1. Provisioning Services, yaitu jasa atau pelayanan (produk) yang disediakan secara
langsung oleh sebuah ekosistem seperti makanan, raw material (bahan baku), air
tawar, energi, sumber ikan hias, sumberdaya genetik, dan sumber obat-obatan.
2. Regulating Services, yaitu manfaat yang diperoleh dari regulasi proses ekosistem.
Misalnya seperti penyerapan karbon dan pengaturan iklim, dekomposisi limbah
dan detoksifikasi, pengontrolan bencana, pemurnian air dan udara, pencegahan
erosi dan memelihara kesuburan tanah, pengendalian hama dan penyakit, kontrol
biologi, serta penyerbukan tanaman.
3. Cutural Services, yaitu manfaat non material diperoleh dari ekosistem melalui
pengayaan spiritual seperti perkembangan kognitif, refleksi, rekreasi, pengalaman
estetika (budaya, spiritual dan sejarah), pengalaman ilmu pengetahuan dan
pendidikan.
4. Supporting Services, yaitu jasa ekosistem yang diperlukan untuk produksi semua
layanan ekosistem lainnya, dengan kata lain dibutuhkan agar semua jasa atau
pelayanan ekosistem dapat tersedia. Seperti menyediakan habitat, produktivitas
primer (proses produksi biological seperti fotosintesis) dan pembentkan tanah,
serta siklus nutrisi. Layanan ini memungkinkan bagi ekosistem untuk menyediakan
layanan seperti persediaan makanan, regulasi banjir dan pemurnian air.
Namun dengan seiring perjalanan waktu, terjadi perubahan-perubahan dari konsep yang
telah ditetapkan oleh MEA. The Economics of Ecology and Biodiversity/TEEB
(2010) menghapuskan supporting service dan menggantinya dengan habitat service
dengan alasan bahwa hal ini dilakukan untuk mencegah perhitungan ganda dalam
menilai ekosistem. Selanjutnya Burkhard et al. (2012) menggunakan istilah
Ecological Integrity untuk komponen supporting service.
Jika dikaitkan dengan 3 pilar pembangunan kelautan dan perikanan yang mencakup
kedaulatan, keberlanjutan, serta kemakmuran maka ES merupakan hal yang perlu
dipertimbangkan dalam konteks pembangunan kelautan dan perikanan. Bagaimana tidak
karena aktivitas pembangunan kelautan dan perikanan sangat bersinggungan dengan
ekosistem. Namun demikian bukan berarti semua aktivitas pembangunan menjadi ‘haram’
dalam rangka pelestarian lingkungan akan tetapi yang kemudian perlu kita renungkan adalah
apakah aktivitas kita dalam memanfaatkan dan mengelola sumberdaya kelautan dan
perikanan mengecilkan nilai/keuntungan ekosistem itu atau memperbesarnya.
Keberadaan Ecosystem Services (ES) terkadang tidak disadari oleh manusia karena
tidak adanya rasa memiliki. ES sebagai barang atau properti milik umum menjadi tidak
berharga dan diacuhkan sehingga kita tidak pernah mempertanyakan besarnya nilai kerugian
dari kerusakan sebuah ekosistem akibat pembangunan atau aktivitas pengelolaan yang
dilakukan. Ketidak pedulian tersebut menjadi lumrah karena keuntungan/nilai ekonomi yang
diberikan oleh pembangunan atau aktivitas pengelolaan itu langsung terasa oleh manusia
meskipun kerugian besar jangka panjang yang diterima. Aktivitas manusia akan
menyebabkan perubahan pada ekosistem yang di dalamnya ada terkandung keanekaragaman
hayati dan kemudian akan berpengaruh terhadap kehidupan manusia itu sendiri, terutama dari
aspek kesejahteraan. Akan tetapi bukan hanya aktivitas manusia yang menyebabkan
perubahan ekosistem, namun faktor sosial, ekonomi dan budaya juga ikut berperan.
Contoh sederhana yang terjadi dewasa ini adalah dengan menggunakan alat tangkap
ikan yang merusak memang akan memberikan hasil ekonomis yang lumayan saat ini tapi
pernahkah kita menghitung berapa nilai kerugian rusaknya terumbu karang ? hilangnya nilai
estetika yang menyebabkan matinya bisnis pariwisata ? hilangnya fungsi penahan erosi yang
menyebabkan rusaknya pemukiman? Hilangnya suatu habitat karena individu di setiap
generasinya menjadi korban pengrusakan? dan sebagainya.
Mungkin sudah saatnya sebelum melakukan aktivitas di sektor kelautan dan perikanan
kita bertanya “apakah seimbang antara nilai ekonomi yang diterima dengan nilai ekonomi
ekosistem yang hilang akibat aktivitas kita ?”
Beberapa contoh lain dari ekosistem service yang ada pada beberapa ekosistem, seperti: