukota Kabupaten : ±30 Km dari Kota Pelaihari
z Akses menuju lokasi : rata-rata baik
z Sosial Media Facebook : Gapoktanhut Sumber Kehidupan

B. Kelola Kawasan
Luas kawasan hutan yang dikelola Gapoktanhut Sumber Kehidupan adalah seluas
±273 Ha, dengan fungsi kawasan Hutan Lindung 273 Ha. Tutupan lahan
didominasi hutan sekunder semak belukar dan perkebunan. Akses menuju lokasi
rata-rata kondisi baik. Pemanfaatan kawasan yang dilakukan berupa agroforestry,
silvapastura dan pemanfaatan HHBK. Gapoktanhut Sumber Kehidupan sudah
melakukan penyusunan RKU/RPHD/RKKK.

C. Kelola Kelembagaan
Gapoktanhut Sumber Kehidupan mengelola kawasan hutan dengan skema
Perhutanan Sosial Hutan Kemasyarakatan (HKm). Internal Gapoktanhut Sumber
Kehidupan sudah memiliki aturan-aturan AD/ART dan aturan kelompok secara
tertulis dengan agenda rutin pertemuan antar anggota minimal 1 bulan sekali dan
sudah ada lembaga/unit usaha diantaranya KUPS Madu Kelulut, KUPS Gula Aren,
KUPS Silvapasture, KUPS Agroforestry, KUPS Wanafarma dan KUPS Buah-buahan.

D. Kelola Usaha
Gapoktanhut Sumber Kehidupan memanfaatkan komoditas hasil hutan HHBK
berupa Cabe, Jahe, dan Gula Aren dengan jumlah produksi rata-rata/tahun
sebanyak Jahe 500 Kg/tahun, Cabe 4500 Kg/tahun dan Gula Aren 500 Kg/tahun.
Usaha dimulai sejak tahun 2011. Target pasar adalah lokal memiliki omset
penjualan per tahun sebesar Rp45.000.000,- dengan pendapatan rata-rata/bulan
Rp1.875.000,-. Bantuan hibah FIP-II untuk pengembangan usaha komoditas
Agroforestry dan Wanafarma berupa: 60 bungkus/pak Bibit cabe, 447 kg Bibit jahe
merah, 200 batang Bibit Eucaliptus, 150 batang Bibit durian unggul, 200 batang
Bibit Alpukat, 200 batang Bibit cempedak, 200 batang Bibit sawo, 750 batang bibit
sengon, 1500 batang bibit kopi liberika, Paranet, Gerobak sorong, Gembor,
Terpal/penumpang air, Pupuk daun dan pestisida organik, Mesin air selang hisap,
Pupuk kandang.

112 Profi
Pro l Kelompok Tani Hutan Pelaksana Proyek For
ores
e t Invvest
stme
men
nt Progrram
am II (F
(FIP
P-I
- I)
Kesatuan
Pengelolaan
Hutan
Indonesia
Foto areal hutan dan agroforestry Gapoktan Sumber Keh

Foto Pertemuan kelompok dan pemeliharaan tanaman dan areal

Foto produk pangan cabe rawit, jahe Gapoktanhut Sumber Kehidupan

Foto. Produksi Gula Merah Gapoktanhut Sumber Kehidupan

Prrofi
ofill Ke
Kelo
ompokk Tan
ni Hu
Huta
tan
n Pelaks
ksaana Proyek Forest Investment Program II (FIP-I
-II)
I)) 113
Kesatuan
Pengelolaan
Hutan
Indonesia
KTH GUNUNG BIRAH

A. Gambaran Umum
z Nama Kelompok : KTH Gunung Birah
z Alamat : Desa Kandangan Lama, Kec. Panyipatan, Kab. Tanah Laut, Provinsi
Kalsel
z Nama Ketua Kelompok : H. Rosmani
z Nomor Telpon : 0821-4883-4793
z Jumlah anggota kelompok
- Sesuai NKK : 40 Orang (Laki-laki : 38 Orang, Perempuan : 2 orang)
- Terbaru : 32 Orang (Laki-laki: 30 Orang, Perempuan : 2 Orang)
z Jarak dari Ibukota Kabupaten : ±28 Km dari Kota Pelaihari
z Akses menuju lokasi : Aspal. Rata-rata baik
z Sosial Media
- Facebook : KTH Gubir
- IG : Gunug.Birah

B. Kelola Kawasan
Luas kawasan hutan yang dikelola KTH Gunung Birah adalah seluas 250 Ha,
dengan fungsi kawasan Hutan Lindung 250 Ha. Tutupan lahan didominasi hutan
sekunder semak belukar dan alang-alang. Akses menuju lokasi aspal dan rata-rata
kondisi baik. Pemanfaatan kawasan yang dilakukan berupa agroforestry, jasling
dan pemanfaatan HHBK. KTH Gunung Birah sudah melakukan penyusunan RKKK.

C. Kelola Kelembagaan
KTH Gunung Birah mengelola kawasan hutan dengan skema Perhutanan Sosial
NKK dengan no. NKK.01/KPH.TALA/VII/2018 dan NKK.01/KTH.GUBIR/VII/2018
tanggal 20 Juli 2018. Internal KTH Gunung Birah sudah memiliki aturan-aturan
AD/ART dan aturan kelompok secara tertulis dengan agenda rutin pertemuan
antar anggota minimal 1 bulan sekali dan sudah ada lembaga/unit usaha
diantaranya KUPS Madu Kelulut, KUPS Jasling, KUPS Silvapasture dan KUPS
Agroforestry.

D. Kelola Usaha
KTH Gunung Birah memanfaatkan komoditas Jasa Lingkungan Wisata Alam.
Usaha dimulai sejak tahun 2015 dengan target pasar lokal. Bantuan hibah FIP-II
untuk pengembangan usaha Agroforestry dan Jasling berupa: 250 batang Bibit
durian, 500 batang Bibit mangga, 500 batang Bibit sawo, 500 batang Bibit
rambutan, Mesin Air ( 1 set ), Selang air 400m, 2 unit Gazebo, Papan petunjuk
jalan, 20 Rompi pemandu wisata, 4 unit Hanndy Talky, 6 unit WGB, 4 unit Senter
Lapangan, 1 unit Tenda Komando.

114 Profi
Pro l Kelompok Tani Hutan Pelaksana Proyek For
ores
e t Invvest
stme
men
nt Progrram
am II (F
(FIP
P-I
- I)
Kesatuan
Pengelolaan
Hutan
Indonesia
Foto wisata alam Gunung Birah

Foto musyawarah kelompok pengembangan wisata pembangunan sarana wisata alam

Foto aktivitas masyarakat menjadi pemandu wisata dan penanaman tanaman

Prrofi
ofill Ke
Kelo
ompokk Tan
ni Hu
Huta
tan
n Pelaks
ksaana Proyek Forest Investment Program II (FIP-I
-II)
I)) 115
Kesatuan
Pengelolaan
Hutan
Indonesia
KTH KARIYA JAYA

A. Gambaran Umum
z Nama Kelompok : KTH Kariya Jaya
z Alamat : Desa Ambungan , Kecamatan Peaihari, Kab. Tanah Laut, Provinsi
Kalsel
z Nama Ketua Kelompok : Mawardi
z Nomor Telpon : 0852-5929-2794
z Jumlah anggota kelompok : 50 Orang (Laki-laki : 44 Orang, Perempuan : 6
orang)
z Akses menuju lokasi : Aspal. Rata-rata baik
z Jarak dari Ibukota Kabupaten : 10 Km dari Kota Pelaihari

B. Kelola Kawasan
Luas kawasan hutan yang dikelola KTH Kariya Jaya adalah seluas 160 Ha, dengan
fungsi kawasan Hutan Lindung 160 Ha. Tutupan lahan didominasi hutan sekunder
semak belukar dan ilalang. Akses menuju lokasi aspal dan jalan tanah rata-rata
kondisi baik. Pemanfaatan kawasan yang dilakukan berupa
agroforestry/pemanfaatan HHBK. KTH Kariya Jaya sudah melakukan penyusunan
RKU.

C. Kelola Kelembagaan
KTH Kariya Jaya mengelola kawasan hutan dengan skema Perhutanan Sosial
Hutan Kemasyarakatan (HKm) dengan SK Izin no.
4902/Menlhk-PSKL/PKPS/PSL.0/9/2017 tanggal 26 September 2017. Internal KTH
Kariya Jaya sudah memiliki aturan-aturan AD/ART dan aturan kelompok secara
tertulis dengan agenda rutin pertemuan antar anggota dan sudah ada
lembaga/unit usaha diantaranya KUPS Jasling, KUPS Silvapasture dan KUPS
Agroforestry.

D. Kelola Usaha
KTH Kariya Jaya memanfaatkan komoditas hasil hutan Singkong, ketimun, cabe,
pisang, daun gamal, daun gemelina. Jumlah produksi rata-rata/tahun sebanyak
singkong 0,5 Ton, ketimun 200 Kg dan daun gamal 2 ton. Usaha dimulai sejak
tahun 2017 dengan target pasar lokal dan pengepul hasil tani total omset
penjualan per tahun sebesar Rp2.400.000,- asumsi rata-rata per bulan sebesar
Rp200.000,-.. Bantuan hibah FIP-II berupa:
a) Pengadaan 24 ekor ternak kambing
b) 750 batang bibit tanaman MPTS (nangka, petai, Jengkol)
c) 1 unit mesin dan tendon penampung air
d) 1 unit kandang kambing.

116 Profi
Pro l Kelompok Tani Hutan Pelaksana Proyek For
ores
e t Invvest
stme
men
nt Progrram
am II (F
(FIP
P-I
- I)
Kesatuan
Pengelolaan
Hutan
Indonesia
Foto. Pengadaan tanaman buah

Foto Penanaman Tanaman Buah dan tanaman sela sayur-sayuran

Foto. Pengadaan ternak kambing

Prrofi
ofill Ke
Kelo
ompokk Tan
ni Hu
Huta
tan
n Pelaks
ksaana Proyek Forest Investment Program II (FIP-I
-II)
I)) 117
Kesatuan
Pengelolaan
Hutan
Indonesia
KTH GAWI SABUMI

A. Gambaran Umum
z Nama Kelompok : KTH Gawi Sabumi
z Alamat : Desa Pantai Linuh Kecamatan Batu Ampar, Kab. Tanah Laut,
Provinsi Kalsel
z Nama Ketua Kelompok : Syamhian Yuhadi
z Nomor Telpon : 0853-4761-9941
z Jumlah anggota kelompok : 50 Orang (Laki-laki : 46 Orang, Perempuan : 4
orang)
z Akses menuju lokasi : Jalan aspal dan tanah, rata-rata baik
z Jarak dari Ibukota Kabupaten : 17 Km dari Kota Pelaihari

B. Kelola Kawasan
Luas kawasan hutan yang dikelola KTH Gawi Sabumi adalah seluas 110 Ha,
dengan fungsi kawasan Hutan Lindung 110 Ha dan Hutan Produksi 25 Ha.
Tutupan lahan didominasi hutan sekunder semak belukar dan ilalang. Akses
menuju lokasi aspal dan jalan tanah rata-rata kondisi buruk. Pemanfaatan
kawasan yang dilakukan berupa agroforestry/pemanfaatan HHBK. KTH Gawi
Sabumi sudah melakukan penyusunan RKU.

C. Kelola Kelembagaan
KTH Gawi Sabumi mengelola kawasan hutan dengan skema Perhutanan Sosial
Hutan Kemasyarakatan (HKm) dengan SK Izin no.
4900/Menlhk-PSKL/PKPS/PSL.0/9/2017 tanggal 26 September 2017. Internal KTH
Gawi Sabumi sudah memiliki aturan-aturan AD/ART dan aturan kelompok secara
tertulis dengan agenda rutin pertemuan antar anggota dan sudah ada
lembaga/unit usaha diantaranya KUPS HHBK, KUPS Jasling, KUPS Silvapasture
dan KUPS Lebah Madu.

D. Kelola Usaha
KTH Gawi Sabumi memanfaatkan komoditas HHBK madu kelulut, jahe dan karet.
Jumlah produksi rata-rata/tahun sebanyak madu 40 L. Usaha dimulai sejak tahun
2019 dengan target pasar lokal dan perorangan total omset penjualan per tahun
sebesar Rp10.000.000,- /40L/tahun asumsi rata-rata per bulan sebesar
Rp833.000,-.. Bantuan hibah FIP-II berupa: 30 Stup madu kelulut, 1 unit lemari
etalase, 1 unit penurun kader air, 1 unit pengukur kader air, 2 unit mesin panen
madu, Botol kemsan berbagai ukuran, 250 bibit durian dan 250 bibit mangga, 1
buah arco, 2 unit semprotan elektrik, Paranet, 500 kg. Bibit jahe merah, Pupuk
kandang.

118 Profi
Pro l Kelompok Tani Hutan Pelaksana Proyek For
ores
e t Invvest
stme
men
nt Progrram
am II (F
(FIP
P-I
- I)
Kesatuan
Pengelolaan
Hutan
Indonesia
Foto Penanaman buah-buahan antara lain durian dan tanaman Jahe

Foto Pemeliharaan tanaman dan hasil tanaman Jahe

FotoPemanenan Madu Kelulut dan produk madu kelulut yang telah dipanen

Prrofi
ofill Ke
Kelo
ompokk Tan
ni Hu
Huta
tan
n Pelaks
ksaana Proyek Forest Investment Program II (FIP-I
-II)
I)) 119
Kesatuan
Pengelolaan
Hutan
Indonesia
KTH SUMBER REJEKI

A. Gambaran Umum
z Nama Kelompok : KTH Sumber Rejeki
z Alamat : Desa Riam Adungan, Kecamatan Kintap, Kab. Tanah Laut, Provinsi
Kalsel
z Nama Ketua Kelompok : Marsudi
z Nomor Telpon : 0853-4849-8887
z Jumlah anggota kelompok : 37 Orang (Laki-laki : 31 Orang, Perempuan : 6
orang)
z Akses menuju lokasi : Jalan aspal dan tanah, rata-rata baik
z Jarak dari Ibukota Kabupaten : 113 Km dari Kota Pelaihari

B. Kelola Kawasan
Luas kawasan hutan yang dikelola KTH Sumber Rejeki adalah seluas 115 Ha,
dengan fungsi kawasan Hutan Produksi 115 Ha. Tutupan lahan didominasi hutan
primer dan sekunder semak belukar. Akses menuju lokasi Aspal dan jalan tanah
dua pertiga perjalanan hingga simpang Kintap rata-rata baik, sepertiga jalan
tanah rata-rata buruk. Pemanfaatan kawasan yang dilakukan berupa
agroforestry/pemanfaatan HHBK. KTH Sumber Rejeki sudah melakukan
penyusunan RKU.

C. Kelola Kelembagaan
KTH Sumber Rejeki mengelola kawasan hutan dengan skema Perhutanan Sosial
Kemitraan sudah menyusun NKK dalam proses oleh KPH Tanah Laut. Internal KTH
Sumber Rejeki sudah memiliki aturan-aturan AD/ART dan aturan kelompok secara
tertulis dengan agenda rutin pertemuan antar anggota dan sudah ada
lembaga/unit usaha diantaranya KUPS Budidaya Madu Kelulut, KUPS Pengolahan
Kopi dan KUPS Sengon.

D. Kelola Usaha
KTH Sumber Rejeki memanfaatkan komoditas tanaman kayu sengon, budidaya
madu kelulut, dan pengolahan biji kopi HHBK madu kelulut, jahe dan karet.
Jumlah produksi rata-rata/tahun sebanyak madu 40 L. Usaha dimulai sejak tahun
2017 dengan target pasar lokal, perusahaan PT Amanah Anugrah Adi Mulia dan
penduduk sekitar total omset penjualan per tahun sebesar Rp32.000.000,- tahun
asumsi rata-rata per bulan sebesar Rp1.300.000,-.. Bantuan hibah FIP-II berupa:
30 Stup madu kelulut, Oven Pengering 1 unit, Alat pemanen madu, 2 unit,
Pengupas Kulit Biji Kopi basah dan kering, 1 unit, Penurun Kadar Air Madu, 1 unit,
Pengukur kadar air, 1 unit, 20 stup madu dan 1250 botol kemasan berbagai
ukuran, 3750 batang Bibit kopi, 188 karung pupuk kandang

120 Profi
Pro l Kelompok Tani Hutan Pelaksana Proyek For
ores
e t Invvest
stme
men
nt Progrram
am II (F
(FIP
P-I
- I)
Kesatuan
Pengelolaan
Hutan
Indonesia
Foto Penanaman tanaman buah-buahan

Foto Bentang lahan KTH Sumber Rejeki

Foto Madu Kelulut KTH Sumber Rejeki

Prrofi
ofill Ke
Kelo
ompokk Tan
ni Hu
Huta
tan
n Pelaks
ksaana Proyek Forest Investment Program II (FIP-I
-II)
I)) 121
Kesatuan
Pengelolaan
Hutan
Indonesia
122 Profi
Pro l Kelompok Tani Hutan Pelaksana Proyek For
ores
e t Invvest
stme
men
nt Progrram
am II (F
(FIP
P-I
- I)
Kesatuan
Pengelolaan
Hutan
Indonesia
KPH RINJANI BARAT
PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

Foto. Objek Wisata Rumah Pohon BUMDes Gatari Mass

Prrofi
ofill Ke
Kelo
ompokk Tan
ni Hu
Huta
tan
n Pelaks
ksaana Proyek Forest Investment Program II (FIP-I
-II)
I)) 123
Kesatuan
Pengelolaan
Hutan
Indonesia
POKDARWIS BAYAN ECO TOURISM

A. Gambaran Umum
z Nama Kelompok : Pokdarwis Bayan Eco Tourism
z Alamat : Desa Bayan, Kecamatan Bayan, Kabupaten Lombok Utara, Provinsi
Nusa Tenggara Barat
z Nama Ketua Kelompok : Raden Sutrakusuma, S. P.
z Nomor Telpon : 081803733360
z Jumlah anggota kelompok : 25 Orang (Laki-laki : 16 Orang, Perempuan : 9
orang)
z Akses menuju lokasi : Rata-rata baik
z Jarak dari Ibukota Kabupaten : 45 Km dari Kota Provinsi 82 Km

B. Kelola Kawasan
Luas areal kelola kawasan hutan Pokdarwis Bayan Eco Tourism adalah seluas ± 1
Ha pada kawasan Hutan Adat seluas 10,03 Ha. Lokasi berada pada hutan sekunder
dengan tutupan lahan didominasi oleh Mahoni, Beringin, Dadap, dll. Pemanfaatan
kawasan hutan berupa destinasi Hutan Adat dengan daya tarik berupa
pemandian/kolam renang. Dalam pengelolaan kawasannya, Pokdarwis Bayan Eco
Tourism telah menyusun dokumen rencana kerja.

C. Kelola Kelembagaan
Pokdarwis Bayan Eco Tourism mengelola kawasan hutan dalam skema Hutan Adat
sesuai dengan Surat Keputusan Bupati Lombok Utara Nomor :
198/31/Dishub/2014 tanggal 26 Maret 2014. Dalam rangka memperkuat
kelembagaan, Pokdarwis Bayan Eco Tourism juga telah menyusun aturan
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) serta aktif dalam
mengadakan pertemuan rutin.

D. Kelola Usaha
Jenis komoditas yang dimanfaatkan oleh Pokdarwis Bayan Eco Tourism berupa
pemanfaatan jasa lingkungan yaitu destinasi wisata pemandian/kolam renang.
Dalam pengembangan usahanya, Pokdarwis Bayan Eco Tourism dibantu oleh
Forest Investment Program-II (FIP-II) dan memperoleh hibah berupa
pengembangan sarana dan prasarana jasa lingkungan (Wisata Hutan Adat
Mandala). Saat ini Pokdarwis Bayan Eco Tourism masih berupaya mendapatkan
sumber pembiayaan atau mitra usaha untuk pengembangan jasa lingkungan dan
juga dalam hal promosi.

124 Profi
Pro l Kelompok Tani Hutan Pelaksana Proyek For
ores
e t Invvest
stme
men
nt Progrram
am II (F
(FIP
P-I
- I)
Kesatuan
Pengelolaan
Hutan
Indonesia
Foto. Pusat Informasi Bayan Ecotourism dan Gajebo

Foto. Sarana Bak Kontrol air dan Spot Ayunan

Foto. Spot foto selfie dan aktivitas pengunjung

Prrofi
ofill Ke
Kelo
ompokk Tan
ni Hu
Huta
tan
n Pelaks
ksaana Proyek Forest Investment Program II (FIP-I
-II)
I)) 125
Kesatuan
Pengelolaan
Hutan
Indonesia
KTH MAJU BERSAMA SANTONG

A. Gambaran Umum
z Nama Kelompok : KTH Maju Bersama Santong
z Alamat : Desa Santong, Kecamatan Kayangan, Kabupaten Lombok Utara,
Provinsi Nusa Tenggara Barat
z Nama Ketua Kelompok : H. Artim Yahya
z Nomor Telpon : 082340485051
z Jumlah anggota kelompok : 258 Orang (Laki-laki : 218 Orang, Perempuan :
40 orang)
z Akses menuju lokasi : Rata-rata baik
z Jarak dari Ibukota Kabupaten : 65 Km dari Kota Mataram

B. Kelola Kawasan
KTH Maju Bersama Santong mengelola Hutan Produksi seluas 221 Ha yang berada
pada kawasan hutan sekunder dengan tutupan lahan yang didominasi oleh
Mahoni, Sengon, MPTS, dll. Pemanfaatan kawasan yang dilakukan oleh kelompok
berupa pemanfaatan lahan bawah tegakan (agroforestry). KTH Maju Bersama
Santong sendiri telah menyusun dokumen Rencana Kerja Usaha (RKU) sebagai
dasar dalam pengelolaan kawasannya.

C. Kelola Kelembagaan
KTH Maju Bersama Santong mengelola kawasan hutan dengan skema Perhutanan
Sosial berupa Hutan Kemasyarakatan dan telah memiliki akses legalitas sesuai
dengan SK Nomor : 297/1195.b/DPPKKP/2011 tanggal 23 September 2011. Dalam
memperkuat kelembagaannya, KTH Maju Bersama Santong juga telah menyusun
aturan-aturan dasar kelompok yang tertuang dalam AD/ART serta aktif dalam
mengadakan petemuan rutin. Selain itu kelompok juga sudah berbadan Koperasi.

D. Kelola Usaha
Jenis komoditas hasil hutan bukan kayu yang dimanfaatkan oleh KTH Maju
Bersama Santong berupa Kopi robusta, Durian, Alpukat dan Porang. Usaha
produksi kopi ini dimulai sejak tahun 2016, dengan jumlah produksi rata-rata kopi
pertahunnya sebanyak 180Kg. Kopi diolah menjadi produk olahan berupa Kopi
Bubuk dan Kopi Jahe dengan merk dagang “Kopi Datu Tambing”. Kopi sudah
dikemas dalam bentuk kemasan kotak palstik (Premium), Aluminium Foil dan
Plastik. Beberapa alat yang digunakan untuk penunjang pengolahan kopi ini
diantaranya kuali manual, roasting modern dan mesin giling. Kopi Datu Tambing
telah dipasarkan di Koperasi UIN, Koperasi Unram serta dipasar lokal sekitar
Kabupaten Lombok Utara dan Kota Mataram. Omset penjualan pertahun
mencapai Rp 16.200.000,- dengan pendapatan rata-rata sebesar Rp 800.000,-
perbulan. Dalam pengembangan usahanya, KTH Maju Bersama Santong dibantu
oleh Forest Investment Program-II (FIP-II) dan memperoleh hibah berupa Rumah
Produksi, Kemasan, bibit durian, bibit kopi arabika, serta entres kopi untuk
pengembangan usaha kopi. Saat ini KTH Maju Bersama Santong telah bermitra
usaha dengan Kedai Kopi Bale Jukung, NGO dan KPH Rinjani Barat.

126 Profi
Pro l Kelompok Tani Hutan Pelaksana Proyek For
ores
e t Invvest
stme
men
nt Progrram
am II (F
(FIP
P-I
- I)
Kesatuan
Pengelolaan
Hutan
Indonesia
Foto. Serah terima bibit Kopi Arabica dan Entres Kopi/Kopi sambung yang telah ditanam

Foto. Serah terima bibit Durian Kane dan Penanaman Durian Kane

Foto. Rumah produksi kopi, Mesin Giling Kopi dan Produk olahan Kopi bubuk

Prrofi
ofill Ke
Kelo
ompokk Tan
ni Hu
Huta
tan
n Pelaks
ksaana Proyek Forest Investment Program II (FIP-I
-II)
I)) 127
Kesatuan
Pengelolaan
Hutan
Indonesia
KT TUNAS LESTARI
A. Gambaran Umum
z Nama Kelompok : KT Tunas Lestari
z Alamat : Desa Bentek, Kecamatan Gangga, Kabupaten Lombok Utara,
Provinsi Nusa Tenggara Barat
z Nama Ketua Kelompok : Sawidi
z Nomor Telpon : 085338763256
z Jumlah anggota kelompok : 22 Orang (Laki-laki : 18 Orang, Perempuan : 4
orang)
z Akses menuju lokasi : Rata-rata buruk
z Jarak dari Ibukota Kabupaten : 12 Km dari Kota Tanjung

B. Kelola Kawasan
KT Tunas Lestari memiliki areal kelola kawasan Hutan Produksi seluas 36 Ha yang
berada pada tutupan lahan hutan sekunder. Pemanfaatan kawasan yang
dilakukan oleh kelompok berupa pemanfaatan lahan bawah tegakan
(agroforestry). KT Tunas Lestari sendiri telah menyusun dokumen rencana
pengeloaan sebagai dasar dalam pengelolaan kawasannya, akan tetapi belum
disahkan oleh KPH Rinjani Barat.

C. Kelola Kelembagaan
KT Tunas Lestari hingga saat ini belum memiliki akses kelola perhutanan sosial
dan sedang dalam tahap pengajuan. Dalam penguatan kelembagaannya sendiri,
KT Tunas Lestari rutin mengadakan pertemuan setiap bulannya dan belum
membentuk unit usaha.

D. Kelola Usaha
Jenis komoditas hasil hutan bukan kayu yang dimanfaatkan oleh KT Tunas Lestari
berupa Durian, Alpukat, kemiri, Kopi, Kakao, Manggis, dll. Jumlah produksi rata-
rata pertahun untuk Durian sebanyak 2.500 butir/dll, Alpukat sebanyak 6 ton,
Kemiri sebanyak 2 ton, Kopi sebanyak 50 ton dan Kakao sebanyak 5 ton. Dalam
pengembangan usahanya, KT Tunas Lestari menerima bantuan dari Forest
Investment Program II (FIP-II) khususnya dalam pengembangan usaha kopi
bubuk. KT Tunas Lestari mulai memproduksi kopi bubuk sejak tahun 2019 dengan
merk dangang berupa “Kopi Tules” dan sudah dipasarkan ke IKM Mentari dan
juga di pasar lokal Kota Tanjung dan sekitarnya. Jenis bantuan hibah yang telah
diterima oleh KT Tunas Lestari dari FIP-II diantaranya adalah mesin roasting,
mesin tepung, serta mesin kupas basah dan mesin kupas kopi kering untuk
pengembangan usaha kopi bubuk. Sumber pembiayaan sendiri berasal dari hibah
FIP-II dan swadaya kelompok. Untuk saat ini kelompok masih dalam tahap
promosi dan perluasan pasar, namun belum memiliki mitra usaha.

128 Profi
Pro l Kelompok Tani Hutan Pelaksana Proyek For
ores
e t Invvest
stme
men
nt Progrram
am II (F
(FIP
P-I
- I)
Kesatuan
Pengelolaan
Hutan
Indonesia
Foto. Kegiatan Budiaya dan Pemanenan Kopi

Foto. Rumah produksi Kopi

Foto. Penyortiran dan penjemuran biji kopi

Foto. mesin roasting, pengemasan kopi, dan kemasan Kopi Tules

Prrofi
ofill Ke
Kelo
ompokk Tan
ni Hu
Huta
tan
n Pelaks
ksaana Proyek Forest Investment Program II (FIP-I
-II)
I)) 129
Kesatuan
Pengelolaan
Hutan
Indonesia
KOPERASI INKRA BAMBU CERAH CERIA

A. Gambaran Umum
z Nama Kelompok : Koperasi Inkra Bambu Cerah Ceria
z Alamat : Desa Bentek, Kecamatan Gangga, Kabupaten Lombok Utara,
Provinsi Nusa Tenggara Barat
z Nama Ketua Kelompok : Iswanti
z Nomor Telpon : 0870866297693
z Jumlah anggota kelompok : 30 Orang (Laki-laki : 2 Orang, Perempuan : 31
orang)
z Akses menuju lokasi : Rata-rata sedang - baik
z Jarak dari Ibukota Kabupaten : 7 Km dari Kota Tanjung

B. Kelola Kawasan
Koperasi Inkra Bambu Cerah Ceria mengelola kawasan hutan seluas 42 Ha yang
seluruhnya berada pada kawasan Hutan Produksi dengan tutupan lahan berupa
hutan sekunder. Dalam pemanfaatan kawasannya, Koperasi Inkra Bambu Cerah
Ceria telah menyusun dokumen perencanaan sebagai pedoman dalam
pengelolaan hutan. Adapun kegiatan pemanfaatan kawasan yang dilakukan
berupa pemanfaatan lahan bawah tegakan (agroforestry) dan pemungutan hasil
hutan bukan kayu (HHBK).

C. Kelola Kelembagaan
Koperasi Inkra Bambu Cerah Ceria saat ini tengah dalam proses pengajuan ijin
Kemitraan Kehutanan dan telah membentuk Koperasi. Dalam rangka memperkuat
kelembagaan, Koperasi Inkra Bambu Cerah Ceria juga telah menyusun aturan
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) serta aktif dalam
mengadakan pertemuan rutin.

D. Kelola Usaha
Jenis komoditas hasil hutan bukan kayu yang dimanfaatkan oleh Koperasi Inkra
Bambu Cerah Ceria berupa bambu dan mete. Dalam pengembangan usahanya,
kelompok menerima bantuan dari Forest Investment Program II (FIP-II)
khususnya dalam pengolahan bambu. Koperasi Inkra Bambu Cerah Ceria telah
memanfaatkan komoditas bambu sejak tahun 2015 dengan cara mengolah bambu
menjadi tusuk sate dan berbagai kerajinan anyaman dengan merk dagang
“Kopinkra Bambu Cerah Ceria”. Pengolahan bambu menjadi kerajinan dibantu
dengan menggunakan mesin peraut dan pemaje. Kerajinan bambu ini telah
dipasarkan ke pasaran lokal, Bali, Yogyakarta hingga Ekspor ke Eropa dan Jepang
dengan omset penjualan pertahunnya mencapai Rp 190.500.000,- dan
pendapatan rata-rata sebesar Rp 2.000.000,- perbulannya. Bantuan hibah yang
diberikan dari kegiatan FIP-II berupa peralatan kerja, mesin pemotong bambu,
mesin peraut bambu, mesin penipis bambu, mesin tusuk sate, bibit bambu, dll.
Adapun sumber pembiayaan berasal dari FIP-II dan swadaya kelompok, akan
tetapi hingga saat ini belum mendapatkan mitra usaha dalam membantu
pengembangan usaha dan perluasan pasar.

130 Profi
Pro l Kelompok Tani Hutan Pelaksana Proyek For
ores
e t Invvest
stme
men
nt Progrram
am II (F
(FIP
P-I
- I)
Kesatuan
Pengelolaan
Hutan
Indonesia
Foto. Kawasan hutan bambu, penyerahan bibit bambu dan penanaman bambu

Foto. Bahan Baku Ketak, Rotan dan bambu

Foto. Peralatan kerja, dan pembuatan kerajinan bambu

Foto. Aktivitas kelompok membuat kerajinan bambu dan aneka produk kerajinan anyaman

Prrofi
ofill Ke
Kelo
ompokk Tan
ni Hu
Huta
tan
n Pelaks
ksaana Proyek Forest Investment Program II (FIP-I
-II)
I)) 131
Kesatuan
Pengelolaan
Hutan
Indonesia
KTH MELEKO BANGKIT

A. Gambaran Umum
z Nama Kelompok : KTH Meleko Bangkit
z Alamat : Desa Jenggala (Sama Guna), Kecamatan Tanjung, Kabupaten
Lombok Utara, Provinsi Nusa Tenggara Barat
z Nama Ketua Kelompok : R. Mardi
z Nomor Telpon : 082340029321
z Jumlah anggota kelompok : 767 Orang (Laki-laki : 682 Orang, Perempuan :
85 orang)
z Akses menuju lokasi : Rata-rata sedang
z Jarak dari Ibukota Kabupaten : 6 Km dari Kota Tanjung

B. Kelola Kawasan
KTH Meleko Bangkit mengelola kawasan hutan seluas 728 Ha yang seluruhnya
berada pada kawasan Hutan Lindung dengan tutupan lahan berupa hutan
sekunder. Dalam pemanfaatan kawasannya, KTH Meleko Bangkit telah menyusun
dokumen Rencana Kerja Usaha (RKU) yang akan menjadi pedoman dalam
pengelolaan kawasan hutan. Kegiatan pemanfaatan kawasan yang dilakukan
berupa pemanfaatan lahan bawah tegakan (agroforestry).

C. Kelola Kelembagaan
KTH Meleko Bangkit mengelola kawasan hutan dalam skema perhutanan sosial
yang berupa Hutan Kemasyarakatan dan telah memiliki akses legalitas sesuai SK
Bupati Lombok Utara Nomor : 278/155/DPPKKP/2012 tanggal 14 Juli 2012. Dalam
rangka memperkuat kelembagaannya, kelompok memiliki beberapa aturan tertulis
yang tertuang dalam aturan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga
(AD/ART), serta rutin dalam mengadakan pertemuan setiap bulannya. KTH
Meleko Bangkit juga telah membentuk unit usaha dalam pengolahan kopi.

D. Kelola Usaha
KTH Meleko Bangkit merupakan produsen kopi yang sudah memulai usaha sejak
tahun 2017. Sebelum mendapatkan bantuan dari FIP-II, KTH Meleko Bangkit
masih mengolah kopi secara tradisional tanpa menggunakan alat-alat produksi
yang memadai. Pemberian bantuan hibah FIP-II berupa mesin-mesin pengolahan
kopi serta rumah produksi sangat membantu kelompok dalam meningkatkan
kapasitas produksi usaha pengolahan kopi. Jumlah produksi rata-rata
pertahunnya mencapai 500 Kg dengan olahan produk berupa Kopi Murni dan Kopi
Beras. Kopi produksi KTH Meleko Bangkit memiliki merk dagang bernama
“Meleko Bangkit” dengan rata-rata omset sebesar Rp 12.000.000,- pertahun.
Pada tahun 2020, KTH Meleko Bangkit mendapatkan bantuan dari FIP-II berupa
mesin pengemas sachet otomatis dan coffee maker barista. Rencana kedepannya
kopi kemasan sachet akan didistribusikan ke toko-toko sekitaran Kabupaten
Lombok Utara, sedangkan untuk coffee maker barista akan digunakan dalam
pembuatan kopi secara profesional dan jika dimungkinkan akan mencoba untuk
membuka kedai kopi.

132 Profi
Pro l Kelompok Tani Hutan Pelaksana Proyek For
ores
e t Invvest
stme
men
nt Progrram
am II (F
(FIP
P-I
- I)
Kesatuan
Pengelolaan
Hutan
Indonesia
Foto. Pembagian bibit dan penanaman

Foto. Kegiatan Pengemasan Produk Kopi menggunakan Continous Sealer Bantuan FIP-II

Foto. Rumah Produksi KTH Meleko Bangkit Foto. Aneka Produk KTH Meleko Bangkit

Prrofi
ofill Ke
Kelo
ompokk Tan
ni Hu
Huta
tan
n Pelaks
ksaana Proyek Forest Investment Program II (FIP-I
-II)
I)) 133
Kesatuan
Pengelolaan
Hutan
Indonesia
GAPOKTAN MERTE SARI

A. Gambaran Umum
z Nama Kelompok : Gapoktan Merte Sari
z Alamat : Desa Senggigi Kecamatan Batulayar, Kabupaten Lombok Barat,
Provinsi Nusa Tenggara Barat
z Nama Ketua Kelompok : H. Hamid
z Nomor Telpon : 081946714210 / 087794179777
z Jumlah anggota kelompok : 509 Orang (Laki-laki : 500 Orang, Perempuan :
9 orang)
z Akses menuju lokasi : Rata-rata baik
z Jarak dari Ibukota Kabupaten : 11 Km dari Kota Mataram

B. Kelola Kawasan
Luas kawasan hutan yang dikelola oleh Gapoktan Merte Sari adalah seluas 226 Ha
yang seluruhnya berada pada kawasan Hutan Lindung dengan tutupan lahan
berupa hutan sekunder. Dalam pemanfaatan kawasannya, KTH Meleko Bangkit
telah menyusun dokumen Rencana Kerja Usaha (RKU). Kegiatan pemanfaatan
kawasan yang dilakukan berupa pemanfaatan lahan bawah tegakan (agroforestry)
dan pemungutan hasil hutan bukan kayu (HHBK).

C. Kelola Kelembagaan
Gapoktan Merte Sari mengelola kawasan hutan dalam skema perhutanan sosial
yang berupa Hutan Kemasyarakatan dan telah memiliki akses legalitas sesuai SK
Nomor : 789/45/DISHUT/2011 tanggal 8 Juli 2011. Untuk penguatan
kelembagaan juga telah disusun aturan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah
Tangga (AD/ART) dan secara rutin mengadakan pertemuan kelompok. Gapoktan
Merte Sari telah membentuk unit usaha dan juga aktif dalam pengelolaan Badan
Usaha Milik Desa (BUMDes).

D. Kelola Usaha
Dalam pemanfaatan kawasannya, Gapoktan Merte Sari berfokus pada
pengembangan komoditas empon-empon dan memulai usahanya sejak tahun
2020. Empon-empon tersebut diolah menjadi berbagai produk seperti jamu,
bumbu dan serbat dengan kemasan sederhana. Untuk saat ini belum ada pemasok
tetap dan masih dipasarkan secara lokal disekitaran Kota Mataram dan Kabupaten
Lombok Barat. Dalam pengembangan usaha empon-empon ini, Gapoktan Merte
Sari menerima bantuan hibah Forest Investment Program II (FIP-II) berupa bibit
jahe merah, laos, kunyit, mesin penjemur tenaga surya, mesin pencuci empon-
empon, artco, gudang penyimpanan, tendon air dan peralatan lainnya. Sumber
pembiayaan berasal dari dana hibah FIP-II dan swadaya dari kelompok. Saat ini
kelompok masih berupaya mendapatkan sumber pembiayaan atau mitra usaha
dalam pengembangan usaha dan perluasan pasar.

134 Profi
Pro l Kelompok Tani Hutan Pelaksana Proyek For
ores
e t Invvest
stme
men
nt Progrram
am II (F
(FIP
P-I
- I)
Kesatuan
Pengelolaan
Hutan
Indonesia
Foto. Penanaman tanaman empon-empon antara lain jahe

Foto. Peralata Alat Pengering Tenaga Surya, Tendon Penyimpanan Air, Mesin Pencuci Empon-empon dan Artco

Foto. Pembagian bibit jahe dan Kegiatan Musyawarah Pengurus Kelompok

Foto. Bibit jahe dan hasil penanaman

Prrofi
ofill Ke
Kelo
ompokk Tan
ni Hu
Huta
tan
n Pelaks
ksaana Proyek Forest Investment Program II (FIP-I
-II)
I)) 135
Kesatuan
Pengelolaan
Hutan
Indonesia
KT SASAK-Q

A. Gambaran Umum
z Nama Kelompok : KT Sasak-Q
z Alamat : Desa Taman Sari, Kecamatan Gunung Sari, Kabupaten Lombok
Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat
z Nama Ketua Kelompok : Muhammad
z Nomor Telpon : 081917206593
z Jumlah anggota kelompok : 14 Orang (Laki-laki : 12 Orang, Perempuan : 2
orang)
z Akses menuju lokasi : Rata-rata baik
z Jarak dari Ibukota Kabupaten : 20 Km dari Kota Mataram

B. Kelola Kawasan
Kawasan hutan yang dikelola oleh KT Sasak-Q seluruhnya berada pada kawasan
Hutan Lindung. Kegiatan pemanfaatan kawasan yang dilakukan berupa
pemanfaatan lahan bawah tegakan (agroforestry). Dalam kelola kawasannya, KT
Sasak-Q telah menyusun dokumen perencanaan pengelolaan hutan akan tetapi
belum disahkan oleh KPH Rinjani Barat.

C. Kelola Kelembagaan
KT Sasak-Q saat ini tengah dalam proses pengajuan ijin Kemitraan Kehutanan dan
telah memiliki Usaha Dagang (UD). Untuk penguatan kelembagaan juga telah
disusun aturan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) dan
secara rutin mengadakan pertemuan kelompok.

D. Kelola Usaha
Jenis komoditas hasil hutan yang dimanfaatkan oleh KT Sasak-Q berupa Kopi dan
Aren. Pengolahan kopi dan aren dimulai sejak tahun 2015 dengan jumlah produksi
rata-rata sebanyak 10 ton pertahun. Berbagai produk yang dimiliki oleh KT Sasak-
Q antara lain Gula Semut, Gula Briket, Gula Cair, Gula Batok dan Kopi Bubuk.
Produk sudah dikemas dengan baik menggunakan kotak, plastik (premium)
ataupun alumunium foil dan telah memiliki merk dagang bernama Sasak-Q.
Produk telah dipasarkan hingga ke supermarket dengan omset penjualan sebesar
Rp 500.000.000,- pertahun dan pendapatan rata-rata sekitar Rp 15.000.000,- s.d
Rp 40.000.000,- perbulan. Dalam pengembangan usahanya, KT Sasak-Q
menerima bantuan hibah Forest Investment Program II (FIP-II) berupa rumah
produksi, mesin pengemas dan pengolah gula aren serta bibit MPTS. Saat ini
kelompok bermitra usaha bersama Kedai Kopi Bale Jukung, NGO (WWF, Konsepsi)
dan KPH Rinjani Barat.

136 Profi
Pro l Kelompok Tani Hutan Pelaksana Proyek For
ores
e t Invvest
stme
men
nt Progrram
am II (F
(FIP
P-I
- I)
Kesatuan
Pengelolaan
Hutan
Indonesia
Foto Rumah Produksi KT Sasak-Q

Foto Peralatan kerja produksi gula semut (mesin kristalisator, mesin penepung dan blower)

Foto. Produk Gula Aren : Gula Semut dan Gula Cair Foto. Produk Gula Bricket

Foto Pemenuhan pesanan produk KTH Sasak-Q


untuk Program Jaring Pengaman Sosial (JPS)

Prrofi
ofill Ke
Kelo
ompokk Tan
ni Hu
Huta
tan
n Pelaks
ksaana Proyek Forest Investment Program II (FIP-I
-II)
I)) 137
Kesatuan
Pengelolaan
Hutan
Indonesia
KTH GIRI MADIA
A. Gambaran Umum
z Nama Kelompok : KTH Giri Madia
z Alamat : Desa Giri Madia, Kecamatan Lingsar, Kabupaten Lombok Barat,
Provinsi Nusa Tenggara Barat
z Nama Ketua Kelompok : Muhammad Munzir
z Nomor Telpon : 082235322090
z Jumlah anggota kelompok : 394 Orang (Laki-laki : 392 Orang, Perempuan :
2 orang)
z Akses menuju lokasi : Rata-rata sedang hingga baik
z Jarak dari Ibukota Kabupaten : 32 Km dari Kota Gerung; 12 Km dari Kota
Mataram

B. Kelola Kawasan
Kawasan hutan yang dikelola oleh KTH Giri Madia adalah seluas 329 Ha yang
seluruhnya berada pada kawasan Hutan Lindung dengan tutupan lahan berupa
hutan sekunder. Kegiatan pemanfaatan kawasan yang dilakukan berupa
pemanfaatan lahan bawah tegakan (agroforestry) dan pemungutan hasil hutan
bukan kayu (HHBK).

C. Kelola Kelembagaan
KTH Giri Madia mengelola kawasan hutan dalam skema perhutanan sosial yang
berupa Hutan Kemasyarakatan dan telah memiliki akses legalitas sesuai SK
Nomor : 1170/41/DISHUT/2014 tanggal 30 Oktober 2014. Kelompok telah
menyusun aturan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) dan
rutin dalam mengadakan pertemuan kelompok.

D. Kelola Usaha
Jenis komoditas hasil hutan yang dimanfaatkan oleh KTH Giri Madia adalah berupa
Aren, Kemiri dan Durian. Kelompok memulai pengembangan usaha khususnya
dalam pengolahan aren sejak tahun 2020 dan telah menghasilkan berbagai
produk diantaranya Gula Batok, Gula Semut dan Gula Briket, serta berencana
untuk mengembangkan pengolahan kopi. Untuk saat ini belum ada pemasok tetap
dan masih dipasarkan secara lokal disekitaran Kota Mataram dan Kabupaten
Lombok Barat. KTH Giri Madia mendapat bantuan hibah Forest Investment
Program II (FIP-II) untuk peningkatan nilai produksi yang berupa rumah produksi,
mesin-mesin pengolahan gula aren, serta bibit MPTS (Durian) dengan sumber
pembiayaan berasal dari dana hibah FIP-II serta swadaya kelompok. Saat ini
kelompok masih berupaya mendapatkan sumber pembiayaan atau mitra usaha
dalam pengembangan usaha dan perluasan pasar.

138 Profi
Pro l Kelompok Tani Hutan Pelaksana Proyek For
ores
e t Invvest
stme
men
nt Progrram
am II (F
(FIP
P-I
- I)
Kesatuan
Pengelolaan
Hutan
Indonesia
Foto Rumah Produksi KTH Giri Madia dan gotong royonng anggota kelompok

Foto Rembug KTH dan Penyerahan Bibit Durian

Foto. Peralatan kerja produksi gula semut (oven dan mesin kristalisator)

Foto Produk Olahan Aren KTH Giri Madia

Prrofi
ofill Ke
Kelo
ompokk Tan
ni Hu
Huta
tan
n Pelaks
ksaana Proyek Forest Investment Program II (FIP-I
-II)
I)) 139
Kesatuan
Pengelolaan
Hutan
Indonesia
KTH EMAS HIJAU

A. Gambaran Umum
z Nama Kelompok : KTH Emas Hijau
z Alamat : Desa Langko, Kecamatan Lingsar, Kabupaten Lombok Barat,
Provinsi Nusa Tenggara Barat
z Nama Ketua Kelompok : Mohadi
z Nomor Telpon : 082340029321
z Jumlah anggota kelompok : 191 Orang (Laki-laki : 160 Orang, Perempuan :
31 orang)
z Akses menuju lokasi : Rata-rata sedang - baik
z Jarak dari Ibukota Kabupaten : 31 Km dari Kota Gerung; 16 Km dari Kota
Mataram

B. Kelola Kawasan
Kawasan hutan yang dikelola oleh KTH Emas Hijau adalah seluas 329 Ha yang
seluruhnya berada pada kawasan Hutan Lindung dengan tutupan lahan berupa
hutan sekunder. Kegiatan pemanfaatan kawasan yang dilakukan berupa
pemanfaatan lahan bawah tegakan (agroforestry) dan pemanfaatan hasil hutan
bukan kayu (HHBK).

C. Kelola Kelembagaan
KT Emas Hijau mengelola kawasan hutan dengan skema Kemitraan bersama KPH
Rinjani Barat. Dalam penguatan kelembagaan, kelompok telah menyusun aturan
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) dan secara rutin
mengadakan pertemuan kelompok. KTH Emas Hijau juga telah membentuk unit
usaha untuk pengolahan aren dan kopi.

D. Kelola Usaha
Di kawasan hutan sekitar KTH Emas Hijau, terdapat berbagai potensi HHBK, mulai
dari kopi, kemiri, aren durian dan lain-lain. Meskipun memiliki banyak potensi hasil
hutan, saat ini KTH Emas Hijau berfokus pada pengolahan air nira, khususnya
untuk di produksi menjadi gula aren semut. Gula aren tersebut diolah menjadi
berbagai produk diantaranya gula batok, gula aren semut original, gula aren
temulawak dan gula aren jahe. Dalam setahunnya, kelompok dapat menghasilkan
rata-rata sebanyak 600 Kg gula aren dengan omset penjualan mencapai Rp
7.200.000,- perbulannya. Produk gula aren KTH Emas Hijau telah memiliki merk
dagang dengan nama “Gula Aren Semut Emas Hijau” dan telah dijual
dipasaran lokal dengan kemasan plastik dan alumunium foil. Dalam
pengembangan usahanya, KTH Emas Hijau memperoleh bantuan hibah dari
Forest Investment Program II (FIP-II) yang berupa rumah produksi, mesin
pengemas, kemasan dan alat- alat produksi seperti mesin kristalisator, oven, bibit
MPTS, dan lain-lain. Saat ini kelompok masih berupaya mendapatkan sumber
pembiayaan atau mitra usaha dalam pengembangan usaha dan perluasan pasar.

140 Profi
Pro l Kelompok Tani Hutan Pelaksana Proyek For
ores
e t Invvest
stme
men
nt Progrram
am II (F
(FIP
P-I
- I)
Kesatuan
Pengelolaan
Hutan
Indonesia
Foto Rumah Produksi KTH Emas Hijau

Foto Alat Produksi KTH Emas Hijau

Foto Produk KTH Emas Hijau

Prrofi
ofill Ke
Kelo
ompokk Tan
ni Hu
Huta
tan
n Pelaks
ksaana Proyek Forest Investment Program II (FIP-I
-II)
I)) 141
Kesatuan
Pengelolaan
Hutan
Indonesia
BUMDES GATARI MASS

A. Gambaran Umum
z Nama Kelompok : Bumdes Gatari Mass
z Alamat : Desa Sesaot, Kecamatan Narmada, Kabupaten Lombok Barat,
Provinsi Nusa Tenggara Barat
z Nama Ketua Kelompok : Budi Setiawan Mas’udi, S.Pd
z Nomor Telpon : 081917288788
z Jumlah anggota kelompok : 25 Orang (Laki-laki : 25 Orang)
z Akses menuju lokasi : Baik
z Jarak dari Ibukota Kabupaten : 20 Km dari Kota Mataram

B. Kelola Kawasan
Luas kawasan hutan yang dikelola oleh BUMDes Gatari Mass adalah seluas 4,2 Ha
yang seluruhnya berada pada kawasan Hutan Lindung dan berada di Kawasan
Ekowisata Purekmass. Dalam pemanfaatan kawasannya, KTH Meleko Bangkit
telah menyusun dokumen perencanaan yang akan menjadi pedoman dalam
pengelolaan kawasan hutan. Adapun kegiatan pemanfaatan kawasan berupa
pembangunan infrastruktur pariwisata berkelanjutan.

C. Kelola Kelembagaan
BUMDes Gatari Mass mengelola kawasan hutan dengan skema Kemitraan sejak
tanggal 23 September 2011. Dalam penguatan kelembagaan, kelompok telah
menyusun aturan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) dan
secara rutin mengadakan pertemuan kelompok. Kelompok juga telah berbadan
usaha milik desa (BUMDes Gatari Mass).

D. Kelola Usaha
BUMDes Gatari Mass mengembangkan potensi jasa lingkungan sejak tahun 2016.
Jenis wisata yang dikembangkan berupa kolam pemandian, camping ground,
rumah pohon, rumah lumbung, gazebo, spot selfie, tracking sepeda dan joging
track. Objek wisata ini dikenal dengan nama “Wisata Alam “Purekmass” Desa
Sesaot” dengan target pengunjung wisatawan domestic dan mancanegara.
Omset yang diperoleh dari kegiatan mencapai Rp 360.000.000,- pertahunnya
dengan pendapatan rata-rata Rp 30.000.000,- perbulan. Dalam peningkatan
pengembangan usaha, BUMDes Gatari Mass dibantu oleh Forest Investment
Program II (FIP-II) dalam pengadaan mesin sedot air, peralatan kebersihan,
rumah lumbung, gazebo, rumah pohon, tempat parkir, sepeda, spot selfie, river
tubbing, jalur sepeda dll. Hingga saat ini BUMDes Gatari Mass telah bermitra usaha
bersama Pemprov. NTB, Pemkab. Lombok Barat, Pemerintah Desa Sesaot dan
KPH Rinjani Barat.

142 Profi
Pro l Kelompok Tani Hutan Pelaksana Proyek For
ores
e t Invvest
stme
men
nt Progrram
am II (F
(FIP
P-I
- I)
Kesatuan
Pengelolaan
Hutan
Indonesia
Foto Daya tarik wisata alam di areal Bumdes Gatari Mass

Foto Rumah Lumbung untuk Penginapan dan Tracking sepeda gunung

Foto Aktivitas pengunjung

Prrofi
ofill Ke
Kelo
ompokk Tan
ni Hu
Huta
tan
n Pelaks
ksaana Proyek Forest Investment Program II (FIP-I
-II)
I)) 143
Kesatuan
Pengelolaan
Hutan
Indonesia
144 Profi
Pro l Kelompok Tani Hutan Pelaksana Proyek For
ores
e t Invvest
stme
men
nt Progrram
am II (F
(FIP
P-I
- I)
Kesatuan
Pengelolaan
Hutan
Indonesia
KPH BATULANTEH PUNCAK NGENGAS
PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

Foto. Desa Songkar KPH Batulanteh

Prrofi
ofill Ke
Kelo
ompokk Tan
ni Hu
Huta
tan
n Pelaks
ksaana Proyek Forest Investment Program II (FIP-I
-II)
I)) 145
Kesatuan
Pengelolaan
Hutan
Indonesia
KTH Batu Padewa

A. Gambaran Umum
z Nama Kelompok : KTH Batu Padewa
z Alamat Kelompok : Desa Pelat,Kecamatan Unter Iwes,Kabupaten sumbawa
z Nama Ketua Kelompok : Juraidin
z Nomor Telepon : 085237301295
z Jumlah Anggota Kelompok : 29 Orang (laki-laki : 28) dan (Perempuan : 1
orang)
z Akses Menuju Lokasi : Jalan Provinsi, Jalan Kabupaten Aspal
z Jarak Dari Ibu Kota Kabupaten : 10 KM

B. Kelola Kawasan
Luas kawasan hutan yang dikelola KTH Batu Padewa adalah seluas 58 Ha dengan
fungsi kawasan seluruhnya Hutan Lindung seluas 58 Ha. Tutupan lahan
didominasi Hutan Primer Dan Semak Belukar. Pemanfaatan kawasan yang
dilakukan berupa Budidaya Lebah Trigona dan Agroforestry tanaman buah.Dalam
rangka pengelolaan kawasan yang baik, KTH Batu Padewa sudah menyusun RKU
dan sudah disahkan oleh KKPH.

C. Kelola Kelembagaan
KTH Batu Padewa mengelola kawasan hutan dengan skema Perhutanan Sosial
Kemitraan Kehutanan dengan KPH Batulanteh Puncak Ngengas dan sudah
membuat Naskah Kesepakatan Kerjasama (NKK) No.
522/22-NKK/BKPH-PNB/XII/2019 tanggal 06 Desember 2019. Disamping itu KTH
Batu Padewa telah membentuk KUPS Triuk Emas untuk pemasaran produk
disahkan oleh Kepala Desa. Dalam rangka memperkuat kelembagaan KTH Batu
Padewa juga rutin mengadakan pertemuan rutin dan sudha memiliki AD/ART.

D. Kelola Usaha
KTH Batu Padewa memanfaatkan komoditas hasil hutan dari kawasan hutan
antara lain berupa hasil hutan bukan kayu seperti kelengkeng,sawo dan mangga
(Proses budidaya) dan Lebah Trigona. Jumlah produksi lebah trigona sebagai
komoditas utama rata-rata per tahun sebanyak 54 liter yang dikemas dalam
kemasan botol 500 ml, 230 ml, dan 120 ml dengan Merk dagang “Sumbawa Black
Honey”. Saat ini madu trigona KTH Batu Padewa telah dipasarkan secara luas baik
lokal maupun nasional antara lain ke Lapas Sumbawa, BNN, Resort Sumbawa,
UTS. Omset penjualan per tahun rata-rata sebesar Rp. 20.000.000,- atau sekitar
Rp. 1.500.000,-/bulan. Dalam rangka mendukung pengembangan usaha madu
trigona, Bantuan hibah FIP-II membantu berupa peralatan budidaya antara lain
Bantuan Hibah Dari FIP-II berupa: Paket Rumah Budidaya,Stup dan koloni
Madu,Alat tes Kadar air madu,Bibit kelengkeng,sawo dan manga madu. Saat ini
KTH masih berupaya mendapatkan sumber pembiayaan atau mitra usaha untuk
mengembangkan usaha dan juga perlu terus meningkatkan promosi.

146 Profi
Pro l Kelompok Tani Hutan Pelaksana Proyek For
ores
e t Invvest
stme
men
nt Progrram
am II (F
(FIP
P-I
- I)
Kesatuan
Pengelolaan
Hutan
Indonesia
Foto. Areal dan papan nama KTH Batu Padewa dan Kegiatan pertemuan dan usaha madu kelulut KTH Batu Padewa

Foto. Pengadaan bibit dan usaha madu Kelulut “Sumbawa Black Honey”

Prrofi
ofill Ke
Kelo
ompokk Tan
ni Hu
Huta
tan
n Pelaks
ksaana Proyek Forest Investment Program II (FIP-I
-II)
I)) 147
Kesatuan
Pengelolaan
Hutan
Indonesia
BUMDES Sahabat

A. Gambaran Umum
z Nama Kelompok : BUMDES Sahabat
z Alamat : Desa Semamung, Kecamatan Moyo Hulu, Kab. Sumbawa, Prov. Nusa
Tenggara Barat
z Nama Ketua Kelompok : Burhanuddin
z Nomor Telpon : 082340106473
z Jumlah anggota kelompok : 3 Orang (Laki-laki : 1 Orang, Perempuan : 2
orang)
z Akses menuju lokasi : Jalan Provinsi, Jalan Kabupaten Aspal
z Jarak dari Ibukota Kabupaten : 21 Km

B. Kelola Kawasan
Luas kawasan hutan yang dikelola KTH BUMDES Sahabat adalah seluas 101 Ha,
seluruhnya berada pada fungsi kawasan Hutan Lindung. Tutupan lahan dominan
hutan primer & semak beluka. Pemanfaatan kawasan yang dilakukan
agroforestry berupa madu dan kopi .

C. Kelola Kelembagaan
BUMDES Sahabat mengelola kawasan hutan dengan skema Perhutanan Sosial
Kemitraan Kehutanan dengan KPH Batulanteh Puncak Ngengas dan sudah
membuat Naskah Kesepakatan Kerjasama (NKK) No.
522/08-NKK/BKPH-PNB/XI/2018 tanggal 4 Januari 2018. Dalam rangka
memperkuat kelembagaan BUMDES Sahabat juga telah membentuk KUPS Bale
Kawa, KUPS Olat Rejeng dan KUPS Cantika dan rutin mengadakan pertemuan
rutin.

D. Kelola Usaha
Jenis komoditas hasil hutan yang dimanfaatkan dari kawasan hutan adalah berupa
Madu, kopi, lulur. Jumlah produksi rata-rata/tahun komoditas madu produksi 600
liter (1200 botol), komoditas kopi produksi 300 kg, lulur beras 60 kg. Usaha ini
dimulai sejak tahun 2018. Produk Madu telah dikemas dalam botol kaca 250 ml,
botol plastik 100 ml, jerigen 600 ml, dan kemasan sacet), Kopi (Kemasan 200 gr)
dan lulur (Kemasan 100 gr) dengan merk dagang Madu Asli sumbawa, Kopi
Arabica Bale Kawa, Lulur Seme Lala. Produk-produk BUMDES Sahabat telah
dipasarkan di pasar lokal dan nasional bekerjasama dengan KPH Batulanteh
Puncak Ngengas. Omset penjualan per tahun rata-rata sebesar Rp Rp.
72.000.000,- dan Pendapatan rata-rata/bulan sebesar Rp. 6.000.000,-. Dalam
rangka pengembang usaha BUMDES Sahabat mendapat Bantuan Hibah dari FIP-II
berupa : Paket alat produksi, mesin kemasan sacet, rumah kemasan, bibit binong
dan setup lebah. Saat ini BUMDES Sahabat juga tengah mengembangkan usaha
wisata alam.

148 Profi
Pro l Kelompok Tani Hutan Pelaksana Proyek For
ores
e t Invvest
stme
men
nt Progrram
am II (F
(FIP
P-I
- I)
Kesatuan
Pengelolaan
Hutan
Indonesia
Foto. Kegiatan usaha BUMDES Sahabat dan produk-produk yang dihasilkan

Prrofi
ofill Ke
Kelo
ompokk Tan
ni Hu
Huta
tan
n Pelaks
ksaana Proyek Forest Investment Program II (FIP-I
-II)
I)) 149
Kesatuan
Pengelolaan
Hutan
Indonesia
KPHD Desa Rhee Loka

A. Gambaran Umum
z Nama Kelompok : Komite Pengelola Hutan Desa (KPHD) Desa Rhee Loka
z Alamat : Desa Rhee Loka, Kecamatan Rhee, Kab. Sumbawa, Prov. Nusa
Tenggara Barat
z Nama Ketua Kelompok : Musa A. Majid
z Nomor Telpon : 085237988805
z Jumlah anggota kelompok :18 Orang (Laki-laki : 14 Orang, Perempuan : 4
orang)
z Akses menuju lokasi : Rata-Rata Baik
z Jarak dari Ibukota Kabupaten : 35 Km

B. Kelola Kawasan
Luas kawasan hutan yang dikelola KPHD Desa Rhee Loka seluas 36 Ha pada
Fungsi kawasan Hutan Produksi . Tutupan lahan dominan hutan sekunder.
Pemanfaatan kawasan yang dilakukan berupa agroforestry dan pemungutan
HHBK. Dalam rangka pengelolaan kawasan yang baik KPHD Desa Rhee Loka telah
menyusun Rencana Kerja Usaha telah disahkan oleh KPH Batulanteh Puncak
Ngengas.

C. Kelola Kelembagaan
KPHD Desa Rhee Loka mengelola kawasan hutan dengan skema Perhutanan
Sosial Kemitraan Kehutanan dengan KPH Batulanteh Puncak Ngengas dan sudah
membuat Naskah Kesepakatan Kerjasama (NKK) No. 522/18 -
NKK/BKPH-PNB/VIII/2019 tanggal 7 Agustus 2019. Dalam rangka memperkuat
kelembagaan KPHD Desa Rhee Loka juga telah membentuk KUPS Lawang Desa
dan KUPS Lawang Agung mengusahakan Umbi Gadung.

D. Kelola Usaha
Jenis komoditas hasil hutan yang dimanfaatkan berupa komoditas Umbi Gadung.
Usaha pengolahan umbi gadung telah dimulai sejak tahun mulai usaha 2018 yang
diolah menjadi makanan olahan kripik gadung dengan nama Kerudung (Keripik
Umbi Gadung) dan telah dikemas dalam kemasan Standing Pouch. Alat yang
digunakan dalam pengolahan Umbi Gadung ini masih sederhana antara lain Pisau
Kupas, Mesin Pengiris, Wadah Penampung, Alat Penggoreng, Mesin Sealer
Kemasan. Saat ini produk masih dipasarkan di pasar lokal di kios kelontong atau
Supermarket. Dalam rangka pengembangan usaha, bantuan Hibah dari FIP-II
diberikan berupa antara lain Paket Alat Produksi, Rumah Produksi, Bahan Baku
Produksi untuk pengembangan usaha komoditas Gadung. Saat ini Diskoperindag
Kab. Sumbawa, Perusahaan Umum Daerah Kab. Sumbawa dan BKPH Batulanteh
menjadi mitra usaha utama KPHD Desa Rhee Loka

150 Profi
Pro l Kelompok Tani Hutan Pelaksana Proyek For
ores
e t Invvest
stme
men
nt Progrram
am II (F
(FIP
P-I
- I)
Kesatuan
Pengelolaan
Hutan
Indonesia
Foto Bentang lahan KPHD Desa Rhee Loka dan komoditas Umbi Gadung yang melimpah

Foto Pendolahan Kripik Umbi Gadung

Foto. Produk Kripik Umbi Gadung ‘Kerudung” yang telah dikemas siap dipasarkan

Prrofi
ofill Ke
Kelo
ompokk Tan
ni Hu
Huta
tan
n Pelaks
ksaana Proyek Forest Investment Program II (FIP-I
-II)
I)) 151
Kesatuan
Pengelolaan
Hutan
Indonesia
KTH Brang Tampu

A. Gambaran Umum
z Nama Kelompok : Kelompok Tani Hutan Brang Tampu
z Alamat : Desa Batu Dulang, Kec.Batulanteh, Kab. Sumbawa, Prov. Nusa
Tenggara Barat
z Nama KetuaKelompok : Acing Tapa
z NomorTelpon : 085238987537
z Jumlah anggota kelompok : 97 Orang (Laki-laki : 84 Orang, Perempuan : 13
orang)
z Akses menuju lokasi : Rata-Rata Baik
z Jarak dari Ibukota Kabupaten : 27 Km

B. Kelola Kawasan
Luas kawasan hutan yang dikelola KTH Brang Tampu adalah seluas 219,5 Hektare,
seluruhnya berada pada fungsi kawasan Hutan Produksi. Tutupan lahan dominan
berupa Hutan Sekunder. Pemanfaatan kawasan yang dilakukan berupa
pemanfaatan dan pemungutan HHBK. Dalam rangka pengelolaan kawasan KTH
Brang Tampu telah menyusun RKU.

C. Kelola Kelembagaan
KTH Brang Tampu mengelola kawasan hutan dengan skema Perhutanan Sosial
Kemitraan Kehutanan dengan KPH Batulanteh Puncak Ngengas dan sudah
mendapat SK Kulin KK dari Menteri LHK No.
SK.6681/MENLHK-PSKL/PKPS/PSL.0/8/2019 tanggal 7 Agustus 2019. Dalam
rangka memperkuat kelembagaan KTH Batu Padewa juga telah membentuk KUPS
Kawa Acing, KUPS Madu Bunga, KUPS Miri Totok yang mengusahakan berbagai
komoditas. KTH juga aktif mengadakan pertemuan rutin.

D. Kelola Usaha
Jenis komoditas unggulan hasil hutan yang dimanfaatkan KTH Brang Tampu
adalah Kopi, Kemiri dan Madu Hutan. Jumlah produksi rata-rata/tahun Kopi : 7
Ton, Madu Hutan : 150 Liter, Minyak Kemiri : 100 Liter. Usaha KTH telah dimulai
pada tahun 2018. KOmoditas hasil hutan ini dijual dengan merk dagang “Kawa
Acing”, “Honey SA”, dan “Minyak Kemiri Punik”. Pemasaran KTH sudah luas baik
lokal maupun nasional antara lain selain pasar lokal juga dipasarkan ke tingkat
nasional. Omset penjualan per tahun rata-rata mencapai Rp. 100.000.000,-/
tahun atau sekitar Rp. 9.500.000,-/bulan. Bantuan Hibah dari FIP-II dimanfaatkan
untuk pengadaan sarana dan prasarana produksi untuk pengembangan usaha
komoditas antara lain berupa Mesin pengelolaan produksi kopi (Mesin pengupas,
Mesin Sangrai dan Mesin Bubuk Kopi), Para-para Jemur Kopi, Peralatan dan
perlengkapan Pengembangan Budidaya Kopi dan Tanaman Buah, Cengkeh, serta
perlengkapan panen Madu dll.. Selain sumber pembiayaan dari Hibah FIP II juga
dari masyarakat secara swadaya. Saat ini Diskoperindag Kab. Sumbawa,
Perusahaan Umum Daerah Kab. Sumbawa dan BKPH Batulanteh menjadi mitra
usaha utama

152 Profi
Pro l Kelompok Tani Hutan Pelaksana Proyek For
ores
e t Invvest
stme
men
nt Progrram
am II (F
(FIP
P-I
- I)
Kesatuan
Pengelolaan
Hutan
Indonesia
Foto. Pertemuan KTH Brang Tampu dengan KPH Batulanteh dan pemberian bantuan sarana produksi FIP-II

Foto proses pengolahan Kopi Punik KTH Brang Tampu

Foto Produk KTH Brang Tampu

Prrofi
ofill Ke
Kelo
ompokk Tan
ni Hu
Huta
tan
n Pelaks
ksaana Proyek Forest Investment Program II (FIP-I
-II)
I)) 153
Kesatuan
Pengelolaan
Hutan
Indonesia
KTH Palawang Lestari

A. Gambaran Umum
z Nama Kelompok : Palawang Lestari
z Alamat : Desa Berang Rea, Kecamatan Moyo Hulu, Kab. Sumbawa, Prov. Nusa
Tenggara Barat
z Nama Ketua Kelompok : Subardi
z Nomor Telpon : 085205214085
z Jumlah anggota kelompok : 17 Orang (Laki-laki : 11 Orang, Perempuan : 6
orang)
z Akses menuju lokasi : Jalan Provinsi, Jalan Kabupaten Aspal
z Jarak dari Ibukota Kabupaten : 32 Km

B. Kelola Kawasan
Luas kawasan hutan yang dikelola KTH Palawang Lestari adalah seluas 34 Ha
yang seluruhnya ada pada fungsi kawasan Hutan Lindung. Tutupan lahan
didominasi Hutan Primer dan semak belukar . Pemanfaatan kawasan yang
dilakukan berupa Agroforestry antara lain menanam jahe merah, kemiri dan
tanaman buah. Dalam rangka pengelolaan kawasan KTH Palawang Lestari telah
menyusun Rencana Kerja Usaha.

C. Kelola Kelembagaan
KTH Palawang Lestari mengelola kawasan hutan dengan skema Perhutanan Sosial
Kemitraan Kehutanan dengan KPH Batulanteh Puncak Ngengas dan sudah
membuat Naskah Kesepakatan Kerjasama (NKK) Nomor :
522/21-NKK/BKPH-BTLH/XII/2019 tanggal 26 Juli 2019. KTH juga telah memiliki
AD/ART dan aturan kelompok internal. Disamping itu KTH Palawang Lestari telah
membentuk KUPS KUPS Ai Buah (Jahe) dan KUPS Batu Nisung (Kemiri) dan
disahkan oleh KKPH . Dalam rangka memperkuat kelembagaan KTH Palawang
Lestari juga rutin mengadakan pertemuan rutin.

D. Kelola Usaha
Jenis komoditas hasil hutan yang dimanfaatkan yaitu HHBK antara lain Jahe
Merah, Kemiri dan tanaman buah (proses budidaya). Saat ini komoditas tersebut
masih dalam tahap pengembangan. Bantuan Hibah dari FIP-II dimanfaatkan
untuk pengadaan Paket alat produksi, paket alat kerja, pondok kerja, bibit jahe
merah dan kemiri. Saat ini KPH Batulanteh Puncak Ngengas terus mendampingi
pengembangan usaha agar lebih berkembang.

154 Profi
Pro l Kelompok Tani Hutan Pelaksana Proyek For
ores
e t Invvest
stme
men
nt Progrram
am II (F
(FIP
P-I
- I)
Kesatuan
Pengelolaan
Hutan
Indonesia
Foto . Pertemuan KTH Palawang Lestari mendiskusikan pengembangan usaha kelompok

Foto. Gotong royong kelompok membangun persemaian

Foto. Bibit KTH Palawang lestari yang telah siap ditanam

Prrofi
ofill Ke
Kelo
ompokk Tan
ni Hu
Huta
tan
n Pelaks
ksaana Proyek Forest Investment Program II (FIP-I
-II)
I)) 155
Kesatuan
Pengelolaan
Hutan
Indonesia
Kelompok Sadar Wisata "Olat Cabe" Desa
Songkar

A. Gambaran Umum
z Nama Kelompok : Kelompok Sadar Wisata "Olat Cabe" Desa Songkar
z Alamat : Desa Songkar, Kecamatan Moyo Utara, Kab. Sumbawa, Prov. Nusa
Tenggara Barat
z Nama Ketua Kelompok : Zainuddin,G
z Nomor Telpon : 085238927443
z Jumlah anggota kelompok : 43 Orang (Laki-laki : 46 Orang, Perempuan : 7
orang)
z Akses menuju lokasi : Cukup baik.dengan kondisi yg cukup terjal
z Jarak dari Ibukota Kabupaten : 15 Km

B. Kelola Kawasan
Luas hutan yang dikelola oleh Kelompok Sadar Wisata "Olat Cabe" Desa Songkar
adalah seluas 44 Ha, yang seluruhnya berada pada fungsi kawasan Hutan
Produksi. Tutupan lahan didominasi Hutan Sekunder. Pemanfaatan kawasan
hutan yang dilakukan adalah berupa Pemanfaatan Jasling/Jasa Lingkungan .
Dalam rangka pengelolaan kawaan Kelompok Sadar Wisata "Olat Cabe" Desa
Songkar telah menyusun RKU.

C. Kelola Kelembagaan
Kelompok Sadar Wisata "Olat Cabe" Desa Songkar mengelola kawasan hutan
dengan skema Perhutanan Sosial Kemitraan Kehutanan dengan KPH Batulanteh
Puncak Ngengas dan sudah membuat Naskah Kesepakatan Kerjasama (NKK)
Nomor : 522/16 - NKK/BKPH-PNB/VIII/2019 tanggal 20 Agustus 2019. Dalam
rangka memperkuat kelembagaan Kelompok Sadar Wisata "Olat Cabe" Desa
Songkar juga aktif mengadakan pertemuan rutin. Kelompok Sadar Wisata "Olat
Cabe" Desa Songkar telah membentuk KUPS antara lain mengembangkan usaha
wisata alam paralayan.

D. Kelola Usaha
Kelompok Sadar Wisata "Olat Cabe" Desa Songkar mengembangkan usaha wisata
alam paralayang, memanfaatkan keindahan alam yang ada. Mulai tahun
2019-2021, bantuan hibah FIP-II membantu sarana pengembangan wisata alam
ini, antara lain berupa Parasut,penataan areal Take'off,MCK,Gazebo,Salter,Areal
swafoto dan hal-hal lainya untuk menunjang wisata palayang.

156 Profi
Pro l Kelompok Tani Hutan Pelaksana Proyek For
ores
e t Invvest
stme
men
nt Progrram
am II (F
(FIP
P-I
- I)
Kesatuan
Pengelolaan
Hutan
Indonesia
Foto. Pengembangan Usaha Wisata Alam Paralayang Kelompok Sadar Wisata "Olat Cabe" Desa Songkar KPH Batulanteh
Puncak Ngengas

Prrofi
ofill Ke
Kelo
ompokk Tan
ni Hu
Huta
tan
n Pelaks
ksaana Proyek Forest Investment Program II (FIP-I
-II)
I)) 157
Kesatuan
Pengelolaan
Hutan
Indonesia
Kelompok Sadar Wisata Teba tewa

A. Gambaran Umum
z Nama Kelompok : Kelompok Sadar Wisata Teba tewa
z Alamat : Desa Pernek, Kecamatan Moyo Hulu, Kab. Sumbawa, Prov. Nusa
Tenggara Barat
z Nama Ketua Kelompok : Arjuna satriawansyah
z Nomor Telpon : 082339496148
z Jumlah anggota kelompok : 17 Orang (Laki-laki : 9 Orang, Perempuan : 8
orang)
z Akses menuju lokasi : Cukup baik.
z Jarak dari Ibukota Kabupaten : 20 Km

B. Kelola Kawasan
Luas areal hutan yang dikelola Kelompok Sadar Wisata Teba tewa adalah seluas
64,69 Ha yang seluruhnya berada dalam fungsi kawasan Hutan Produksi dengan
tutupan lahan dominan adalah Hutan Primer. Kelompok Sadar Wisata Teba tewa
melakukan Pemanfaatan kawasan hutan berupa pemanfaatan jasa
lingkungan/jasling ekowisata. Dalam rangka pengelolaan kawasan Kelompok
Sadar Wisata Teba tewa sudah menyusun RKU

C. Kelola Kelembagaan
Kelompok Sadar Wisata Teba tewa mengelola kawasan hutan dengan skema
Perhutanan Sosial Kemitraan Kehutanan dengan KPH Batulanteh Puncak Ngengas
dan sudah membuat Naskah Kesepakatan Kerjasama (NKK) Nomor : 522/17 -
NKK/BKPH-PNB/IX/2019 tanggal 8 Agustus 2019. Dalam rangka memperkuat
kelembagaan Kelompok Sadar Wisata Teba tewa juga aktif mengadakan
pertemuan rutin.

D. Kelola Usaha
Kelompok Sadar Wisata Teba tewa mengembangkan usaha Pemanfaatan Jasa
lingkungan ”wisata edukasi"sejak tahun 2018. Target pasar utama adalah
masyarakat dan mahasiswa serta lembaga pemerintahan dan swasta. Pada tahun
2020 omset telah mencapai sekitar Rp. 1.000.000,-. Bantuan hibah FIP-II sejak
tahun 2019-2021 membantu sarana pengembangan wisata alam, antara lain
berupa Sepeda Gunung,Tempat Parkir,Musolah,Gasebo, dan hal-hal lainya untuk
menunjang Ecowisata Teba Tewa. Selain BKPH Batulanteh, beberapa instansi juga
terlibat membantu mengembangkan usaha antara lain BUMDES Pernek,
DISPOPAR Kab.Sumbawa.

158 Profi
Pro l Kelompok Tani Hutan Pelaksana Proyek For
ores
e t Invvest
stme
men
nt Progrram
am II (F
(FIP
P-I
- I)
Kesatuan
Pengelolaan
Hutan
Indonesia
Foto. Pengembangan Usaha Ekowisata Kelompok Sadar Wisata Teba tewa

Prrofi
ofill Ke
Kelo
ompokk Tan
ni Hu
Huta
tan
n Pelaks
ksaana Proyek Forest Investment Program II (FIP-I
-II)
I)) 159
Kesatuan
Pengelolaan
Hutan
Indonesia
KTH Sinar Pulas

A. Gambaran Umum
z Nama Kelompok : Sinar Pulas
z Alamat : Desa Sempe, Kecamatan Moyo Hulu, Kab. Sumbawa, Prov. Nusa
Tenggara Barat
z Nama Ketua Kelompok :Samsul Hidayat
z Nomor Telpon : 082340977734
z Jumlah anggota kelompok : 50 Orang (Laki-laki : 48 Orang, Perempuan : 2
orang)
z Akses menuju lokasi : Jalan Kabupaten Aspal, Jalan Stapak
z Jarak dari Ibukota Kabupaten : 45 Km

B. Kelola Kawasan
Luas kawasan hutan yang dikelola oleh KTH Sinar Pulas adalah seluas 54 Ha,
seluruhnya berada pada fungsi kawsan Hutan Lindung. Tutupan lahan dominan
Hutan Sekunder & Semak Belukar. Pemanfaatan kawasan utama yang dilakukan
berupa Agroforestry antara lain berupa Kemiri, Kopi, tanaman buah (proses
budidaya) dan Madu hutan.

C. Kelola Kelembagaan
KTH Sinar Pulas mengelola kawasan hutan dengan skema Perhutanan Sosial
Kemitraan Kehutanan dengan KPH Batulanteh Puncak Ngengas dan sudah
membuat Naskah Kesepakatan Kerjasama (NKK) nomor :
522/20-NKK/BKPH-BTLH/XII/2019 tanggal 26 Juli 2019. Dalam rangka
memperkuat kelembagaan KTH Sinar Pulas juga telah membentuk KUPS antara
lain KUPS Madu, KUPS Kemiri, KUPS Kopi dan KUPS Durian.

D. Kelola Usaha
Jenis komoditas hasil hutan yang dimanfaatkan KTH Sinar Pulas adalah Kemiri,
Kopi, tanaman buah (proses budidaya) dan Madu hutan. Jumlah produksi
rata-rata / tahun yaitu 500 Liter/Tahun (Madu Hutan), komoditas lain belum bisa
berproduksi karena baru saja dikembangkan. Madu KTH Sinar pulas dipasarkan
dengan merk dagang Madu Asli Sumbawa “Sinar Pulas “ Sempe yang telah
dipasarkan secara luas baik lokal maupun lintas pulau. Untuk pengembangan
usaha madu lebih baik, Pada tahun 2020 KTH Sinar Pulasmendapatkan bantuan
Hibah FIP-II antara lain berupa Alat tes kadar air, Loyang stainless, Dehumidifier,
mess 200, alat penampung madu. Bantuan lain selain Paket alat produksi, juga
dibantu Paket alat kerja, Bibit kopi, Bibit kemiri, dan Bibit Durian. Omset penjualan
per tahun saat ini sudah mencapai Rp. 20,000,000,-.

160 Profi
Pro l Kelompok Tani Hutan Pelaksana Proyek For
ores
e t Invvest
stme
men
nt Progrram
am II (F
(FIP
P-I
- I)
Kesatuan
Pengelolaan
Hutan
Indonesia
Foto. Penanaman Bibit Kopi, Kemiri, Beringin Dan Gmelina Dari Truk Untuk Ditanam Dilahan Kemitraan Dan Area Mata Air

Foto. Produksi Madu hutan Sumbawa


dan pertemuan rutin kelompok

Prrofi
ofill Ke
Kelo
ompokk Tan
ni Hu
Huta
tan
n Pelaks
ksaana Proyek Forest Investment Program II (FIP-I
-II)
I)) 161
Kesatuan
Pengelolaan
Hutan
Indonesia
KTH Buin Sekedit

A. Gambaran Umum
z Nama Kelompok :Kelompok Tani Hutan Buin Sekedit
z Alamat : Desa Klungkung, Kec.Batulanteh, Kab. Sumbawa, Prov. Nusa
Tenggara Barat
z Nama Ketua Kelompok : Sahabuddin H
z Nomor Telpon : 081 935 902 954
z Jumlah anggota kelompok : 63 Orang (Laki-laki : 50 Orang, Perempuan : 13
orang)
z Akses menuju lokasi : Rata-Rata Baik
z Jarak dari Ibukota Kabupaten : 15 Km

B. Kelola Kawasan
Luas kawasan hutan yang dikelola oleh KTH Buin Sekedit adalah seluas 223,77 Ha,
seluruhnya berada pada fungsi kawasan hutan produksi. Tutupan lahan dominan
berupa Hutan Sekunder. Pemanfaatan kawasan utama yang dilakukan berupa
Pemanfaatan dan Pemungutan HHBK (Kemiri).

C. Kelola Kelembagaan
KTH Buin Sekedit mengelola kawasan hutan dengan skema Perhutanan Sosial
Kemitraan Kehutanan dengan KPH Batulanteh Puncak Ngengas dan sudah
membuat Naskah Kesepakatan Kerjasama (NKK) dan mendapat SK Kulin KK dari
Menteri LHK yaitu Nomor : SK.7508/MENLHK-PSKL/PKPS/PSL.0/9/2019 tanggal 17
September 2019. Dalam rangka memperkuat kelembagaan KTH Buin Sekedit aktif
mengadakan pertemuan rutin Setiap Bulan Tanggal 15, pertemuan pengurus
setiap hari Jumat. KTH Buin Sekeditjuga telah membentuk KUPS mengusahakan
komoditas Kemiri.

D. Kelola Usaha
Jenis komoditas hasil hutan utama yang dimanfaatkan adalah Kemiri dan Madu
Hutan. Jumlah produksi rata-rata/tahun untuk Komoditas 50 Ton Kemiri dan 100
Liter untuk Madu Hutan. Usaha pengelolaan komoditas ini dimulai tahun 2017.
Produk-produk KTH Buin Sekedit telah dipasarkan di Outlet Produk UMKM, Pusat
Oleh-Oleh Sumbawa dan Minimarket. Bantuan Hibah dari FIP-II diberikan berupa
Paket Alat Produksi Kemiri Kupas, RumahProduksi, Bahan Baku Produksi untuk
Pengembangan Usaha Komoditas Kemiri. Selain BKPH Batulanteh, instansi lain
juga terlibat membina pengembangan usaha KTH antara lain Diskoperindag Kab.
Sumbawa, Perusahaan Umum Daerah Kab. Sumbawa

162 Profi
Pro l Kelompok Tani Hutan Pelaksana Proyek For
ores
e t Invvest
stme
men
nt Progrram
am II (F
(FIP
P-I
- I)
Kesatuan
Pengelolaan
Hutan
Indonesia
Foto. Usaha Pemanfaatan Kemiri Pala KTH Buin Sekedit

Prrofi
ofill Ke
Kelo
ompokk Tan
ni Hu
Huta
tan
n Pelaks
ksaana Proyek Forest Investment Program II (FIP-I
-II)
I)) 163
Kesatuan
Pengelolaan
Hutan
Indonesia
Koperasi Tani Hutan Lembah Hijau Sejahtera

A. Gambaran Umum
z Nama Kelompok : Koperasi Tani Hutan Lembah Hijau Sejahtera
z Alamat : Desa Karang Dima, Kec. Lab. Badas, Kab. Sumbawa, Prov. Nusa
Tenggara Barat
z Nama Ketua Kelompok : Witarsa
z Nomor Telpon : 082359051192
z Jumlah anggota kelompok : 38 Orang (Laki-laki : 28 Orang, Perempuan : 10
orang)
z Akses menuju lokasi : Rata-Rata Baik
z Jarak dari Ibukota Kabupaten : 8 Km

B. Kelola Kawasan
Luas kawasan hutan yang dikelola Koperasi Tani Hutan Lembah Hijau Sejahtera
adalah seluas ± 72 Ha, seluruhnya berada pada Fungsi kawasan Hutan Produksi.
Tutupan lahan dominan adalah berupa Hutan Sekunder. Pemanfaatan kawasan
yang dilakukan berupa Pemanfaatan dan Pemungutan HHBK. Dalam rangka
pengelolaan kawasan Koperasi Tani Hutan Lembah Hijau Sejahtera sudah juga
menyusun RKU.

C. Kelola Kelembagaan
Koperasi Tani Hutan Lembah Hijau Sejahtera mengelola kawasan hutan dengan
skema Perhutanan Sosial Kemitraan Kehutanan dengan KPH Batulanteh Puncak
Ngengas dan sudah membuat Naskah Kesepakatan Kerjasama (NKK) Nomor :
522/19-NKK/BKPH-PNB/VIII/2019 tanggal 24 Agustus 2019. Koperasi Tani Hutan
Lembah Hijau Sejahtera telah membentuk KUPS yaitu KUPS Lembah Tuwa. Dalam
rangka memperkuat kelembagaan KTH Batu Padewa juga rutin mengadakan
pertemuan rutin.

D. Kelola Usaha
Jenis komoditas hasil hutan yang dimanfaatkan adalah Madu Hutan. Jumlah
produksi komoditas utama yaitu Madu hutan rata-rata per tahun sebanyak 200
Liter/Tahun. Usaha ini sudah dimulai tahun 2017. Tahun 2019-2021 Koperasi Tani
Hutan Lembah Hijau Sejahtera mendapat bantuan hibah FIP-II berupa Paket Alat
Panen Madu, Alat Pengolahan Madu, Setup Madu, Renovasi Rumah Produksi,
Bahan Baku Produksi untuk Pengembangan Usaha Komoditas Madu. Saat ini
pendapatan per tahun rata-rata sebesar Rp 36.000.000 dan Pendapatan
rata-rata/bulan sebesar Rp 800.000. Instansi terkait di daerah sangat mendukung
kegiatan pengembangan usaha ini seperti Diskoperindag Kab. Sumbawa,
Perusahaan Umum Daerah Kab. Sumbawa, BKPH Batulanteh.

164 Profi
Pro l Kelompok Tani Hutan Pelaksana Proyek For
ores
e t Invvest
stme
men
nt Progrram
am II (F
(FIP
P-I
- I)
Kesatuan
Pengelolaan
Hutan
Indonesia
Foto. Pengembangan usaha Madu Hutan KTH Lembah Hijau Sejahtera

Prrofi
ofill Ke
Kelo
ompokk Tan
ni Hu
Huta
tan
n Pelaks
ksaana Proyek Forest Investment Program II (FIP-I
-II)
I)) 165
Kesatuan
Pengelolaan
Hutan
Indonesia
166 Profi
Pro l Kelompok Tani Hutan Pelaksana Proyek For
ores
e t Invvest
stme
men
nt Progrram
am II (F
(FIP
P-I
- I)
Kesatuan
Pengelolaan
Hutan
Indonesia
KPH DAMPELAS TINOMBO
PROVINSI SULAWESI TENGAH

Foto. Pertemuan dan Pendampingan KTH di KPH Dampelas Tinombo

Prrofi
ofill Ke
Kelo
ompokk Tan
ni Hu
Huta
tan
n Pelaks
ksaana Proyek Forest Investment Program II (FIP-I
-II)
I)) 167
Kesatuan
Pengelolaan
Hutan
Indonesia
KTH ALAM LESTARI

A. Gambaran Umum
z Nama Kelompok : KTH Alam Lestari
z Alamat : Desa siweli, Kecamatan Balaesang, Kabupaten
Donggala, Provinsi Sulawesi Tengah
z Nama Ketua Kelompok : Maswin
z Nomor Telepon : 085299336875
z Jumlah Anggota : 20 Orang (LK 18 Orang/Pr 2 Orang)
z Akses Menuju Lokasi : Jalan Setapak ( Kurang Baik)
z Jarak Dari Ibu Kota Kabupaten : 150 KM

B. Kelola Kawasan
Luas kawasan hutan yang dikelola KTH Alam Lestari adalah seluas 40 Ha. Tutupan
lahan didominasi Tanah Terbuka dan Semak Belukar. Akses menuju lokasi masih
kurang baik. Pemanfaatankawasan yang dilakukan berupa Pemungutan Hasil
Hutan Bukan Kayu (HHBK). KTH Alam Lestari sudah menyusun RKU dan sudah
disahkan oleh KKPH.

C. Kelola Kelembagaan
KTH Alam Lestari direncanakan akan mengelola kawasan hutan dengan skema
Perhutanan Sosial Hutan Desa. Saat ini usulan Hutan Desa sudah diusulkan ke
Direktorat Penyiapan Kawasan Perhutanan Sosial dan akan segera diterbitkan.
Dalam rangka memperkuat kelembagaan KTH Tuladanggi juga rutin mengadakan
pertemuan rutin.

D. Kelola Usaha
Jenis Komoditas Hasil Hutan yang Dimanfaatkan adalah komoditas Aren. Jumlah
Produksi Rata-rata/Tahun : 1200 Kg/ Tahun yang sudah dimulai usahanya sejak
tahun 2019. KOmoditas aren diolah Menjadi Produk Olahan Gula Aren Batok
dalam Kemasan Daun Jati yang unik. Produk gula dipasarkan di Sekitar Desa
Siweli dan Kota Palu. Omset Penjualan Per Tahun sebesar Rp 14.400.000 dengan
perhitungan Rata-rata Produksi Pertahun 1200 Kg, harga per Kg senilai Rp 12.000.
dalam 1 bulan Pendapatan Rata-rata sebesar Rp 3.600.000,-. Bantuan hibah dari
Dari FIP –II mendukung usaha pengembangan gula aren. Mitra usaha utama saat
ini adalah KPH Dampelas Tinombo.

168 Profi
Pro l Kelompok Tani Hutan Pelaksana Proyek For
ores
e t Invvest
stme
men
nt Progrram
am II (F
(FIP
P-I
- I)
Kesatuan
Pengelolaan
Hutan
Indonesia
Foto. Usaha Gula Aren KTH Alam lestari

Prrofi
ofill Ke
Kelo
ompokk Tan
ni Hu
Huta
tan
n Pelaks
ksaana Proyek Forest Investment Program II (FIP-I
-II)
I)) 169
Kesatuan
Pengelolaan
Hutan
Indonesia
KTH HARAPAN KITA

A. Gambaran Umum
z Nama Kelompok : KTH Harapan Kita
z Alamat : Desa Karya Mukti, Kecamatan Dampelas, Kabupaten Donggala,
Provinsi Sulawesi Tengah
z Nama Ketua Kelompok : Sudirno
z Nomor Telepon : 082191934684
z Jumlah Anggota : 54 Orang (LK 37 Orang/Pr 17 Orang)
z Akses Menuju Lokasi : Jalan Aspal (Baik)
z Jarak Dari Ibu Kota Kabupaten : 174 KM

B. Kelola Kawasan
Luas kawasan hutan yang dikelola KTH Harapan Kita adalah seluas 69 Ha.
Tutupan lahan dominan lahan terbuka dan semak belukar sehingga Pemanfaatan
kawasan yang dilakukan berupa pemanfaatan hasil hutan bukan kayu antara lain
menanam tanaman . Dalam rangka pengelolaan kawasan yang baik KTH Harapan
Kita telah menyusun Rencana Kerja Usaha.

C. Kelola Kelembagaan
KTH Harapan Kita mengelola kawasan hutan direncanakan dengan skema
Perhutanan Sosial Kemitraan Kehutanan dengan KPH Dampelas Tinombo. Saat ini
masih dalam proses penyusunan naskah kesepakatan kerjasama. Dalam rangka
memperkuat kelembagaan KTH Tuladanggi juga rutin mengadakan pertemuan
rutin.

D. Kelola Usaha
Jenis Komoditas Hasil Hutan yang dimanfaatkan adalah Karet. Jumlah Produksi
Rata-rata sebanyak 12 Ton/ Tahun. Usaha pemanfaatan Karet telah dimulai sejak
tahun 2012. Saat ini komoditas karetnya masih berupa bahan mentah (Karet) dan
belum diolah yang dikemas dalam kemasan Karung. Alat yang digunakan pun
masih sangat sederhana yaitu berupa Pisau Sadap, karung, cincing
pengikat,mangkok penampung, drum penampungan. Produk Karet tersebut
dipasarkan ke PT. Toloang di Kota Palu. Omset penjualan Per Tahun sebesar Rp
72.000.000 (Rata-rata Produksi Pertahun 12 Ton, dengan harga/kg Rp 6.000.
Pendapatan Rata-rata/bulan sekitar Rp. 6.000.000. Bantuan Hibah dari FIP –II
berupa alat-alat produksi dan rumah produksi/gudang. Saat ini KTH Harapan Kita
mendapat sumber pembiayaan dari Bantuan Hibah FIP II dan Swadaya. Namun
belum memiliki mitra usaha yang potensial untuk pengembangan produk karet
untuk meningkatkan nilai tambah.

170 Profi
Pro l Kelompok Tani Hutan Pelaksana Proyek For
ores
e t Invvest
stme
men
nt Progrram
am II (F
(FIP
P-I
- I)
Kesatuan
Pengelolaan
Hutan
Indonesia
Foto. Usaha Karet di KTH Harapan Kita di wilayah KPH Dampelas Tinombo

Prrofi
ofill Ke
Kelo
ompokk Tan
ni Hu
Huta
tan
n Pelaks
ksaana Proyek Forest Investment Program II (FIP-I
-II)
I)) 171
Kesatuan
Pengelolaan
Hutan
Indonesia
KTH MATTUJU TUJU

A. Gambaran Umum
z Nama Kelompok : KTH Mattuju Tuju
z Alamat : Desa Oncone Raya Kec. Tinombo selata Kab. Parigi Moutong
z Nama Ketua Kelompok : Muhammad Fadli B
z Nomor Hp : 085241325476
z Jumlah anggota kelompok : 31 Orang
z Akses Menuju Lokasi : Jalan Aspal ( Baik)
z Jarak dari Ibukota Kabupaten : 120 Km

B. Kelola Kawasan
Luas kawasan hutan yang dikelola KTH Matuju-Tuju seluas 30 Ha. Tutupan lahan
dominan adalah semak belukar . Pemanfaatan kawasan yang dilakukan berupa
pemanfaatan HHBK. KTH Dota SInggani telah menyusun Rencana Kerja Usaha
dan telah disahkan oleh KPH Dampelas Tinombo.

C. Kelola Kelembagaan
KTH Matujju-Tuju direncanakan akan mengelola kawasan hutan dengan skema
Perhutanan Sosial Hutan Desa. Saat ini dalam proses usulan Hutan Desa sudah
diusulkan ke Direktorat Penyiapan Kawasan Perhutanan Sosial dan akan segera
diterbitkan. Dalam rangka memperkuat kelembagaan KTH Tuladanggi juga rutin
mengadakan pertemuan rutin.

D. Kelola Usaha
Jenis Komoditas Hasil Hutan yang dimanfaatkan KTH Matuju-Tuju adalah Aren
(Gula Merah) dengan Jumlah Produksi rata-rata / tahun sebanyak : 11259 Kg yang
dimulai usahanya tahun 2006. Gula merah ini telah diolah menjadi produk olahan
berupa Gula Semut yang telah dikemas dengan baik dalam plastik Alumunium Foil
dengan merk dagang “Hasyifah”. Produk sudah mempunyai pasar yang luas baik
di sekitar Desa Oncone Raya, Parigi,Palu,Makassar,Jakarta,
Gorontalo, Bandung dan Toraja. Omset penjualan per tahun sebesar
Rp.355.190.000. Produk terdiri dari dua varian yaitu Gula Semut Jahe dengan
harga Rp. 55.000/Kg (Produksi setahun 6458 Kg) dan Gula Semut Original dengan
harga Rp. 35.000/Kg (Produksi setahun 1081 Kg). Jika dirata-rata maka
pendapatan per bulan dari Gula Semut Jahe sebesar Rp.29.599.000 dan
dari Gula Semut Original sebesar Rp. 3.152.000. dengan dukungan Bantuan Hibah
dari FIP-II sangat membantu pengembangan usaha KTH antara lain dimanfaatkan
untuk Pengembangan Gula Semut untuk pengadaan peralatan yang digunakan
seperti Mesin Pemeras Jahe, Mesin Penghancur Gula, Wajan, Kompor,saringan
stainless, Mesin Oven, Kemasan, Alat Pres.

172 Profi
Pro l Kelompok Tani Hutan Pelaksana Proyek For
ores
e t Invvest
stme
men
nt Progrram
am II (F
(FIP
P-I
- I)
Kesatuan
Pengelolaan
Hutan
Indonesia
Foto. Usaha Pengolahan gula semut KTH Matuju-Tuju

Prrofi
ofill Ke
Kelo
ompokk Tan
ni Hu
Huta
tan
n Pelaks
ksaana Proyek Forest Investment Program II (FIP-I
-II)
I)) 173
Kesatuan
Pengelolaan
Hutan
Indonesia
KTH MITRA TANI

A. Gambaran Umum
z Nama Kelompok : KTH Mitra Tani
z Alamat : Desa Oncone Raya Kec. Tinombo selatan Kab. Parigi Moutong
z Nama Ketua Kelompok : Unding Dis
z Nomor Hp : 082347755969
z Jumlah anggota kelompok : 25 Orang
z Akses Menuju Lokasi : Jalan Aspal ( Baik)
z Jarak dari Ibukota Kabupaten : 120 Km

B. Kelola Kawasan
Luas kawasan hutan yang dikelola KTH Mitra Tani adalah seluas 51 Ha pada fungsi
kawasan Hutan Lindung. Tutupan lahan dominan berupa semak belukar.
Pemanfaatan kawasan yang dilakukan berupa pemungutan Hasil Hutan Bukan
Kayu (HHBK). Dalam rangka pengelolaan kawasan KTH Mitra Tani telah menyusun
RKU.

C. Kelola Kelembagaan
KTH Mitra Tani direncanakan akan mengelola kawasan hutan dengan skema
Perhutanan Sosial Hutan Desa. Saat ini dalam proses pengusulan Hutan Desa
sudah diusulkan ke Direktorat Penyiapan Kawasan Perhutanan Sosial dan akan
segera diterbitkan. Dalam rangka memperkuat kelembagaan KTH Tuladanggi juga
rutin mengadakan pertemuan rutin.

D. Kelola Usaha
Jenis Komoditas Hasil Hutan yang dimanfaatkan oleh KTH Mitra Tani adalah Aren
yang dimanfaatkan berupa produk olahan Kolang-Kaling. Kolang-kaling dijual
dalam kemasan plastik. Saat ini produk tersebut masih dipasarkan secara lokal di
pasar di sekitar Desa Oncone Raya. Saat ini masih dicari Mitra usaha dalam
pengembangan usaha aren ini antara lain direncanakan pula usaha Pembuatan
Sapu Akan dimulai tahun ini.

174 Profi
Pro l Kelompok Tani Hutan Pelaksana Proyek For
ores
e t Invvest
stme
men
nt Progrram
am II (F
(FIP
P-I
- I)
Kesatuan
Pengelolaan
Hutan
Indonesia
Foto. Pengembangan Usaha Kolang-kaling KTH Mitra Tani

Prrofi
ofill Ke
Kelo
ompokk Tan
ni Hu
Huta
tan
n Pelaks
ksaana Proyek Forest Investment Program II (FIP-I
-II)
I)) 175
Kesatuan
Pengelolaan
Hutan
Indonesia
KTH Rimba Lestari

A. Gambaran Umum
z Nama Kelompok : KTH Rimba Lestari
z Alamat : Desa Sintuwu Raya, Kecamatan Sidoan, Kab. Parigi Moutong,
Provinsi Sulawesi Tengah
z Nama Ketua Kelompok : Armet Metungko
z Nomor Telepon : 085397735428
z Jumlah Anggota Kelompok : 59 Orang (Lk 50 Orang / Pr 9 Orang)
z Akses Menuju Lokasi : Jalan Aspal (Baik)
z Jarak dari Ibukota Kabupaten : 102 Km

B. Kelola Kawasan
Luas kawasan hutan yang dikelola KTH Rimba Lestari adalah seluas 218 Ha yang
seluruhnya ada pada fungsi kawasan Hutan Produksi. Tutupan lahan didominasi
tanah Terbuka dan semak belukar. Pemanfaatan kawasan yang dilakukan berupa
Pemungutan Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK). Dalam rangka pengelolaan
kawasan KTH Harmonis Dolago telah menyusun Rencana Kerja Usaha.

C. Kelola Kelembagaan
KTH Rimba Lestari mengelola kawasan hutan dengan skema Perhutanan Sosial
Hutan Kemasyarakatan melalui Surat Keputusan Menteri LHK Nomor SK : SK.
4770/menlhk-pskl/pkps/psl.0/7/2018 Tanggal 16 Juli 2018. Disamping itu KTH
Harmons DOlago telah membentuk KUPS dan disahkan oleh KKPH . Dalam rangka
memperkuat kelembagaan KTH Harmonis Dolago juga rutin mengadakan
pertemuan rutin.

D. Kelola Usaha
Jenis komoditas hasil hutan yang dimanfaatkan KTH Rimba Lestari yaitu Tanaman
Pala. Saat ini Pala dimanfaatkan masih berupa bahan mentah (biji Pala), selai dan
sirup pala yang dipasarkan di pasar lokal di sekitar Desa Sintuwu Raya. Mulai
tahun 2019 -2021 KTH Rimba Lestari mendapat bantuan Hibah dari FIP-II berupa
Dana untuk pengembangan usaha tanaman Pala dan turunannya.

176 Profi
Pro l Kelompok Tani Hutan Pelaksana Proyek For
ores
e t Invvest
stme
men
nt Progrram
am II (F
(FIP
P-I
- I)
Kesatuan
Pengelolaan
Hutan
Indonesia
Foto Pertemuan kelompok KTH Rimba Lestari

Foto Gotong Royong anggota KTH Rimba Lestari membangun rumah produksi dan saluran air

Foto. Produk makanan olahan dari Pala yang telah diproduksi

Prrofi
ofill Ke
Kelo
ompokk Tan
ni Hu
Huta
tan
n Pelaks
ksaana Proyek Forest Investment Program II (FIP-I
-II)
I)) 177
Kesatuan
Pengelolaan
Hutan
Indonesia
KTH Seroja

A. Gambaran Umum
z Nama Kelompok : KTH Seroja
z Alamat : Desa Bondoyong Kecamatan Sidoan Kab. Parigi Moutong Provinsi
Sulawesi Tengah
z Nama Ketua Kelompok : Onna Samada
z Nomor Telepon : 082259136536
z Jumlah Anggota Kelompok : 15 Orang ( Pr 15 Orang)
z Akses Menuju Lokasi : Jalan Aspal (Baik)
z Jarak dari Ibukota Kabupaten : 149 Km

B. Kelola Kawasan
Luas hutan yang dikelola oleh KTH Seroja adalah seluas 968 Ha. Tutupan lahan
didominasi Lahan Terbuka dan Semak Belukar. Pemanfaatan kawasan yang
dilakukan adalah berupa Pemungutan Hasil Hutan Bukan Kayu
(HHBK) . Dalamrangka pengelolaan kawaan KTH Seroja telah pula menyusun
RKU.

C. Kelola Kelembagaan
KTH Seroja mengelola kawasan hutan dengan skema Perhutanan Sosial Hutan
Kemasyarakatan (HKm) dan sudah memiliki izin yaitu SK Menteri LHK nomor :
SK.1208/MENLHK-PSKL/PSL.0/3/2018 tanggal 20 maret 2018. Dalam rangka
memperkuat kelembagaan KTH Seroja juga aktif mengadakan pertemuan rutin 1
kali dalam sebulan.

D. Kelola Usaha
Jenis komoditas hasil hutan yang dimanfaatkan berupaAren. Usaha semakin
berkembang setelah dibantu oleh Program FIP-II berupa peralatan pengolahan
gula aren mulai tahun 2019. Namun dari segi pemasaran dan peningkatan nilai
tambah masih perlu ditingkatkan.

178 Profi
Pro l Kelompok Tani Hutan Pelaksana Proyek For
ores
e t Invvest
stme
men
nt Progrram
am II (F
(FIP
P-I
- I)
Kesatuan
Pengelolaan
Hutan
Indonesia
Foto. Pembangunan Rumah Produksi pengolahan Gula Aren FIP-II

Foto. Aktifitas KTH Seroja dan Pengembangan Usaha Gula Aren

Prrofi
ofill Ke
Kelo
ompokk Tan
ni Hu
Huta
tan
n Pelaks
ksaana Proyek Forest Investment Program II (FIP-I
-II)
I)) 179
Kesatuan
Pengelolaan
Hutan
Indonesia
KTH Hutan Lestari

A. Gambaran Umum
z Nama Kelompok : KTH Hutan Lestari
z Alamat : Desa Sipayo, Kec. Sidoan, Kab. Parigi Moutong, Prov. Sulawesi
Tengah
z Nama Ketua Kelompok : Sifrits Manguande
z Nomor Telepon : 0852-9966-3946
z Jumlah Anggota Kelompok : 17 Orang (Lk 14 Orang / Pr 3 Orang)
z Akses Menuju Lokasi : Jalan Setapak (Kurang Baik)
z Jarak dari Ibukota Kabupaten : 133,8 Km

B. Kelola Kawasan
Luas areal hutan yang dikelola KTH Hutan Lestari adalah seluas 686 Ha dengan
tutupan lahan dominan adalah Hutan Sekunder. KTH Hutan Lestari melakukan
Pemanfaatan kawasan hutan berupa pemanfaatan Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK)
antara lain yang utama berupa budidaya Lebah Madu. Dalam rangka pengelolaan
kawasan KTH Hutan Lestari sudah menyusun RKU.

C. Kelola Kelembagaan
KTH Hutan Lestari direncanakan mengelola kawasan hutan dengan skema
Perhutanan Sosial Hutan Desa. Saat ini Hak pengelolaan Hutan Desa masih dalam
tahap pengusulan. Dalam rangka memperkuat kelembagaan KTH Hutan Lestari
juga aktif mengadakan pertemuan rutin sebanyak 2 kali dalam 1 bulan. KTH
Seroja juga telah membentuk KUPS antara lain mengusahakan komoditas Lebah
madu.

D. Kelola Usaha
Jenis Komoditas Hasil Hutan yang dikembangkan adalah budidaya Madu Lebah
jenis Appis cerrana yang dimulai sejak tahun 2019. Saat ini Jumlah Produksi
rata-rata / tahun masih tergolong sedikit yaitu sebanyak 1800 ml. Bantuan Hibah
FIP-II antara lain dimanfaatkan untuk pengadaan sarana budidaya lebah madu
seperti Topi, Masker, Sepatu Bot, Sarung Tangan, Pisau Panen Madu, Smoker
Pengasap, dan Botol Kemasan. Pemasaran madu masih bersifat lokal yaitu di
sekitar Desa dan juga ke Kota Palu. Harga jual madu sebanyak 500 ml seharga Rp.
100.000/ Botol.

180 Profi
Pro l Kelompok Tani Hutan Pelaksana Proyek For
ores
e t Invvest
stme
men
nt Progrram
am II (F
(FIP
P-I
- I)
Kesatuan
Pengelolaan
Hutan
Indonesia
Foto. Pengembangan usaha budidaya lebah madu KTH Hutam Lestari

Prrofi
ofill Ke
Kelo
ompokk Tan
ni Hu
Huta
tan
n Pelaks
ksaana Proyek Forest Investment Program II (FIP-I
-II)
I)) 181
Kesatuan
Pengelolaan
Hutan
Indonesia
KTH Maju Bersama

A. Gambaran Umum
z Nama KTH :Maju Bersama
z Alamat : Desa Lembah Mukti, Kec. Dampelas, Kab. Donggala, Prov. Sulawesi
Tengah
z Nama Ketua Kelompok : Wayan Surata
z Nomor Telepon : 0822-5968-5895
z Jumlah Anggota Kelompok : 13 Orang (Lk 15 Orang / Pr 6 Orang)
z Akses Menuju Lokasi : Jalan Aspal dan Tanah Berbatuan
z Jarak dari Ibukota Kabupaten : 192 Km

B. Kelola Kawasan
Luas kawasan hutan yang dkelola oleh KTH Maju Bersama adalah seluas 150 Ha.
Tutupan lahan dominan tanah terbuka dan semak belukar. Pemanfaatan kawasan
utama yang dilakukan berupa pemanfaatan HHBK yaitu tanaman Karet .

C. Kelola Kelembagaan
KTH Maju Bersama direncanakan mengelola kawasan hutan dengan skema
Perhutanan Sosial Kemitraan Kehutanan dengan KPH Dampelas Tinombo. Dalam
rangka memperkuat kelembagaan KTH Maju Bersama aktif mengadakan
pertemuan rutin. KTH Maju Bersama juga telah membentuk KUPS antara lain
mengusahakan komoditas Getah Karet.

D. Kelola Usaha
Jenis Komoditas Hasil Hutan yang dikembangkan KTH Maju Bersama berupa
Getah Karet. Jumlah Produksi rata-rata sekitar 240 Kg /tahun. Usaha penyadapan
getah karet sudah dimulai sejak tahun 2019 yang dipasarkan ke penampung yaitu
PT. Toloan. Mengingat harga jual karet yang masih rendah omset penjualan per
tahun rata-rata sebesar Rp.1.080.000 ,- (rata-rata produksi pertahun 240 Kg)
dengan harga/Kg sebesar Rp. 4.500. Bantuan Hibah dari FIP-II berupa dana
untuk pengembangan usaha komoditas Getah Karet seperti gudang penyimpanan
dan Peralatan Panen Getah Karet.

182 Profi
Pro l Kelompok Tani Hutan Pelaksana Proyek For
ores
e t Invvest
stme
men
nt Progrram
am II (F
(FIP
P-I
- I)
Kesatuan
Pengelolaan
Hutan
Indonesia
Foto. Usaha pemanfaatan Getah Karet KTH Maju Bersama

Prrofi
ofill Ke
Kelo
ompokk Tan
ni Hu
Huta
tan
n Pelaks
ksaana Proyek Forest Investment Program II (FIP-I
-II)
I)) 183
Kesatuan
Pengelolaan
Hutan
Indonesia
KTH Mentari
A. Gambaran Umum
z Nama Kelompok : KTH Mentari
z Alamat : Desa Malonas, Kec. Dampelas, Kab. Donggala, Prov. Sulawesi
Tengah
z Nama Ketua Kelompok : Kadehang
z Nomor Telepon : 0822-4897-4086
z Jumlah Anggota Kelompok : 13 Orang (Lk 11 Orang / Pr 2 Orang)
z Akses Menuju Lokasi : Jalan Aspal (Baik)
z Jarak dari Ibukota Kabupaten : 170 Km

B. Kelola Kawasan
Luas kawasan hutan yang dikelola oleh KTH Mentari adalah seluas 26 Ha. Tutupan
lahan dominan adalah Lahan terbuka dan semak belukar. Pemanfaatan kawasan
utama yang dilakukan berupa Pemanfaatan Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK ) yaitu
pengelolaan Gula Aren. Dalam rangka pengelolaa kawasan yang baik, KTH
Mentari juga telah menyusun Rencana Kerja Usaha.

C. Kelola Kelembagaan
KTH Mentari mengelola kawasan hutan dengan skema Perhutanan Sosial
Kemitraan Kehutanan dengan KPH Dampelas Tinombo dan sudah membuat
Naskah Kesepakatan Kerjasama (NKK). Dalam rangka memperkuat kelembagaan
KTH Mentari aktif mengadakan pertemuan rutin. KTH Mentari juga telah
membentuk KUPS mengusahakan komoditas Gula Aren.

D. Kelola Usaha
Jenis Komoditas Hasil Hutan yang dimanfaatkan KTH Mentari adalah Aren yang
dimanfaatkan dan diolah menjadi Gula Aren. Usaha dimulai sejak tahun 2019.
Jumlah Produksi rata-rata sebanyak 1100 Kg/tahun. Gula Aren diolah menjadi
Gula Aren Batok yang dikemas dalam kemasan plastik dan Daun Jati. Gula aren
dipasarkan di Sekitar Kab. Donggala dan juga ke luar Kabupaten Parigi Moutong.
Omset penjualan per tahun rata-rata sebesar Rp. 13.200.000,- (rata-rata produksi
pertahun 1100 Kg), dengan harga jual Rp. 12.000/kg. Per bulan pendapatan
rata-rata sebesar Rp. 3.000.000,-. Bantuan Hibah FIP-II berupa dana untuk
pengembangan usaha komoditas Gula Aren dan Peralatan Panen Air Nira dan
Pembuatan Gula Aren antara lain Pisau Sadap, Tali, Jirgen Penampung, Wajan,
Sendok Kayu , Batak Kelapa Pencetak Gula Aren dan Plastik Kemasan atau Daun
Kemasan

184 Profi
Pro l Kelompok Tani Hutan Pelaksana Proyek For
ores
e t Invvest
stme
men
nt Progrram
am II (F
(FIP
P-I
- I)
Kesatuan
Pengelolaan
Hutan
Indonesia
Foto. Usaha pengolahan Gula Aren KTH Mentari

Prrofi
ofill Ke
Kelo
ompokk Tan
ni Hu
Huta
tan
n Pelaks
ksaana Proyek Forest Investment Program II (FIP-I
-II)
I)) 185
Kesatuan
Pengelolaan
Hutan
Indonesia
KTH Puncak Hijau

A. Gambaran Umum
z Nama Kelompok : KTH Puncak Hijau
z Alamat : Desa Sigega Bersehati, Kec. Tinombo Selatan, Kab. Parigi Moutong,
Prov. Sulawesi Tengah
z Nama Ketua Kelompok : Amir L. Sangkung
z Nomor Telepon : 0852-4138-6981
z Jumlah Anggota Kelompok : 15 Orang (Lk 13 Orang / Pr 2 Orang)
z Akses Menuju Lokasi : Jalan Setapak (Kurang Baik)
z Jarak dari Ibukota Kabupaten : 120 Km

B. Kelola Kawasan
Luas kawasan hutan yang dikelola KTH Puncak Hijau adalah seluas ± 558 Ha.
Tutupan lahan dominan berupa Hutan Primer. Pemanfaatan kawasan yang
dilakukan berupa Pemungutan Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) berupa Aren.
Dalam rangka pengelolaan kawasan KTH Puncak Hijau sudah juga menyusun
RKU.

C. Kelola Kelembagaan
KTH Puncak Hijau direncanakan mengelola kawasan hutan dengan skema
Perhutanan Sosial Hutan Desa. disamping itu KTH Puncak Hijau telah membentuk
KUPS antara lain mengusahakan gula aren. Dalam rangka memperkuat
kelembagaan KTH Tuladanggi juga rutin mengadakan pertemuan rutin.

D. Kelola Usaha
Jenis Komoditas Hasil Hutan yang dimanfaatkan KTH Puncak Hijau adalah Aren
yang dimanfaatkan dan diolah menjadi Gula Aren. Usaha dimulai sejak tahun 2019.
Gula Aren diolah menjadi Gula Aren Batok yang dikemas dalam kemasan plastik
dan Daun Jati. Gula aren dipasarkan di Sekitar Kab. Donggala dan juga ke luar
Kabupaten Parigi Moutong. Bantuan Hibah FIP-II berupa dana untuk
pengembangan usaha komoditas Gula Aren dan Peralatan Panen Air Nira dan
Pembuatan Gula Aren antara lain rumah produksi, Pisau Sadap, Tali, Jirgen
Penampung, Wajan, Sendok Kayu , Batok Kelapa Pencetak Gula Aren dan Plastik
Kemasan atau Daun Kemasan

186 Profi
Pro l Kelompok Tani Hutan Pelaksana Proyek For
ores
e t Invvest
stme
men
nt Progrram
am II (F
(FIP
P-I
- I)
Kesatuan
Pengelolaan
Hutan
Indonesia
Foto. Pengembangan Usaha KTH Puncak Hijau

Prrofi
ofill Ke
Kelo
ompokk Tan
ni Hu
Huta
tan
n Pelaks
ksaana Proyek Forest Investment Program II (FIP-I
-II)
I)) 187
Kesatuan
Pengelolaan
Hutan
Indonesia
188 Profi
Pro l Kelompok Tani Hutan Pelaksana Proyek For
ores
e t Invvest
stme
men
nt Progrram
am II (F
(FIP
P-I
- I)
Kesatuan
Pengelolaan
Hutan
Indonesia
KPH DOLAGO TANGGUNUNG
PROVINSI SULAWESI TENGAH

Foto. Proses Penyadapan Aren salah satu hasil hutan yang melimpah di KPH Dolago Tanggunung

Prrofi
ofill Ke
Kelo
ompokk Tan
ni Hu
Huta
tan
n Pelaks
ksaana Proyek Forest Investment Program II (FIP-I
-II)
I)) 189
Kesatuan
Pengelolaan
Hutan
Indonesia
KTH TULADANGGI

A. Gambaran Umum
z Nama Kelompok : KTH Tuladanggi
z Alamat : Desa Torue, Kecamatan Torue, Kabupaten Parigi Moutong, Provinsi
Sulawesi Tengah
z Nama Ketua Kelompok : Tarsan Y. Sunu
z Nomor Telpon : 0821-9139-1037
z Jumlah anggota kelompok : 56 Orang (Laki-laki : 50 Orang, Perempuan : 6
orang)
z Jarak dari Ibukota Kabupaten : 25 Km dari Kota Parigi

B. Kelola Kawasan
Luas kawasan hutan yang dikelola KTH Tuladanggi adalah seluas 112,01 Ha,
dengan fungsi kawasan seluruhnya Hutan Lindung. Tutupan lahan didominasi
hutan primer. Akses menuju lokasi masih kurang baik. Pemanfaatankawasan yang
dilakukan berupa agroforestry dan pemanfaatan jasa lingkungan berupa
ekowisata arung jeram yang dikelola sendiri oleh KTH. KTH Tuladanggi sudah
menyusun RKU dan sudah disahkan oleh KKPH.

C. Kelola Kelembagaan
KTH Tuladanggi mengelola kawasan hutan dengan skema Perhutanan Sosial
Kemitraan Kehutanan dengan KPH Dolago Tanggunung dan sudah membuat
Naskah Kesepakatan Kerjasama (NKK). Kemitraan Kehutanan antara KTH
Tuladanggi dengan KPH Dolago Tanggunung telah mendapat Surat Keputusan
Pengakuan dan Perlindungan Kemitraan Kehutanan dari Menteri LHK dengan
Nomor SK : SK.10704/MENLHK-PSKL/PKPS/PSL.0/12/2019 Tanggal 31
Desember 2019. disamping itu KTH Tuladanggi telah membentuk KUPS Wisata
Alam (Arung Jeram) disahkan oleh Kepala Desa. Dalam rangka memperkuat
kelembagaan KTH Tuladanggi juga rutin mengadakan pertemuan rutin.

D. Kelola Usaha
KTH Tuladanggi memanfaatkan komoditas hasil hutan dari kawasan hutan antara
lain berupa hasil hutan bukan kayu seperti buah durian. Pemanfaatan jasa
lingkungan dengan meanfaatkan aliran sungai berupa ekowisata arung jeram dan
telah dimulai tahun 2020 saat ini telah didatangi pengunjung dari berbagai
instansi. Untuk 1 perahu arung jeram ditarik tarif sebesar Rp. 300.000,-. dalam
rangka mendukung pengembangan wisata alam arung jeram melalui hibah FIP-II
dibantu berupa peralatan arung jeram perahu, dayung dan alat keamanan/safety.
Disamping itu untuk pemanfaatan komoditas durian saat ini telah diolah menjadi
dodol durian dan sudah dikemas dalam mika tapper ware. Pemasaran masih skala
pasar lokal. Saat ini KTH masih berupaya mendapatkan sumber pembiayaan atau
mitra usaha untuk mengembangkan usaha dan juga perlu terus meningkatkan
promosi.

190 Profi
Pro l Kelompok Tani Hutan Pelaksana Proyek For
ores
e t Invvest
stme
men
nt Progrram
am II (F
(FIP
P-I
- I)
Kesatuan
Pengelolaan
Hutan
Indonesia
Foto. Kegiatan pertemuan KTH Tuladanggi Foto Peralatan arung jeram bantuan FIP-II

Foto. Peserta Wisata Alam Arung Jeram dari berbagai instansi dan sekolah

Foto. Wisata Alam Arung Jeram memanfaatkan jasa lingkungan hutan memberikan manfaat Ekonomi

Prrofi
ofill Ke
Kelo
ompokk Tan
ni Hu
Huta
tan
n Pelaks
ksaana Proyek Forest Investment Program II (FIP-I
-II)
I)) 191
Kesatuan
Pengelolaan
Hutan
Indonesia
KTH Bukit Hanoman

A. Gambaran Umum
z Nama Kelompok : KTH Bukit Hanoman
z Alamat : Desa Sausu Gandasari, Kecamatan Sausu, Kab Parigi
Moutong,Provinsi Sulawesi Tengah
z Nama Ketua Kelompok : I NYOMAN WINADA
z Nomor Telpon : 0852 4144 1347
z Jumlah anggota kelompok : 26 Orang (Laki-laki : 21 Orang,
Perempuan : 5 orang)
z Jarak dari Ibukota Kabupaten : 49 Km dari Kota Parigi Moutong

B. Kelola Kawasan
Luas kawasan hutan yang dikelola KTH Bukit Hanoman adalah seluas 40 Ha
dengan Fungsi kawasan Hutan Lindung. Tutupan lahan dominan hutan primer
Pemanfaatan kawasan yang dilakukan : agroforestry dan pemungutan HHBK
berupa Kopi dan Pala.

C. Kelola Kelembagaan
KTH Bukit Hanoman mengelola kawasan hutan dengan skema Perhutanan Sosial
Kemitraan Kehutanan dengan KPH Dolago Tanggunung dan sudah membuat
Naskah Kesepakatan Kerjasama (NKK) No. 07 Tahun 2018 tanggal 26
September 2018. Dalam rangka memperkuat kelembagaan KTH Bukit hanoman
juga rutin mengadakan pertemuan rutin. Di Desa Bukit Indah tempat dimana KTH
Bukit Hanoman telah ada juga Koprasi Desa Bukit indah.

D. Kelola Usaha
Jenis komoditas hasil hutan yang dimanfaatkan dari kawasan hutan adalah berupa
Kopi dan Pala. Jumlah produksi rata-rata/tahun : komoditas Kopi Produksi 500 kg
yang dimulai usahanya sejak tahun 2010. Komoditas Kopi telah diolah menjadi
produk olahan Kopi Serbuk namun belum memiliki kemasan dan merk dagang
Saugan Kopi. Alat yang ada yang digunakan berupa alat Sangrai manual. Produk
kopi dipasarkan di pasar lokal di Parigi Moutong, Palu dibantu oleh KTH Dolago
Tanggunung. Omset penjualan per tahun rata-rata sebesar Rp 12.000.000,- dan
Pendapatan rata-rata/bulan sebesar Rp 1.000.000,-. dalam rangka pengembang
usaha Kopi dari Bantuan Hibah dari FIP-II berupa : pengembangan usaha
komoditas Kopi antara lain berupa alat-alat produksi kopi. Saat ini KTH medapat
sumber pembiayaan dari Bantuan Hibah FIP II dan Swadaya. Namun masih
mencari mitra usaha yang potensial untuk pemasaran produk kopinya.

192 Profi
Pro l Kelompok Tani Hutan Pelaksana Proyek For
ores
e t Invvest
stme
men
nt Progrram
am II (F
(FIP
P-I
- I)
Kesatuan
Pengelolaan
Hutan
Indonesia
Foto. Bentang Lahan Kemitraan Kehutanan KTH Bukit Hanoman di wilayah KPH Dolago Taggunung

Foto Pengolahan lahan untuk budidaya kopi proses produksi kopi

Foto. Usaha Kopi KTH Bukit Hanoman yang telah diolah menjadi komoditas kopi kemasan

Prrofi
ofill Ke
Kelo
ompokk Tan
ni Hu
Huta
tan
n Pelaks
ksaana Proyek Forest Investment Program II (FIP-I
-II)
I)) 193
Kesatuan
Pengelolaan
Hutan
Indonesia
KTH DOTA SINGGANI

A. Gambaran Umum
z Nama Kelompok : KTH Dota Singgani
z Alamat : Desa JONOKALORA, Kecamatan Parigi Barat, Kab Parigi Barat, Prov
Sulawesi Tengah
z Nama Ketua Kelompok : MINSAN
z Nomor Telpon : 085394676642
z Jumlah anggota kelompok : 18 Orang (Laki-laki : 18 Orang)
z Jarak dari Ibukota Kabupaten : ±15 Km dari Kota Parigi Moutong

B. Kelola Kawasan
Luas kawasan hutan yang dikelola seluas 39 Ha dengan Fungsi kawasan Hutan
Lindung ±3 Ha dan Hutan Produksi 36 Ha. Tutupan lahan dominan hutan
sekunder dan semak belukar. Pemanfaatan kawasan yang dilakukan berupa
agroforestry dan pemungutan HHBK. KTH Dota SInggani telah menyusun Rencaa
Kerja Usaha da telah disahkan oleh KPH Dolago Tanggunung.

C. Kelola Kelembagaan
KTH Dota Singgani mengelola kawasan hutan dengan skema Perhutanan Sosial
Kemitraan Kehutanan dengan KPH Dolago Tanggunung dan sudah membuat
Naskah Kesepakatan Kerjasama (NKK) No. 10 tanggal 8 Juni 2020. Dalam
rangka memperkuat kelembagaan KTH Dota Singgani juga aktif mengadakan
pertemuan rutin. KTH Dota Singgani juga telah membentuk KUPS Jambu Mete
sebagai komoditas hasil hutan utama.

D. Kelola Usaha
Jenis komoditas hasil hutan yang dimanfaatkan berupa komoditas Jambu Mente
dan Jahe. Jumlah produksi rata-rata/tahun komoditas Jambu Mente sebanyak
produksi 40.000 kg/ tahun dan telah dimulai sejak tahun mulai usaha 2020 dan
telah dikemas dalam kemasan Saset 200 gr dengan merk dagang Simpotove. Alat
yang digunakan dalam pengolahan jambu mete masih sederhana yaitu Mesin
Pemecah Biji, Wajan Besar dan Kompor Gas. Saat ini produk jambu mete masih
dipasarkan di pasar lokal. Dalam rangka pengembangan usaha, bantuan Hibah
dari FIP-II diberikan berupa antara lain Rumah Produksi untuk pengembangan
usaha komoditas Kacang Mente. Saat ini KTH Dota singgani masih memerlukan
dukungan pembiayaan dan Mitra usaha (investor/pendamping/offtaker) untuk
pengembangan usahanya.

194 Profi
Pro l Kelompok Tani Hutan Pelaksana Proyek For
ores
e t Invvest
stme
men
nt Progrram
am II (F
(FIP
P-I
- I)
Kesatuan
Pengelolaan
Hutan
Indonesia
Foto. Potensi Jambu mete dan pembangunan rumah produksi pengolahan jambu mete

Foto. Produk Jambu Mete KTH Dota Singani

Prrofi
ofill Ke
Kelo
ompokk Tan
ni Hu
Huta
tan
n Pelaks
ksaana Proyek Forest Investment Program II (FIP-I
-II)
I)) 195
Kesatuan
Pengelolaan
Hutan
Indonesia
KTH WANA KERTI

A. Gambaran Umum
z Nama Kelompok : KTH Wana Kerti
z Alamat : Desa Beraban, Kecamatan Balinggi, Kabupaten Parigi Moutong,
Provinsi Sulawesi Tengah
z Nama Ketua Kelompok : I Made Sumerta Gangga
z Nomor Telpon : 0813-4101-4992
z Jumlah anggota kelompok : 37 Orang (Laki-laki : 34 Orang, Perempuan : 3
orang)
z Jarak dari Ibukota Kabupaten : 45 Km dari Kota Parigi

B. Kelola Kawasan
Luas kawasan hutan yang dikelola KTH Wana Kerti adalah seluas 51 Ha, dengan
fungsi kawasan Hutan Lindung 150 Ha, Hutan Produksi 120 Ha. Tutupan lahan
dominan berupa semak belukar. Pemanfaatan kawasan yang dilakukan berupa
agroforestry dan pemungutan HHBK. Dalam rangka pengelolaan kawasan KTH
Wana Kerti telah menyusun RKU.

C. Kelola Kelembagaan
KTH Wana Kerti mengelola kawasan hutan dengan skema Perhutanan Sosial
Kemitraan Kehutanan dengan KPH Dolago Tanggunung dan sudah membuat
Naskah Kesepakatan Kerjasama (NKK) No. 141/26/K.Kesra tanggal 10
September 2018. Dalam rangka memperkuat kelembagaan KTH Wana Kerti aktif
mengadakan pertemuan rutin. KTH Wana Kerti juga telah membentuk KUPS Suka
Maju antara lain mengusahakan komoditas durian dan buah-buahan lainnya.

D. Kelola Usaha
Jenis komoditas unggulan hasil hutan yang dimanfaatkan adalah buah durian
montong. Jumlah produksi rata-rata/tahun komoditas durian produksi sebanyak
1.1 ton. Usaha pemanfaatan durian sudah dimulai tahun 2010 yang diolah
menjadi produk olahan durian kupas dan dikemas dalam mika tapper ware. Alat
yang digunakan pun masih sangat sederhana yaitu berupa pisau, alat pengupas
buah. Pemasaran sudah luas antara lain selain pasar lokal juga dipasarkan ke
Pulau Jawa dan Kalimantan. Omset penjualan per tahun rata-rata Rp. 60.000.000/
tahun atau pendapatan rata-rata/bulan (Rp) : Rp. 5.000.000/ bulan. Bantuan
Hibah dari FIP-II dimanfaatkan untuk pengadaan sarana dan prasarana produksi
untuk pengembangan usaha komoditas durian. Selain sumber pembiayaan dari
Hibah FIP II juga masyarakat secara swadaya. Saat ini masih dicari Mitra usaha
dalam pengembangan usaha durian ini antara lain berencana untuk membuat
makanan olahan dari durian.

196 Profi
Pro l Kelompok Tani Hutan Pelaksana Proyek For
ores
e t Invvest
stme
men
nt Progrram
am II (F
(FIP
P-I
- I)
Kesatuan
Pengelolaan
Hutan
Indonesia
Foto Pembangunan Rumah produksi usaha durian kupas KTH Wanakerti

Foto bantuan FIP-II pengadaan sarana prasarana produksi alat pendingin penyimpanan durian

Foto. Usaha Pengolahan durian di KTH Wanakerti

Prrofi
ofill Ke
Kelo
ompokk Tan
ni Hu
Huta
tan
n Pelaks
ksaana Proyek Forest Investment Program II (FIP-I
-II)
I)) 197
Kesatuan
Pengelolaan
Hutan
Indonesia
KTH Harmonis Dolago

A. Gambaran Umum
z Nama Kelompok : KTH Harmonis Dolago
z Alamat : Desa Dolago, Kecamatan Parigi Selatan, Kabupaten Parigi Moutong,
Provinsi Sulawesi Tengah
z Nama Ketua Kelompok : Marten Sarande
z Nomor Telpon : 085256157566
z Jumlah anggota kelompok : 24 Orang (Laki-laki : 22 Orang, Perempuan :2
orang)
z Akses menuju lokasi : jalanan kerikil
z Jarak dari Ibukota Kabupaten : 10 Km dari Kota Parigi

B. Kelola Kawasan
Luas kawasan hutan yang dikelola KTH Harmonis Dolago adalah seluas 34,23 Ha
yang seluruhnya ada pada fungsi kawasan Hutan Produksi. Tutupan lahan
didominasi Hutan sekunder dan Lahan Terbuka. Pemanfaatan kawasan yang
dilakukan berupa Agroforestry.daam rangka pengelolaan kawasan KTH Harmonis
Dolago telah menyusun Rencana Kerja Usaha.

C. Kelola Kelembagaan
KTH Harmonis Dolago mengelola kawasan hutan dengan skema Perhutanan
Sosial Kemitraan Kehutanan dengan KPH Dolago Tanggunung dan sudah
membuat Naskah Kesepakatan Kerjasama (NKK). Kemitraan Kehutanan antara
KTH Harmonis Dolago dengan KPH Dolago Tanggunung telah mendapat Surat
Keputusan Pengakuan dan Perlindungan Kemitraan Kehutanan dari Menteri LHK
dengan Nomor SK : SK.10698/MENLHK-PSKL/PKPS/PSL.0/12/2019 Tanggal 31
Desember 2019. KTH juga telah memiliki AD/ART dan aturan kelompok internal.
Disamping itu KTH Harmons DOlago telah membentuk KUPS dan disahkan oleh
KKPH . Dalam rangka memperkuat kelembagaan KTH Harmonis Dolago juga rutin
mengadakan pertemuan rutin.

D. Kelola Usaha
Jenis komoditas hasil hutan yang dimanfaatkan yait uHHBK yaitu pohon enau
yang disadap airnya untuk buat gula aren,nilam dan jahe. Jumlah produksi
rata-rata untuk Komoditas gula aren sebanyak 500-1000 kg/bulan. Sedangkan
untuk komoditas jahe produksi 100 kg/bulan dan komoditas nilam memproduksi
100-200/kg/bulan. Usaha KTH Harmonis Dolago telah dimulai sejak tahun 2000.
Untuk komoditas gula aren telah diolah menjadi produk olahan berupa gula semut
yang dikemas dalam kemasan botol plastik dan alumunium foil dengan merk
Dagang “Guren”. Pemasaran sudah merambah pasar Kota Palu.
Bantuan Hibah dari FIP-II dimanfaatkan untuk pembangunan Rumah produksi,
pengadaan Oven,Mesin kemasan,plastic kemasan,freezer dll. Saat ini KPH Dolago
Tanggunung menjadi Mitra usaha utama dalam pengembangan usaha KTH
Harmonis Dolago.

198 Profi
Pro l Kelompok Tani Hutan Pelaksana Proyek For
ores
e t Invvest
stme
men
nt Progrram
am II (F
(FIP
P-I
- I)
Kesatuan
Pengelolaan
Hutan
Indonesia
Foto pemanenan nira bahan baku gula aren dan pengolahan Gula Aren dan rumah produksi bantuan FIP-II

Foto pengolahan gula semut KTH Harmonis Dolago

Foto. Produk Gula Semut KTH Harmoni Dolago

Prrofi
ofill Ke
Kelo
ompokk Tan
ni Hu
Huta
tan
n Pelaks
ksaana Proyek Forest Investment Program II (FIP-I
-II)
I)) 199
Kesatuan
Pengelolaan
Hutan
Indonesia
KTH Pangale Makmur

A. Gambaran Umum
z Nama Kelompok : KTH Pangale Makmur
z Alamat : Desa Sausu Torono, Kecamatan Sausu, Kabupaten Parigi Moutong,
Provinsi Sulawesi Tengah
z Nama Ketua Kelompok : Irsan
z Nomor Telpon : 0821-9443-1340
z Jumlah anggota kelompok : 56 Orang (Laki-laki : 47 Orang, Perempuan : 9
orang)
z Jarak dari Ibukota Kabupaten : 50 Km dari Kota Parigi

B. Kelola Kawasan
Luas hutan yang dikelola oleh KTH Pangale Makmur adalah seluas 112 Ha, yang
seluruhnya berada pada fungsi kawasan Hutan Produksi. Tutupan lahan
didominasi Lahan Terbuka. Pemanfaatan kawasan yang dilakukan adalah berupa
Agroforestry. Dalamrangka pengelolaan kawaan KTH Pangale Makmur telah pula
menyusun RKU.

C. Kelola Kelembagaan
KTH Pangale Makmur mengelola kawasan hutan dengan skema Perhutanan Sosial
Kemitraan Kehutanan dengan KPH Dolago Tanggunung dan sudah membuat
Naskah Kesepakatan Kerjasama (NKK). Dalam rangka memperkuat kelembagaan
KTH Pangale Makmur juga aktif mengadakan pertemuan rutin. KTH Pangale
Makmur juga telah membentuk KUPS antara lain mengusahakan komoditas Pala
dan Nilam.

D. Kelola Usaha
Jenis komoditas hasil hutan yang dimanfaatkan berupa Jabon, Pala dan Nilam.
Jumlah produksi rata-rata untuk Komoditas Minyak Nilam sudah bisa
memproduksi sebanyak 3.600 kg/Tahun. Usaha semakin berkembang setelah
dibantu oleh Program FIP-II berupa Penyulingan Minyak Atsiri Nilam mulai tahun
2019. Namun dari segi pemasaran saat ini masih dipasarkan melalui tengkulak.
Dari produksi minyak nilam pendapatan rata-rata/bulan sebesar Rp.
165.000.000,-.

200 Profi
Pro l Kelompok Tani Hutan Pelaksana Proyek For
ores
e t Invvest
stme
men
nt Progrram
am II (F
(FIP
P-I
- I)
Kesatuan
Pengelolaan
Hutan
Indonesia
Foto tanaman nilam di areal agroforestry KTH Pangale Makmur

Foto Sarana penyulingan minyak nilam bantuan FIP-II

Foto. Pembangunan sarana penyulingan nilam dan produk minyak nilam

Prrofi
ofill Ke
Kelo
ompokk Tan
ni Hu
Huta
tan
n Pelaks
ksaana Proyek Forest Investment Program II (FIP-I
-II)
I)) 201
Kesatuan
Pengelolaan
Hutan
Indonesia
KTH Rajawali
A. Gambaran Umum
z Nama Kelompok : KTH Rajawali
z Alamat : Desa Maleali, Kecamatan Sausu, Kabupaten Parigi Moutong,
Provinsi Sulawesi Tengah
z Nama Ketua Kelompok : Arfi Seran
z Nomor Telpon : 0822-9608-0631
z Jumlah anggota kelompok : 65 Orang (Laki-laki : 60 Orang, Perempuan : 5
orang)
z Jarak dari Ibukota Kabupaten : 70 Km dari Kota Parigi

B. Kelola Kawasan
Luas areal hutan yang dikelola KTH Rajawali adalah seluas 124 Ha yang
seluruhnya berada dalam fungsi kawasan Hutan Produksi dengan tutupan lahan
dominan adalah Lahan Terbuka. KTH rajawali melakukan Pemanfaatan kawasan
hutan dengan Agroforestry dan pemanfaatan Hasil Hutan Bukan Kayu antara lain
berupa Pala dan Nilam. Dalam rangka pengelolaan kawasan KTH Rajawali sudah
menyusun RKU

C. Kelola Kelembagaan
KTH Rajawali mengelola kawasan hutan dengan skema Perhutanan Sosial
Kemitraan Kehutanan dengan KPH Dolago Tanggunung dan sudah membuat
Naskah Kesepakatan Kerjasama (NKK) Nomor : 09./KD.M/IX/2018 tanggal 10
September 2018. Dalam rangka memperkuat kelembagaan KTH Rajawali juga
aktif mengadakan pertemuan rutin. KTH Pangale Makmur juga telah membentuk
KUPS antara lain mengusahakan komoditas Pala dan Nilam.

D. Kelola Usaha
Jenis komoditas hasil hutan yang dimanfaatkan adalah Komoditas Pala dan Nilam.
Jumlah produksi rata-rata/tahun untuk komoditas Pala sebanyak 1,5 Ton/Tahun,
sedangkan Komoditas Minyak Nilam dapat memproduksi 10 ton/Tahun.
Bantuan Hibah dari FIP-II berupa Penyulingan Minyak Atsiri dan Rumah Produksi
untuk pengembangan usaha komoditas Pala dan Nilam. Selain itu KTH Rajawali
juga mengusahakan sudah memproduksi produk olahan berupa Sirup Pala , Sari
Pala, dan Selai Pala yang dikemas dalam botol kemasan dengan Merk Dagang
King Nutmeg. Alat-alat yang digunakan secara umum masih sederhana dan
manual. Pemasaran masih dipasarkan di Pasar Lokal.

202 Profi
Pro l Kelompok Tani Hutan Pelaksana Proyek For
ores
e t Invvest
stme
men
nt Progrram
am II (F
(FIP
P-I
- I)
Kesatuan
Pengelolaan
Hutan
Indonesia
Foto potensi tanaman pala dan usaha pengolahan menjadi minuman sirup pala

Foto. Budidaya tanaman nilam dan pembangunan penyulingan nilam hibah FIP-II

Foto. Pembangunan sarana penyulingan nilam dan produksi sirup pala

Prrofi
ofill Ke
Kelo
ompokk Tan
ni Hu
Huta
tan
n Pelaks
ksaana Proyek Forest Investment Program II (FIP-I
-II)
I)) 203
Kesatuan
Pengelolaan
Hutan
Indonesia
KTH RIMBA RAYA

A. Gambaran Umum
z Nama Kelompok : KTH Rimba Raya
z Alamat : Desa Tanalanto, Kecamatan Torue, Kabupaten Parigi Moutong,
Provinsi Sulawesi Tengah
z Nama Ketua Kelompok : Bahar
z Nomor Telpon : 0852-4129-5972
z Jumlah anggota kelompok : 16 Orang (Laki-laki : 16 Orang, Perempuan : 0
orang)
z Jarak dari Ibukota Kabupaten : 20 Km dari Kota Parigi

B. Kelola Kawasan
Luas kawasan hutan yang dkelola oleh KTH Rimba raya adalah seluas 41,36 Ha,
seluruhnya berada pada fungsi kawsan hutan produksi. Tutupan lahan dominan
hutan primer. Pemanfaatan kawasan utama yang dilakukan berupa pemungutan
HHBK yaitu pengelolaan aren.

C. Kelola Kelembagaan
KTH Rimba Raya mengelola kawasan hutan dengan skema Perhutanan Sosial
Kemitraan Kehutanan dengan KPH Dolago Tanggunung dan sudah membuat
Naskah Kesepakatan Kerjasama (NKK). Dalam rangka memperkuat kelembagaan
KTH Rimba Raya juga aktif mengadakan pertemuan rutin. Pengesahan
Kelompok tani saat ini dengan SK Kepala Desa Nomor : 12 tahun 2018 tanggal 10
September 2018. KTH Rimba Raya juga telah membentuk KUPS antara lain
mengusahakan komoditas Gula Aren dan Gula Semut

D. Kelola Usaha
Jenis komoditas hasil hutan yang dimanfaatkan KTH Rimba Raya adalah aren.
Sebelum ada hibah FIP-II gula aren dipasarkan dalam bentuk gula batok. Pada
tahun 2020 KTH Rimba Raya mendapatkan bantuan Hibah FIP-II antara lain
membantu pengadaan arana dan prasarana produksi untuk pengembangan usaha
komoditas gula aren menjadi Gula semut antara lain berupa rumah produksi, oven,
dan alat-alat produksi lainnya. Saat ini produk gula semut telah dikemas dengan
baik. Adapun mitra usaha utama yaitu dengan KPH Dolago Tanggunung.

204 Profi
Pro l Kelompok Tani Hutan Pelaksana Proyek For
ores
e t Invvest
stme
men
nt Progrram
am II (F
(FIP
P-I
- I)
Kesatuan
Pengelolaan
Hutan
Indonesia
Foto Potensi hasil hasil hutan aren di KTH Rimba Raya

Foto. Rumah produksi bantuan FIP-II dan proses produksi pengolahan Aren menjadi gula semut di KTH Rimba Raya

Foto. Produk gula semut di KTH Rimba Raya

Prrofi
ofill Ke
Kelo
ompokk Tan
ni Hu
Huta
tan
n Pelaks
ksaana Proyek Forest Investment Program II (FIP-I
-II)
I)) 205
Kesatuan
Pengelolaan
Hutan
Indonesia
KTH Salubai Indah

A. Gambaran Umum
z Nama Kelompok : KTH Salubai Indah
z Alamat : Desa Air Panas Kecamatan Parigi Barat, Kabupaten Parigi Moutong,
Provinsi Sulawesi Tengah
z Nama Ketua Kelompok : ayub Mandak
z Nomor Telpon : 082193678309
z Jumlah anggota kelompok : 30 Orang (Laki-laki : 25 Orang, Perempuan :5
orang)
z Akses menuju lokasi : Rata- rata baik
z Jarak dari Ibukota Kabupaten : 10 Km dari Kota Parigi

B. Kelola Kawasan
Luas kawasan hutan yang dikelola oleh KTH Salubai Indah adalah seluas 85,59 Ha,
seluruhnya berada pada fungsi kawasan hutan produksi. Tutupan lahan dominan
lahan terbuka. Pemanfaatan kawasan utama yang dilakukan berupa agroforestry
dan pemungutan HHBK yaitu pengelolaan Tanaman Pala dan Gula Aren.

C. Kelola Kelembagaan
KTH Salubai Indah mengelola kawasan hutan dengan skema Perhutanan Sosial
Kemitraan Kehutanan dengan KPH Dolago Tanggunung dan sudah membuat
Naskah Kesepakatan Kerjasama (NKK). Dalam rangka memperkuat kelembagaan
KTH Salubai Indah aktif mengadakan pertemuan rutin. KTH Salubai Indah juga
telah membentuk KUPS Pala Lestari mengusahakan komoditas Pala.

D. Kelola Usaha
Jenis komoditas hasil hutan utama yang dimanfaatkan adalah Tanaman Pala dan
Nilam. Jumlah produksi rata-rata/tahun untuk Komoditas pala adalah sebanyak 21
Ton produksi dan Nilam produksi 10.000 liter/tahun. Usaha pengelolaan
komoditas ini dimulai tahun 2017. Pala diolah menjadi produk olahan yaitu dodol
pala, selei pala, sirup pala yan dikemas dalam kemasan Plastik dengan Merk
Dagang Dodol Pala Salubai. Omset penjualan per tahun sebesar Rp 25.000.000
dengan Pendapatan rata-rata/bulan sekitar Rp. 2.000.000,-. Bantuan Hibah dari
FIP-II diberikan berupa Rumah produksi, mesin pengupas biji pala, bibit,
alat-alat seperti Mesin pengupas biji pala, wajan dan kompor gas. Pemasaran
masih Lokal di Area Parigi dan juga ke Kota Palu.

206 Profi
Pro l Kelompok Tani Hutan Pelaksana Proyek For
ores
e t Invvest
stme
men
nt Progrram
am II (F
(FIP
P-I
- I)
Kesatuan
Pengelolaan
Hutan
Indonesia
Foto Potensi tanaman Pala yang melimpah di areal KTH Salubai

Foto pembangunan rumah produksi dan pengolahan dodol pala

Foto. Produk Dodol Pala KTH Salubai Indah

Prrofi
ofill Ke
Kelo
ompokk Tan
ni Hu
Huta
tan
n Pelaks
ksaana Proyek Forest Investment Program II (FIP-I
-II)
I)) 207
Kesatuan
Pengelolaan
Hutan
Indonesia
KTH Toata Mandiri

A. Gambaran Umum
z Nama Kelompok : KTH Toata Mandiri
z Alamat : Desa Olobaru, Kecamatan Parigi Selatan, Kabupaten Parigi
Moutong, Provinsi Sulawesi Tengah
z Nama Ketua Kelompok : SARMAN L. TJIMPOLO
z Nomor Telpon : 0812-4535-4119
z Jumlah anggota kelompok : 27 Orang (Laki-laki : 24 Orang, Perempuan :3
orang)
z Akses menuju lokasi : Aksesibilitas ke Lokasi Kulin KK baik, dapat ditempuh
melalui jalur Darat sejauh + 9 km menggunakan kendaraan roda 2 dan 4, dari
Ibukota Kabupaten Parigi Moutong. Dengan kondisi jalan baik sejauh 4 km
dapat di tempuh melalui jalur darat, dari Desa Olobaru. Dengan kondisi jalan
sedang sejauh 1 km menggunakan roda 2 dan kondisi jalan produksi sejauh
2 km dengan jalan kaki.
z Jarak dari Ibukota Kabupaten : ± 9 Km dari Kota Parigi

B. Kelola Kawasan
Luas kawasan hutan yang dikelola KTH Toata Mandiri adalah seluas ± 54,21 Ha,
seluruhnya berada pada Fungsi kawasan Hutan Produksi ± 54,21 Ha. Tutupan
lahan dominan Lahan Terbuka. Pemanfaatan kawasan yang dilakukan :
Agroforestry
Dalam rangka pengelolaan kawasan KTH Toata Mandiri sudah juga menyusun
RKU.

C. Kelola Kelembagaan
KTH Toata Mandiri mengelola kawasan hutan dengan skema Perhutanan Sosial
Kemitraan Kehutanan dengan KPH Dolago Tanggunung dan sudah membuat
Naskah Kesepakatan Kerjasama (NKK). Kemitraan Kehutanan antara KTH Toata
Mandiri dengan KPH Dolago Tanggunung telah mendapat Surat Keputusan
Pengakuan dan Perlindungan Kemitraan Kehutanan dari Menteri LHK dengan
Nomor SK : SK.10828/MENLHK-PSKL/PKPS/PSL.0/12/2019 Tanggal 31
Desember 2019. disamping itu KTH Toata Mandiri telah membentuk KUPS. Dalam
rangka memperkuat kelembagaan KTH Tuladanggi juga rutin mengadakan
pertemuan rutin.

D. Kelola Usaha
Jenis komoditas hasil hutan yang dimanfaatkan adalah Durian, Jahe dan Pisang
Tanduk. Jumlah produksi komoditas utama yaitu durian tahun rata-rata sebanyak
6000 kg/Tahun. Tahun 2021 KTH Toata Mandiri memulai usaha pengolahan
produk olahan Dodol Durian. Pendapatan rata-rata/bulan Rp. 17.000.000.
Bantuan Hibah dari FIP-II berupa Mesin Penghancur Jahe, Mesin Pendingin Durian
(1 Ton) dan Rumah Produksi.

208 Profi
Pro l Kelompok Tani Hutan Pelaksana Proyek For
ores
e t Invvest
stme
men
nt Progrram
am II (F
(FIP
P-I
- I)
Kesatuan
Pengelolaan
Hutan
Indonesia
Foto Potensi tanaman durian dan penanaman durian oleh KTH Toata Mandiri

Foto pembangunan Rumah produksi dan usaha pengolahan durian

Foto. Produk dodol durian KTH Toata Mandiri

Prrofi
ofill Ke
Kelo
ompokk Tan
ni Hu
Huta
tan
n Pelaks
ksaana Proyek Forest Investment Program II (FIP-I
-II)
I)) 209
Kesatuan
Pengelolaan
Hutan
Indonesia
210 Profi
Pro l Kelompok Tani Hutan Pelaksana Proyek For
ores
e t Invvest
stme
men
nt Progrram
am II (F
(FIP
P-I
- I)
Kesatuan
Pengelolaan
Hutan
Indonesia

Anda mungkin juga menyukai