Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan Rahmat, Hidayat, serta Inayah-Nya,
kami masih dapat diberi nikmat iman dan sehat sehingga mampu menyelesaikan laporan
analisis kesenjangan antara ketercapaian target program supervisi akademik SMA Negeri
Tamanan Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2020/2021 sebagai Pelengkap Program Kerja
Tahunan Kepala Sekolah.
Akhirnya kami sampaikan ucapan terima kasih pada semua pihak yang telah
memberikan dukungan, dengan harapan semoga laporan ini bermanfaat bagi kita semua.
Aminn
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pelaksanaan supervisi oleh kepala sekolah mempunyai fungsi yang sangat penting di
dalam mendorong guru untuk melakukan proses pembelajaran yang mampu
menumbuhkan berfikir kritis, kreatif, inovatif, cakap menyelesaikan masalah dan
mempunyai naluri kewirausahaan bagi siswa sebagai produk suatu sistem pendidikan.
Untuk dapat mencapai kompetensi tersebut kepala sekolah diharapkan dapat melakukan
pengawasan akademik yang didasarkan pada metode dan teknik supervisi yang tepat
sesuai dengan kebutuhan guru.
Kinerja guru yang optimal, memerlukan supervisi kepala sekolah terutama dalam
melaksanakan tugas pokok guru. Jadi yang menjadi sasaran utama dalam supervisi kepala
sekolah adalah tugas pokok guru yaitu mulai dari hal perencanaan pembelajaran,
kemudian pelaksanaan yaitu pengelolaan kelas, penyajian materi apa sudah sesuai dengan
rencana atau belum, penggunaan media pembelajaran sampai pada evaluasi dan tindak
lanjut perbaikan dan pengayaan. Supervisi yang dilakukan oleh kepala sekolah
dimaksudkan untuk meningkatkan kinerja guru SMA Negeri Tamanan dalam pelaksanaan
pembelajaran. Analisis supervisi tersebut disusun berdasarkan tugas kepala sekolah
selaku supervisor agar tercapai indikator-indikator kinerja guru yang telah ditetapakan.
Guru selaku pengajar mampu memberikan kinerja yang baik sehingga tercapailah proses
mengajar yang optimal terhadap siswa dan peningkatan kemajuan pembelajaran.
B. Dasar/Landasan Hukum
1. UUD 1945 Pasal 31 ayat 1 tentang Hak Warga Negara mendapat Pendidikan.
2. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
3. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Pendidikan Nasional.
4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 12 Tahun 2007 tentang Standar
Pengawas Sekolah/Madrasah.
5. Notulen hasil Rapat Dinas Awal Tahun tentang Pembagian Tugas dalam Kegiatan
Belajar Mengajar, BP/BK dan Tugas Tambahan, serta penyampaian informasi
kedinasan tentang pelaksanaan Supervisi Akademik Tahun Pelajaran 2020/2021
C. Tujuan
Tujuan pelaksanaan kegiatan ini adalah untuk menganalisis kesenjangan antara
target program supervisi dan laporan hasil supervisi sehingga diketahui ketercapaian
peningkatan kompetensi guru dalam proses belajar mengajar.
BAB II. ANALISIS HASIL SUPERVISI PEMBELAJARAN
Dalam pelaksanaan supervisi mengacu pada pedoman Penilaian Kinerja Guru (PK
Guru) terdiri dari 4 Kompetensi dengan 78 indikator. Pada masing-masing indikator telah
ditentukan skor penilaiannya sehingga memudahkan dalam menentukan nilainya. Hasil
supervisi pelaksanaan pembelajaran adalah seperti pada tabel berikut:
Nilai
No Nama Guru Kategori
Supervisi
Berdasarkan hasil pelaksanaan supervisi persiapan dan pelaksanaan di atas maka hasil
tersebut dapat ditabulasikan dan diuraikan sebagai berikut:
2 Baik 9 82 3 75 14 87.5 27 84
Jumlah 11 35 4 13 16 52 33 100
Hasil analisis data tersebut menggambarkan bahwa sebagian besar guru SMA Negeri
Tamanan pada tahun pelajaran 2020/2021 dapat melaksanakan pembelajaran dengan baik
sebesar 84% dan amat baik yakni sebesar 16%. Data tersebut menggambarkan bahwa
kemampuan mengajar guru pada SMA Negeri Tamanan pada tahun pelajaran 2020/2021
lebih baik dari tahun sebelumnya. Berdasar hasil di atas terlihat ada kesenjangan pada nilai
baik (70 – 85) dengan nilai yang diharapkan yaitu baik pada rentang atas (78 – 85) sedangkan
baik rentang bawah ( 70 – 77). Nilai baik pada rentang atas sebanyak 17 (65%) guru
sedangkan nilai baik rentang bawah sebanyak 9 guru (35%). Dari analisis ini diperlukan suatu
tindak lanjut agar terjadi peningkatan proses mengajar dari guru sehingga diharapkan terjadi
peningkatan hasil belajar siswa. Harapannya di semester selanjutnya ada peningkatan nilai
baik di level tinggi dengan prosentase minimal 75%.
Tidak lanjut supervisi akademik diawali kepala sekolah dengan cara memberikan
umpan balik kepada guru berdasarkan catatan kepala sekolah dan data yang telah terekam
dalam lembar observasi. Umpan balik dari kepala sekolah dapat membantu kedua pihak
dalam melaksanakan tindak lanjut supervisi. Penyampaian umpan balik kepada guru
diupayakan dalam komunikasi yang terbuka, wajar, demokratis dan tidak menimbulkan
ketegangan. Suasana komunikasi yang kondusif akan mendorong guru memperbaiki
penampilan kinerjanya. Riset kekinian telah banyak di teliti berdasarkan pendekatan supervisi
yang tidak hanya memotivasi guru secara reflektif tentang mengajarnya tetapi juga
mengstimulasi guru-guru untuk menguji praktek pedagogik yang secara langsung memberi
pengaruh motivasi siswa. Sehingga tujuan supervisi akademik ataupun supervisi
pembelajaran bermuara pada peningkatan prestasi siswa dan mutu sekolah.
BAB III
PENUTUP
sehingga pengertian ideal tersebut, selama ini dalam praktiknya masih jauh dari
harapan. Dalam proses feedback pascasupervisi, kepala sekolah kurang cepat memberikan
tanggapan atau saran kepada guru Background disiplin ilmu kepala sekolah ikut
mendukung/memperkuat supervisi yang dilakukan. Dorman, Aldridge dan Fraser (2006:906-
915), dalam penelitiannya yang didasarkan hasil studi selama 30 tahun memperkuat
keyakinan bahwa kualitas lingkungan di sekolah memiliki pengaruh signifikan terhadap
belajar siswa. Artinya, siswa belajar lebih baik lagi ketika mereka merasakan lingkungan
yang positif. Guru dituntut mengkreasi pembelajaran, melalui penerapan “active learning”
penerapan ini membutuhkan kemampuan guru yang komprehensif. Pada pembelajaran
kontekstual, guru pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan berperan sebagai fasilitator,
dan pembeljaran lebih berpusat kesiswa. Penerapan ini kedepan akan merubah konsep
supervisi yang selama ini terjadi. Hal itu membutuhkan tipe supervisi yang lebih memusatkan
diri pada pengembangan profesi guru dan bakat guru. Guru-guru dibina agar dapat memimpin
dirinya, tidak banyak tergantung pada pengarahan supervisor. Lebih percaya kepada sumber-
sumber yang dapat mendukung kapabilitasnya sebagai guru profesional (Pidarta, 2009: 82-
86). Bekenaan dengan hal ini, maka konsep supervisi akan lebih berpusat pada kemampuan
guru yang dapat mendukung profesi. Supervisi juga dipandang sebagai suatu usaha untuk
memberikan pelayanan perbaikan situasi pembelajaran yang direncanakan secara hati-hati
dan titik berat pada supervisi adalah kepala sekolah,dengan kata lain supervisor terhadap guru
dan tenaga kependidikan yang ada di sekolah adalah kepala sekolah. Kepala sekolah
dipandang sebagai petugas yang harus menjalankan supervisi kepada guru-guru di bawah
pimpinannya secara baik. dan adapun Supervisi Kepala Sekolah, berdasarkan hasil analisis
statistik deskriptif mengenai pelaksanaan Supervisi Kepala Sekolah terhadap guru-guru,
diperoleh 8 orang (33,3%) nilai tertinggi. Hal ini memberikan gambaran supervisikepala
sekolah terhadap kinerja guru pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan berada pada
kategori “rendah”. Pelaksanaan supervisi kepala sekolah dengan indikatorindikator
perencanaan supervisi, pelaksanaan supervisi, evaluasi, pelaksanaan supervisi dan program
tindak lanjut masih belum terlaksana dengan baik. Hal ini menunjukkan kepala sekolah
kurang memberikan bimbingan dan bantuan dibidang pengajaran pendidikan jasmani,
olahraga dan kesehatan faktor lain juga bisa dikarenakan kepala sekolah yang berlatar
belakang bukan dari tenaga pendidik penjasorkes, sehingga kurang memahami pemberian
pengarahan dan bimbingan terharap guru yang bersangkutan, kepala sekolah hanya
SPORTIVE. e-ISSN: 2597-7016 dan p-ISSN: 2595-4055 32 memberikan supervisi kepada
guru-guru secara umum saja hal itu diperkuat dari tambahan data wawancara secara bebas
yang diberikan oleh kepala sekolah. Kinerja guru yang maksimal adalah pengajaran yang
diberikan oleh seorang guru secara utuh dan sepenuhnya, Menurut Hamalik (2001: 135)
berpendapat bahwa, “guru yang baik akan berusaha sedapat mungkin agar pelaksanaan
pembelajaran berhasil” sedangkan menurut Depatemen Pendidikan dan Kebudayaan
Direktorat Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Sarana Pendidikan (1996- 1997: 35),
“tugas guru sebagai pendidik dan pengajar dalam pelaksanaan perencanaan pembelajaran
adalah menyusun perangkat program pengajaran”. Perangkat pembelajaran inilah yang
menjadi komponen merupakan tumpuan para guru pendidikan jasmani olahraga dan
kesehatan dalam melaksanakan tugasnya sebagai pendidik. Hasil analisis statistik deskriptif
mengenai kinerja guru pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan diperoleh 15 orang
(62,5%) data tertinggi. Hal ini memberikan gambaran bahwa kinerja guru pendidikan
jasmani, olahraga dan kesehatan dalam melaksanakan tugas pembelajaran berada pada
kategori “sedang” berarti guru-guru belum melaksanakan proses pembelajarannya dengan
baik atau dalam kategori cukup. Yang mana indikator-indikator : menyusun perangkat
pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, melakukan penilaian dan program tindak lanjut
tidak terlaksana seutuhnya . Hal ini menjelaskan berarti guru penjas belum menunjukkan
kemampuan kerja, atau keterampilan kerja dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab
sehari-hari sesuai dengan profesinya. Maka pada intinya Keberhasilan dan kegagalan seorang
guru dalam menjalankan tugas pendidikan dan pembelajaran sangat ditentukan oleh adanya
dorongan yang kuat dari motivasi kinerja guru. Kepala sekolah sebagai pemimpin di sekolah
sekaligus sebagai supervisor,memegang peranan penting dalam memberikan bimbingan dan
bantuan kepada guru yang pada akhirnya dapat dijadikan sebagai usaha untuk meningkatkan
kinerja guru. Seperti yang dikemukakan oleh Hariwung (1989) supervisi pendidikan yang
berkaitan dengan pemberian bantuan kepada guru adalah: supervisi sebagai pengendali
kualitas, supervisiuntuk mengembangkan profesional, dan supervisi untuk memotivasi guru.
Bimbingan yang dilakukan oleh kepala sekolah dapat berupa support terhadap kemampuan
mengajar guru sebagai alat untuk memacu agar guru lebih bersungguh-sungguh dalam
melaksanakan tugasnya. Pentingnya supervisi kepala sekolah dalam rangka meningkatkan
kinerja guru yang dikemukakan oleh Hariwung (1989) bahwa pelaksanaan supervisi kepala
sekolah bertujuan meningkatkan kualitas belajar siswa yang pada gilirannya meningkatkan
kualitas hidup masyarakat, memupuk kuwalitas kepemimpinan dalam menjamin adanya
kontuinitas dan penyesuaian kembali program pendidikan, secara kooperatif mengembangkan
tata susunan belajar mengajar. Purwanto (1991) mengemukakan fungsi supervisi adalah
membangkitkan dan merangsang guru-guru dan pegawai dalam melaksanakan tugas
pendidikan atau pembelajaran. Mengadakan perlengkapan untuk kelancaran proses belajar
mengajar, bersama-sama guru mengembangkan metode mengajar yang berfariasi, membina
kerjasama yang baik dan harmonis dan memberikan kesempatan pada guru-guru dalam
mengembangkan pengetahuan. Supervisi yang dilakukan oleh kepala sekolah diarahkan pada
semua komponen yang terkait dengan penyelenggaraan pembelajaran, mencakup bimbingan
menyusun perangkat pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, melaksanakan prosess dan
hasil belajar dan melaksanakan program tindak lanjut. Melalui supervisi yang dilakukan
kepala sekolah diharapkan dapat meningkatkan profesionalisme guru dan kinerja guru dalam
mengelola kegiatan belajar mengajar untuk mencapai mutu pendidikan yang berkualitas.
Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa upaya meningkatkan kinerja
guru,pelaksanaan supervisi yang dilakukan kepala sekolah mempunyai peranan yang sangat
penting. Meskipun dalam penelitian ini diketahui bahwa pelaksanaan supervisi kepala
sekolah di SMK Negeri di Kabupaten Gowa masih dalam kategori yang “rendah” maka perlu
dikaji secara mendalam faktor lain yang secara konseptual berpengaruh terhadap kinerja guru
sehingga faktor-faktor yang belum dijelaskan dapat memberikan peningkatan kinerja guru
terkhusus pada bidang studi pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan. Vol 1 No 1,
September 2017 33 SIMPULAN DAN SARAN Berdasrkan hasil penelitian dan pembahasan,
maka dapat ditarik suatu kesimpulan sebagai berikut: (1) Supervisi kepala sekolah terhadap
guru pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan SMK Negeri diKabupaten gowa berada
pada kategori rendah. (2) Kinerja guru pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan pada
SMK Negeri di Kabupaten Gowa berada pada kategori sedang. Berdasarkan hasil penelitian
tersebut diatas maka dapat dikemukakan saran kepada beberapa pihak sebagai berikut: (1)
Bagi kepala sekolah dan dinas pendidikan di kabupaten gowa agar lebih mengoptimalkan
atau lebih memperhatikan supervisi yang dilakukan oleh kepala sekolah, karena jika
dilakukan pengawasan dan pelaksanaan yang lebih ketat, maka kinerja guruakan lebih
terlaksana dengan baik karena guru pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan akan lebih
merasa terawasi dan disiplin. (2) Penulis menyarankan kepada peneliti selanjutnya agar dapat
lebih memperdalam kajian tentang supervisi kepala sekolah terhadap kinerja guru pendidikan
jasmani, olahraga dan kesehatan dan lebih mendalami masalah-masalah yang
mempempengaruhi rendahnya kinerja guru.
Jadwal Supervisi Akademik Guru
No Hari Mata Jam Pelaksanaan
Nama Guru Kelas
. Tanggal Pelajaran ke- Supervisi
Senin, 31 B.Inggris XII
1 WAHYUDI 7-8
Agustus 2020 IPA 1
Senin, 31 Penjaskes XII
2 Drs. DANOK SUJIATNO 4-6
Agustus 2020 IPA 1
Selasa, 1 Seni
ENDAH RASMINI XII
3 September Budaya 7-8
RAHAYU, S.Pd IPA 2
2020
Selasa, 1 Sejarah
XI
4 September SYAIFUL BAHRI, M.Pd 9-10
IPA 2
2020
Rabu, 2 Matematika
XI
5 September Drs. MUDOFIR 3-6
IPA 2
2020
Kamis, 3 Fisika
XI
6 September RATNA AGUSTINI, S Pd 1-4
IPA 2
2020
Jumat, 4 Biologi
DANDUNG JOKO XI
7 September 5-8
WIDODO, M.Pd IPA 2
2020
Selasa, 1 Ekonomi
XI
8 September Dra. SRI INDAHYANI 1-2
IPS 3
2020
Senin, 24 B. XII
9 SURADI, M Pd. Indonesia 3-6
Agustus 2020 IPS 2
Rabu, 26 AHMAD JUNAIDI, S Ag, PAI XII
10 4-6
Agustus 2020 M.Pd.I IPS 1
Selasa, 25 AHMAD SUGIYONO, Sejarah XII
11 5-8
Agustus 2020 SS IPS 2
Rabu, 26 Geografi XI
12 NUR FADILAH, S.Pd 5-6
Agustus 2020 IPS 3
Kamis, 27 JAELANI MUSTAFA, Informatika XI
13 5-8
Agustus 2020 S.Kom IPS 1
Senin, 31 LEILY TRI PRIHATINI, B. Inggris XI
14 3-4
Agustus 2020 S.Pd IPS 3
Selasa, 25 Ekonomi X
15 TEGUH BUDIARJO, SE 1-3
Agustus 2020 IPS 1
Selasa, 25 ANIK WIDIASTUTI, S B.Indonesia XI
16 7-8
Agustus 2020 Pd IPS 1
Rabu, 2 Biologi
XII
17 September NOVI HERAWATI, S.Si 7-10
IPS 2
2020
No Hari Mata Jam Pelaksanaan
Nama Guru Kelas
. Tanggal Pelajaran ke- Supervisi
Kamis, 3 Matematika
XI
18 September LUSI SUCIHARTI, S Pd. 1-4
IPS 1
2020
Kamis, 3 B.Arab
ABDUL ROKHMAN X
19 September 4-6
WAHID, S.Pd.I IPA 1
2020
Jumat, 4 Kimia
YULI WESTI X
20 September 4-6
ARDIANNY, S.PD.Kim IPA 1
2020
Kamis, 3 Prakarya
INTAN APRILIA XII
21 September 3-4
PRADIBTHA, S.Pd IPA 2
2020
Kamis, 3 B.Indonesia
FERTI HANA PERTIWI, X
22 September 7-8
S.Pd IPS 1
2020
Jumat, 4 Seni
VIONITA DWI X
23 September Budaya 1-2
AGUSTIN, S.Pd IPA 2
2020
Rabu, 2 PKn
XII
24 September SALEHFUDIN, S.Pd 5-6
IPA 2
2020
Rabu, 2 Sosiologi
DIAH XI
25 September 7-8
WAHYUNINGTIAS, SP IPS 2
2020
Rabu, 2 Penjaskes
INDRA AGUS X
26 September 4-6
YULIANTO, S.Pd IPS 1
2020
Jumat, 4 B.Daerah
X
27 September AHMAD KUSAERI, S.Pd 5-6
IPS 2
2020
Jumat, 4 Matematika
NATUS SUGIHARTI, X
28 September 7-8
S.Pd IPS 2
2020
Rabu, 2 Matematika
ULFA RISKI ARYANTI, X
29 September 5-6
S.Pd IPA 1
2020
Kamis, 3 Sosiologi
NANANG FAEDI XI
30 September 3-4
YANTO, S.PdI IPS 2
2020