Anda di halaman 1dari 6

Nama : Inka Karisma Indah

NIM : E1A022111
Kelas :3D

SOAL TUGAS MATERI BATANG:

1. Dimana klorenkim biasanya terdapat pada batang?


Jawab :
Klorenkim biasanya terdapat pada batang muda, tepatnya di bawah
epidermis. Klorenkim juga dapat ditemukan pada batang tua, tetapi jumlahnya
lebih sedikit. Klorenkim merupakan jaringan parenkim yang mengandung klorofil,
sehingga memiliki warna hijau. Klorofil berfungsi untuk menyerap cahaya
matahari untuk proses fotosintesis. Fotosintesis merupakan proses pembuatan
makanan oleh tumbuhan dengan menggunakan energi cahaya matahari.
Klorenkim pada batang berfungsi untuk membantu fotosintesis pada tumbuhan.
Selain itu, klorenkim juga berfungsi untuk memperkuat batang tumbuhan.
Berikut adalah beberapa contoh tumbuhan yang memiliki klorenkim pada
batangnya:
 Euphorbia tirucalli
 Opuntia ficus-indica
 Ricinus communis
 Pereskia aculeata
 Cereus hexagonus
Pada batang muda, klorenkim biasanya ditemukan di korteks batang.
Korteks adalah lapisan terluar dari batang yang terdiri dari berbagai jaringan,
termasuk klorenkim. Klorenkim pada korteks batang berperan penting dalam
fotosintesis. Pada batang tua, klorenkim biasanya ditemukan di bagian korteks
yang masih hidup. Klorenkim pada batang tua juga berperan penting dalam
fotosintesis, tetapi jumlahnya lebih sedikit dibandingkan dengan klorenkim pada
batang muda. Selain pada batang, klorenkim juga dapat ditemukan pada bagian
lain tumbuhan, seperti daun, tangkai daun, dan buah.

2. Apa perbedaan korteks dan stele?


Jawab :
Korteks dan stele adalah dua lapisan utama yang terdapat pada batang
tumbuhan. Korteks terletak di bagian terluar dari batang, sedangkan stele terletak
di bagian terdalam. Korteks terdiri dari berbagai jaringan, termasuk jaringan
parenkim, sklerenkim, dan kolenkim. Jaringan parenkim adalah jaringan yang
paling banyak ditemukan pada korteks. Jaringan parenkim berfungsi untuk
menyimpan cadangan makanan, memperkuat batang, dan membantu fotosintesis.
Sklerenkim adalah jaringan yang terdiri dari sel-sel yang telah mengeras.
Sklerenkim berfungsi untuk memperkuat batang. Kolenkim adalah jaringan yang
terdiri dari sel-sel yang tersusun tidak beraturan. Kolenkim berfungsi untuk
memperkuat batang. Stele terdiri dari berkas pengangkut, empulur, dan
perikambium. Berkas pengangkut terdiri dari xilem dan floem. Xilem berfungsi
untuk mengangkut air dan mineral dari akar ke daun. Floem berfungsi untuk
mengangkut hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tumbuhan.
Empulur adalah jaringan yang terdiri dari sel-sel parenkim. Empulur
berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan. Perikambium adalah lapisan sel
yang berada di luar stele. Perikambium berfungsi untuk menghasilkan jaringan
baru pada batang.
Jadi, Korteks dan stele adalah dua lapisan utama yang terdapat pada
batang tumbuhan. Korteks terletak di bagian terluar dari batang, sedangkan stele
terletak di bagian terdalam. Korteks terdiri dari berbagai jaringan, termasuk
jaringan parenkim, sklerenkim, dan kolenkim. Stele terdiri dari berkas
pengangkut, empulur, dan perikambium.

3. Jaringan apa yang mungkin mengalami dilatasi? Mengapa terjadi dilatasi?


Jawab :
Jaringan tumbuhan yang mungkin mengalami dilatasi adalah jaringan
parenkim. Jaringan parenkim adalah jaringan yang terdiri dari sel-sel yang hidup
dan memiliki ruang antar sel yang luas. Ruang antar sel ini memungkinkan sel-sel
parenkim untuk mengembang dan mengecil. Dilatasi pada jaringan parenkim
dapat terjadi karena beberapa faktor, antara lain:
 Penambahan air. Sel-sel parenkim dapat mengembang karena menyerap air
dari lingkungannya. Penambahan air ke dalam sel-sel parenkim akan
meningkatkan tekanan turgor, yaitu tekanan yang dihasilkan oleh air yang
terkandung di dalam sel. Tekanan turgor inilah yang menyebabkan sel-sel
parenkim mengembang.
 Penambahan karbohidrat. Sel-sel parenkim juga dapat mengembang
karena menyerap karbohidrat dari hasil fotosintesis. Karbohidrat yang
diangkut oleh floem akan disimpan di sel-sel parenkim. Penambahan
karbohidrat ke dalam sel-sel parenkim akan meningkatkan tekanan osmotik,
yaitu tekanan yang disebabkan oleh perbedaan konsentrasi zat terlarut antara
sel dan lingkungannya. Tekanan osmotik inilah yang menyebabkan sel-sel
parenkim mengembang.
 Perubahan suhu. Sel-sel parenkim juga dapat mengembang karena
perubahan suhu. Suhu yang tinggi akan menyebabkan air di dalam sel-sel
parenkim mengembang. Hal ini akan meningkatkan tekanan turgor dan
menyebabkan sel-sel parenkim mengembang.
Dilatasi pada jaringan parenkim memiliki beberapa fungsi, antara lain:
 Membantu tumbuhan untuk menyerap air dan mineral. Dilatasi pada
sel-sel parenkim di akar akan membantu tumbuhan untuk menyerap air dan
mineral dari tanah.
 Membantu tumbuhan untuk menyimpan cadangan makanan. Dilatasi
pada sel-sel parenkim di batang dan daun akan membantu tumbuhan untuk
menyimpan cadangan makanan, seperti karbohidrat dan protein.
 Membantu tumbuhan untuk beradaptasi dengan perubahan
lingkungan. Dilatasi pada sel-sel parenkim dapat membantu tumbuhan
untuk beradaptasi dengan perubahan lingkungan, seperti perubahan suhu dan
tekanan.

4. Apa perbedaan berkas pengangkut kolateral terbuka dengan bikolateral?


Jawab :
Berkas pengangkut kolateral terbuka dan bikolateral adalah dua jenis berkas
pengangkut yang terdapat pada batang tumbuhan. Kedua jenis berkas pengangkut
ini memiliki perbedaan dalam hal letak xilem dan floem.
Berkas pengangkut kolateral terbuka : Berkas pengangkut kolateral terbuka
memiliki xilem yang terletak di tengah, sedangkan floem terletak di sebelah luar
xilem. Di antara xilem dan floem terdapat kambium. Kambium adalah lapisan sel
yang dapat menghasilkan sel-sel baru, termasuk sel-sel xilem dan floem.
Berkas pengangkut bikolateral : Berkas pengangkut bikolateral memiliki xilem
yang terletak di tengah, sedangkan floem terletak di kedua sisi xilem. Di antara
xilem dan floem terdapat kambium.

5. Sebutkan tumbuhan yang mempunyai berkas pengangkut tipe bikolateral!


Jawab :
Tumbuhan yang mempunyai berkas pengangkut tipe bikolateral adalah tumbuhan
monokotil. Tumbuhan monokotil adalah tumbuhan yang memiliki satu daun
lembaga. Contoh tumbuhan monokotil yang mempunyai berkas pengangkut tipe
bikolateral adalah:
 Padi
 Jagung
 Gandum
 Kelapa
 Pisang
 Bambu

6. Jelaskan perbedaan penebalan sekunder tumbuhan Monokotil dan dikotil!


Jawab :
Pada tumbuhan monokotil, penebalan sekunder terjadi pada jaringan parenkim
dan sklerenkim. Jaringan parenkim akan membelah dan membentuk sel-sel baru.
Sel-sel baru ini akan terisi oleh air dan zat-zat makanan. Hal ini menyebabkan
batang menjadi lebih besar dan kuat.
Pada tumbuhan dikotil, penebalan sekunder terjadi pada kambium. Kambium
adalah lapisan sel yang dapat menghasilkan sel-sel baru, termasuk sel-sel xilem
dan floem. Sel-sel xilem yang dihasilkan oleh kambium akan tersusun di sebelah
dalam, sedangkan sel-sel floem yang dihasilkan oleh kambium akan tersusun di
sebelah luar. Hal ini menyebabkan batang menjadi lebih besar dan kuat, serta
memiliki lingkaran tahun.

7. Beri keterangan tentang teori stele!


Jawab :
Teori stele adalah teori yang menjelaskan tentang struktur dan
perkembangan stele pada batang tumbuhan. Teori ini dikemukakan oleh Karl
Wilhelm von Nägeli pada tahun 1858. Menurut teori stele, stele adalah jaringan
yang terdiri dari berkas pengangkut, empulur, dan perikambium. Berkas
pengangkut terdiri dari xilem dan floem. Empulur adalah jaringan yang terdiri dari
sel-sel parenkim. Perikambium adalah lapisan sel yang berada di luar stele.
Teori stele menjelaskan bahwa stele terbentuk dari tiga lapisan sel yang berbeda,
yaitu:
 Lapisan prokambium. Lapisan prokambium adalah lapisan sel yang
belum terspesialisasi. Lapisan ini akan berkembang menjadi xilem, floem,
dan perikambium.
 Lapisan xilem. Lapisan xilem adalah lapisan yang terdiri dari sel-sel yang
berfungsi untuk mengangkut air dan mineral dari akar ke daun.
 Lapisan floem. Lapisan floem adalah lapisan yang terdiri dari sel-sel yang
berfungsi untuk mengangkut hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian
tumbuhan.
Berkas pengangkut pada stele dapat disusun secara konsentris atau akonsentris.
Berkas pengangkut yang disusun secara konsentris memiliki xilem yang terletak
di tengah, sedangkan floem terletak di sebelah luar xilem. Berkas pengangkut
yang disusun secara akonsentris memiliki xilem dan floem yang tersusun secara
acak.

8. Jelaskan perbedaan antara sifonostele dan diktiostele!


Jawab :
Sifonostele dan diktiostele adalah dua jenis stele yang terdapat pada batang
tumbuhan. Kedua jenis stele ini memiliki perbedaan dalam hal struktur dan
fungsinya.
Sifonostele adalah stele yang memiliki xilem dan floem yang tersusun secara
konsentris. Sifonostele dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu:
 Protostele. Protostele adalah sifonostele yang memiliki xilem yang
terletak di tengah, sedangkan floem terletak di sebelah luar xilem.
 Eustele. Eustele adalah sifonostele yang memiliki xilem yang tersusun
melingkar, sedangkan floem terletak di antara xilem.
Sifonostele berfungsi untuk mengangkut air dan mineral dari akar ke daun, serta
mengangkut hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tumbuhan.
Diktiostele adalah stele yang memiliki xilem dan floem yang tersusun secara
akonsentris. Diktiostele dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu:
 Atactostele. Atactostele adalah diktiostele yang memiliki xilem dan floem
yang tersusun secara acak.
 Pectostele. Pectostele adalah diktiostele yang memiliki xilem yang
tersusun melingkar, sedangkan floem terletak di antara xilem.
Diktiostele berfungsi untuk mengangkut air dan mineral dari akar ke daun, serta
mengangkut hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tumbuhan.

9. Apa arti stele yang umum terdapat pada tumbuhan Monokotil?


Jawab :
Tumbuhan monokotil adalah tumbuhan yang memiliki satu daun lembaga.
Tumbuhan monokotil umumnya memiliki stele berbentuk sifonostele. Sifonostele
pada tumbuhan monokotil terdiri dari xilem yang terletak di tengah, sedangkan
floem terletak di sebelah luar xilem.
Berikut adalah beberapa contoh tumbuhan monokotil yang memiliki stele
berbentuk sifonostele:
 Padi
 Jagung
 Gandum
 Kelapa
 Pisang
 Bambu
Pada tumbuhan monokotil, stele tidak mengalami penebalan sekunder. Hal ini
disebabkan oleh ketiadaan kambium pada tumbuhan monokotil.
10. Bagaimana sifat-sifat stele penyusun empulur?
Jawab :
Empulur adalah jaringan yang terdiri dari sel-sel parenkim. Empulur berfungsi
untuk menyimpan cadangan makanan, seperti karbohidrat dan protein.
Berikut adalah sifat-sifat stele penyusun empulur:
 Berbentuk sel-sel parenkim
 Memiliki dinding sel yang tipis
 Memiliki ruang antar sel yang luas
 Memiliki vakuola yang besar

11. Dimanakah serabut sklerenkim biasanya terdapat pada batang?


Jawab :
Serat sklerenkim biasanya terdapat pada bagian korteks dan stele batang. Serabut
sklerenkim berfungsi untuk memperkuat batang.
Berikut adalah letak serabut sklerenkim pada batang:
Korteks
 Serabut sklerenkim pada korteks umumnya berbentuk memanjang dan
tersusun secara longitudinal.
 Serabut sklerenkim pada korteks berfungsi untuk memperkuat batang dan
menahan tekanan dari luar.
Stele
 Serabut sklerenkim pada stele umumnya berbentuk pendek dan tersusun
secara radial.
 Serabut sklerenkim pada stele berfungsi untuk memperkuat stele dan
menahan tekanan dari dalam.

12. Pada batang yang telah tua, fungsi epidermis sebagai jaringan pelindung
akan digantikan oleh jaringan apa?
Jawab :
Pada batang yang telah tua, fungsi epidermis sebagai jaringan pelindung akan
digantikan oleh jaringan periderm. Periderm adalah jaringan yang terdiri dari sel-
sel gabus, felogen, dan feloderm.
Sel-sel gabus adalah sel-sel yang mati dan tersusun rapat. Sel-sel gabus berfungsi
untuk melindungi batang dari kerusakan.
Felogen adalah jaringan yang menghasilkan sel-sel gabus. Felogen berfungsi
untuk menghasilkan sel-sel gabus baru untuk menggantikan sel-sel gabus yang
mati.
Feloderm adalah jaringan yang terletak di bawah felogen. Feloderm berfungsi
untuk menghasilkan sel-sel parenkim dan sklerenkim.

13. Dibagian korteks dan stele biasanya terdapat idioblas, beri beberapa contoh!
Jawab :
Idioblas adalah sel-sel yang memiliki bentuk dan fungsi yang khas. Idioblas dapat
ditemukan pada korteks dan stele.
Berikut adalah beberapa contoh idioblas pada korteks dan stele:
 Korteks :
Sel-sel minyak
Sel-sel kristal
Sel-sel lendir
 Stele :
Sel-sel lendir
Sel-sel kristal
Sel-sel idioblas lainnya
Berikut adalah penjelasan singkat tentang masing-masing contoh idioblas:
Sel-sel minyak : merupakan sel-sel yang mengandung minyak.
Fungsinya untuk menyimpan cadangan makanan.
Sel-sel kristal : merupakan sel-sel yang mengandung kristal.
Fungsinya untuk memperkuat batang dan menyimpan cadangan makanan.
Sel-sel lendir : merupakan sel-sel yang mengandung lendir.
Fungsinya untuk melindungi batang dari serangan hama dan penyakit.

14. Sebutkan bentuk-bentuk idioblas yang terdapat pada batang!


Jawab :
Idioblas adalah sel-sel yang memiliki bentuk dan fungsi yang khas. Idioblas dapat
ditemukan pada korteks dan stele.
Berikut adalah beberapa bentuk-bentuk idioblas yang terdapat pada batang:
 Sel-sel minyak merupakan sel-sel yang mengandung minyak. Bentuk
selnya bervariasi, tetapi umumnya berbentuk bulat atau oval.
 Sel-sel kristal merupakan sel-sel yang mengandung kristal. Bentuk selnya
bervariasi, tergantung pada jenis kristal yang dikandungnya.
 Sel-sel lendir merupakan sel-sel yang mengandung lendir. Bentuk selnya
bervariasi, tetapi umumnya berbentuk bulat atau oval.
Selain bentuk-bentuk di atas, masih terdapat beberapa bentuk idioblas lainnya,
seperti:
 Sel-sel batu merupakan sel-sel yang mengandung silika. Bentuk selnya
bervariasi, tetapi umumnya berbentuk bulat atau oval.
 Sel-sel tannin merupakan sel-sel yang mengandung tannin. Bentuk selnya
bervariasi, tetapi umumnya berbentuk bulat atau oval.
 Sel-sel raphides merupakan sel-sel yang mengandung raphides. Raphides
adalah kristal kalsium oksalat berbentuk jarum.
 Sel-sel idioblas lainnya terdapat beberapa jenis idioblas lainnya yang
memiliki bentuk dan fungsi yang khas.

15. Pada batang yang telah mengalami penebalan sekunder, di bagian manakah
letak xilem dan floem primer?
Jawab :
Pada batang yang telah mengalami penebalan sekunder, xilem dan floem
primer akan terdorong ke arah dalam. Xilem primer akan tersusun di bagian
tengah batang, sedangkan floem primer akan tersusun di sebelah luar xilem
primer. Penebalan sekunder terjadi pada tumbuhan dikotil. Pada tumbuhan dikotil,
terdapat kambium yang terletak di antara xilem dan floem primer. Kambium akan
menghasilkan sel-sel baru, termasuk sel-sel xilem dan floem. Sel-sel xilem yang
dihasilkan oleh kambium akan tersusun di sebelah luar xilem primer, sedangkan
sel-sel floem yang dihasilkan oleh kambium akan tersusun di sebelah luar floem
primer. Dengan demikian, pada batang yang telah mengalami penebalan sekunder,
xilem dan floem primer akan terdorong ke arah dalam, sedangkan xilem dan floem
sekunder akan tersusun di bagian luar batang.

Anda mungkin juga menyukai